Oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Pembimbing Lapangan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita semua
nikmat kesehatan, iman dan memberikan limpahan berkat, taufik, hidayat terlebih
lagi kesempatan sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek yang kemudian
disusun dalam laporan kerja praktek dan menyelesaikan dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini berdasarkan apa yang telah
dilakukan dan dilaksakan dilapangan yakni pada PT. Ceria Nugraha Indotama yang
terletak di Desa Samaenre, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara, yang dilaksanakan pada tanggal 05 februari sampai dengan 6maret 2019.
Dalam penyusunan kerja praktek ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
penyusunan kerja praktek, kepada :
1. Bapak Erwin Anshari, S.Si., M.Eng selaku ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Wahab, S.Si., MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Halu Oleo
3. Ktt PT. Ceria Nugraha Indotama, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan kerja praktek.
4. Bapak Aji, ST selaku HRD PT. Ceria Nugraha Indotama
5. Bapak Daniel Adipradipto ST. selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam melaksanakan kerja
praktek.
6. Bapak hery ST. dan Bapak Bona, ST. , yang telah memberikan arahan dalam
kegiatan di lapangan
7. Ucapan terima kasih pula kepada pihak-pihak terkait lainnya yang telah banyak
membantu baik itu untuk pelaksanaan kerja praktek maupun dalam penyelesaian
laporan kerja praktek.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini
penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulis maupun meteri,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.oleh karena itu, penulis
ii
mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif berupa kritik dan saran yang bersifat
korektif yang membangun dari pembaca dan untuk menyempurnakan penyusunan
laporan kerja praktek.
Penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila penulis
terdapat kesalahan dan semua pihak yang belum sempat penulis sebutkan satu
persatu atas bantuannya penulis ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATAPENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTARISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Dan Manfaat .............................................................................. 2
BAB IILANDASAN TEORI ........................................................................................... 3
2.1 Alat Angkut ................................................................................................. 4
2.2 Produktivitas Alat ...................................................................................... 5
2.3 Kemam Produksi Peralatan ......................................................................... 4
2.4 Faktor Keserasian ........................................................................................ 4
2.5 Menentukan Jumlah Alat ............................................................................ 4
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .......................................................... 2
3.1 Sejarah PT. Ceria Nugraha Indotama ..................................................... 3
3.2 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 4
3.3 Waktu dan Tempat Kerja Praktek ........................................................... 5
3.4 Struktur OrganisasiPT. Ceria Nugaraha Indotama ................................. 6
BAB IV METODE DAN HASIL ................................................................................ 7
4.1 Metode ........................................................................................................... 7
4.2 Hasil ............................................................................................................... 8
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
5.2 Saran ......................................................................................................... 9
DAFTARPUSTAKA .................................................................................................. 9
iv
LAMPIRAN ................................................................................................................. 2
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nikel merupakan bahan galian keterdapatannya melimpah di Sulawesi Tenggara.
Nikel dapat digunakan sebagai bahan bangunan, perabotan rumah tangga.
Permintaan nikel dari pasar domestik maupun mancanegara meningkat. Sektor
pertambangan juga menyerap banyak tenaga kerja maupun tenaga ahli. Sehingga,
menarik untuk mempelajari secara mendalam kegiatan-kegiatan pertambangan.
Kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan
(prospeksi), tahapan eksplorasi, tahapan studi kelayakan (feasibility study), tahapan
eksploitasi, tahapan pengolahan dan pemurnian, serta tahapan penutupan tambang
(mine closure). Tiap-tiap tahapan memiliki fungsi tersendiri yang harus dijalankan
oleh perusahaan agar dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat diminimalisir
dan tentunnya bernilai ekonomis.
Kegiatan penambangan bijih Nikel digunakan berbagai macam alat mekanis,
diantaranya excavator sebagai alat muat, dumptruck sebagai alat angkut dan
bulldozer sebagai alat pengupas lapisan penutup. Peralatan produksi pada operasi
penambangan merupakan sarana produksi yang penting untuk mencapai sasaran
produksi yang telah di tentukan perusahaan. Pentingnya memperkirakan produksi
dari alat muat dan alat angkut ini karena ada kaitannya dengan target produksi yang
harus dicapai oleh perusahaan. Selain itu, perencanaan yang tepat juga dibutuhkan
dalam menganalisa segi investasi terhadap pemilihan alat mekanis yang akan
digunakan, berdasarkan biaya operasi alat yang ditinjau dari biaya terkecil yang
dikeluarkan perusahaan dengan tetap memperhitungkan pencapaian target produksi.
