Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II


“MESIN BUBUT”

DISUSUN OLEH

NAMA
: JEREMIA .N. LANTANG
NIM
: 20200610341579
PRODI
: TEKNIK MESIN S1
KELAS
: A
SEMESTER
: TIGA/3

PROGRAM STUDI S1 JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWSIH
JAYAPURA

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur II pada Program Studi S1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih ini, telah di teliti dan dinilai oleh assisten dan
dosen pembimbing. Praktikum ini telah dilaksanakan di Laboratorium Proses Manufaktur
Jurusan Teknik Mesin Universitas Cenderawasih dan hasilnya telah memenuhi syarat sebagai
laporan akhir praktikum pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022 yang digunakan
sebagai syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Proses Manufaktur II.

Jayapura, 19 Desember 2021

Enos Tambing, ST, MT

Catatan :
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas laporan praktikum mata kuliah Pratikum
Manufaktur II yang berjudul “Mesin Bubut”

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen dan dosen
pengampu mata kuliah Pratikum Manufaktur II yang telah banyak memberikan petunjuk dan
atau arahan serta bimbingannya selama praktikum berlangsung.

Laporan praktikum ini merupakan penilaian yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Pratikum Maanufaktur II Bapak Enos Tambing, ST, MT. Laporan praktikum ini ditulis dari
hasil penyusunan yang berkaitan dengan Pratikum Manufaktur II mengenai Mesin Bubut.

Saya harap dengan terbuatnya hasil laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam
membuat Laporan Praktikum Manufaktur II serta dapat menambah wawasan kita dalam
mengenal Mesin Bubut.

                                                                                                                               

Jayapura, 19 Desember 2021

Jeremia Natalis Lantang

DAFTAR ISI
iii
LEMBAR SAMPUL................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1   LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum.....................................................................................................1
1.3. Metodelogi Pelaksanaan Praktikum.............................................................................................1
1.4. Sistematika Penulisan..................................................................................................................2
Bab II.......................................................................................................................................................3
Landasan Teori........................................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................16
METODELOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUM...............................................................................16
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................................................................16
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................................16
3.3. Prosedur / Langkah Pengerjaan Pembubutan Silindris................................................................16
BAB IV.................................................................................................................................................18
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN..................................................................................................18
4.1 Data Hasil Praktikum...................................................................................................................18
4.2 Perhitungan..................................................................................................................................18
4.3 Pembahasan.................................................................................................................................18
BAB V...................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................................19
5.2. Saran..........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................20
LAMPIRAN..........................................................................................................................................20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda
kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri,
keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya
dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen
kendaraan, seperti mur, baut roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan
mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling
machine ), mesin gerinda ( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin
sekrap (  shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang
lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin
adalah perawatannya.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


 Melatih kemampuan dalam mengoperasikan mesin bubut.
 Dapat Mengenal Mesin Bubut dan cara kerjanya serta beberapa alat bantu yang
digunakan pada pembuatan khusus.
 Mengetahui komponen–komponen dari mesin bubut.
 Mengetahui jenis–jenis alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mesin
bubut
 Mengetahui proses dan langkah–langkah pengerjaan benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut
 Mempelajari macam–macam jenis pemotongan dan jenis ulir pada pekerjaan
bubut.

1.3 Metodelogi Pelaksanaan Praktikum

 Melatih kemampuan dalam


mengoperasikan mesin bubut.
 Mengetahui komponen–
komponen dari mesin bubut.

1
 Mengetahui jenis-jenis alat
dan bahan yang digunakan
dalam parktikum
mesin bubut.
 Mengetahui proses dan
langkah- langkah pengerjaan
benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut
 Melatih kemampuan dalam
mengoperasikan mesin bubut.
 Mengetahui komponen–
komponen dari mesin bubut.
 Mengetahui jenis-jenis alat
dan bahan yang digunakan
dalam parktikum
mesin bubut.
2
 Mengetahui proses dan
langkah- langkah pengerjaan
benda kerja dengan
menggunakan mesin bubu
Berikut merupakan prosedur pelaksanaan praktikum mesin Bubut.

1. Mulai
2. Mengidentifikasi masalah berdasarkan tinjauan pustaka
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mengukur dan menandai benda kerja
5. Memasang benda kerja pada chuck
6. Mengunci chuck dan mengatur benda kerja agar center
7. Memastikan benda kerja sudah center atau tidak
8. Menentukan titik nol pada proses turning 1
9. Menentukan depth of cut
10. Menyalakan mesin Bubut
11. Melakukan proses turning tahap pertama pada mesin Bubut
12. Jika sudah selesai maka matikan mesin Bubut
13. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap turning
pertama
14. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
15. Menentukan titik nol pada proses turning 2
16. Menentukan depth of cut
17. Melakukan proses turning tahap kedua pada mesin Bubut
18. Mengukur spindle speed dengan tachometer
19. Mematikan mesin Bubut
20. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap turning
kedua
21. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
22. Menentukan titik nol pada proses tapering
23. Mengatur sudut compoundrest 45ᵒ
24. Menentukan depth of cut
25. Menyalakan mesin Bubut
26. Melakukan proses tapering
27. Mematikan mesin Bubut
28. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap tapering
29. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
30. Melakukan proses pemotongan dengan gergaji besi
31. Melakukan pengukuran pada benda kerja pada tahap akhir
3
32. Output berupa benda kerja dan worksheet
33. Analisis dan Kesimpulan
34. Selesai

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini memuat tentang isi bab-bab yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari
buku-buku dan media social yang dipakai untuk kelancaran penulisan ini.
BAB III METODELOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUMPada bab ini menjelaskan
waktu, tempat dan alat dan bahan serta prosedur / meneliti langkah pengerjaan
pembubutan silindris pada praktek yang dilaksanakan.
BAB IV Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari data hasil analisa dan pengolahan
data pada saat praktikum.
BAB V PENUTUP Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil analisa ini dan saran
yang mungkin bisa digunakan untuk pembaca.

Bab II
Landasan Teori
Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yg mempunyai gerak utama berputar dan
berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja  dengan cara menyayat benda
tersebut dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan
pahat diam, bergerak ke kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.
Mesin ini pada operasionalnya mempunyai prinsip satu sumbu putar yang berfungsi
untuk menyayat, membentuk, memotong sebagian benda kerja. Benda kerja yang akan
dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut,
kemudian cekam tersebut diputar gearbox yang suhubungkan dengan motor listrik, setelah
benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan sumbu
mesin bubut), selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan
menurut gambar dan job description yang telah ditentukan.
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir.
4
Prinsip Kerja Mesin Bubut
         Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan
satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat
bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada
gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk
membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada
salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian Mesin Bubut

- Kepala Tetap

Kepala tetap adalah bagian mesin bubut yang terletak disebelah kiri mesin yang terdiri dari
dua blok bantalan dengan peluncur yang dijadikan satu dan digunakan untuk menyangga
sumbu utama. Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya
untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari
baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang. Biasanya kepala tetap
ini dipasang suatu daftar kecepatan putar sehingga kita dapat dengan mudah mengatur
kecepatan putar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemindahan ini dilakukan pada waktu
mesin berhenti. Sekali-kali tidak diperbolehkan mengubah kecepatan putaran selagi mesin
sedang berjalan.

- Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk mendukung kepala tetap dan kepala lepas ini dapat digerakan
diatas landasan mesin sebagai penumpu dari benda kerja yang dikerjakan. Kepala
lepas juga dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluasklan
lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang
alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain.
Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut
pengikat.

Bed Mesin (Alas)


Alas merupakan tumpuan agar tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat diwaktu
membubut. Adapun kegunaan alas pada mesin bubut :

- Tempat kedudukan kepala lepas


- Tempat kedudukan eretan (support)
- Tempat kedudukan penyangga (pembawa) diam.

Bentuk alas ini bermacam-macam. Ada yang datar, ada yang salah satu atau kedua sisinya
mempunyai ketinggian dan lain-lain.

Bed mesin bubut disamping sebagai meja juga berfungsi sebagai pondasi atau alas mesin.
Karena mesin bubut ini harus mampu menghasilkan pekerjaan dengan teliti serta harus
mampu menahan beban yang berat (sebagai akibat pengerjaan pemotongan yang besar dan
5
berat), maka bed ini konstruksinya harus kokoh, kuat, mampu mengimbangi beban dan
keselurahan body mesin.

Suport mesin bubut


Digunakan untuk mengerakan hantaran pahat, sehingga untuk membuat suatu pekerjaan di
buat dengan pahat yang di pasang pada rumah pahat dengan menjepit pahat.

Eretan / Carriage
Eretan akan lebih membantu kita untuk membuat benda kerja yang silinder ataupun benda
kerja yang akan ditirus karena eretan tersebut akan menggerakkan pahat bubut untuk
melakukan penyayatan. Selain itu, eretan juga dapat membubut ulir pada benda kerja. Untuk
melakukan pembubutan ulir maka pahat bbubut harus bergerak secara otomatis untuk
menyayat benda kerja yang berputar secara teratur. Eretan terbagi atas 3 bagian, yaitu :
1. Eretan Atas
Eretan yang terletak pada bagian atas dengan gerakan samping kiri atau samping kanan
dengan ketelitian penyayatan lebih kecil dan juga eretan dapat membuat sudut atau dapat
berputar sebesar 360 derajat sesuai yang kita inginkan. Eretan atas tersebut terdapat pada
tool post yang berfungsi untuk menyimpan pahat bubut.
2. Eretan Melintang
Eretan melintang bergerak dengan arah melintang yaitu arah depan dam belakang. Eretan
ini dapat digerakkan secara otomatis ataupun secara manual. Pada eretan ini terdapat
ukuran sehingga dapat mengatur tebal pemakanan pada pahat bubut.
3. Eretan bawah
Eretan ini bergerak dari kanan ke kiri dengan ketelitian penyayatan lebih besar
dibandinggkan eretan atas. Eretan ini dapat juga digerakkan secara otomatis dan juga
secara manual.

Perlengkapan Mesin Bubut

-  Cekam
  Cekam adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi untuk mengikat benda kerja pada saat
membubut.

1. Cekam dengan tiga rahang


Cekam ini bentuknya bundar dan mempunyai 3 rahang jepit, ketiga rahang tersebut
dapat bergerak secara otomatis atau memusat sendiri apabila kunci cak diputar
sehingga dapat menjepit benda kerja dengan cepat. Cekam ini untuk menjepit benda
kerja yang sudah bulat, benda terbentuk segitiga, benda kerja segienam, benda kerja
berbentuk segisembilan.
2. Cekam dengan empat rahang
Keempat rahang cekam ini masing-masing dapat bergerak secara bebas jika kunci cak
diputar. Kegunaan cekam ini untuk mencekam benda kerja yang tidak silinder atau
yang bentuknya tidak beraturan. Bagian luar rahang tersebut baik pada cekam rahang
tiga maupun  rahang empat dapat dipakai untuk menjepit benda keja bagian dalam.
3. Cekam rata
Cekam ini berbentuk pipih bulat dan terdapat banyak lubang atau alur. Guna cekam ini
untuk mencekam benda kerja yang sukar dicekam dengan cekam rahang tiga atau
empat. Alur-alur ini gunanya untuk tempat kedudukan baut pengikat.

- Center Putar

6
Center putar pada mesin bubut digunakn untuk menunjang pekerjaan pembuatan shaft apda
masing-masing ujungnya sehingga akan menghasilkan suatu putaran yang kokoh. Biasanya
putaran tersebut tetap dan sangat mendukung benda kerja tersebut tidak bergerak.

1. Cara membuat lubang center


Lubang center yang akan dibuat ini sebagai tempat kedudukan center bubut untuk
memikul benda kerja tersebut. Benda kerja yang akan dibuat lubang center terlebih
dahulu dibubut rata lalu bor center dipasang pada poros kepala lepas kemudian mesin
dijalankan.
Untuk selanjutnya kepala lepas didekatkan pada benda kerja yang telah berputar lalu
pemutar pada kepala lepas diputar sehingga mata bor center akan melakukan
pemakanan. Mata bor center tersebut harus melakukan pemakanan yang sedikit dan
tidak terlalu dalam.

2. Macam-macam center
a. Center datar
Center dapat digunakan pada benda kerja yang berporos datar baik pada kepala
ataupun pada ujung bubutan.
b. Center runcing tersisipkan (Centre Carbode)
Center ini dibuat dari baja lunak dengan uj8ung runcing sispan karbid atau baja
untuk kecepatan tinggi.
c. Center Berputar
Pada center ini dapat mengurangi tekanan-tekanan yang besar akibat dari
pembubutan berat dengan kecepatan-kecepatan putar yang tinggi.

- Pahat Bubut

1. Rumah Pahat (ToolPost)


Rumah pahat berfungsi untuk menjepit pahat bubut, bentuknya bermacam-macam dan
terletak pada eretan atas.

- Macam-macam pahat berdasarkan kegunaanya pada benda kerja sebagai berikut :

1. Pahat Rata
    Guna pahat rata ini adalah untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.
2. Pahat Muka
    Pahat ini berguna untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.
3. Pahat Alur
    Pahat alur ini mempunyai kegunaan untuk membuat alur pada benda kerja.
3. Pahat Ulir
    Pahat ini gunanya untuk membubut ulir pada benda kerja

Jenis-jenis Mesin Bubut

1. Mesin bubut ringan

7
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja
yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,

konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.

2. Mesin Bubut Sedang ( Medium Lathe )


Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan
peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih
banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau
memperbaiki perkakas secara produksi. Jenis mesin ini tidak dapat memproduksi benda
kerja atau spesimen secara massal atau banyak dalam waktu yang singkat.

3. Mesin bubut standar ( Standard Lathe )


Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan
mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin
bubut pada umumnya.

4. Mesin bubut ( Long Bed Lathe )


Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya. Jenis mesin bubut
ini dapat memproduksi benda kerja atau spesimen dengan cukup banyak dalam waktu
yang cukup singkat. Dan mesin ini dirancang untuk mengerjakan benda kerja yang
cukup besar dan dalam jumlah yang banyak sehingga banyak digunakan di industri-
industri.
8
5. Mesin bubut Facing Lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja
berbentuk piringan yang besar.

Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting


pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.

6. Mesin bubut Vertical Turning and Boring Milling


Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut
dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan
batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh
sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah

7. Mesin Bubut Turret


Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap
produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi
operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang
9
identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan
mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang
yang dimensinya sama.

8. Mesin bubut CNC


Mesin Bubut CNC merupakan mesin bubut yang dalam pengoperasiannya
menggunakan kode-kode gabungan huruf dan angka, yang diinput dalam
komputer yang terhubung dengan mesin. Sebelum mengoperasikan mesin, operator
harus membuat program terlebih dahulu, program dapat diinput langsung dalam
komputer mesin atau dibuat dalam simulasi (untuk menghindari kesalahan). Mesin ini
biasanya digunakan dalam produksi masal (mass product)atau produk-produk yang
membutuhkan ketelitian yang tinggi (precision part).

Jenis-jenis pengerjaan proses bubut


1. Pembubutan Muka ( Facing)
yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan Rata ( Pembubutan Silindris )
yaitu pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang garis sumbunya. Membubut silindris
dapat dilakukan sekali atau dengan permulaan kasaryang kemudian dilanjutkan dengan
pemakanan halus atau finishing.
3. Pembubutan ulir ( Threading )
adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus ( Taper)
yaitu proses pembuatan benda kerja berbentukkonis. Dalam pelaksanaan pembubutan
tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan
majemuk), pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus
(tapper atachment).

Proses-proses tersebut antara lain :


Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas
Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni antara 0-90
derajat dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang gerakan eretan atas.
10
Pembubutan dengan cara ini tidak dapat dilakukan secara otomatis, tetapi dengan cara
memutar spindel eretan atas, sehingga pahat bergerak maju. Pemutaran eretan atas,
sebesar ½ sudut ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 900, maka
eretan atas diputar sebesar 450.
Pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas
Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara 0-30 derajat
dengan ketirusan yang melebihi panjang ataulebih pendek dari pergerakan eretan atas.
Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis. Dalam
operasinya, benda kerja dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti
dengan pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan bantuan
lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka besar pergeseran kepala
lepas dapat dihitung dengan suatu rumus yang telah ditentukan berdasarkan elemen-
elemen yang terdapat dalam proses bubut yang sedang berlangsung.
Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus
Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan dibuat berada
pada kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan melebihi jarak pergerakan eretan
atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk
menghasilkan ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar ½ sudut tirus
sejajar kemiringan benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas hubungannya dengan
meja mesin dan dihubungkan dengan kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya.
Dengan demikian, gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus.

5. Pembubutan Drillng
Yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan diperoleh
lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan
boring (bubut dalam).

