No Mahasiswa : 16/396057/SV/10270
Tujuan Khusus :
1. Latar Belakang
Hydraulic Excavator adalah suatu alat berat yang dilengkapi dengan
backhoe Hydraulic Excavator adalah suatu alat berat yang dilengkapi dengan
backhoe untuk melakukan pekerjaan menggali, membuat parit, mengangkat
material, dan menghancurkan material-material yang bersifat keras, serta mampu
untuk berputar (swing) sebesar 360 derajat. Berbagai bidang industri seperti
pertambangan (mining), konstruksi (infrastructure), dan perkebunan kerap
menggunakan hydraulic excavator untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Karakteristik penting yang dari hydraulic excavator adalah menggunakan diesel
engine sebagai engine system utama dan dominannya penggunaan hydraulic
excavator pada komponen seperti hydraulic pump, swing motor, travel motor, final
drive, dan attachment (boom, arm, dan bucket). Salah satu jenis hydraulic excavator
adalah PC2000-8 milik perusahaan Komatsu. Adapun spesifikasi hydraulic
PC2000-8 dapat dilihat pada table 1.1.
1
Gambar 1.1 Excavator PC2000-8
2
Hydraulic Cylinder Backhoe
Boom 2-300 mm x 2647 mm
Arm 2-2500 mm x 2138 mm
Bucket 2-200 mm x 2170 mm
Hydraulic Cylinder Loading Shovel
Boom 2-280 mm x 1930 mm
Arm 2-200 mm x 2170 mm
Bucket 2-225 mm x 2050 mm
Bottom Dump 2-180 mm x 600 mm
2. Dasar Teori
A. System Hydraulic
Sistem hydraulic adalah sistem yang mengubah suatu bentuk tenaga ke
bentuk tenaga yang lain dengan menggunakan cairan sebagai meianya. Prinsip ini
menggunakan hukum pascal yang menyatakan bahwa “Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.”
Ada beberapa komponen dalam system hidrolik. Komponen ini mendukung
sistem hidrolik bekerja. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :
1. Pompa, berfungsi untuk mengalirkan fluida yang juga mengubah energi mekanik
menjadi energi hidrolik.
2. Actuator, berfungsi untuk mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik
untuk melakukan kerja.
3. Control valve, berfungsi untuk mengatur aliran hidrolik yang dipompakan oleh
pompa hidrolik agar sampai ke actuator yang dituju.
4. Pipe, berfungsi sebagai jalur oli yang dipmpakan.
5. Reservoir, berfungsi sebagai penampungan oli yang akan digunakan dan setelah
digunakan.
6. Filter oil, berfungsi untuk menyaring oli agar bersih dari partikel-partikel.
7. Oil Cooler, berfungsi untuk mendinginkan oli agar temperature oli dapat terjaga.
3
B. Main Pump
Pompa hidrolik adalah pompa yang digunakan untuk mengubah energi
gerak dari engine menjadi energi potensial didalam oli. Pompa ini menyediakan
aliran. Pompa tidak menghasilkan tekanan. Tekanan timbul karena adanya
hambatan-hambatan yang ditemui aliran di dalam sistem.
C. Cylinder Hydraulic
Cylinder hydraulic adalah salah satu komponen pada system hidrolik yang
berfungsi sebagai actuator yang mengubah tenaga hidrolis menjadi energi mekanis.
Cylinder hydraulic memiliki 2 jenis, yaitu single acting dan double acting. Single
acting jika diberi tenaga hidrolis hanya untuk satu arah gerakan. Oli memasuki head
end cylinder sehingga actuator akan memanjang, sedangkan untuk
memendekkannya digunakan tenaga dari beban itu sendiri. Sedangkan double
acting dapat digerakkan kedua arah berbeda. Tekanan oli masuk ke head end
cylinder untuk memanjangkan cylinder, sedangkan untuk memendekkan akan
dikirm ke rod end cyliider.
D. Hydraulic Overheat
Hydraulic Overheat adalah kondisi dimana system hydraulic dalam keadaan
temperature diatas batas maksimal panas yang telah ditentukan oleh unit. Hydraulic
overheat sering terjadi karena adanya sumbatan pada aliran atau juga bisa terjadi
karena kerja cooler kurang maksimal. Sumbatan dalam system hydraulic
menyebabkan pressure menjadi tinggi, sehingga hydraulic semakin lama akan
mngalami peningkatan temperature. Jumlah oli yang banyak maupunn sedikit juga
dapat menyebabkan overheat. Hal ini dikareakan jikaa jumlah oli yang terlalu
banyak maka menyebabkan berkurangnya tempat unuk oli bersirkulasi membuang
panas, sedangkan oli yang terlalu rendah juga menyebabkan overheat karena oli
belum sempat didinginka sudah digunakan kembali. Selain itu setting relief valve
bisa menjadi penyebab hydraulic overheat.
4
karena adanya sumbatan yang menyumbat system hydraulic. Sumbatan ini dapat
menyebabkan flow hydraulic menjadi lemah, sehingga hydraulic akan kehilangan
tenaganya.
3. Deskripsi Kejadian
a. Operator complain unit cenderung over heat hydraulic dan hydraulic low
power.
b. Operator melihat ada leak di cylinder arm
5
4. Problem/Issue and Research from Hydraulic
Setelah dilakukan beberapa inspeksi, ditemukan banyak kerusakan yang terjadi,
arm cylinder dan komponen sistem hidrolik yang lain. Hal ini disebabkan karena
maintenance yang kurang baik. Berikut adalah temuan-temuan saat inspeksi
unit:
a. Arm cylinder terdapat kebocoran hidrolik.
b. Inspeksi hydraulic overheat dilakukan.
(a) (b)
Gambar 5.1 (a) Cylinder Arm scratch (b) cylinder arm leakage
6
Tabel 5.1 Data program pemeriksaan mesin (PPM) unit
7
b. Hydraulic Overheat
8
Gambar 5.4 Resistansi wiring motor kipas radiator
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa hasil pengukuran resistansi wiring
motor kipas radiator sebesar 8.1 kilo ohm. Ini menunjukkan bahwa adanya
hambatan pada arus listrik yang besar.
Ditemukan kabel yang rusak (terkelupas) dan penuh oli pada wiring menuju
motor kipas radiator. Ini berarti adanya masalah pada putaran kipas radiator. Hal
ini menyebabkan arus listrik menuju motor kipas radiator menjadi terhambat dan
putaran kipas menjadi tidak berfungsi maksimal. Maka dari itu kipas radiator tidak
bisa mendinginkan hydraulic system dengan maksimal.
9
(a) (b)
Gambar 5.6 (a) Sebelum perbaikan (b) Sesudah perbaikan
10
c. Pembahasan Program Analisa Pelumas (PAP)
(a) (b)
Gambar 1.1 (a)Tabel Kandungan Wear Metal (b) Diagram Kandungan Wear
Metal
(a) (b)
Gambar 5.7 (a) Tabel Kandungan Cantaminant (b) Diagram Kandungan
Contaminant
11
Gambar 5.8 Tabel kandungan zat additive
12
6. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
1. Leak pada cylinder arm disebabkan oleh drift yang berlebihn pada cylinder
tersebut sehingga menyebabkan cylinder arm menjadi scratch.
2. Leak pada hydraulic system menyebabkan hydraulic menjadi low power.
3. Penyebab hydraulic overheat adalah kabel yang rusak (terkelupas) dan
penuh oli pada wiring menuju motor kipas radiator. Ini berarti adanya
masalah pada putaran kipas radiator. Hal ini menyebabkan arus listrik
menuju motor kipas radiator menjadi terhambat dan putaran kipas menjadi
tidak berfungsi maksimal. Maka dari itu kipas radiator tidak bisa
mendinginkan hydraulic system dengan maksimal
b. Saran
1. Segera lakukan perbaikan jika ada tanda-tanda abnormal bagian sistem
hidrolik
2. Ambil sample oli setiap interval 250 jam untuk memonitor kondisi sistem
hidrolik
3. Cek potongan filter dan lakukan inspeksi pada partikel besar.
13