DISUSUN OLEH
NAMA
: JEREMIA .N. LANTANG
NIM
: 20200610341579
PRODI
: TEKNIK MESIN S1
KELAS
: A
SEMESTER
: TIGA/3
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur II pada Program Studi S1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih ini, telah di teliti dan dinilai oleh assisten dan
dosen pembimbing. Praktikum ini telah dilaksanakan di Laboratorium Proses Manufaktur
Jurusan Teknik Mesin Universitas Cenderawasih dan hasilnya telah memenuhi syarat sebagai
laporan akhir praktikum pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022 yang digunakan
sebagai syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Proses Manufaktur II.
Catatan :
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas laporan praktikum mata kuliah Pratikum
Manufaktur II yang berjudul “Mesin Bubut”
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen dan dosen
pengampu mata kuliah Pratikum Manufaktur II yang telah banyak memberikan petunjuk dan
atau arahan serta bimbingannya selama praktikum berlangsung.
Laporan praktikum ini merupakan penilaian yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Pratikum Maanufaktur II Bapak Enos Tambing, ST, MT. Laporan praktikum ini ditulis dari
hasil penyusunan yang berkaitan dengan Pratikum Manufaktur II mengenai Mesin Bubut.
Saya harap dengan terbuatnya hasil laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam
membuat Laporan Praktikum Manufaktur II serta dapat menambah wawasan kita dalam
mengenal Mesin Bubut.
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR SAMPUL................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum.....................................................................................................1
1.3. Metodelogi Pelaksanaan Praktikum.............................................................................................1
1.4. Sistematika Penulisan..................................................................................................................2
Bab II.......................................................................................................................................................3
Landasan Teori........................................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................16
METODELOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUM...............................................................................16
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................................................................16
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................................16
3.3. Prosedur / Langkah Pengerjaan Pembubutan Silindris................................................................16
BAB IV.................................................................................................................................................18
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN..................................................................................................18
4.1 Data Hasil Praktikum...................................................................................................................18
4.2 Perhitungan..................................................................................................................................18
4.3 Pembahasan.................................................................................................................................18
BAB V...................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................................19
5.2. Saran..........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................20
LAMPIRAN..........................................................................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengetahui jenis-jenis alat
dan bahan yang digunakan
dalam parktikum
mesin bubut.
Mengetahui proses dan
langkah- langkah pengerjaan
benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut
Melatih kemampuan dalam
mengoperasikan mesin bubut.
Mengetahui komponen–
komponen dari mesin bubut.
Mengetahui jenis-jenis alat
dan bahan yang digunakan
dalam parktikum
mesin bubut.
2
Mengetahui proses dan
langkah- langkah pengerjaan
benda kerja dengan
menggunakan mesin bubu
Berikut merupakan prosedur pelaksanaan praktikum mesin Bubut.
1. Mulai
2. Mengidentifikasi masalah berdasarkan tinjauan pustaka
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mengukur dan menandai benda kerja
5. Memasang benda kerja pada chuck
6. Mengunci chuck dan mengatur benda kerja agar center
7. Memastikan benda kerja sudah center atau tidak
8. Menentukan titik nol pada proses turning 1
9. Menentukan depth of cut
10. Menyalakan mesin Bubut
11. Melakukan proses turning tahap pertama pada mesin Bubut
12. Jika sudah selesai maka matikan mesin Bubut
13. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap turning
pertama
14. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
15. Menentukan titik nol pada proses turning 2
16. Menentukan depth of cut
17. Melakukan proses turning tahap kedua pada mesin Bubut
18. Mengukur spindle speed dengan tachometer
19. Mematikan mesin Bubut
20. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap turning
kedua
21. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
22. Menentukan titik nol pada proses tapering
23. Mengatur sudut compoundrest 45ᵒ
24. Menentukan depth of cut
25. Menyalakan mesin Bubut
26. Melakukan proses tapering
27. Mematikan mesin Bubut
28. Melakukan pengukuran pada benda kerja yang sudah mengalami tahap tapering
29. Memastikan benda kerja memiliki ukuran yang sesuai dengan desain yang dibuat
30. Melakukan proses pemotongan dengan gergaji besi
31. Melakukan pengukuran pada benda kerja pada tahap akhir
3
32. Output berupa benda kerja dan worksheet
33. Analisis dan Kesimpulan
34. Selesai
Bab II
Landasan Teori
Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yg mempunyai gerak utama berputar dan
berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda
tersebut dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan
pahat diam, bergerak ke kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.