6. Perluasan lubang (Boring)


Yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar lubang. Pembubutan ini
menggunakan pahat bubut dalam.
7. Kartel (Knurling)
Yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat
profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel).
Proses ini dilakukan agar benda kerja mempunyai semacam ukiran.

Elemen Dasar Pemotongan Pada Proses Bubut

Elemen – elemen pada dasar pemotongan pada proses bubut dapat diketahui dengan rumus
yang dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar teknik,di mana di dalam gambar teknik
dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin yang di gambar.setelah itu
harus dipilih suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu
cara atau prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat – alat
menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses permesinan. Untuk
itu perlu kita pahami lima elemen dasar permesinan bubut,yaitu :

1. kecepatan potong (cuttingspeed) : v (m/min)


2. gerak makan ( feedrate ) : f (mm/rev)
3. kedalaman pemakanan ( depth of cut) : a ( mm )
4. waktu pemotongan ( cutting time ) : tc ( min )
11
Dalam proses pemesinan elemen-elemen yang digunakan tetap sama akan tetapi akan terdapat
beberapa perbedaan yang terjadi, hal mitu dikarenakan komponen-komponen setiap mesin
yang dapat berbeda-beda satu dengan yang lainnya, maka akan berbeda pula elemen
yang digunakan.

Cara Mengoperasikan Mesin Bubut

1. Siapkan peralatan dan perlegkapan yang akan digunakan


2. Cek kondisi / kesiapan mesin
3. Masukkan sumber utama arus
4. Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang digunakan
(ditentukan melalui perhitungan atau tabel  cutting speed)
5. Pasang senter putar pada kepala lepas
6. Pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
7. Pasang / cekam benda kerja
8. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
9. Hidupkan mesin dengan tombol / saklar  pengendali dan Lakukan penyayatan

Definisi mesin skrap

Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada
posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan
gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan
diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur
melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor
yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt).

Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi
penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika
roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur
lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.

Bagian Utama Mesin Skrap

1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur

2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja
mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang
dapat diatur otomatis.

3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung
lengan agar gerakannya lurus.

12
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar
maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca padadial. Eretan
pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.

5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit.
Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.

6. Tuas panjang langkah


Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang
benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.

7. Tuas posisi pahat


Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan.

8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang


Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol
yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja.
Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).

Jenis- jenis Mesin Sekrap

1. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal ( Shaper)


Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri
atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja
didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke
arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya.Pada mesin ini pahat
melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan.
Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak
terlalu berat.

2. Mesin Sekrap Vertikal ( Slotter)


Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain
itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan
vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda
kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.

3. Mesin Planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar ( berat ).
Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak
antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai
1.000 mm.

Jenis gerakan mesin sekrap

13
1. Gerakan utama
Merupakan gerakan pahat maju dan mundur. Gerak maju disebut langkah kerja, gerak
mundur disebut langkah tidak kerja.

2. Gerakan feeding (langkah pemakanan)


Gerakan ini menghasilkan ketebalan tatal yang terpotong.

3. Pengaturan dalamnya pemotongan


Pengaturan ini menghasilkan kedalaman pemotongan yang erat kaitannya dengan
perencanaan waktu pemesinan.

Bentuk-bentuk pahat pada mesin sekrap

Berdasarkan pada mesin sekrap mempunyai empat bentuk-bentuk pahat. Adapun keempat
bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut :

a. Pahat lurus kiri


b. Pahat lurus kanan
c. Pahat bengkok kiri
d. Pahat bengkok kanan

Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap

Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik dengan elemen
pemesinan proses pemesinan yang lain. Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan
pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan potong rata-rata untuk
gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs < 1..
Elemen dasar tersebut sebagai berikut:

1. Kecepatan potong rata-rata


2. Kecepatan makan
3. Waktu pemotongan

Selain itu mesin sekrap memiliki tiga macam tool holder antara lain sebagai berikut:

a.    Toolholder lurus


b.    Toolholder bengkok
c.    Universal tool holder

Cara Memasang Pahat Pada Mesin Sekrap          

Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat cara memasang pahat-pahat. Memasang


pahat-pahat sekrap yang besar dapat dipasang langsung pada penjepit (tool post), sedangkan
pahat-pahat yang kecil dipasang pada tool post dengan perantaraan pemegang pahat (tool
holder). Sehingga dapat memudahkan proses pengerjaan, serta dengan mudahnya memasang
pahat, waktu pengerjaan akan semakin berkurang.

Definisi mesin frais

Mesin frais adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan


suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau frais ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang
berputar pada sumbu mesin.
14
Mesin freis termasuk salah satu mesin yang gerak utamanya berputar, di mana pahat potong
( pisau frais) dipasang pada spindel. Spindel ini dapat berputar serah jarum jam ( clock wise )
atau berlawanan arah jarum jam ( counter clock wise ) disesuaikan dengan arah mata potong
dari pisau frais, sedang putarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan rumus yang telah disediakan.
Umumnya mesin frais digunakan untuk meratakan permukaan, membuat alur, membuat roda
gigi, membuat benda kerja yang mempunyai segi banyak beraturan, membuat profil dan
bentuk yang tak beraturan dan lain sebagainya.
Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar, sedangkan
benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara
lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan).

Bagian-bagian utama mesin frais ( Milling )

1. Spindle utama

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat
potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Verticalspindle
b. Horizontal spindle
c. Universalspindle

2. Meja / table

Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di
bagi menjadi 3 jenis :

a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table

3. Motor drive

Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang
lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin
milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

a. Motor spindle utama


b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )

4. Tranmisi

Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang


digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi spindle utama


b. Transmisi feeding

Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

15
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – belt

1. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini
terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

2. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.

3. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang.
Tempat cairan pendingin.

4. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol
yaitu :

a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :

1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )

BAB III

METODELOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : Awal Oktober – Desember

Tempat :Lab Metalurgi Fisik Teknik Mesin

3.2. Alat dan Bahan

1. Perlengkapan mesin bubut


2. Pahat bubut (Pahat bubut rata, tirus, alur, dan ulir)
3. Mistar sorong
4. Besi alumunium
3.3. Prosedur / Langkah Pengerjaan Pembubutan Silindris

A. Sebelum Proses Pembubutan /Persiapan

16
1. Pengecekan mesin yang akan digunakan .
2. Menyiapkan alat–alat, bahan, dan gambar kerja yang dibutuhkan dalam
praktikum.
3. Benda kerja diukur dimensinya sebelum dipasang pada chuck serta ditandai
bagian-bagian yang akan dibubut.
4. Benda kerja dipasang pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan senterkan.
5. Pahat dipasang pada Tool Holder/toolpost dan kedudukannya disenterkan
terhadap titik pusat benda kerja dengan bantuan tailstock.
6. Pemilihan kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja dengan
mengatur posisi kedua tuas Spindle Changelever (TuasA,B,Cdan1,2,3).
Tabel kecepatan putar berdasarkan posisi tuas A,B,C dan 1,2,3 dapat dilihat
pada mesin (menempel pada headstock). Gunakan kecepatan yang lebih
tinggi serta kedalaman pemakanan yang kecil pada proses finishing.
7. Mesin dapat dinyalakan.
8. Pengaturan titik noldan pengaturan kedalaman pemakanan dengan cara
menggoreskan ujung pahat pada benda kerja yang berputar.
9. Proses pembubutan bisa dilakukan sesuai gambar benda kerja yang
direncanakan.

Catatan:
 Pastikan benda kerja terpasang dengan erat pada chuck
 Pastikan pahatdalam keadaan baik,terpasang dengan benar dan erat pada tool post.
 Pada beberapa jenis mesin bubut, perubahan kecepatan spindle dan pengaturan pitch
and feed selector lever hanya dapat dilakukan jika mesin dalam keadaan mati.
Jika dilakukan dalam keadaan hidup akan menyebabkan kerusakan serius pada
sistem transmisinya.

B. Selama Proses Pembubutan


1.Pengaturan kedalaman pemakanan (depthof cut) pada tiap tahapan
pemotongan hendaknya tidak terlalu besar untuk menghindari kerusakan
pada benda kerja dan pahat.
2. Untuk menggerakkan pahat secara manual maka Carriage Longitudinal Feed

17
Handwheel ataupun CrossSlide Handwheel harus digerakkan dengan
perlahan sehingga didapat permukaan benda kerja yang baik.
3. Pelumasan harus diperhatikan secara teratur.
4. Matikan mesin dan buka chuck protecting cover jika hendak melakukan
pengukuran, merubah kecepatan, atau jika terjadi gangguan pada mesin saat
bekerja.

C. Setelah Proses Pembubutan


1. Mesin dimatikan.
2. Benda kerja dilepaskan dari chuck, dan pahat dilepaskan dari toolpost.
3. Mesin dan alat yang digunakan dibersihkan dari chips(Geram).
4. Alat– alat dikembalikan ketempat semula.

18
BAB IV

HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum

50

30 26

4.2 Perhitungan

π×d×n
cs=
1000
3,14 ×30 × 185
cs=
1000
3,14 × 0,030× 185
cs=
1000
=0.0189255

Keterangan:
π : nilai konstanta =3,14
d : diameter benda kerja (30 mm)
cs :kecepatan potong (185 meter/menit)
4.3 Pembahasan
Penulis dapat menyimpulkan bahwa dari pembubutan alumunium dengan panjang
50mm dan diameter awal benda kerja 30 mm pada proses pemakanan 1mm hingga hasil
akhir pembubutan menjadi 26 mm, adapun Rpm yang digunakan yaitu 185.

19
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Mesin bubut adalah mesin


yang fungsinya sebagai
pembentuk
benda kerja dengan cara
menyayat, memahat, dengan
gerakan utamanya
adalah berputar. Komponen
– komponen mesin bubut
terdiri darihead
stock, handle pengatur
putaran, chuck, benda kerja,
mata pahat, tool post

20
dan eretan atas, eretan lintang,
meja mesin, senter jalan, tail
stock, pengunci
barel, lead screw, feeding
shaft, roda penggerak eretan
memanjang, rem
mesin, main switch, coolant
motor switch, tabel mesin,
pengatur arah
feeding shaft, handle lead
screw.
Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum
mesin bubut

21
adalah logam ST-32 sebagai
benda kerja, jangka sorong
untuk mengukur
dimensi benda kerja, kunci
chuck untuk mengunci chuck /
pencekam, mata
pahat untuk memotong dan
menyayat benda kerja,
kuas untuk
membersihkan mesin dari
geram benda kerja, chuck
untuk menjepit /
mencekam benda kerja, dan
kacamata pelindung untuk
melindungi mata
dari geram benda kerja.
22
Langkah – langkah
pengerjaan benda kerja pada
proses turning
adalah pertama menyiapkan
alat dan bahan serta
menggunakan kacamata
pelindung, mengukur dimensi
benda kerja dengan jangka
sorong, menjepit
benda kerja dengan chuck
dan menguncinya dengan
kunci chuck,
memasang pahat, mengatur
kecepatan putaran dan
menyalakan mesin,

23
mengecek apakah benda kerja
masih bergeser dengan cara
memukulnya
dengan besi, mengatur posisi
pahat dengan sudut 10°
menjauhi benda kerja
Berdasarkan praktikum yang telah disimpulkan, dapat disimpulkan

1. Komponen-komponen utama mesin bubut antara lain kepala tetap, (headstock),


kepala lepas (tailstock), alas (ways), eretan carriage/support), chuck.
2. Dalam proses pembubutan, harus diperhatikan hal keselamatan dan keamanan kerja,
hal tersebut misalnya dengan menggunakan pakaian yang sesuai, sepatu yang sesuai.
3. Dalam praktikum ini, sebagian besar mahasiswa sudah mampu mengoperasikan mesin
bubut dengan baik.

5.2. Saran

1. Kunci benda kerja dengan kuat sebelum melakukan pembubutan.


2. Dalam melakukan pembubutan jangan gegabah agar benda kerja sesuai dengan yang
diinginkan.
3. Gunakan sebaik mungkin waktu yang diberikan, agar benda kerja selesai sesuai
dengan waktunya.

    

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hestanto.web.id/teori-dasar-mesin-bubut/
https://www.academia.edu/12344219/Laporan_Praktek_Mesin_Dasar_Bubut_
http://muhamadramdani07.blogspot.com/2016/01/dasar-teori-mesin-bubut-mencakup-
segala.html
https://www.researchgate.net/publication/
339296304_Lathe_Machine_Report_Manufacturing_Systems_Laboratory

25
LAMPIRAN

26
27

Anda mungkin juga menyukai