M E C H AT R O N I C BAB XV

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 1 - 37

A. PENDAHULUAN

Istilah mechatronic berasal dari gabungan kata :

Mechanism dan Electronic

( Mechanism ) + ( Electronics )
Mecha + tronics
Mechatronics

Jadi mechatronics dapat didefinisikan sebagai suatu konsep baru dalam

teknologi untuk meningkatkan hubungan organik antara teknik mesin dan
teknik listrik. Suatu sistem mechatronics terdiri dari :

1. Sensor.
2. Controller.
3. Actuator.
4. Indicator.
5. Wiring Harness.

Struktur mechatronics adalah sebagai berikut :

Gbr. XV - 1. Struktur mechatronics.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 2 - 37

Gbr. XV - 2. Susunan Mechatronics.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 Working mode selection system

High Production Power mode selection system

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
Pump and engine mutual control system

Fuel economy
Auto - d celeration system
M E C H AT R O N I C

Power maximum button

Pleasant operation & Operator

comfort Automatic Hi - Lo travel speed shifting

Engine overheat prevention system

XV - 3 - 37
 M E C H AT R O N I C XV - 4 - 37

B. TUJUAN PENGGUNAAN MECHATRONICS.

1. Meningkatkan Kemampuan Gerak.

Dengan pengontyrolan operasi secara mudah atau otomatis, oerator yang
barupun dapat mendapatkan hasil produksi yang sama dengan operator
pengalaman.

2. Mengurangi Biaya Operasi.

Pengontrolan operasi alat optimal akan meningkatkan effisiensi kerja
pengontrolan otomatis dapat mempersingkat waktu operasi persiklus,
meningkatkan effisiensi perbaikan dan perawatan, sehingga hasilnya biaya
operasi dapat ditekan.

3. Meningkatkan Fkator Keselamatan.

Pekerjaan dapat dilakukan dengan aman pada kondisi kerja yang kurang
baik atau lingkungan kerja yang tidak baik ( contoh : pekerjaan yang dilakukan
didasar laut atau pekerjaan yang dilakukan di daerah panas ).

4. Menghemat Energi.
Karena pengontrolan mesin dilakukan secara lektronik, dari pengontrolan
pembebanan yang optimal dari power train maupun pompa, setrta kombinasi
keduanya dapat menghemat energi yang dikeluarkan mesin.

C. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MECHATRONICS.

Dengan menggunakan mechatronics, maka akan didapat keuntungan -

keuntungan :

1. Produksi yang didapat lebih banyak ( high produktivity ).

2. Pemakaian bahan bakar tidak boros ( fuel economy ).
3. Pengoperasian mudah dan menyenangkan ( pleasant operation dan
operator comfort ).

Sistem yang tersedia

Untuk mendapat keuntungan - keuntungan tersebut diatas maka

mechatronics pada hydraulic excavator dilengkapi dengan sistem - sistem
sebagai berikut :

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 5 - 37

Adapun pengperasiannya mudah dan menyenangkan karena didukung oleh

EMACC ( Electronics Monitor And Control Console ) sebagai berikut :

Gbr. XV - 3. Electronics monitor and control console.

D. SENSOR.

Sensor fungsinya dapatdisamakan dengan panca indra manusia dan dapat

diklasifikasikan seperti dalam tabel berikut ini. Jadi sensor adalah alat untuk
mendeteksi kondisi suatu alat ( misal : temperatur, tekanan, putaran dsb ). Dan
akan dirubahnya hasil pendeteksian menjadi sinyal listrik.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 6 - 37

Sensor - sensor yang sesuai dengan panca indra.

Human Sensor Effect of Example

sense symptom

Sense of vision Photo Photovoltaic power Solar cell

( eyes ) sensor Photo transistor
Length Photentiometer
sensor potentiometer
Angle
sensor sensor
Pressure Piezo electric effect Piezo electric effect (Ba Tio )
Sense of hearing Strain resistant Strain gauge
( ear ) effect
Magnetic sensor Magnetic resistant element
Magnetic effect Conductive rubber
Hall effect
Pressure sensor Piezo electric effect Piezo electric Element
Sense of touch Strain resistant effect Conductive rubber
( skin )
Temperature Thermal resistant Thermistor
sensor effect Collector sensor (infrared
Photoelectric effect ray)
Sense of smell Gas sensor Absorbing effect Humadity sensor, Gas sensor
( nose ) Chemical resistant effecto sensor

Sense of smell Not developerd yet

( nose )

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 7 - 37

Sensor - sensor sistem mechatronic yag digunakan pada alat - alat berat.

Mechatronics System Construction Machine Major Sensor

Radion Control System Bulldozer Temperature sensor

Hydraulic Excavator Pressure sensor
Amphibious bulldozer etc

Automatic gear shifting Dump truck Revolution sensor

service Motor scraper Throttle sensor, etc

Laser leveling device Bulldozer Level sensor

Motor grader ( Laser photo receiver )
Asphalt finisher etc
Ditcher

Electronic fuel control Dump truck Revolution sensor

device Throttle sensor, etc

Electronic display panel Bulldozer Level sensor

( monitor alarm ) Wheel loader Speed sensor
Hydraulic excavator Pressure sensor
Dump truck Temperature sensor
Motor grader etc

Auto, fan control device Dump truck Temperature sensor

Throttle sensor, etc

Auto retarder control Dump truck Temperature sensor

device Throttle sensor, etc

PPM electronic - control Hydraulic excavator, hydro Pressure sensor

system static transmission Position sensor, etc

Bucket tilt control Hydraulic excavator Angle sensor

Blade loading control Bulldozer Ground machine speed

device sensor
Agnle sensor, etc

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 8 - 37

1. Sensor Jenis Pelampung.

a. Jenis pelampung tegak lurus.

Sensor jenis pelampung ini berfungsi utnuk memeriksa ketinggian
permukaan zat cair ( misal : Oil engine, hidrolik dan air pendingin ).

1. Sensor jenis pelampung tegak lurus.

2. Tipe pelampung ( float ) untuk

memeriksa ketinggian permukaan zat
cair.

Bila permukaan zat cair di bawah

posisi normal, float ( 1 ) turun,
menyebabkan magnet ( 3 ) yang
dikaitkan pada float memutuskan reed
switch ( 2 ).

Posisi switch berubah dari ON ke OFF.

Sensor ini digunakan untuk oli mesin,
bahan bakar dan air pendingin.

1. Float.
2. Reed switch.
3. Magnet.

Gbr. XV - 4. Sensor pelampung.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 9 - 37

~ Engine oil level sensor.

1. Switch. 4. Wiring.
2. Float. 5. Connector
3. Plug ( Tightening torque : 25 - 31 kgm ).

Gbr. XV - 5. Engine oil level sensor.

~ Coolant level sensor.

1. Sub tank.
2. Float.
3. Sensor
4. Connector

Gbr. XV - 6. Coolant level sensor.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 10 - 37

~ Hydraulic oil level sensor.

1. Switch part. 4. Wiring.

2. Float. 5. Connector
3. Plug ( Tightening torque : 25 - 31 kgm ).

Gbr. XV - 7. Hydraulic oil level sensor.

b. Jenis pelampung sudut.

Sensor ini dari kombinasi sebuah bandulan dan sebuah poteiometer.
Potentiometer ( 3 ) dipasang pada poros ( 2 ) dari bandulan ( 1 ). Sinyal
listrik dihasilkan ooleh potentiometer berbanding lurus dengan sudut
kemiringan banulan. Gambar bawah menunjukkan penggunaan
sebagai sensor kemiringan boom parough terrain crane.

1. Pendulum.
2. Shaft.
3. Potentiometer.

Gbr. XV - 8. Sensor level pelampungan sudut.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 11 - 37

1. Float. 4. Contact face.

2. Gear. 5. Connector.

3. Variable resistance.

Gbr. XV - 9. Fuel level sensor.

2. Sensor Jenis Tekanan.

Sensor jenis tekanan ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan yang ada
dalam zat cair ( misal : engine oil pressure, filter buntu ).

a. Jenis tekanan positif.

Jenis diaprahma ( untuk switch ON - OFF ). Bila tekanan bekerja pada

diaprahma ( 1 ), diprahma akan mengembung ke atas mendesak pin ( 3 )
yang selanjutnya merubah switch kontak ( 2 ) dari OFF ke ON.

Sensor yang digunakan untuk menchek tekanan oli mesin dan oli HST
( Hydro Static Transmission )

1. Diaphragm.
2. Contact.
3. Pin.
Gbr. XV - 10.Sensor tekanan positif.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 12 - 37

Engine oil pressure sensor.

1. Plug. 4. Wiring.
2. Diaphragm. 5. Connector.
3. Switch part.

Gbr. XV - 11. Engine oil pressure sensor.

b. Jenis tekanan negatif.

Tipe tekanan deferensial ( differentieal pressure ). Bila filter buntu, magnet

( 1 ) akan bergerak karena perbedaan tekanan antara saluran masuk dan
keluar dari filter.

Magnet ( 1 ) akan menekan spring ( 3 ) yang selanjutnya switch reed ( 4 )

berubah dari ON ke OFF.

1. Magnet.
2. Cover.
3. Spring.
4. Reed switch.

Gbr. XV - 12.Sensor tekanan negatif.

3. Jenis Senor Temperatur.

Sensor jenis temperatur ini berfungsi untuk mendetekasi panas yang terjadi
dalam system. Misal : temperatur air pendingin, panas oil dan panas torque
converter

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 13 - 37

a. Jenis temperatur sensitive magnetic.

Sensor ini terdiri dari ferrite ( 1 ) yang peka terhacdap temperatur,

magnet ( 2 ) dan read switch ( 3 ). Ferrite yang peka terhadap temperatur
tadi akan merubah kepadatan flux, magnet sesuai dengan perubahan
temperatur. Sehingga gaya magnet yang bekerja pada reed switch
berubah dari ON ke OFF.

Dengan kata lain, bila temperatur melebihi batas yang ditetapkan,

kepadatan flux magnet tiba - tiba berkurang, gaya magnet pada reed
switch berkurang juga, kemudian, reed switch akan terbuka ( OFF ).
Sensor ini digunakan untuk mengecek temperatur air pendingin dan
temperatur oli mesin.

1. Temperature sensitive. 3. Reed switch.

ferrite. 4. Lead wire.
2. Magnet.

Gbr. XV - 13. Temperatur sensitive magnetic

type temperature sensor.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 14 - 37

b. Jenis thermistor.

Thermistor ( 3 ) yang memounyai nilai tahanan berkurang bila temperatur

naik, digunakan untuk bagian deteksi dari sensor ini. Jadi temperatur yang
dideteksi analog dengan besarnya arus listrik yang lewat thermistor.

Sensor ini digunakan untuk mendeteksi temperatur air pendingin dan

temperatur oli di dalam torque converter.

1. Thermistor.
2. Tube.
3. Body.
4. Tube.
5. Lead wire.

Gbr. XV - 14. Thermistor type temperatur sensor.

1. Thermistor ( bead type ).

2. Plug ( Tightening torque : 3
-5 kgm ).
3. Tube.
4. Wire.
5. Connector.

Gbr. XV - 15. Coolant temperatur sensor.

4. Sensor Putaran.

Sensor putaran ini berfungsi untuk mendeteksi berapa besar putaran

( misal : engine speed sensor ).

Jenis photo interrupter.

Bila shade ( 2 ) yang berhubungan dengan shaft ( 1 ) diputar dalam photo

interrupter ( 3 ) cahaya sebentar - sebentar terganggu ( terputus - putus ),
sehingga timbul pulsa - pulsa yang dihasilkan sebagai sinyal listrik. Alat
sensor ini digunakan untuk mendeteksi puataran mesin.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 15 - 37

1. Shaft.
2. Shade.
3. Photo
interrupter.
4. Printer board.

( electric circuit
)

Gbr. XV - 16. Thermistor type temperatur sensor.

5. Controller.

Bila seseorang mengoperasikan suatu unit untuk mengerjakan pekerjaan

yang diharapkan, hal tersebut dapat dikatakan bahwa orang tersebut
mengontrol unit itu. Bila beberapa pekerjaan yang dilakukan menggunakan
alat elektronik, maka alat elektronik tersebut berfungsi sebagai otak manusia
( controller ). Dalam hal pertimbanagan, perbandingan dan memberikan
perintah yang didasari informasi dari mata, telinga, dan lain sebaginya.

Mechanic Development. Gbr. XV - 17. Mans brain and controller.

PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 16 - 37

According to the
Input and output data, and
procedure, a Control programs are placed in
command is issued section memory. According to
to actuate each
commands from the control
function of a device
section, data are output or
input
Auxiliar
y
Memor
y
Sensors Input Output Actuator,
Keyboard ( Interface Memory
( Interface ) etc
, )
etc.

Data to be processed Result of processing are

and the program are
read and converted
into signais which
can be processed
taken off and converted
Operation into the voltage or
( Computing current suitable for the
) output devices
Section

Operation, comparisons,
judgements, etc, are
carried oug.

Gbr. XV - 18. Structure and function of controller.

Peran utama dari controller adalah mengontrol kerja mekanis alat/unit

secara otomatis.
Pada hydraulic excavator terdapat 2 ( dua ) macam controller yaitu :

a. Engine throttle controller.

Gbr. XV - 19. Engine throttle controller.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 17 - 37

b. Pump controller.

Gbr. XV - 20. Pump controller.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 18 - 37

6. Actuator.

Pada umumnya semua mekanisme yang menggerakkan suatu alat dengan

penggunaan tenaga listrik, tenaga ( tekanan ) hidrolik atau tekaan udara
sebagai sumber tebaga dinamakan actuator.

Dalam sistem mechatronic suatu mekanisme yang menggerakkan alat

dengan mengubah suatu sinyal listrik dalam tenaga disebut actuator.

Pada prinsipnya aktuator mempunyai 2 ( dua ) jenis usaha :

a. Pengubahan tenaga.

Tegangan Torsi Motor D.C

Silinder hidrolik

Arus Gaya Silinder tekanan udara dll.

Motor arus searah ( D.C ).

Actuator motor arus searah ini menggunakan sebuah nut screw pada
prosnya. Fungsi nut screw merubah gerak putar motor menjadi gerak
lurus.

Sebuah potensiometer dihubungkan pada nut screw dan dihasilkan sinyal

listrik sebagai sinyal umpan balik ( feedback signal ) ke servo amplifier.
Hasilnya, posisi control valve dapat dikontrol. Actuator ini digunakan pada
radio control bulldozer, hydraulic excavator dan lain - lain.

Gbr. XV - 21. Components of a D.C motor.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 19 - 37

Governor Motor.

1. Potentiometer.
2. Cover.
3. Shaft.
4. Dust seal.
5. Bearing.
6. Motor.
7. Gear.
8. Connector.

Gbr. XV - 22. Governor Motor.

b. Penguat dan pengontrol tenaga.

Tegangan Tekanan Valve servo

Valve solenoid

Arus Kecepatan Control valve

hidrolik dll aliran

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 20 - 37

1. Valve servo.
Valve servo terdiri dari torque motor ( 1 ), dua set nozzle flapper ( 2 )
dan guide valve ( 3 ). Nozzle flapper berubah - ubah sebanding
dengan besarnya arus masuk dan polaritas dalam torque motor. Bila
kedua nozzle flapper diletakkan
ditengah - tengah, tekanan balik nozzle sama satu sama
lain. Kemudian, flapper -flapper bergerak menuju ke kedua
ujung dari masing - masing spool ( 5 ) nya. Bila flapper - flapper
ditempatkan pada posisi dimana gaya spring ( 4 ) seimbang, spool ada
pada posisi netral. Jika flapper - flapper digerakkan ke kanan, tekanan
balik pada sisi sebelah kanan akan lebih besar dan pada sisi sebelah
kiri akan menjadi lebih kecil, menyebabkan spool bergerak ke kiri. Bila
flapper - flapper digerakkan ke kiri spool akan bergerak ke kanan.
Valve servo ini digunakan pada hydraulic excavator dan HST machine.

Gbr. XV - 23. Servo valve.

2. Valve solenoid.
Dalam solenoid valve ini, coil ( 2 ) diperkuat dengan suatu sinyal
listrik, menyebabkan valve spool ( 3 ) membuka atau menutup. Valve
ini digunakan untuk mengontrol perlengkapan hidrolik secara elektrik.

Contioh : Auto retarder valve. Bila kecepatan putaran poros output

transmisi melebihi 2500 rpm, retarder valve akan bekerja karena
adanya sinyal listrik yang dikirim dari controller, yang selanjutnya
retarder brake akan bekerja secara otomatis, sehingga engine over
running dapat dihindari.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 21 - 37

1. Exhaust valve.
2. Coil.
3. Spool.
4. Spring.
5. Valve seat.

Gbr. XV - 24. Solenoid valve.

7. Indikator.

Fungsi indikator adalah menerima perintah dari controller dan merubahnya

menjadi sinyal lampu atau suara.
Display is made
a. Electric display panel. by signal from a
controller
Instrumen
t Panel
The display signal
Between panel is transmitted to
and controller the panel after
making
Controlle comparison and
r judgement og the
Busse

signa from
r

sensorsl
Sensors are
installed points on
Battery the chases. They
@24 V monitor the
machine
conditions and
Sensor transmit signals to
the controller

Gbr. XV - 25. Component of the E.D.P system.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 22 - 37

Panel motor ini mempunyai fungsi - fungsi switch untuk begian - bagian
listrik, pemilihan mode dari fungsi penunjukkan monitor ( monitor
display function ). Monitor ini mempunyai CPU ( Central
Processing Unit ) dan memproses
data dan mengeluarkan display atau penunjukkan. Monitor
display ini menggunakan LCD ( Liquid Crystal Display ). Switch - switch ini
adalah berupa switch lembaran datar ( Plate Sheet Switches ).

Gbr. XV - 26. Monitor panel.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 23 - 37

1. Alat pengukur temperatur air

pendingin
2. Lampu peringatan untuk batas
permukaan oli.
3. Lampu peringatan untuk batas
permukaan air pendingin.
4. Lampu peringatan untuk temp air
pendingin.
5. Lampu peringatan untuk batas
permukaan air pendingin.
. 6. Lampu peringatan untuk tekanan
oli engine.
7. Lampu peringatan untuk batas
permukaan bahan bakar.
8. Lampu peringatan untuk batas
permukaan air battere.
9. Lampu panduan untuk
pemanasan awal engine
10.Lampu peringatan untuk batas
permukaan oli hidrolis.
11. Alat pengukur batas permukaan
bahan bakar.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 24 - 37

1. Heater fan switch.

2. Power set selection switch.
3. Working mode selection switch.
4. Buzzer cancel switch.
5. Travel speed switch.
6. Lamp switch.
7. Auto deceleration switch.
8. Wiper switch.
9. Swing lock lamp.

Gbr. XV - 27. Switch panel display.

Switch - switch ini teridir dari 4 buah switch pemilihan mode dan 4 buah
switch komponen kelistrikan, setiap kali switch ditekan maka kondisi
dari unit akan berubah. Perubahan kondisi ini ditunmjukkan oleh switch
LED seperti diatas.

Switch actuation table.

Item ActIon

Working mode G.O - H.O - L.O - F.O

Power set S-H-L

Auto decel ON - OFF

Travel speed Lo - Hi

Fan OFF - Lo - Hi

Wiper OFF - Lo - Hi

Lamp OFF - 1 -2

Buzzer cancel OFF - ON

Huruf - huruf besar menunjukkan nilai kegagalan ( Default values )

pada saat kunci kontak di ON.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 25 - 37

b. Buzzer.

Buzzer ini mempunyai fungsi adaalah sebagai informasi berupa suara

karena pada keadaan ( kondisi ) tertentu ( misal : over heat ). Buzzer ini
akan bekerja apabila adanya arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian
buzzer dengan besarnya arus tertentu.

Gbr. XV - 28. B u z z e r.

8. Wirring Harness.

Wiring harness terdiri dari kabel - kabel listrik yang dibungkus menjadi satu.
Digunakan untuk menghubungkan controller, sensor - sensor dan actuator
satu sama lain. Dengan cara demikian sinyal - sinyal listrik dan tenaga listrik
dapat diteruskan ke antara komponen - komponen peralatan mechatronic.
Fungsi wiring harness dalam mechatronic dapat dibandingkan dengan urat
syaraf tubuh manusia. Bila salah satu kawat putus, seluruh sistem
mechatronic akan tidak dapat bekerja normal. Oleh karena itu, peliharalah
wiring harness sungguh - sungguh.

Struktur wiring harness.

Gbr. XV - 29. Struktur of rthe wiring harness.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 26 - 37

The Wiring harness consist of the following.

Connector.
Electric lead.
Protective cover.

Gbr. XV - 30. Wiring harness and connector.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 27 - 37

Contoh - contoh connector.

Tindakan pencegahan dalam wiring ( perkabelan ).

Bila mengeluarkan kabel - kabel dari bungkusannya, hati - hati jangan
terlalu ditekuk dan terlalu ditegangkan.
Bila kabel - kabel disusun dan dihubungkan, kabel tersebut betul - betul
dijepit ( olamped ) sungguh - sungguh. Kabel yang teruntai atau kurang
klem akan menganggu operator dan akan rusak karena getaran.
Wiring harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikan. Susunan yang baik dan rapi
dari wiring sangat tidak diperlukan. Wiring yang tidak beraturan akan
menjadi beban yang tidak berguna pada kabel - kabel atau menyebabkan
kesalahan penyambungan.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 28 - 37

9. Mechatronic PC - 5 ( P.E.M.C )

Sistem PEMC adalah suatu system pengendali terpadu untuk memeberikan

tingkat tertinggi dari kedua tenada yaitu power set dan working mode, serta
pemakaiaan bahan bakar yang ekonomis dengan jalan mengendalikan
pompa engine.
Working mode selection function

Pump & engine mutual control system

Power set selection function

Pump flow control ( PFC, PNC )

fuinction
Cut - off ( CO ) function
Pump control system
Cut - off cancel function
Half flow function

Power maximizing system

Auto - deceleration system

Engine automatic warming - up

PEMC System
function
Engine automatic warming - up and
overheat prevention system
Engine overheat prevention
function

Swing lock function

Swing control system

Swing holding brake function

( Pump control function

when machine is traveling )
Travel control system
Automatic Hi - Lo travel speed
shift function

Self - diagnostic function

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 29 - 37

Gbr. XV - 31. Electric diagram PC 200 - 5.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 30 - 37

a. Pump and engine mutual control system ( working mode selection

and power set selection ).

Gbr. XV - 32. Pump and engine mutual.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 31 - 37

Perubahan kecepatan engine disebabkan oleh beban pompa dapat

dideteksi oleh engine speed sensor. Dan sinyal output daru fuel control
dial.

Pump controller mengkalkulasikan sinyal - sinyal ini dan mengirimkan

hasilnya solenoid valve sebagai sinyal utnuk mengontrol volume yang
dihasilkan oleh main pump. Dengan cara beginiu selalu dapat
memberikan matching yang optimum terhadap torsi engine dan torsi
yang dapat diserap oleh pump.

Kombinasi dari 4 working modee dan 3 power set membuat

kemungkinan, yang memilih torsi yang diserap oleh pompa terhadap
jenis pekerjaan, sehingga memungkinkan untuk menggunakan tenaga
engine secara effective serta dapart menghemat bahan bakar.

Note : H.O : Heavy duty operation mode G.O : General operation mode
H.O : Finishing operation mode L.O : Lifting operation mode

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 32 - 37

b. Pump control system.

Dengan mengendalikan volume yang dihasilkan oleh pompa sesuai

dengan langkah control lever maka memungkinkan mengurangi
kerugian ketika netral dari pengontrolan yang halus ( netral control
and fine control loss ).
Terdapat half flow mode function adalagh secara otomatis mengeset
working mode untuk mendapatkan fiine control.

Gbr. XV - 33. Pump control system.

Fungsi CUT OFF dan CO CANCEL adalah bersama - sama dengen

fungsi 2 stage relief memberikan
reduksi pada saat kehilangan tenaga
akibat relief menambah kemampuan untuk menggali ( Digging force ).
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 33 - 37

c. Power maximizing function.

Dengan menggunakan switch pada lever peralatan kerja sebelah kiri,

maka tenaga gali ( Digging Force ) akan bertambah dari kondisi tenaga
maksimum guna untuk menaikkan produksi.

Gbr. XV - 34. Power maximizing system.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 34 - 37

d. Auto deceleration system.

PC200 5 serial No : 45001 - 49706

PC200 5 serial No : 35001 - 35661

Gbr. XV - 35. Auto decelerator.

Ini adalah tipe pengontrolan secara electric sepenuhnya dan apabila

semua perlengkapan kerja swing dan travel level netral dan pump
controller akan memberikan perintah ke engine throttle controller.
Apabila sinyal diterima, maka engine throttle controller akan
menggerakkan governor motor untuk menurunkan kecepatan engine
oleh sebab itu dapat menurunkan fuel consumption dan suara.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 35 - 37

e. Engine automatic warming up and overheat prevention function.

Setelah engine dihidupkan maka kecepatan engine naik secara

otomatis guna engine ( Automatic Warming Up Function ).
Sebaliknya utuk mencegah, jika temperatur air pendingin naik terlalu
tinggi, maka kecepatan engine dan beban pompa akan turun untuk
mencegah engine overheat
( Overheat Prevention ).

Gbr.XV - 36. Engine automatic warming up.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 36 - 37

f. Swing control system.

PC200 5 serial No : 45001 - 49706

PC220 5 serial No : 35001 - 35661

Swing control ini meliputi pengoperasian ketika mengoperasikan

swing dengan swing lock, swing holding brake dan swing priority.

Gbr. XV - 37. Swing control system.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
 M E C H AT R O N I C XV - 37 - 37

g. Travel control system.

Ini menambah penyerapan torsi pompa dan draw bar pull ketika
travelling

Kemampuan travel dilengkapi oleh switch travel speed biasa atau

otomatis.

Gbr. XV - 38. Travel control system.

Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara