Peringatan !!!
Peringatan !
Catatan :
Jangan melakukan starting engine secara terus menerus selama lebih dari 20 detik.
Jika engine tidak mau starting, tunggu dulu selama 2 menit, lalu coba lakukan starting sekali lagi .
Jika sampai 3 X, engine tidak mau starting juga, maka segera hubungi mekanik.
Jangan menekan accelerator pedal saat menyalakan engine, karena dapat menyebabkan kerusakan
pada turbocharger.
4 Setelah engine hidup, idle kira – kira 15 – 20 detik , supaya oli bersirkulasi di dalam engine.
Kemudian tekan perlahan – lahan pedal gas , jangan menaikkan RPM secara tiba – tiba sebelum
proses pemanasan engine selesai dilakukan .
Peringatan !
Catatan :
Jangan starting engine lebih dari 20 detik.
Jika engine tidak mau starting, tunggu dulu selama 2 menit, lalu
coba lakukan starting sekali lagi.
Jika sampai 3 X, engine tidak mau starting juga, maka segera
hubungi mekanik
Keterangan :
Catatan :
Jangan menaikkan rpm secara tiba-tiba, sebelum proses pemanasan engine selesai dilakukan.
Jangan melakukan low idling atau high idling lebih dari 20 menit.
Jika dibutuhkan untuk melakukan low idling atau high idling, maka setiap beberapa saat running engine
pada middle speed (beri beban).
Setelah engine hidup, jangan langsung mengoperasikan unit, tapi lakukan langkah-langkah berikut.
1. Setelah proses pemanasan selesai (idle selama 5 menit), lakukan pemeriksaan pada machine
monitor, apakah berfungsi normal. Jika ditemukan ketidaknormalan, maka segera periksa dan
perbaiki. Running engine sampai engine water temperature gauge dan brake oil pressure caution
lamp padam .
2. Saat AISS switch diposisikan pada AUTO dan temperatur air pendingin engine masih rendah, maka
secara otomatis putaran engine akan berputar ke high idling (unit dilengkapi electronic governor).
2. Pastikan warna gas buang dan getaran / suara engine kondisinya normal.
Lakukan keliling unit untuk memastikan tidak ada kebocoran air, fuel dan oli saat engine hidup.
Peringatan !
2 Pastikan seat belt telah anda pakai dan dump lever (1)
pada posisi FLOAT serta pastikan dump body pilot lamp
padam .Jika dump body pilot lamp masih menyala
gerakkan posisi dump lever ke posisi HOLD dan
kembalikan lagi ke posisi FLOAT .
Catatan :
Catatan :
Jika parking brake tidak bebas, saat shift lever pada posisi
selain N, maka central warning lamp akan berkedip dan
alarm buzzer akan berbunyi secara bersamaan.
Jika dump lever tidak pada posisi FLOAT, saat shift lever pada posisi selain N, maka central
warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan berbunyi secara bersamaan.
Jangan mengoperasikan shift lever dengan accelerator pedal ditekan. Jika ini dilakukan, maka akan
menimbulkan hentakan yang keras. Ini akan berakibat memperpendek umur unit.
Peringatan !
Jangan posisikan gear shift lever pada posisi N ketika unit sedang traveling atau travel di kondisi
jalan menurun.
Training Centre PT. Ricobana Abadi Handout Training HD 785-7
PT. RICOBANA ABADI METODE & TEKNIK OPERASI 4 - 22
Heavy equipment rental & mining contractors
Catatan :
4.5.1 SHIFTING UP
Saat accelerator pedal (2) ditekan, rpm akan naik dan lock
up clutch akan terhubung, sehingga transmission ganti ke
direct drive.
Jika rpm engine terus dinaikkan, maka transmission secara
otomatis akan shift up.
Jika shift lever dipindah saat unit sedang traveling dalam kecepatan diatas maksimal, maka transmisi
tidak langsung berpindah namun berkurang secara perlahan sejalan dengan berkurangnya kecepatan.
Hal ini untuk mencegah terjadinya overrunning, jika shift lever salah operasi.
Jika foot break digunakan untuk mengurangi kecepatan disaat transmisi ada di posisi antara 2 dan 4,
maka transmisi tidak akan turun hingga rem dilepas atau hingga kecepatan unit berkurang di level
kecepatan 2. Hal ini untuk mengurangi transmission shock.
Saat travelling turunan, putaran (rpm) engine kemungkinan dapat melebihi putaran engine
maksimalnya. Untuk mencegah hal tersebut, fungsikan retarder untuk menurunkan kecepatan travelling
unit.
Saat menjalankan unit di turunan, pastikan anda menjalankannya pada speed yang aman, disesuaikan
dengan lebar jalan, kondisi permukaan jalan, dan kondisi lainnya dimana anda mengoperasikan unit ini.
Peringatan !
Jika unit harus berhenti di turunan, pastikan dengan segera anda mengganjal bannya dengan balok.
Speed maksimum yang diijinkan saat anda travelling di turunan dapat dilihat pada grafik brake
performance dibandingkan dengan jarak dan grade.
Sangat berbahaya jika unit travel di jalan menurun dimana posisi speed melebihi dari batas maksimum
speed yang diperbolehkan dalam grafik brake performance, hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada
retarder brake.
Jika retarder oil temperature monitor berkedip saat anda mengoperasikan retarder, lakukan shift down
saat travelling di turunan. (Saat ini terjadi central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan
berbunyi secara bersamaan).
Jika monitor lamp tidak juga padam, segera parkir unit di tempat yang aman, pastikan shift lever pada
posisi Netral, lalu running engine pada 1900 rpm sampai monitornya padam.
Jika fungsi retarder efeknya berkurang saat travelling di turunan, lakukan langkah-langkah berikut :
1 Kurangi retarder lever secara penuh, lalu tarik kembali retarder lever.
2 Jika hal point 1 dilakukan, tetapi masih tidak berpengaruh, maka lepaskan kembali retarder lever,
tekan brake pedal untuk menghentikan unit, parkir di tempat yang aman, lalu hubungi distributor
Komatsu untuk memperbaikinya.
Catatan :
Contoh :
Jarak turunan : 1500 meter.
Travel resistance (tahanan jalan) : - 11%
Grade resistance (kemiringan jalan) : - 13%
Rooling resistance (tahanan gelinding) : 2%
Kapasitas muatan : 91 ton.
4.8 Peringatan !
MEMUNDURKAN UNIT
Catatan :
Unit tidak dapat mundur, jika dump lever tidak pada posisi
FLOAT. Pastikan dump lever pada posisi FLOAT, saat anda
akan mengoperasikan shift lever ke posisi R.
Pastikan unit benar-benar berhenti, sebelum anda mengubah
arah dari MAJU ke MUNDUR, dan running engine pada low
idling saat anda memindahkan levernya. Setelah shift lever
digerakkan, jangan menekan accelerator sampai anda yakin
transmission clutch nya sudah terhubung.
Jangan mengoperasikan shift lever pada saat accelerator pedal masih ditekan, karena akan
berakibat hentakan yang keras, dan ini akan memperpendek umur unit.
Jika posisi gear shift lever sudah di posisi mundur dan unit masih bergerak (4 km/jam) maka
transmisi akan tetap Netral dan brake akan berfungsi secara otomatis.
Peringatan !
Jangan membelokkan unit saat travelling dengan kecepatan tinggi dan saat berada di area miring
yang curam, karena dapat mengakibatkan unit terbalik.
Perhatian !
Jangan menahan steering wheel secara penuh ke kiri atau ke kanan secara terus menerus,
karena dapat mengakibatkan temperatur oli steering overheat.
Saat travelling, putar steering wheel ke arah yang anda inginkan untuk membelokkan unit.
Saat membelokkan unit, lepaskan accelerator pedal, turunkan kecepatannya sampai kecepatan
terendah, lalu tekan accelerator pedal. Jangan membelokkan unit dengan kecepatan tinggi
Peringatan !!!
Jangan menghentikan unit secara tiba-tiba. Beri jarak yang aman saat anda akan menghentikan unit.
Jangan parkir unit di kemiringan.
Jika unit harus parkir di kemiringan, pastikan anda telah mengganjal ban dengan balok untuk mencegah
unit bergerak.
Jika shift lever salah pegang, maka unit akan bergerak secara tiba-tiba dan ini dapat mengakibatkan
kecelakaan yang serius. Pastikan parking brake lever pada posisi PARKING, saat anda meninggalkan
unit.
Jika foot brake difungsikan terus dalam waktu yang lama, maka akan berakibat brake overheat dan
umurnya akan lebih pendek.
Jika parking brake digunakan untuk menghentikan unit, maka brake akan cepat rusak. Jangan gunakan
parking brake kecuali untuk menghentikan unit pada kondisi darurat dan untuk parkir unit.
Lepaskan accelerator pedal (1) , lalu tekan brake pedal (2) untuk
menghentikan laju unit.
Peringatan !
Peringatan !
Catatan :
Pastikan saat traveling baik muatan maupun kosongan, dump
lever pada posisi FLOAT. Jika dump body tidak pada posisi
FLOAT, saat shift lever diposisikan selain N, maka central
warning lamp akan menyala dan alarm buzzer akan berbunyi
secara bersamaan.
Jika dump body naik saat traveling, speed akan tertahan pada posisi speed 2 (shift lever posisi “D”)
dan pada posisi speed 1 (shift lever pada posisi “6 – L”). Karena itu, pastikan dump body telah turun
saat unit traveling.
Saat loader atau excavator memuat batu yang besar ke dump truck, jika batu dimuat secara langsung,
ini mungkin akan berakibat dump body akan rusak.
1 Saat travelling di jalan yang licin atau bersalju, atau saat travelling pada tanah lumpur atau
tanah yang lunak, perhatikan kondisi muatan dump truck dan operasikan unit dengan sangat
hati-hati agar ban unit tidak slip atau amblas .
2 Jika engine mati saat unit travelling, segera hentikan unit pada tempat yang aman, gerakkan
shift lever ke posisi N, lalu hidupkan engine kembali.
3 Jika central warning lamp atau pilot lamp untuk EMERGENCY item pada machine monitor
menyala dan alarm buzzer berbunyi secara bersamaan saat unit operasi, segera parkir unit di
tempat yang aman, lalu cari permasalahan dan perbaiki segera.
4 Hati-hati saat proses loading muatan ke dump body. Hindari tumpahan muatan ke area front.
5 Saat operasi pada permukaan jalan yang licin, fungsikan retarder control lever secara perlahan
dan ganti transmission ke speed rendah.
6 Saat travelling di air yang menggenang (rendaman air) selama operasi pastikan air tidak
melebihi batas maksimum , setelah itu cucilah dengan air bersih dan lumasilah .
Peringatan !
Perhatian !
Catatan :
Periksalah engine water temperature, engine oil pressure dan fuel level pada panel monitor.
Jika engine overheat, jangan mematikan engine secara tiba-tiba. Idlekan engine pada middle speed,
sampai suhunya turun / dingin, baru kemudian matikan engine.
Pastikan kondisi unit parkir di area yang rata dan aman.
Catatan :
Jika engine dimatikan secara tiba-tiba tanpa menunggu temperatur engine turun akan berakibat umur
komponen engine menjadi lebih pendek / cepat rusak. Karena itu, jangan mematikan engine secara
tiba-tiba kecuali dalam kondisi darurat. Pastikan temperatur engine telah turun secara bertahap sebelum
anda mematikannya.
1 Running engine pada low idling selama 5 menit agar temperatur engine turun secara bertahap.
2 Putar kunci pada starting switch ke posisi OFF untuk mematikan engine.
1 Periksa keliling unit dan cek peralatan kerja. Periksa juga kebocoran oli dan air, bila
menemukan kondisi abnormal, segera laporkan ke atasan.
2 Isi kembali fuel tank.
3 Pastikan tidak ada kotoran kertas atau bahan-bahan yang mudah terbakar lainnya di sekitar
engine, agar tidak menimbulkan bahaya kebakaran.
4 Bersihkan kabin dan komponen unit dari lumpur atau kotoran yang melekat.
Keterangan :
Untuk mengunci pada point (1) dan (2), gunakan kunci kontak.
Peringatan !
4.15.1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT TEMPERATUR UDARA LUAR RENDAH
Lakukan penggantian fuel dan lubricant (oli) dengan viscositas (kekentalan) yang rendah untuk seluruh
komponen sesuai dengan teperatur udara luar. (Lihat tabel pemilihan fuel, coolant dan lubricant
disesuaikan dengan temperatur udara luar).
COOLANT (AIR PENDINGIN)
Peringatan !
Hindarkan cairan antifreeze (anti beku) dari api. Dilarang merokok saat anda menggunakan
antifreeze.
Pastikan coolant tidak beku saat dioperasikan pada temperatur udara luar rendah. Campur dengan
menggunakan cairan antifreezer
Catatan :
BATTERY
Peringatan !
Untuk mencegah timbulnya ledakan gas, maka hindari battery dari api.
Electrolyte battery itu berbahaya. Jika mengenai mata atau kulit anda , segera basuh dengan
air dan hubungi dokter.
Saat temperatur udara luar rendah, kapasitas battery juga akan menurun. Jika battery charge rationya
turun, electrolyte battery kemungkinan beku. Agar battery charge tetap terjaga, lakukan pemanasan
setiap pagi.
Saat cuaca berubah panas, lakukan semua langkah-langkah berikut ini tanpa terkecuali :
Ganti fuel dan oli pelumas yang digunakan unit sesuai spesifikasi penggunaan pada cuaca
panas.
Meskipun antifreeze permanen tidak digunakan dan hanya memakai ethylglycol base antifreeze
(satu tipe musim, musim dingin) sebagai pengganti, atau jika tanpa penggunaan antifreeze
sekalipun, lakukan drain pada cooling system unit, lalu bersihkan bagian dalam komponen
cooling system, kemudian isi dengan air bersih.
Saat menarik unit, gunakan tali kabel yang sesuai dengan berat
unit yang akan ditarik.
Gerakkan unit secara perlahan-lahan.
Jika unit ditarik dengan arah yang salah, maka akan berakibat
luka yang serius atau kematian, karena itu perlu ekstra hati-hati.
Jangan lakukan penarikan, kecuali dalam kondisi darurat,
Patuhi semua peraturan dan perundangan yang berlaku tentang berat, lebar dan panjang beban.
Perhatikan semua peraturan yang mengatur PERINGATAN !
tentang lebar beban yang dimuat.
Tentukan rute transportasi unit yang sesuai dengan lebar, tinggi dan berat unit.
Saat unit akan disimpan sampai lebih dari satu bulan, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Setelah semua part dibersihkan dan dikeringkan, masukkan unit ke dalam bangunan yang kering.
Jangan menyimpan unit pada tempat terbuka. Jika terpaksa unit harus disimpan pada tempat
terbuka, maka parkir unit pada tempat yang rata dan aman ,lalu tutup dengan menggunakan kain
terpal atau yang lainnya.
2 Penuhi fuel tank, lakukan pelumasan dan ganti oli sebelum unit disimpan.
3 Olesi permukaan hydraulic cylinder piston dengan grease.
4 Lepas terminal negatif battery lalu tutup rapat, atau jika batttery dilepas dari unit, simpan battery
pada tempat tersendiri (khusus).
PERINGATAN !
Jika memungkinkan, lakukan langkah-langkah di bawah ini (perlakuan terhadap unit selama
peyimpanan) di tempat terbuka. Jika harus dilakukan di ruang tertutup, buka pintu dan jendela
untuk ventilasi agar tidak terjadi keracunan karbon monoksida.
1 Hidupkan engine dan jalankan unit jarak dekat setiap bulan, lalu lumasi permukaan part dan
komponen yang dapat bergerak. Selain itu, lakukan charging battery.
2 Sebelum mengoperasikan perlengkapan kerja (attachment), bersihkan grease pada hydraulic piston
rodnya.
Catatan :
Jika unit disimpan tanpa melakukan pengoperasian tiap bulan untuk pencegahan terhadap karat, maka
mintalah ke distributor Komatsu untuk melakukan service terhadap unit tersebut.
Lakukan langkah-langkah berikut ini setelah unit disimpan dalam waktu yang lama :
1. Bersihkan grease dari hydraulic cylinder rod.
2. Tambahkan oli dan grease pada semua tempat di unit yang membutuhkannya.
1. Pastikan level oli dan air sesuai standart sebelum anda travelling unit.
2. Lakukan travel maju dengan kecepatan 10 – 15 km/jam selama 5 menit atau sejauh 1 km, lalu
lakukan travelling unit secara normal.
Sebelum pekerjaan dimulai, pastikan anda telah mengetahui lokasi dan pekerjaan yang akan
dilakukan. Diskusikan dengan pengawas (Grup Leader).
Pastikan bahwa sebelum anda menghidupkan engine dan menggerakkan unit, anda sudah yakin
bahwa area telah bebas dari orang dan benda-benda lainnya. Beri tanda klakson.
Pastikan bahwa steering, brake, dan perlengkapan kerja pada unit dapat berfungsi baik.
Pastikan anda telah mengetahui cara pengoperasian unit dan aturan-aturan safety yang berlaku.