A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kuliah pada materi ini, mahasiswa mampu
menganalisis kerja serta mendiagnosis kerusakan berbagai jenis sistem implement
hidrolik serta melaporkan hasilnya melalui pemikiran logis, kritis, sistematis dan
inovatif secara bertanggungjawab dengan menunjukkan sikap religius.
B. Pokok Materi
1. Sirkuit dasar sistem hidrolik
2. Sistem hidrolik fix displacement system
3. Sistem hidrolik pressure compensated
4. Sistem hidrolik load sensing pressure compensated
5. Aplikasi sistem kontrol hidrolik pada alat berat
6. Diagnosis Sistem Hidrolik Alat Berat
C. Uraian Materi
Sirkuit di atas tersusun dari satu buah sistem aktuator berupa silinder
hidrolik. Untuk melakukan kerjanya, sistem hidrolik di atas didukung oleh tangki
hidrolik, pompa hidrolik jenis fix displacement, serta beberapa katup kontrol.
Katup kontrol pertama adalah katup pengatur tekanan (pressure control valve)
yang disetting 140 kg/cm2. Katup tersebut merupakan katup relief valve yang
membatasi tekanan maksimum pada sistem, sehingga mempengaruhi kapasitas
pembebanan sistem hidroliknya. Katup yang ditunjukkan nomor 2 adalah katup
pengatur arah aliran (Directional Control Valve) yang memiliki 4 posisi kerja,
yaitu raise, hold, lower, dan float. Katup pengatur arah merupakan katup yang
diatur secara mekanik dengan tuas. Katup kontrol lainnya adalah katup pengatur
aliran, yang disebut dengan throttle valve (nomor 4). Katup tersebut terdiri atas
check valve yang mengalirkan fluida hidrolik satu arah (dari bawah ke atas untuk
gerakan silinder naik), sedangkan kembalinya fluida dari atas ke bawah (silinder
bergerak turun) hanya melewati orifice, sedangkan check valve tertutup. Katup
kontrol lainnya adalah safety valve yang merupakan pressure limiter untuk beban
(nomor 5). Katup ini membatasi tekanan maksimum pada area jalur beban ketika
katup kontrol arah dalam posisi hold.
a. Cara kerja sirkuit
1) Saat posisi hold/netral
Saat posisi ini, katup pengatur arah mengalirkan minyak hidrolik dari
pompa ke katup kontrol, dan langsung menuju kembali ke tangki, karena sistem
ini menggunakan open center. Akibatnya, aliran terjadi maksimal dengan tekanan
yang sangat rendah. Pada sisi beban, masing-masing jalur silinder tertutup oleh
katup pengatur arah, sehingga tidak ada perubahan posisi aktuator.
2) Saat posisi raise
Ketika posisi katup kontrol arah diposisikan pada raise, maka akan terjadi
aliran fluida yang tadinya dari katup langsung mengalir ke tangki, pada posisi ini
dialirkan menuju ke silinder kerja. Sebelum sampai pada silinder, aliran fluida
melewati katup throttle dan check valve yang sama-sama terbuka sehingga
mengalirkan fluida dengan normal. Akibatnya, silinder kerja akan bergerak sesuai
dengan aliran fluida yang diatur oleh katup kontrol. Fluida hidrolik pada sisi yang
lain, karena terdesak oleh gerakan piston silinder, maka akan mengalir ke kembali
ke tangki melalui katup pengatur arah aliran.
3) Saat posisi lower
Kerja sistem hidrolik pada posisi lower hampir sama ketika raise. Pada
kondisi ini mengatur gerakan silinder untuk turun. Yang membedakan adalah
aliran dari silinder sebelum menuju ke tangki dilewatkan pada throttle valve dan
check valve yang bekerjanya tidak sama dengan saat posisi raise. Saat posisi
lower, check valve tertutup, sehingga aliran hidrolik mengalir hanya melewati
orifice yang ada. Akibatnya terjadi penurunan aliran fluida yang berakibat pada
melambatnya gerakan silinder ketika bergerak turun. Kondisi ini ditujukan untuk
menghambat gerakan penurunan blade pada dozer agar aman.
4) Saat posisi float
Pada posisi float, terlihat bahwa katup kontrol arah memungkinkan fluida
hidrolik pada semua jalur pompa maupun jalur silinder berhubungan langsung
dengan tangki hidrolik. Dengan demikian, tekanan hidrolik pada semua sisi akan
rendah. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkan silinder dalam kondisi bebas.
Jika ada gaya ke atas, maka silinder akan bergerak ke atas, jika tidak ada beban,
maka silinder akan cenderung turun karena bebannya sendiri.
Contoh lain sirkuit hidrolik alat berat dapat dilihat pada gambar di bawah
ini. Sirkuit ini digunakan pada alat berat dozar shovel, di mana terdapat dua sistem
aktuator, yaitu lift cylinder dan tilt cylinder. Lift cylinder digunakan untuk
mengangkat bucket sesuai dengan kebutuhan, sedangkan tilt cylinder digunakan
untuk memungkinkan bucket dapat bergerak tilting untuk kepentingan loading
atau melepaskan muatan.
Setelah dipelajarinya sistem hidrolik pada implement alat berat, dapat kita
rangkum bahwa:
1. Sistem hidrolik pada implement alat berat tersusun dari komponen-
komponen hidrolik yang dirangkai sesuai dengan skema hidrolik pada alat
berat tersebut.
2. Ditinjau dari pengoperasiannya, sistem hidrolik dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis pengoperasian, yaitu sistem pengontrol mekanik,
pilot system, dan pneumatic control, dan electrohydraulic control.
3. Ditinjau dari karakteristik operasinya, sistem hidrolik alat berat dapat
diklasifikasikan menjadi: fix displacement system, pressure compensated
hydraulic system, load sensing hydraulic system.
4. Fix displacement system merupakan sistem hidrolik yang kecepatan
implemennya selain dipengaruhi dari pengoperasian, juga dipengaruhi
oleh besarnya beban hidrolik. Semakin besar bebannya, maka
kecepatannya semakin rendah.
5. Pressure compensated hydraulic system adalah sistem hidrolik yang
menggunakan kompensator tekanan dengan selalu menjaga selisih tekanan
pada katup pengontrol tetap meskipun pembebanannya berubah-ubah,
sehingga kecepatan aktuasi hanya dipengaruhi pengoperasian sistem
hidrolik oleh operator.
6. Load sensing hydraulic system adalah sistem hidrolik yang menggunakan
sensing beban sistem implemen hidrolik untuk melakukan pengendalian
debit sistem hidrolik output pompa hidrolik.
REFERENSI
Herbert E. Merritt. (1967). Hydraulic Control Systems. London: John Wiley &
Sons, Inc.