MAINTENANCE SERVICE
YASMIN BOGOR
Disusun Oleh
Sudendi Suhendi
NIM ( 41613110017 )
FAKULTAS TEKNIK
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang
berjudul “Pengukuran Produktivitas pada proses EXPRESS MAINTENANCE SERVICE di PT
indomobil Trada Nasional Nissan Datsun Yasmin”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu proses kerja praktek ini dari awal dimulai sampai
berakhirnya masa kerja praktek khususnya kepada ;
1. Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta ridho-NYA,
sehingga laporan ini dapat selesai.
2. Ibu Dr. Ir. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT selaku dosen pembimbing Kerja
Praktek, atas arahan dan bimbingannya.
3. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi
dan doanya.
4. Bapak Reza Agung Andriana selaku kepala bengkel Nissan Datsun yasmin.
5. Kawan-kawan dari kelas Teknik Industri 23 yang luar biasa.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan, tata bahasa maupun sistematika
penyajian laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan adanya koreksi dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun.
Akhir kata penulis berharap agar pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
v
DAFTAR ISI
Daftar gambar................................................................................................ x
vi
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 26
vii
4.5.2.1 Perhitungan persentase keberhasilan pada jenis
Lampiran …… .......................................................................................... 69
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.14 Tabel nilai jam berdasarkan model dan jenis kendaraan ................. 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Cara penggunaan JPCB apabila 2 WO dalam waktu berbeda ....... 22
Gambar 2.7 Cara penggunaan JPCB ketika kendaraan test drive ...................... 23
Gambar 4.1 Jod desk teknisi expres maintenance service posisi litf dasar 1 ...... 49
Gambar 4.2 Jod desk teknisi expres maintenance service posisi litf atas ........... 50
Gambar 4.3 Jod desk teknisi expres maintenance service posisi litf tengah ....... 51
Gambar 4.4 Jod desk teknisi expres maintenance service posisi litf dasar 2 ...... 52
x
BAB 1
PENDAHULUAN
persaingan dunia otomotif. Hidayat & Tresia (2016) memprediksi bahwa industri
perusahaan otomotif khususnya layanan purna jual dituntut untuk dapat meberikan
pelayanan terbaiknya, agar dapat terus bertahan dan berkembang didunia usaha
ini. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pun telah meningkatkan
terhadap sebuah produk atau jasa bisa naik atau turun. Pelanggan yang pernah
1
2
kualitas yang sama, bahkan lebih tinggi ketika menggunakan produk atau jasa
yang sejenis.
keluhan dari pelanggan, bertujuan untuk meningkatkan posisi produk atau jasa
dan menarik calon pelanggan. Oleh karena itu, memahami kebutuhan dan
PT. Indomobil Trada Nasional Nissan Datsun Yasmin ( Bengkel Resmi Nissan
Datsun Yasmin) adalah salah satu perusahaan retail otomotif di Indonesia yang
bergerak dibidang jasa servis mobil khusus merek Nissan dan Datsun. Kegiatan
usaha bengkel resmi Nissan Datsun Yasmin adalah melakukan perawatan dan
Untuk dapat bersaing didalam pelayanan disetiap bengkel resmi Nissan Datsun,
terdapat sistem expres maintenance service yang dapat melakukan service berkala
dalam waktu cepat, sehingga pengerjaan mobil bisa selesai sesuai dengan waktu
yang dijanjikan dan banyak unit entry mobil yang bisa dikerjakan. Program ini
waktu yang telah ditentukan tersebut. Dengan waktu service yang cepat ini, maka
bengkel bisa menghargai waktu pelanggan yang memiliki mobilitas tinggi tetapi
service .
Yasmin, yang berlokasi di Jl. KHR Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Curug
1. BAB I : PENDAHULUAN
metode sekunder.
.
5
Indomobil Group mulai merambah bisnis Nissan pada akhir tahun 1986 dengan
membeli PT Nayaka Wirawan yang pada saat itu berfungsi sebagai distributor
Nayaka Wirawan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pada tahun 1997 dengan tujuan untuk
6
7
Meskipun secara hukum resmi didirikan pada tahun 1997, namun karena
terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum pada saat itu, PT
Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada bulan Januari tahun 2000.
Jakarta Timur. Hingga saat ini, PT Indomobil Trada Nasional memiliki lebih dari
Desember 2014 dan bertempat di Jl. KHR Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Curug
otomotif yang handal dan kompeten dalam hal kualitas pelayanan dan kepedulian
tinggi.
1. Integrity
Melakukan berbagai kegiatan yang baik dan benar secara konsisten, sehingga
2. Responsible
Melakukan berbagai tindakan dengan memahami dan sadar sejak awal secara
3. Cooperative
4. Business Harmony
Struktur organisasi merupakan alat yang sangat penting bagi perusahaan untuk
di dalam menetapkan batas tugas pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab yang
jelas dari setiap tingkat manajemen suatu organisasi untuk mencapai sasaran yang
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Indomobil Trada Nasional Nissan Datsun Yasmin.
10
1. Head of Branch
2) Workshop Head
cabang.
Sales Supervisor merupakan pimpinan divisi sales, yang memiliki tugas dan
Branch).
3. Sales Executive
melayani seluruh proses penjualan dari proses pemesanan sampai delivery kepada
pelanggan.
4. Sales Counter
Sales Counter memiliki tugas yang sama seperti Sales Executive, yaitu
Sales Executive. Sales Counter bertugas hanya melayani pelanggan yang datang
FAD Head merupakan pimpinan divisi Finance & Accounting Department (FAD)
fiscal.
opreasional perusahaan.
6. Sales Administrator
7. Treasury
pemasok supplier).
8. NSDA
NSDA bertanggung jawab atas segi administrasi dalam hal penjualan dimulai dari
tanda jadi pembelian, mengurus STNK dan BPKB kendaraan serta menerbitkan
delivery order.
9. Cashier
Cashier bertanggung jawab untuk melayani transaksi pembayaran baik dalam hal
terjadi di bengkel.
profit bengkel.
terlambat penyelesaiannya.
12. Foreman
teknisi.
kepada foreman.
atau material.
pelanggan.
14. Partman
a) Melayani kebutuhan spare part (part) baik untuk dijual langsung kepada
Tugas dari service billing adalah untuk mengatur administrasi pembayaran dari
18. HRD/GA
yang rusak.
pelanggan.
17
1. Pendaftaran Service
2. Pembagian Kerja
3. Proses service
order).
4. Final inspection
5. Cuci Kendaraan
6. Selesai Service
7. Pembayaran service
8. Penyerahan Kendaraan
kepada customer.
9. Follow Up
Work order merupakan sebuah perintah kerja kepada teknisi yang berisikan
pekerjaan- pekerjaan yang harus dikerjakan maupun jumlah jasa dan part yang
Pada setiap pembagian WO kepada teknisi terdapat system Job Progress Control
Board (JPCB). Job Progress Control Board (JPCB) jika diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti papan control progres pekerjaan. Atau dapat dikatakan sebuah
papan yang digunakan untuk mengontrol status pekerjaan atau perbaikan yang
dilakukan pada sebuah kendaraan. JPCB sendiri merupakan kontrol visual untuk
4. Meningkatkan profit.
19
5. Untuk mencapai suatu operasional bengkel yang lancar dan efisien, mudah
Beberapa model tool yang digunakan pada Control Board adalah sebagai
berikut:
Keterangan
customer.
diketahui bahwa perbaikan kendaraan tersebut dimulai pada pukul 10.00 WIB,
dan diharapkan selesai pukul 12.00 WIB, dimana estimasi waktu yang diberikan
pekerjaan yang dilakukan lebih cepat selesai, ini tentu menguntungkan bagi pihak
bengkel.
Bila terdapat 2 WO yang dkerjakan dalam satu waktu, lihat gambar berikut.
Pekerjaan yang pertama, dengan warna merah, waktu mulai pukul 10.00 WIB
waktu selesai pengerjaan pada pukul 13.30 WIB, akan tetapi kendaraan ini
ditinggal oleh costumer, dengan promise time kepada costumer adalah pukul
16.00 WIB, sedangkan untuk pekerjaan kedua (dengan warna hijau) waktu mulai
pengerjaan pada pukul 13.30 WIB dan selesai pada pukul 14.00 WIB, akan tetapi
kendaraan ditunggu oleh costumer, sehingga promise time adalah pukul 14.30
dapat mengetahui, pekerjaan yang harus dia lakukan setelah pekerjaan lain selesai.
magnet rectangle warna yang sudah dilengkapi dengan nomor polisi kendaraan
Selanjutnya meletakkan magnet pentagon warna yang sudah ditulis dengan nomor
polisi yang sama, pada jam mulai (contoh pukul 09.00 WIB) teknisi akan melihat
alokasi waktu atau lamanya waktu pengerjaan yang sudah ditetapkan oleh bengkel
(contoh 3 jam), maka magnet chevron di letakkan pada pukul 12.00 WIB sebagai
penanda janji waktu kepada costumer pada pukul 16.00 WIB. Untuk pekerjaan
selanjutnya pada teknisi yang sama, maka kita meletakkan magnet rectangle yang
sudah ditulis nomor polisi kendaraan tersebut (contoh B 234 BB) dan letakkan di
kolom Next Job. Lalu meletakkan magnet pentagon pada pukul 13.00 WIB hal ini
dikarenakan pukul 12.00 WIB -13.00 WIB merupakan waktu istirahat atau setelah
yang dilakukan (contoh 2 jam) dan letakkan magnet chevron pada pukul 15.00
WIB, dengan magnet around sebagai janji waktu terhadap costumer di pukul
17.00 WIB sesuai yang telah disepakati. Jika pekerjaan telah selesai tepat waktu,
magnet pentagon dipindahkan ke kolom t/d (Test drive) dan kita memindahkan
magnet chevron dan magnet rectangle ke bawah papan. Lalu membuatkan tanda
panah pada kolom jam yang sudah selesai menggunakan spidol board marker.
Magnet pentagon yang berada pada kolom t/d (test drive) dipindahkan ke kolom
dilakukan terlambat atau tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan, maka
cosumer. Ketika promise time yang baru telah disepakati maka, petugas JPCB
cukup JPCB memindahkan magnet chevron pekerjaan yang terlambat dan magnet
Ketika jam akhir pada hari kerja, maka petugas JPCB mempunyai kewajiban
sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Produktivitas
maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Suatu
perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan
masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan
dalam usaha atau kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna
mental yang selalu berguna untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan
ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu hari esok harus lebih baik dari hari
26
27
pengukuran berikut;
1. Investasi
landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus
atau perusahaan. Besar kecilnya investasi ini akan menentukan modal usaha
dan hal ini akan berpengaruh terhadap promosi produk, market share atau
penggunaan kapasitas.
2. Manajemen
dengan baik. Hal- hal yang kita hadapi dalam manjemen, terutama dalam
teknologi yang berjalan cepat maka harus diimbangi dengan proses yang
a. Technical Skill
dibidang teknis.
b. Managerial Skill
c. Tenaga Kerja
depannya.
29
keterbukaan.
input yang benar dan sesuai dengan tujuan jangka panjang, menengah dan
pendek perusahaan.
diukur/actual.
Efisiensi karakteristik proses untuk mengukur performasi actual dari sumber daya
relatif terhadap standar yang ditetapkan. Yang kedua adalah efektivitas, yaitu
karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari sistem
produksi. Efektivitas diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output yang
diukur dari segi kualitas yang yang merupakan penambahan dari proses input.
konsumen, hal ini apabila nilai tambah kualitas proses dan nilai masukan kriteria
produksi.
Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama untuk
1985), yaitu ;
1. Pengukuran produktivitas
2. Evaluasi produktivitas
3. Perancangan produktivitas
4. Peningkatan produktivitas.
3.2 Efisiensinsi
yang diberikan.
Suatu tindakan dapat disebut efisien apabila mencapai hasil yang maksimum
dengan usaha tertentu yang diberikan. Atau apabila mencapai suatu tingkat hasil
Miranda (2003) menyatakan bahwa efisiensi adalah prediksi keluaran/ ouput pada
biaya minimum, atau merupakan rasio antara kuantitas sumber yang digunakan
32
dengan keluaran yang dikirim. Gie (1997) menjelaskan bahwa efisiensi adalah
bekerja keras dan hasil-hasilnya, modal dan keuntungan, biaya dan kenikmatan,
yang ada kalanya juga disamakan dengan ketepatan atau dapat juga dirumuskan
1. Segi Hasil
Suatu pekerjaan dapat disebut efisien jika dengan usaha tertentu memberikan hasil
yang maksimal. Hasil yang dimaksud yaitu mengenai kualitas dan kuantitas
2. Segi Usaha
Suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien jika suatu hasil tertentu tercapai dengan
usaha yang minimal. Usaha yang dimaksud mengandung tiga unsur, yaitu waktu,
Suatu cara bekerja efisien yang dipraktekkan pada suatu satuan usaha tertentu
yang tinggi mengenai mutu dan hasilnya. Jadi hasil yang maksimal dalam setiap
3.3 Maintenance
maintenance.
34
produksi yang termasuk dalam “critical unit”. Sebuah fasilitas atau peralatan
produksi termasuk dalam “critical unit “apabila kerusakan fasilitas atau peralatan
seluruh produksi, dan modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar
adalah peralatan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak sesuai
dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitas/ peralatan tersebut dapat
digunakan kembali dalam operasi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar
kembali.
yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap
kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak.
lebih parah.(Prawirosentono,2000).
BAB IV
Beberapa model dan nama kendaraan yang telah digunakan disetiap cabang
bengkel Nissan Datsun adalah seperti pada tabel 4.1 dibawah ini.
Model ataupun jenis mobil Nissan yang ada di Indonesia sangatlah beragam,
disetiap jenis mempunyai spesifikasi masing-masing dan juga ciri khas tersendiri.
36
37
service (PMS) :
( A ) Pemeriksaan interior
1 Steering lock & steering wheel free play
2 Pemeriksaan start engine (termasuk pilot lamp)
3 Fungsi brake master Cylinder
4 Air condisioner, fungsi tombol ac, cek kebocoran
5 Parking brake
6 Brake pedal free play
7 Transmision ( fungsi & neutral switch )-AT
8 Kinerja tuas select lever -(AT & MT )
9 Acceleration pedal
(B) Pemeriksaan exterior
1 Hood ( periksa pengunci Hood dan mekanisme lain )
2 Seluruh pintu
3 Door lock and hinge
4 fungsi seluruh seat belt
5 Trunk lid
38
PMS 1000 KM ini merupakan service awal yang dilakukan pada setiap kendaraan
setelah kilometer berjumlah 1000 atau satu bulan setelah mobil berada ditangan
pembeli. Pengerjaan jenis PMS tidak sebanyak pengerjaan pada PMS jenis yang
lainnya.
