TOPIK 6
CATERPILLAR
MONITORING SYSTEM
6.1
Bagian ini akan membahas Caterpillar Monitoring System. Sistem ini fleksibel (dapat
dipasangkan di berbagai Caterpillar machine), modular monitoring system yang terdiri dari:
Main display module
Quad gauge cluster module
Speedometer/tachometer module
Switch dan sensor
Action lamp
Action alarm
Caterpillar Monitoring System merupakan generasi sistem pemantau yang banyak diguna-
kan pada Caterpillar machine saat ini dan mendatang.
‘Jantung’ dari sistem ini adalah main display module, dimana semua informasi dari berbagai
switch dan sensor dan modul lainnya diolah. Main display module kemudian akan meng-
aktifkan berbagai output.
6.2
Gambar diatas memerlihatkan komponen sistem pemantau yang terpasang pada 777D Off
Highway Truck yang terdiri dari Main Display Module, Gauge Cluster Module, dan
Speedometer/Tachometer Module yang terhubung dengan berbagai komponen input dan
output. Sistem pemantau yang terpasang pada machine lainnya mungkin tidak dilengkapi
dengan speedometer/tachometer module, namun fungsi sistem utamanya tetap sama.
6.3
Main display module berfungsi sebagai pemroses data sistem pemantau dan harus dipasang
agar sistem ini bisa bekerja.
Main module seperti terlihat pada gambar diatas, terletak pada dashboard dan memiliki
tampilan sampai 10 buah alert indicator (bagian atas modul) dan pada bagian bawahnya
terdapat layar digital readout.
Alert indicator menggunakan input dari berbagai switch, sensor, sender dan CAT Data link
untuk mengingatkan operator bila terdapat kondisi pada machine yang tidak normal.
Pada layar digital ditampilkan 6-digit yang menunjukkan jam kerja machine, engine speed
(putaran engine), jarak tempuh dan informasi untuk diagnostik. Pada layar ini juga terdapat
penunjuk satuan seperti oC, kPa, MILES, RPM, LITER dan HOURMETER. Indikator-indikator
ini akan ditampilkan atau tidak ditampilkan tergantung dari fungsi yang dipilih untuk ditampil-
kan pada 6-digit readout.
Service code juga ditampilkan pada layar ini untuk menunjukkan bila terdapat kerusakan
pada machine. Main display module menggunakan sepasang kabel untuk berkomunikasi
dengan electronic control system lainnya dan sebagai jalur menuju berbagai display module.
CAT Data link digunakan untuk berkomunikasi dengan electronic control lain. CAT Data link
memungkinkan komunikasi dua arah, sehingga input dan output dapat berkomunikasi.
Saluran komunikasi lainnya adalah Display Data link. Link ini memungkinkan komunikasi
informasi antar main display module dengan quad gauge dan speedometer/tachometer
module.
6.4
Gambar diatas menunjukkan gauge cluster module. Modul ini menampilkan 4 buah
parameter kondisi machine yang selalu berubah yang harus sering diperhatikan oleh
operator.
Keempat parameter yang dimonitor oleh empat gauge cluster module adalah (dari atas ke
bawah):
Brake oil temperature (kanan atas): Maximum operating temperature adalah 124ºC
(255ºF).
Informasi yang ditampilkan oleh gauge ini diperoleh dari brake oil temperature sensor
System air pressure (kiri bawah): Minimum operating pressure adalah 483 kpa (70
psi).
Informasinya dipasok oleh system air pressure sensor
6.5
Speedometer/Tachometer Module
Ground speed: Ditampilkan pada sisi kiri dari tiga digit area display dan dapat
ditampilkan dalam satuan miles per hour (mph) atau kilometer per hour (km/h).
Informasi ini ditampilkan berdasarkan input dari transmission output speed sensor
Actual gear: Ditampilkan pada sisi kanan dari dua digit area display dan terdapat
dua digit yang menunjukkan actual transmission gear yang sedang engage. Digit
sebelah kiri menunjukkan atual gear (contoh ”1”, ”2”, ”3”, dll). Digit sebelah kanan
menunjukkan arah yang dipilih (”F”, ”N” atau ”R”).
Informasi ini berdasarkan input dari transmission gear switch yang terdapat di
transmission housing
6.6
Dash Indicator
Disebelah kiri gauge cluster module terdapat empat buah indicator, yaitu:
Left Turn (belok kiri)
Body up: Lampu menyala jika body di atas. Input ini dari body up switch.
Reverse: Lampu akan menyala jika shift lever switch pada posisi MUNDUR.
High Beam
6.7
Dash Switch
6.8
Komponen Input
Main display module membuat keputusan berdasarkan masukan dari berbagai switch,
sender dan sensor yang terpasang pada sistem, termasuk juga CAT Data link. Input akan
memberitahukan main display module bagaimana sistem harus bekerja dan status dari
machine itu sendiri.
Terdapat tiga tipe input yang digunakan, yaitu: tipe switch, tipe sender dan tipe sensor.
Beberapa input merupakan multi guna.
Contoh:
Pin nomor 7, 17, 27 dan 37 pada main display module bisa merupakan pin untuk
input switch atau sensor PWM.
Pin nomor 9 dan 18 pada main display module bisa merupakan pin untuk input switch
atau sender (0 – 240 ohm)
Pin nomor 8, 10, 28, 38 pada main display module bisa merupakan pin untuk input
switch, sensor PWM atau sender (70 – 800 ohm)
6.9
Switch
Caterpillar Monitoring System menggunakan 3 kategori input switch yang berbeda ke main
display module. Ketiga kategori input switch tersebut adalah:
6.10
Sender
Caterpillar Monitoring System menggunakan dua tipe sender yang berbeda untuk
menyediakan input bagi main display module. Kedua tipe tersebut antara lain:
6.11
Sensor
Caterpillar Monitoring System menggunakan dua jenis sensor sebagai input ke main display
module. Kedua jenis sensor tersebut antara lain:
2. Sensor Frekuensi.
Sensor frekuensi digunakan pada monitoring system untuk mengukur kecepatan. Main
display module menerima dan memproses sinyal frekuensi AC (Hz) dari sensor dan
mengirimkan informasi ke speedometer/tachometer module.
Sensor frekuensi (magnetic pickup) digunakan digunakan pada Medium Wheel Loader
untuk mengukur engine speed dan transmission output speed.
Sensor frekuensi hanya dapat dihubungkan dengan main display module melalui contact
26, 30 dan 36.
Contact 30 diperuntukan bagi input sinyal frekuensi dari terminal “R” alternator. Sinyal
frekuensi ini digunakan untuk menentukan kondisi charging system. Frekuensi alternator
juga digunakan bersama dengan input lain untuk menentukan apakah engine hidup atau
tidak.
6.12
Komponen Output
Komponen output yang terdapat pada monitoring system digunakan untuk memberitahu
operator mengenai kondisi machine, apakah normal atau tidak. Komponen output terdiri dari:
main display module, display data link, alert indicator, action lamp dan action alarm.
6.13
Main display module seperti yang terlihat pada gambar, memiliki kapasitas untuk menampil
kan 10 buah alert indicator untuk memberi tahu operator mengenai kondisi yang tidak normal
pada machine. Alert indicator menggunakan data baik yang diterima dari uncommitted
switch, sensor, sender ataupun CAT Data link untuk menentukan apakah terdapat kondisi
machine yang tidak normal. Bila terdapat kondisi yang tidak normal maka alert indicator akan
menyala berkedip.
Indicator No. 1: Informasi mengenai Engine Oil Pressure, yang diperoleh dari engine
ECM melewati CAT Data link.
Indicator No. 2: Parking Brake ON atau Brake Overstroke switch sedang aktif.
Indicator No. 3: Torque Converter atau Brake Oil Temperature (indicator akan menyala
berkedip bila terdeteksi kondisi overheating pada front brake temperature atau torque
converter).
Indicator No. 4: Charging System (indicator akan menyala berkedip bila tegangan sistem
atau alternator frequency/voltage diluar batasan).
Indicator No. 5: Engine Maintenance Required (mengindikasikan bila Fuel Filter ter-
sumbat atau engine oil level rendah/kurang oli).
Indicator No. 6: Air Filter Restriction (25 in. of water).
Indicator No. 7: Steering Flow (menerima sinyal dari Secondary Steering control bila
primary system mengalami kegagalan/rusak).
Indicator No. 8: Transmission Oil Filter tersumbat [pressure drop pada filter melebihi 250
kPa (36 psi)].
Indicator No. 9: Engine Coolant Flow.
Indicator No. 10: Check Engine (ada fault code atau event pada engine module MID 36).
Layar tampilan pada main display module menampilkan informasi digital ataupun teks.
Informasi yang tersedia tergantung dari mode operasi machine yang telah di programkan.
Jenis informasi yang dapat ditampilkan antara lain:
6-digit (pada digit tertentu terdapat titik)
6 simbol text (0C, kPa, Miles, km, rpm, Liter)
Tulisan SERV CODE
Simbol perkalian 10 (x10) (untuk rpm)
Simbol service meter (jam pasir)
6.14
Action Lamp
Action lamp (panah) berkedip menandakan sedang terjadi kondisi yang tidak normal yang
serius. Lampu ini akan berkedip pada saat terjadi kondisi Warning Category 2 atau 3. Main
display module akan menampilkan kode diagnostik CID 324 bila display membaca kondisi
shorted to +Battery (FMI 03), shorted to -Battery (FMI 06), atau open circuit (FMI 05).
Action Alarm
Action alarm akan berbunyi pada saat terjadi kondisi yang tidak normal yang kritis. Alarm
akan berbunyi hanya bila terjadi keadaan Warning Category 3. Action alarm biasanya
terletak dibelakang dashboard. Main display module akan menampilka kode diagnostik
CID271 bila display membaca action alarm signal voltage-nya shorted to +Battery (FMI 03),
shorted to -Battery (FMI 06), atau open circuit (FMI 05).
Power Supply
Main display module mengirimkan power supply output (+8 DCV) untuk PWM sensor yang
terhubung dengan module, dan (+9 DCV) ke gauge cluster dan speedometer/tachometer
module. Main display module akan menampilkan kode diagnostik CID 263 bila mendeteksi
sensor power supply voltage-nya diatas normal (above normal) atau shorted to battery (FMI
03) atau dibawah normal (below normal) atau shorted to ground (FMI 04).
Main display module akan menampilkan kode diagnostik CID 821 bila mendeteksi display
power supply voltage-nya above normal atau shorted to battery (FMI 03) atau below normal
atau shorted to ground (FMI 04).
6.15
Gauge cluster dan speedometer/tachometer module menerima sinyal dari main display
module. Modul terhubung dengan main display module melalui display data link. Setiap
modul terhubung dengan display data link melalui 6-contact Deutsch™ connector.
Nomor-nomor kontak untuk semua modul yang terhubung dengan display data link adalah:
Contact 1: +9 DCV input
Contact 2: Ground
Contact 3: Clock
Contact 4: Data dari main module
Contact 5: Module/Display Load dari main module
Contact 6: Harness Code (bila digunakan)
6.16
Bagian ini akan membahas berbagai sistem yang digunakan pada 777D truck yang
dilengkapi dengan Caterpillar Monitoring System. Untuk informasi yang lebih akurat, lihat
service manual dan electrical schemati yang tepat.
Caterpillar Monitoring System dapat dipasang di berbagai model truck yang dilengkapi
dengan electronic control, seperti electronically injected engine, automatic retarder dan
electronically controlled transmission.
6.17
Fuel level dipantau oleh sender (panah) yang terletak pada fuel tank dan mengukur
kedalaman fuel pada tangki. Sender terdiri atas dua bagian: (1) internal float mechanism
yang terhubung dengan lever (dalam tangki), dan (2) external magnetic-type gauge (diluar
tangki). Sender mempunyai internal resistance range antara 0 sampai 90 ohm.
Kedalaman fuel pada tangki menentukan tahanan output yang diukur oleh main display
module. Sejalan dengan menurunnya tingkat permukaan fuel, resistance pada sender akan
meningkat.
Main display module menampilkan fuel level pada gauge cluster module. Gauge akan
berada pada area merah saat level fuel turun mencapai dibawah 10% dari kapasitas tangki.
Fuel level signal wire diberi nomor 447-PK-18 dan resistance dari sender merupakan input
pada Contact 9 pada main display module.
Bila terjadi kerusakan pada fuel level sender circuit, main display module akan menampilkan
informasi MID, CID dan FMI. Informasi yang tersedia untuk fuel system adalah: MID 30, CID
096, FMI 03.
6.18
Suhu oli torque converter dipantau oleh PWM temperature sensor (panah). Tipe temperature
sensor-nya adalah pulse width modulation (PWM) dan mengirimkan sinyal ke main display
module dalam bentuk "duty cycle" pada Contact 17 pada main display module. "Duty cycle"
signal akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu oli yang sedang dipantau. Sinyal ini
diproses pada main module dan output-nya dikirimkan ke alert indicator pada main display
module.
Alert indicator akan mengingatkan operator bila suhu oli torque converter atau suhu oli brake
mencapai sekitar 121°C (250°F).
PWM sensor memerlukan tegangan suplai sebesar +8 Volt dari main display module agar
dapat bekerja. Bila terjadi kerusakan pada temperature sensor circuit, main display module
akan mengingatkan operator dengan Warning Category 2 dan mencatat fault ini pada main
display module. Jarum pada gauge akan menunjuk area merah. Informasi diagnostik yang
tersedia untuk torque converter oil temperature system adalah: MID 30, CID 177, FMI 04/08.
6.19
Transmission charging filter bypass switch (panah) digunakan pada semua model truck yang
menggunakan Caterpillar Monitoring System. Gambar diatas memperlihatkan transmission
charging filter bypass switch yang terdapat pada 777D truck. Bila pressure drop pada bypass
switch lebih besar dari 172 kPa (25 psi) dan suhu transmission oil lebih tinggi dari 52°C
(125°F), kondisi Warning Category 2 akan terjadi.
6.20
Tekanan oli engine dipantau oleh analog sensor (panah)pada engine. Tekanan ini dipantau
oleh ECM, dan sinyalnya dikirimkan ke main display module melalui CAT Data link.
Pada low idle, engine oil pressure harus sekitar 44 kPa (6.4 psi) dan saat high idle akan
meningkat mencapai sekitar 250 kPa (36 psi).
Bila engine oil pressure turun sampai dibawah 44 kPa (6.4 psi), maka akan muncul Warning
Category 3.
6.21
Suhu oli brake dipantau oleh PWM sensor (panah). Temperature sensor mengirimkan sinyal
"duty cycle" ke main display module pada Contact 7 dari main display module. Sinyal "duty
cycle" akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu oli yang sedang dipantau. Sinyal
ini diproses pada main module, dan output-nya dikirimkan ke gauge cluster module.
Jarum pada gauge akan berada pada area merah bila suhu oli brake mencapai sekitar
121°C (250°F) dan memperingatkan operator dengan Warning Category 2.
PWM sensor memerlukan tegangan suplai sebesar 8 Volt dari main display module agar
daoat bekerja. Bila terjadi kerusakan pada temperature sensor circuit, main display module
akan mengeluarkan Warning Category 2 dan akan mencatat fault ini pada main display
module. Jarum penunjuk pada gauge akan berada pada area merah. Informasi diagnostik
MID 30, CID 830, FMI 08 akan muncul dan tersimpan pada display memory
6.22
Tekanan udara sistem dipantau oleh PWM sensor (panah). Pressure sensor mengirimkan
sinyal "duty cycle" ke main display module pada Contact 37 pada main display module.
Sinyal "duty cycle" akan meningkat seiring dengan naiknya tekanan. Sinyal ini diproses pada
main module dan output-nya dikirimkan ke gauge cluster module.
Area merah untuk tekanan udara sistem adalah saat tekanan udaranya rendah dan akan
memperingatkan operator saat system air pressure turun mencapai sekitar 483 kPa (70 psi).
PWM sensor memerlukan supali tegangan sebesar 8 Volt dari main display module agar
dapat bekerja. Bila terjadi kerusakan pada temperature sensor circuit, main display module
akan mengingatkan operator dengan Warning Category 3 dan mencatat fault ini pada main
display module. Jarum pada gauge akan menunjuk ke area merah. Informasi diagnostik MID
30, CID 601, FMI 08 akan muncul dan tersimpan pada display memory
6.23
Parking brake alert indicator pada main display module diatur oleh dua sistem. Brake over-
stroke switch (panah) terletak pada rear brake master cylinder. Bila master cylinder piston
bergerak lebih dari 75% dari maksimum pergerakkannya, actuating pin akan membuka
kontak "normally closed" pada brake overstroke switch dan parking brake alert indicator akan
menyala berkedip. Bila switch aktif dan gigi transmission berada selain pada netral, maka
akan muncul Warning Category 3.
Signal wire untuk brake overstroke switch (472-OR) terhubung dengan main display module
pada Contact 19.
Sistem kedua yang mengakifkan parking brake alert indicator diatur oleh Transmission/
Control dan dikomunikasikan dengan main display module melalui CAT Data link.
6.24
Secondary steering alert indicator pada main display module diatur oleh Transmission/
Chassis ECM. Steering flow switch (panah) terletak pada steering flow control valve. Bila
engine mati saat machine sedang bergerak, kontak "normally closed" dari flow switch akan
membuka dan mengirimkan sinyal ke electronic control module menandakan bahwa aliran
oli steering tidak ada. Electronic control akan mengaktifkan secondary steering alert
indicator, action lamp dan action alarm untuk memperingatkan operator adanya kondisi
Warning Category 3.
6.25
Charging system pada truck dipantau oleh main display module. Alternator "R" terminal
(panah) memasok display dengan tegangan dan frekuensi. Bila display menerima frequency
input sekitar 95 Hz, alert indicator akan mati menandakan sistem bekerja normal. Bila signal
frequency kurang dari 95 Hz, maka alert indicator akan menyala dan memberitahukan
operator terjadinya kondisi Warning Category 1.
6.26
Aliran pendingin engine dipantau oleh flow switch (panah) pada engine. Status switch
dipantau oleh ECM, dan sinyalnya dikirim ke main display module melalui CAT Data link.
Tidak adanya aliran pendingin akan menyebabkan alert indicator, action lamp dan action
alarm aktif dan menginformasikan ke operator tentang terjadinya kondisi Warning Category
3.
6.27
Operator mode select switch (panah) terpasang pada dashboard. Switch dapat digunakan
oleh operator untuk memilih mode-mode tertentu untuk ditampilkan pada main display
module. Mode-mode yang tersedia tergantung model machine. Lihat Operation and
Maintenance Manual yang tepat untuk menentukan operator mode mana yang tersedia pada
machine yang sedang anda perbaiki.
Caterpillar Monitoring System mempunyai kapasitas sampai 12 mode operasi. Lima mode
tersedia untuk operator. Pada 769D - 777D truck, operator dapat memilih untuk menampil-
kan service meter, odometer, tachometer, load counter dan diagnostic scrolling mode meng-
gunakan operator mode select switch diatas.
Tipe switch ini adalah typical rocker-type (momentarily ON) switch dan terletak pada dash
switch panel. Jenis kontaknya normally open. Bila switch ditekan, signal wire E735-PU-18
terhubung dengan ground pada Contact 18 pada main display module.
6.28
MODE OPERASI
Caterpillar Monitoring System menyediakan fasilitas sampai 12 mode operasi yang berbeda.
Setiap mode yang spesifik menyediakan informasi kondisi machine atau machine setup
operation untuk monitoring system. Ke-12 mode-mode ini tidak tersedia pada setiap model.
Model machine menentukan mode mana saja yang tersedia pada machine tersebut. Untuk
mengetahui mode apa saja yang tersedia, gunakan Monitoring System Mode Chart pada
Electrical System Schematic untuk machine yang sedang diperbaiki.
Mode operasi diubah dengan menggunakan service dan clear input ke main display module.
Operator dapat mengakses mode-mode tertentu dengan menggunakan operator mode
select switch pada dashboard.
Mode-mode berikut ini tersedia pada 769D - 777D truck dan dapat ditampilkan satu persatu
dengan menggunakan operator mode select switch pada dashboard.
Service Meter Mode
Odometer Mode
Digital Tachometer Mode
Load Counter Mode
Diagnostic Scrolling Mode
Mode-mode berikut ini dapat diakses menggunakan service dan clear switch yang terletak
dibelakang kursi operator.
-0- Normal Mode
-1- Harness Mode
-2- Numeric Readout Mode
-3- Service Mode
-4- Log Mode
-5- Units Mode
-6- Permanent Load Count Mode
-7- Diagnostic & Programming
6.29
Setelah Caterpillar Monitoring System diberi tegangan, message center display window akan
pada Mode 0. Pada Mode 0, enam digit pada display window akan muncul menampilkan
variasi dari kondisi machine system pada operator. Normalnya digit yang muncul adalah
service meter. Dengan operator mode scroll switch, operator dapat melihat informasi sbb:
Service Meter Mode: Message center module merekam total jam operasi. Saat Service
Meter Mode memunculkan pembacaan dari machine operating hour. Service meter
memberikan simbol ON mengindikasikan kalau display berfungsi sebagai service meter.
Operating hour akan bertambah hanya jika mendapat input signal dari engine
speed/timming sensor, terminal ”R” pada alternator dan engine oil pressure sensor. Jika
sedang terjadi fault, SEVICE CODE akan dimunculkan pada display window.
Odometer Mode: Pada mode ini, display akan memunculkan pembacaan total jarak
yang telah ditempuh oleh machine. Satuan dapat dimunculkan dalam MILES atau KM,
tergantung dari settingan. Jarak akan bertambah jika menerima input signal dari
transmission output speed sensor.
Digital Tachometer Mode: Mode ini akan menampilkan putaran engine dalam rpm pada
display. Engine speed/timming sensor memberikan input signal ke message center
module.
Resettable Load Counter Mode: Menampilkan jumlah muatan sejak settingan terakhir
oleh operator. Jumlah muatan dihitung sebagaimana berapa kali dump body dinaikan
untuk lebih dari 10 detik. Body up switch memberikan input signal ke message center
module. Perhitungan muatan dapat dihapus dengan cara menekan service switch “C”
yang berada dii belakang kursi operator.
Diagnostic Scrolling Mode: Dengan mode ini, technician atau operator dapat menampil
kan fault yang di deteksi oleh message center module. Fault TIDAK DAPAT di tampilkan
terus-menerus atau dihapus pada mode ini. SERV CODE akan muncul pada display
hanya jika fault sedang terjadi.
CATATAN:
Saat key start switch diputar ke posisi crank, jika Caterpillar Pre-Lubrication System
terpasang, “P” akan muncul pada display saat proses pre-lubrication.
Saat engine sedang cranking, jika ether starting aid terpasang, “E” akan muncul pada
display saat proses penyemprotan ether.
6.30
Service Mode:
Technician dapat menggunakan message center display untuk memeriksa informasi lainya
tentang kondisi machine dengan memilih mode yang tersedia. Tekan kedua service switch di
belakang kursi operator untuk memilih mode. Lepas switch untuk masuk ke dalam mode
saat nomor terlihat. Ke tujuh service mode itu adalah:
769D: “62” 771D: ”61” 773D: “60” 775D: “59” 776D Update: “58” 777D Update:
“57”.
Tulisan “SERV CODE” akan muncul bila terdapat problem yang sedang aktif (terjadi)
Mode 3: SERVICE
Message center module mendeteksi fault yang disebabkan oleh input signal dari sensor,
sender dan dari message center module output signal. Message center akan merekam fault
dan kemudian menyalakan indikator SERV CODE. Jika fault berlalu, indikato SERV CODE
akan mati. Kode fault akan tetap tersimpan untuk keperluan nantinya. Mode ini dapat
membantu technician dalam troubleshooting fault yang dapat dideteksi oleh message center
module. Fault dari machine system lainya yang terhubung dengan CAT Data link juga
ditunjukkan pada mode ini.
Saat fault muncul pada dispaly, action alarm akan berbunyi saat komponen atau circuit
dirubah. Contohnya jika fault menunjukkan code torque converter temperature sensor dan
technician melepas dan kemudian memasang lagi connector pada torque conveter
temperature sensor, action alarm akan berbunyi jika message center module mendeteksi
perubahan dari OPEN ke CLOSED circuit.
Gunakan “C” service switch untuk menghapus fault yang sudah diperbaiki
Mode 4: LOGGED
Log Mode adalah alat penataan dan perawatan dimana sangan berguna sekali dalam
mencari history dari machine tersebut. Message center module merekam nilai extreme untuk
tiap-tiap kondisi machine yang termonitor. Pada mode ini, semua gauge akan menunjukkan
kondisi nilai tertinggi atau terendah yang terekam, speedometer/tachometer juga akan
menunjukkan nilai tertinggi yang terekam. Alert indicator juga akan menyala saat kondisi
tidak normal terjadi.
Gunakan ”C” service switch untuk menghapus nilai yang terekam. Mode 4 juga harus keluar
terlebih dahulu sebelum nilai yang terekam terhapus dari memory.
Mode 5: UNIT
Mode ini digunakan untuk merubah satuan pada ground speed menjadi standar U.S
(mph/km/h) atau SI (metric).
6.31
Menampilkan posisi dari shift lever switch pada display kiri dan posisi dari transmission gear
switch pada display kanan. D6 digit akan muncul ”L” saat lockup clutch ENGAGE.
Menampilkan rpm COS sensor (jika terpasang). 777D Update truck tidak memiliki COS
sensor ”- - - -“ akan dimunculkan.
Menampilkan hoist lever sensor input signal ke Transmission/Chassis ECM atau hoist lever
output signal dari Transmission/Chassis ECM. Input dan output signal bisa berbeda-beda
tergantung pada hoist lever strategy. Contohnya, jika machine start dengan hoist lever posisi
FLOAT, hoist strategy akan menjaga body pada HOLD sampai lever diposisikan dari FLOAT
ke HOLD dan kembali lagi ke FLOAT. Karena itu, input signal dapat berupa FLOAT dan
output signal akan HOLD.
Menekan operator scroll switch dan display di atas berubah untuk menunjukkan output
signal. ”L” akan berubah menjadi ”O” dan status dari hoist system akan ditampilkan dengan
format yang sama.
7.7 Economy Shift Program Mode: (tidak tersedia untuk 777D truck)
Menampilkan apakah economy shift ON atau OFF. Operator dapat memilih antara cycle time
yang lebih cepat atau konsumsi fuel yang lebih hemat. Merubah fungsi ini ke ON atau OFF
akan merubah torque map yang digunakan oleh engine control dan shift point yang
digunakan oleh transmission control . ON adalah dalam ECONOMY Mode. OFF adalah
FULL POWER Mode. Saat fungsi economy shift ON, tenaga penuh masih digunakan pada
gigi PERTAMA dan KEDUA. Economy torque map hanya digunakan pada gigi TIGA ke atas.
Gunakan ”C” service switch untuk merubah fungsi ini ke ON atau OFF.
CATATAN:
777D Update truck tidak dilengkapi fungsi economy shift. Pada ”dash” 777D Update
truck terlihat pada dispaly pada mode 7.7. Pada 777D Update truck horsepower dapat
dirubah dari 686 kW (920 hp) ke 746 kW (1000 hp) dengan memprogram pada Engine
ECM dengan menggunakan ET service tool.
6.32
WARNING OPERATION
Caterpillar Monitoring System memantau machine system dan mengingatkan operator akan
masalah yang terjadi atau yang akan datang.
Warning Category 1: Alert indicator berkedip. Tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan yang
segera oleh operator. (Perbaikan dapat dilakukan pada akhir shift)
Warning Category 2: Alert indicator dan action lamp berkedip. Cara pengoperasian machine
harus diubah atau perlu dilakukan perawatan.
Warning Category 3: Alert indicator dan action lamp berkedip, action alarm berbunyi.
Operator harus segera memarkir machine ditempat yang aman dan mematikan engine.
Perbedaan yang signifikan terdapat pada Alert Indicator Icon dimana pada truck terdapat
dua buah alert indicator icon yang digunakan untuk mengingatkan operator bila terdapat
problem pada sistem lain, seperti:
• Check Engine
Category 2: Menunjukkan bahwa terdapat kondisi yang tidak normal pada engine control
module (MID 36), misalnya fault code atau event lainnya.