Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi Indonesia dikenal mengandung kekayaan sumberdaya mineral yang besar, yang
tersebar di sebagian besar di kepulauan nusantara. Sumberdaya alam yang sifatnya
tidak terbaharukan yang memiliki nilai ekonomis yang digunakan sebagai bahan baku
dalam industri untuk kesejahteraan rakyat di dalam memenuhi kebutuhannya. Pada
wilayah Indonesia Timur khususnya pada Daerah Sulawesi Tenggara yang memiliki
potensi sumberdaya nikel laterit yaitu di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

Di sektor pertambangan pengolahan sumberdaya alam membutuhkan tenaga-tenaga


terampil dan handal, khususnya disiplin ilmu yang berhubungan langsung. Oleh
karena itu, sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia pertambangan dituntut
untuk menyiapkan diri berperan langsung dalam pengolahan sumberdaya alam. Dalam
hal ini yang dibutuhkan bukan hanya pengetahuan secara teori, melainkan juga
dibutuhkan keterampilan di lapangan

Industri pertambangan bersifat jangka panjang, padat modal dan mempunyai resiko
yang tinggi. Diperlukan waktu bertahun-tahun dan modal yang besar untuk melakukan
eksplorasi dan eksploitasi komuditas tambang baru serta untuk membangun pabrik.
PT. ANTAM Tbk, UBPN Sultra adalah salah satu perusahaan negara dibawah
naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dibidang pertambangan
nikel, terletak di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara.

Nikel adalah salah satu produk tambang yang banyak diproduksi di Indonesia, bersama
Kanada dan Australia. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, Indonesia berada di
urutan keempat setelah Australia, Kanada, New Caledonia. Keempat negara ini
menguasai sekitar 65% supply dunia. Keadaan tersebut menarik perhatian kami agar
lebih banyak tahu mengenai aktivitas penambangan nikel dari eksploitasi sampai
pengolahaannya.

1
2

Di Indonesia, produsen utama nikel adalah PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra mengolah
nikel menjadi feronikel (paduan besi dengan nikel) dan dipakai oleh industri eletronik
maupun rumah tangga. Pemakaiaan terbesar nikel adalah industri stainless steel dan
logam campuran. Keduanya menyerap hampir 90% dari pasokan nikel.

Kabupaten Kolaka adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara


(SULTRA), memiliki potensi sumber daya alam berupa bahan galian logam yang
cukup besar. Salah satunya adalah Nikel Laterit yang terdapat pada wilayah Bukit
Cheeroke, Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka.

Dalam merealisasikan rencana penambangan dibutuhkan biaya. Gambaran yang jelas


tentang besar pendapatan penjualan yang akan diterima dan biaya yang diperlukan
untuk proses pengelolaan bahan galian tersebut sangat diperlukan untuk menentukan
keputusan para investor atau pengembang untuk menanamkan modalnya.

Belum adanya gambaran yang jelas dan meyakinkan mengenai kelayakan, maka
dibutuhkan suatu penelitian tentang analisa kelayakan ekonomi terhadap rencana
penambangan bahan galian di daerah tersebut, sehingga investor dapat mengetahui
tingkat keuntungan yang akan didapat dalam berbagai kondisi, seperti terjadinya
perubahan harga jual atau pendapatan, terjadinya perubahan besarnya investasi total,
dan terjadinya perubahan biaya oprasional.

Selain itu iklim investasi dapat tercipta khususnya dalam sub-sektor Pertambangan
Kabupaten Kolaka, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Kolaka.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
a. Bagaimana cara mengetahui biaya-biaya yang diperlukan pada saat produksi
berlangsung?
b. Bagaimana cara mengetahui biaya investasi total rencana penambangan nikel
laterit dilokasi tersebut?
3

c. Bagaimana cara mengetahui kemampulabaan rencana penambangan di PT.


ANTAM Tbk. UBPN Sultra?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam karya tulis ini adalah :
a. Aspek pasar
b. Pemaparan dari aspek teknis yang ada seperti:
1. Pengupasan
2. Pembongkaran dan peledakan
3. Pemuatan dan pengangkutan
4. Pengolahan
c. Metode yang digunakan adalah:
1. Net Present Value (NPV)
2. Pay Back Period (PBP)
3. Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFROR)
d. Analisis kepekaan dengan perubahan:
1. Biaya operasi
2. Pendapatan
3. Investasi

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui biaya-biaya yang diperlukan pada saat produksi berlangsung.
b. Mengetahui biaya investasi total rencana penambangan nikel laterit dilokasi
tersebut.
c. Mengetahui kemampulabaan rencana penambangan di PT. ANTAM Tbk.
UBPN Sultra.
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Aspek Teknis
Analisis ekonomi rencana penambangan ini juga memperhatikan aspek teknis yang
telah dirancang disesuaikan dengan kebutuhan peralatan penambangan. Rancangan
teknis yang telah dirancang dan data-data dari aspek teknis telah dipersatu untuk
mengambil keputusan dalam perencanaan investasi ekonomi dimana variabelnya
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai bahan penyusunan aliran uang tunai (cash
flow). Adapun tahap-tahap dalam penambangannya adalah; pengupasan,
penambangan, pemuatan dan pengangkutan ke unit pengolahan.

2.2.2 Aspek Ekonomis


2.2.2.1 Investasi
Investasi total merupakan jumlah investasi yang disediakan untuk menjalankan
kegiatan usaha penambangan atau investasi total merupakan penjumlahan dari modal
tetap, modal kerja ,biaya jaminan reklamasi, biaya studi Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Dana yang dikeluarkan sebagai investasi untuk melaksanakan suatu proyek terdiri dari:
a. Modal Tetap, yang terdiri dari:
1. Biaya Peralatan, sejumlah biaya untuk membeli peralatan diawal tahun
proyek.
2. Biaya Persiapan, sejumlah biaya untuk membiayai pada masa persiapan seperti
perijinan, biaya eksplorasi, biaya pembebasan lahan, biaya pembabatan pohon
dan pengupasan top soil, biaya konstruksi dan infrastruktur, biaya pengadaan
tenaga kerja.
3. Modal Kerja, sejumlah biaya untuk membiayai keperluan sehari-hari atau
keperluan biaya oprasi sebelum proyek tersebut memberikan pendapatan yang
dapat memenuhi atau membiayai oprasionalnya sendiri.
4. Modal kerja diperkirakan sebesar total biaya oprasi selama 3 bulan pada tahun
pertama proyek mulai berlangsung.
5

Sumber Dana, yaitu struktur dari sumber dana yang dibutuhkan untuk keperluan
seluruh investasi dan modal kerja yang telah direncanakan yang alternatifnya dapat
sebagai berikut:
1. Dana keseluruhan berasal dari perusahaan atau milik sendiri
2. Dana keseluruhan berasal dari pinjaman dari bank
3. Dana sebagian berasal dari perusahaan atau milik sendiri, dan sebagian
berasal dari pinjaman bank.

2.2.2.2 Amortisasi
Amortisasi adalah penyusutan biaya yang digunakan seperti untuk riset, development,
biaya merk dagang, atau untuk memperbaharui perijinan seperti SIPD; izin pendirian
gudang bahan peledak; izin pembelian, pemilikan, penguasaan, penyimpanan, dan
penggunaan bahan peledak.

2.2.2.3 Depresiasi
Depresiasi adalah berkurangnya nilai dari suatu benda modal seperti bangunan, mesin,
peralatan, karena pemakaiannya sepanjang umur pakai benda modal tersebut.
Beberapa pengertian nilai yang berhubungan dengan penyusutan:
a. Market Value ( nilai pasar )
Nilai dalam pengertian yang umum, menyatakan berapa besar nilai dari suatu
benda modal berdasarkan nilai dari suatu benda modal bila diperjualbelikan.
b. Use Value
Nilai berdasarkan kegunaan, jadi seseorang membeli benda modal
berdasarkan nilai kegunaan benda modal tersebut sebagai satuan oprasi.
c. Vair Value
Nilai benda modal yang ditentukan oleh pembeli dan penjual dengan
keyakinan bahwa harganya cukup wajar bagi keduanya.
d. Book Value ( nilai buku)
Nilai dari benda modal seperti yang tercantum dalam pembukuan.
e. Salvage Value ( nilai sisa )
Nilai sisa dari benda modal. Nilai ini merupakan harga yang akan diperoleh
bila benda modal dijual sebagai barang bekas.
6

f. Scrap Value
Jumlah yang akan diperoleh jika benda modal dijual sebagai barang
rongsokan atau besi tua. Biasanya = 0.

2.2.2.4 Pajak
Pajak merupakan suatu pembayaran yang dilakukan kepada pemerintah untuk
membiayai pengeluaran yang dilakukannya dalam hal menyelenggarakan jasa-jasa,
untuk kepentingan umum, sebagai kewajiban atas penghasilan yang didapatkan oleh
perorangan atau badan usaha.
a. Pajak penghasilan
Pada perhitungan aliran kas pajak penghasilan dikenakan pada badan usaha
yaitu pendapatan setelah dikurangi biaya operasi, bunga pinjaman, Pajak Bumi
dan Banguanan (PBB), amortisasi, biaya penyusutan (depresiasi) dan ditambah
dengan nilai sisa.

b. Pajak Bumi dan Bagunan (PBB)


Perhitungan Pajak Bumi Bangunan (PBB) berdasarkan UU No 1 Th 2007

tentang Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Nilai Jual Objek


Pajak(NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB. Pada SPPT ini digunakan sebagai
dasar pengenaan biaya perolehan hak dan bagunan Nilai Jual Objek Pajak
Tidak Kena Pajak (NJOPTKP).

2.2.2.5 Cash Flow


Cash flow atau aliran kas adalah suatu daftar yang memuat tentang rangkaian
penerimaan dan pembayaran untuk jangka waktu tertentu dari suatu proyek
penanaman modal7).

2.2.3 Analisis Kelayakan


2.2.3.1 Net Present Value (NPV)
Net present value ( NPV ) atau nilai sekarang bersih merupakan selisih antara
penerimaan dan pengeluaran bersih yang bernilai sekarang dan dihitung berdasarkan
tingkat bunga minimum.
7

Net present value digunakan dan dihitung nilai ekuivalen pada saat ini dari aliran dana
yang berupa pendapatan dan pengeluaran diwaktu yang akan datang dari suatu rencana
investasi atau aset tertentu.

Pengertian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:


NPV = CF1(P/F,i*,1) + CF2(P/F,i*,2) + + CFn(P/F,i*,n) C
n
= CFi(P/F, i*, n)
i 1
C ................................ (3.12)

Dimana :
NPV = nilai sekarang bersih
CFn = Aliran kas bersih tahun ke
C = Biaya investasi pada tahun ke-0
i* = Tingkat pengembalian minimum yang ditentukan
n = Jumlah priode tahun (1,2,,n tahun)
(P/F,i*,n) = Faktor pengali untuk mendapatkan nilai sekarang

Karakteristik dari metode ini:


a. Kriteria kelayakan:
1. Proyek layak jika NPV bertanda positif ( >0 )
2. Proyek tidak layak jika NPV bertanda negatif ( <0 )
b. Kelebihannya:
1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau aliran kas
2. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek
3. Memperhitungkan nilai sisa proyek
c. Kekurangannya:
1. Lebih sulit memakainya jika tidak tersedia daftar faktor pengurang dan aliran
kas tahunan yang tidak seragam
2. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan selama
usia ekonomis proyek
8

3. Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh aliran kas, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis proyek

2.2.3.2 Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFROR)


DCFROR atau tingkat bunga pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR) dari
suatu investasi dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan
menyebabkan nilai ekuivalen biaya investasi sama dengan ekuivalen penerimaan atau
tingkat suku bunga yang dapat menyebabkan nilai sekarang bersih (NPV) sama dengan
nol.

Pengertian diatas dirumuskan sebagai berikut 1):


C = CF1(P/F,i*,1) + CF2(P/F,i*,2) + + CFn(P/F,i*,n) ............ (3.13)
Dimana :
CFn = Aliran kas bersih tahun ke
C = Biaya investasi pada tahun ke-0
i* = Tingkat pengembalian minimum yang ditentukan
n = Jumlah priode tahun (1,2,,n tahun)
(P/F,i*,n) = Faktor pengali untuk mendapatkan nilai sekarang

2.2.3.3 Pay Back Period (PBP)


Pay back period (PBP) atau waktu pengembalian modal adalah periode waktu yang
dibutuhkan untuk pengembalian modal atau waktu yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi yang dihitung sejak modal ditanamkan.
Pay back period (PBP) atau waktu pengembalian modal dihitung berdasarkan nilai
kumulatif net cashflow yang mencapai nilai nol, biasanya untuk mendapatkan nilai nol
tersebut dilakukan interpolasi.
Perhitungan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Initial Investment (Investasi awal)


Pay Back Period =
Cash Flow (Aliran uang masuk)
karakteristik dari metode ini :
a. Kriteria kelayakan
9

1. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak jika masa pengembalian


modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek
2. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pengembalian
modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan.
b. Kelebihannya
1. Mudah menggunakannya dan menghitungnya
2. Sangat berguna untuk memilih proyek yang didasarkan atas masa pemulihan
modal yang tercepat
3. Informasi masa pemulihan modal dapat dipakai sebagai alat prediksi risiko
ketidakpastian di masa mendatang, dimana proyek yang memiliki masa
pemulihan modal yang relatif lama memiliki resiko dimasa mendatang yang
lebih besar
4. Masa pemulihan modal dapat dipakai sebagai alat untuk menghitung tingkat
balikan internal proyek
c. Kekurangannya
1. Mengabaikan nilai waktu dari uang atau investasi
2. Mengabaikan aliran kas sesudah periode pemulihan modal dicapai
3. Mengabaikan nilai sisa proyek

2.2.3.4 Analisis Kepekaan


Kepekaan adalah seberapa besar tingkat perubahan dapat mempengaruhi keputusan
modal atau bagaimana kepekaan suatu proyek penerimaan modal untuk mengalami
perubahan karena adanya faktor utama yang tidak dapat diketahui secara pasti.
Parameter analisis kepekaan antara lain :
1. Investasi awal
2. Pendapatan
3. Biaya operasi

Anda mungkin juga menyukai