Kegiatan kerja praktek yang kami lakukan pada PT. Ceria Nugraha Indotama,
pada kontraktor PT. Premlog Offshore Indonesia dimana kami bertujuan untuk
mengetahui seluruh kegiatan penambangan nikel pada perusahaan tersebut. Pada
kesempatan ini kami menyusun laporan Kerja Praktek dengan mengangkat judul
Perhitungan jumlah kebutuhan alat mekanis pada kegiatan penambangan bijih Nikel
Pit Nikita PT. Premlog offshore Indonesia PT. Ceria Nugaraha Indotama”
viii
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa produktivitas alat mekanis pada kegiatan Ore getting, loading ore dan
hauling ore ?
2. Berapa jumlah alat mekanis yang dubutuhkan dalam kegiatan ore getting,
loading, dan hauling ore untuk mencapai target produksi perusahaan ?
ix
BAB II
LANDASAN TEORI
x
2.2.1 Sifat Fisik Material
Kemampuan alat-alat mekanis untuk bekerja, baik itu alat angkut atau alat muat
sangat dipengaruhi oleh faktor pengembangan (Swell Factor). Nilai faktor
pengembangan atau swell faktor (SF) suatu material dapat dihitung dengan
menggunakan suatu persamaan :
Volume bank
Swell Faktor = Volume Loose ............................................................................ Pers (1)
Keterangan :
2.700 – 4.325 75
Bauksit
Tanah liat kering 2.300 85
Tanah liat basah 2.800 – 3.000 80 – 82
Antrasit 2.200 74
Batubara bituminous 1.900 74
Bijih tembaga 3.800 74
Tanah biasa kering 2.800 85
Tanah biasa basah 3.370 85
Tanah biasa bercampur pasir 3.100 90
dan kerikil
Kerikil kering 3.250 89
Kerikil basah 3.600 88
Granit pecah – pecah 4.500 56 – 67
Hematit pecah – pecah 6.500 – 8.700 45
Bijih besi pecah – pecah 3.600 – 5.500 45
xi
Batu kapur pecah – pecah 2.500 – 4.200 57 – 60
Lumpur 2.160 – 2.970 83
Lumpur sudah ditekan 2.970 -3.510 83
Pasir kering 2.200 – 3.250 89
Pasir basah 3.300 – 3.600 88
Serpih (shale) 3.000 75
Batu sabak (slate) 4.590– 4.860 77
Table 2.1 Swell Factor Material
xii
Sedang Menggali dan memuat stockpile 0,8– 0,6
lepas dari tanah yang lebih sulit
untuk digali dan dikeruk tetapi dapat
dimuat hampir munjung
Agak sulit Menggali dan memuat batu-batu 0,6-0,5
pecah, tanah liat yang keras, pasir
campur kerikil, tanah berpasir, tanah
koloidal liat, tanah liat, dengn kadar
air tinggi, yang telah di stockpile
oleh excavator lain. Sulit untuk
mengisi bucket dengan material
tersebut.
Sulit Bongkahan, batuan besar dengan 0,5-0,4
bentuk tak beraturan dengan
ruangan diantaranya batuan hasil
ledakan, batuan bundar, pasir
campuran batu-batu bundar, tanah
liat yang sulit untuk dikeruk dengan
bucket
Table 2.2 Nilai faktor pengisian
xiii
bagian-bagian terpenting setelah sekian lama beroperasi, memindahkan ke
tempat lain, dan menunggu perbaikan jalan produksi.
c. Waktu repair (R) yaitu waktu kerja yang tidak digunakan karena perbaikan
alat pada saat jam operasi berlangsung.