Damage check
39
Engine
Fluid leaks Transmission
Under Vehicle
Transfer
Brake and clutch fluid Clutch
Brake lines & Cables check
Brake lines & cables RR-RH Parking brake cable damage check
RR-LH Parking brake cable damage check
Exhaust system Exhaust system check
Air pressure check
Rear-Right wheel
Damage check
Tire Depth check
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Disc caliper check
Brake pads, rotors & other Brake pad check
brake components
Brake disc check
40
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Disc caliper check
Brake pads, rotors & other
Brake pad check
brake components
Brake disc check
Engine oil
Replacement
PMS 10.000 KM ini dilakukan 6 bulan setelah PMS 1000 KM atau telah
mencapai kilometer 10.000 terlebih dahulu. Adapun keliapatan dari PMS ini yaitu
PMS 30.000, PMS 50.000, PMS 70.000 dan seterusnya. Dimana disetiap kelipatan
Steering wheel
Damage check
Damage check
Depth check
Tire
Rotation
Brake lines & cables
Wheel nut torque
Brake fluid leak check
Brake linings, drums &
Brake drum check
other brake components
Brake linings, drums & Brake shoe check
other brake components
Wheel cylinder check
Axle & suspension
parts Wheel bearing check
Depth check
Tire
Rotation
Brake lines & cables
Wheel nut torque
Brake fluid leak check
Brake linings, drums &
Brake drum check
other brake components
Brake linings, drums & Brake shoe check
other brake components
Wheel cylinder check
Axle & suspension
parts Wheel bearing check
Left
Fro
eel
wh
nt-
Damage check
Tire Depth check
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Disc caliper check
Brake pads, rotors &
Brake pad check
other brake components
Brake disc check
Engine Oil
A/C Filter
44
PMS 20.000 KM ini dilakukan 6 bulan setelah PMS 10.000 KM atau telah
mencapai kilometer 20.000 terlebih dahulu. Adapun keliapatan dari PMS ini yaitu
PMS 60.000, PMS 100.000, PMS 120.000 dan seterusnya. Dimana disetiap
Spare tire
Damage check
Damage check
Tire Depth check
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Brake drum check
Brake linings, drums &
Brake shoe check
other brake components
Wheel cylinder check
Wheel bearing check
Coil spring check
Axle & suspension parts
Rear-Left wheel
Rotation
Front-Left wheel
Damage check
Tire Depth check
Rotation
Wheel nut torque
Brake lines & cables Brake fluid leak check
Disc caliper check
Brake pads, rotors & other
Brake pad check
brake components
Brake disc check
Engine oil
Engine drain plug washer
Replacement
Brake fluid
Drive Belt
A/C filter
PMS 40.000 KM ini dilakukan 6 bulan setelah PMS 30.000 KM atau telah
mencapai kilometer 40.000 terlebih dahulu. Adapun keliapatan dari PMS ini yaitu
PMS 80.000, PMS 140.000 dan seterusnya. Dimana disetiap kelipatan daftar
pengerjannya sama.
Daftar pengecekan maupun penggantian part berdasarkan jenis PMS dapat dilihat
AC filter 20.000 km
Oli Transmisi ( MT
Keterangan ;
dipercepat.
penggantian oli CVT tapi tidak dilakukan pada kendaraan yang bertransmisi
2. Service general
Service general yaitu service atau perbaikan yang dilakuan selain priodik
teknisi. Sistem ini memberikan pelayanan servis yang cepat kepada pelanggan
dengan tujuan untuk mempercepat proses pengerjaan mobil dan bisa menambah
unit entry yang bisa diterima setiap harinya. Dalam pengerjaannya menggunakan
1 Stall khusus, 2 set caddy khusus dan dengan dua orang teknisi yang memiliki
Express maintenance service ini terdiri dari dua teknisi yaitu teknisi A dan B yang
Gambar 4.1 Job desk teknisi Express maintenance service posisi lift dasar 1.
Pada posisi dasar 1 ini merupakan langkah awal bagi pengerjaan mobil, dimana
room.
51
Setelah posisi dasar 1 maka selanjutnya ke posisi atas,dapat dilihat pada gambar
dibawah ini;
Gambar 4.2 Job desk teknisi Express maintenance service posisi lift atas.
Setelah posisi dasar 1 posisi selanjutnya yaitu posisi lift atas pada posisi atas
untuk melakuan penggantian oli mesin dan melakukan pemeriksaan di area bawah
engine.
Setelah posisi atas ini maka selanjutnya yaitu posisi tengah,dapat dilihat pada
Gambar 4.3 Job desk teknisi Express maintenance service posisi lift tengah.
53
Pada posisi tengah ini merupakan pemeriksaan untuk sistem rem, teknisi B
memeriksa rem depan sedangkan untuk teknisi A memeriksa rem belakang jika
Setelah posisi ini maka dilanjut ke posisi dasar 2 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini ;
Gambar 4.4 Job desk teknisi Express maintenance service posisi lift dasar 2.
54
Pada gambar 4.4 kita bisa lihat bahwa teknisi B mengisi oli mesin dan melakukan
start stop engine lalu melepaskan fender cover. Sedangkan teknisi A melakukan
sehingga waktu yang diperlukanpun akan berbeda. Berikut ini merupakan standar
Daftar alat-alat
Daftar alat-alat
29 16 mm combination on wrench
dipersiapkan sebelumnya. Alat-alat ini adalah alat yang biasa digunakan untuk
56
Data pengerjaan mobil diambil dari tanggal 01 Oktober 2016 sampai dengan 31
Oktober 2016.
Keterangan ;
Keterangan ;
Keterangan ;
PMS 10.000 KM
1:12
WAKTU PENGERJAAN
0:57
0:43
0:28 WAKTU PENGERJAAN
0:14
0:00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu pengerjaan paling lama yaitu pada no 7 dan 11 dengan waktu pengerjaan 1 jam,
sedangkan untuk waktu tercepat yaitu pada no 29 dengan waktu pengerjaan 19 menit.
63
PMS 20.000 KM
WAKTU PENGERJAAN
2:24
1:12
WAKTU PENGERJAAN
0:00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu pengerjaan paling lama yaitu pada no 4 dengan waktu pengerjaan 1 jam 50 menit,
sedangkan untuk waktu tercepat yaitu pada no 21 dengan waktu pengerjaan 21 menit.
2:24
PMS 40.000 KM
PENGERJAAN
WAKTU PENGERJAAN
WAKTU
1:12
0:00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 25 25 26 27
Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa waktu pengerjaan paling lama yaitu pada no 9 dan
15 dengan waktu pengerjaan 1 jam 10 menit, sedangkan untuk waktu tercepat yaitu
Berdasarkan data diatas presentase keberhasilan didapat dengan cara sebagai berikut;
9
× 100 = 30 %
30
Nilai keberhasilan dari express maintenance service pada bulan Oktober pada jenis PMS
10.000 KM tidak mencapai target, dengan persentase yang didapat hanya 30 % dari
target minimal 80 %
16
× 100 = 50 %
32
Nilai keberhasilan dari express maintenance service pada bulan Oktober pada jenis PMS
20.000 KM tidak mencapai target, dengan persentase yang didapat hanya 50 % dari
target minimal 80 %
65
9
× 100 = 33.3%
27
Nilai keberhasilan dari express maintenance service pada bulan Oktober pada jenis PMS
40.000 KM tidak mencapai target, dengan persentase yang didapat hanya 33.3 % dari
target minimal 80 %.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑚𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑒𝑥𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑚𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑐𝑒
× 100
34
× 100 = 38.2 %
89
Nilai keberhasilan dari express maintenance service pada bulan Oktober untuk
keseluruhan jenis PMS tidak mencapai target, dengan persentase yang didapat hanya
Jumlah jam terjual merupakan jumlah jam yang didapatkan dari akumulasi waktu
pengerjaan mobil jika tidak dikerjakan di Ekspress maintenance service. Adapun target
JENIS SERVICE
40.000 KM
MODEL 10.000 KM ( JAM) 20.000 KM ( JAM) (JAM)
L 10 2 3 4
L 11 2 3 4
F 15 1.6 2.3 3.6
M 20 1.6 2.3 3.6
K 13 1.6 2.1 4
T 30 2 3 4
T 31 2 3 4
T 32 2 2.3 4
C 24 2 3 4
C 26 1.6 2.3 3.8
HADO 0.9 1.2 2.1
LADO 0.9 1.2 2.1
Tabel diatas merupakan standar waktu pengerjaan mobil jika tidak dikerjakan di
213.2
Maka efisiensinya ; × 100 = 111.04 %
192
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
( 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖𝑠𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎)
67
89
= 1.78
( 2×25)
Produktiviti express maintenance service pada bulan Oktober tidak berhasil mencapai
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa ;
target minimal .
5.2 Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
Prawirosentono, S,. (2000). Manajemen Operasi; Analisis dan Studi Kasus. Edisi
Kedua. Jakarta : Bumi aksara.
67
Team HRD-GA , (2011).Cop Indomobile group. Jakarta: Learning Development.
Jakarta : Indomobil group
Team training 2012 ( 2012 ). Pendidikan teknisi Nissan. Jakarta : Nissan Motor
Indonesia
LAMPIRAN
68
69