Mesin ini pada operasionalnya mempunyai prinsip satu sumbu putar yang berfungsi
untuk menyayat, membentuk, memotong sebagian benda kerja. Benda kerja yang akan
dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut,
kemudian cekam tersebut diputar gearbox yang suhubungkan dengan motor listrik, setelah
benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan sumbu
mesin bubut), selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan
menurut gambar dan job description yang telah ditentukan.
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir.
4
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan
satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat
bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada
gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk
membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada
salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
- Kepala Tetap
Kepala tetap adalah bagian mesin bubut yang terletak disebelah kiri mesin yang terdiri dari
dua blok bantalan dengan peluncur yang dijadikan satu dan digunakan untuk menyangga
sumbu utama. Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya
untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari
baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang. Biasanya kepala tetap
ini dipasang suatu daftar kecepatan putar sehingga kita dapat dengan mudah mengatur
kecepatan putar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemindahan ini dilakukan pada waktu
mesin berhenti. Sekali-kali tidak diperbolehkan mengubah kecepatan putaran selagi mesin
sedang berjalan.
- Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk mendukung kepala tetap dan kepala lepas ini dapat digerakan
diatas landasan mesin sebagai penumpu dari benda kerja yang dikerjakan. Kepala
lepas juga dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluasklan
lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang
alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain.
Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut
pengikat.
Bentuk alas ini bermacam-macam. Ada yang datar, ada yang salah satu atau kedua sisinya
mempunyai ketinggian dan lain-lain.
Bed mesin bubut disamping sebagai meja juga berfungsi sebagai pondasi atau alas mesin.
Karena mesin bubut ini harus mampu menghasilkan pekerjaan dengan teliti serta harus
mampu menahan beban yang berat (sebagai akibat pengerjaan pemotongan yang besar dan
5
berat), maka bed ini konstruksinya harus kokoh, kuat, mampu mengimbangi beban dan
keselurahan body mesin.
Eretan / Carriage
Eretan akan lebih membantu kita untuk membuat benda kerja yang silinder ataupun benda
kerja yang akan ditirus karena eretan tersebut akan menggerakkan pahat bubut untuk
melakukan penyayatan. Selain itu, eretan juga dapat membubut ulir pada benda kerja. Untuk
melakukan pembubutan ulir maka pahat bbubut harus bergerak secara otomatis untuk
menyayat benda kerja yang berputar secara teratur. Eretan terbagi atas 3 bagian, yaitu :
1. Eretan Atas
Eretan yang terletak pada bagian atas dengan gerakan samping kiri atau samping kanan
dengan ketelitian penyayatan lebih kecil dan juga eretan dapat membuat sudut atau dapat
berputar sebesar 360 derajat sesuai yang kita inginkan. Eretan atas tersebut terdapat pada
tool post yang berfungsi untuk menyimpan pahat bubut.
2. Eretan Melintang
Eretan melintang bergerak dengan arah melintang yaitu arah depan dam belakang. Eretan
ini dapat digerakkan secara otomatis ataupun secara manual. Pada eretan ini terdapat
ukuran sehingga dapat mengatur tebal pemakanan pada pahat bubut.
3. Eretan bawah
Eretan ini bergerak dari kanan ke kiri dengan ketelitian penyayatan lebih besar
dibandinggkan eretan atas. Eretan ini dapat juga digerakkan secara otomatis dan juga
secara manual.
- Cekam
Cekam adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi untuk mengikat benda kerja pada saat
membubut.
- Center Putar
6
Center putar pada mesin bubut digunakn untuk menunjang pekerjaan pembuatan shaft apda
masing-masing ujungnya sehingga akan menghasilkan suatu putaran yang kokoh. Biasanya
putaran tersebut tetap dan sangat mendukung benda kerja tersebut tidak bergerak.
2. Macam-macam center
a. Center datar
Center dapat digunakan pada benda kerja yang berporos datar baik pada kepala
ataupun pada ujung bubutan.
b. Center runcing tersisipkan (Centre Carbode)
Center ini dibuat dari baja lunak dengan uj8ung runcing sispan karbid atau baja
untuk kecepatan tinggi.
c. Center Berputar
Pada center ini dapat mengurangi tekanan-tekanan yang besar akibat dari
pembubutan berat dengan kecepatan-kecepatan putar yang tinggi.
- Pahat Bubut
1. Pahat Rata
Guna pahat rata ini adalah untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.
2. Pahat Muka
Pahat ini berguna untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.
3. Pahat Alur
Pahat alur ini mempunyai kegunaan untuk membuat alur pada benda kerja.
3. Pahat Ulir
Pahat ini gunanya untuk membubut ulir pada benda kerja
7
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja
yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,
5. Pembubutan Drillng
Yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan diperoleh
lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan
boring (bubut dalam).
Elemen – elemen pada dasar pemotongan pada proses bubut dapat diketahui dengan rumus
yang dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar teknik,di mana di dalam gambar teknik
dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin yang di gambar.setelah itu
harus dipilih suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu
cara atau prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat – alat
menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses permesinan. Untuk
itu perlu kita pahami lima elemen dasar permesinan bubut,yaitu :
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada
posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan
gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan
diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur
melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor
yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt).
Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi
penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika
roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur
lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.
1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja
mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang
dapat diatur otomatis.
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung
lengan agar gerakannya lurus.
12
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar
maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca padadial. Eretan
pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit.
Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
3. Mesin Planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar ( berat ).
Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak
antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai
1.000 mm.
13
1. Gerakan utama
Merupakan gerakan pahat maju dan mundur. Gerak maju disebut langkah kerja, gerak
mundur disebut langkah tidak kerja.
Berdasarkan pada mesin sekrap mempunyai empat bentuk-bentuk pahat. Adapun keempat
bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut :
Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik dengan elemen
pemesinan proses pemesinan yang lain. Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan
pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan potong rata-rata untuk
gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs < 1..
Elemen dasar tersebut sebagai berikut:
Selain itu mesin sekrap memiliki tiga macam tool holder antara lain sebagai berikut:
1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat
potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Verticalspindle
b. Horizontal spindle
c. Universalspindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di
bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang
lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin
milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
4. Tranmisi
15
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – belt
1. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini
terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
2. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
3. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang.
Tempat cairan pendingin.
4. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol
yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )
BAB III
16
1. Pengecekan mesin yang akan digunakan .
2. Menyiapkan alat–alat, bahan, dan gambar kerja yang dibutuhkan dalam
praktikum.
3. Benda kerja diukur dimensinya sebelum dipasang pada chuck serta ditandai
bagian-bagian yang akan dibubut.
4. Benda kerja dipasang pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan senterkan.
5. Pahat dipasang pada Tool Holder/toolpost dan kedudukannya disenterkan
terhadap titik pusat benda kerja dengan bantuan tailstock.
6. Pemilihan kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja dengan
mengatur posisi kedua tuas Spindle Changelever (TuasA,B,Cdan1,2,3).
Tabel kecepatan putar berdasarkan posisi tuas A,B,C dan 1,2,3 dapat dilihat
pada mesin (menempel pada headstock). Gunakan kecepatan yang lebih
tinggi serta kedalaman pemakanan yang kecil pada proses finishing.
7. Mesin dapat dinyalakan.
8. Pengaturan titik noldan pengaturan kedalaman pemakanan dengan cara
menggoreskan ujung pahat pada benda kerja yang berputar.
9. Proses pembubutan bisa dilakukan sesuai gambar benda kerja yang
direncanakan.
Catatan:
Pastikan benda kerja terpasang dengan erat pada chuck
Pastikan pahatdalam keadaan baik,terpasang dengan benar dan erat pada tool post.
Pada beberapa jenis mesin bubut, perubahan kecepatan spindle dan pengaturan pitch
and feed selector lever hanya dapat dilakukan jika mesin dalam keadaan mati.
Jika dilakukan dalam keadaan hidup akan menyebabkan kerusakan serius pada
sistem transmisinya.
17
Handwheel ataupun CrossSlide Handwheel harus digerakkan dengan
perlahan sehingga didapat permukaan benda kerja yang baik.
3. Pelumasan harus diperhatikan secara teratur.
4. Matikan mesin dan buka chuck protecting cover jika hendak melakukan
pengukuran, merubah kecepatan, atau jika terjadi gangguan pada mesin saat
bekerja.
18
BAB IV
50
30 26
4.2 Perhitungan
π×d×n
cs=
1000
3,14 ×30 × 185
cs=
1000
3,14 × 0,030× 185
cs=
1000
=0.0189255
Keterangan:
π : nilai konstanta =3,14
d : diameter benda kerja (30 mm)
cs :kecepatan potong (185 meter/menit)
4.3 Pembahasan
Penulis dapat menyimpulkan bahwa dari pembubutan alumunium dengan panjang
50mm dan diameter awal benda kerja 30 mm pada proses pemakanan 1mm hingga hasil
akhir pembubutan menjadi 26 mm, adapun Rpm yang digunakan yaitu 185.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
20
dan eretan atas, eretan lintang,
meja mesin, senter jalan, tail
stock, pengunci
barel, lead screw, feeding
shaft, roda penggerak eretan
memanjang, rem
mesin, main switch, coolant
motor switch, tabel mesin,
pengatur arah
feeding shaft, handle lead
screw.
Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum
mesin bubut
21
adalah logam ST-32 sebagai
benda kerja, jangka sorong
untuk mengukur
dimensi benda kerja, kunci
chuck untuk mengunci chuck /
pencekam, mata
pahat untuk memotong dan
menyayat benda kerja,
kuas untuk
membersihkan mesin dari
geram benda kerja, chuck
untuk menjepit /
mencekam benda kerja, dan
kacamata pelindung untuk
melindungi mata
dari geram benda kerja.
22
Langkah – langkah
pengerjaan benda kerja pada
proses turning
adalah pertama menyiapkan
alat dan bahan serta
menggunakan kacamata
pelindung, mengukur dimensi
benda kerja dengan jangka
sorong, menjepit
benda kerja dengan chuck
dan menguncinya dengan
kunci chuck,
memasang pahat, mengatur
kecepatan putaran dan
menyalakan mesin,
23
mengecek apakah benda kerja
masih bergeser dengan cara
memukulnya
dengan besi, mengatur posisi
pahat dengan sudut 10°
menjauhi benda kerja
Berdasarkan praktikum yang telah disimpulkan, dapat disimpulkan
5.2. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hestanto.web.id/teori-dasar-mesin-bubut/
https://www.academia.edu/12344219/Laporan_Praktek_Mesin_Dasar_Bubut_
http://muhamadramdani07.blogspot.com/2016/01/dasar-teori-mesin-bubut-mencakup-
segala.html
https://www.researchgate.net/publication/
339296304_Lathe_Machine_Report_Manufacturing_Systems_Laboratory
25
LAMPIRAN
26
27