d. Waktu standby (S) yaitu jam yang tidak dipakai padahal alat tidak rusak
sedang tambang dalam keadaan beroperasi
Secara umum, untuk menentukan efisiensi kerja alat dapat diggunakan
persamaan :
Waktu Efektif
Efisiensi Kerja =Waktu Tersedia Kerja 𝑥 100% ................................................... Pers (3)
xiv
T1 = Waktu gali
T2 = Waktu swing isi
T3 = Waktu tumpah
T4 = Waktu swing kosong
Besar kecilnya waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat muat, tergantung dari
kapasitas bucket alat muat tersebut, keadaan material, pengambilan material,
keserasian kerja antara alat muat dan alat angkut, kondisi lapangan kerja dan sudut
putar ( swing angle ).
b. Waktu Edar pada alat angkut
Gerakan yang dilakukan oleh dump truck selama melakukan proses
pengangkutan adalah :
- Berbelok untuk dimuat (manuver), yaitu menempatkan posisi dump truck untuk
diisi oleh alat muat;
- Mengisi Muatan, yaitu gerakan untuk mengisi muatan ke atas bak
- Mengangkut (hauling), merupakan gerakan dari tempat pengambilan material ke
tempat pembuangan material;
- Membelok (manuver) terdiri dari gerakan membelok dan kemudian mundur.
- Membuang muatan (dumping), terdiri dari gerakan menaikan bak dan
mencurahkan material;
- Kembali kosong (return), yaitu kembali ke tempat atau lokasi pengisian (loading
area).
Berikut ini cara untuk menghitung waktu siklus waktu edar yang dibutuhkan oleh
alat angkut (Dump Truck):
Keterangan.
Cta = Waktu edar alat angkut
T1 = Waktu ambil posisi untuk dimuat
T2 = Waktu diisi muatan
T3 = Waktu mengangkut muatan
xv
T4 = Waktu mengambil posisi untukmanuver
T5 = Waktu untuk membuang muatan
T6 = Waktu untuk kembali
Perhitungan kemampuan produksi optimal yang dapat dicapai oleh dump truck
dalam waktu yang tersedia dengan memperhitungkan faktor koreksi yang
memengaruhinya antara lain :Pada saat pengisian material ke alat angkut akan terjadi
pertambahan volume material, Keadaan jalan pengangkutan, Kemampuan operator
dan jumlah alat angkut.
2.3 Kemampuan Produksi Peralatan
Secara garis besar, alat yang dipakai dalam tambang dibagi antara lain
berdasarkan fungsinya, yaitu untuk penggalian, pengangkutan, dan alat penunjang
desain tambang. Pasangan alat ( fleet ) yang digunakan dalam penambangan sangat
menentukan besarnya produksi. Oleh karena itu, produktivitas alat harus
dimaksimalkan agar besarnya biaya produksi yang dikeluarkan seimbang dengan
besarnya produksi yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Dalam menentukan kemampuan produksi alat muat dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Eff x Kb x Sf x FF x D x 60 (menit/jam)
P = ................................................................ Pers (6)
Cycle Time (menit)
Dimana :
P = Produksi (ton/jam)
D = Density (ton/m3)
xvi
Dalam menentukan kemampuan produksi suatu alat angkut dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
Eff x Kb x Sf x FF x D x 60 (menit/jam)
P = ................................................................ Pers (7)
Cycle Time (menit)
Dimana :
Keserasian atau singkronisasi kerja adalah suatu penyesuaian kerja alat yang
berlainan jenis tetapi alat tersebut bekerja dalam satu sistem kerja. Untuk
menghitung tingkat keserasian kerja antara alat muat dan alat angkut dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
jumlah alat angkut x waktu pemuatan
MF = ............................................................ Pers (8)
jumlah alat muat x Ct alat angkut
Sebagai patokan untuk menentukan tingkat keserasian kerja antara alat muat
dan alat angkut (Match Faktor) adalah sebagai berikut :
MF < 1 : Berarti faktor kerja alat kurang dari 100% dan Alat angkut sibuk melayani
alat muat
MF = 1 : Berarti faktor kerja alat muat dan alat angkut = 100%, jadi kemampuan
alat muat dan alat angkut seimbang.
MF >1: Berarti faktor kerja alat kurang dari 100% dan alat muat sibuk melayani
alat angkut.
xvii
oregatting standar berdasarkan produktivitas alat yang diperoleh dari Cycle time
standar alat dengan memperhatikan jam jalan alat dan Match factornya. Dari masing-
masing perencanaan peralatan Oregetting ini dapat di tentukan pengaturan peralatan
Oregetting yang paling efektif dan ekonomis. Untuk menentukan jumlah untuk
menentukan jumlah alat yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan target produksi
dalam merencanakan peralatan Oregetting yang akan dibuat dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Target produksi (ton/jam)
Jumlah alat = .......................................................... Pers (9)
Produktivitas alat (ton/jam)
xviii
BAB III
Sertifikat Clear and Clean diterima pada 8 November 2013 dengan sertifikat
nomor 817/Min/12/2013. Izin sebagai Eksportir Terdaftar untuk Produk
Pertambangan Nomor 175/DAGLU/ET-TAMBANG/11/2012 didapatkan pada 29
November 2013 dan Surat Izin Ekspor (SPE) No.1378/30/DJB/2017 didapatkan pada
4 Juli 2017.Kegiatan pertambangan Ceria dilengkapi dengan Izin (AMDAL:
ANDAL, RKL-RPL) yang disetujui oleh Pemerintah sesuai dengan Keputusan
Bupati Kolaka No. 113 tahun 2012.
3.2.1 Visi
Mejadikan Perusahaan Nnikel dan Kobalt Kelas Dunia dengan memaksimalkan
nilai melalui praktik-praktik industry terbaik yang efisien.
xix
3.2.2 Misi
Untuk menghasilkan produk nikel dan kobalt dengan memaksimalkan nilai
melalui praktik-praktik industri terbaik yang efisien.
Kegiatan kerja praktek dilakukan pada Pt. Ceria Nugraha Indotama yang terletak
di Desa Samaenre, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara, yang dilaksanakan pada tanggal 05 Februari - 06 maret 2019. Lokasi
proyek berada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia. Kolaka bisa dicapai dengan transportasi udara dari Makassar dan Kendari.
Penerbangan dari Makassar ke Pomalaa ditempuh sekitar 50 menit. Angkutan darat
dari Pomalaa ke lokasi tambang ditempuh sekitar dua jam dan dari kendari bias
ditempuh sekitar 5 jam sampai lokasi.
xx
BAB IV
METODE DAN HASIL
Waktu Efektif
EFF = x 100 %
Waktu Kerja Tersedia
8
EFF = 10
xxi
Waktu Isi Waktu Waktu Swing
Waktu Swing
kegiatan Bucket Dumping Kosong jumlah
Isi (Detik)
(detik) (Detik) (Detik) (detik)
Pada kegiatan Hauling ore menggunakan Dumptruck Hino dengan jarak ke dome
atau stockpile 5 Km. waktu edar Dumptruck dapat dilihat pada table 4.2
Waktu Waktu
Waktu Waktu Waktu Waktu
manuver manuver
muat angkut tumpah kembali
tumpah muat
(menit) (menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
2.56 7.54 0.27 0.39 7.13 0.38
Diketahui :
Kb loading = 1.8 m3
xxii
D = 1,55 ton/m3
FF = 90% = 0,9
Sf = 85% = 0,85
Dari persamaan diatas, maka hasil produktivitas alat dapat dilihat pada table 4.3
143.51 222.45
Ore getting 15.35 0.26 0.9
169.55 262.80
Ore getting 12.99 0.22 0.9
Diketahui :
= 1.8 M3 x 4
= 7.2 m3
D = 1,55 ton/m3
FF = 90% = 0,9
xxiii
Eff = 80% = 0,8
Sf = 85%= 0.85
Dari persamaan diatas, maka hasil produktivitas alat dapat dilihat pada table 4.4
Jumlah alat yang digunakan untuk memenuhi target produksi perbulan pada kegiatan
penambangan ini dapat dilihat berikut ini :
1. Ore getting
Diketahui : target produksi : 10.000 ton/ hari
Kapasitas produksi excavator : 243,2 ton/jam
Jam kerja : 16
Target produksi perhari
jumlah excavator = KapasitasProduksi
x jam kerja x jumlah hari
jam
10.000
jumlah excavator = 222,45 ton = 2.8 atau 3 unit excavator
x 16 jam x 1
jam
2. Loading ore
xxiv
10.000
jumlah excavator = 379.44 ton = 1.6 unit atau 2 unit exca loading
x 16 jam x 1
jam
3. Hauling ore
BAB V
xxv
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perhitungan produktivitas alat mekanis yang menggunakan persamaan 4 dan
5 menghasilkan produksi pada kegiatan ore getting yaitu 222.45 ton/jam,
loading ore 379.44 ton/jam dan hauling ore 35.05 ton/ jam
2. jumlah kebutuhan alat yang digunakan untuk memenuhi target Produksi
harian dan bulanan adalah 3 unit excavator PC 200 untuk ore getting, 2 unit
excavator PC 300 untuk kegiatan loading ore, dan 22 unit dumptruck untuk
kegiatan hauling ore.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk kegiatan kerja praktek berikutnya diharapkan mahasiswa
lebih memperhatikan kegiatannya dan tidak terfokus dengan judul kerja praktek
saja. dan juga untuk kegiatan kerja praktek harus memiliki pembimbing
lapangan.
xxvi
LAMPIRAN
xxvii
Gambar (1) Observasi Lapangan
xxviii
Lokasi PT CNI
Gambar (3) Area Jetty
xxix
Belajar TS
xxx
Gambar (2) Kegiatan ore getting
xxxi
Gambar(4) kegiatan Stripping OB
xxxii
Gambar (6) Kunjungan Ke Vessel
xxxiii
xxxiv
Gambar (7) Foto bersama Pagawai dan Krew CV. Premlog Offshore Indonesia
xxxv
Tipe Exca : Cobelco SK330
No. Waktu Waktu Waktu Waktu Fill Factor
Isi Swing Isi Dumping Swing (%)
Bucket (Detik) (Detik) Kosong
(Detik) (Detik)
1 5,55 5,26 3,55 4,86 100
2 6,2 3,23 4,08 4,53 100
3 3,73 4,49 4,1 3,89 100
4 4,76 4,04 3,5 4,62 110
5 3,53 4,1 3,55 6,19 110
6 4,36 8,87 4,55 5,76 90
7 5,03 4,27 4,86 3,56 110
8 5,16 3,68 5,91 3,81 100
9 5,42 7,37 4,65 4,08 90
10 6,16 3,49 5,2 3,27 90
11 5,17 5,26 3,82 3,48 100
12 6,53 7,42 5,56 4,09 90
13 6,4 4,36 3,44 2,97 90
14 2,57 4,22 3,49 2,44 90
15 4,64 4,82 4,07 3,4 90
16 5,35 4,28 5,06 5,51 90
17 3,79 4,71 2,91 4,08 90
18 3,85 4,56 2,91 4,24 90
19 5,22 5,28 5,56 3,39 100
20 3,92 7,61 5,12 2,91 100
21 3,46 9,11 4,14 2,91 100
22 3,4 5,9 3,76 3,3 90
23 3,99 6,32 4,14 2,91 90
24 5,29 7,49 2,97 3,36 100
25 3,59 5,49 4,26 3,17 90
26 6,86 2,97 2,65 3,62 90
27 7,89 4,41 3,76 2,26 90
28 8,61 4,69 2,9 3,06 90
29 4,32 9,95 5,05 4,29 90
30 6,01 6,25 3,95 3,26 90
Jumlah 150,76 163,9 123,47 113,22 2850
Rata-
Rata 5,03 5,46 4,12 3,77 95
xxxvi
Tipe Exca : Cat
320GC
No. Waktu Waktu Waktu Waktu Fill Factor
Isi Swing Isi Dumping Swing (%)
Bucket (Detik) (Detik) Kosong
(Detik)
1 3,67 5,61 2,05 2,12 110
2 3,8 3,8 1,79 2,18 110
3 2,63 3,45 1,87 2,39 110
4 2,29 3,01 1,93 2,19 110
5 4,28 3,36 2,99 3,71 110
6 2,87 4,16 3 3,24 110
7 5,99 2,71 3,24 2,51 110
8 5,09 4,8 3,73 2,32 110
9 4,44 7,81 2,65 2,06 110
10 4,54 2,91 3,76 3,37 110
11 2,27 2,33 2,59 3,96 110
12 4,79 2,64 2,92 2 110
13 4,69 2,68 2,14 2,16 110
14 4,82 3,35 3,91 2,65 110
15 4,61 3,51 2,79 2,55 110
16 5,87 2,84 2,96 2,45 110
17 7,2 3,31 4,83 1,47 110
18 5,78 2,85 2,53 2,57 110
19 5,34 2,9 2,72 2,33 110
20 2,06 2,5 2,64 4,63 110
21 5,14 2,85 2,47 2,6 110
22 3,92 3,62 3,11 2,25 110
23 6,56 3,09 1,82 2,6 110
24 5,25 2,79 1,95 2,2 110
25 2,2 2,71 3,36 2,78 110
26 5,07 4,03 2,25 2,69 110
27 4,79 3,45 2,97 2,39 110
28 2,54 3,04 2,45 2,31 110
29 3,76 2,48 2,85 1,88 110
30 4,14 2,71 3,37 2,53 110
Jumlah 119,28 101,3 83,64 77,09 3300
Rata- 4,26 3,38 2,79 2,57 110
Rata
xxxvii
Tipe Exca : Cat 320GC
xxxviii
36 6,25 3,61 2,13 3,22
37 7,17 3,27 1,78 3,21
38 6,87 2,48 3,69 2,52
39 6,65 3,5 2,37 3,43
40 5,78 4,23 2,65 2,97
Jumlah 199,29 166,63 103,54 144,61
Rata-
4,98 4,17 2,59 3,62
rata
CT
15,35
(detik)
Waktu Manuver
Tumpah (menit)
Waktu Kembali
Waktu Tumpah
Angkut(menit)
Muat (menit)
Waktu Muat
(menit)
(menit)
(menit)
Waktu
No
xxxix
21 0:04:03 0:06:59 0:00:10 0:00:25 0:09:45 0:00:46
22 0:01:58 0:09:12 0:00:13 0:00:56 0:07:39 0:00:23
23 0:02:21 0:08:38 0:00:20 0:00:26 0:06:53 0:00:37
24 0:03:48 0:08:52 0:00:10 0:00:10 0:09:52 0:00:42
25 0:02:27 0:07:43 0:00:15 0:00:50 0:07:47 0:00:31
26 0:02:38 0:07:47 0:00:11 0:00:23 0:07:52 0:00:56
27 0:02:53 0:07:39 0:00:32 0:01:06 0:07:03 0:00:49
28 0:03:15 0:10:45 0:00:11 0:00:46 0:06:57 0:00:35
29 0:04:01 0:09:32 0:00:12 0:00:20 0:06:23 0:00:28
30 0:01:57 0:08:49 0:00:14 0:00:37 0:05:59 0:00:21
31 0:02:49 0:07:56 0:00:14 0:00:30 0:06:53 0:00:54
32 0:03:21 0:08:27 0:00:15 0:00:30 0:07:35 0:00:38
33 0:02:52 0:07:00 0:00:20 0:00:14 0:07:49 0:00:32
34 0:04:32 0:08:45 0:00:23 0:00:42 0:07:49 0:00:52
35 0:03:56 0:07:49 0:00:22 0:00:21 0:06:56 0:00:46
36 0:03:46 0:06:57 0:00:47 0:00:41 0:05:37 0:00:35
37 0:02:18 0:09:13 0:00:28 0:00:45 0:07:07 0:00:54
38 0:03:56 0:08:00 0:00:19 0:00:30 0:07:34 0:00:51
39 0:02:52 0:07:41 0:00:28 0:00:50 0:07:16 0:00:41
40 0:03:59 0:08:06 0:00:19 0:00:30 0:09:15 0:00:56
Jumlah 1:57:08 5:15:43 0:17:58 0:25:50 4:48:59 0:25:35
Rata-rata 0:02:56 0:07:54 0:00:27 0:00:39 0:07:13 0:00:38
CT (menit) 0:19:47
xl
xli
xlii
xliii