Tim Penyusun
Kelompok 8
Annisa Utami NIM. 1122009
Rey Sovin Nainggolan NIM. 1122012
Fahriza Ananta Safani NIM. 1122024
Vabrie Willard Goentama S NIM. 1122025
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum berjudul
“Anthropometri Pada Fasilitas Kerja Meja Dosen”. Adapun penulisan laporan
praktikum ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk penilaian
tugas praktikum pada Mata Kuliah Praktikum Perancangan Sistem Kerja 2.
Kelompok 8 menyadari bahwa tanpa bantuan dari dosen pengampu pada
masa Praktikum Perancangan Sistem Kerja 2, sangatlah sulit bagi kelompok 8
untuk menyelesaikan laporan praktikum ini, oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada:
(1) Ibu Indah Kurnia Mahasih Lianny, S.T., M.T. selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Praktikum Perancangan Sistem Kerja 2.
(2) Seluruh rekan-rekan kelas Teknik Industri Otomotif 1 Tahun Angkatan 2022
yang selaku menjadi tempat berdiskusi selama perkuliahan.
(3) Seluruh pihak terlibat yang tidak dapat tim penyusun sebutkan satu persatu.
Tim penyusun menyadari pengetahuan dan pengalaman masih sangat
terbatas, oleh karena itu sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaat. Akhir kata
mengucapkan terima kasih.
Kelompok 8
LAPORAN PRAKTIKUM................................................................................................
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
LANDASAN TEORI........................................................................................................
2.1. Anthropometri.....................................................................................................
2.3.4. Persentil.....................................................................................................
PENGUMPULAN DATA...............................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
PENGOLAHAN DATA..................................................................................................
BAB V.............................................................................................................................
ANALISIS MASALAH..................................................................................................
BAB VI............................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
6.1. Kesimpulan.......................................................................................................
6.2. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan hasil dari penelitian dan pada saran berisi tentang tindak
lanjut dari hasil praktikum yang telah dilakukan.
2.1. Anthropometri
Antropometri berasal dari kata latin yaitu anthropos yang berarti manusia dan
metron yang berarti pengukuran, dengan demikian anthropometri mempunyai arti
sebagai pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995). Sedangkan Pulat (1992)
mendefi nisikan anthropometri sebagai studi dari dimensi tubuh manusia. Lebih
lanjut Tayyari and Smith (1997) menjelaskan bahwa anthropometri merupakan
studi yang berkaitan erat dengan dimensi dan karakteristik fisik tertentu dari tubuh
manusia seperti berat, volume, pusat gravitasi, sifat-sifat inersia segmen tubuh,
dan kekuatan kelompok otot. Dengan mengetahui ukuran dimensi tubuh pekerja,
dapat dibuat rancangan peralatan kerja, stasiun kerja dan produk yang sesuai
dengan dimensi tubuh pekerja sehingga dapat menciptakan kenyamanan,
kesehatan, keselamatan kerja.
Cabang ilmu antropologi mempelajari tentang manusia termasuk di dalamnya
mempelajari tentang ukuran dan proporsi tubuh manusia yang disebut dengan
antropologi fisik. Berawal dari kajian antropologi fisik, maka muncul ilmu yang
mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan
anthropometri. Seorang ahli statistik bangsa Belgia bernama Adolphe Quetelet
adalah orang yang memperkenalkan anthropometri dengan mengaplikasikan
konsep statistik pada data antropologi (Kroemeretal,1994). Data anthropometri
pada saat itu belum banyak digunakan untuk perancangan. Pada pertengahan abad
19 sebagai awal dimulainya era anthropometri modern yaitu mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan ukuran dari tubuh manusia guna keperluan
perancangan oleh beberapa industri.
Ruang lingkup tentang ilmu ergonomi diuraikan berdasarkan perbedaan
permasalahan dan aplikasinya secara spesifik, yaitu (Kroemer dalam Ratna,
2007):
a. Biomekanika c. Fisiologi Kerja
b. Anthropometri d. Kesehatan Kerja
( √
)
2 2 2
'
40 N ∑ x i −( ∑ x i )
N=
∑ xi
Dimana :
N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilaksanakan.
N = jumlah pengamatan yang dilakukan.
X = data antropometri untuk tiap-tiap individu pengamatan.
Apabila N’ < N, maka dikatakan telah cukup. Namun, apabila N’ > N, maka
jumlah data belum cukup sehingga harus dilakukan penambahan data sebesar
selisih antara N’ dan N. Setelah itu dilakukan kembali pengujian kenormalan
data, uji keseragaman data, dan uji kecukupan data.
2.3.4. Persentil
Sebagian besar data antropometri dinyatakan dalam bentuk persentil.
Suatu populasi untuk kepentingan studi dibagi dalam seratus kategori
prosentase, dimana nilai tersebut akan diurutkan dari terkecil hingga terbesar
pada suatu ukuran tubuh tertentu. Persentil menunjukkan suatu nilai prosentase
tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut
(Wignjosoebroto, 2008).
Meja adalah sebuah mebel atau perabotan yang memiliki permukaan datar
dan kaki-kaki sebagai penyangga, yang bentuk dan fungsinya bermacam-macam.
Meja digunakan untuk menaruh barang atau makanan. Meja umumnya
dipasangkan dengan kursi atau bangku. Kata meja adalah serapan dari bahasa
Portugis, mesa. Kata mesa sendiri berakar dari kata mensa dalam bahasa Latin.
Saat ini, meja memiliki banyak bentuk. Ada meja yang berbentuk persegi panjang,
persegi, bulat, segitiga, bundar dan elips. Masing-masing bentuk meja ini
memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan kursi yang dipasangkannya.
Berdasarkan fungsinya, ada beberapa jenis meja, yaitu: meja makan, nakas (meja
kecil), meja tamu, meja gambar, meja tulis, meja piknik, meja bola atau meja
biliar, dan lain-lain.
3.2.2. Gambar 3D
Berikut merupakan gambar 3D pada fasilitas benda kerja meja dosen yang
dibuat menggunakan software Autodesk inventor, dapat dilihat pada Gambar
3.3.
Hasil uji kenormalan data pada Gambar 4.2 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu panjang lengan bawah (PLB),
menggunakan software minitab.
Hasil uji kenormalan data pada Gambar 4.3 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu tinggi duduk tegak (TDT),
menggunakan software minitab.
Hasil uji kenormalan data pada Gambar 4.4 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu lebar telapak tangan (LTT),
menggunakan software minitab.
Hasil uji kenormalan data pada Gambar 4.5 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu lebar telapak tangan (LTT),
menggunakan software minitab.
Hasil uji keseragaman data pada Gambar 4.7 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu panjang lengan bawah (PLB),
menggunakan software minitab.
Hasil uji keseragaman data pada Gambar 4.9 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu lebar telapak tangan (LTT),
menggunakan software minitab.
Hasil uji kecukupan data pada Gambar 4.13 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu tinggi duduk tegak (TDT).
Hasil uji kecukupan data pada Gambar 4.14 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu lebar telapak tangan (LTT).
Hasil uji kecukupan data pada Gambar 4.15 didapat dari compile data
anthropometri dengan jumlah data sebanyak 32 sampel. Data tersebut diambil
sesuai dengan data anthropometri yaitu lebar telapak tangan (LTT).
Berikut merupakan hasil dari usulan perbaikan dapat dilihat pada Gambar 5.1
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan, pengukuran, pengolahan data, dan menganalisis
masalah dari fasilitas kerja meja dosen didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Melakukan pengukuran terhadap dimensi fasilitas kerja meja dosen,
setelah itu menentukan data anthropometri tubuh manusia yang diukur
dimensinya yang bersumber dari Stevenson, 1989; Nurmianto 1991
2. Hasil pengujian statistik dengan uji kenormalan data, uji keseragaman
data, dan uji kecukupan data menggunakan bantuan software minitab
menggunakan data sebanyak 32 sampel sesuai dengan data anthropometri
dari fasilitas kerja meja dosen. Untuk uji kecukupan data semua data yang
diolah sudah dikatakan cukup karena N’ < N.
3. Perhitungan persentil menggunakan ekstrim atas sebesar 95% dan rata-rata
sebesar 50%. Sehingga mendapatkan hasil dimensi ukuran Panjang meja
sebesar 167,8 cm, lebar meja sebesar 48,2 cm, tinggi meja sebesar 87,4
cm, jarak handle laci ke laci sebesar 10,2 cm, dan Panjang handle laci
sebesar 10,2 cm.
4. Perbandingan fasilitas kerja meja dosen dengan perhitungan persentil
mengusulkan untuk mengubah ukuran fasilitas kerja meja dosen dengan
hasil perhitungan persentil yang didapat. Panjang meja memiliki selisih
28,2 cm lebih pendek dari ukuran meja dosen, lebar meja memiliki selisih
26,3 cm lebih lebar dari ukuran meja dosen, tinggi meja memiliki selisih
11,7cm lebih pendek dari ukuran meja dosen, jarak handle laci ke laci
memiliki selisih 6,6 cm lebih pendek dari meja dosen, dan panjang handle
laci memiliki selisih 3,8 cm lebih pendek dari meja dosen.
6.2. Saran
Dari hasil praktikum anthropometri pada fasilitas kerja meja dosen, saran yang
dapat diberikan ialah memperbaiki ukuran fasilitas kerja meja dosen berdasarkan
Berikut merupakan data terlampir compile data anthropometri dari data sebanyak
32 sampel. Dapat dilihat pada Tabel 6.1