Anda di halaman 1dari 90

ELECTRIC SPECIALIST STAGE 4

AIR CONDITIONING SYSTEM

BUMA PLANT PEOPLE DEVELOPMENT


Balikpapan Training Center
Specialist Electric Stage 04.

1. PENJELASAN MODUL

Judul Modul
Specialist Electric Group 4
Uraian Modul
Modul ini memberikan pengetahuan lanjutan dan element penunjang tentang Air
Conditionind sytem dan Electrical controll pada AC system. Penjelasan dari modul ini memudahkan
partisipant untuk mampu mengidentifikasi dan memahami komponen dasar, aplikasi, system kerja
sebuah Air conditioning unit sebagai bahan analisa permasalahan & langkah-langkah perbaikan
pada unit operasional alat alat berat.
Pembelajaran & Pengembangan
Untuk memudahkan penyampaian modul ini, siswa perlu dilengkapi dengan Handout &
Activity Book, alat praktek, tempat kerja yang relevan atau simulasi lingkungan kerja dan peralatan
untuk pengembangan/ mempraktekkan ketrampilan tersebut.
Referensi yang di perlukan
 Lulus Specialist Stage 3.
Sumber Referensi
 CAT TERPILLAR
 KOMATSU
 TOYOTA
 OEX Part Component Air Conditioning
 ATS (Automotive Training Solution), Australia
 PAG Oil Australia Flushing Agent,
 Website Fundamental Dehydrating

PT Bukit Makmur Mandiri Utama Page i


Specialist Electric Stage 04.

Metode Penilaian

Kelas & Activity


Untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan dari modul ini, anda harus menunjukkan bahwa
anda sudah mampu dalam semua materi pelajaran. Sebagai konsekwensinya, setiap hasil pekerjaan
dan penilaian akan menjadi ukuran dari penilaian modul tersebut.
Dalam modul ini, anda diharuskan untuk berpartisipasi di dalam kelas dan tempat kerja dengan
melengkapi ketentuan-ketentuan berikut ini:
 Activity Workbook
 Practical Knowledge
 Knowledge Assesment

Tempat kerja
Untuk mempraktekkan dengan baik modul ini anda diharuskan melengkapi faktor-faktor
yang diperlukan dalam workplace assesment. Petunjuk pelaksanaan workplace assesment terdapat
pada activity workbook.

PT Bukit Makmur Mandiri Utama Page ii


Specialist Electric Stage 04.

2. Petunjuk Penggunaan Modul

Untuk Peserta Training


1. Bacalah modul dengan seksama, terutama bagian instruksi.
2. Pahami tujuan anda mempelajari modul, sasaran yang diharapkan, tingkat penguasaan yang
diharapkan serta waktu yang ditargetkan.
3. Kerjakanlah tugas dan latihan yang terdapat di dalamnya dengan jujur tanpa melihat kunci
jawaban sebelum anda mengerjakannya.
4. Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
5. Laporkan kemajuan anda kepada guru / instruktur sebelum anda melanjutkan ke modul
selanjutnya.
6. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru / instruktur jika dianggap perlu.
7. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang ditetapkan
8. Jika ada bagian yang belum anda pahami, cobalah terlebih dahulu mendiskusikan dengan
teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama, sebelum anda bertanya pada guru /
instruktur. Kalau perlu, anda harus berusaha mencari tahu jawabannya pada sumber yang
lain.
9. Tingkat pemahaman minimal yang diharapkan sebesar 70%, jika tingkat penguasaan anda
kurang dari 70%, pelajari materi / bagian – bagian dari modul yang belum anda kuasai, atau
mintalah remediasi dan saran – saran dari guru / instruktur. Ikuti ketentuan yang berlaku
dalam setiap modul sebelum anda melanjutkan ke bagian lain atau ke modul berikutnya.

PT Bukit Makmur Mandiri Utama Page iii


Specialist Electric Stage 04.

3. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

 Pembelajaran 1 :
o Pengenalan tindakan keselamatan saat bekerja dengan Air Conditioning System
 Pembelajaran 2 :
o Memahami Terminology dari system pendingin
 Pembelajaran 3 :
o Memahami component component dan prinsip kerja dalam system
 Pembelajaran 4 :
o Memahami dan melaksanakan Prosedure Evacuate , recovery , Vacuum dan proses
pengisian serta test perfomance system
 Pembelajaran 5 :
o Mengidentifikasi dan menganalisa kerusakan pada system dan proses perbaikan.

PT Bukit Makmur Mandiri Utama Page iv


Specialist Electric Stage 04.

AIR CONDITIONING SYSTEM


Daftar isi :
Page

1. Prinsip Dasar Menangani Air Conditioning System

1.1 Aturan keselamatan dan Idetifikasi bahaya penanganan refrigerant...…. 01


Procedure Pertolongan Pertama Dalam menangani Refirgerant
1.2 Definisi Panas dan Zat serta Konsep Perpindahan Panas…………….……… 06
1.2.1 Temperature vs Pressure ……………………………………….……………. 13
1.2.2 Karakteristik Referigerant ………………………………………………….… 15

2. Identifikasi Component Pada Air Conditioning System ……………..…………………….……….. 20

3. Air Conditioning Basic Operasi ………………………………………………………………………………….. 38

4. Air Conditioning Maintenance Procedure …………………………………………………………….…. .51

4.1 Recovery Process ……………………………………………………………………………….. 52


4.2 Vacuum Process ………………………………………………………………………………….. 54
4.3 Recharge Refrigerant and Test Performance …………………………………..….. 66

5. Menemukan kerusakan pada Air Conditioning dan Terminology Umum…………………… 71

PT Bukit Makmur Mandiri Utama Page v


Specialist Electric Stage 04

Topik 1
Prinsip Dasar Sistem Pendingin & Terminology

Aturan Keselamatan
Berikut ini adalah aturan-aturan
aturan aturan keselamatan yang perlu diperhatikan ketika
menangani refrigerant dan bekerja pada system pendingin:

1. Gunakan kacamata safety. Semburan refrigerant yang mengenai mata dapat


menyebabkan cidera yang serius.
2. Jangan memberikan panas yang berlebihan pada tabung refrigerant selama
proses charging. Jangan pernah memberikan pemanasan langsung, gunakan
sebuah wadah air yang temperaturnya tidak melebihi 52 52°C (125°F).
3. Jangan membuang refrigerant ke udara bebas, selain dapat merusak lapisan
ozone bumi, gas refrigerant yang terbakar oleh nyala api juga dapat
menghasilkan phosgegene gas yang sangat mematikan.
4. Bekerjalah di area yang berventilasi baik, terhirup
terhirup refrigerant walaupun dalam
jumlah yang sedikit bila terus-memerus
terus memerus dapat menyebabkan sakit kepala
ringan.
5. Jangan mengelas atau membersihkan system pendingin dengan uap panas.
Tekanan yang berlebihan akan dapat terbentuk ada system.
6. Sebelum melepas atau atau melonggarkan fitting refrigerant, selalu tutupi
sambungan dengan kain untuk mencegah refrigerant menyembur mengenai
kulit dan mata.
7. Ketika melakukan pengisian system dengan engine running, pastikan valve high
pressure dalam kondisi tertutup.
8. Selalu waspada
aspada pada saat engine running dan jaga jarak aman dengan
component yang berputar.

Page 1
Specialist Electric Stage 04

Identifikasi Bahaya
Refrigerant pada system pendingin mempunyai kemampuan untuk meresap
sejumlah besar panas pada waktu yang singkat. Hal ini sangat berbahaya, jadi
jangan biarkan bagian dari tubuh anda bersentuhan dengan refrigerant.
Refrigerant tidak bisa membedakan antara system pendingin dengan tubuh anda.
Sehingga refrigerant akan meyerap panas pada situasi dan kondisi apa saja
termasuk anda! Terpapar refrigerant dapat meyebabkan cidera yang sangat
parah, seperti luka bakar. Jika terjadi pada wajah, kehilangan penglihatan
permanent dapat terjadi pada satu atau kedua buah bola mata. Selalu ikuti
aturan-aturan keselamatan ketika bekerja dengan menggunakan refrigerant ini.
Selalu gunakan kacamata safety dan sarung tangan sebelum menyambung atu
melepas peralatan service dan component. Jangan pernah beranggapan bahwa
refrigerant disystem sudah kosong tanpa anda memastikannya sendiri.

Prosedur pertolongan pertama


Jika anda atau orang lain mengalami kontak fisik atau terkena refrigerant, langkah-
langkah dibawah ini dapat mencegah kerusakan/cidera yang lebih parah
(permanent):

 Bilas bagian yang terkena refrigerant dengan air dingin minimal selama
sepuluh menit. Hal ini akan membantu temperature dari bagian tubuh yang
terpapar dapat meningkat.
 Cepat cari bantuan kesehatan untuk orang yang cidera.
 Jika refrigerant mengenai wajah, hal penting yang perlu diperhatikan adalah
jangan mengucek-ngucek mata. Akan sangat memungkinkan saraf-saraf
optic dapat membeku kemudian tergores ketika mata digosok-gosok untuk
menghilangkan rasa tidak nyaman.
 Lakukan langkah-langkah yang sama, membilas dengan air dingin untuk
menaikan temperature kemudian menutupi bagian yang terpapar dengan
kain steriil untuk mencegah debu menempel. Pada situasi seperti ini sangat
luar biasa pentingnya untuk memastikan korban mendapatkan pertolongan
kesehatan secepat mungkin.

“Boleh dan tidak boleh dilakukan pada Refrigerant”


1. JANGAN MENANGANI REFRIGERANT TANPA PELINDUNG MATA YANG
MEMADAI. Kemungkinan semburan refrigerant yang mengenai mata dapat
menyebabkan luka bakar serius atau kebutaan permanent yang disebabkan
oleh titik didih yang rendah. Jika incident tersebut terjadi, maka mata harus
dengan segera di cuci dengan air yang bersih dan dingin selama kurang
lebih 10 menit. Kemudian secepat mungkin pergi ke dokter atau specialist
mata.

Page 2
Specialist Electric Stage 04

Cairan yang anda lihat keluar dari connection adalah oli, bukan refrigerant,
akan tetapi hal itu juga sangat berbahaya buat mata dikarenakan sifat
keringnya dapat menyebabkan selaput halus dari bola mata mengalami
dehidrasi. Refrigerant juga dapat keluar tergantung koneksi mana yang
terbuka.

2. Hindari menghirup uap dari refrigerant dan lubricant. Hal tersebut dapat
menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan. Gunakan
peralatan service bersertifikasi yang memenuhi ketentuan dari SAEJ2210
(R-134a) untuk memindahkan dan menampung refrigerant dari dalam
system.
Jika terjadi kegagalan system discharge secara tiba-tiba , buka semua
ventilasi udara sebelum melanjutkan pekerjaan. Informasi tambahan
mengenai kesehatan dan keselamatan mungkin telah disediakan oleh
pabrik pembuat.

3. Peralatan service R134a atau sistem pada kendaraan tidak boleh di


lakukan tes pressure dan tes kebocoran menggunakan udara (oksigen)
yang bertekanan. Beberapa campuran dari air dan R134a sangat
mudah terbakar pada tekanan tertentu.
Hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kebakaran atau
ledakan yang bisa mengakibatkan cidera dan kerusakan peralatan.
Informasi tambahan mengenai kesehatan dan keselamatan mungkin
telah disediakan oleh pabrik pembuat.

4. JANGAN MEMBERIKAN PANAS YANG BERLEBIHAN KE TABUNG


REFRIGERANT. Hal ini sangat berbahaya sekali Pada suhu yang lebih
tinggi akan menghasilkan tekanan yang berlebihan didalam tabung.

5. TAMPUNG -JANGAN MEMBUANG REFRIGERANT. Refrigerant yang


terbakar oleh nyala api akan menghasilkan uap phosgene yang sangat
mematikan.

6. JANGAN MENAMBAHKAN SESUATU, HANYA REFRIGERANT MURNI DAN OLI


KHUSUS REFRIGERANT YANG DIMASUKAN KEDALAM SISTEM. Setiap
pemberian campuran-campuran tambahan dapat berisikan material
asing yang tidak sesuai dengan struktur kimia pembentuk refrigerant
dan akan menyebabkan penurunan kualitas dari refrigerant itu sendiri.

Page 3
Specialist Electric Stage 04

Fig. 2.2 – Tekanan refrigerant pada peningkatan temperature


7. JANGAN MEMEGANG TABUNG YANG BASAH DENGAN TANGAN
TELANJANG KETIKA MELAKUKAN PENGISIAN PADA SISTEM SISTEM. Pembekuan
akan terbentuk pada lapisan luar dari tabung ketika kondisinya basah,
dapat menyebabkan tangan menyatu dengan tabung akibat dari
proses pembekuan.Hal
pembekuan. Hal ini bisa terjadi ketika menggunakan air hangat
untuk memanaskan tabung, jika hal itu terjadi segera panaskan tabung
sehingga hal itu akan membuat tangan anda lunak dan terlepas dari
tabung.
8. JANGAN MENGELAS ATAU MEMBERSIHKAN DENGAN
DENGA N UAP P
PADA SISTEM
PENDINGIN ATAU AREA SEKITARNYA.
SEKITARNYA . Peningkatan tekanan yang
berlebihan dapat terjadi didalam system .
9. Dikarenakan refrigerant lebih berat dari pada udara maka refrigerant
akan menggantikan udara jika berada pada ruang terbatas. Hal ini
dapat menyebabkan kekurangan oksigen bagi orang yang bekerja
pada area tersebut .
10.Tabung
Tabung refrigerant harus ditangani dengan baik dan hati
hati-hati dan
disimpan pada posisi berdiri ditempat yang dingin.
dingin

Page 4
Specialist Electric Stage 04

Fungsi Air Conditioning


Agar system air conditioning dapat bekerja
bek dengan baik, panas harus dipindahkan
secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang didinginkan yaitu:

 Mendinginkan suhu ruangan dengan Cara memindahkan panas dari dalam


kabin.
 Mengeringkan udara didalam ruangan dengan cara memindahkan panas
panas.
Hal ini akan menyebabkan uap air yang terkandung didalam udara akan
berkondensasi (kelembaban yang rendah)

Fungsi system yang lain adalah:

 Membersihkan aliran udara melalui proses penyaringan.


 Mensirkulasikan udara yang dingin, bersih dan kering ke segala ar
arah didalam
ruangan kabin.

Pada sebuah system air conditioning, suhu udara yang lebih rendah dihasilkan
oleh proses pemindahan panas dari udara yang dihembuskan melalui pipa
berisikan refrigerant. Panas yang terkandung dalam udara diserap oleh
refrigerant kemudian
udian setelah dikurangi kuantitas
kuantitas panasnya, udara tersebut
dikembalikan ke dalam kabin. Seberapa besar pendinginan yang dilakukan
tergantung seberapa besar panas yang dipindahkan ke dalam refrigerant.

Hal yang sangat mudah melihat sebuah sistem


si ini adalah,
dalah, air conditioning tidak
dapat membuat kendaraan menjadi dingin akan tetapi membuat suhu menjadi

Page 5
Specialist Electric Stage 04

lebih rendah dengan cara membuang keluar panas yang ada di sekeliiling
interior ruangan.
Jadi apakah yang membuat refrigerant cocok digunakan pada kendaraan?
Kemampuannya untuk menyerap sejumlah besar panas ketika bekerja pada
tekanan yang rendah menjadikannya effective untuk system yang memiliki
kondisi operasional yang berubah-rubah.
berubah

Panas dan Zat

Banyak yang mengetahui apa yang dilakukan oleh systemsystem air conditioning, tetapi
hanya sedikit orang yang
ng mengetahui bagaimana
bagaimana prinsip kerja dar
dari air conditioning
itu sendiri. Sebuah evaporator dari system air conditioning, cukup mengherankan
mengherankan,
Bekerja seperti sebuah panci yang berisi air mendidih yang diletakdiletakan diatas
kompor.

Faktanya, alasan mengapa


engapa sebuah pendingin dapat mendinginkan udara secara
terus menerus adalah karena suatu cairan
ran yang bernama refrigeran
refrigerant mendidih
didalam evaporator coil.

Padahal, Setiap orang mengetahui bahwa panci mendidih adalah “panas”


sedangkan air conditioner adalah “dingin”. Sebuah zat yang dingin dapat
mendidih adalah hal yang cukup membingungkan.

Page 6
Specialist Electric Stage 04

Dingin adalah penjelasan dari suatu kondisi tertentu. Sebenarnya, kondisi yang
disebut “dingin” itu tidak ada.
ada Dingin hanya bisa isa didefinisikan dalam cara
berlawanan dengan mengatakan “dingin” adalah ketiadaan dari “panas”. Ketika
panas itu dipindahkan dari dalam sebuah zat, maka sebagai hasilnya zat tersebut
akan menjadi dingin.

Pada sebuah panci yang berisi air mendidih dan airr conditioner adalah peralatan
sederhana dalam memindahkan panas.

Panas diukur berdasarkan intensitas dan kuantitasnya. Tempatkan sebuah panci


berisi air diatas nyala api pada sebuah kompor. Air akan menjadi panas dan lebih
panas lagi sampai akhirnya mendidih.
mendidih. Sebuah thermometer yang diletakan
didalam air menunjukan suhunya.

Thermometer tersebut menginformasikan intensitas dari panas, buk


bukan kwantitas
dari panasnya. Satuan pengukuran kwantitas panas adalah British Thermal Unit.
Kadang-kadang
kadang disingkat menjadi
menj BTU.

“Satu
Satu BTU dispesifikasikan sama dengan sejumlah panas yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu setinggi 1°F pada 1 pound air (473.6 ml of water -17°C)”.

Page 7
Specialist Electric Stage 04

Kuantitas
antitas panas dengan mudah dapat dijelaskan dengan cara membayangkan
panas seperti memasukan
memasukan zat pewarna merah. jika yang ditambahkan kedalam
sebuah cangkir yang berisi air adalah sebuah pewarna merah, maka air akan
berubah menjadi agak merah muda. Memasukan dua pewarna merah merubah
air menjadi berwarna kemerah-merahan.
kemerah merahan. Menambahkan lebih banyak lagi zat
pewarna merah akan merubah air menjadi semakin bercorak merah gelap.
Persamaannya, memberikan lebih banyak Btu ke air akan menaikan suhu air
tersebut.
Semua zat bisaa saja dalam tiga keadaan/ bentuk yaitu padat, cair dan gas.
Embun yang timbul dariri sebuah ceret berisi air yang dipanasi sering disebut gas
atau uap. Namun uap ini juga bisa dirubah menjadi cair melalui proses
pendinginan. Dan, cairan bisa dirubah menjadi padat (es) melalui proses
pendinginan yang lebih lanjut.

Baja yang keras sekalipun


kalipun bisa menjadi liquid jika dipanasi. Dengan panas yang
lebih tinggi akan dapat merubah liquid menjadi gas. Semua benda terbentuk dari
molekul-molekul,
molekul, yang selalu bergerak pada massanya.
Apapun bentuknya, seberapa banyaknya molekul yang berpindah me menentukan
kepadatan dan kekerasan benda itu sendiri. Hal ini disebut pergerakan molekul.

Page 8
Specialist Electric Stage 04

Perpindahan Panas
Pemahaman terhadap panas, bagaimana panas itu tercipta dan caranya
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain adalah bagian yang tak
terpisahkan dalam memahami bagaimana cara kerja dari system air conditioning.
Panas adalah suatu bentuk energy yang dapat meyebabkan pergerakan molekul
dalam suatu zat. Yang akhirnya dapat menentukan perubahan bentuk dari zat itu
sendiri.

Supaya zat dapat menjadi lebih


lebih panas atau lebih dingin, energy panas harus
dipindahkan dari satu tempat ketempat yang lain. Hal ini hanya akan bisa terjadi
jika ada perbedaan banyaknya panas yang tersimpan pada kedua area ketika
proses perpindahan panas terjadi.

Dasar dari semua system air conditioning adalah bahwa panas berpindah dari
benda yang lebih hangat ke benda yang lebih dingin. Semua zat memiliki panas.
Secara teoritical, temperature yang paling rendah yang pernah dicapai adalah
459°F dibawah 0°F (tidak satu pun yang mampu
mampu mencapai temperature seperti
itu).

Segala sesuatu yang suhunya lebih tinggi dari 459° dibawah 0°F itu memiliki panas.
Ketika
tika membuat sesuatu benda menjadi lebih dingin, panas dari benda tersebut
dipindahken ketempat lain. Seperti air, yang selalu mengalir
lir dari atas kebawah
gunung, demikian juga panas selalu mengalir dari benda yang lebih hangat
kebenda yang lebih dingin.

Perpindahan panas dapat terjadi dengan tiga cara:

 Konduksi: adalah pergerakan panas melalui zat padat

 Konveksi: adalah pergerakan panas


panas yang timbul akibat sirkulasi dari zat cair
dan gas.

 Radiasi adalah: Pergerakan panas melalui sebuah media (seperti udara)


yang mana media itu sendiri tidak menjadi panas.

Radiasi Konduksi Konveksi

Page 9
Specialist Electric Stage 04

Peresapan dan Pelepasan Panas


Pada gambar dibawah ini, air meresap panas dari nyala api sehingga
mendidih dan berubah menjadi gas atau uap air. Kemudian setelah gas
tersebut melepaskan panasnya ke udara maka berubah menjadi air kembali.
Pada system air conditioning, refrigerant cair meresap panas dari udara untuk
berubah menjadi gas. Kemudian panas tersebut dibawa dan dilepaskan ke
udara luar. Coba lihat bentuk dari zat dan bagaimana panas mempengaruhi
mereka.

• Cairan meresap panas ketika berubah menjadi gas

• Gas melepas
s panas ketika berubah menjadi cairan

Panas Laten
“Panas
Panas laten dikenal dengan panas yang tersembunyi, panas laten adalah energy
panas yang dibutuhkan untuk merubah bentuk suatu zat tanpa merubah
temperaturenya”.. Energi panas
pana ini tidak dapat dirasakan dan diukur menggunakan
thermometer akan tetapi dapat diserap dan dikeluarkan pada titik tertentu
dimana saat terjadinya perubahan bentuk pada komposisi dari suatu zat.

Page 10
Specialist Electric Stage 04

Panas laten dapat dijelaskan dengan mudah dengan cara memasukan sebu sebuah
thermometer kedalam sebuah es balok. Thermometer akan membaca 0°C (32°F).
Biarkan
arkan es balok mencair dan tampung
tampung cairannya kedalam suatu wadah. Cek
kondisi dari es balok beberapa jam kemudian, es balok pasti akan menjadi lebih
kecil karena sebagian sudah mencair. Bagaimanapun juga juga, thermometer akan
tetap membaca 0°C (32°F). Kemana hilangnya panas yang menyebabkan e es itu
mencair ? Beberapa orang pasti berpikir bahwa sejumlah panas telah
ditambahkan kedalam air yang telah mencair dari awal mula es tadi. pastinya,
ketika melakukan pengecekan temperature pada es yang mencair menunjukan
bahwa temperature air akan sedikit lebih tinggi dari pada temperature es.

Seperti diketahui es mencair pada suhu 32°F (O°C). Untuk membuat hal tersebut
terjadi setiap pound es membutuhkan 143
1 B.T.U (setiap gram es membutuhkan 333
J.). Untuk merubah air menjadi uap pada suhu 212°F (100°C) setiap pound air
membutuhkan tambahan 970 B.T.U. (setiap gram air harus ditambahkan 2260 J).
Panas yang harus ditambahkan ke es untuk dapat merubah
ubah bentuknya kita sebut

Page 11
Specialist Electric Stage 04

panas laten pencairan. Panas yang harus ditambahkan ke air untuk merubah
bentuknya kita
ita sebut panas laten penguapan.

Jika perubahahan bentuk uap ini kita balik, dengan intensitas panas sebesar 212°F
(100°C), ketika mengeluarkan panas sebesar 970 Btu per pound (2260 J per gram)
akan berkondensasi menjadi air. Proses pelepasan panas ini disebut panas laten
kondensasi. Pada saat pendinginan lebih lanjut diberikan ke air, molekul
molekul-molekul
menyatu kembali dan berubah bentuk menjadi padat padat (es). Panas yang
dikeluarkan itu disebut sebagai panas laten pembekuan, dimana akan sejumlah
143 Btu panas per pound (333 kJ per kg) at 32°F (O°C).

Hal ini adalah prinsip dasar dari beroperasinya system air conditioning. Refrigerant
dipilih karena kemampuannya
ampuannya secara cepat merubah bentuk dan melepas atau
meresap Btu (Joules). Berikut ini adalah list panas laten untuk proses penguapan
dari beberapa refrigerant yang dibandingkan dengan air:

Substance Btu Per Pound (Joules per Gram)


Water 970 at 212°F (2260 at 100°C)
Ammonia 565 at 5°F (1310 at -15°C)
15°C)
Sulphur dioxide 169 at 5°F (390 at -15°C)
15°C)
Refngerant- 12 69 at 5°F (160 at - 15 ° C)

Panas sensible
Dikenal dengan panas yang terukur, panas sensible dapat dirasakan dan diukur
dengan thermometer. Sebuah contoh yang baik dari panas sensible adalah
perubahan suhu yang terjadi pada saat air berubah bentuk dari padat ke uap.
Pergerakan suhu menuju 100 derajat sangatlah mudah untuk di lihat dan diukur.

Panas sensible juga bisa dirasakan, penjelasan yang


yang lain dari panas sensible ini
adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan 1 pound air pada suhu
from 0°C (32°F) menjadi 100°C (212°F).

Page 12
Specialist Electric Stage 04

Tekanan VS Temperature
Air mendidih pada suhu 100oC sejajar dengan permukaan laut, perubahan
apapun di udara
ara luar menghasilkan perubahan di atmosfer pressure, dimana
dapat menyebabkan perubahan temperature dimana air akan mendidih.

Jadi apa yang dimaksud dengan atmosferik pressure?


Planet
lanet bumi dikelilingi oleh sejumlah zat berupa gas
yang terbentuk sekitarr 78% nitrogen, 31 % oksigen, 1%
campuran dari gas-gas gas yang tak diketahui. Gas-gas
Gas
tersebut bersama-sama
sama membentuk atmosfer kita yang
mana membentang sekitar 600 miles di atas bumi dan
ditahan ke bumi oleh gravity. Sebagai gas , atmosfer
memiliki berat, dan berat yang di ukur, sebagai
sejumlah cairan atau gas dalam 1 pon pada bidang
seluas 1 inci persegi (pounds per square inch/psi).

Jika anda menempatkan sejumlah udara


berpenampang 1 inci persegi membentang sepanjang
600 miles di atas bumi, maka berat
berat dan tekanan yang tertekan ke bumi pada
permukaan air laut akan menjadi 14.7 lbs, ini disebut tekanan atmosfer, tekanan
lain di atas tekanan atmosfer diterangkan sebagai tekanan gauge , dan tekanan
di bawah tekanan atmosfer disebut Vacuum.
Persamaan udara berpenampang 1 inch persegi menekan 14.7 psi dapat
mendukung satu-inchinch column dari mercury(Hg) dengan tinggi 29.92 inches ,
konsep ini dapat menjadi yang terbaik untuk dimengerti dengan
membandingkannya ke dalam teeter-totter.
teeter totter. (mengamati turun dan naikny
naiknya
mercury di dalam tabung/bejana).
tabung/bejana)

Ketika mercuri berpenampang 1 inch persegi dengan tinggi 29.92” ditempatkan di


salah satu ujung dari tetter totter, dan seberat 14.7 lb ditempatkan di ujung
lainnya, board / bejana akan seimbang.

Kesemuanya ini juga dapat


apat di ukur dengan metric units/satuan metric. 1 ATM
sama dengan 1.03 kg/cm sq. Pressure ini akan menopang column 25.4 mm dalam
diameter dan 760 mm dalam tinggi( seperti terbaca di barometer). Satu millimeter
dari mercury sama dengan 1 Torr. Se per Seribu millimeter (1/1000mm) mengacu
sebagai satu micron dari mercury atau dalam pengertian yang lain adalah 1
milliTorr(mmTorr). Untuk menyesuaikan dengan ilmu sains modern dunia,
digunakan system satuan SI.

Vakum yang sempurna (0 psi) tidak akan pernah di hasilkan,


silkan, tidak seorang pun
mampu secara mechanical mencapai ZEROZERO (nol) pressure. Pressure dis
disini
mengacu pada istilah dari Newton’s/m
Newton’s/m persegi atau Pascal (Pa). untu
untuk
mengubah Torr menjadi Pascal, dibagi dengan 0.0075.

Page 13
Specialist Electric Stage 04

Microns Celcius PSI


5 Microns -72 0.0001
20 Microns -61 0.0004
51 Microns -46 0.001
517 Microns -27 0.01
Torr Celcius PSI
5.17 1 0.1
10.34 12 0.2
15.51 18 0.3
20.69 23 0.4
25.86 27 0.5
31.03 30 0.6
36.2 33 0.7
Nampak pada gambar adalah tiga tig panci yang berisi air 41.37 35 0.8
mendidih. Panci disebelah kiri mempunyai tekanan sebesar
46.54 37 0.9
14.7 Psi dan air mendidih pada suhu 100°C (212°F).
51.72 39 1
Meningkatkan tekanan pada panci akan menyebabkan air
103.43 53 2
mendidih pada temperature yang lebih tinggi. Menurunkan
tekanan pada panci (menciptakan hampa udara) akan 155.15 62 3
menyebabkan air mendidih pada temperature yang lebih 206.86 68 4
258.58 73 5
310.29 77 6
362.01 81 7
413.72 84 8
465.44 87 9
517.15 90 10
568.87 92 11
620.58 95 12
672.3 97 13
724.01 99 14
759.7 100 14.7
775.73 101 15
1034.31 108 20

rendah. Tekanan dapat diturunkan (sampai hampa udara tercipta) hingga


mencapai suatu titik dimana air dapat mendidih tanpa nyala api.

Pada system air conditioning, merubah tekanan di system akan mengontrol


temperature cairan refrigerant. Hal ini mengontrol seberapa banyak panas yang
dipindahkan dari udara kedalam refrigerant.

Gambar diatas menunjukan sebuah manifold gauge dipasang pada vacuum


pump dan bejana yang berisi air.
ai Vacuum pump tersebut menurunkan tekanan
di bejana sehingga menciptakan kondisi hampa. Air akan mendidih pada suhu
ruangan 21.67°C (71°F) dengan
de kondisi vacuum 0.71 in.Hg (0.35
0.35 psi).

Page 14
Specialist Electric Stage 04

Air yang mendidih akan memindahkan panas laten dengan jumlah yang sam sama
dengan ketika mendidih pada 21.67°C (71°F)
(71°F) juga saat mendidih pada titik at
100°C (212°F). Material selain
selai air akan bereaksi dengan prinsip yang sama akan
tetapi pada temperature yang berbeda.

Karakteristik Refrigerant

Zat kimia yang digunakan


digunakan di system air conditioning dinamakan Refrigerant.
Banyak jenis refrigerant yang tersedia. Yang pasti, setiap cairan yang mendidih
pada temperature
ature yang mendekati titik beku air dapat digunakan sebagai
refrigerant.

Bagaimanapun, Refrigerant yang baik dan


da aman haruslah lah tidak beracun dan
tidak mudah meledak. Refrigerant yang baik juga harus tidak korosif, tidak berbau
dan gampang bercampur dengan oli.

Refrigerant
rant yang pertama kali memenuhi syarat-syarat
syarat syarat diatas dan telah
digunakan pada system air conditioning
conditio yang lama adalah "Refrigerant 12" atau
"R-12." Nama kimiawinya adalah dichlorodifluoromethane.

R12 mempunyai sejumlah sifat-sifat


sifat sifat operational yang sangat sesuai digunakan di
bidang automotive:
 R12 mendidih pada -29.9°C di permukaan air laut.
 R12 mempunyai
unyai kestabilan saat beroperasi ditemperature yang tinggi dan
rendah
 R12 tidak bereaksi terhadap kebanyakan logam seperti besi, alumunium,
tembaga dan baja.
 R12 dapat larut dengan oli
 R12 tidak bereaksi dengan karet walaupun beberapa karet sintetis dapat
rusak pada periode waktu tertentu.

Akan tetapi, dikarenakan R12 dan refrigrant yang berbahan dasar chlorine
lainnya dinyatakan sangat berbahaya bagi lapisan ozon, Pemerintahan Amerika

Page 15
Specialist Electric Stage 04

Serikat telah menyatakan larangan untuk memproduksi semua refrigerant y


yang
berbasis chlorine dinegaranya sejak januari 1996.

Refrigerant
efrigerant model baru yang dikenal dengan "HFC-134a"` telah menggantikan R-12
sebagai refrigerant yang digunakan di system air conditioning belakangan ini
ini. HFC-134a
terbuat dari Hydrogenated Fluorocarbons.
Fluorocar HFC-134a mempunyai kelebihan yang sama
dengan of R-12 plus HFC-134a
134a tidak akan merusak lapisan ozon.

HFC-134a
134a tidak bisa digunakan sebagai pengganti R-12.R 12. Kedua refrigerant ini
tidak bisa dicampur. Sisa-sisa
Sisa yang ditinggalkan oleh R-12
12 dapat mengak
mengakibatkan
kerusakan kimiawi pada HFC-134a.
HFC 134a. Dessicant yang digunakan disystem R R-12 akan
rusak ketika digunakan di system HFC-134a.
HFC 134a. Sistem HFC
HFC-134a membutuhkan
pelumas yang terbuat dari Poly Alkylene Glycol sebagai pengganti pelumas
berbasis mineral yang digunakan
digun di system R-12.

Titik didih yang rendah - 22°F (- 30°C), untuk Refrigerant – 12, - 46°F (- 43°C) untuk
Refrigerant-22 dan - 15° F (- 26°C) untuk Refrigerant Refrigerant-134a Menunjukan
kemampuannya dalam memindahkan sejumlah besar panas dari udara sekitar.

Gambar diatas menunjukan sebuah bejana yang terbuka berisi refrigerant R134a
dengan suhu ruangan. Panas yang berasal dari ruangan menyebabkan
refrigerant itu mendidih. Pada saat refrigerant mendidih, panas di ambil dari
sekeliling area.

Ketiadaan panas meyebabkan disekitar area tersebut terasa dingin. Akan tetapi,
system seperti diatas tidak ekonomis dan tidak baik untuk lingkungan.

Page 16
Specialist Electric Stage 04

Pada gambar berikut ini, ditambahkan sebuah compressor dan sebuah bejana
tekanan tinggi. Pada saat
s refrigerant cair mendidih, uap
ap/gas yang dihasilkan
diarahkan menuju compressor melalui sebuah hose.
hose

Compressor tersebut menaikan tekanan uap/gas dan intensitas panasnya.


Selama ada perubahan temperature sebagai bentuk pengukuran dari intensitas
panas, maka temperature dari gas juga meningkat.

gas yang bertekanan


ekanan dan bertemperatur tinggi mengalir menuju bejana
bertekanan tinggi. Temperature
Temperatur dari gas tersebut lebih tinggi dari temperature
udara sekitar.

Sehingga, panas mengalir dari uap yang bertekanan tinggi me menuju ke area
sekitar. Kemudian uap
ap bertekanan tinggi tersebut menjadi dingin dan berubah
bentuk menjadi cairan bertekanan tinggi.

Page 17
Specialist Electric Stage 04

Page 18
Specialist Electric Stage 04

Karakteristik Oli Kompressor


Bagian-bagian dari compressor air conditioning membutuhkan oli sebagai
pelumasan untuk mencegah kerusakan pada component yang bergerak.
Bersamaan dengan itu, sejumlah kecil oli ditambahkan ke refrigerant supaya
bersirkulasi didalam system untuk menjaga valve expansi selalu dalam kondisi
baik. Oli yang digunakan pada system air conditioning kendaraan adalah oli
yang diformulasikan khusus agar tidak berbusa dan bebas dari shulpur dan
dikenal dengan nama oli refrigerant.

Oli tersebut mempunyai bermacam-macam grade dan jenisnya. Jenis oli yang
digunakan di system air conditioning harus sesuai dengan jenis dari refrigerant
yang beroperasi didalamnya. Setiap refrigerant menggunakan oli yang dibuat
khusus untuk memenuhi hal tersebut:

Sistem R-134a: menggunakan dua jenis oli-PAG atau oli ester:


 Oli PAG lebih hygroscopic (penyerap air)
 Oli ester lebih toleran terhadap sejumlah kecil sisa-sisa oli yang berchlorine
setelah proses flushing.

Tabel dibawah ini menjelaskan perbedaan beberapa jenis oli dan dimana
mereka digunakan:

Page 19
Specialist Electric Stage 04

Topik 2

Identifikasi Komponen Air Conditioning dan fungsinya


fungsinya.

Compressor

Fungsi utama dari compressor air conditioning adalah untuk menaikan tekanan
refrigerant. Untuk mencapai
menc hal tersebut, Kompressor membuat inlet (low atau
suction) dalam kondisi bertekanan rendah sehingga menyebabkan refrigerant
gas yang membawa panas laten dihisap dihisap dari evaporator. Proses pembentukan
keadaan yang bertekanan rendah ini adalah penting untuk membuat valve
expansi dapat mengukur jumlah yang tepat dari refrigerant yang menuju ke
evaporator.
Ketika refrigerant gas ditingkatkan tekanannya, temperatureny
temperaturenya juga meningkat.
Pada saat kedua-duanya
duanya meningkat, Refrigerant akan berkondensasi secara
cepat pada saat melallui condenser. Compressor dirancang sebagai pera peralatan
yang digerakan oleh belt dand di desain menjadi satu,, berikut adalah beberapa
basic type dari compressor :

Page 20
Specialist Electric Stage 04

Resiprokating Type

Compressor type ini mungkin terdiri dari satu piston, atau lebih yang bergerak
pada sebuah up-and--downdown motion. menggunakan dua valve valve— inlet and
discharge —untuk
untuk mengontrol keluar masuknya gas refrigerant. Satu siklu
siklus penuh
inlet-discharge
discharge menghasilkan satu
satu putaran penuh dari compressor crankshaft.
Piston dapat digerakkan secara reciprocating dan dibagi dalam 3 metode,
sebagai berikut:

 Type Ac Compressor convensional menggunakan crankshaft/poros engkol


yang dihubungkanan ke piston dengan connecting rod, sama hal halnya dengan
ruang bakar engine (internal
(internal Engine Combustion). Piston di tempatkan
secara tegak 90 derajat ke crankshaft, jadi saat shaft berputar dan con rod
bergerak naik dan turun dan crank shaft bergerak mendoro mendorong dan
menarikpiston naik turun menghasilkan langkah hisap dan buang. Sisi masuk
dan buang pada compressor type inibiasanya memiliki dua piston yang
memberikan keseimbangan yang baik (mengurangi Vibrasi) dan menjaga
ukuran nya lebih padat.

Piston pada type


pe ini biasanya lebih besar dibandingkan compressor type
lainnya yang menggunakan swash plate. Compressor ini menggunakan
reed valve seperti semua jenis compressor type reciprocating.

Page 21
Specialist Electric Stage 04

 Single action piston swash plate,


plate, type compressor ini menggunakan plate
bersudut (angle plate) yang terpasang tetap sejajar dengan crankshaft
yang mana berputar secara axial. Piston ditempatkan secara mendatar
menyebabkan piston ber reciprocating secara pararel dengan shaft. Piston
ini dihubungkan dengan metode ball (bola) dan soket seperti Sanden
Compresor, dimana di akhir masing masing push rod (tuas pendorong)
memiliki bola yang di ikat kedalam soket dibagian bawah masing masing
piston dan juga terpasang di swash plate nya, yang bergbergerak/berputar
berdasarkan putaran bearing pada shaft bagian atas, karena itu swash
plate tidak tetap. Perubahan sudutnya sesuai dengan perputaran shaft,
dan swash plate reciprocating denganpiston di masing masing cylinder
yang menyebabkan langkah hisap dan da buang.

Page 22
Specialist Electric Stage 04

Compressor ini menggunakan reed valve seperti semua jenis compressor


type reciprocating.

 Dual Piston swash plate compressor, yang bekerja sama prinsipnya dengan
type single acting swash plate compressor, tetapi piston pistonnya do
double
di ujung, yang berarti semua piston nya dapat mengompres refrigerant
pada masing masing langkah disetiap arah cilindernya(Caterpilar haul truk,
dll). Swash plate dipasang tetap sejajar dengan crankshaft seperti halnya
type single acting, tapi Piston pistonya
pistonya menumpang dan ditempatkan
pada sepasang slipper shoes (sepatu pelican) yang
yang duduk di/ ditempatkan
di bola besi nya.

Kesemuanya tertahan dan ditempatkan saling berlawanan ujung dari


masing masing piston dan menyebabkan ujung dari double piston
mengendalikan
engendalikan swash plate dalam pergerakan reciprocating saat shaft
berputar.

Page 23
Specialist Electric Stage 04

Compressor ini menggunakan reed valve seperti semua jenis compressor


type reciprocating.
reciprocating

ROTARY TYPE COMPRESSOR

Vane Type Compressor


 AC Compressor type ini tidak menggunakan piston dan hanya memiliki satu
valve - discharge. Putaran Vane di lindungi terhadap compressor housing
dengan menggunakan gaya centrifugal dan pelumasan oil. Sebagai
Vane/baling baling yang terus menerus menghembuskan refrigerant
berupa gas bertekanan
rtekanan melalui sisi High nya, dia tidak bisa mengatasi
masalah dengan kelebihan suara/noise dan mengurangi output nya saat
idle atau putaran rendah, yang
yang memang lebih berpengalaman di dibanding
dengan type reciprocating.

tapi dapat mengatasi


mengatasi sangat buruk nya efficiency pada tekanan tinggi
khususnya pada saat rpm rendah dan ketika gaya centrifugal di desak
terhadap vane nya.

Page 24
Specialist Electric Stage 04

Scroll Type
 Konfigurasi utama yang lain adalah scroll compressor, dimana salah satu
scroll (gulungan) berada
ber dipermukaan luar dari orbit , di dalam terpasang
scroll pada bagian yang sama. sama. Dapat dilihat pada gambar yan yang
menunjukkan titk kontak dari scroll yang tertutup pada rongga dari
pengurangan ukuran (di beri arsiran) yang bekerja dari luar ke tengah
menjadi di satu scroll pada orbit bagian dalam lainnya. Menghasilkan gas
yang terinduksi di sekeliling dari scroll dan dikirimkan ke gas yang
tercompresi pada bagian tengah. Compressor ini sangat efesien dan halus
/tidak noise tetapi mewakili tantangan yang signifikan
signifikan bagi pepembuatnya
dalam mengatasi biayanya.

Compressor ini memiliki kerugian bahwa meskipun versi variable compressor


ini memungkinkan dibuat ,tetapi akan kehilangan manfaat efesiensi yang
superior.

Page 25
Specialist Electric Stage 04

Kondenser
Kondenser adalah rangkaian
rangkai pipa - pipa yang tersambung satu dengan yang
lainnya membentuk suatu jalur yang panjang untuk dilewati oleh refrigerant.
Kondensor ditempatkan didepan kendaraan, biasanya terletak diatara grill dan
radiator dan memiliki dua koneksi:

inlet dari compres


compressor yang
biasanya terletak pada condenser
bagian atas, Dan sebuah jalur
keluar yang terletak di condenser
bagian bawah yang terhubung
dengan receiver dryer. Disesuaikan
dengan namanya, gas
bertemperatur
temperatur tinggi dan
bertekanan tinggi dari compressor
berkondensasi
nsasi menjadi cairan
setelah meninggalkan condenser.

Dua tipe dasar condenser yang


biasa digunakan:

 Ram Air
Kondenser ram air tergantung
pada pergerakan kendaraan
dalam menghembuskan udara
dalam jumlah besar melewati
condenser coil

 Forced Air .
Kondenser
enser forced air menggunakan kipas untuk menghembuskan sejumlah
besar udara menuju condenser coil. Udara tersebut lebih dingin dari pada
gas refrigerant didalam condenser. Panas mengalir dari refrigerant yang
panas menuju udara yang lebih dingin.

Page 26
Specialist Electric Stage 04

Page 27
Specialist Electric Stage 04

Kipas Pendingin Kondensor (Condenser Cooling Fan)

Condenser dapat menggunakan type Thermo fan (kipas) untuk mengalirkan


udara yang melewatinya. Ada juga yang menjadi satu bagian dari engine fan
atau menggunakan hidrolik fan yang terpisah dari
dari engine yang di pakai hanya
untuk penggunaan A/C saja.
Fan akan diopersikan apabila A/C system dinyalakan, yang pada umumnya di
operasikan melalui control relay yang di gerakan ketika switch A/C, thermostat
atau bahkan climate/iklim kontol yang di aktifkan.
aktifkan. Hal ini untuk mencegah arus
motor langsung melewati switch yang dapat menyebabkan masalah panas
pada switch.

Receiver Dryer
Receiver drier melakukan beberapa fungsi:
 Berfungsi sebagai penampungan refrigerant _ sementara
 Menyerap uap air dari dalam
dala sistem
 Menyaring refrigerant
 Dilengkapi dengan diagnostic point yaitu sight glass

Refrigerant cair bertekanan tinggi dari condenser masuk kedalam receiver drier
melalui drying agent seperti silica gel. Kontruksi dari pada receiver drier ini
memastikan uap ap uap air terpisah dari refrigerant cair. Hal ini memungkinkan
hanyalah refrigerant cair yang dikirimkan menuju valve expansi thermal sebelum
disemprotkan kedalam evaporator.

Page 28
Specialist Electric Stage 04

Sistem air conditioning tidak selalu beroperasi dengan effesiensi 100 persen.
Setelah periode waktu tertentu, kebocoran kecil dan kebocoran yang serius
kadang-kadang dapat terjadi. Sebagai akibat dari kebutuhan akan refrigerant di
evaporator yang selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan beban panas,
condensing action dan pump speed.

Untuk mengimbangi factor-faktor diatas, maka dilengkapi sebuah tangki


penampung kecil pada system. Disitulah refrigerant tersimpan sampai
dibutuhkan oleh evaporator. Dengan penambahan receiver tank ini, terjadi
peningkatan jumlah kapasitas refrigerant didalam system kira kira sebanyak satu
sampai satu setengah pound. Pada gambar receiver drier diatas, refrigerant cair
masuk melalui inlet connection dan mengalir kebawah melalui filter dan dessicant
(bahan pengering seperti silica gel atau molecular sieve di system R-12 atau
zeolite di system R-134a). Kemudian refrigerant tersebut diambil dari dasar wadah
penampung melalui pipa hisap. Dessicant menghilangkan semua uap air yang
terdapat pada refrigerant.

Jika system air conditioning beroperasi ditemperature udara luar yang tinggi, Drier
akan menjaga kurang lebih 50% penurunan uap air yang bersirkulasi didalam
system. Jika dessicant telah mencapai titik jenuhnya, uap air yang tersisa akan
bersirkulasi kembali didalam system. Operasional pada ambient temperature
dibawah 80°F (27°C) akan membuat dessicant melepaskan lebih banyak uap air
kedalam system. Uap air yang tertinggal ini akan terkumpul didalam pipa inlet
atau oulet dari evaporator sehingga membentuk es.
Uap air yang berubah menjadi es ini akan menghambat aliran refrigerant dan
menurunkan proses pendinginan pada evaporator. Terlepas dimana lokasi

Page 29
Specialist Electric Stage 04

dehydrator ditempatkan, dessicant hanya bisa menyerap dan menahan uap air
dalam jumlah yang telah ditentukan.
Jika kerja dari system memuaskan ketika berada pada temperature diatas 80°F
(27°C), akan tetapi proses pendinginan menjadi intermitten dibawah 80°F (27°C),
maka dessicant telah jenuh dan uap air telah membeku didalam evaporator.

Pada saat evaporator cukup hangat untuk mencairkan es, Ali Aliran refrigerant akan
normal kembali sampai terjadi pembekuan lagi. Uap air tidak akan membeku
diatas 80°F (27°C) karena suhu dari pada refrigerant yang keluar dari valve
ekspansi akan berada di atas titik beku air yaitu 32°F (O°C). Dehydrator unit dapat
dipasang
pasang secara terpisah pada jalur liquid sebagai tambahan dari dehydrator
yang ada didalam system, hal itu akan membantu proses penyerapan uap air.

INGAT: Sistem refrigerant tidak dapat bertahan dengan uap air karena kombinasi
antara refrigerant dan uap air
a akan menghasilkan asam.

TX (Thermal
Thermal Expansion) Valve
Thermal expansion valve (atau TX valve) adalah alat pengatur system yang
diletakan pada sisi inlet dari evaporator.
evaporator . Fungsinya adalah untuk me
mengukur
jumlah refrigerant yang tepat sejalan dengan suhu di evaporator.

Hal tersebut dicapai dengan proses pembukaan dan penutupan saluran kecil
yang membuat sejumlah kecil refrigerant cair mengalir menuju evaporator. Valve
ini juga adalah sebagai titik yang memisahkan antara sisi tinggi dan sisi rendah
didalam system.

Page 30
Specialist Electric Stage 04

Kegunaan thermostatic expansion valve adalah:

 Menghambat aliran refrigerant dan membiarkan compressor untuk


meningkatkan tekanan pada high side (sisi tekanan tinggi) pada system air
conditioning

 Mengatur jumlah refrigerant yang masuk


masuk kedalam evaporator.

Fix Orifice Tube

Page 31
Specialist Electric Stage 04

Di beberapa sistem air conditioning, sebuah orifice tube digunakan sebagai


pengganti tx valve. Orifice tube dipasang pada jalur inlet evaporator. Orifice
tube mempunyai diameter yang tetap sehingga tidak
tidak dapat mengatur aliran dan
jumlah refrigerant yang akan mengalir ke evaporator. Akhirnya, masih terdapat
refrigerant yang meninggalkan evaporator dalam bentuk cair.

Orifice tube terdiri dari pipa kecil yang melaui tengah dari body plastic nya. Ada
dua screen (di masing masing ujungnya) sebagai filter refrigerant yang mengalir
melalui tube kecil ini. Dua o-ring
o ring yang diposisikan untuk seal melawan kebocoran
yang melewati bagian luar orifice tube. Dua bagian di tempelkan pada tool
ketika memasang dan melepas
melep orifice tube.

FOT juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan TX valve mengukur jumlah
refrigerant, tetapi FOT dipasang fix dan di desain untuk system tertentu.
Pada sistem orifice tube, refrigerant cair yang meninggalkan evaporator dapat
membuat kompressor
ressor rusak.
Sehingga, sebuah akumulator ditempatkan di suction line setelah evaporator
dapat memisahkan antara gas dengan liquid dan memastikan hanya gas yang
dapat menuju ke kompressor.
kompressor Dalam beberapa system , orifice tube dimasukan
kedalam salah satu end/ujung dari Dryer. Combinasi Orifice tube pada Dryer ini
biasa disebut "in line dryer." Accumulator di system in line dryer tidak
mengandung desiccant.

Accumulator

Accumulator berisi dan berfungsi sebagai (1) Vapor Line / bagian pemisah antara
Gas
as dan Moisture (campuran yang mengandung air) pada kantong desiccant,
(2) Sebagai pemisah Moisture dari refrigerant dan oli di Bleed Line, (3) Untuk
melewatkan Oli mengalir kembali ke dalam Compressor.

Page 32
Specialist Electric Stage 04

Evaporator

Evaporator berlawanan system kerjanya


kerjanya dengan condenser, di sini Refrigerant
yang berbentuk liquid dirubah ke bentuk gas, menyerap panas dari suhu atau
udara di dalam compartment/cabin. Evaporator
Evaporator terletak/terpasang didalam
Kendaraan. Yang konstruksinya
konstruks memiliki Tube/pipa dan Fin.

Page 33
Specialist Electric Stage 04

Udara
a hangat yang dihembuskan oleh
oleh blower melewati evaporator, Udara yang
melewati Evaporator menjadi dingin dan dikeringkan sebelum masuk ke dalam
compartement kendaraan.

Panas dari udara compartment menyebabkan refrigerant di dalam evaporator


mendidih/boil dan berubah menjadi gas, Panas tadi diserap oleh refrigerant dan
dibawa melewati system kemudian ke compressor.

Evaporator
aporator juga cenderung menjaga kelembaman dari udara dingin dingin.
Sebagaimana udara yang dingin, Moisture di udara akan mengembun di fins
evaporator
ator dan mengalir terbuang sebagai air. Partikel partikel dari debu dapat
tergabung dalam moisture di evaporator.
evaporator Dan meluas, dan udara juga
dibersihkan.

Thermostat Switch

Thermostat , juga biasa disebut de-icing


de icing switch, yang control pengoprasia
pengoprasiannya
berdasarkan Magnetic clutch. Switch ini berada di dalam kendaraan, yang
biasanya di pasang dekat dengan evaporator.

Page 34
Specialist Electric Stage 04

Thermostat akan memotong control circuit power supply dari battery ke


compressor , ketika temperature evaporator mendekati nol derajat celcius, dan
bekerja kembali ketika temperature evaporator naik.
Thermostat akan memutus power supply ke compressor clutch dan
menyebabkan magnetic clutch plate terpisah dan melepaskan drive dari
comprsor. Hal ini dilakukan lewat clutch control sirkuit compressor atau relay
tergantung system ynag digunakan. (Dasar sirkuit AC atau iklim control system
melalui sisten yang dikenal dengan Thermistor Bulb). Ini terjadi dengan
sensing/merasakan temperature, baik di evaporator core atau refrigerant yang
meninggalkan evaporator menuju ke compressor. Type yang sering digunakan
adalah bellow thermostat, yang mnenggunakan capillary tube yang dimasukkan
kedalam evaporator fin/sirip atau di ikat/temple pada outlet pipe dari
evaporator, perubahan temperature mengakibatkan gas di dalam capillary tube
berubah dan bekerja mengaktifkan contact thermostat. Cara ini memonitor
compressor untuk bekerja, dan range untuk menghubungkan temperature
control.

Thermostatic switch basic types:


1. Mechanical

Pada dasarnya pendorong sederhana dengan menggunakan refrigerant yang di


isi pada pipa capillary adalah sebagai pembangkit tekanan di capillary,
meluaskan/ memanjangkan pendorong berdasarkan tekanan akan menutup
penuh contact penghubung electric circuit ke compressor clutch.

Saat system dingin dan capillary tube berisi refrigerant menyebabkan tekanan
berkurang dan membiarkan kontak terbuka dan melepas clutch comprsor.
Sebagian ditempatkan di dash board pada machine dan memiliki Knob agar
Operator dapat meng adjust atau me re-set temperature yang lebih specific.

2. Cycling switch

Sebuah Switch yang dipasang di orifice tube accumulator untuk sensing temperature
refrigerant, yang kemudian bekerja menutup penuh contact penghubung electric
circuit ke compressor clutch, jika ada aliran tekanan refrigerant, dan Biasanya dipasang
di accumulator

3. Electronic

Terdiri dari Thermistor (sensor) di bagian coil yang paling akhir di aliri, redan
menggunakan resistant yang bervariasi berdasarkan dengan temperature,
Resistance yang di sensing oleh Thermo-amplifier kemudian di ubah kedalam
tegangan yang mampu untuk mengaktifkan circuit (di control oleh
potensiometer) ke compressor clutch. Di beberapa unit potensiometer ini bisa di
adjust.

Page 35
Specialist Electric Stage 04

Pressure Switch
Pressure sensitive switch di tempatkan di kedua sisi High dan Low dari Air
Conditioning system. Switch switch ini melindungi system mechanical component
dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan pressure yang terjadi karena
bloked atau kekurangan pelumasan pada system. Hal ini terjadi pada saat low
charge kekurangan refrigerant unutk membawa oil ke system kembali ke
compresor. Di karenakan Peraturan tentang polusi mengenai gas refrigerant
sangat penting, maka pressure switch merupakan component wajib pada
sebuah Air Conditioning system, dan digunakan untuk mencegah banyaknya
refrigerant yang lepas ke udara atau atmosphere bebas saat terjadi kerusakan
pada sistem. Pressure switch dihubungkan seri dengan magnetic clutch A/C Compresso
sehingga saat terjadi kerusakan switch akan memutuskan power ke Compresor
clutch.

Ada 4 type pressure switch yang umum digunakan pada A/C dan kesemua
terlihat sama. Satu cara yang sering digunakan untuk membedakan ke empat
type ini adalah dengan Part Number.

 High Pressure switch ini dapat dipasang di mana saja pada sisi high
pressurenya dan akan memutus contact / open contact ketika tekanan
refrigerant mencapai kira-kira 300 psi (2000 Kpa).

 Low Pressure switch ini dapat di pasang dimana saja pada sisi low
pressurenya dan akan memutus contact / open contact ketika tekanan
refrigerant turun kira-kira 5 psi (35 Kpa).

Page 36
Specialist Electric Stage 04

 High Side Low Pressure switch dipasang pada sisi high pressure dan akan
membuka / open circuit ketika pressure switch turun kira kira 37 psi (250
Kpa)

 Binary atau Combination Pressure switch akan sensing


sensing kedua kondisi dari sisi
high dan low pressure, switch ini di pasang di sisi high pressure dan akan
open circuit kira kira diatas 2000 Kpa dan dibawah 250 Kpa.

On Delay Timer
Beberapa air conditioning system dari
machine CAT menggunakan pressure press
switch dan On delay timer assy (group)
untuk refrigerant compressor, yang
digunakan untuk melindungi air
conditioning system.
Untuk mengetahui / mendiagnose fault
atau kesalahan/kerusakan pada on
delay timer assy refrigerant
compressor, key switch harus
haru on dan
air conditioning switch aktif.
Note; ON delay timer assy akan menunda power supply ke coil compressor clutch
untuk 30 detik setelah air conditioning switch di aktifkan.

Page 37
Specialist Electric Stage 04

Topic 3

Air Conditioning Basic Opera


Operasi

Compression

Page 38
Specialist Electric Stage 04

Refrigerant masuk kedalam compressor melalui sisi inlet (suction). Di point ini ,
refrigerant disebut sebagai Low pressure gas yang berisi dengan panas yang
telah diserap melalui evaporator. Panas bermuatan gas ini di compress melalui
pergerakan compressor
compresso kemudian tekanan refrigerant ini di dinaikan ke point
diantara kira kira 850 – 1800 Kpa.

Kisaran/Range
/Range pressure yang berhubungan dengan Ambient air temperature
(temperature udara luar); yaitu semakin tinggi ambient temperature , maka
semakin tinggi tekanan.. Pergerakan compressi dari refrigerant yang berupa gas
juga akan menaikan temperaturenya.
temperature
Kenaikan suhu ini akan ditambah menjadi panas yang sudah diperoleh dari
evaporator. High pressure, high temperature gas akan dikeluarkan (discharge)
dari sisi high pressure compressor dan kemudian berjalan ke condensor
condensor.

Condensation

Refrigerant yang masuk kedalam condenser


condenser adalah sebagai High tem
temperature
dan high pressure gas yang terdorong
dorong dari compressor. Dari sini gas mulai
mengalir ke condenser melewati tubing
tubing yang menyebabkan panas refrigerant
yang berupa gas tadi dihembuskan ke yang luar.

Pertukaran / perpindahan panas ini menyebabkan perubahan wujud dar dari


refrigerant, yaitu dengan melepaskan panas refrigerant berubah dari gas ke
liquid (cair).. Pada saat meninggalkan condenser, semua refrigerant yang
melewati tubing condenser seharusnya telah berubah menjadi liquid.

Hal ini sangat penting untuk di ketahui bahwa di dalam condenser perubahan
wujud refrigerant bukanlah relative high pressure. Ketika High p pressure liquid
meninggalkan condenser , refrigerant berjalan menuju receiver – drier.

Page 39
Specialist Electric Stage 04

Ada kemungkinan bahwa sejumlah gas di line penghubung antara compressor


dan condenser akan memadat menjadi liquid dan masuk ke dalam condenser.
Jumlah liquid refrigerant ini tidak terlalu significant untuk mempengaruhi system
operasi nya, tapi sebaliknya dapat terjadi di condenser.

Refrigerant tidak harus selalu menjadi komplet liquid ketika refrigerant


meninggalkan condenser, tapi sejumlah gas yang mungkin ada ada, tetapi tidak akan
merusak system.

Expansion
Setelah meninggalkan receiver-drier
receiver drier high pressure liquid refrigerant harus
melewati small orifice (lubang penghambat kecil) sebelum masuk ke dalam
evaporator.

Bekerjanya orifice ini adalah sebagai pengukur atau control


control (pengendali) jumlah
atau banyak nya refrigerant yang masuk ke dalam evaporator dengan
manghambat aliran nya.

Dengan menghambat aliran refrigerant , maka high pressure liquid refrigerant


akan diturunkan tekanan nya(decrease pressure)

Liquid pressure dari condensor setelah melewati drier outlet menuju inlet
expansion valve pada system air conditioning disebut ‘high side’. Thermostatic
expansion valve membuat suatu hambatan terhadap aliran refrigerant sehingga
meningkatkan tekanan antara compressor dan
dan tx valve. Peningkatan pressure ini
membuat refrigerant dapat berubah bentuk dari cair menjadi sedikit perubahan
gas (spray).
Page 40
Specialist Electric Stage 04

Pada saat compressor menaikan temperatur refrigerant dengan menampung


refrigerant kedalam area yang sempit, Expansion valve menurunkan
menurunkan temperatur
temperature
refrigerant dengan cara membiarkan refrigerant menyebar ketika meninggalkan
tx valve orifice.

Karena refrigerant mengalami penurunan pressure yang sangat besar, maka


refrigerant menjadi sangat dingin pada saat meninggalkan tx valve ddan masuk
kedalam evaporator. Bagian pada system air conditioning dari vexpansion valve
menuju compressor inlet disebut “Low Side” TXV tersedia dalam dua tipe yaitu
Penyeimbang dalam dan penyeimbang luar (Internally equalised or externally
equalized). Valvenya
nya memiliki sebuah lubang kecil dengan katup yang berbentuk
jarum beserta dudukannya untuk memberikan pengaturan yang berubah
berubah-ubah.

Katup yang berbentuk jarum (needle valve) tersebut diaktifkan oleh sebuah
diaphragm yang mana dikontrol oleh tiga sumber, yaitu:
1. Tekanan dari dalam evaporator yang melawan bagian bawah diaphragm,
dimana cenderung menjaga valve selalu terbuka.
2. Tekanan dari superheat spring yang berlawanan arah dari needle valve,
dimana menjaga valve selalu tertutup.
3. Tekanan cairan yang ada didalam
didalam pipa kapiler terpisah yang melawan
bagian atas diaphragm, yang mana menjaga valve cenderung selalu
terbuka.

TXV mempunyai tiga fungsi utama:


1. Throttle
2. Modulate
3. Control
Catatan:
Internally equalised valves digunakan evaporator yang berukuran kecil – medium.
Externally equalized valves digunakan di evaporator yang berukuran besar.

Page 41
Specialist Electric Stage 04

Sebuah thermostatic expansion valve yang sederhana terdiri dari sebuah ruang
dan sebuah katup yang bekerja. Jumlah refrigerant yang mengalir melalui valve
diukur oleh besar kecilnya pembukaan valve tersebut.
Hal ini menyebabkan penurunan tekanan pada sisi outlet valve begitu juga
dengan temperaturnya.

Dikarenakan pressure dan temperatur saling berhubungan, sehingga, cairan yang


bertekanan dan bertemperatur rendah masuk kedalam evaporator.

Ruang di bagian atas diaphragm dihubungkan ke sebuah temperatur sensing


bulb dengan pipa kapiler. Bulb tersebut ditempelkan pada outlet evaporator coil.
Bulb and capillary tube diisi dengan gas, yang akan memuai dan menyusut
seiring temperatur naik dan turun.

Signal pemuaian dan penyusutan ini akan di kirimkan ke bagian atas diaphragm
melalui pipa kapiler.

Kerja dari diaphragm dan valve dikontrol oleh tekanan yang diberikan pada
bagian atas diaphragm melalui pipa kapiler dan tekanan spring yang terletak
dibawah valve, seperti berikut ini:

1. Ketika temperatur evaporator turun, tekanan di sensing bulb dan capillary


tube juga turun. Hal ini menyebabkan spring yang ada dibawah valve,
menekan valve ke posisi menutup, mengurangi aliran refrigerant.

2. Ketika temperatur evaporator meningkat, tekanan yang ada didalam


sensing bulb dan capillary tube juga meningkat. Hal ini menyebabkan
diaphragm bergerak kebawah, mengarahkan valve ke posisi membuka,
menambah aliran refrigerant.

Page 42
Specialist Electric Stage 04

Terdapat dua jenis valve yang digunakan di system air conditioning kendaraan:

1. Internally-equalized
equalized valve – Sering digunakan

Refrigerant masuk ke inlet screen dalam bentuk cairan bertekanan tinggi.


Alirannya dibatasi oleh sebuah lubang pengukur yang harus dilewati. Setelah
refrigerant melewati lubang tadi, akan berubah dari cairan bertekanan tinggi
menjadi cairan bertekanan rendah (atau berubah dari sisi yang tinggi ke sisi yang
rendah).

Mari mengingat kembali apa yang terjadi pada refrigerant kketika berubah
pressurenya. Ketika berbentuk cairan bertekanan tinggi, titik didih refrigerant telah
naik berbanding lurus dengan tekanannya.
Panasnya di pusatkan pada area yang sempit, sehingga meningkatkan
temperatur refrigerant itu sendiri lebih tinggi dari temperatur udara yang melintasi
condenser. Panas ini kemudian akan dilepaskan ke udara yang lebih dingin
sehingga mengkondensasaikan refrigerant menjadi cair.

Proses pelepasan panas ke udara disebut panas laten kondensasi. Empat pounds
(1.8 kg) refrigerant
gerant mengalir per menit melalui orifice akan menghasilkan 12,000
Btu (12.7 MJ) pelepasan panas per jam, didesain untuk satu ton unit.
Enam pounds (2.7 kg) aliran per menit akan menghasilkan 18,000 Btu (19.0 MJ) per
jam, untuk system satu setengah ton unit.
un

Page 43
Specialist Electric Stage 04

Refrigerant mengalir melalui sebuah metered orifice merupakan suatu hal yang
amat penting. Jika ada sesuatu yang menghambat aliran ini akan berpengaruh
besar terhadap kerja seluruh system.

Sebagai contoh, sistem satu menggunakan orifice berdiameter kira-kira sebesar


0.080 inches (2 mm) untuk pendinginan maksimum. Sebuah penghambatan
terhadap orifice ini dapat membuat system tidak bisa mencapai pendinginan
yang maksimal. Jika area yang didinginkan oleh evaporator mendadak dingin,
kebutuhan akan perpindahan panas harus disesuaikan. Jika expansion valve
tetap mensuplai refrigerant dalam jumlah tetap ke evaporator, sirip-sirip dan coil
dari evaporator akan semakin dingin terus menerus sampai membeku, tertutupi
oleh es dan menghentikan aliran udara.

Untuk mengontrol hal tersebut, orifice di expansion valve ini diukur untuk
mengubah jumlah aliran refrigerant. Hal ini dicapai oleh sebuah penyeimbang
tekanan internal, yang menggerakan valve seat. lihat gambar diatas.

Sebuah thermal bulb dihubungkan ke diaprahma melalui sebuah jalur kecil yang
diisi gas refrigerant atau CO2 (carbon dioxide) yang terikat kuat oleh penjepit
pada ujung dari pipa evaporator. Thermal bulb sangat sensitive terhadap suhu
dari pipa tersebut. Jika pipa mulai terasa hangat, gas yang ada didalam bulb
akan mulai mengembang, mendesak tekanan untuk melawan bagian atas dari
diagphram yang terhubung ke valve seat dengan sebuah pin. Pemuaian ini
kemudian akan menggerakan seat menjauhi orifice, membiarkan penambahan
aliran refrigerant.

Ketika temperature dari pipa menurun, tekanan yang ada didalam thermal bulb
juga menurun, membuat valve membatasi aliran refrigerant sesuai dengan
kebutuhan dari evaporator. Tekanan refrigerant yang masuk kedalam evaporator
disuplai kembali ke bagian bawah dari diahphram melalui jalur internal
equalizing.

Proses pemuaian gas yang ada didalam thermal bulb harus dapat mengatasi
tekanan internal balancing ini sebelum membuka valve untuk menambah aliran
refrigerant. Sebuah spring dipasang berlawanan dengan valve dan di setel pada
suatu ukuran yang sudah ditentukan pada saat pembuatannya.

Spring ini adalah superheat spring, yang menjaga evaporator agar tidak
dipenuhi oleh cairan yang berlebihan. Superheat adalah kenaikan temperature
dari gas refrigerant diatas temperature dimana refrigerant vapour/menguap.
Expansion valve di desain sehingga temperature dari refrigerant pada evaporator
outlet harus 8 sampai 12oF ( 4 sampai 7oC) dari superheat sebelum sejumlah
refrigerant dilewatkan masuk kedalam evaporator.

penga adjust an tension pada spring sebagai factor penentu dalam pembukaan
dan menutup expansion valve. Selama membuka dan menutup spring tension

Page 44
Specialist Electric Stage 04

menarik atau mengendorkan operasi


oper si valve sesuai yang di inginkan system. Pada
umumnya spring tidak pernah di adjust di lapangan.
Tension di ajust 4 sampai 16 derajat di sarankan untuk unit yang akan di pasang.
Ini adalah setingan original/asli untuk memperpanjang umur valve. Danuntuk
peralatan special diharapkan di kebanyakan kasus harus di di kalibrasi secara
akurat saat
at peng adjust an

2. Externally Equalized Expansion Valve

Operasi dari externall-equalized


equalized valve adalah sama dengan type internall
internall, kecuali
pressure evaporator menyuplai balik di sisi bawah dari diaphragm dari equalizing
line tail pipe pada outlet evaporator
hal ini sebagai penyeimbang /balancing temperature pada tail pipe melalui
expansion valve , thermal bulb melawan pressure evaporator diambil dari tail
pipe.
Kerusakan/fault TX valve pada umumnya;

1. TX valve orifice stuck, closed atau ngeblok. Di indikasikan dengan


pembacaan low--pressure
pressure dan kurang dingin, karena aliran refrigerant
terhambat. Sisi low dapat menjadi vacuum. Kebuntuan ini dapat
disebabkan karena material asing atau moisture membeku di orifice.

Page 45
Specialist Electric Stage 04

2. Kesalan TX valve; TX valve dinilai dalam


dal am tons. Tonase pada valve
berdasakan kapasitas valve.(1 ton sama dengan12000 BTU). Valve yang
mempunyai rating atau ukuran yang kecil akan memaksakan kerja coil.
Valve yang mempunyai
memp nyai urkuran yang besar akan membanjiri/kebanyakan
refrigerant pada coil,
coi kedua
dua hal ini akan memperburuk performance A/C

3. Capillary salah posisi dan rusak; bulb capillary harus diposisikan aman dan
di clamp ke evaporator outlet tube.

4. Kesalahan penyettingan superheat: TX valves di setting ke superheat,


biasanya sekitar -15°C
15°C to -12°C.
2°C. jika set terlalu low valve akan terbuka terlalu
cepat dan flooding , jumlah refrigerant akan lebih banyak terjadi. Jika di set
terlalu tinggi valve akan tidak terbuka secepat yang di ingi inginkan dan
memaksakan coil. Angka superheat biasanya ada pada kap kapasitas valve,
meskipun ini tidak normal merubah superheat setting.

Definisi superheat dapat di artikan


kan sebagai panas extra yang diserap oleh
refrigerant sebagai perubahan wujud dari gas ke liquid. Di dalam evaporator coil
kemungkinan di ukur dalam perbedaan
perbedaan temperature, dari inlet ke outlet pada
coil.

H-Block TX Valve

Page 46
Specialist Electric Stage 04

Sebagian air conditioning system menggunakan “H” block expansion valve untuk
mengontrol jumlah refrigerant kedalam evaporator.

Selama compressor cut--out mode, pressure yang di bawah h temperature sensor


diaphragm naik di atas pressure yang diatas diaphragm. Diaphragm akan expan
menuju ketas /naik menarik rod dan membiarkan spring untuk menutup valve.
Selama compressor cut–in
cut in mode, pressure di bawah temperature sensor
diaphragm turun dengan cepat. High pressure di atas diaphragm menyebabkan
diaphragm untuk mengkerut/memadat dan menggerakkan turun rod melawan
ball dan spring, hingga membuka valve.

Ketika H Block expansion valve terbuka, liquid refrigerant terukur/terbaca ke


bagian bawah evaporator.

Low pressure refrigerant


frigerant mulai mendidih karena mengalir melalui evaporator coil.
Refrigerant yang berupa gas ini akan menarik atau menyerap panas dari udara
compartment yang bersirkulasi di sekitar evaporator fan. Compressor menarik
refrigerant
igerant gas keluar di bagian atas evaporator dan melewati temperature
sensor. Gas dingin tadi mendinginkan temperature sensor.

Saat temperature sensor menjadi dingin maka gas yang ada di sekitar sensor
akan mengembun/memadat dan menurunkan pressure/tekan pressure/tekanan diatas
temperature sensor diaphragm.
dia Diaphargm expands / mengembang keatas
menggerakkan / menarik rod menjauh dari ball dan spring.

Page 47
Specialist Electric Stage 04

Kemudian ball dan spring mulai menutup aliran melalui expansion valve.
Temperature sensor mengendalikan operasi dari airair conditioning system dengan
melewatkan sejumlah liquid refrigerant terukur melewati ball dan spring.

Fix Orifice Tube Expansion

Meskipun prinsip pengoprasian air conditioning system pada dasarnya adadalah


sama, expansion tube system
system menggunakan bagian bagian yang berbeda untuk
mengukur liquid refrigerant sebaik mungkin sebagai pelepas
elepas moisture dan liquid
yang tersimpan.

System ini menggunakan TX valve yang tetap disebut sebagai fixed orifice atau
expansion tube (FOT),, jumlah refrigerant
refrigerant yang melewati FOT bersifat tetap (tidak
modulasi) seperti halnya dengan menggunakan TX valve atau H block, prinsip
kerjanya hanya dengan cara memainkan perbedaan pressure refrigerant pada
bagian sebelum dan sesudah FOT.

Page 48
Specialist Electric Stage 04

Evaporation

Low
w pressure liquid refrigerant diukur dengan menggunakan expansion valve
yang mengalir ke evaporator , menyerap panas dari compartment kendaraan.

Sperti halnya ini, refrigerant mendidih dan berubah wujudnya menjadi gas yang
masih low pressure.

Refrigeran low pressure yang menguap dan mengandung panas dari evaporator
ditarik kembali ke dalam compressor yang mana akan di compresikan kembali
untuk menaikan pressurenya.

Blower fan bagian yang sangat dibutuhkan di dalam air conditioning system.
Blower fan harus
us menarik/menghisap panas yang bermuatan udara ke dalam
evaporator, tekanan udara ini masuk dan melewati
melew ati evaporator fins dan coils
(dimana
dimana udara memberikan panas ke refrigerant) dan menekan /mendorong
udara dingin keluar dari evaporator sehingga suhu ruangan
ruangan menjadi dingin.

Page 49
Specialist Electric Stage 04

Air conditioning cycle


Compression→Condensation→Expansion→Ev
→Condensation→Expansion→Ev
→Condensation→Expansion→Evaporation

Page 50
Specialist Electric Stage 04

Topic 4

Air Conditioning Maintenance Procedure

Recover AC Refrigerant

Ketika refrigerant dilepaskan


dilepaskan dari air conditioning system, ini seharusnya di
recovery dan disimpan di tempat yang rapat (sealed container) dan sesuai untuk
kegunaan nya. Untuk menghindari pelepasan refrigerant yang dapat merusak
atmosphere terjadi, maka telah dikembangkan peralatan untuk melepaskan
refrigerant dari system.
Peralatan ini dapat bervariasi berdasarkan dari system
stem yang di inginkan , hanya
untuk recover atau recycle. kondisi yang lain dengan menggunakan system
elektronik untuk mengukur jumlah refrigerant yang ingin di simpan kembali. System
ini juga dapat mengisi refrigerant pada kendaraan dengan jumlah yang
dinginkan
ginkan oleh service technician.

Page 51
Specialist Electric Stage 04

Recovery tools juga akan mengangkat/membawa oil dari air conditioning system
saat akan melepas refrigerant. berdasarkan dari seberapa besar service valve
nya dibuka.
Semakin besar valve terbuka, maka semakin cepat refrigerant lepas dari system,
dan semakin cepat juga oil yang meninggalkan system. Ketika system telah siap
untuk di recharge kembali, sejumlah oil untuk system harus di ganti, apapun type
recovery atau recycle yang digunakan, technisi harus sangat familiar dengan
conections dan bagaimana cara mengoperasikan sebelum mencoba untuk
menggunakan alat ini sesuai dengan procedure. Untuk menggunakan recovery
unit, central hose pada manifold gauges set di hubungkan untuk mengalirkan
refrigerant keluar dari unit/ kendaraan.

1. Recovery process
Ketika refrigerant dlepaskan dari AC system, untuk itu harus di recover dan
disimpan dalam cylinder yang telah ditentukan. Agar hal ini dapat dilakukan
dengan peralatan yang sesuai, maka telah didesain dan dibuat alat untuk
melepas refrigerant dari AC system. Alat ini memiliki type yang bervariasi pada
system nya ada yang hanya digunakan untuk recover dan recycles, dan lainnya
yang menggunakan electronic, digunakan untuk mengukur sejumlah refrigerant
yang diinginkan , jumlah oil yang diinginkan , bisa vacuum, dan kemudian
menyuntik kan sejumlah oil kedalam system dan me recharge refrigerant sesuai
dengan spesifikasi berat yang di inginkan oleh teknisi.

Ketika me recovery refrigerant dari AC system dengan mesin recovery station ,


maka dapat memungkinkan untuk mengangkat sejumlah oil dari system dengan
baik, hal ini diselesaikan dengan me recovery refrigerant pada high rate/kisaran
tinggi melewatkan refrigerant dengan cepat untuk menarik keluar oil dengan
alat ini. Hal ini hanya dapat di selesaikan dengan baik jika semua service valve
terbuka penuh, secepat refrigerant meninggalkan system maka juga akan
banyak oil yang akan di bawa bersamanya. Ketika system telah siap untuk di isi/
re-gas, sejumlah oil yang sama pada proses recover harus di
gantikan/dikembalikan kembali kedalam system. Apapun type reclaim dan
recylcle station yang digunakan teknisi harus sangat familiar dengan koneksi dan
bagaimana mesin ini beroprasi sebelum berusaha untuk menggunakan ini sesuai
dengan procedure.

Berikut langkah langkah dasar yang harus di ikuti untuk me recover refrigerant dari
Ac system ;

 Biarkan Air Conditioning system pada mesin menyeimbangkan tekanan


sebelum memulai proses recovery.
 Yakinkan Anda benar benar perduli tentang bagaimana recovery mesin ini
bekerja
 Membuang atau meng evakuasi sejumlah udara dari service hose

Page 52
Specialist Electric Stage 04

 Tempatkan AC koneksi point dan hubungkan hose hose dengan benar.


 BUKA service valve dan ikuti instruksi untuk menggunakan recovery station
 Ketika semua refrigerant telah di recovery dari system , TUTUP manifold
service valve
 Lepaskan recovery unit dari kendaraan sesuai dengan procedure
pengoperasian
 Cek Recovery station Oil trap/ penampung oil untuk melihat berapa
banyak oil yang juga di recovery dari system dengan refriger
refrigerant dan catat
jumlahnya pada lembar service

Air Conditioning system


m pada kendaraan harus siap untuk
untuk segala jenis perbaikan
yang dibutuhkan untuk dilakukan, anda akan ditunjukkan cara yang benar
dalam menggunakan
enggunakan recovery station untuk
untu menarik refrigerant dari Ac system.

Selama aktifitas ini , catat peraturan safety yang di ikuti sebai


sebaik mungkin sesuai
procedure untuk k memutar service valve ON dan OFF
Baca dan ikuti instruksi panduan untuk
untuk menggunakan recover unit secara specific
dalam bermacam macam cara pengoperasiannya.

Page 53
Specialist Electric Stage 04

Vacuum AC system
Fundamentals Dehydrating / Prinsip Dasar Pengeringan
Ada dua hal yang sering ditanyakan oleh seorang service technician tentang
Dehydration/pengeringan pada AC System yaitu:
1. Berapa ukuran Vacuum pump yang harus digunakan untuk melakukan
pekerjaan pengeringan yang baik pada sistem AC / refrigerant?
2. Berapa lama seharusnya vacuum pump harus dilepaskan dari system untuk
menyakinkan bahwa semua moisture/uap air telah terlepas?

Untuk memberikan jawaban dari semua pertanyaaan


per anyaaan diatas, anda harus
mengetahui kapasitas volume/ cubic capacity dari sebuah system yang akan
dikeringkan; jumlah moisture ada dua , yaitu yang terlihat dan yang tak terlihat,
yang tak terlihat adalah
lah yang terdapat didalam system; yang merupakan bag
bagian
dari part dan panjang koneksi line , sebaik baiknya hambatan didalam system itu
sendiri (captubes, valves, dll). Yang mana memungkinkan menyebabkan pressure
balik/back pressure.

Untuk itu kecepatan supply adalah salah satu jawaban untuk pertanyaan pe
penting
ini dan kemudian mencoba untuk mengenali kebenaran nya, Kita akan mulai
dengan memahami dasar fundamental dari system pengeringan refrigerant.

 Uap lembab dalam AC system.


 Pengaruh tekanan dan suhu terhadap titik didih air.
 Pompa Vakum Tinggi.
 Pompa Vakum dengan Gas Ballast / Vented Exhaust.
 Faktor - faktor yang mempengaruhi kecepatan pompa vakum dalam
mengeringkan system Refrigerant.

Page 54
Specialist Electric Stage 04

Moisture pada refrigerant


efrigerant System / Embun (Uap Lembab) dalam Sistem Refrigerant

Ketika ini menjadi hal yang penting


penting untuk disadari bahwa moisture
dalam refrigerant system adalah penyebab dasar dari banyak nya
masalah dan komplen, jadi hal ini sama penting nya untuk dipelajari
penyebabnya.

Pada dasarnya embun/uap lembab dapat dikategorikan menjadi


dua yaitu yang terlihat
hat dan yang tak terlihat. Kadang, cairan air ditemukan dalam
system , tapi ini merupakan hal yang tidak biasa. Embun/uap lembab yang tak
terlihat, atau uap air adalah culprit/penjahat yang menyebabkan masalah
terbesar dalam refrigerant dan AC system.
Setetes
etes air dapat terlihat kurang berbahaya, tapi di dalam refrigerant system, hal ini
merupakan “Monster”, sebagai salah satu musuh bagi service technician. Hal yang
membuat ini sangat berat adalah kenyataan bahwa uap lembab/embun masuk
ke dalam system AC dengan dengan mudah, tetapi sulit untuk dilepaskan dari sistem.
Berikut adalah, apa yang terjadi pada system:

Pertama,, uap lembab dapat menghasilkan “freeze-ups”


“freeze ups” //pembekuan. Uap
lembab akan terbawa oleh refrigerant dan dialirkan masuk ke jalur refrigerant
sebagai
ai kabut tipis yang dapat membentuk menjadi Kristal es di bagian
expansion valve.

Kristal es akan memperlambat atau menghentikan


aliran refrigerant yang menyebabkan kekurangan
pendinginan. Saat expansion valve menjadi hangat,
dikarenakan kekurangan refrigerant,
efrigerant, maka es akan
meleleh dan melewati expansion valve. Dan
refrigerant kemudian akan mengalir kembali sampai moisture kembali ke expansion
valve dan sekali lagi akan membentuk kristal es. Hasilnya akan terjadi intermittent
cooling (pendinginan yang tidak tetap).
Penyebab utama “freeze-up”
“freeze up” adalah banyak / sedikitnya
jumlah air dan ukuran dari partikel es yang terbentuk. Tetapi
“freeze-up”
up” bukan hanya satu-satunya masalah yang
disebabkan oleh moisture.
moisture Dia juga menyebabkan korosi,
yang dapat menjadi masalah serius.

Moisture dalam bentuk air menyebabkan korosi


setelah beberapa waktu.. Bagaimana pun moisture
bercampur dengan refrigerant akan menghasilkan
lebih banyak masalah korosi. Refrigerant seperti R
R-12
berisi chlorine,
e, dan perlahan lahan akan berhidrolisasi
dengan air dan menjadi satu membentuk asam.
Asam ini akan dengan hebat meningkatkan korosi
pada metal/besi dan dapat membuat korosi sebuah
lapisan tembaga.

Page 55
Specialist Electric Stage 04

Panas akan menaikan kemampuan dari korosi dengan adanya asam/acid, karena
semakin tinggi temperature mempercepat proses pembentukan asam. Asam ini
akan menyerang semua material yang bersentuhan dengannya
dengannya.

Refrigerant Oli refrigerant menghadirkan masalah yang lain disebabkan oleh


moisture. Pada dasarnya “ oil dan air tidak akan bercampur”, namun oli refrigerant
adalah pengecualian. Faktanya , oli refrigerant menarik moisture dan akan
menyerapnya dengan cepat jika berada
berada di atmosphere terbuka , Air asam yang
terbentuk bercampur dengan oli refrigerant,, membentuk ikatan campuran yang
kuat menjadi gelembung gelembung halus. Efek ini disebut “Sludging” (endapan)
dan mengurangi dengan besar kemampuan puan oil untuk melumasi.

Korosi menjadi beberapa masalah dari sudut operational ketika permukaan besi
termakan/terkikis
/terkikis dan menjadi solid/pejal, dan menghasilkan produk yang terpisah.
Pembentukan ini juga biasa disebut “sludge”.

Dan sludge dapat menyebabkan


menyebabkan masalah yang bervariasi. Dan dia akan menjadi
Plug/penyumbat pada strainer/penyaring yang halus, expansion valve dan
capillary tube. Dan karena “sludge” biasanya mengandung asam, sludge
mengkorosikan apa saja yang melekat, dan mempercepat kerusakan pada
system

“Cara yang paling efektif untuk menghilangkan moisture/uap lembab dari dalam
sistem dengan baik adalah dengan pompa vakum tinggi / “high vacuum pump”.

Pengaruh Tekanan dan Suhu terhadap Titik Didih Air

High Vacuum pump mampu untuk membuang semua


moisture/uap lembab dari sistem kedap udara atau
tertutup dengan mengurangi tekanan internal sistem
mencapai titik didih dari air pada temperatur normal.
Untuk hal itu telah dikenalkan disini bagaimana high
vacuum pump bekerja, yang seharusnya dinya dinyatakan
bahwa vacuum pump tidak menghisap/“suck out”
keluar liquid moisture, tetapi lebih disebabkan oleh
mendidihnya air menjadi bentuk uap/gas yang mana
dengan tidak terlalu berbahaya untuk dilepaskan dari sistem me
melalui exhaust/jalur
pembuangan pompa vakum.
vaku

Tekanan atmosfer akan menurun pada bagian/permukaan yang lebih tinggi.


Disebutkan 600 miles atmosfer dari permukaan air laut sama dengan 14.7 psi dan
atau mercury berpenampang 1 inci persegi dengan tinggi 29.92 inch.

Page 56
Specialist Electric Stage 04

Bergerak ke tempat di atas permukaan


permukaan air laut, misalnya ke puncak Gunung
Whitney, menghilangkan beberapa dari 600 miles atmosfer, maka akan berakibat
juga menurunkan tekanannya.

Tekanan Microns Celcius PSI


atmosfer 5 Microns -72 0.0001
mempengaruhi
20 Microns -61 0.0004
titik didih air.
Pada permukaan 51 Microns -46 0.001
air laut, dimana 517 Microns -27 0.01
tekanan
atmosfer adalah Torr Celcius PSI
14.7 (29.92” Hg), 5.17 1 0.1
air mendidih
10.34 12 0.2
pada suhu 212oF
(100 0C).. Tetapi, di gunung whitney dimana tekanan 15.51 18 0.3
atmosfer adalah 8.23 psi (16.9” Hg), air akan mendidih 20.69 23 0.4
di suhu 184oF. Rendahnya tekanan atmosfer, maka 25.86 27 0.5
akan rendah pula titik didihnya.
31.03 30 0.6
Oleh
leh karena itu , jika kita bisa mendapatkan 36.2 33 0.7
mengurangi dengan sangat significant tekanan 41.37 35 0.8
atmosfer didalam sebuah sistem refrigerant yang 46.54 37 0.9
tertutup, maka kita dapat menguapkan
(mendidihkan) moisture/ uap lembab meskipun 51.72 39 1
suhunya -90oF (-670C).. Prinsip ini di ilustrasikan dalam 103.43 53 2
chart di samping. 155.15 62 3
206.86 68 4
Ada 3 cara yang untuk menghilangkan moisture dari 258.58 73 5
refrigerant system, dengan sytem prosess mendidihkan 310.29 77 6
: 362.01 81 7

1. Mengirimkan sistem ke tempat yang lebih tinggi, 413.72 84 8


dimana suhu udara luar cukup untuk 465.44 87 9
mendidihkan air pada tekanan yang ada. 517.15 90 10
2. Menambahkan an panas ke sistem yang 568.87 92 11
menyebabkan moisture/uap lembab mendidih 620.58 95 12
3. Menggunakan pompa vakum tinggi untuk 672.3 97 13
mengurangi/menurunkan tekanan dan titik didih 724.01 99 14
air.
759.7 100 14.7
Dua cara yang di awal adalah cara yang tidak praktis
, sehingga high vacuum pump adalah sebuah 775.73 101 15
peralatan n yang diperlukan setiap service technician. 1034.31 108 20

Page 57
Specialist Electric Stage 04

High
h Vacuum/Deep Vacuum (Vakum Tinggi
Tinggi / Vakum Dalam)
Seperti di ilustrasikan diatas , tujuan dari sebuah vacuum
pump adalah untuk mengurangi tekanan internal sistem
refrigerant/air conditioning system sehingga
se uap lembab
dan kontaminasi lainnya dapat dibuang/ dilepaskan.

Istilah “high vacuum” dijelaskan sebagai kondisi dimana


tekanan internal dalam sistem adalah sangat rendah
atau hampir mendekati vakum sempurna. Vakum
tertinggi pada sistem adalah pembacaan micron yang
mendekati ke Nol / 0 micron.

Deep Vacuum um (Vakum Dalam) dapat dipikirkan


dipikir dengan
cara yang sama. Deep Vacuum adalah pembacaan
micron mendekati ke 0 micron. “High vacuum” dan
“Deep p vacuum” menjelaskan kondisi yang sama di
dalam sistem tertutup
tertutup. Untuk aplikasi service
refrigerant/Air Conditioning, high vacuum = vakum yang
baik atau pembacaan micron yang rendah pada sistem.

Selecting High Vacuum Pumps / Memilih Pompa Vakum Tinggi


Untuk membuat diskusi berikutnya agar lebih mudah dimengerti, in
ini akan menjadi
point terbaik untuk memikirkan dari tekanan / pressure (psi) pada sejumlah
mercury/air raksa. Hal ini akan mendukung, misalnya tekanan atmosfer pada
29.92” Hg sebagai ganti 14.7 psi.

Hal ini akan mempermudah kita untuk menggunakan chart diatas sebagai alat
visual ketika menentukan vakum yang harus dicapaicapai untuk mendidihkan air di
bawah suhu udara luar yang bervariasi. Chart diatas memperlihatkan kemampuan
pompa vakum untuk menghilangkan setiap inci air raksa.

Hal ini sanggup untuk membuang


membuang moisture/uap lembab pada suhu udara 80oF
(260C) atau lebih. Ketika ada vacuum pump yang mampu menarik dalam satu
inch dari tekanan atmosfer dan dapat menghilangkan moisture, hal ini juga
mampu menahan dan membiarkan vacu
vacuum itu untuk melanjutkan proses
pengeringan.
Sebagai tambahan ,caracara ini harus menarik tekanan menjadi vacuum pada semua
jalur system dan tidak sesederhana seperti yang dibayangkan sebelumnya , yaitu
hanya melewati sisi intake dari system.

Page 58
Specialist Electric Stage 04

Gas Ballast (Vented Exhaust) Pumps / Pompa


Pompa dengan Gas Ballast
(Vented Exhaust)

Gas Ballast atau Vented Exhaust adalah keistimewaan


pada beberapa vacuum pump. Membiarkan udara yang
relatif kering dari atmosfer untuk masuk ke second
stage/bagian kedua pompa . Udara ini mengurangi
kompresi di tahap
ahap akhir, yang mana akan menolong untuk
mencegah moisture dari kondensasi menjadi cairan dan
bercampur dengan vacuum pump oil. Disini diperlihatkan
perbandingan , bagaimana hal ini bekerja:

Bayangkan handuk basah yang dipuntir sampai air


jatuh/keluar. Hal ini dapat di bandingkan sebagai high
vacuum pump yang mana tidak dilengkapi dengan Gas
Ballast. Moisture akan ditarik dari system refrigerant yang basah dan terkompres
internal di dalam vacuum pump dan berkondensasi menjadi liquid. Sekarang
bayangkan pada ada handuk basah yang sama,
sama di lilitkan dengan handuk kering dan
di puntir, hal ini akan sangat banyak mengambil sejumlah puntiran sebelum
beberapa air jatuh atau lepas. Sehingga proses Gas ballast disusun untuk
membolehkan muatan moisture udara yang akan melewati langsung ke pump
bercampur dengan udara yang relatif kering, dan dengan demikian lambat laun
membuat compressi nya tidak menyebabkan condensasi.

Perbandingan handuk basah juga diilustrasikan , mengapa valve ini tidak bisa
menangani jumlah banyak moisture. Jika handuk selalu penuh dengan air,
meskipun pengenalan sepenuhnya adalah handuk kering, tidak akan mencegah
sejumlah air masuk ke pelepasannya ketika dua stage vacuum pump sedang
mengompres .Oleh karena itu beberapa pump didesain untuk bekerj bekerja dengan
kedua temperature internal tinggi ( untuk mengurangi condensasi di dalam oil) dan
gas ballast.

Berdasarkan aplikasi sederhana dari vacuum pump ketika digunakan untuk ”


mendidihkan air”, sangat penting untuk memilih kualitas dua stage yang dilengk
dilengkapi
dengan Gas ballast dan suhu internal
nternal yang tinggi untuk mencapai performance
yang cukup dan dapat melewati waktu yang lama. Bagaimanpun, vacuum pump
yang baik harus memiliki perawatan regular untuk menjaga performa pompa
tersebut.
Penggantian oil pump secara regular harus diantisipasi dan dipertimbangkan
sebagai salah satu bagian terpenting dalam program preventive maintenance.
Ingat, meskipun pump dilengkapi dengan Gas Ballast tidak menangani moisture
dalam jumlah banyak tanpa beberapa bagian menjadi berkondensasi dengan oil.
Jika diijinkan/ dilewatkan untuk tinggal di dalam pump, moisture yang dihasilkan
akan menjadi pengunci atau kehilangan efisiensi dan capacity.

Page 59
Specialist Electric Stage 04

Normalnya penggantian oil tidak disyaratkan selama proses pengeringan tunggal.


Tetapii akan lebih baik jika penggantian oil setelah selesai setiap penggunaan
vacuum pump. Hal ini khusus kritikal ketika proses pemompaan ke system diketahui
basah atau dapat berakibat pump terbakar

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Pompa dalam Mengeringk


Mengeringkan
Refrigerant System
Beberapa factor mempengaruhi “pumping speed” kecepatan memompa pada
high vacuum pump dan hingga waktu yang dibutuhkan untuk membuang semua
moisture dari refrigerant system adalah:
 Satuan cubic feet pada system.
 Jumlah moisture yang terkandung didalam system
 Ambient temperature yang terbaca
 Internal restriction / hambatan di dalam system
 External restriction diantara system dan vacuum pump
 Dan size/ukuran dari pump

Faktor yang hanya dapat dikendalikan oleh


service technician adalah external restriction
di antara sistem dengan vacuum pump.
Kita asumsikan bahwa semua variable factor
factor yang mempengaruhi down time pada
pump adalah semua sama.

Variable pressure di dalam system mencoba untuk menyamakan satu dengan


yang lain. Tekanan
nan tertinggi mengalir kearah pressure terendah.
Ilustrasi diatas menunjukkan variable pressure menghasilkan vacuum dari 100
microns dan system pada atmospheric pressure tertinggi. Pressure tertinggi pada
system akan mengalir ke arah vacuum pump sampa sampai
dikurangi atau sama dengan 100 microns pressure.
Kecepatan dimana akan mengalir pressure dikendalikan
oleh bagian dan panjang dari line yang berhubungan. Di
Laboratory test menunjukkan bahwa pump down time dapat
dengan significant dikurangi dengan menggunakan
menggunakan hose
hose yang berdiameter besar. Untuk mengoptimumkan
kecepatan pemompaan , membiarkan jalur line menjadi
pendek dalam jarak dan besar dalam diameter sebisa
mungkin.
Kita semua pernah mengempeskan
mengemp sebuah balon yang
dibocorkankan , membiarkan tekanan udara lepas dengan
menggerakkannya secara bebas /kasar.

Page 60
Specialist Electric Stage 04

Di lain waktu anda telah membocorkan balon dan meremas dengan paksa ,
melewatkan udara untuk lepas dengan suara seperti memekik. Pengaruhnya,
anda telah mengendalikan hubungan bagian pada ilustrasi diatas dan dalam
putaran mengendalikan waktu untuk merelease semua pressure yang tersimpan.

Prinsip ini identic dengan High pressure mencoba untuk bergerak ke arah low
pressure. Ilustrasi tadi menitik beratkan tentang pentingnya menghilangkan
external restriction sebisa mungkin.

Dalam menjawab untuk pertanyaan pertama , hal ini dapat diterima dengan
sempurna untuk menggunakan sebuah 4 CFM atau vacuum pump besar pada
system yang kecil.

Menggunakan terlalu kecil pump pada system yang besar, misalnya 1.2 CFM
pump pada 40 ton unit, dapat menyebabkan pump bekerja untuk mengoprasikan
kondisi “free air”, /udara bebas dengan memperpanjang sejumlah waktu,
sehingga beresiko kerusakan/ keausan pada penggunaan pump.

Untuk menjawab pertanyaan kedua , cara terbaik untuk mengetahui dengan jelas
bahwa system telah dikeringkan sepenuhnya dapat menggunakan Thermistor
vacuum pump gauge.

Hal ini untuk mencegah waktu terbuang sia sia dengan menariknya setelah
evakuasi komplet atau beresiko tidak mampunya melakukan pengeringan.

Ketika membaca vaccum , yang perlu di ingat bahwa lokasi dari gauge tube akan
mempengaruhi pembacaan , gauge terlalu dekat dengan vacuum pump,
pembacaan rendah akan didapatkan .

Untuk mendapatkan pembacaan yang lebih benar, isolasi vacuum pump dengan
menggunakan vacuum valve assembly. Biarkan pressure equalize / menyamakan
system dengan seksama, kemudian ambil pembacaan terakhir.

Page 61
Specialist Electric Stage 04

Vacuum Procedure
 Install Gauge

1. Connect manifold gauges set ke service port dekat dengan


compressor.service port untuk pengisian berada dekat dengan refrigerant
lines. Connect low pressure hose ke service port sisi suction dari compressor.
Connect high pressure ke service port sisi dischargenya compressor. Pastikan
untuk pemasangannya valve coupler nya diputar berlawanan arah jarum
jam (tertutup)
2. Putar pressure valve searah jarum jam dan pastikan kedua pressure valve di
manifold gauge pada posisi tertutup.
3. Tempatkan kain /majun bersih pada charging fitting hose saat akan
melepaskan gauge manifold set. Ini untuk mencegah spray pada
compressor oil. Buka low pressure valve pada gauge set setengah putaran.
Biarkan valve tebuka sampai jarum pada low pressure gauge bergerak turun
mencapai 29.93 in hg, dalam hal ini untuk flush air/membuang tekanan
angin pada low pressure hose. Dan juga flush udara pada gauge set.
Close/tutup low pressure valve pada gauge set.
4. Ulangi process ini pada sisi high pressure valve. Kencangkan charging hose
fitting di manifold gauge assy.

1. Low Pressure Valve


Biru
2. High Pressure
Valve Merah
3. Charging,
recovery, Vacuum
Hose Kuning
4. Compressor Block
Fitting Discharge
5. Compressor Block
Fitting Suction
6. Service valve
Discharge
7. Service Valve
Suction
8. Vented Exhaust
Valve
9. Line Dari
Condenser
10. Line Dari
Evaporator

Page 62
Specialist Electric Stage 04

 Vacuum System

1. Check oil level di vacuum pump. Tambahkan oil jika kurang. Jika
terkontaminasi dengan system ganti oil vacuum pump.
2. Connect electrical plug dari vacuum pump ke outlet yang diperbolehkan /
standart.
3. Connect charging hose (3) ke inlet fitting pada vacuum pump.
4. Untuk mengaktifkan pump motor. Aktifkan power switch pada posisi on
5. Buka valve (8) pada vacuum pump
6. Buka valve low pressure saja pada gauges block selama 5 -10 menit dan
perhatikan kedua low dan high pressure gauges. Kedua gauges harus
drop/turun tekanannya secara seimbang/sama, jika tidak kemungkinan ada
blocked/ kebuntuan di dalam system dan perlu investigasi lebih lanjut,JIka
kedua gauges drop seimbang setelah 5 - 10 menit , high side valve kemudian
dapat dibuka.
7. Operasikan vacuum pump sampai low pressure mengindikasikan
tekanan/pressure antara 1000 to 10,000 torr. (29.60 to 29.95 in hg) Setelah
vacuum di dalam system mencapai angka tersebut, tutup vented exhaust
valve(8) dan Low pressure – High pressure valve serapat mungkin.
Pastikan/perhatikan pergerakan Pointer/ jarum penunjuk, jika tidak bergerak,
lanjutkan utnuk mengoprasikan vacuum pump selama 60 menit setelah
vented valve exhaust tertutup. JIka anda memiliki waktu yang cukup dan
memungkinkan, lakukan proses vakum lebih lama.

Procedure penggantian oil

a) Compressor Sanden (Plug oil fill available)

Pengisian oli kompresor harus diisi melalui plug oli sesuai dengan spesifikasi.
Jika kekurangan sejumlah oil dirasakan masih dibutuhkan ke dalam system
berdasar kan luas nya kapasitas refrigerant, hal ini bisa dilakukan dengan
penyuntikan/injek kedalam HIGH side ketika melakukan charging system
dengan refrigerant. Dilarang mengisi oli melalui Low side hose dekat dengan
compressor, karena hal ini dapat menyebabkan menjadi hydraulic lock pada
oil dan dapat mengalami kerusakan.

Page 63
Specialist Electric Stage 04

Gunakan
unakan inject oil (seperti gambar di bawah). Masukkan oli yang diperlukan
ke dalam botol, kemudian hubungkan ke tabung refrigerant. Inject
Inject-kan oli
bersamaan saat pengisian refrigerant.

b) Compressor Denso ( Plug oil fill not available)

Untuk kompresor tipe ini, cara


c mengisikan oli ke sistem
stem yaitu llangsung melalui
low suction hose sesuai spesifikasi. information dari Denso
o

Lihat kapasitas oil setiap penggatian component pada air contioning system
untuk komatsu atau caterpillar.

Page 64
Specialist Electric Stage 04

Komatsu HD785

Caterpillar unit

Page 65
Specialist Electric Stage 04

Recharge Refrigerant dengan menggunakan liquid


1. Low pressure valve
2. High pressure valve
3. Yellow Charging hose
4. Blue Low pressure hose
5. Red High pressure hose
6. Manifold gauge set
7. Service valve (discharge)
8. Service valve (suction)
12. Refrigerant tank
13. Refrigerant tank valve
14. Digital Scales

Page 66
Specialist Electric Stage 04

a. Kencangkan charging hose dengan tangan saja (3) dari manifold gauge set
langsung ke valve (13) pada tangki refrigerant (12). Buka valve (13) pada
bagian atas tangki refrigerant (12). Cara ini untuk mengalirkan refrigerant
melalui charging hose (3) ke manifold gauge set (6)
b. Kendorkan hose (3) pada manifold gauge set (6) 2 sampai 3 detik , kemudian
kencangkan connection nya . procedure ini untuk membuang udara dari
lines – hose .

c. Letakan tangki refrigerant (12) pada scale/pengukur (14) dan letakkan valve
(13) pada posisi di bawah/dibalik, kemudian check berat dari tangki.
d. Buka high pressure valve (2) pada manifold gauge set (6). Cara ini untuk
melewatkan liquid refrigerant masuk kedalam system melalui sisi high pressure
pada compressor.
e. Selalu Check berat dari tangki refrigerant (12). Berat tangki akan berkurang
sebanyak refrigerant yang masuk kedalam system, tutup valve (13) dan tutup
high pressure valve (2). Menutup valve valve ini untuk menghentikan aliran
refrigerant. Sebagai contoh ,terbaca 1.8 kg (4 lb)berarti dari refrigerant telah
masuk ke dalam system dengan kapasitas 1.8 kg (4 lb)
f. Dalam hal ini untuk memastikan system beroprasi dengan benar, disconnect/
lepaskan charging hose (3) pada valve tank (12) dan lakukan performance
check.

Di bawah ini berat standard refrigerant pada beberapa Heavy Equipment/alat


berat :

Note: Jika mengisi refrigerant tidak mencukupi dengan liquid, lakukan pengisian
dengan gas, engine running high idle fan blower speed maximum.

Page 67
Specialist Electric Stage 04

Dengan menggunakan GAS dan Engine Running sebagai berikut:

a. Hubungkan manifold gauge pada system, hose berwarna kuning pada botol
refrigerant, Yang diisikan harus gas(tabung pada posisi berdiri).
b. Buka valve pada botol refrigerant, kemudian kendurkan hose kuning pada
manifold untuk membuang udara yang terjebak dalam hose, lalu kencangkan
lagi.
c. Cek digital scale, berapa banyak refrigerant yang telah masuk saat mengisi
liquid untuk melanjutkan pengisian dengan gas
d. Hidupkan mesin pada rpm High Idle.
e. Hidupkan switch AC dan blower pada posisi maksimal.
f. Isikan refrigerant pada sisi low dengan membuka valve secara bertahap. Cek
scale sampai sejumlah refigerant yang diperlukan (standart) telah mencukupi
dan tutup valve low side.

Note : jika compressor clutch putus (cut out), selama prosess pengisian refrigerant,
posisikan off/tutup valve low side, dan buka kembali valve saat compressor cut in
untuk melanjutkan pengisian, Hal ini untuk mencegah pressure kembali ke tank,
saat equalize pressure terjadi dan menyebabkan high pressure.

g. Perhatikan pembacaan pada manifold gauge sesuaikan dengan spesifikasi


h. Lakukan proses performance test sesuai prosedur.

Performance Test
Pengetesan system AC dilakukan untuk menjaga kondisi semua komponen
didalam system.
1. Connect AC gauge.
2. Hidupkan engine pada putaran high idle rpm.
3. Hidupkan AC pada posisi ON selama 5 sampai 10 menit dan blower fan pada
posisi medium dan high speed untuk menstabilkan system dan tutup semua
jendela dan pintu kabin.

Page 68
Specialist Electric Stage 04

4. Tempatkan thermometer pada AC ventilasi sedekat mungkin pada evaporator.


Pastikan probe tidak menyentuh part lain/bebas (plastic atau ducting).
5. Setelah cabin temperature stabil posisikan switch blower pada medium speed.
6. Pembacaan manifold gauge harus sesuai spesifikasi.
7. Bandingkan pembacaan temperature udara keluaran evaporator dengan
ambient temperature.
8. Catat semua pembacaan pada AC Check list.

9. Check temperature mulai dari compressor outlet kemudian ke fitting setelahnya


sesuai dengan urutannya, dan rasakan perbedaan temperaturenya untuk
memastikan semua bekerja dengan baik.

a. Compressor outlet fitting harus terasa panas ke sangat panas. (Jika


extreme hot kemungkinan system over charged atau ada
kebuntuan/blockage. Jika fitting hanya terasa hangat kemungkinan
low charge.)
b. Condenser inlet fitting harus terasa panas ke sangat panas. (Jika
extreme hot kemungkinan system over charged atau ada
kebuntuan/blockage. Jika fitting hanya terasa hangat kemungkinan
low charge.)
c. Condenser outlet fitting Harus terasa hangat. (Jika outlet fitting masih
terasa sangat panas condenser mungkin blocked dan perlu washing
memperbaiki aliran udara atau condenser fan rusak atau system over
charge). Jika outlet fitting terasa dingin condenser kemungkinan
terdapat internal blockage dan perlu flushing.)
d. Receiver dryer inlet fitting seharusnya hangat. (Sama seperti “C” diatas.)
e. Receiver dryer (orifice tube) outlet fitting harus dingin. (Jika fitting ice
cold/ Kristal es system mungkin under charge/ kurang charge atau
orifice mungkin blocked sebagian. Jika fitting hangat ,system mungkin
under charge.)
f. Receiver dryer untuk TX valve, H block harusnya hangat di sisi inlet dan
outlet nya, (jika out let dingin kemungkinan ada internal blok atau
hambatan , jadi dilakukan penggantian)
g. Evaporator inlet fitting seharusnya dingin.
h. Evaporator outlet fitting seharusnya dingin sampai ice cold/ Kristal es.
(Jika hangat , system kemungkinan pengisian nya kurang atau
evaporator kemungkinan terjadi kebuntuan hambatan aliran dan
pendinginan).
i. Accumullator inlet dan outlet (FOT) seharusnya dingin sampai hamper
menjadi es (Jika hangat , system kemungkinan pengisian nya kurang
atau evaporator kemungkinan terjadi kebuntuan hambatan aliran
dan pendinginan)
j. Compressor inlet fitting seharusnya dingin sampai ice cold/ Kristal es

Page 69
Specialist Electric Stage 04

Table perbedaan temperature udara yang di izinkan:


Ambient Temp Perbedaan yang diizinkan
Kurang dari 240C 110C
Antara 24 - 320C 140C
Di atas 320C 170C

Misal: Ambient temperature 330C maka temperature didalam kabin haru


harus:
33 C – 17 C=16 C
0 0 0

1. Sentuh hose dan komponen sisi tekanan tinggi harus panas.

2. Sentuh hose dan komponen sisi tekanan rendah harus dingin.

3. Apabila kondisi tercapai maka system berjalan dengan normal.

Disconnect / Melepas Manifold Gauge Hoses

1. Running Engine dengan High Idle dan putar valve pada sisi High
High-coupler
merah berlawanan dengan arah jarum jam (off)

2. BUKA valve tap sisi high – merah pada manifold gauge block
block.

Page 70
Specialist Electric Stage 04

3. Perlahan lahan BUKA sisi Low-valve


Low valve tap biru pada blok manifold untuk
melewatkan high pressure liquid mengalir kembali kedalam sisi Low nyanya.
Perhatikan Low side gauge dan pastikan dia tidak menunjukan diatas 50
Psi , ini memberikan waktu untuk
k liquid berubah bentuk
bentuk, yaitu dari liquid
menjadi vapour sebelum masuk ke dalam compressor.(Jika liliquid masuk
kedalam compressor maka dapat menyebabkan kerusakan)
kerusakan).

4. Ketika kedua pressure gauges kembali bekerja normal ke sisi low pressure.
Sisi Low manifold valve bisa ditutup dan Coupler tap biru nya dapat di
buka.

5. Kurangi rpm engine sampai low idle selama beberapa menit kemuadian
shut down engine dan lepaskan hose coupler nya.

Note; Procedure ini membiarkan gauges valve di connect dan disconnect tanpa
membuang refrigerant pada AC system setiap kali gauges di disconn
disconnect

Flushing Procedure

ATS flushing kit instructions

Page 71
Specialist Electric Stage 04

Beberapa type dari leak detector yang kita ketahui;


 Colored Dye Additive
 Liquid Detergent--Type Detector
 Electronic Leak Detector
 Flame , or Gas Leak Detectors (Halide)
 Soap Solution (larutan sabun) dan pressure test dengan nitrogen

1) Cara Menemukan Kebocoran Dengan menggunakan Nitrogen Pressure test


(Soap Solution/larutan
/larutan sabun)
sabun
ATS Pressure testing instructions (sesuai dengan procedure pengetesan
tekanan pada ATS)

2) Coloured dye leak testing

Zat ini akan ditambahkan


ditambahk pada refrigerant. Operasi
pada system akan terlihat warna berbeda pada titik
dimana ada kebocoran. Kebocoran yang tipis
membutuhkan beberapa minggu atau bahkan
bulanan untuk dapat menghabiskan refrigerant dan
mempengaruhi system pendingin . cara ini biasanya
bia
sering dipakai dengan menambahkan additive
atau zat ini ketika metode deteksi kebocoran yang
lain gagal.

Keuntungan:
 Economical
 Mudah digunakan

Page 72
Specialist Electric Stage 04

Kekurangan:
 Kotor saat digunakan
 pada umumnya tidak direkomendasikan oleh manufacture compressor – di
beberapa kasus dapat menggagalkan warranty
 Mungkin tidak selalu akan terlihat , khususnya jika terjadi bocor kecil
 Mungkin tidak selalu akan terlihat di bagian sisi suction pada system jika
terjadi kebocoran kecil

3) The ELECTRONIC LEAK DETECTOR

(Fig.. 4.8) is a sensitive leak detector. Most electronic detectors can detect an
equivalent of ½ oz. per year. However, the initial cost of this type detector has
been a deterrent to individuals and small shops doing a minimum of air
conditioning service. This instrument is electronic and must be handled with care
to give accurate results. When cared for properly, the electronic detector will
locate leaks quickly and accurately that are almost impossible to locate with
other types of detectors. (Fig. 4.9).
Bagian
an ini kita membahas tentang pendeteksi kebocoran. Kebanyakan detector
electronic dapat mendeteksi setara dengan ½ OZ. per tahun . Namun biaya awal
untuk detector jenis ini telah menghambat masing masing orang dan bengkel
bengkel kecil untuk melakukan minimum
minimum service air conditioning. Instrument
electronic ini harus ditangani dengan hati hati dan benar untuk mendapatkan
hasil akurat.

Page 73
Specialist Electric Stage 04

Ketika alat ini ditangani dengan benar, pendeteksi electronic akan menunjuk
lokasi kebocoran dengan cepat dan akurat dan yang hamper tidak dapat
ditemukan oleh type type alat pendeteksi kebocoran yang lain. Pendeteksi

kebocoran harus dilakukan saat system sedang bekerja dan bertekanan untuk
mendapatkan hasil akurat. Kebocoran yang sangat kecil sering kali
mengisyaratkan kenaikan
aikan pressure diatas normal sebelum detector dapat
menemukan lokasi kebocoran nya 50 % charge refrigerant di dalam system,
sudah cukup untuk mengetahui banyaknya lokasi kebocoran. Tapi Terkadang,
kebocoran yang sangat kecil susah ditemukan dan perlu pengi
pengisian overcharge,
lebih banyak dari standard.
Sisi high pada system mungkin memerlukan pengujian /test sementara ketika
sedang beroperasi dengan membatasi aliran udara condenser, untuk menaikan
high side pressure di atas normal. Pada sisi low/ low side di p
posisikan “off” dengan
menyamakan pressure di kedua sisi system nya.
ketika menggunakan pendeteksi kebocoran, jangan mengubah stiffer atau
snorkel lebih cepat dari 1 inch (25 mm) per detik. Karena banyak kebocoran
yang dapat ditemukan dengan mencari titik titik kecil kebocoran oil atau lapisan
oil di sumber kebocoran.

Leak Testing System Using Electronic Leak Detector

Page 74
Specialist Electric Stage 04

Banyak nya electronic detector kebocoran yang cocock untuk refrigerant dan air
conditioning system, terdapat dipasaran. Sebagian besar relative murah dan
kebanyakan model model sebelumnya mendeteksi kebocoran untuk system CFC
dan R134a.

Detector electronic bekerja dengan merasakan/sensing pelepasan corona


molekul dari refrigerant (pancaran dari molekul).

keuntungan:
 Economical & dapat digunakan kembali
 Dapat mendeteksi kedua refrigerant R134a dan R12 (dan CFC’s gas
lainnya)
 Electronic detector yang baik adalah sangat sensitive, karena akan
mendeteksi kebocoran yang sangat kecil jika digunakan dengan benar.

kekurangan:
 Akan medeteksi kebocoran ketika sensing tip mengenai kontak dengan
bahan bahan seperti epoxies, keringat dan gas gas lainnya.
 Dibutuhkan beberapa kali latihan untuk mendapatkan cara pengoprasian
yang benar
 Detector electronic adalah sensitive instrument dan dibutuhkan kepedulian
lebih dalam perawatannya
 Efffeciency dapat menjadi efek yang serius pada ambient kondisi/udara
luar, seperti contohnya angin.

Page 75
Specialist Electric Stage 04

Topic 5

Air Conditioning Wiring Diagram & Fault Finding

=
Untuk mengoprasikan air conditioning system harus memiliki electrical system
yang mengendalikan dan melindungi mekanikal component. Untuk melakukan
ini, harus mengaktifkan magnetic cluctch compressor “on” dan “off” ketika di
inginkan, mengoprasikan fan untuk mensirkulasikan udara dalam kendaraan
sebaik mungkin melewati condenser dan menyediakan protection/perlindungan
dari kelebihan pressure dan electrical over load (kelebihan beban).

Page 76
Specialist Electric Stage 04

Tujuan dari electrical air conditioning system ini adalah untuk;


 engage dan disengage (menghubungkan dan memutus) magnetic
compressor clutch dalam me respon temperatue evaporator.
 Protect system component dari kerusakan di karenakan kelebihan pressure.
 Mengoprasikan fan condenser dan evaporator .

Catat apa yang terjadi pada efek awal pendingin ketika A/C pertama kali di ON;

 Condenser fan akan bekerja. Jika A/C system menggunakan engine Thermo
fan untuk mengalirkan udara melalui condenser, fan akan bekerja
berdasarkan Engine temperature. Jika menggunakan fan terpisah maka
akan bekerja sendiri (independent) tanpa memperhatikan temperature
engine
 Interior blower fan akan bekerja untuk memastikan ada nya udara mengalir
melewati evaporator. Speed /kecepatan fan ini dapat dipilih sesuai
keinginan. Beberapa kendaraan akan menyarankan switch dapat bekerja
sebelum A/C system akan di fungsikan. Kendaraan yang lain akan
mengoprasikan fan ketika switch A/C di fungsikan meskipun fan switch pada
posisi “OFF”
 Compressor magnetic clutch akan engage / terhubung tergantung pada
closed circuit/ circuit yang terhubung melalui thermostat dan pressure switch
di sisi high dan low pada A/C system. Magnetic clutch di berikan power dari
interior fan saat switch di “ON”.
 Dengan magnetic clutch terhubung ke compressor, dan udara mengalir
melalui condenser dan evaporator, process sirkulasi refrigerant berlangsung.

Air conditioning fault


Kesalahan-kesalahan pada air conditioning yang biasa terjadi;
 Refrigerant – disebabkan oleh kebocoran , atau terlalu banyak recharge
(overcharge)
 Kerusakan component component – Nge blocked menyebabkan kelebihan
pressure di sisi high, stuck-open TX valve membanjiri evaporator, fault atau
kerusakan pada thermostat tidak dapat mengoprasikan compressor,
kemudian tidak dapat mengompress, fault pada electrical switch dan
pressure detector, condenser fan tidak dapat bekerja.

Kebanyakan dari fault fault ini mudah untuk ditemukan dengan mengerti dari
system component dan operasinya, seperti sama baiknya dengan menulis
diagnostic procedure,
Dalam kenyataan di lapangan banyak masalah masalah A/C yang telah
ditemukan dan di perbaiki selama service. Saat melakukan test performance
sebelum melepas refrigerant harus di identifikasi adanya macam macam
masalah yang muncul. Evakuasi procedure akan mengindikasikan adanya

Page 77
Specialist Electric Stage 04

kebuntuan atau kebocoran yang nampak. Tindakan perbaikan nya dapat


diambil sebelum system di recharge.

For pengertian yang lebih baikdari bagaimana melakukan ini , kita harus
mengetahui , bagaimana cara menggunakan manifold gauge dengan
mengetahui kesalahan kesalahan sebaik melakukan pembacaan operation
dengan benar. Pada saat service ,pertama tama lakukan diagnostic procedure
sesuai dengan panduan dan dan technician yang berpengalaman. Ini akan
memberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan memperlihatka
metode yang benar dalam menemukan kesalahan kesalahan.

Typical problem

1. A loss of refrigerant (kehilangan refrigerant)

The system must be recovered, repaired and serviced in the normal manner.
Kehilangan refrigerant akan terlihat jelas ketika manifold gauges di connect atau
dari petunjuk kebocoran oil. Gejala tidak dingin ataupun kurang dingin,
compressor tidak engage atau sangat sering ditemukam sirkulasi keluar dan
masuk dari system atau suara desis datang dari evaporator housing. Maka System
harus di recovery, repair dan dilakukan service dengan normal procedure.

2. A system blockage or restriction (system buntu atau terhambat)

Jika kebuntuan terjadi, normalnya di satu atau dua tempat;

 Receiver drier – disebabkan karena desiccant lepas dan bersirkulasi


dengan system
 TX valve – disebabkan oleh sisa valve tertutup atau buntu penuh

Ketika kebuntuan atau hambatan terjadi, mungkin saja manifold gauge tidak
mengindikasikan lebih tinggi dibandingkan normal pressure. Pada kondisi normal
praktis , kedua gauges akan menunjukkan lebih rendah daripada pembacaan
normal. Untuk penjelasan lebih detail pada pembacaan gauges. Gejal gejal dan
langkah langkah perbaikan dapat di lihat di buku atau service manual.

3. Kebuntuan pada Condensor Core/fins

Kebuntuan pada condenser sesegera mungkin akan menyebabkan kenaikan


pada sisi High pressure sebagaimana liquid panas dari compressor yang tidak di
dinginkan dan tidak dapat berubah bentuk.

Cara tergampang untuk menyelesaikannya ini adalah mencuci dengan


memberikan tekanan pada core/fins tetapi harus berhati hati jangan
merusaknya dengan menggunakan air bertekanan tinggi.

Page 78
Specialist Electric Stage 04

4. Kebuntuan Pada Evaporator core/fins

Kebuntuan pada evaporator secara umum juga akan menyebabkan tekanan


tinggi dan hambatan.
Aliran angin yang keluar dari louver/ vent juga sangat mudah untuk di diagnose .
Hal ini biasanya dalam kondisi berdebu atau mesin yang sudah lama dimana
kabin sudah memiliki seal/pelindung yang baik dan akan membiarkan debu
masuk kedalm kabin saat operator mengoprasikan alat dengan jendela atau
pintu terbuka.

Untuk menyelesaikan masalah ini Evaporator assy harus dibuka dan terkadang
harus dikeluarkan dan dilepas, tergantung pada mesin, tersedia Evaporator yang
core nya dapat dibersihkan dengan cara langsung (tanpa harus dilepas).

Percobaan utnuk mengetahui perubahan pada temperature dengan tangan


atau metode lain;

 Jika temperature diantara inlet dan outlet di receiver drier berbeda, ini
kemungkinan mengindikasikan buntu atau terhambat
 Pressure yang dropyang ,melewati bagian yang buntu atau terhambat
dapat menurunkan temperature
 Meskipun kebuntuan telah dicurigai, system harus direcovery
kesalahan/fault nya, diperbaiki kemudian di service dengan normal
procedure.

5. Faulty compressor (kerusakan compressor)

Kerusakan compressor dapat menyebabkan gauges mengindikasikan pressure


yang lebih tinggi dari normalnya pada sisi low dan lebih rendah dari pembacaan
normal pada sisi high nya. Hal ini disebabkan kerusakan mechanical dan
menimbulkan noises

Jika diyakini atau ditentukan bahwa compressor nya rusak, system harus di
recovery, perbaiki dan di service dengan normal procedure. Untuk mendapatkan
ide yang bagus , tentang bagaimana perbedaan jumlah refrigerant dan aliran
udara yang terhambat dan dapat mempengaruhi system operasinya.

Lakukan aktifitas yang benar menggunakan kendaran yang terpasang Air


conditioning system dengan benar.

Page 79
Specialist Electric Stage 04

TERMINOLOGY AIR CONDITIONING SYSTEM

1.Compressor
Untuk mensirkulasikan refrigerant pada system AC, Mengcompressikan refrigerant
bertekanan rendah menjadi bertekanan tinggi kurang lebih(1,2 menjadi 13
Kg/cm2) dan temperaturnya tinggi ( 70 0C).

2.Compressor Coupling / Magnetic Clutch


Berfungsi untuk menghubungkan dan memutus Compressor dengan drivenya
secara electric

3.Reciever Dryer
Untuk menyaring kotoran, menyerap air (mengeringkan) refrigerant pada system
dan untuk mengetahui jumlah refrigerant.

4.Expansion Valve
Memodulasi dan mengatur jumlah refrigerant yang akan dikirimkan kedalam
evaporator berdasarkan sensing bulb yang ditempatkan pada outlet evaporator.

5.Evaporator
Menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui fin fin pendingin, sehingga
udara dalam ruangan menjadi sejuk.

6.Condenser
Bersama sama dengan fan merubah refrigerant berbentuk gas bertekanan tinggi
menjadi refrigerant berbentuk cair bertekanan. Dengan cara mendinginkan/
menurunkan temperaturnya.

7.Thermostat
Mengatur suhu ruangan dengan cara memutus dan menghubungkan arus ke
magnetic clutch berdasarkan temperature sensor.

8.Motor Blower
Untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan melalui evaporator sehingga menjadi
sejuk.Yang di lengkapi dengan gate untuk memasukan udara luar ke dalam
ruangan melalui Evaporator.

9.Hi and Lo Pressure


Pressure switch yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus ke clutch
compressor berdasarkan pressure pada system. Terpasang pada line high pressure
tujuannya sebagai pengaman compressor.

Page 80
Specialist Electric Stage 04

10.Ice Control
Untuk mencegah terjadinya ice/beku pada evaporator dengan memutus arus ke
compressor.

11.Temperature Sensor
Terpasang di evavorator untuk mengetahui temperature udara yang masuk ku
ruangan/cabin, ada juga yang bersama thermostat untuk menjaga temperature
ruangan sesuai setting nya.

12.Outside Temperature Sensor (16c)


Sensor untuk mengetahui temperature udara luar, tujuannya untuk mengkalkulasi
dengan temperature dalam ruangan. Perbedaannya mengacu pada standart

Temperature udara luar Perbedaan yang di ijinkan


Kurang dari 240C 110C
24 – 320C 140C
Lebih dari 320C 170C

TECHNICAL TERM

1. Laten heat
Panas yang dapat merubah bentuk/wujud suatu benda, tetapi tidak merubah s
uhunya ( Misal: es menjadi Cair )

2.Sensible Heat
Panas yang dapat merubah suhu suatu benda, tetapi tidak merubah
bentuk/wujudnya ( Misal: merebus air )

3.Humidity
Kelembapan/Kandungan uap air yang terdapat pada udara

4. Absolute Humidity
Jumlah kandungan uap air di dalam udara di bandingkan udara kering.

5. Relative Humidity
Jumlah uap air yang terkandung didalam udara di banding dengan udara
yangsudah tidak dapat meny
erap uap air (udara jenuh ).

6. Evaporasi
Cairan yang menguap menjadi gas dengan menyerap panas dari sekelilingnya.

Page 81
Specialist Electric Stage 04

7. Kondensasi
Gas/uap yang berubah menjadi cairan dengan melepas panas ke
sekelilingnya.

8. Absolute pressure
Presurre/tekanan yang di pengaruhi besarnya tekanan udara luar (tekanan gauge
ditambah tekanan atmosfer).

9. Suction and Discharge


Sisi masuk dan sisi keluar (low pressure line dan high pressure line), secara umum
pada pump dan compressor.

10.Gauge Pressure
Suatu alat untuk mengukur pressure/tekanan dalam system maupun tabung,
satuannya Kg/cm2 dan persamaannya.

11.Refrigerant
Media pemindah panas yang bersirkulasi pada system AC untuk menghasilkan
efek pendinginan ( HFC134a )

12.Sensitizing Tube
Sensor panas yang terpasang pada outlet evaporator untuk mengatur kinerja
expansion valve, untuk memperbesar dan memperkecil refrigerant yang ke
evaporator.

13.Orifice
Terdapat pada expansion valve dan Drier type FOT, berfungsi untuk menurunkan
tekananrefrigerant, dari bentuk cair bertekanan dan suhu tinggi menjadi spray cair
bertekanan dan suhu rendah sehingga dapat menyerap panas melalui
evaporatornya.

14.Thermostatic Switch
Dilengkapi dengan capillary tube berfungsi untuk mengatur suhu ruangan dengan
memutus dan menghubungkan arus ke magnetic clutch. Tube terpasang di
evaporator

15.Moister
Kabut/butiran butiran dari refrigerant dalam bentuk gas / uap air

16.Negative Pressure
Pada saat melakukan pem vacuum an pada system AC terjadi negative pressure
pada system dengan tujuan untuk membuang udara dan uap air dalam system
AC.

Page 82
Specialist Electric Stage 04

17.Engage & Disengage


Engage terhubung nya drive/pully dengan driven/compressor AC sehingga system
bekerja, Disengage terputus
terpu nya drive/pully
lly dengan driven/compressor sehingga
sysem tidak Bekerja. ( Cut in – cut outnya magnetic clutch pada compressor AC
AC) .

TOOLS

6. Diagram Psychometrik
Untuk mengetahui tingkat ke lembapan udara (dalam 0/0)

2. Thermometer
Untuk mengukur intensitas suhu/temperature ( 0C, 0F ,0R, 0K))

3. Leak Detector
Untuk mengukur kebocoran refrigerant pada system AC

4. Vacum pump
Pump yang di pakai untuk pem vacuum ( mengurangi tekanan ) pada system
AC, dengan tujuan membuang udara dan uap air pada syste
system

5. Pressure gauge
Alat untuk mengukur tekanan pada system maupun tabung
tabunguan, dengan satuan
Kg/cm , PSI, BAR, Kpa
2

Page 83
Specialist Electric Stage 04

Selesai

Silahkan simpan buku training ini dan gunakan sebagai acuan ulang jika
anda merasa tidak yakin dengan system.

Untuk membantu belajar dan mengerti tentang AC secara lebih dalam


sebagaimana dengan pekerjaan anda, disarankan mencatat hasil dari
setiap pekerjaan yang anda lakukan pada buku sebagai acuan personal, dan
hal ini memudahkan anda untuk belajar dan mengingat.

AC ADALAH HAL YANG MUDAH JIKA


ANDA MENGIKUTI PROCEDURE!!!!
TIDAK SHORT CUTS (JALAN PINTAS) !!!!!

Page 84

Anda mungkin juga menyukai