TUGAS AKHIR
Oleh:
SANDI MARLI
NIM. 3201303002
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
TIM PENGUJI
Menyetujui
Wakil Direktur 1 Ketua Jurusan Teknik Mesin
Mengesahkan
Direktur Politeknik Negeri Sambas
ii
KATA PENGANTAR
mulia dan pemurah. Begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah berikan kepada
Nabi Muhammad SAW. Atas perjuangan dan kemuliaan beliau kita semua
dapat terbimbing dan berada pada jalan yang penuh ridho dan berkah. Segala
puji hanya milik Allah SWT, Tuhan penyeru segenap alam atas segala berkat,
penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Perawatan dan
Perbaikan Regulator pump pada excavator Hitachi ZX210MF studi kasus di PT.
dari berbagai pihak sehingga penyusunan laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan
Sambas.
Sambas.
3. Bapak Iman Syahrizal, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
iii
4. Bapak Leo Dedy Anjiu, ST., MT., selaku Ketua Prodi Teknik Mesin
7. Kedua orang tua, keluarga dan sahabat yang telah memberikan dukungan,
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis meminta maaf jika banyak
kekurangan dan kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat lebih baik lagi.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
2.8 Perawatan (maintenance) ....................................................... 22
2.8.1 Tujuan perawatan ....................................................... 23
2.8.2 Fungsi perawatan ........................................................ 24
2.8.3 Jenis perawatan ........................................................... 25
A. Perawatan terencana (planned maintenance) ........ 25
B. Perawatan tak terencana
(unplanned maintenance) ...................................... 28
C. Hubungan antara preventive maintenance
dan corrective maintenance .................................. 29
BAB III METODE DAN PROSES PENYELESAIAN
3.1 Metode .......................................................................................... 30
3.1.1 Metode pengambilan data ................................................ 30
3.1.2 Metode perawatan dan perbaikan ..................................... 30
3.2 Alat dan bahan .............................................................................. 31
3.2.1 Alat ................................................................................... 31
3.2.2 Bahan ................................................................................ 32
3.3 Data yang dibutuhkan ................................................................... 32
3.4 Gambaran analisis hasil ................................................................ 32
BAB IV HASIL DAN MEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................. 34
4.1.1 Perawatan preventive ........................................................ 34
4.1.2 Perawatan corrective ........................................................ 37
4.1.3 Perbandingan perawatan ................................................... 41
4.2 Pembahasan ................................................................................. 44
4.2.1 Pembahasan perawatan preventive ................................... 44
4.2.2 Pembahasan perawatan corrective ................................... 50
4.2.3 Melakukan penjadwalan ulang ......................................... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 53
5.2 Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 (a) Sleeve yang berada pada lubang sebelah kiri ..................... 10
Gambar 2.5 (a) Spool yang berada pada sleeve sebelah kiri ....................... 11
Gambar 2.6 (a) Piston yang berada pada lubang casing sebelah kiri .......... 11
(b) Piston yang berada pada lubang casing sebelah kanan ..... 11
Gambar 2.7 (a) Cyl yang berada pada lubang casing sebelah kanan .......... 12
(b) Cyl yang berada pada lubang casing sebelah kiri .............. 12
Gambar 2.12 Directional Control Valve ( katup pengontrol arah aliran ) .... 20
vii
Gambar 2.17 Diagram alir dari pembagian perawatan .................................. 28
Gambar 4.7 Lubang pada Casing tempat dudukan Sleeve dan Cyl ............. 38
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PERAWATAN DAN PERBAIKAN REGULATOR PUMP
PADA EXCAVATOR HITACHI ZX210MF
STUDI KASUS DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
PONTIANAK
SANDI MARLI
NIM. 3201303002
ABSTRAK
Regulator pump adalah suatu jenis alat yang digunakan untuk mensuplai tenaga
yang nantinya akan dikonversikan ke komponen lainnya seperti arm, bucket, boom,
dimana fungsi dari Regulator pump adalah untuk mengatur sudut aliran fluida pada
pompa saat melakukan kerja. Sebagai komponen yang sangat penting pada
Excavator, Regulator pump juga sering mengalami kerusakan. Ciri-ciri kerusakan
pada Regulator pump biasanya bermacam-macam seperti saat beroperasi
pergerakan Arm, Bucket, Boom menjadi lemah, gerakan Excavator akan menjadi
lemah dan mesin akan menjadi down. Upaya untuk mengatasi kerusakan yang
terjadi maka perlu dilakukan perawatan dan perbaikan regulator pump yang
bertujuan untuk mengetahui jadwal preventive dan corrective maintenance pada
regulator pump guna meminimalkan biaya perawatan dan mengetahui tatacara
melakukan perawatan pada regulator pump sesuai dengan prosedur perawatan dan
perbaikan. Hasil jadwal preventive maintenance dan corrective maintenance
regulator pump yaitu perawatan harian dengan pengecekan pada level oli,
perawatan mingguan yaitu pengurasan fuel filter, perawatan setengah bulan yaitu
pengecekan sambungan pipa dan hose, perawatan bulanan yaitu penggantian filter
pada hidraulic tank, perawatan setiap dua bulan yaitu penggantian oli hidrolik serta
perawatan tahunan yaitu Mengganti O-ring, Membersihkan section strainer dan
Mengganti oli hidrolik.
xi
MAINTENANCE AND REPAIRING REGULATOR PUMP
ON EXCAVATOR HITACHI ZX210MF
CASE STUDY IN PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
PONTIANAK
SANDI MARLI
NIM. 3201303002
ABSTRACT
Regulator pump is a kind of tool that is used to supply energy will be converted into
other components such as arm, bucket, boom, where the function of the regulator
pump is to adjust the angle of the fluid flow at the pump while doing work. As a very
important component in the excavator, Regulators pump also often damaged. The
characteristics of damage to the regulator pump typically diverse as movement
during operation arm, bucket, boom becoming weaker, Excavator movement will
be weakened and the machine will be down. Efforts to address the damage it is
necessary to do maintenance and repair regulator pump that aims to know the
schedule of preventive and corrective maintenance on the regulator pump to
minimize maintenance costs and determine the procedures to perform maintenance
on the regulator pump in accordance with maintenance procedures and repairs.
The results of schedules preventive maintenance and corrective maintenance
regulator pump that daily maintenance by checking the oil level, weekly treatment
that is draining the fuel filter, nursing a half months, namely checking the
connection pipe and hose, a monthly maintenance is the replacement filter on the
hydraulic tank, treatment every two months, namely replacement hydraulic oil as
well as annual maintenance that is Changing the O-ring, section strainer Cleaning
and Replacing the hydraulic oil.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Regulator pump adalah suatu jenis alat yang digunakan untuk mensuplai
tenaga yang nantinya akan dikonversikan ke komponen lainnya seperti arm, bucket,
boom, dimana fungsi dari Regulator pump adalah untuk mengatur sudut aliran
fluida pada pompa saat melakukan kerja. Sebagai komponen yang sangat penting
pergerakan Arm, Bucket, Boom menjadi lemah, gerakan Excavator akan menjadi
lemah dan mesin akan menjadi down. Rusaknya regulator pump biasanya
pump tersebut telah lama tidak diganti, sehingga banyak kotoran-kotoran dan
beram-beram kecil yang telah menyatu dengan oli dan mengakibatkan tergoresnya
Spool, Piston dan Cyl yang bekerja saling bergesekan. Komponen yang bekerja
terus menerus dalam rentang waktu yang cukup lama pasti akan mengalami
yang baik ditujukan untuk menjaga kestabilan kerja regulator pump untuk mencegah
kerusakan. Penyebab terbesar terjadinya kerusakan pada regulator pump adalah karena
1
kurangnya tindakan perawatan pencegahan, dimana seharusnya dilakukan pengecekan
secara berkala terhadap kondisi fluida yang melumasi regulator pump agar kerusakan
yang besar dapat diminimalkan. Pergerakan regulator pump dikontrol melalui sistem
hidrolik dengan aliran fluida bertekanan 48-50 MPa dan fluida yang digunakan
Atas dasar ini penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana cara memelihara
regulator pump pada excavator, serta ingin mengetahui perawatan dan perbaikan
yang terjadi pada komponen tersebut. Sehingga mengambil judul: “Perawatan dan
Perbaikan regulator pump pada Excavator Hitachi ZX210MF studi kasus Di PT.
1.4 Tujuan
2
2. Untuk menyusun jadwal perawatan preventive dan corrective yang
Metode penyelesaian masalah ini dilakukan atas dasar judul tugas akhir
yang diambil oleh penulis dan metode tersebut diuraikan dalam bentuk
diagram alir.
Mulai
Studi literatur
Studi lapangan
Selesai
2. Studi literatur
3
a) Literatur tentang perawatan dan perbaikan regulator pump
3. Studi lapangan
akan dirawat.
kerusakan, serta perbaikan yang sudah dilakukan lalu meyusun kembali jadwal
perbaikan yang telah dilakukan baik secara teori maupun lapangan sehingga didapat
jadwal pearawatan yang sebaiknya dilakukan pada regulator pump. Metode yang
6. Selesai
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1977 dengan nama “CV. Bhakti Karya
Treding Company” yang bergerak dibidang perdagangan umum dan jasa kontruksi.
Untuk peningkatan bisnis maka pada tahun 1982 bentuk badan usaha tersebut
menggunakan nama “PT. Bhakti Karya Mandiri” serta bidang yang ditekuni
semakin luas yaitu Road & Bridges, Land Clearing, Earth Preparation, Factory
jawab dalam pelayanan perbaikan dan maintenance pada alat-alat berat dan
kerusakan.
sebagai berikut:
5
c. Mengontrol keberadaan dan pemakaian unit diseluruh proyek.
d. Dalam pelaksanaan pekerjaan nya dibantu oleh bagian quality control dan
Excavator berasal dari kata excavate (bahasa inggris) yang artinya menggali,
jadi excavator adalah alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali tanah,
membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Selain itu
Excavator juga digunakan untuk industri kayu, membuat sistem irigasi pada
proses pekerjaan yang sulit agar dapat menjadi lebih ringan dan dapat pula
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.
Seiring berkembangnya teknologi, excavtor pun tiap periode selalu update alat
terbaru dengan teknologi yang beragam mulai dari merek sampai negara yang
memproduksinya. Adapun merek excavator yang saat ini sangat diminati produsen
6
Ada bermacam-macam jenis excavator yang ada di PT. Bhakti Karya
Mandiri salah satunya adalah Excavator merek Hitachi dengan tipe ZX210MF.
ZX210MF mempunyai arti, dimana arti tersebut dapat mewakili dari penampilan,
dari ZAXIS dan 210 berarti berat beban yang mampu dikerjakan oleh excavator
adalah 21 ton, sedangkan MF merupakan tipe silinder yang ada pada excavator,
seperti silinder arm, boom dan bucket. Pada excavator merek hitachi ada 2 tipe
silinder yang dapat bergerak maju dan mundur sesuai perintah pompa yaitu silinder
dengan tipe MF (medium forester) dan tipe LC (long cylinder). MF adalah silinder
dengan ukuran yang sedang, sedangkan LC adalah silinder dengan ukuran yang
panjang.
yang dapat bekerja dengan perintah dari pompa hidrolik melalui sensor, sehingga
dapat menghasilkan gaya dan tenaga yang dapat mengatur sudut aliran oli pada
pompa untuk melakukan pekerjaan. Komponen ini menjadi salah satu bagian dari
sisitem hidrolik selain dari pump device dan control valve pada excavator. Jika
menghasilkan sudut aliran oli. Regulator pump mendapatkan gaya dari fluida
fungsinya.
7
Sumber : Anonim, 2003
langsung dengan Casing yang dapat bergerak maju dan mundur bergantung pada
sisi mana yang diisi fluida bertekanan. Besar tekanan yang digunakan berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan. Komponen ini dipasang pada pompa hidrolik excavator
dengan tujuan untuk memudahkan aliran oli agar dapat dengan mudah mengatur
pergerakan dari arm (lengan), sehingga bucket dapat bergerak bebas berayun maju
dan mundur.
Ada dua buah regulator pump yang terpasang pada pompa hidrolik diantaranya
(a) (b)
8
Left regulator bekerja secara langsung pada saat pompa hidrolik bekerja,
sedangkan right regulator bekerja apabila left regulator tidak mampu melakukan
atau mengerjakan pekerjaan karena bobot yang terlalu besar sehingga dengan
perintah pompa hidrolik maka right regulator akan langsung membantu left
a. Casing
sering mengalami getaran-getaran yang sangat kuat pada saat excavator melakukan
pekerjaan. Jadi setelah pemakaian, baut pengunci reglator pump harus di cek
apakah terjadi kelonggaran atau tidak. Apabila terjadi kelonggaran, maka baut
tersebut harus dikencangkan kembali agar tidak terjadi kebocoran pada regulator
pump tersebut. Regulator pump yang terpasang pada pompa hidrolik berjumlah dua
psc, yang masing-masing bekerja sesuai dengan perintah pompa hidrolik melalui
selenoid.
9
b. Sleeve
itu Sleeve juga berfungsi sebagai tempat dudukan komponen regulator pump yaitu
spool. Pergerakan sleeve dilumasi oleh oli pelumas sehingga sleeve tetap awet. Pada
regulator pump terdapat 4 buah sleeve dengan diamaeter yang sama. Dua sleeve
berada pada lobang casing sebelah kiri dan dua lagi berada pada lobang casing
sebelah kanan.
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Sleeve yang berada pada lubang sebelah kiri
c. Spool
bergesekan dengan sleeve sehingga harus dilumasi dan dialiri oleh oli agar tidak
terjadi keausan.
10
(a) (b)
Gambar 2.5 (a) Spool yang berada pada sleeve sebelah kiri
d. Piston
pump.
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Piston yang berada pada lubang casing sebelah kiri
e. Cyl
11
(a) (b)
Gambar 2.7 (a) Cyl yang berada pada lubang casing sebelah kanan
Pada regulator pump berlaku hukum pascal yang berbunyi “Tekanan yang
diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan kesegala arah dan
semua bagian ruang tersebut dengan sama besar”. Jika sebuah gaya F bekerja pada
fluida tertutup melalui suatu permukaan A (gambar dibawah), maka akan terjadi
tekanan pada fluida. Tekanan akan tergantung dari gaya yang bekerja tegak lurus
atas permukaan dan luas. Tekanan bekerja ke semua arah dan serentak. Jadi tekanan
di semua tempat sama. Hukum ini berlaku selama gaya tarik bumi dapat diabaikan,
yang semestinya ditambahkan dalam perhitungan sesuai dengan tinggi zat cair.
Tetapi hal ini tidak akan terjadi, karena sistem hidrolik bekerja pada tekanan
sistem seperti ini selalu tergantung dari besarnya beban dan permukaan yang
12
Sumber : Siswanto, 2007
yang diperlukan untuk mengalahkan gaya F2 atas permukaan A2, maka beban F2
yang ukurannya berbeda dihubungkan secara kaku dengan sebuah batang piston.
Jika pada permukaan A1 diberi tekanan P1, maka dapat dihasilkan gaya F1 pada
piston yang lebih besar. Gaya F1 dapat dipindahkan pada piston yang lebih kecil
melalui batang piston. Gaya ini sekarang bekerja atas permukaan A2 dan
diperhitungkan maka :
F1 = F2 = F
P1 . A1 = P2 . A2…...............................................................................................(1)
Dengan demikian
P1 . A1 = F1
P2 . A2 = F2….......................................................................................................(2)
13
Jika fluida mengalir dalam pipa yang diameternya berubah, volume yang
Hal ini yang menyebabkan gaya yang bekerja pada ruang menjadi lebih besar.
Sehingga gaya kecil yang diberikan oleh pompa hidrolik kepada regulator pump
dapat dikonversikan oleh regulator pump untuk menggerakan piston agar dapat
2.5 Gesekan
Bila suatu komponen mesin menerima beban yang diberikan secara lambat
tanpa kejutan dan ditahan pada nilai konstan maka tegangan yang dihasilkan pada
komponen tersebut disebut Tegangan Statis (static stress). Akibat dari pergerakan
kedua komponen yang saling bersentuhan dapat mengakibatkan lelah pada suatu
bahan. Kelelahan suatu bahan ialah kemampuan bahan untuk menahan beban lelah,
apabila katahan dari suatu bahan melebihi batas lelah dri sutu bahan maka bahan
14
Ada beberapa sifat fisik dari bahan yang dapat menyebabakan perubahan dari
suatu logam :
Rapat massa merupakan massa per satuan volume dari suatu bahan.
suatu bahan yang dikenai oleh suatu perubahan suhu. Memang semua logam dan
plastic memuai bersama dengan bertambahnya suhu, tetapi bahan yang berbeda.
Untuk mesin dan struktur yang memuat bagian-bagian yang terbuat dari lebih dari
suatu bahan, laju pemuaian yang berlainan ini dapat memiliki pengaruh yang
signifikan pada unjuk kerja dari rakitan dan pada tegangan yang dihasilkan.
c. Konduktifitas Panas
pada lingkungan yang panas atau apabila dihasilkan panas internal yang signifikan,
mempengaruhi unjuk kerja mesin. Mislanya, penurunan kecepatan roda gigi cacing.
d. Resistivitas listrik
resistivitas listrik dari bahan sama pentingnya dengan kekuatan. Resistivitas listrik
adalah ukuran hambatan yang diberikan bahan menurut ketebalan; yang diukur
15
dalam ohm sentimeter (Ω-cm). konduktifitas listrik, ukuran kemampuan bahan
adalah komponen yang terpasang pada bagian dalam casing, seperti sleeve, spool,
piston dan cyl. Yang mana gesekan tersebut terjadi akibat gerakan bolak-balik yang
menjadi gerak mekanik (lurus/rotasi) disebut elemen kerja (regulator pump). Hal
Kekentalan secara umum dianggap sesuatu yang paling penting dalam sifat-
sifat fisik dari oli hidrolik, karena kekentalan akan mempengaruhi kemampuan
menentukan tahanan dalam fluida hidrolik untuk mengalir. Nilai kekentalan suatu
fluida rendah jika fluida tersebut mengalir dengan mudah, sedangkan nilai
kekentalan suatu fluida tinggi jika fluida tersebut mengalir dengan sulit.
suatu hal yang sangat disarankan dan dianjurkan, seringkali pemilihan ini telah
16
spesifikasi tertentu akan memenuhi sifat dan karakteristik perangkat hidrolik yang
telah direncanakan. Kekentalan oli yang tinggi memberikan pengisian yang baik
antara celah dari pompa, katup, dan motor. Kekentalan oli hidrolik berubah-ubah
tergantung suhu oli sendiri. Oli yang lebih panas, kekentalannya akan lebih rendah
dari pada oli yang lebih dingin maka kekentalannya akan lebih tinggi. Tergantung
pada campuran oli murni dan kuantitas zat aditif yang digunakan.
Berbagai peralatan alat berat untuk pemindahan tanah dan pertanian akan
membutuhkan spesifikasi penggunaan oli mesin dan transmisi untuk sistem mesin
ZX210MF oli yang digunakan adalah oli dengan SAE 10. Oli jenis ini adalah oli
dengan kekentalan yang rendah, karena apabila pada pompa hidrolik oli yang
digunakan adalah oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi maka dapat
elemen penggerak pada pompa dan udara akan masuk ke dalam ruang pompa.
untuk mengkhususkan kelas-kelas kekentalan oli pada suhu tes SAE. Oli dengan
SAE 10 maksudnya adalah oli hidrolik yang masih mampu dipakai sampai suhu
kondisi dingin -200 sampai dengan -250 C dan dapat bertahan dengan kondisi panas
maksimal yaitu 1500 C dengan titik kekentalan tertentu. Jenis oli ini adalah jenis oli
yang relative paling encer diantara beberapa jenis oli lainnya dengan SAE yang
lebih tinggi dari SAE 10. Oli jenis ini merupakan oli yang relative irit dalam
penggunaan BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin dan sistem
17
hidrolik apabila tidak diganti secara berkala. Oli dengan SAE 10 banyak
memiliki kandungan zat aditif sehingga apabila telah mencapai batas maksimal, dan
oli hidrolik tidak diganti dengan yang baru, maka besar kemungkinan kandungan
zat aditif yang terkandung didalamnya akan pecah sehingga dapat mengakibatkan
berubahnya kekentalan pada oli tersebut. Ukuran perubahan kekentalan oli hidrolik
dengan SAE 10 ini biasanya setelah dipakai akan bertambah tinggi mencapai 25 –
30 % dari kekentalan pada saat masih baru. Apabila hal itu terjadi maka sifat dari
oli tersebut akan berubah sehingga sulit untuk melumasi komponen-komponen dari
regulator pump yang bekerja saling bergesekan. Oleh karena itu perlu dilakukan
Gambar dibawah pada dasarnya merupakan bentuk dasar dari sebuah sistem
hidrolik. Kita membebani piston dari pompa piston tunggal dengan suatu gaya
tertentu. Gaya per satuan luas sama dengan tekanan yang dihasilkan (p = F/A).
Makin kuat kita menekan piston dan makin kuat gaya pada piston, maka tekanan
18
Tekanan itu meningkat, sampai berdasarkan luas silinder dapat mengalahkan
beban. Jika bebannya konstan, maka tekanan tidak akan meningkat. Akibatnya
dengan aliran fluida. Oleh karena itu beban dapat dipindahkan, jika tekanan yang
diperlukan dapat dicapai. Kecepatan gerak beban hanya tergantung pada volume
makin banyak fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Sehingga
beban akan terangkat lebih cepat. Namun dalam praktiknya, kita harus
Kita ingin memasang alat, yang mana kita dapat mengaturnya, misalnya kita
ingin mengatur : arah gerakan regulator, kecepatan gerakan regulator dan beban
maksimum regulator. Kita juga ingin mengganti pompa piston manual dengan
19
Biasanya sirkuit hidrolik tidak diperlihatkan dengan representasi grafik.
hidrolik dengan simbul-simbul seperti ini disebut diagram sirkuit (circuit diagram).
Fungsi katup pengontrol arah aliran ialah untuk mengontrol arah dari gerakan
silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau
memutuskan aliran oli. Contoh konstruksi dari katup pengontrol aliran (directional
20
Keterangan : P = Saluran tekanan, R = Saluran kembali,
Pada gambar 2.14. katup pengontrol posisi netral, sehingga tidak ada aliran
yang menuju silinder, baik silinder arm, boom maupun bucket. Pada 2.15 dan 2.16,
raise) dan digerakkan kekanan (posisi lower). Maka terlihat bahwa katup
pengontrol akan mengarahkan oli ke salah satu sisi dari silinder sedangkan sisi yang
lain akan diarahkan menuju return port. Return port disini dapat menuju ke tangki
21
Sumber : Siswanto, 2008
memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga
yang membuat uang Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia,
tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang
dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan perawatan. Oleh karena itu,
Kata perawatan diambil dari bahasa yunani terein yang artinya merawat,
menjaga dan memelihara. Perawatan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai
suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian perawatan lebih jelasnya adalah
tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa
22
Beberapa ahli menjelaskan bahwa perawatan adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada
sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dari
melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang
Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang perawatan dan bagian lainnya
bagi suatu pabrik adalah perawatan murah sedangkan perbaikan (repair) mahal.
23
Selain itu perawatan bertujuan juga untuk :
produksi,
2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
pekerja,
6) Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total
mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan
peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk
24
a) Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan
dengan lancar,
d) Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses
f) Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan
semakin baik.
25
dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Perawatan pencegahan
tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi
menyebabkan cacat atau kerugian. Ada 7 elemen dari perawatan pencegahan yaitu:
baru,
26
f) Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus waktu
ditentukan,
2. Perawatan korektif
penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang
bisa diterima. Perawatan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka
Perawatan korektif terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus segera
diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah prioritas utama.
merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu
27
e) Memperpanjang waktu antara overhaul
akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan,
atau untuk keselamatan kerja. Pada umumya sistem perawatan merupakan metode
tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja
Secara skematik dapat dilihat sesuai diagram alir proses suatu perusahaan
PERAWATAN
28
C. Hubungan antara Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance
1. Perawatan Pencegahan
2. Perawatan Korektif
hasil dari pengukuran. Metode ini bisa juga dengan menggunakan panca indera,
29
BAB III
3.1 Metode
b) Melakukan wawancara langsung secara lisan dengan mekanik yang ada di PT.
pump.
Perawatan ini dilakukan sesuai dengan jadwal perawatan yang ada pada
manual book dan jadwal perawatan di workshop untuk menjaga agar kinerja
30
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
A. Peralatan utama :
a. Air gun
b. Tomibar
c. Pencongkel o-ring
d. Kunci moment
B. Peralatan pendukung :
a. Hexagon wrench
b. Compressor
c. Handle
1) L-shaped handle
2) Speeder handle
3) Rachet handle
4) Extention
5) Universal joint
d. Combination wrench
e. Obeng minus
f. Socket
g. Tang
31
3.2.2 Bahan
a. Grease
c. Amplas
d. Sikat kuningan
e. Majun
a) Data yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan pada regulator pump
Praktik industri serta wawancara langsung secara lisan dengan mekanik untuk
mengetahui tata cara melakukan perawatan dan perbaikan pada regulator pump
maintenance.
pump meliputi :
1. Perawatan harian (8 jam kerja) yaitu Pengecekan level oli pada hidrolic tank
2. Perawatan mingguan (50 jam kerja) yaitu Pengurasan Fuel Filter oli hidrolik
3. Perawatan setengah bulan (120 jam kerja) yaitu pengecekan sambungan pipa
32
dan hose pada sistem penggerak
4. Perawatan bulanan (250 jam kerja) Penggantian filter pada hidrolic tank
dilakukan pada regulator pump adalah melakukan perawatan dan perbaikan pada
komponen-komponen utama regulator pump seperti : casing, sleeve, spool, cyl dan
piston.
Dari hasil perawatan dan perbaikan secara preventive dan corrective yang
dilakukan pada regulator pump, maka dapat digambarkan bahwa nantinya kinerja
dari regulator pump akan kembali menjadi normal dan dapat bekerja sesuai dengan
dilakukan pada regulator pump agar perawatan dan perbaikan menjadi lebih baik.
33
BAB IV
4.1 Hasil
Perawatan preventive yang dilakukan pada regulator pump dapat dilihat pada
tabel 4.1
Perawatan harian dikenal dengan istilah perawatan setiap 8 jam kerja. Yang
mana perawatan harian yang dilakukan pada regulator pump yaitu mengecek level
oli pada hydraulic tank. Level oli merupakan komponen penunjukan jumlah oli
34
yang ada di dalam tangki oli hidrolik, jika oli kurang dari level bawah segera
dilakukan penambahan agar kapasitas oli tetap dalam kondisi cukup untuk
dioperasikan.
Level atas
Level bawah
adalah pengurasan Fuel Filter oli hidrolik. Fuel filter merupakan komponen
penghalanng benda asing dan kotoran yang akan masuk dalam oli hidrolik pada saat
Fuel Filter
Oli Hidrolik
Pengurasan Fuel Filter oli hidrolik dilakukan dengan mencucinya pakai solar.
Perawatan setengah bulan ini dikenal dengan istilah perawatan setiap 120 jam
35
kerja. Yang mana perawatan setengah bulan yang dilakukan pada regulator pump
meliputi pengecekan sambungan pipa dan hose pada sistem penggerak. Pengecekan
pipa sambungan dan hose ini bertujuan untuk mengetahui kebocoran pada pipa oli
hidrolik.
Perawatan bulanan dikenal dengan istilah perawatan setiap 250 jam kerja.
Perawatan bulanan yang dilakukan pada regulator pump yaitu mengganti filter pada
Perawatan dua bulan dikenal dengan istilah perawatan setiap 500 jam kerja.
Perawatan bulanan yang dilakukan pada regulator pump adalah penggantian oli
36
Gambar 4.5 Penggantian Oli Hidrolik
Perawatan tahunan dikenal dengan istilah perawatan setiap 2000 jam kerja.
section strainer bertujuan untuk membersihkan saringan yang ada dalam tangki
hidrolik dari kotoran dan benda asing yang masuk kedalam sistem hidrolik.
Perawatan secara corrective yang dilakukan pada regulator pump antara lain:
Casing yang rusak disebabkan oleh terjadinya aus pada lubang tempat dudukan
sleeve dan cyl. Tempat dudukan sleeve dan cyl memiliki batas toleransi keausan
37
untuk dilakukan perbaikan. Diameter ukuran lubang tempat dudukan sleeve dan cyl
adalah 25 mm, jika batas keausan pada lubang tersebut lebih dari 2 mm maka harus
Gambar 4.7 Lubang pada Casing tempat dudukan Sleeve dan Cyl
Sleeve yang rusak disebabkan oleh gesekan antara casing dan sleeve, sehingga
antara sleeve dan casing menjadi longgar. Ukuran diameter sleeve adalah 25 mm
dan batas toleransi keausan yang diizinkan pada sleeve ialah 1 mm. Pada sleeve
terdapat 3 buah lubang kecil, dimana fungsi dari lubang tersebut adalah untuk
mengalirkan oli agar dapat melumasi komponen yang berada didalam sleeve
tersebut.
Untuk Sleeve yang sudah aus dengan keadaan yang parah atau melebihi
toleransi keausan yaitu 1 mm maka harus dilakukan penggantian dengan yang baru,
agar tidak terjadi kerusakan yang lebih fatal karena apabila keausan lebih dari 1 mm
38
sudut aliran fluida pada pompa tidak dapat dibatasi oleh Sleeve.
Kerusakan yang terjadi pada spool seperti keausan pada sisi-sisinya dapat
dilihat langsung dengan cara melakukan pengukuran. Standar ukuran spool adalah
15 mm dan batas toleransi keausan yang diizinkan pada spool ialah 1 mm. Jika
alur, dimana fungsi alur tersebut adalah sebagai tempat mengalirnya oli untuk
Perbaikan untuk Spool yang sudah aus yaitu dengan cara menggosok
Spool terlalu parah atau melebihi batas toleransi yaitu 1 mm maka lakukanlah
Cyl yang rusak disebabkan oleh gesekan antara casing dan cyl, sehingga antara
cyl dan casing menjadi longgar. Diameter ukuran cyl adalah 25 mm dan batas
toleransi keausan yang diizinkan pada cyl ialah 1 mm. Pada regulator pump
terdapat 2 buah cyl yang mana cyl tersebut mempunyai beberapa alur dengan
diameter yang berbeda. Cyl kanan terdapat 4 buah alur, 3 alur dengan diameter 23
39
mm dan 1 alur dengan diameter 21 mm. Sedangkan pada cyl kiri terdapat 3 buah
alur, 2 alur dengan diameter 23 mm dan 1 alur dengan diameter 21 mm. Dimana
alur tersebut berfungsi sebagai tempat mengalirnya oli untuk melumasi komponen-
(a) (b)
Untuk Cyl yang sudah mengalami kerusakan dengan keadaan yang cukup parah
gesekan antara cyl dan piston pada saat melakukan kerja sehingga terjadi
kelonggaran antara piston dan cyl. Ukuran diameter piston adalah 7 mm dan batas
toleransi keausan yang diizinkan pada piston ialah 1 mm. Pada regulator pump
terdapat 2 buah piston dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap sisinya, piston
kanan mempunyai ukuran yaitu 5 mm, 6 mm dan 7mm, sedangkan piston kiri yaitu
5 mm dan 7 mm. Pada piston kiri terdapat 3 alur dan pada piston kanan terdapat 4
alur, dimana alur tersebut berfungsi sebagai tempat mengalirnya oli untuk melumasi
40
(a) (b)
penggantian sesuai spesifikasi yang ada pada part book. Karena apabila tidak
pump tidak akan sempurna. Karena fungsi dari piston adalah sebagai penggerak dari
regulator pump.
Hasil dari perawatan dan perbaikan regulator pump yang didapat dengan cara
sesuai teori pada manual book dan kondisi yang dilakukan dilapangan yaitu di PT.
Bhakti Karya Mandiri Pontianak dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3.
Tabel 4.2 Perbandingan jadwal perawatan preventive sesuai manual book dan
kondisi dilapangan
41
a. pengecekan Dilakukan Sesuai dengan panduan
sambungan pipa dan pada manual book
hose pada sistem
penggerak
4 Perawatan Bulanan / 250 Jam
a. Penggantian filter pada Dilakukan Sesuai dengan panduan
hidrolic tank pada manual book
5 Perawatan 2 bulan / 500 Jam
a. Penggantian oli Tidak Penggantian oli hidrolik
hidrolik dilakukan dilakukan setelah 1000 jam
kerja
5 Perawatan Tahunan / 2000 Jam
a. Mengganti O-ring Dilakukan Sesuai dengan panduan
pada manual book
b. Membersihkan section Tidak Membersihkan section
strainer dilakukan strainerdilakukan
bersamaan dengan
penggantian return filter
elemn kit breaker standar
(komoponen sistem
hidrolik) / setiap 1 bulan
sekali
c. Mengganti oli hidrolik Dilakukan Sesuai dengan panduan
pada manual book
Tabel 4.3 Perbandingan jadwal perawatan perbaikan sesuai teori dan kondisi
dilapangan
42
sehingga kedudukan Spool apabila kerusakan yang
yang berada didalam lobang terjadi pada sleeve terlalu
Sleeve menjadi longgar. parah baru akan dilakukan
Terjadinya keausan pada sleeve penggantian dengan yang
disebabkan oleh gesekan yang baru sesuai spesifikasi
terjadi antara casing dengan ukuran dan bentuk yang ada
sleeve sehingga menyebabkan pada parts catalog.
timbulnya keausan serta
terdapatnya goresan-goresan
pada permukaan sleeve. Untuk
sleeve yang sudah aus maka
harus dilakukan penggantian
dengan yang baru sesuai
spesifikasi ukuran dan bentuk
yang ada pada parts catalog.
3 Terjadinya kerusakan pada Tidak Spool yang sudah aus
Spool. Kerusakan yang terjadi dilakukan dilakukan perbaikan yaitu
pada Spool seperti keausan dengan cara menggosok
pada sisi Spool yang dapat permukaan spool
dilihat secara langsung yaitu menggunakan amplas halus
terdapatnya goresan-goresan sesuai ukuran yang
pada permukaan Spool. jika hal dibutuhkan.
tersebut terjadi, maka harus
dilakukan penggantian ataupun
perbaikan. Keausan spool
sering disebabkan oleh
pegerakan spool yang saling
bergesekan dengan cyl yang
menyebabkan sisi spool
menjadi aus. Untuk perbaikan
spool yang ada pada panduan
perawatan dan perbaikan yaitu
harus diganti dengan yang baru
sesuai spesifikasi ukuran dan
bentuk yang ada pada parts
catalog.
4 Terjadinya kerusakan pada cyl. Tidak Untuk kerusakan pada cyl
Kerusakan pada Cyl dilakukan dilakukan perbaikan dengan
disebabkan karena pergerakan cara menggosok komponen
Cyl itu sendiri, yaitu saling tersebut menggunakan
bergesekannya antara Cyl amplas sesuai dengan
dengan lobang tempat ukuran yang dibutuhkan.
dudukannya pada casing.
kerusakan pada Cyl
terdapatnya goresan-goresan
pada permukaan luar Cyl dan
43
lobang tempat dudukan Piston
pada Cyl tersebut. Untuk Cyl
yang sudah mengalami
kerusakan, maka dilakukan
penggantian dengan cyl yang
baru sesuai spesifikasi dan
ukuran yang ada pada parts
catalog.
5 Terjadinya kerusakan pada Dilakukan Untuk kerusakan pada piston
piston. Kerusakan yang terjadi maka dilakukan perbaikan
pada piston disebabkan karena dengan cara mengganti
sering terjadinya gesekan komponen tersebut dengan
antara cyl dan piston pada saat yang baru sesuai spesifikasi
melakukan kerja. Apabila ukuran dan bentuk yang ada
sudah ditemukan kerusakn pada parts catalog.
pada piston maka harus
dilakukan penggantian sesuai
spesifikasi yang ada pada part
book. Karena apabila tidak
dilakukan penggantian pada
komponen tersebut maka
pergerakan dari regulator
pump tidak akan sempurna.
Karena fungsi dari piston
adalah sebagai penggerak dari
regulator pump. Jika terjadi
kerusakan pada piston maka
harus diganti dengan yang baru
sesuai spesifikasi dan ukuran
yang ada pada parts catalog.
4.2 Pembahasan
1. Perawatan harian / 8 jam yaitu pengecekan level oli. Level oli merupakan
komponen penunjuk jumlah oli yang ada didalam sistem hidrolik, terutama di
dalam tangki hidrolik. Pada level oli terdapat penunjukan level bawah dah level
atas. Level bawah menunjukan batas minimum kapasitas oli dan level atas
menunjukan batas maximum kapasitas oli dalam tangki hidrolik. Jika kapasitas
44
oli kurang dari level bawah maka akan berpengaruh pada tekanan oli hidrolik
yang dapat dilihat langsung pada monitor kerja. Tekanan normal yaitu antara 48-
pengecekan level oli tidak dilakukan sesuai dengan panduan pada manual book
Fuel Filter merupakan komponen dari sistem hidrolik dan berfungsi sebagai
beberapa proses. Gejala kerusakan yang terjadi pada fuel Filter dapat dilihat
langsung pada saringannya yang kotor. Apabila saringan sudah kotor, maka akan
menghambat aliran oli hidrolik untuk sampai ke pompa hidrolik. Oleh karena itu
perlu dilakukan penggantian fuel filter yang berkala demi menjaga oli tetap
dalam kondisi bersih. Penggantian fuel Filter dilakukan setiap 50 jam kerja
dilapangan pengurasan fuel filter dilakukan setiap satu bulan sekali, sehingga
banyak terdapat kotoran yang menempel pada fuel filter dan dapat
45
3. Perawatan Setengah Bulan / 120 Jam yaitu pengecekan sambungan pipa dan
hose. Hose adalah sarana untuk menyalurkan oli hidrolik dari tangki sampai
masalah yaitu kendornya baut pengencang sambungan antara pipa dan hose,
sehingga menyebabkan kebocoran pada sistem hidrolik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengecekan secara berkala agar tidak terjadi kebocoran pada pipa dan
hose tersebut. Pengecekan sambungan pipa dan hose pada sistem penggerak
setiap 120 jam kerja. Hal itu dilakukan karena dalam rentang waktu tersebut hose
pengencangan pada sambungan pipa dan hose sesuai dengan panduan pada
pipa dan hose tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada
sambungan antara pipa dan hose sehingga berkurangnya oli pada sistem
penggerak dari silinder arm, boom dan bucket. Apabila hal itu terjadi, maka
silinder arm, boom dan bucket tidak akan bekerja secara maksimal karena
4. Perawatan Bulanan / 250 Jam yaitu penggantian filter pada hidraulic tank
pengoperasian dan perawatan yaitu pada rentang 1 bulan atau 250 Jam kerja. Hal
46
tersebut dilakukan karena pada rentang waktu 1 bulan filter sudah mulai
saringan sudah dipenuhi kotoran, maka fungsi filter sebagai pencegah kotoran
penggantian yang terjadwal. Apabila penggantian filter pada hidraulic tank tidak
dilakukan sesuai dengan panduan pada manual book maka dalam rentang waktu
250 jam kerja sudah terdapat banyaknya kotoran yang menempel pada filter yang
pompa hidrolik.
perawatan dan pengoperasian harus dilakukan setiap 500 jam kerja, namun
dilakukan setelah setengah tahun / 1000 jam kerja untuk penggantian pertama,
dan untuk seterusnya dilakukan setiap 2000 jam kerja. Penggantian setiap 500
jam kerja tidak dilakukan karena pada rentang waktu tersebut oli hidrolik masih
dalam kondisi baik. Kondisi baik tersebut dapat kita lihat seperti tingkat
47
Gambar 4.12 Posisi Arm Untuk Penggantian Oli Hidrolik
tangki harus dibuang terlebih dahulu dengan cara menekan flash. Tujuan dari
kegiatan panggantian oli hidrolik. Jika udara di dalam oli hidrolik tidak dibuang,
maka saat membuka tutup tangki udara, oli dapat menyembur ke atas karana
Apabiala posisi arm (lengan) sudah ditentukan dan udara dalam tangki pun
48
Gambar 4.14 Pengurasan Oli Hidrolik
Setelah semua oli hidrolik dibuang secara keseluruhan baik dari dalam
Untuk menjaga peforma dari kinerja regulator pump agar tetap maksimal,
maka penggantian yang terjadwal pada oli hidrolik perlu diperhatikan, keren oli
a. Mengganti O-ring setiap 2000 jam kerja dilakukan berdasarkan teori dan
49
panduan pada manual book, maka akan mengakibatkan bocornya oli pada
kali penggantian oli hidrolik. Jadi apabila dilakukan penggantian oli hidrolik
maka setiap komponen yang dilalui oleh oli tersebut harus dalam kondisi baik
c. Penggantian oli hidrolik dilakukan setiap 2000 jam kerja sesuai dengan teori
karena pada rentang waktu tersebut oli sudah mengalami perubahan kondisi,
seperti : warnanya sudah tidak lagi bening, tingkat kekentalanya pun sudah
kurang baik. Maka perlu dilakukan penggantian yang berkala setiap 2000 jam
kerja.
1. Terjadinya kerusakan pada casing pada regulator pump disebabakan oleh sleeve
lobang casing tepatnya pada dudukan sleeve. Dudukan sleeve menahan beban
dari sleeve yang bergesekan langsung dengan casing saat beroperasi. Apabila
kerusakan pada casing tidak dilakukan perbaikan maka akan berdampak lebih
buruk lagi pada komponen lain yang saling berhubungan. Untuk itu perlu
dilakukan perawatan yang berkala seperti inspeksi atau pengecekan pada casing
tersebut.
50
2. Terjadinya keausan pada permukaan luar sleeve disebabkan oleh gesekan yang
attachment pada excavator seperti arm, bucket dan boom menjadi tidak normal.
Sedangkan keausan yang terjadi pada permukaan dalam sleeve yaitu tepatnya
pada dudukan spool adalah karena terjadinya gesekan antara permukaan spool
dengan lobang bagian dalam sleeve tempat dudukan spool. Penyebab terjadinya
keausan ialah kurangnya pelumasan antara casing dengan sleeve dan antara
dalam sleeve dan lubang bagian dalam tempat dudukan sleeve pada casing serta
lubang bagian dalam tempat dudukan spool pada sleeve. Untuk itu perlu
dilakukan pengecekan yang berkala agar sleeve, spool dan casing tetap terlumasi
dan awet.
dudukan piston pada cyl yang dapat menyebabkan pergerakan piston menjadi
tidak normal, karena penggerak regulator pump adalah piston. Keausan lubang
bagian dalam pada cyl disebabkan oleh pegerakan piston yang menyebabkan
gesekan pada cyl, juga karena kurangnya pelumasan sehingga sisi cyl menjadi
cepat aus. Kerusakan yang terjadi pada cyl ini dapat dikendalikan dengan cara
melakukan penambahan pelumasan yang berkala sehingga cyl tetap awet dan
terjaga.
regulator pump berdasarakan teori dan lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan
51
bahwa perawatan yang dilakukan masih belum bisa menjamin kestabilan kinerja
corrective, sehingga didapat jadwal yang sebaiknya dilakukan pada regulator pump
pada suatu unit excavator. Penjadwalan yang dilakuan pada regulator pump dibuat
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Perawatan Yang Sebaiknya Pada regulator pump
52
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Perawatan harian / 8 jam kerja yaitu Pengecekan level oli pada tangki hidrolik.
b. Perawatan Mingguan / 50 Jam kerja yaitu Pengurasan Fuel Filter oli hidrolik
c. Perawatan Setengah Bulan / 120 Jam kerja yaitu pengecekan sambungan pipa
d. Perawatan Bulanan / 250 Jam kerja yaitu Penggantian filter pada hidrolic tank
e. Perawatan Dua Bulan / 500 Jam kerja yaitu Penggantian oli hidrolik pada
sebagai berikut:
jumlah oli pada level oil dan pemeriksaan kerapatan hose pada sistem
pengerak.
c. Perawatan 250 jam yaitu Pembersihan saringan pada tangki oli hidrolik.
53
d. Perawatan 500 jam yaitu Mengganti filter pada hidraulic tank dan mencuci
section strainer.
e. Perawatan 1000 jam yaitu Penggantian oli hidrolik dan mencuci section
strainer.
mengganti section strainer, dan mengganti return filter elemn kit breaker
standar.
5.2 Saran
Untuk pemasangan hose pada tangki yang nantinya akan diteruskan menuju
ataupun tertukar antara hose pompa 1 dengan hose pompa 2, karena apabila hal itu
terjadi maka pompa hidrolik bekerja tidak akan sesuai dengan fungsinya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003, Buku Penuntun Pengoperasian Dan Perawatan, ZAXIS 200, 200M,
200LC, 210MF, 210LCH EXCAVATOR.
Jakarta.
55
LAMPIRAN
Lampiran 1
d) Garis silang
g) Lingkaran besar dan kecil bisa digunakan untuk memberikan tanda bahwa
satu komponen adalah “utama dan yang lainnya adalah pembantu”.
Tersambung Putus
Tersambung Putus
s) Jenis Fluida
t) Kondisioner cairan
u) Filter - Strainer
x) Katup dua arah (Katup 2 Ported) On-Off (Shut Off secara manual)
y) Pompa hidrolik
z) Motor listrik