JUDUL
KAJIAN TEKNIS PEMILIHAN PENYANGGAAN BERDASARKAN KLASIFIKASI
GEOMEKANIKA PADA MAIN HAULAGE DI UNIT PENAMBANGAN EMAS,
PONGKOR, PT ANEKA TAMBANG.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa
sistem penyanggaan yang diterapkan/digunakan dengan didasarkan pada klasifikasi
Geomekanika. Apakah pemilihan penyanggaan telah sesuai dengan yang dibutuhkan
sehingga efesien dan memberikan rasa aman bagi para pekerja.
D. RUMUSAN PERMASALAHAN.
Penyanggan dalam suatu pembukaan lubang bawah tanah merupakan salah satu hal yang
harus diperhitungkan. Hal ini disebabkan sebelum massa batuan dikenai suatu kegiatan
seperti pembuatan lubang bukaan bawah tanah, massa batuan dapat mengatasi sendiri
beban yang ditimbulkan gaya berat yang dimiliki oleh massa batuan tersebut. Setelah
dibuatnya lubang bukaan maka kekuatan batuan untuk menyangga beban di atasnya akan
berubah yaitu mengalami pengurangan. Bilamana batuan tidak mampu menyangga beban
tersebut maka akan segera terjadi keruntuhan, yang tentunya sangat merugikan bagi usaha
pembuatan lubang bawah tanah tersebut.
Batuan memiliki kekuatan sementara untuk menyangga beban di atasnya (stand up time),
untuk berbagai kondisi di lapangan batuan memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu adanya penyanggaan memegang peranan yang sangat penting. Faktor-faktor
yang mempengaruhi dipasangnya suatu penyangga dapat bermacam-macam, seperti : sifat
fisik batuan, guna lubang bukaan, lama pemakaian, dan hal-hal lainnya. Semua itu dipakai
sebagi pertimbangan agar adanya penyangga tersebut dapat efektif, efisien, ekonomis,
serta memberi jaminan keamanan bagi para pekerja dan seluruh kegiatan di dalam lubang
bukaan tersebut. Untuk menentukan pemilihan penyangga batuan, jenis dan ukuran serta
spasi-nya, maka digunakan klasifikasi massa batuan -dalam penelitian ini dipergunakan
klasifikasi geomekanika/RMR. Klasifikasi geomekanika memiliki beberapa parameter
yang dipergunakan dalam penilaiannya, yaitu : Kuat tekan uniaksial dari material batuan,
Rock Quality Designation (RQD), Spasi ketidakmenerusan, Kondisi ketidakmenerusan,
kondisi air tanah, dan Orientasi ketidakmenerusan.
E. DASAR TEORI
1. Massa Batuan
Massa batuan berbeda dengan kebanyakan material teknik. Massa batuan bersifat
anisotrop dan tidak menerus (diskontinu). Hal-hal yang membuat massa batuan anisotrop
adalah karena terdapatnya bidang-bidang ketidakmenerusan (plane of discontinuities)
dalam massa batuan
TABEL I
PEDOMAN UNTUK PENGGALIAN DAN PENYANGGAAN TEROWONGAN
BERDASARKAN PEMBOBOTAN MASSA BATUAN (RMR)
F. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini menggabungkan antara teori dan kenyataan yang
terdapat di lapangan. Dari kedua hal itu maka dapat ditarik pendekatan terhapat
penyelesaian permasalahan yang timbul. Urut-urutan kegiatan yang akan ditempuh
sebagai berikut :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, antara
lain :
- Perpustakaan
- Penelitian yang pernah dilakukan oleh perusahaan.
- Brosur-brosur, buletin,dan informasi-informasi lain.
- Peta-peta, grafik, serta tabel.
- Instansi yang terkait dengan permasalahan.
2. Penelitian Di Lapangan
- Observasi dan pengamatan secara langsung dilapangan serta mencari tambahan data-data
pendukung.
- Menentukan titik dan batas lokasi pengamatan agar penelitian tidak meluas, tidak keluar
dari permasalahan yang ada, serta data yang diambil dapat dimanfaatkan secara efektif.
- Mencocokan data-data yang telah ada, pengambilan data tambahan.
3. Pengambilan Data
Pengambilan data langsung di lapangan dipakai sebagai salah satu bahan untuk
mengetahui permasalahan yang ada sehingga dapat diambil suatu solusi yang tepat. Data-
data yang diambil antara lain :
- Kuat tekan uniaksial batuan
- Rock Quality Designation (RQD)
- Spasi/jarak dari ketidakmenerusan (kekar)
- Kondisi dari ketidakmenerusan : kekasaran, jarak pemisahan bidang ketidakmenerusan,
isian bidang ketidakmenerusan, dan pelapukan.
- kondisi air tanah
- Orientasi ketidakmenerusan; arah jurus (strike) dan kemirinngan (dip) ketidakmenerusan,
serta arah sumbu terowongan.
4. Pengelompokan dan Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul baik dari studi literatur maupun dari pengambilan di lapangan
dikelompok-kelompokan berdasarkan jenis dan kegunaannya, sehingga akan terlihat
apakah terjadi penyimpangan atau tidak. Jika terjadi penyimpangan data yang cukup
tinggi maka pengambilan data harus semakin banyak sehingga dapat diambil rata-rata
yang mewakili keadaan.
Data-data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan suatu kesimpulan
pertama/sementara. Kemudian dilakukan pengecekan kembali / diteliti ulang apakah
kesimpulan tersebut cukup baik.
5. Kesimpulan
Dari kesimpulan pertama dan detelah dicek kembali baru ditarik/didapatkan penyelesain
dari permasalahan yang timbul dari penelitian ini.
G. RENCANA JADWAL PENELITIAN
Kegiatan Waktu (minggu)
1 2 3 4 5 6 7 8
Orientasi lapangan
Studi literatur
Pengambilan data
Pengolahan data
Analisa data/ pembahasan
Pembuatan Draft
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Hoek, E, Kaiser, P.K, Bawden, W.F., Support of Underground Excavations in Hard Rock.,
A.A. Balkema, Rotterdam, Brookfield, 1995.
2. Bickel, John., Kuesel, T., King, E.H., Tunnel Engineering Handbook, Chapman & Hall,Dep.
BC., 2nd edition, New York, 1996.
3. Sudarsono., Hariyanto, R., Penyanggaan Terowongan, Buku Penuntun Praktek Ukur
Tambang, UPN VETERAN Yogyakarta, Yogyakarta, 1997.
4. Made Astawa Rai., Mekanika Batuan, ITB, Bandung, 1988
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bab
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi dan Kesampaian Daerah
B. Kondisi Lingkungan
C. Keadaan Geologi
D. Cadangan
E. Penambangan
III. KLASIFIKASI MASSA BATUAN GEOMEKANIKA
A. Massa Batuan
B. Prinsip Klasifikasi Massa Batuan
C. Metode Desain Penyangga
IV. ANALISA KLASIFIKASI MASSA BATUAN GEOMEKANIKA
A. Analisa klasifikasi Massa Batuan
B. Analisa Prilaku Terowongan
V. PEMBAHASAN
A. Desain Penyangga
B. Usulan Penyangga berdasar Klasifikasi Geomekanika.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN