BANDUNG
Disusun Oleh:
YOGIE FERNANDO
1610911034
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan kesempatan, kesehatan, kekuatan dan petunjuk kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan judul “ANALISA
POSITIONING TEST ROTARY AXIS A MENGGUNAKAN LASER
RENISHAW XL-80 DAN XR20-W PADA MESIN CINCINNATI
MILACRON DGAL-G” dengan sebaik-baiknya.
Shalawat beriring salam tidak lupa penulis mohonkan kepada Allah SWT,
terhadap junjungan seluruh alam Nabi Muhammad Shalallahu’alayhi Wasallam,
karena atas jasa-jasa beliau lah kita semua dapat menikmati keindahan dalam
kehidupan seperti saat sekarang ini.
Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini penulis banyak mendapat
bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis berhasil
menyelesaikannya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan umur yang Panjang dan kesehatan.
2. Orang tua dan semua anggota keluarga yang telah memberikan do’a,
motivasi dan bantuan baik moril maupun materil.
3. PT. Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan Kerja Praktik di perusahaan tersebut.
4. Bapak Dr. Eka Satria selaku ketua jurusan Teknik Mesin Universitas
Andalas.
5. Bapak Septyo Astradifa,A.Md sebagai pembimbing yang telah
mengarahkan kerja praktek dan memberikan motivasi dalam kerja praktik
ini.
6. Bapak Gia Septiana,S.T selaku Supervisor
7. Ibuk Narti Sudarti selaku koordinator prakerin
8. Seluruh Staff dan Karyawan Departemen Production Maintenance
9. Bapak Adam Malik, sebagai Pembimbing Seminar dan Perbaikan Laporan
KP di Jurusan Teknik Mesin FT-Unand.
10. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
turut membantu dalam kegiatan kerja praktik ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL xi
BAB I 1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
BAB II4
2.1.1 Pendahuluan.......................................................................................4
2.1.5 Perintisan............................................................................................8
2.1.6 Pendirian............................................................................................9
vi
2.2 Profil Perusahaan.....................................................................................11
2.3.1 Visi...................................................................................................13
2.3.2 Misi..................................................................................................13
2.6.1 Aircraft.............................................................................................17
2.6.2 Produksi...........................................................................................19
2.6.5 Defance............................................................................................19
3.1 Maintenance............................................................................................22
4 METODOLOGI DAN KEGIATAN KP YANG DILAKUKAN APA ? kok tidak ada .......
vii
BAB IV 29
4.4 Alat – Alat yang digunakan dalam positioning test rotary axis a............32
4.7 Analisa.....................................................................................................42
BAB V 45
5.1 Kesimpulan..............................................................................................45
5.2 Saran........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA 46
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.9 XL80 Laser.......................................................................................35
Gambar 4.16 Perintah masukan program untuk menggerakan spindel axis a......39
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Kalau ini judulnya anda mulai dulu bercerita tentang apa itu mesin perkakas
(lengkapi dan diperkuat dengan daftar pustaka cerita kamu ini). Kenapa mesin
perkakas ini digunakan di industri penerbangan, Sebutkan jenis-jenisnya dan
kegunaannya serta keuntungannya dalam proses produksi. Dalam segi kontrol ada
CNC dan non CNC, kenapa harus CNC ? alasannya ?. selanjutnya kenapa mesin
ini (CINCINNATI MILACRON DGAL-G) yang dipilih dalam proses produksi
komponen di PT DI (jelaskan alasannya yang kuat). Apa persyaratan utama yang
harus dimiliki oleh mesin ini supaya tercapai tujuan utama proses produksi di
perusahaan itu ? (buatkan perbandingan-perbandingannya dengan jenis mesin
yang lain). Sebutkan spesifikasinya dan komponen-komponen utama dari mesin
1
tersebut (CINCINNATI MILACRON DGAL-G) sampai ke ROTARY Axis A
mesin tersebut dan sebutkan juga apa-apa persyaratan utama dari masing2
komponen2 utama mesin tersebut. Kenapa ROTARY Axis A harus di analisis ?
karakteristik apanya dari Rotary Axis A ini yang di analisys, dan apa pentingnya ?
apa yang harus dilakukan untuk itu ? pengamatankah ?, pengujiankah ?,
pengukurankah ?, perilakukah atau apa ?
Baru sudah itu kamu definisikan permasalahan yang kamu hadapi di dalam
kegiatan Kerja Praktek di Perusahaan PT DI ini. Setelah ini dibuat baru sebutkan
tujuan dan manfaat KP
Dengan kemajuan teknologi yang canggih saat ini sudah banyak industri
yang sudah banyak menggunakan mesin CNC dalam pembuatan produk. Salah
satunya mesin CINCINATI MILACRON 5 AXIS DGAL.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan menganalisa mesin yang
ada pada bidang Produksi yaitu mesin CINCINATI MILACRON 5 AXIS DGAL
yang merupakan salah satu mesin yang dimiliki PT.DI. Pembahasan dilakukan
dikarenakan pada mesin CINCINATI MILACRON 5 AXIS DGAL merupakan
mesin CNC bertipe besar yang mana produk yang dihasilkan relatif besar. Maka
dari itu penyimpangan yang terjadi pada sistem mekanik dari pergerakan ke-5
Axis nya perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi dari hasil produk.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah;
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.1 Pendahuluan
Bung Karno dalam pidato di Hari Penerbangan Nasional tanggal 9 April
1962 mengatakan, “Tanah air kita adalah tanah kepulauan, tanah air yang terdiri
dari beribu-ribu pulau yang dipisahkan satu dari yang lain oleh samudra-samudra
dan lautan-lautan. Tanah air kita ini ditakdirkan oleh Allah SWT terletak antara
dua benua dan dua samudra. Maka bangsa yang hidup di atas tanah air yang
demikian itu hanyalah bisa menjadi satu bangsa yang kuat jikalau ia jaya bukan
saja di lapangan komunikasi darat, tetapi juga di lapangan komunikasi laut dan di
dalam abad 20 ini dan seterusnya di lapangan komunikasi udara.”
Mencermati pernyataan Bung Karno tersebut, maka tidak berlebihan bahwa
pendirian industri pesawat terbang telah diupayakan oleh bangsa ini, karena
bangsa ini melihat bahwa pesawat terbang merupakan salah satu sarana
perhubungan yang penting artinya bagi pembangunan ekonomi dan pertahanan
nasional, khususnya Indonesia sebagai kepulauan dengan kondisi geografis yang
sulit ditembus tanpa bantuan sarana perhubungan yang memadai. Dari kondisi
tersebut muncul pemikiran bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan selayaknya
2.1.5 Perintisan
Ada lima faktor utama dalam pendirian IPTN, yaitu:
1. Ada beberapa orang yang telah lama bermimpi untuk
membangun pesawat terbang dan mendirikan industri pesawat
terbang di Indonesia
2. Ada orang-orang Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk membuat dan membangun pesawat terbang
2.1.6 Pendirian
Ketika upaya pendirian telah menunjukkan bentuknya, timbul permasalahan
yang dihadapi Pertamina yang berpengaruh terhadap keberadaan Divisi ATTP,
proyek serta program industri pesawat terbang. Akan tetapi Divisi ATTP dan
proyeknya merupakan wahana untuk mempersiapkan Indonesia untuk ‘lepas
landas’ pada Pelita VI, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pendirian
industri pesawat terbang dengan segala konsekuensinya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tanggal 5 April 1976, dibuat
penyusunan industri pesawat terbang. Melalui peraturan ini semua penyediaan
asset, fasilitas dan potensi adalah akumulasi dari asset Divisi ATTP milik
Pertamina yang telah disiapkan untuk pendirian industri pesawat terbang dengan
asset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar bagi industri
pesawat terbang. Modal dasar ini diharapkan untuk mendukung pertumbuhan
industri pesawat terbang terbang mampu menjawab semua tantangan.
Pada tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No. 15 di Jakarta, PT
Industri Pesawat Terbang Nurtanio secara resmi didirikan dengan Dr. BJ. Habibie
sebagai Direktur Utama. Ketika fasilitas fisik di industri ini selesai, pada bulan
Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini. Pada
tanggal 11 Oktober 1985, PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio berganti nama
menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.
IPTN berpandangan bahwa ahli teknologi harus berjalan secara integral dan
lengkap mencakup perangkat keras, perangkat lunak serta perangkat otak yang
berintikan pada faktor manusia. Yaitu manusia yang berkeinginan, berkemampuan
dan berpendirian dalam ilmu, teori dan keahlian untuk melaksanakannya dalam
bentuk kerja. Berpijak pada hal itu IPTN menerapkan filosofi transformasi
teknologi “Bermula di Akhir, Berakhir di Awal”. Filosofi ini mengajarkan bahwa
dalam membuat pesawat terbang tidak harus dari komponen terlebih dahulu, tapi
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
1. CN – 212
Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dapat lepas landasdan
mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan
rumpur / tanah / es dan sebagainya (unvaped runaway).
3. NBO – 105
5. NBELL – 412
Helikopter ini mampu membawa 13 penumpang, memiliki prioritas
rancangan yang rendah resiko, keamanan yang tinggi biaya perawatan
dan operasional yang rendah.
Manager Maintenance
Ale Misbah
Maintenance Engineering
Spv. Komar
Spv. Daryono
Maintenance Service Spesial Prosses
Spv. Hermawan
Spv. Dadang
Utility Maintenance
Spv. Luqmanul
3.1 Maintenance
3.1.1 Pengertian Maintenance
Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan
menjaga Mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan
untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain,
Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining)
dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang
terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja,
kualitas, produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan
profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan.
Pada dasarnya Maintenance atau Perawatan Mesin/Peralatan kerja
memerlukan beberapa kegiatan seperti dibawah ini :
– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen
2. Gantry
Adalah suatu mesin ukuran relatif besar dimana meja kerja tidak
melakukan pergerakan (diam) dan pergerakan semua axisnya
digerakan oleh rumah gantry. Mesin ini sering digunakan untuk
membuat komponen dengan ukuran dimensi medium sampai
besar.
2. 4 Axis
Mesin yang arah axisnya x, y, z, b. Contoh pada mesin MILLAC
6H.
3. 5 Axis
Mesin yang arah axisnya x, y, z, a, b. Contoh pada mesin
CINCINNATI MILACRON DGAL - G.
BAB IV
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan proses analisa positioning test axis a pada
mesin Cincinnati Milacron DGAL menggunakan Laser renishaw XL80 dan Laser
renishaw XR20-W
4.1 Mesin Cincinnati Milacron DGAL
Mesin Cincinnati Milacron DGAL (Double Gantry Alumunium)
merupakan suatu jenis CNC 5 Axis yang berfungsi melakukan proses pemotongan
material Alumunium dalam ukuran yang relatif besar. Mesin ini diproduksi oleh
Cincinnati Milacron Company, USA ini memiliki beberapa seri mesin diantaranya
SGAL (Single Gantry Almunium), SGSL (Single Gantry Steel), DGSL (Double
Gantry Steel), DGAL (Double Gantry Almunium), dan DGMP (Double Gantry
Kompensator XC-80 juga dapat menerima input dari hingga tiga sensor
material, yang mengukur suhu mesin atau material yang diuji. Asalkan koefisien
Renishaw memasok satu sensor suhu bahan dan satu sensor suhu udara
sebagai standar dengan masing-masing kompensator XC. Untuk mesin dengan
sumbu panjang, hingga tiga sensor suhu material dapat dihubungkan ke
kompensator XC. Kit sensor suhu bahan tambahan dapat diperoleh dengan
menghubungi distributor Renishaw setempat.
Sensor suhu udara dan bahan disuplai dengan kabel 5 m (16,5 kaki). Ini
dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan hingga panjang kabel maksimum 60m -
ini memungkinkan sensor diposisikan di lokasi tertentu pada mesin yang sedang
diukur. Kabel tambahan dan pengganti dapat diperoleh dengan menghubungi
distributor Renishaw setempat.
4. Tripod
5. XL-80 Laser
XL-80 Laser merupakan sumber sinar laser dan menerima sinar pantul
yang akan dibaca perhitungannya dan ditampilkan di Rotary XR20-W
Measurement.
6. XR20-W
XR20-W Laser merupakan sinar laser yang dapat rotary dan menerima
sinar pantul yang akan dibaca perhitungannya dan ditampilkan di Rotary XR20-W
Measurement.
(a) (b)
e. Set 0 sinar laser timbul pada reflector optik di axis a yang diteruskan dari
reflector referensi
Gambar 4.16 Perintah masukan program untuk menggerakan spindle axis a pada mesin
Cincinnati Millacron DGAL-G
4.7 Analisa
Dari tabel data pengujian yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan
data dengan menghitung nilai rata – rata backlash dengan rumus:
|rbacklash| =
z
| | = Selisih dari Direction Minus dan Direction Plus
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu :
1. Mesin Cincinnati Milacron DGAL merupakan mesin yang memproduksi
secara langsung komponen – komponen pesawat terbang yang berukuran
besar dan memiliki 3 spindel sehingga dapat menghasilkan 2 produk
sekaligus
2. Jika jumlah axis yang dimiliki mesin CNC semakin banyak maka
pergerakan nya semakin complex dan berpengaruh terhadap bentuk
produk.
3. Dalam positioning test rotary axis a pada mesin Cincinnati Millacron
DGAL membutuhkan peralatan seperti Laser Renishaw XL80, Laser
Renishaw XR20-W, XC-80 Envronmental compensation unit, tripod,
Sensor temperature material dan temperature udara. 3 poin diatas tersebut
bukan kesimpulan ini hanya pernyataan2 yang telah standar dan baku....!
kesimpulan itu adalah hasil pembahasan yang telah dilakukan bersifat
kualitatif dan kuantitatif.
4. Penyimpangan (backlash) yang dihasilkan pada pengolahan data diatas
dilihat dari 0° sampai 24° memiliki nilai rata - rata backlash pada raw data
DGAL-G plus adalah 0.0010888889° dan nilai rata - rata backlash pada
raw data DGAL-G minus adalah 0.0013911111° yang mana nilai
toleransinya sebesar 0.00015°.
5. Backlash pada positioning rotary axis a dapat disebabkan oleh roda
giginya yang sudah aus.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan selama dilakukannya kerja praktek di
PT. Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA