OLEH
ADRIANTO.B
210203500012
NAMA: ADRIANTO.B
NIM: 210203500012
Laporan praktik Teknologi Motor Bensin ini disusun sebagai tugas akkhir
menyelesaikan praktik Teknolgoi motor bensin dan sebagai salah satu syarat untuk
melulusi Mata Kuliah Teknologi Motor Bensin.
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.................
Makassar,.............2023
Menyetujui
Asisten
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah
memberikan kami banyak nikmat salah satunya nikmat kesehatan, sehinggah kami
dapat menyelesaikan laporan ini.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca laporan ini.
3
DAFTAR ISI
4
1. Alat dan Bahan.....................................................................................................27
2. Komponen dan fungsinnya...............................................................................27
3. Langka Kerja.....................................................................................................31
4. Kesimpulan.......................................................................................................32
5. Gambar Kerja....................................................................................................33
BAB III............................................................................................................................34
PENUTUP.......................................................................................................................34
A. Kesimpulan...........................................................................................................34
B. Saran.....................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................35
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
URAIAN TEORI
7
engine. Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong torak, kemudian
mengerakan poros engkol untuk didistribusikan ke roda.
bensin:
1. Motor mesin bensin 2 tak
Mesin bensin 2 tak adalah sebuah mesin yang hanya memiliki dua langkah
kerja dalam satu siklusnya. Karena memiliki langkah yang singkat, maka
tenaga yang dihasilkan bisa lebih besar dari versi 4 tak dalam RPM yang
sama.
Namun, mesin 2 tak sudah tidak diproduksi karena alasan efisiensi bensin
yang buruk dan emisinya juga sangat buruk. Meski demikian, mesin ini
masih digunakan pada beberapa alat seperti pemotong rumput mesin, dan
gergaji mesin.
2. Motor mesin bensin 4 tak
Kebalikan dari 2 tak, mesin bensin 4 tak memiliki empat langkah kerja
dalam satu siklusnya. Karena memiliki siklus lebih panjang, maka jumlah
pembakaran yang terjadi akan lebih sedikit dibandingkan versi 2 tak dalam
RPM yang sama. Sehingga mesin 4 tak bisa 2 kali lebih irit dibandingkan
versi 2 tak.
Namun untuk tenaga, bisa dikatakan lebih kecil meski tidak terlalu
signifikan. Model 4 tak inilah yang saat ini digunakan sebagai mesin mobil
dan motor.
3. Motor bensin konvesional
Kata konvensional merujuk pada semua sistem yang berlangsung secara
mekanikal. Mesin bensin konvensional, artinya sebuah mesin dengan
sistem pengendali mesin mekanis. Contohnya pada sistem suplai bensin,
maka akan dilakukan oleh sebuah karburator yang bekerja secara mekanis
menggunakan perbedaan tekanan udara. Selain itu, di bagian sistem
8
pengapian meski menggunakan listrik tetap saja menggunakan elemen
mekanikal untuk membuat busi memercikan api. Pada mesin bensin
konvensional, anda akan menemui komponen bernama platina, komponen
ini yang mempengaruhi besar kecilnya api yang keluar dari busi. Sehingga
penyetelan celah platina harus terus dilakukan secara rutin untuk menjaga
performa mesin.
4. Mesin EFI
Kalau mesin EFI, itu sudah berkebalikan dengan konvensional. Kalau
konvensional itu serba mekanis, namun pada efi itu serba elektronik. EFI
(electronic fuel injection) adalah sistem suplai bahan bakar elektronik
yang akan menyuplai bensin dari tanki secara langsung didepan intake
valve melalui injektor.
Artinya sudah tidak ada lagi karburator, injektor ini bekerja menggunakan
tekanan bensin dan sistem buka tutup injektor berlangsung secara otomatis
oleh ECU dengan bantuan beberapa sensor.
Meski secara spesifik EFI ada pada sistem suplai bahan bakar, namun
kenyataannya mesin bensin EFI juga sudah dikawinkan dengan beberapa
teknologi serupa di sistem lain, seperti DLI (distributor less ignition) pada
sistem pengapian tanpa platina.
5. Rotary engine (motor wangkle)
Kalau anda pernah melihat atau mendengar mobil Mazda RX series, itu
adalah salah satu contoh mobil yang menggunakan rotary engine. Secara
prinsip mesin ini sangat berbeda dengan 5 tipe mesin bensin yang
dijelaskan diatas. Mesin rotary ini menggunakan piston berbentuk segitiga
dengan gerakan berputar dan bukan naik turun seperti mesin bensin pada
umumnya.
Tapi mengapa hanya sedikit mobil yang menggunakan tipe mesin ini ?
alasannya sama seperti mesin dua tak. Dimana efisiensi serta emisi
menjadi momok utama yang membuat mesin ini tertinggal dari jenis
lainnya.
9
6. GDI engine
GDI (gasoline direct injection) pada dasarnya memiliki kesamaan dengan
sistem EFI, namun GDI ini memiliki bentuk dan skema mirip teknologi
common rail pada mesin diesel. Sesuai namanya, injektor akan diletakan
didalam ruang bakar sehingga akan terjadi semprotan langsung (direct
injection) didalam ruang bakar mirip mesin diesel.
Kelebihan sistem ini, ada pada efisiensi bensin yang sangat baik serta
emisinya juga lebih baik karena suplai bensin lebih akurat.
bensin:
1. Kepala silinder
10
a) Busi, fungsinya untuk memercikan bunga api saat langkah usaha.
b) In/Ex Valve, berfungsi sebagai pintu keluar masuk udara dari
dalam mesin.
c) Pegas katup, fungsinya untuk menjaga katup tetap tertutup.
d) Camshaft, berfungsi untuk mengatur pembukaan katup pada setiap
e) silinder. Camshaft ini terdapat pada mesin tipe OHC/DOHC.
f) Camshaft Sprocket gear, komponen ini berupa roda gigi yang akan
menerima moment putaran dari crankshaft dan diteruskan
camshaft.
g) Intake manifold, komponen ini berfungsi sebagai lorong udara
yangnakan dimasukan ke mesin,
h) Exhaust manifold, komponen yang berfungsi sebagai lorong gas
sisa pembakaran dari mesin.
2. Blok selinder
11
yang digunakan juga harus memiliki titik pemuaian yang tinggi. untuk itu
biasanya blok silimder tidak dibuat murni dari baja namun terdapat
campuran logam lain.
gambar 3 piston
Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam, karena
fungsinya sebagai pengatur volume ruang bakar. Piston hanyalah
komponen berbentuk tabung yang bergerak naik turun didalam silinder,
12
Gerakan naik turun piston ini akan mempengaruhi volume didalam ruang
bakar, sehingga bisa terjadi tahapan proses pembakaran pada mesin.
4. Connection rod
Sementara Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan
menghubungkan gerakan piston ke poros engkol. Connecting rod terbuat
dari baja khusus yang tahan terhadap tekanan yang tinggi.
5. Poros engkol
13
Crankshaft pada mesin multiple cylinder, umumnya dilengkapi dengan
komponen weight balance. Komponen ini berfungsi sebagai pemberat agar
putaran mesin stabil dan juga sebagai alat untuk menyebarkan oli dari
dalam carter, Bahan penyusun poros engkol sama seperti connecting rod,
namun terdapat lapisan aluminium pada pin engkol. Lapisan ini akan
berhubungan langsung dengan dudukan dan big end connecting rod.
14
gambar 6 flywheel
Komponen terakhir, terletak pada bagian belakang mesin. Fungsinya
cukup penting khususnya pada mesin silinder ganjil (1 atau 3). Komponen
ini akan menstabilkan putaran mesin dengan cara menyimpan sebagian
energi mesin ketika langkah usaha, Prinsip kerjanya, ketika mesin berputar
maka flywheel ikut berputar. Flywheel terbuat dari besi, sehingga mirip
pemberat. Namun pada pemberat ini justru timbul gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal ini akan terus mendorong flywheel tetap berputar. Sehingga
akan timbul momentum putaran. Moment ini digunakan ketika mesin
masuk langkah kompresi.
Selain itu, flywheel juga berfungsi untuk menghidupkan mesin. Alasanya,
motor starter akan menghidupkan mesin melalui roda gigi flywheel.
Keberadaan flywheel memang sangat penting pada mesin. Namun
flywheel yang memiliki pemberat umumnya hanya terdapat pada mesin
silinder ganjil dan bertransmisi manual.
Sementara pada mesin 4 silinder bertransmisi otomatis, putaran mesin
telah stabil karena memiliki jumlah silinder sesuai dengan langkah kerja
mesin. Sehingga tidak memerlukan pemberat.
8. Busi
Busi adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi
percikan api. Percikan api ini digunakan untuk menyulut atau memantik
gas yang sudah dalam kondisi tekanan tinggi didalam ruang bakar.
15
BAB II
URAIAN PRAKTEK
16
3. Komponen dan fungsinya
a. Distributor cap (tutup distributor)
Sesuai namanya, distributor cap berfungsi untuk menutup bagian
distributor. Namun bukan itu fungsi utama distributor cap. Fungsi
distributor cap adalah sebagai terminal yang terhubung dengan
kabel busi dan kabel sekunder coil.
Tiap terminal pada tutup distributor akan bergesekan dengan rotor
untuk menerima tegangan tinggi, dari terminal tersebut listrik
disalurkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi.
b. Rotor
Rotor berfungsi untuk menerima tegangan tinggi dari coil dan
mendistribusikan tegangan tersebut ke masing-masing terminal
pada distributor cap. Rotor memiliki konduktor yang terhubung
dengan kabel sekunder ignition coil dan ujung lainya terbebas.
Cara kerja rotor yaitu dengan memanfaatkan putaran poros
distributor. Saat poros distributor berputar, rotor juga ikut berputar.
Putaran itu akan mendistribusikan listrik tegangan tinggi ke
masing-masing busi.
c. Poros distributor
Poros distributor terletak di bagian tengah distributor. Fungsinya
juga bermacam-macam. Dibagian bawah poros, terhubung dengan
pompa oli yang terkoneksi dengan crankshaft mesin. Sehingga
putaran poros dipengaruhi oleh putaran mesin.
Selain itu, poros ini juga memiliki sebuah cam atau nok yang
berfungsi untuk menekan kaki platina agar terjadi pemutusan arus.
Dibagian atas, poros terhubung dengan rotor yang akan
mendistribusikan listril tegangan tinggi ke masing-masing busi.
17
d. Platina
Platina adalah sebuah komponen yang difungsikan sebagai saklar
pada sistem pengapian konvensional. Dinamakan platina karena
komponen ini memiliki contact point berbahan lohgam platina.
Fungsi platina adalah untuk memutuskan arus primer coil untuk
menghasilkan tegangan sekunder yang sangat tinggi melalui proses
induksi.
Cara kerja platina cukup sederhana. Dalam keadaan normal, kontak
platina dalam kondisi terhubung. Saat poros mulai berputar, cam
yang tertempel pada poros akan menyentuh kaki platina. Hal itu
menyebabkan kontak platina renggang sehingga
e. Capasitor
Saat kontak platina terputus, akan menimbulkan percikan di celah
kontak tersebut. Tentu hal ini bisa berakibat pada hasil pengapian.
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat
menyerap arus listrik.
Setelah kontak point, diletakan komponen kapasitor untuk
menyerap percikan api yang terjadi. Sehingga proses pengapian
dapat berlangsung secara maksimal.
f. Breaker plate
Breaker plate merupakan sebuah tatakan tempat platina diletakan.
Komponen ini dapat digerakan untuk mengubah timing pengapian.
Hal itu karena breaker plate terhubung dengan advancer yang
berfungsi mengubah timing pengapian.
Saat breaker plate bergeser, menyebabkan posisi platina juga ikut
bergeser. Hal itu berakibat timing pengapian yang lebih awal
ataupun lebih lambat. Dikomponen ini pula penyetelan celah
platina dilakukan.
18
g. Vacum advancer
Vacum advancer adalah komponen pada distributor yang berguna
untuk memajukan dan memundurkan timing pengapian
berdasarkan beban yang diterima mesin.
Fungsi dan cara kerja vacum advancer
Vacum advancer bekerja memanfaatkan tingkat kevakuman di
intake manifold. Saat mesin menerima beban berat kaevakuman di
intake manifold lebih kecil, Kevakuman ini dihubungkan ke
membran pada vacum advancer yang dapat bergerak sesuai
kevakuman di intake manifold. Membran ini terhubung dengan
batang yang terkoneksi dengan breaker plate, sehingga gerakan
membran akan mempengaruhi posisi paltina.
h. Sentrifugal advancer
Sentrifugal advancer juga komponen yang berfungsi untuk
mengubah timing pengapian, namun berdasarkan RPM mesin.
Komponen ini terletak dibagian bawah breaker plate dengan dua
buah pemberat.
Fungsi dan cara kerja sentrifugal advancer, Semakin tinggi putaran
mesin, waktu pengapian juga perlu dimajukan agar dapat terjadi
pembakaran yang lebih maksimal, Sentrifugal advancer bekerja
berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yang memiliki moment
semakin besar setiap putaran bertambah.
Saat poros berputar semakin cepat, pemberat akan semakin
mengembang sesuai gaya sentrifugal. Pemberat yang mengembang
akan menggeser breaker plate pada djstributor. Sehingga posisi
platina juga berubah.
19
4. Langkah kerja
5. Kesimpulan
20
6. Gambar kerja
21
B. Membongkar dan memasang timing chain
a. Alat
a) Engine stand Toyota kijang seri 5k 1 unit
b) Tool box 1 set
b. Bahan
a) bahan bakar bensin
b) majun / lap
a. Timing gear
Timing gear merupakan salah satu komponen timing chain yang
memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari poros crankshaft
ke chain atau rantai. Timing gear berhubungan dengan poros
crankshaft melalui sebuah baut.
b. Timing chain
Timing chain merupakan salah satu komponen timing chain yang
memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari timing gear ke cam
gear yang terhubung dengan poros camshaft. Pada sprocket
umumnya memiliki dua buah gear dan satu buah rantai pada bagian
tengahnya yang akan menghubungkan keduanya
c. Tensioner
Tensioner merupakan salah satu komponen timing chain yang
memiliki fungsi untuk mengencangkan rantai agar tidak kendor.
Tensioner pada umumnya terdiri dari lifter atau penegang dan
tensioner atau karet keras yang akan menekan chain agar tidak
kendor. Dengan begitu tidak akan terjadi berbagai permasalahan
seperti timing loncat, bunyi, dan lain sebagainya.
d. Peredam getaran atau chain guide
22
Peredam getaran merupakan salah satu komponen timing chain
yang memiliki fungsi untuk meredam bunyi yang dihasilkan oleh
chain ketika bekerja. Peredam getaran biasanya diletakkan saling
berhadapan dengan tensioner. Bentuk peredam getaran hanya
seperti plat L dengan karet peredam.
e. Camshaft gear
Camshaft gear merupakan salah satu komponen timing chain yang
memiliki fungsi untuk meneruskan tenaga putar dari chain ke poros
camshaft. Sama halnya seperti timing gear, camshaft timing
berhubungan langsung dengan camshaft. Saat timing gear berputar
maka camshaft juga akan ikut berputar. Namun untuk
mendapatkan timing yang sesuai maka jumlah gigi pada camshaft
gear lebih sedikit dibanding timing gear.
3. Langkah kerja
23
d. Tanda timing pada poros engkol.
24
g) Memasang sproket (bersama sama dengan rantai yang
sudah terpasang pada poros cam)
h) Memasang batang penekan rantai (tensioner)
i) Memutar poros engkol dua putaran sesuai dengan arah
putaran motor, kontrol apakah pada sproket poros cam tetap
segaris sumbu dengan tanda pada sproket poros engkol, jika
tidak rantai harus dilepas dan penyetelan diulang.
j) Memasang kembali tutup rumah rantai timing dan tutup
kepala silinder.
4. Kesimpulan
Timing chain merupakan salah satu komponen timing chain yang
memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari timing gear ke cam
gear yang terhubung dengan poros camshaft. Pada sprocket umumnya
memiliki dua buah gear dan satu buah rantai pada bagian tengahnya
yang akan menghubungkan keduanya.
25
5. Gambar kerja
26
C. Diagnosis Sistem EFI
1. Alat dan Bahan
a. Alat
a) Engine mobil kijang seri 5k
b) Scanner EFI
b. Bahan
a) Lap/majun
b) Bahan bakar bensin
27
a) Filter kasar, terbuat dari rajutan kawat yang memiliki pori
cukup besar, fungsinya sebagai penyaring kotoran padat
berukuran besar.
b) Filter halus, terbuat dari bahan seperti kain dengan pori
lebih kecil sehingga mampu menyaring kotoran berpartikel
kecil.
Pada fuel filter juga terdapat water sedimeter yang
berfungsi memisahkan air kalau ada air yang terbawa aliran
bensin.
c. Fuel pump
Pompa bensin memiliki dua fungsi yakni:
a) Untuk mengalirkan bensin dari tanke ke injektor
b) Meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed
Pompa bensin memang bukan hanya pada sistem EFI, tapi pada
mesin-mesin karburator juga disediakan fuel pump. Namun pada
sistem EFI, fuel pump sudah digerakan oleh energi listrik, sehingga
tidak membebani mesin, Lokasi fuel pump ini juga tersembunti
terendam didalam tanki bahan bakar.
d. Delivery pipe
Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin,
fungsinya untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump.
Pipa delivery ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih keras,
karena disinilah titik temu antara saluran bensin dan semua
injektor. Kalau dilihat, pipa ini memiliki beberapa lubang yang
terdiri dari inlet hose yang terhubung ke saluran bensin dari tanki
serta injektor hose yang terhubung ke semua injektor.
e. Injektor
Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalan
deliveri pipe dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja
menggunakan sebuah solenoid. Ketika pada posisi normal (mesin
28
mati) solenoid ini tidak mendapatkan tegangan listrik sehingga
noozle pada injektor tidak membuka. Sementara saat piston berada
pada langkah hisap, solenoid akan diberikan tegangan listrik oleh
ECU. Akibatnya timbul berakan aksial yang menyebabkan noozle
terbuka. Karena bensin didalam delivery pipe itu sudah bertekanan
maka ketika noozle membuka bensin otomatis akan keluar. Lama
waktu pemberian listrik ke solenoid ini mempengaruhi komposisi
bensin yang keluar, semakin lama maka akan semakin banyak.
f. Pressure regulator
Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan didalam
saluran bensin tetap stabil. Pressure regulator diperlukan karena
untuk menanggulangi kelebihan tekanan yang diakibatkan pompa
bensin yang terus bekerja. Ketika terdeteksi tekanan bensin
berlebih, maka bensin akan dialirkan kembali ke tanki sampai
tekanan stabil. Besar kecil tekanan didalam saluran bensin ini juga
mempengaruhi komposisi bensin yang keluar ke intake.
g. Fuel feed
Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai
tempat mengalirnya bensin dari tanki ke injektor. Umumnya selang
bahan bakar terbuat dari bahan seperti mika yang memiliki bobot
ringan namun kuat menahan bensin berrtekanan. Hanya saja,
kelemahan bahan mika terletak pada kekuatannya apabila tertekuk.
Maka akan mudah pecah.
h. Return feed
Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return
feed berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan
tekanan kembali menuju tanki. Saluran ini memanjang dari
delivery ke tanki.
i. Sensor
29
Sensor merupakan alat untuk mendeteksi, yang hasilnya dijadikan
sebagai acuan bagi ECU untuk menentukan lamanya injektor
membuka. Ada beberapa kondisi yang terdeteksi oleh sensor,
antara lain massa udara yang masuk ke mesin, suhu udara yang
masuk ke mesin, serta sudut pembukaan sensor.
Oleh karena itu didalam mesin efi, setidaknya ada 5 sensor yang
terdiri dari:
a) MAF sensor
b) IAT sensor
c) MAP sensor
d) TPS sensor
e) CKP sensor
Tapi pada mobil sekarang, sistem EFI tidak hanya bergantung pada
5 sensor itu. Ada beberapa tambahan sensor agar komposisi bensin
yang keluar dari injektor semakin akurat.
j. ECU
ECU berfungsi untuk mengolah data-data yang diperoleh dari
sensor. Dari dari 5 sensor tadi akan dikirimkan ke dalam ECU lalu
ECU akan melakukan processing.
Hasil pemprosesan data didalam ECU berupa tegangan dengan
interval waktu tertentu yang dikirimkan ke injektor agar noozle
terbuka.
k. Baterai
Pada sistem bahan bakar konvensional., baterai tidak menjadi
bagian penting. Namun pada sistem EFI, karena namanya juga
Electronic Fuel Injection, maka artinya sistem ini bekerja secara
elektronika.
Barang elektronika pasti memerlukan arus listtri, dengan kata lain
sistem EFI tidak bisa dijalankan tanpa adanya arus dari baterai.
30
Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan
referensi (umumnya 5 volt) yang nantinya akan diolah oleh sensor
sehingga memberikan tegangan balik ke ECU dengan nilai
tegangan antara 0 hingga 5 volt.
3. Langka Kerja
Diagnosa menggunakan engine scanner EFI
Langkah pemeriksaan dengan menggunakan engine scanner EFI ini,
pertama-tama pilih konektor scanner yang sesuai dengan kotak DLC pada
kendaraan yang hendak diperiksa. Setelah itu hubungkan scanner EFI ke
DLC pada kendaraan tersebut. Setelah engine scanner terhubung maka
lakukan pemeriksaan kerusakan yang terjadi sebelumnya masuukkan
terlebih dahulu data spesifikasi kendaraan yang hendak diperiksa. Setelah
scanner tersebut sudah dapat berkomunikasi dengan ECU. Untuk
penggunaan alat engine scanner sendiri untuk setiap merk scanner
penggunaannya hampir sama, yaitu sebelum masuk pemeriksaan diagnosis
kerusakan pada sensor EFI maka pilihlah vehicle diagnosis kemudian
masukkan terlebih dahulu spesifikasi kendaran yang akan diperiksa
kemudian pilih bagian engine kemudia pilih diagnosis trouble code (DTC).
Jika terjadi kerusakan maka engine scanner akan langsung membaca
kerusakan tersebut dan akan langsung ditampilkan pada layar scanner.
Setelah diketahui kerusakannya maka lakukan perbaikan. Setelah
diperbaiki, lalu lakukan langkah penghapusan memori, caranya sama
dengan langkah penghapusan memori sat diagnosis secara manual. Tapi
dengan menggunakan engine scanner penghapusan memori dapat
dilakukan langsung menggunakan engine scanner tersebut tanpa perlu
melepas sekering EFI.
31
4. Kesimpulan
Sistem EFI atau electronic fuel injection adalah rangkaian kelistrikan
mesin yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar dari tanki ke ruang
bakar dengan masa yang ideal.
32
5. Gambar Kerja
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motor bensin elah mendominasi industri otomotif selama beberapa dekade
yang Terjadi peningkatan efisiensi bahan bakar melalui teknologi injeksi dan
perbaikan pembakaran, Motor bensin memiliki performa yang baik dalam
menghasilkan tenaga dan Infrastruktur yang mapan untuk pengisian bahan
bakar bensin, Dampak negatif terhadap lingkungan dan pergeseran menuju
kendaraan listrik sebagai solusi berkelanjutan.
B. Saran
Saran saya yaitu masih banyak tingkah laku pada saat melakukan praktikum
di laboratorium yang bisa membahayakan keselamatan kerja.
34
DAFTAR PUSTAKA
35