Anda di halaman 1dari 20

PT Vale Indonesia PTVI - MINE - MEM

NO : GDM-01 Page.: 1 de 20
PM SERVICES MOTOR GRADER 14M
Classification: Critical New : 17 Feb. 2015

STANDARD JOB PROCEDURE

JUDUL PM SERVICES MOTOR GRADER 14M


NOMOR

TYPE Rutin – Kritis

DEPARTEMENT Mobile Equipment Maintenance-Mine

SECTION HAULTRUCK - LOADER

TERBITAN AWAL 17 OKTOBER 2015

REVISION HISTORY
Revisi Validate Date of
Versi Subject Issued by
Index by Application
01 00 NEW Astar Kasman 14 Okt. 2013
02 00 REVIEW Agus nurlang Kasman 17 Feb. 2015

Approved: Kasman Next review date: 1 Jan. 2017

PURPOSE / TUJUAN

INTERNAL USE ONLY


UNCONTROLLED DOCUMENT WHEN PRINTED
DOCUMENT TIDAK DAPAT DIKONTROL PADA SAAT DIPRINT
PT Vale Indonesia PTVI - MINE - MEM

NO : GDM-01 Page.: 2 de 20
PM SERVICES MOTOR GRADER 14M
Classification: Critical New : 17 Feb. 2015

Agar dapat lebih mudah dimengerti oleh pekerja dan tercapainya keseragaman kerja yang aman dan nyaman
terhadap pekerja itu sendiri dan alat/kendaraan yang dikerjakan sesuai aturan dan standarisasi yang berlaku,
khususnya dalam melakukan pekerjaan PM SERVICES.

SCOPE / RUANG LINGKUP


Prosedur ini mencakup seluruh kegiatan PM SERVICES, termasuk memasukkan dan mengeluarkan unit ke Bay
Workshop sekaligus mencapai target yang telah ditetapkan, serta menjaga Contamination Control dan prinsip 5S.

REFERENCES / REFERENSI
 Manual Services 14M Motor Grader Caterpillar
 Operation & Maintenance Manual 14M Motor Grader Caterpillar
 Service Information System (SIS) Application with Serial Number “B9J” for 14M Motor Grader
Caterpillar
 MHS 01 (Vehicle & Mobile Equipment Condition)
 MHS 02 (Vehicle & Mobile Equipment Operation)
 MHS 04 (Isolation Tag & Locking)
 RAC #2 (Automotive Vehicles)
 RAC #3 (Mobile Equipment)
 RAC #4 (Lock Out / Tag Out)
 KEPMEN No.555.K/26/M.PE/1995
 Undang-undang No.01 Tahun 1970

DEFINITIONS / DEFINISI
Unit adalah keseluruhan Alat Berat tipe Motor Grader seri 14M produksi Caterpillar, yang digunakan khususnya
pada area tambang sebagai alat memuat dan atau memindahkan material dari satu tempat ke tempat yang lain.
Bay adalah bagian dari Workshop yang membatasi penempatan alat yang akan dikerjakan oleh MEM Crew.
Wheel Chuck adalah pengganjal roda yang terbuat dari karet yang berfungsi untuk mencegah roda (Wheel)
berputar selama unit di parkir didalam Bay.
PM Services adalah proses merawat alat yang dilakukan secara berkala berdasarkan interval waktu yang telah
ditentukan dan atau sesuai rekomendasi dari pabrik, yang dapat juga dilakukan perbaikan dan atau pergantian
komponen.
Contamination Control adalah proses menjaga suatu sistem tidak ada benda lain yang bukan bagian dari sistem
masuk kedalam sistem dan dapat merusak komponen pada system tersebut.
5S adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas melalui praktek dari tindakan perbaikan
berkelanjutan, yang dapat mengurangi pemborosan, terutama didalam pekerjaan rutin sehari-hari.
Horn adalah bagian dari unit yang berfungsi sebagai penanda bunyi yang diaktifkan dengan menekan switch horn
didalam kabin.
Parking Brake Knob adalah bagian dari unit yang berfungsi untuk mengaktifkan komponen parkir dan
menghentikan kendaraan diam tidak bergerak, letaknya didalam kabin.

INTERNAL USE ONLY


UNCONTROLLED DOCUMENT WHEN PRINTED
DOCUMENT TIDAK DAPAT DIKONTROL PADA SAAT DIPRINT
PT Vale Indonesia PTVI - MINE - MEM

NO : GDM-01 Page.: 3 de 20
PM SERVICES MOTOR GRADER 14M
Classification: Critical New : 17 Feb. 2015

Parking Brake adalah sistem yang berfungsi untuk menghentikan kendaraan diam tidak bergerak saat unit akan
diparkir.
Service Brake adalah sistem yang berfungsi untuk menghentikan kendaraan diam tidak bergerak saat unit sedang
beroperasi.
Lock Steering adalah bagian dari unit yang berfungsi untuk mencegah unit bergerak kekanan dan kekiri yang
letaknya disebelah kiri unit dekat center hitch bagian bawah.
Center Hitch adalah bagian dari unit yang berfungsi sebagai pivot untuk memudahkan unit pada saat bergerak
kekiri dan kekanan, terletak dibawah kabin dan terdiri atas dua bagian pivot.
Engine adalah salah-satu komponen utama dari unit yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama bagi transmisi,
pompa hidrolik dan sistem kelistrikan pada unit, terletak dibagian belakang unit.
Kabin adalah tempat operator dalam mengoperasikan unit yang dilengkapi dengan berbagai kebutuhan dalam
mengoperasikan unit.
Engine Hood adalah penutup engine yang berfungsi untuk menutup engine dan komponen lainnya yang terkait
dekat engine untuk mencegah kontak langsung dengan kondisi diluarnya.
Implement adalah sebutan untuk komponen bucket dan cylinder bucket serta boom dan link bucket yang menjadi
fungsi utama dari unit dalam bekerja memuat dan atau memindahkan material.
Sampling Point adalah titik tempat mengambil sample oli secara cepat dengan kondisi engine hidup yang
dilengkapi dengan dust cover untuk mencegah kontaminasi.
Dust Cover adalah penutup sampling point yang berfungsi untuk mencegah kontaminasi pada sistem tersebut.
Walk Around Inspection adalah proses pemeriksaan keliling unit dengan melihat langsung kebagian-bagian yang
telah ditentukan sesuai Walk Around Inspection pada PM Check Sheet yang dilakukan dengan berjalan
mengelilingi unit sesuai urut-urutan yang telah ditentukan dengan maksud memeriksa setiap bagian unit berfungsi
dan atau masih dalam kondisi yang layak pakai.
Strap Filter adalah tool yang digunakan untuk membuka filter dengan cara melilitkan pada filter lalu diputar
dengan rachet ½”.

GENERAL PROCEDURE / PROSEDUR UMUM


 Kenakan Alat Pelindung Diri yang telah ditetapkan oleh PT. Vale Indonesia, dan sesuaikan dengan area
Mobile Equipment Maintenance (MEM).
 Pastikan kondisi aman bagi pekerja dan peralatan lain di dalam Bay Workshop.
 Periksa lokasi kerja apakah ada genangan air / oli disekitar lantai, dan posisi Over Head Crane tidak
menghalangi mobilitas tempat unit akan parkir.
 Pekerja yang akan melakukan aktifitas dalam area kerja harus memastikan Parking Brake, Steering Lock dan
Wheel Chuck terpasang dengan benar.
 Ikutilah langkah dan urut-urutan kerja yang telah ditentukan sesuai prosedur.

SOURCES / SUMBER DAYA


 Alat Pelindung Diri (Standar APD PTVI)
 Pakaian Kerja

INTERNAL USE ONLY


UNCONTROLLED DOCUMENT WHEN PRINTED
DOCUMENT TIDAK DAPAT DIKONTROL PADA SAAT DIPRINT
PT Vale Indonesia PTVI - MINE - MEM

NO : GDM-01 Page.: 4 de 20
PM SERVICES MOTOR GRADER 14M
Classification: Critical New : 17 Feb. 2015

 Sepatu Safety
 Kacamata Safety
 Helmet Safety
 Earplug
 Kaos Tangan Safety
 Masker

 Label Isolasi & Kunci Isolasi (Isolation Tag & Isolation Lock)
- Label Bahaya Pribadi / Personal Danger Tag
- Label Peralatan Rusak / Out of Service Tag
- Label Uji Coba / Testing Tag
- Kunci Pribadi / Personal Lock

 Standard Box Mechanic  Tangga kerja


 Strap Filter  Wheel Chuck
 Rachet ½”  Trolley
 Kidney Loop  Bak penampungan oli dan filter

INTERNAL USE ONLY


UNCONTROLLED DOCUMENT WHEN PRINTED
DOCUMENT TIDAK DAPAT DIKONTROL PADA SAAT DIPRINT
PROCESS / PROSES KERJA
1 PERSIAPAN
1.1 Mempersiapkan tool-tool, parts dan Wheel Chuck untuk Unit
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TANGAN TERGORES, TERPELESET.
 Ikuti prosedur angkat mengangkat.
 Gunakan trolley untuk mengangkat, memindahkan dan atau membawa barang-barang keperluan (mis.
tool-tool, Wheel Chuck dan atau parts PM Services yang bersangkutan).

1.2 Memasukkan Unit ke Bay.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERTABRAK, TERPELESET.
 Sebaiknya dilaksanakan oleh minimal 2 orang (1 Pengemudi dan 1 Pemandu).
 Pengemudi wajib memiliki SIMPER yang masih aktif dan sesuai dengan jenis unit.
 Pengemudi wajib mengenakan Seat Belt.
 Bunyikan horn satu kali sebagai tanda untuk menghidupkan engine, lalu hidupkan engine.
 Pastikan kondisi aman tidak ada benda-benda yang menghalangi disepanjang jalur masuk unit ke
dalam Bay.
 Bunyikan horn sebanyak tiga kali sebagai tanda unit akan bergerak mundur.
 Masukkan Unit perlahan-lahan dan mengikuti instruksi Pemandu (rekan kerja) dengan posisi mundur.
 Pastikan posisi instruksi Pemandu (rekan kerja) selalu kelihatan oleh Pengemudi dan gunakan aba-aba
yang standar dan atau dimengerti oleh Pemandu dan Pengemudi.
 Dimensi Motor Grader 14M adalah panjang ±10,9 m (dari counterweight ke shank ripper) dan lebar
±2,8 m, sehingga keseluruhan badan Motor Grader 14M dapat dimasukkan sepenuhnya kedalam Bay.
Pastikan pemandu dapat memberi instruksi yang tepat dan aman.

1.3 Memasang Parking Brake & Steering Lock.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TEBENTUR, TERPELESET, TERJEPIT, TERKILIR.
 Sebaiknya dilaksanakan oleh minimal 2 orang.
 Aktifkan Parking Brake Knob didalam kabin hingga lampu indikator Parking Brake menyala.

 Angkat ganjal sesuai prosedur pengangkatan, gunakan lori-lori.


 Pasang Wheel Chuck minimal di empat posisi berlawanan & berseberangan tapi tidak terlalu rapat agar
unit dapat dibelokkan saat memasang Steering Lock.
 Pasang Steering Lock dengan mengikuti instruksi pemandu. Steering Lock terletak di sebelah kiri unit
dekat Bottom Center Hitch.
 Yakinkan pin pengaman Steering Lock benar-benar masuk.
 Rapatkan Wheel Chuck ke roda.

2 MENGAMBIL SAMPLE OLI DENGAN ENGINE HIDUP (ENGINE TETAP BEROPERASI)


2.1 Mengambil Oli Sampel Engine, Hidrolik dan Transmisi
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERPELESET, TERKENA PANAS, TERSIRAM OLI,
TERBENTUR.
 Sebaiknya dilaksanakan oleh minimal 2 orang (1 Pengemudi dan 1 Pengambil Oli Sampel).
 Keluarkan botol sample dan siapkan selang dan colokan valve-nya.
 Ingat dan perhatikan untuk menjaga Contamination Control serta 5S selama melakukan proses
pengambilan Sampel Oli Engine, Hidrolik dan Transmisi.
 Mengambil oli engine
- Biarkan engine tetap beroperasi agar oli tetap bercampur (bersirkulasi) sehingga didapatkan oli
sample yang lebih akurat.
- Buka penutup engine (engine hood), dan cari lokasi sampling point untuk mengambil oli sample
terletak disebelah kiri engine.

- Buka dust cover sampling point dan ambil sampel oli dengan mencolokkan valve ke sampling point.
- Tututp kembali dust cover sampling point dan tutup kembali engine hood.
 Mengambil oli transmisi
- Untuk sampel oli transmisi, cari lokasi sampling point untuk mengambil oli sample terletak pada
base filter transmisi di sebelah kanan unit, di belakang transmisi.
- Buka dust cover sampling point dan ambil oli sample dengan mencolokkan valve ke sampling point.
- Tutup kembali dust cover sampling point.
 Mengambil sampel oli hidrolik
- Untuk sample oli Hidrolik, gerakkan implement agar oli bercampur (bersirkulasi) sehingga
didapatkan oli sampel yang lebih akurat.
- Cari lokasi sampling point untuk mengambil oli sample yang terletak di base filter hidrolik di bawah
sebelah kiri belakang unit.

- Buka dust cover sampling point dan ambil oli sample dengan mencolokkan valve ke sampling point.
- Tutup kembali dust cover sampling point.
 Letakkan ketiga botol sample pada tempat yang aman.

3 ISOLATION TAGGING
3.1 Isolation Tag
 Sebaiknya dilaksanakan oleh setiap personil yang akan bekerja di unit.
 Pada Status Tagging (warna kuning) tuliskan pekerjaan yang akan dilakukan.
 Pada Personal Tagging tuliskan informasi data pribadi sesuai yang dibutuhkan pada tag tersebut. Jika
personil telah memiliki Personal Tagging yang permanent dapat langsung digunakan.
 Pasang Status & Personal Tagging bersama-sama dengan gembok berwarna merah di LOTO yang
tersedia pada unit (untuk lebih jelas, lihat “SJP General Melepas dan Memasang Tagging and Locking”).
4 MENGAMBIL SAMPEL OLI DENGAN ENGINE MATI (ENGINE TIDAK BEROPERASI)
4.1 Mengambil Sampel Oli Tandem.
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERPELESET, TERSIRAM OLI, TERBENTUR.
 Dapat dilaksanakan oleh 1 orang.
 Keluarkan botol sample dan siapkan selang dan colokan valve-nya serta vacuum pump.
 Ingat dan perhatikan untuk menjaga Contamination Control serta 5S selama melakukan proses
pengambilan Sampel Oli Differential & Final Drive.
 Yakinkan unit telah digerakkan maju dan atau mundur untuk memastikan oli di dalam Tandem tetap
bercampur (bersirkulasi) sehingga didapatkan oli sampel yang lebih akurat.
 Ingat bahwa Tandem tidak dilengkapi dengan sampling point, sehingga pengambilan sampel oli
dilakukan pada Oil Check plug.

 Buka Oil Check plug secara perlahan-lahan untuk mencegah tersiram oli.
 Periksa Oil Check plug dari kotoran dan laporkan jika ditemukan geram dan atau serbuk serta benda
lain yang bukan bagian dari oli.
 Ambil sampel oli dengan memasukkan selang sample yang telah disediakan dengan cara menyambung
selang ke vacuum pump. Perkirakan panjangnya agar penyedotan sampel oli tidak terlalu lama.
 Bersihkan dan pasang kembali Oil Check plug setelah selesai mengambil sampel oli Tandem.
 Lakukan prosedur ini untuk Tandem Kanan & Kiri
 Letakkan kedua botol sampel pada tempat yang aman, gabungkan dengan botol sampel Engine,
Hidrolik dan Transmisi.

4.2 Mengambil Sampel Oli Wheel Bearing / Spindle


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERPELESET, TERSIRAM OLI, TERBENTUR.
 Dapat dilaksanakan oleh 1 orang.
 Keluarkan botol sample dan siapkan selang dan colokan valve-nya serta vacuum pump.
 Ingat dan perhatikan untuk menjaga Contamination Control serta 5S selama melakukan proses
pengambilan Sampel Oli Wheel Bearing / Spindle.
 Yakinkan unit telah digerakkan maju dan atau mundur untuk memastikan oli di dalam Wheel Bearing /
Spindle tetap bercampur (bersirkulasi) sehingga didapatkan oli sampel yang lebih akurat
 Ingat bahwa Wheel Bearing / Spindle tidak dilengkapi dengan sampling point, sehingga pengambilan
sampel oli dilakukan pada Level / Filler plug.
 Buka Oil Level / Filler plug secara perlahan-lahan untuk mencegah tersiram oli.
 Periksa Level / Filler plug dari kotoran dan laporkan jika ditemukan geram dan atau serbuk serta benda
lain yang bukan bagian dari oli.
 Ambil sampel oli dengan memasukkan selang sample yang telah disediakan dengan cara menyambung
selang ke vacuum pump. Perkirakan panjangnya agar penyedotan sampel oli tidak terlalu lama.
 Bersihkan dan pasang kembali Level / Filler plug setelah selesai mengambil sampel oli Wheel Bearing /
Spindle.Lakukan prosedur ini untuk Wheel Bearing / Spindle Kanan & Kiri
 Letakkan kedua botol sampel pada tempat yang aman, gabungkan dengan botol sampel Engine,
Hidrolik dan Transmisi.

4.3 Mengambil Sampel Oli Circle Drive


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERPELESET, TERSIRAM OLI, TERBENTUR.
 Dapat dilaksanakan oleh 1 orang.
 Keluarkan botol sample dan siapkan selang dan colokan valve-nya serta vacuum pump.
 Ingat dan perhatikan untuk menjaga Contamination Control serta 5S selama melakukan proses
pengambilan Sampel Oli Circle Drive
 Yakinkan blade telah digerakkan berputar ke kanan dan ke kiri untuk memastikan oli di dalam Circle
Drive tetap bercampur (bersirkulasi) sehingga didapatkan oli sampel yang lebih akurat
 Ingat bahwa Circle Drive tidak dilengkapi dengan sampling point, sehingga pengambilan sampel oli
dilakukan pada Check / Fill plug.

 Buka Oil Level / Fill plug secara perlahan-lahan untuk mencegah tersiram oli.
 Periksa Level / Fill plug dari kotoran dan laporkan jika ditemukan geram dan atau serbuk serta benda
lain yang bukan bagian dari oli.
 Ambil sampel oli dengan memasukkan selang sample yang telah disediakan dengan cara menyambung
selang ke vacuum pump. Perkirakan panjangnya agar penyedotan sampel oli tidak terlalu lama.
 Bersihkan dan pasang kembali Level / Fill plug setelah selesai mengambil sampel oli Circle Drive.
 Letakkan kedua botol sampel pada tempat yang aman, gabungkan dengan botol sampel Engine,
Hidrolik dan Transmisi.

5 WALK ARAOUND INSPECTION (PEMERIKSAAN KELILING)


5.1 Melakukan pemeriksaan keliling
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERPELESET, TERBENTUR.
 Dapat dilaksanakan oleh 1 orang (jika dibutuhkan untuk menggerakkan komponen yang akan
diperiksa, sebaiknya ditambah dengan personil yang berkompeten mengoperasikan unit).
 Yakinkan tidak ada parts dan atau tool-tool yang menghalangi selama melakukan pemeriksaan keliling.
 Yakinkan lembaran Walk Around Inspection sesuai dengan tipe unit, biasanya lembaran Walk Around
Inspection disatukan bersama dengan lembaran PM-Check, Work Arising, Plan Backlogs dan Oil
Consumption Form.
 Lakukan pemeriksaan keliling berdasarkan petunjuk dan urut-urutan pada lembaran Walk Around
Inspection.
Ingat untuk tidak terburu-buru dalam melakukan pemeriksaan keliling.
 Pastikan semua temuan kerusakan dicatatkan pada lembaran Work Arising untuk kemudian
didiskusikan dengan atasan langsung.
6 MENGGANTI OLI DAN FILTER
6.1 Mempersiapkan tool-tool dan parts.
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dekatkan bak penampungan oli bekas ke dekat unit.
 Dekatkan bak penampungan filter bekas kedekat unit.
 Siapkan absorbent sebagai antisipasi oli jatuh kelantai unit dan atau Bay.
 Siapkan tool-tool yang diperlukan, antara lain: strap filter, rachet ½”, coupler, dan lain-lain.
 Siapkan filter pengganti yang baru dan yakinkan tidak terkontaminasi fluida dan atau korosi.

6.2 Mengganti Filter Udara Engine.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Mengganti Filter Udara Engine
- Buka engine hood bagian belakang agar dapat menjangkau lokasi Air Filter yang tempatnya di
sebelah kiri engine.

- Buka Wire Fasteners (1) dan lepaskan Cover (2).


- Lepaskan Primary Filter Element (3) dengan memutar sedikit ke arah Counterclockwise.
- Bersihkan bagian dalam Air Filter Housing dengan menggunakan kain/majun yang kering.
- Lepaskan Secondary Filter Element (4). Pegang Outer Grip (5), lalu tarik keluar dari Inner Support
Tube (6)
- Bersihkan bagian dalam Inner Support Tube dengan menggunakan kain/majun yang kering
- Pasang Secondary dan Primary Filter Element yang baru, lalu pasang kembali tutup Air Filter
Housing dan yakinkan Wire Fasteners terpasang dengan baik.

 Mengganti Oli dan Filter Engine


- Siapkan hose pengisapan oli dan pasang coupler pada ujung hose pengisapan.
- Pasang coupler beserta hose pengisapan ke fast-fill engine oil.
- Aktifkan sumber angin agar pompa pengisapan dapat mengisap oli engine.
- Periksa level oli engine apakah sudah habis pada deep-stick (2)
- Jika sudah habis, lepaskan coupler dan isi oli melalui oil filler cap di sebelah kiri engine sebanyak
30 liter.

- Untuk mengganti engine oli filter (3), gunakan strap filter dan rachet ½”.
- Lepaskan engine oli filter yang berada di sebelah kiri engine dan pastikan seal-nya juga benar-
benar terlepas.
- Letakkan filter bekas di bak penampungan filter oli bekas.
- Beri sedikit lapisan oli pada seal engine oli filter.
- Pasang engine oli filter yang baru dengan kondisi kosong (tidak perlu diisi oli), dan kuatkan dengan
putaran tangan.
 Mengganti Primary dan Secondary Fuel Filter
- Drain Primary Fuel Filter dengan membuka Drain Valve (3) pada Water Separator Bowl (2).
- Lepaskan Primary Fuel Filter (1) yang berada disebelah kiri unit dengan menggunakan strap filter
dan rachet ½”, dan pastikan seal-nya juga benar-benar terlepas.
- Lepaskan Water Separator Bowl dari Primary Fuel Filter. Bersihkan Water Separator Bowl karena
akan digunakan kembali.

- Letakkan filter bekas di bak penampungan filter bekas.


- Pasang kembali Water Separator Bowl pada Primary Fuel Filter yang baru lalu pasang kembali
pada base fuel filter, dan kuatkan dengan putaran tangan.
- Lepaskan Secondary Fuel Filter (4) yang berada di sebelah kiri unit dengan menggunakan strap
filter dan rachet ½”, dan pastikan seal-nya juga benar-benar terlepas.
- Letakkan filter bekas di bak penampungan filter bekas.
- Beri sedikit lapisan oli atau fuel pada seal Secondary Fuel Filter.
- Pasang kembali Secondary Fuel Filter yang baru lalu pasang kembali dengan kondisi kosong (tidak
perlu diisi fuel/solar), dan kuatkan dengan putaran tangan.
- Pompa fuel priming switch hingga diyakinkan fuel system tidak kemasukan angin.

6.3 Mengganti oli dan filter hidrolik.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Siapkan hose pengisapan oli dan pasang coupler pada ujung hose pengisapan.
 Pasang coupler beserta hose pengisapan ke fast-fill hidrolik oil.
 Aktifkan sumber angin agar pompa pengisapan dapat mengisap oli hidrolik.
 Buka Oil Filler Cap (1) secara perlahan-lahan.
 Periksa level oli hidrolik apakah sudah habis dengan melihat pada Sight Glass (3) dan biarkan selama
±3 menit agar oli benar-benar telah habis.
 Jika sudah habis, lepaskan coupler dan isi oli melalui filler oil tangki hidrolik yang terletak di sebelah kiri
unit.
 Isi oli hingga posisi oli pada sight glass berada pada posisi “FULL”.

 Untuk mengganti Hydraullic Oil Filter (2), gunakan strap filter dan rachet ½”.
 Lepaskan filter oli hidrolik yang terletak disebelah kanan unit yang terdiri atas 2 (dua) filter, dan pastikan
seal-nya juga benar-benar terlepas.
 Letakkan filter bekas di bak penampungan filter oli bekas.
 Beri sedikit lapisan oli pada seal Hydraullic Oil Filter.
 Pasang filter oli hidrolik yang baru dengan kondisi kosong (tidak perlu diisi oli), dan kuatkan dengan
putaran tangan.

6.4 Mengganti oli dan filter transmisi dan differensial.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Siapkan hose pengisapan oli dan pasang coupler pada ujung hose pengisapan.
 Pasang coupler beserta hose pengisapan ke fast-fill transmission oil.
 Aktifkan sumber angin agar pompa pengisapan dapat mengisap oli transmisi.
 Periksa level oli transmisi dan differensial yang terletak di sebelah kiri unit apakah sudah habis dengan
melihat pada Oil Level Gauge/ Filler Cap.Jika sudah habis, lepaskan coupler.

 Untuk mengganti filter oli transmisi yang terletak di sebelah kanan unit, di belakang transmisi, buka
Drain Valve (5) pada Oil Filter Housing (4) terlebih dahulu.
 Longgarkan Pressure Test Port (3) atau Oil Sampling Valve (2) pada Oil Filter Housing (4). Siapkan bak
penampungan oli di bawah Oil Filter Housing.
 Lepaskan Oil Filter Housing (4), lalu keluarkan Filter Element (tidak ada dalam gambar) dari Oil Filter
Housing (4)

 Letakkan Filter Element bekas di bak penampungan filter oli bekas.


 Bersihkan filter housing dan base dengan menggunakan kain lap (majun) kering, perhatikan seal filter
housing apakah perlu diganti atau dapat dipakai kembali.
 Pasang Filter Element yang baru ke dalam filter Oil Filter Housing (4) dengan kondisi kosong (tidak
perlu diisi oli).
 Pasang Oil Filter Housing (4), lalu pasang Drain Valve (5) pada Oil Filter Housing (4),
 Jangan lupa mengencangkan kembali Pressure Test Port (3) atau Oil Sampling Valve (2) pada Oil Filter
Housing (4).
 Ingat pula untuk membersihkan Magnetic Screen dan Transmission Suction Screen .
 Lepaskan tiga baut Cover Of Magnetic Screen (7) dan Transmission Suction Screen (8). Buka perlahan-
lahan cover dari Housing of Magnetic Screen (6). lalu keluarkan magnetic screen tube assemblies.
 Pisahkan magnet dan tube assemblies dari screen. Cuci screen dan tube assemblies dengan cairan
yang tidak mudah terbakar, seperti EON 600. Keringkan screen dan tube assemblies.
 Cuci magnet dengan menggunakan kain lap atau majun lalu keringkan.
 Lalu pasang kembali magnet dan tube assemblies pada screen. Bersihkan cover dan pastikan seal-nya
apakah masih dapat digunakan atau perlu diganti.
 Pasang kembali magnet dan screen serta cover, seal dan ketiga bautnya, lalu kencangkan dengan
kekuatan torsi ± 47±9 N.m (35±7 lb ft).
 Untuk mengganti oli differensial, Lepaskan Differensial Drain Plug (9) lalu siapkan bak penampungan oli
dan hose pengisapan oli di bawah differensial.
 Bersihkan dan pasang Differensial Drain Plug.
 Isi oli Transmission Case dan Differensial Case melalui Oil Level Gauge/ Filler Cap (1) sebanyak 89
liter.

6.5 Mengganti oli Tandem.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang..
 Penggantian oli dilakukan pada tandem sebelah kanan dan kiri

 Bersihkan permukaan sekitar area Oil Check Plug (1)


 Lepas Drain Plug (2) dan Oil check Plug. Siapkan bak penampungan oli dan hose pengisapan oli
 Bersihkan Tandem dengan menggunakan solar atau EON 600 untuk membersihkan endapan yang ada
dalam housing Tandem.
 Bersihkan dan pasang Drain Plug.
 Bersihkan area salah satu cover dari tandem bagian atas lalu lepas cover tersebut.
 Isi oli tandem sebanyak 100 liter.
 Bersihkan cover yang dilepas lalu pasang kembali.
 Bersihkan dan pasang Oil Check Plug.
6.6 Mengganti oli Circle Drive.
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang..

 Lepas Drain Plug (1) lalu lepaskan Check/fill Plug (2). Siapkan bak penampungan oli di bawah circle
drive.
 Bersihkan dan Pasang Drain Plug.
 Isi oli circle drive sebanyak 7 liter.
 Bersihkan dan pasang Check/fill plug.
6.7 Mengganti oli Front Wheel Spindle Bearing Housing
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET, TERSIRAM OLI.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Penggantian oli dilakukan pada Front Wheel Spindle Bearing Housing sebelah kanan dan kiri.

 Bersihkan permukaan di sekitar Check/Fill Plug (1), lalu lepaskan Check/Fill Plug.
 Lepaskan Cover (2), lalu siapkan bak penampungan oli di bawah Front Wheel Spindle Bearing Housing
 Bersihkan Covernya dan permukaan di sekitar area cover. Pastikan seal Cover tidak rusak.
 Pasang kembali Cover. Isi oli Front Wheel Spindle Bearing Housing sebanyak 0,9 liter.

6.8 Mengganti air radiator


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERSIRAM AIR DAN ATAU AIR PANAS. TERKILIR,
TERPELESET.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Sebaiknya panggantian air radiator dilakukan tidak setelah engine baru beroperasi. Diamkan engine
±15 menit untuk mencegah semburan air panas akibat pressure yang timbul akibat dari sirkulasi
Coolant System yang menggunakan air radiator.
 Buka cover (1). Bersihkan sekitar area Radiator Cap.
 Buka Radiator Cap secara perlahan-lahan.
 Buka Drain Valve (2). Drain Valve terletak di bawah aliran air bagian kanan belakang unit. Siapkan Bak
penampungan air radiator.
 Jika perlu, lakukan Flushing dengan menggunakan air bersih sampai air yang keluar melalui Drain
Valve bersih dan transparan.
 Tutup drain valve dan isi radiator dengan air bersih sebanyak 40 liter. Ingat untuk menambahkan
Extended Life Coolant.
 Hidupkan engine sampai thermostat terbuka dan lever air radiator stabil.
 Pasang Radiator Cap dan tutup cover (1).
 Matikan engine

7 PELUMASAN GREASE
7.1 Mengisi Tangki Grease dari Grease Tank Portable
8 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERBENTUR, TERPELESET.
9 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
10 Tempatkan Grease Tank Portable dekat dengan unit. Usahakan tidak menghalangi pekerjaan dan
mobilitas pekerja lain yang mungkin masih dan akan berlangsung.
11 Hubungkan selang angin dari tiang ke Grease Tank Portable.
12 Hubungkan selang grease dari Grease Tank Portable ke fast fill Tangki Grease pada unit.

13 Aktifkan sumber angin ke Grease Tank Portable, dan biarkan proses pengisian berlangsung hingga
Tangki Grease pada unit penuh yang ditandai dengan keluarnya grease pada hose pembuangan.
14 Setelah selesai, lepaskan Grease Tank Portable dan pasang kembali penutup fast fill Tangki
Grease pada unit.
15 Rapikan dan bersihkan Grease Tank Portable lalu letakkan ditempat yang telah disediakan.
16 Hidupkan engine dan cek automatic grease dan pompa grease pada unit bekerja dengan baik.

16.1 Melakukan Grease Manual ke Injector Grease.


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERBENTUR, TERPELESET, TERIRIS PERCIKAN
GREASE DARI GREASE GUN.
 Dapat dilaksanakan oleh minimal 1 orang.
 Tempatkan Grease Tank Portable dekat dengan unit. Usahakan tidak menghalangi pekerjaan dan
mobilitas pekerja lain yang mungkin masih dan akan berlangsung.
 Hubungkan selang angin dari tiang ke Grease Tank Portable.

 Tarik selang dari Grease Tank Portable sesuai kebutuhan dari reel hose, dan siapkan Grease Gun.
 Aktifkan sumber angin ke Grease Tank Portable, dan tes Grease Gun apakah berfungsi dengan baik.
 Cari lokasi nipple grease dan atau terminal grease injector. Untuk terminal grease injector dilengkapi
dengan penutup nipple, buka terlebih dahulu menggunakan kunci pass-ring 7/16”.
 Lakukan grease manual hingga area yang di grease mengeluarkan grease yang berarti sistem
pelumasan berfungsi dengan baik.

 Jika pelumasan tidak terjadi maka periksa sistem pelumasan tersebut, apakah terjadi kebuntuan pada
nipple, terminal grease injector dan atau selang grease buntu atau bocor. Lakukan perbaikan dan atau
pergantian jika diperlukan.
 Usahakan untuk menjaga kebersihan grease tidak jatuh kelantai dan atau grease terlalu menumpuk
pada nipple atau terminal grease injector. Bersihkan sesegera mungkin jika hal tersebut terjadi dengan
cara menggunakan kain lap (majun) yang kering.
 Pasang kembali penutup terminal grease injector dan kencangkan dengan menggunakan kunci pass-
ring 7/16”.
 Setelah selesai, lepaskan Grease Tank Portable dan pasang kembali penutup fast fill Tangki Grease
pada unit.
 Rapikan dan bersihkan Grease Tank Portable lalu letakkan ditempat yang telah disediakan.
Wheel Lean Bar Bearing Wheel Lean Cylinder Bearing Wheel Lean Bearing

Steering Cyl end and tie rods Ripper Cylinder Bearing Kingpin Bearing

Drawbar Ball and Socket Circle Top Circle Drive Pinion Teeth

Centreshift Cylinder Socket Blade Lift Cylinder Socket Axle Oscillation Bearing

Articulation Bearing
17 HOUSE KEEPING
17.1 Membersihkan area kerja dan Unit yang dikerjakan
 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERKILIR, TERPELESET
 Bersihkan ceceran oli yang mungkin masih ada di unit dengan menggunakan kain lap (majun) yang
kering
 Yakinkan kondisi kabin operator bersih dan tidak ada benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan mengoperasikan unit 14M. Jika perlu, bersihkan kaca kabin (windshield) dengan
menggunakan sabun lalu disiram air.
 Pastikan tidak ada tool-tool ataupun material yang bukan merupakan bagian dari Unit yang tertinggal.
 Kembalikan bak-bak oli dan filter dan atau Kidney Loop serta segala tool-tool yang telah digunakan
ketempat yang telah disediakan.

17.2 Mengeluarkan unit dari Bay


 Potensi bahaya yang bisa timbul adalah : TERTABRAK
 Sebaiknya dilaksanakan oleh minimal 2 orang (1 Pengemudi dan 1 Pemandu)
 Pengemudi wajib memiliki SIMPER dan mengenakan Seat Belt serta mengikuti instruksi Pemandu
selama mengoperasikan unit 14M.
 Hidupkan engine dan periksa kembali level oli engine dan transmisi serta air radiator, lalu tutup engine
hood dan yakinkan semua access door terpasang dengan baik.
 Lepaskan Wheel Chuck dan bunyikan horn sebanyak dua kali sebagai tanda Unit akan bergerak maju.
 Majukan Unit dengan mengikuti instruksi Pemandu keluar dari Bay.
 Pastikan posisi instruksi Pemandu (rekan kerja) selalu kelihatan oleh Pengemudi dan gunakan aba-aba
yang standar dan atau dimengerti oleh Pemandu dan Pengemudi.
 Lepaskan Lock Steering.
 Yakinkan area sekitar aman dari benda dan orang lain selama melakukan pengetesan ini.
 Pasang Label Pengetesan (Test Tag).
 Lakukan pengetesan fungsi kerja unit (Implement System, Steering dan Transmission).
 Lakukan pengetesan Parking Brake dan Service Brake harus berfungsi dengan baik.
 Periksa semua fungsi lampu harus berfungsi dengan baik. Jika unit dilengkapi dengan radio dua arah
maka yakinkan radio berfungsi dengan baik, jika tidak maka laporkan pada atasan untuk dilakukan
pembenahan oleh ahlinya.
 Bunyikan horn sebanyak dua kali sebagai tanda Unit akan bergerak maju, dan parkir unit pada lokasi
yang telah disediakan.

APPENDIX / DOCUMENT
 Melakukan PM Services dibutuhkan beberapa dokumen yang mutlak disiapkan dan digunakan, yaitu:
 PM Check Sheet
 Work Arising Sheet
 Plan Backlogs Sheet
 Oil Consumption Form

AUTHORS / PENULIS
Terlampir nama-nama Penulis yang terlibat dalam SJP ini :
NO NAMA PROCESS B/N SIGNED
Astar
01. Reviewed by 10451
(astartakwin@yahoo.com)
Agus Nurlang
02. Reviewed by 10291
(Agus.Nurlang@vale.com)
Ratma Patandianan
03. Checked By 5784
(Ratma.Patandianan@vale.com)
Kasman
04. Approved By 5680
(Kasman@vale.com)

Anda mungkin juga menyukai