Anda di halaman 1dari 23

Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Padang

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, penulis khususnya. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Pengecatan” ini
dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua, teman, dan juga
kepada instruktur yang senantiasa membantu penulis selama ini sehingga penulis
mampu menyelesaikan praktek kerja ini dengan baik dan juga laporan yang siap
tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan laporan ini masih terdapat


banyak kekurangan dan masih sangat jauh jika dikatakan sempurna. Untuk itu
penulis dengan senang hati sangat mengharapkan adanya kritik atau saran-saran
yang mendukung tentunya demi tercapainya kesempurnaan laporan ini. Dan
semoga bisa berguna dimasa yang akan datang.

Padang, 22 Juni 2023

DAVE JOVAN CAKRA

NIM 2011042029
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Tujuan...............................................................................................2

1.3 Manfaat.............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian pengecatan......................................................................3

2.1.1 Cat............................................................................................3

2.1.2 Thinner.....................................................................................4

2.1.3 Amplas.....................................................................................5

2.1.4 Kompresor...............................................................................5

2.1.5 Air Transformer.......................................................................6

2.1.6 Selang udara.............................................................................7

2.1.7 Spray gun.................................................................................7

2.1.8 Pengaduk/Paddle......................................................................8

2.2 Teknik pengecatan

2.2.1 Pengecatan Sistem Manual......................................................8

2.2.2 Pengecatan dengan sistem celup (dipping)..............................9

2.2.3 Elektrostatik Spaying...............................................................10

2.2.4 Pengecatan dengan sistem aliran (flow coater).......................10

2.2.5 Elektro Deposition Painting (EDP).........................................10


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

3.1.1 Hari, tanggal............................................................................11

3.1.2 Tempat.....................................................................................11

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Peralatan..................................................................................11

3.2.2 Bahan.......................................................................................11

3.3 Langkah Pengerjaan

3.3.1 Persiapan..................................................................................12

3.3.2 Proses pengecatan....................................................................13

BAB IV HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil praktikum................................................................................15

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................16

5.2 Saran..................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17

LAMPIRAN
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Amplas..............................................................................................5

Gambar 2. 2 Kompresor........................................................................................6

Gambar 2. 3 Air transformer.................................................................................7

Gambar 2. 4 Selang udara.....................................................................................7

Gambar 2. 5 Spray gun..........................................................................................8

Gambar 3. 1 Proses pengelasan.............................................................................12

Gambar 3. 2 Benda kerja setelah disassembly......................................................12

Gambar 3. 3 Cat.....................................................................................................13

Gambar 3. 4 Tiner..................................................................................................13

Gambar 3. 5 Spray gun..........................................................................................13

Gambar 3. 6 Proses Pengecatan.............................................................................14

Gambar 4. 1 Hasil pengecatan 1............................................................................15

Gambar 4. 2 Hasil pengecatan 2............................................................................15


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengecatan adalah salah satu pelapisan pada benda logam maupun non
logam dengan tujuan untuk memperindah tampilan atau untuk melapisi dari
kontak langsung dengan lingkungan sekitar. Ketahanan suatu pengecatan
dipengaruhi oleh kemampuan pelapisan untuk menempel pada material yang akan
di cat. Jika daya adhesif tidak kuat selain hasil cat yang buruk juga kemungkinan
masuknya udara lembab diantara material dan cat sangat besar. Untuk
meningkatkan daya rekat cat pada material dapat dilakukan proses sandblasting.
Proses sandblasting adalah suatu proses pembersihan permukaan dengan
cara menembakkan partikel (pasir) ke suatu permukaan material sehingga
menimbulkan gesekan atau tumbukan dengan tujuan untuk menghilangkan
material-material yang terkontamiasi seperti karat, cat, garam, oli dan lain-lain.
Selain itu juga bertujuan untuk membuat profil (kekasaran) pada permukaan metal
sehingga cat dapat lebih melekat. (Rizky Bagus Pradana dan Sudiyono
Kromodiharjo, 2016: F-306). Proses sandblasting ini juga bertujuan agar
permukaan memiliki profil yang kasar agar pengecatan dapat melekat dan
material dapat bertahan lebih lama dari korosi. Sudut penyemprotan yang semakin
meningkat akan menurunkan kekasaran permukaannya hingga pada sudut
penyemprotan 90° dicapai tingkat kekasaran minimumnya, hal ini dikarenakan
energi yang dimiliki oleh pasir untuk menumbuk pada benda kerja semakin
berkurang. (Erwin Sulistyo, Putu Hadi Setyarini, 2011: 205)
Keberhasilan suatu pengecatan sangat bergantung pada kebersihan
material dan perekatan cat dengan permukaan material tersebut. Berikut ini
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari proses sandblasting, antara
lain: SDM, sudut dan jarak penembakan material abrasif pada permukaan
material, dan material abrasif yang digunakan (Eprints UNY, 2012)
Sebagai mahasiswa teknik mesin, program studi teknik manufaktur,
pengecatan adalah salah satu praktik yang diwajibkan untuk dipelajari dan
praktekkan. Oleh karena itu, praktik ini dilakukan sebagai bekal untuk mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

khususnya teknik dengan harapan dapat bersaing dengan dunia luar dan mampu
menghadapi perkembangan dan kemajuan zaman.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum pengecatan adalah:
1. Mahasiswa memahami prinsip pengecatan dengan spray gun
2. Mahasiswa mengetahui langkah-langkah pengecatan
3. Mahasiswa mengetahui komposisi campuran yang baik untuk pengecatan
4. Mahasiswa bisa melakukan pengecatan dengan menggunakan spray gun

1.3 Manfaat
Pelaksanaan pratikum akan memberi manfaat bagi pratikan. Manfaat dari
pelaksanaan pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang salah satu proses
manufaktur
2. Menegetahui rangkaian tahap dalam proses pengecatan
3. Mengetahui langkah persiapan sebelum pengecatan
4. Mampu mempraktikan pengecatan
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian pengecatan


Pengecatan adalah sebuah proses untuk membuat lapisan cat tipis (cair
atau bubuk) di atas sebuah benda dan kemudian membuat lapisan cat ini mengeras
dengan cara mengeringkannya.
Adapun kegunaan dari pengecatan adalah:
- Untuk melindungi benda dari korosi
Benda yang terbuat dari logam besi dapat dengan mudah
mengalami perkaratan jika berinteraksi dengan udara. Jika terbuka
terhadap udara, baja ceenderung untuk menghasilkan karat di atasnya.
Jika karat mulai tumbuh, menutupi baja sehingga menjadi sulit untuk
menjaga sifat-sifat baja seperti kekuatan dan bahkan bentuk aslinya.
Dengan mengecatnya, berarti mencegah karat tumbuh diatasnya,
sehingga bisa mendapat sifat aslinya lebih lama dibandingkan jika tidak
di cat.
- Untuk mempercantik benda
Benda yang dicat memiliki tampilan yang lebih menarik dan nilai
jual yang lebih tinggi. Pengecatan benda bertujuan untuk mempercantik
benda sehingga tidak terlihat kusam. (Febrian Rahmad, 2012)
2.1.1 Cat
Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan
memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya
dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis
objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk
membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi
(marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh
air)
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:

 Binder: komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai bahan perekat
yang akan merekatkan lapisan cat pada media, bahan binder juga berperan
membangun karakteristik lapisan cat atau coating.
 Solvent: atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan
bahan bahan utama seperti binder, filler/ pigment, dan additive. bahan
solvent juga digunakan sebagai bahan mengencerkan cat sebelum di
aplikasikan ke barang.
 Pigment/filler: yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai komponen
utama pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan pewarna untuk
menciptakan tapilan warna lapisan film cat. kombinasi jenis dan komposisi
bahan filler yang baik akan menciptakan sifat daya tutup cat yang baik.
 Additive: bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan
hasilnya sesuai dengan keinginan.

2.1.2 Thinner
Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk
mengencerkan cat kayu dan besi,politur serta bahan-bahan finishing lain.
Bahan-bahan finishing biasanya merupakan bahan padat yang sifatnya kental
sehingga sulit untuk diaduk dan diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu.

Thinner berguna untuk menurunkan viskositas(kekentalan) dari


bahan-bahan yang akan diaplikasikan dengan menggunakan alat penyemprot
maupun kuas.Alat penyemprot cat maupun kuas cat adalah alat yang berguna
untuk mengaplikasikan bahan finishing dan hanya dapat bekerja dengan
batas viskositas tertentu.Oleh karena itu suatu bahan finishing harus
diencerkan terlebih dahulu dengan thinner agar viskositasnya turun sehingga
bahan-bahan tersebut bisa diaplikasikan dengan mudah. Selain berguna untuk
menurunkan viskositas, thinner juga berguna untuk mengatur sifat-sifat dari
bahan finishing sehingga bahan tersebut bisa diaplikasikan sesuai dengan
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

kebutuhan. Dengan menggunakan thiner suatu bahan finishing bisa diatur


kecepatan waktu pengeringannya serta ketebalan lapisan finishing bisa
ditentukan dengan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan.

2.1.3 Amplas
Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda
kerja dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan
oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar
angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapt susunan pasir
amplas tersebut. Pada pekerjaan dan penyelesaian bodi otomotif, amplas
digunakan untuk menggosok lapisan cat, dempul atau surface.

Gambar 2. 1 Amplas

2.1.4 Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan tekanan
udara/angin yang baik dan bersih selama berlangsungnya proses pengecatan.
Lubang hisap udara dilengkapi dengan filter yang dapat mencegah uap air,
debu dan kotoran masuk. Konstruksinya terdiri dari motor penggerak,
kompresor udara dan tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan katup
pengaman tekanan. Motor penggerak yang digunakan yaitu motor listrik atau
motor bakar (motor bensin 2 tak dan 4 tak atau motor diesel).
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Gambar 2. 2 Kompresor

2.1.5 Air Transformer


Udara yang telah dimampatkan di dalam tangki dapat
menimbulkan kondensat atau uap air meskipun pada lubang hisap kompresor
telah dilengkapi dengan filter udara, maka diperlukan penyaringan
dan pengaturan kembali tekanan udara dari dalam tangki dengan
air transformer. Air transformer terdiri dua bagian yaitu kondensor/filter
dan regulator. Kondensor/filter berfungsi untuk menyaring dan
mendinginkan/mengembunkan uap air yang ada pada udara yang masuk ke
saluran pipa-pipa karena dapat menggangu proses dan hasil
pengecatan. Regulator berfungsi untuk mengurangi tekanan dan
mengaturnya tetap stabil sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan, regulator
juga dilengkapi dengan pressure gauge untuk mengetahui tekanan masuk
dari kompresor dan tekanan pemakaian juga dilengkapi katup kran yang
dapat diatur.
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Gambar 2. 3 Air transformer

2.1.6 Selang udara


Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan
dari unit penyalur ke unit pengguna seperti Air Sander, Air Polish, spray
gun dan sejenisnya, selang udara terbuat dari campuran plastic dan karet yang
dilapisi anyaman nilon supaya lentur namun tetap kuat terhadap tekanan
sehingga memudahkan bergerak selama proses pengecatan dan pekerjaan
sejenisnya.

Gambar 2. 4 Selang udara

2.1.7 Spray gun


Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang
menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan
pada permukaan benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan
untuk mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan.
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Gambar 2. 5 Spray gun

Konstruksi ini lebih ringan, sangat sesuai untuk mengecat permukaan yang
relatif sempit atau mengecat dengan warna yang berganti-ganti. Kerugiannya
adalah kotoran yang mengendap pada bagian bawah penampung akan ikut
terhisap.

2.1.8 Pengaduk/Paddle
Pengaduk digunakan untuk mencampur putty/surfacer
supaya membentuk kekentalan yang merata dan juga membantu
mengeluarkan cat atau surfacer dari kaleng ke wadah pencampur. Bahan ini
terbuat dari metal kayu atau plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala
untuk mengukur campuran hardener dan thinner (Ahmad Afif Hidayat,
2015).

2.2 Teknik Pengecatan


2.2.1 Pengecatan Sistem Manual
Komponen penting dari pengecatan sistem manual adalah
kompresor udara sebagai alat penghasil udara bertekanan, transformer udara
sebagai pengatur tekanan udara yang akan digunakan untuk proses pengecatan
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

dan juga berfungsi untuk menyaring minyak dan air yang masuk ke selang
yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan. Spray gun berfungsi sebagai
pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja, mengontrol
bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi lain.
Prinsip dasar dari pengecatan manual adalah:
a. Posisi tangan saat memegang spay gun; pada saat melakukan pengecatan,
posisi tangan kiri memegang slang untuk mencegah slang menyentuh
benda kerja dan tangan kanan memegang spray gun, ini sih tergantung
klo orangnya kidal dibalik aja.
b. Sudut spray gun pada permukaan benda kerja; Posisi pengecatan yang
baik harus tegak lurus terhadap permukaan benda kerja untuk
menghasilkan ketebalan permukaan cat yang merata.
c. Jarak pengecatan; jarak pengecatan akan mempengaruhi kualitas
pengecatan. Semakin dekat sray gun terhadap permukaan part yang akan
dicat akan mengakibatkan ketebalan cat yang tidak merata, bila semakin
jauh jarak pengecatan akan mengakibatkan penempelan cat pada part
tidak maksimal. Jarak pengecatan yang ideal sebesar 25-30 cm untuk
logam dan 15-20 cm untuk cat plastik.
d. Lebar pattern; merupakan daerah permukaan yang terkena cat pada saat
penyemprotan. Semakin besar sudut semprot maka semakin lebar pattern
yang dihasilkan sebaliknya semakin kecil sudut semprot maka semakin
sempit pattern yang dihasilkan. Lebar pattern dapat diatur secara vertikal
atau horisontal.
e. Over lapping; merupakan teknik pengecatan pada pemukaan benda kerja
sehingga penyemprotan yang pertama akan menyambung dengan
penyemprotan yang kedua.

2.2.2 Pengecatan dengan sistem celup (dipping)


Pengecatan sistem dipping merupakan proses pencelupan part ke
dalam tangki cat, kelebihan cat akan kembali ke dalam tangki cat saat
diangkat.
Beberapa keuntungan untuk sistem dipping ini:
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

a. Peralatan sederhana
b. Tidak diperlukan keahlian khusus operator
c. Dapat diotomatisasikan
d. Cat yang terbuang sedikit

Kerugian untuk sistem dipping:


a. Tebal cat berbeda, dimana pada bagian bawah akan cenderung
lebih tebal.
b. Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu
lama.
c. Kemungkinan kontaminasi besar, sehingga part yang masuk harus
dalam keadaan bersih dan kering.
d. Bentuk part yang komplek sulit terlapisi semua.
Teknik ini ane pernah liat diproses pengecatan body mobil Suzuki,
kayanya ini yang paling banyak dipake di perusahaan manufaktur.

2.2.3 Elektrostatik Spaying


Merupakan sistem pengecatan dengan menggunakan media
elektrostatis untuk mengarahkan butiran cat ke seluruh luas permukaan benda
kerja. Bila dibandingkan dengan sistem spraying biasa untuk waktu dan
volume cat yang sama, pada elektrospraying akan didapat jumlah cat yang
menempel ke benda kerja lebih banyak.

2.2.4 Pengecatan dengan sistem aliran (flow coater)


Dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai
aliran cat. Pada umunya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan
kaca / back mirror. Pengaturan ketebalan cat dilakukan dengan mengatur
viskositas dan kecepatan aliran tirai cat.

2.2.5 Elektro Deposition Painting (EDP)


Pada umunya pengecatan dengan sistem ini dipakai untuk
keperluan pengecatan primer (lapisan yang terhubung langsung dengan
permukaan metal yang dilapisi). Pengecatan sistem ini mempunyai daya rekat
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

dan daya tahan terhadap produksi yang sangat tinggi dan sifat kerataan yang
relatif merata. (Revaldy Maiman, 2022).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


3.1.1 Hari, tanggal:
- Rabu, 31 Mai 2023
- Kamis, 1 Juni 2023
- Rabu, 7 Juni 2023
- Kamis, 8 Juni 2023
- Rabu,14 Juni 2023
- Kamis, 15 Juni 2023
- Rabu, 21 Juni 2023
- Kamis, 22 Juni 2023
3.1.2 Tempat:
Praktikum ini dilaksanakan di bengkel mesin Politeknik Negeri
Padang.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Peralatan
- Kikir
- Gerinda
- Mesin Las
- Elektroda
- Kompresor
- Selang udara
- Filter dan regulator
- Spray gun
- Obeng
- Amplas
- Tinner
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

- Udara

3.2.2 Bahan
- Benda kerja (komponen-komponen jackstand yang telah di
assembly)

3.3 Langkah Pengerjaan


3.3.1 Persiapan
a. Siapkan semua part Jackstand yang diperlukan (perbaiki part yang
kurang presisi dengan pembengkokan atau dengan digerinda)
b. Kemudian semua bagian-bagian jackstand tersebut di assembling
(kami menggassembling dengan proses pengelasan)

Gambar 3. 1 Proses pengelasan

c. Setelah terbentuk sesuai keinginan, kikir atau gerinda permukaan


benda kerja yang masih kasar
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Gambar 3. 2 Benda kerja setelah diassembly

d. Haluskan permukaan benda kerja yang akan dicat dengan


menggunakan amplas
e. Bersihkan permukaan benda kerja dari minyak, air dan debu
dengan mengelap permukaan benda kerja dengan kain kering.
f. Setelah selesai, lakukan pengecatan

3.3.2 Proses pengecatan


a. Siapkan peralatan pengecatan
b. Campurkan cat dan tinner, disesuaikan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal

Gambar 3. 3 Cat Gambar 3.4 Tinner

c. Tempatkan/gantung benda kerja di tempat yang aman dan nyaman


untuk pengecatan.
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

d. Atur spray gun sesuai yang diinginkan

Gambar 3. 5 Spray gun

e. Lakukan penyemprotan cat secara merata

Gambar 3.6 Proses Pengecatan

f. Lakukan sampai semua permukaan tertutup cat.


g. Diamkan benda kerja hingga cat mengering
h. Selesai.
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil praktikum


Hasil praktikum pengecetan dapat dilihat pada Gambar
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Gambar 4. 1 Hasil pengecatan 1

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

- Kualitas hasil pengecetan dipengaruhi oleh kehalusan permukaan benda


kerja.
- Untuk hasil pengecatan yang mengkilap dipengaruhi oleh kadar tinner
dalam campuran cat. Dari yang penulis amati, tinner membuat perrmukaan cat
mengkilap.
- Saat melakukan pengecatan, gerakan tangan ke atas atau ke samping
secara beraturan dan mulai pengecatan dari samping bukan dari tengah permukaan
benda kerja. Hal ini bertujuan agar cat tidak menumpuk dari tengah.

5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dari pengalaman praktikum
pengecatan yaitu lakukan dengan baik saat menghaluskan permukaan benda kerja
dengan amplas untuk hasil yang maksimal. Dan juga saat pengecatan jangan
terlalu tebal sehingga catnya menjadi menumpuk. Perhatikan juga bagian-bagian
yang mungkin tidak/kurang terjangkau saat penyemprotan cat.
Dan jangan sentuh dulu permukaan benda kerja yang masih basah, cat
yang digunakan berbahan dasar minyak dengan campuran tinner jadi dibutuhkan
waktu yang lebih lama untuk pengeringan.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Negeri Yogyakarta. 2012. PENDAHULUAN. Eprint.uny.ac.id.


Diakses pada 14 Mei 2023 dari https://eprints.uny.ac.id/63573/
3/3.%20Laporan%20Proyek%20Akhir%20BAB%20I.pdf
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Rahmad, Febrian. 2012. AUTOMOTIVE . Diakses dari


http://febrianrahmad.blogspot.com/2012/11/pengecatan.html. Diakses
pada tanggal 13 Mei 2023 pukul 20:30.

Hidayat, Ahmad Afif. 2015. Laporan Pengecatan Afif. Diakses dari


https://www.academia.edu/18982232/Laporan_pengecatan_afif. Diakses
pada tanggal 14 Mei 2023 pukul 17:24.

Maiman, Revaldy. 2022. Laporan Praktik Pengecatan. Padang: Politeknik Negeri


Padang

LAMPIRAN
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai