Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

METODE DAN TEHNIK OPERASI


4.1. PEDOMAN PENGOPERASIAN UNIT

Pedoman pengoperasian unit FMX 440 terdiri dari metodhe dan teknik
pengoperasian. Hal ini bertujuan untuk keselamatan mengoperasikan unit/ Safety
operation, mencakup keamanan mengoperasikan, benar sesuai dengan petunjuk
pengoperasian dan mengurangi tingkat kerusakan komponen selama mengoperasikan
unit. Mengoperasikan unit dengan
aman dan benar untuk mencapai productivity unit, ada beberapa factor yang harus
dipahami dan dilaksanakan dengan baik, antara lain :

✓ Kondisi Operator.
✓ Persiapan pengoperasian dan menjalankan unit.
✓ Loading material dan pengoperasian unit untuk persiapan.
✓ Metodhe loading dan teknik pengoperasian unit.
✓ Hauling material.
✓ Dumping material.
✓ Refueling unit.
✓ Shut down engine dan Parkir unit.

✓ Emergency Respon / Tindakan darurat.

4.1.1. Kondisi operator siap kerja

Sebelum operator siap melakukan tugas, harus dilengkapi perlengkapan kerja/ APD
( alat pelindung diri ) standart dan digunakan dengan benar.
Manfaat perlengkapan kerja yang standart adalah :
✓ Memberi perasaan aman ketika bekerja.
✓ Menunjukkan identitas diri.
✓ Melindungi anggota tubuh dari accident yang tidak terduga.
Kondisi operator yang tidak siap bekerja sebaiknya :

Segera lapor atasan/ pengawas ( Foreman/Supervisor ) untuk meminta ijin.

langan memaksakan diri untuk bekerja karena akibatnya akan berbahaya, baik
diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.

langan memasuki lokasi kerja atau mengoperasikan unit bila anda tidak
memakai APD yang standart.
Kondisi operator tidak siap bekerja akan berakibat: bekerja merasa kurang aman,
bekerja kurang atau tidak konsentrasi dan produktivitas unit akan berkurang.

4.1.1.2 Persiapan pengoperasian dan menjalankan unit .

Sebelum menghidupkan engine, factor penting yang harus diketahui dan

Metode dan Teknik Operaƨi |


1
dilaksanakan oleh operator adalah :

2 | Pengoperaƨian fMX 440


Koordinasi dengan pengawas setempat sebelum melakukan pekerjaan , hal
ini untuk mendapatkan informasi dan petunjuk kerja, antara lain :

✓ Lokasi pemuatan material (front Ioading).


✓ lalan angkut material (hauIing).
✓ Lokasi dumping material (diƨpoƨaI).
✓ lenis material.
✓ Penggunaan channel radio komunikasi.

4.1.1.3. Naik dan turun unit.


Pada saat naik dan turun dari unit melalui tangga sebelah kiri atau kanan, gunakan
metode tiga titik tumpu ( thrgg lm`y jmitojt).
Berikut dibawah ini petunjuk naik dan turun unit :
✓ Gunakan hand riiI sebagai pegangan tangan , selama naik dan turun tangga unit.
✓ Perhatikan posisi landasan / plateform , anak tangga, saat naik dan turun unit.
✓ Dilarang naik atau turun di anak tangga dengan posisi membelakangi unit.

Gambar 4.1 :Tiga titik tumpu

4.1.1.4. Menghidupkan engine


Sebelum menghidupkan dan mengoperasikan unit ada beberapa petunjuk
pengoperasian isyarat suara klakson di lokas kerja ( Area parkir, area workshop, area Pit
dan area kerja unit ditempat lain ).
Berikut prosedur membunyikan isyarat suara klakson :

✓ 1 X , Sebelum menghidupkan engine


✓ 2 X, Untuk unit bergerak maju.
✓ 3 X, Untuk unit bergerak mundur.
✓ Bunyi 1 X dengan suara pajang, khusus untuk keadaan darurat ( Emergency ).

Metode dan Teknik Operaƨi |


3
4.1.1.5. Petunjuk menghidupkan dan pemanasan engine ( didalam cabin ):
Sebelum menghidupkan engine periksa :

1. Periksa kelayakan seat belt dan gunakan dengan benar.


2. Setting operator seat dengan benar dan sesuai dengan kenyamanan operator.
3. Parking brake posisi aktif.
4. Gear transmissi posisi netral.
5. Auxiliary brake/ EPG pada posisi 0.
6. Gunakan preheating sebelum menghidupkan engine ( jika diperlukan ).
7. Bunyikan isyarat suara/ horn 1X dan beri jeda waktu 5-10 detik sebelum
menghidupkan engine.
8. Lepas accelator pedal dan lakukan start engine.
“ Hindari start engine secara terus -meneruƨ Iebih dari 20 detik, MaximaI Iakukan
3X ƨtart dengan jeda waktu 2 menit “.
9. Periksa apakah semua lampu instrument menyala dan lakukan pemanasan engine
dengan RPM rendah/ idle.
10. Tekan foot brake beberapa saat untuk mengaktifkan cruise control.
11. Lakukan test bekerjanya transmissi dari gerak maju ke gerak mundur atau
sebaliknya.
Paƨtikan unit benar-benar berhenti ketika memindahkan Iever tranƨmiƨƨi.
12. Pastikan tekanan udara normal ( air preƨƨure gauge ) dan lakukan test
kemampuan semua brake pada posisi unit berhenti diarea datar dan landasan
material keras.
13. Setting dan pastikan radio komunikasi dapat dipergunakan untuk berkomunikasi
dengan baik sesuai dengan channel radio area kerja.

4 | Pengoperaƨian fMX 440


4.1.1.6. Teknik pengoperasian steering wheel :

Untuk menghindari bagian tangan operator terluka ketika mengoperasikan steering


wheel, Berikut dijelaskan dua teknik memegang steering wheel dengan benar :

1. Pgdiid Pgi tm twm, Pengertiannya adalah:


Memegang steering wheel dengan cara, tangan kiri diarah jarum jam 10 (sepuluh) dan
tangan kanan diarah jarum jam 2 (dua).
2. _uortgr tm thrgg, Pengertiannya adalah:
Memegang steering wheel dengan cara, tangan kiri diarah jarum jam 9 (sembilan) dan
tangan kanan diarah jarum jam 3 (tiga).

Selama mengoperasikan steering wheel pastikan lbu jari kedua tangan tidak melipat
Gambar
masuk kearah lingkar steer dan pastikan 4.2 : Steering
memegang steering wheel dengan kedua tangan
ketika jalan lurus ataupun berbelok.

4.1.1.7. Mode selector unit ( Programing ).

Cara Adjust/ setting RPM engine :


Engine normal posisi idle dapat diadjust/ setting dengan menggunakan mode selector
unit. Display menunjuhhan “ Driver instruction , specification. ldling speed tersedia
dicontrol memory .

ldling speed diadjust dengan kondisi sebagai berikut :


✓ Temperatur engine pada posisi diatas 50˚C atau lebih.
✓ Unit pada posisi normal ( tidak ada error di display monitor ).
✓ Unit berhenti dengan posisi idle putaran rendah dan accelerator tidak
ditekan, ketika adjust dimulai.

Metode dan Teknik Operaƨi |


5
Cara adjusting/ setting :
1. Tekan pedal foot brake.
2. Tehan side button (tombol) pada cruise control he “ resume” ± 3 detih.
3. Tekan tombol A untuk menambah RPM dan tekan tombol B untuk menurunkan RPM.
4. Release foot brake dan idle engine telah tersetting/ adjust.

4.1.1.8. Cruise Control

Cruise control dapat dipergunakan saat unit posisi travel dengan kecepatan 15km/jam

sampai dengan 30 km/jam.

Cara pegoperasian cruise control :


Ketika unit mencapai kecepatan yang diinginhan, tehan “SET” button untuh
mempertahanhan hecepatan. Kecepatan dapat dirubah dengan “SET+” menambah
dan “SET-“ untuh mengurangi hecepatan.
Untuk melepaskan (OFF), tekan slide control keposisi OFF atau tekan pedal brake, brake
dan dapat menggunakan trailer brake.

4.1.1.9. Pengoperasian transmissi.

Untuk menjalankan unit dengan aman dan benar, berikut beberapa petunjuk dan teknik
mengoperasikan unit FM X seperti dibawah ini :.

1. Gear step button :


Tombol gear stop adalah spring load dan mempunyai 2 opsi. ke atas dan ke bawah di
pakai untuk cara manual memilih gear.
2. Lever fold button :
Lever gigi terpasang langsung pada dudukan driver dan dapat di lipat ke depan
untuk memudahkan jalan masuk untuk operator . Hanya dapat dilakukan lever
posisi netral.
3. Gear selector inhibit button :
Gear lock mencegah kesalahan memasukkan gigi.
4. Gear selector positions : R . :
Gigi mundur N : Netral A : Automatic M : manual

6 | Pengoperaƨian fMX 440


5. Menggerakkan gear selector :
- Pastikan gear selector posisi netral
- Tekan tombol di bagian atas gear selector dan gerakan gear selector kebawah
melewati posisi gigi mundur ( R ) hingga ke posisi horisontal.
6 . Limp home button :
Emergency di gunakan saat darurat / error speed ( untuk evakuasi jarak dekat ).

Display Instrument Panel Control


Keterangan :
1. Driving Program :

E : Economy

E+ :Freewheel possible

P : Power

B : Braking

L : Limp-Home function
2. Selected Gear :

N : Netral

N1: Low split , N2 : High split.

R : Reverse.
3. Available :

Maximum over gear ( Down/ Up ).
4. Lever Position :

R : Reverse.

N : Netral.

A : Automatic.

M: Manual.

CATATAN :
Overrunning.

Adalah kasus kecepatan unit melebihi kecepatan putaran engine /\PM. Dimana kasus
tersebut sering terjadi diarea jalan menurun, dikarenakan ketidak sesuaian speed dengan
kecepatan unit. Factor mempengaruhi unit overrunning adalah :

✓ Penempatan lever transmissi tidak sesuai.


✓ Kecepatan unit tidak terkontrol.

4.1.1.10. Pengoperasian Differential Lock

Differential lock digunakan ketika unit melewati kondisi jalan licin atau ketika unit
amblas/ soft box.

Differential lock switch terbagi menjadi 2:

1. lnter axle switch, berfungsi untuk menghubugkan axle belakang-belakang dengan


belakang depan.
2. lnter wheel switch, berfungsi untuk menghubungkan roda kiri dan kanan
berputar secara bersama- sama.

Metode dan Teknik Operaƨi |


7
Switch lnter axle dengan lnter wheel terpasang menjadi satu dan dibagi menjadi 2 bagian
Posisi 1 : lnter axle engage.
Posisi 2 : lnter wheel engage.
Cara pengoperasian :
1. Hentikan unit dan netralkan transmissi.
2. Aktifkan switch pada posisi 1 atau posisi 2.
3. Pilih gear transmissi yang sesuai ( Crawel, 1 LOW ).
4. lalankan unit dengan kecepatan ± 10 km/ jam.

Catatan
langan gunakan differential lock saat unit melintas dijalan kondisi normal

4.1.1.11. Pengoperasian Brake

Operasikan penggunaan brake sesuai langkah urutannya:


1. Exhaust brake/ EPG. 2. Service brake 3. Blocking valve. 4. Parking brake.

A. Engine Brake / EPG

Aktifkan engine brake untuk mengurangi kecepatan unit, dijalan datar maupun di
kondisi jalan menurun. Kemampuan engine brake bisa berkurang dikarenakan gaya
gravitasi yang
membuat truck bergerak turun semakin cepat.
langan melakukan pengereman berlebihan, karena akan kehilangan energi pengereman.
Gunakan brake ini dijalur hijau dan kemampuan terkuat brake ini berada dijalur hitam.
Petunjuk penggunaan EPG lever ( Volvo engine brake ):
• O ‚ Fungsi off.
• A ‚ Otomatis pengereman
• 1 ‚ Bantuan pengereman step 1
• 2 ‚ Bantuan pengereman step 2
• 3 ‚ Bantuan pengereman step 3
• B ‚ Brake programme with l-Shift (khusus otomatis tranmisi)

8 | Pengoperaƨian fMX 440


Petunjuk mengaktifkan EPG :
Operasikan lever EPG tarik kearah belakang sesuai dengan efek pengereman yang
dibutuhkan.
A. Switch pengatur Engine brake posisi ON
B. Putaran mesin ( Rpm ) di atas 900 rpm
C. Kecepatan Truck di atas 5km/h
D. Temmperatur oli engine lebih dari +55 ºC
E. Tekanan turbo di bawah 0,5 bar.

Catatan
lika Accelerator pedal diaktifkan, dengan otomatis brake ini tidak akan berfungsi

B. Pengoperasian Service brake/ Foot brake untuk menghentikan unit ( STOP )

Operasikan pedal brake dengan perlahan/ smooth sesuai dengan efek pengereman
yang dibutuhkan. Hindari menekan pedal brake secara mendadak.
Cara pengoperasian :
1. Lepas accelerator pedal ±200 m sebelum titik pemberhentian.
2. Tekan pedal brake 1/2 sampai 1/3 bagian.
3. Bila unit mendekati titik pemberhentian, tambahkan tekanan ke pedal brake.
4. Setelah unit akan berhenti lepas sedikit pedal brake.

Metode dan Teknik Operaƨi |


9
Kunci utama bekerjanya pengereman pada kendaraan ini dari tekanan udara yang
yang dicontrol dengan panjang langkah pedal rem/brake karena brake bekerja dengan
tekanan udara. Hal ini memungkinkan membuat gaya pengereman lebih besar dengan
membuka dan menutup brake valve ketika menekan pedal brake.
Bila terdapat banyak jalan yang menurun, gunakanlah terlebih dulu pengereman
engine brake/ EPG. lika gaya pengereman EPG kurang, maka tambahkan
dengan mengoperasikan foot brake.
Gunakan foot brake secukupnya, hal ini untuk menghindari terjadinya overheating
pada brake linning.

C. Blocking Valve/ Emergency brake

Berfungsi untuk mengaktifkan spring brake.


Bila tekanan udara pada sistem terlalu rendah, brake ini
akan aktif secara otomatis. Sebagai contoh kendaraan
diparkir untuk jangka waktu lama, maka blocking valve
harus ditekan supaya rem parkir bisa release.
Saat unit berjalan dan tiba-tiba tekanan udara turun/
rendah dan unit tidak dapat dihentikan dengan VEB dan service brake, maka
operasikan blocking valve.
Posisi blocking valve :
OFF : Posisi switch rata ( tidak tercabut ).
ON : Posisi switch keluar ( tercabut ).
Blocking vale bekerja pada double chamber brake.
Blocking valve dioperasikan secara manual dan otomatis, ketika tekanan udara di
sistem brake kurang dari 5 bar.

Perhatian
a unit parkir dijalan tidak rata, maka aktifkan blocking valve, hal ini untuk antisipasi jika ada kerusakan pada otomatis s

D. Parking brake

Digunakan ketika unit posisi parkir.


Parking brake lever dibagi menjadi 3.
Posisi 0 .
Posisi 1 .
Posisi 2 .
Cara penggunaan :
Tarik kearah posisi 2 untuk mengaktifkan parking brake.

10 | Pengoperaƨian fMX 440


4.1.1.12. Menjalankan Unit

A. Petunjuk dan teknik , menjalankan unit dari area parkir dan area workshop.
1. Check lokasi unit sebelum bergerak / berjalan, dengan melihat kedua sisi
mirror/ spion kanan dan kiri. lkuti aba-aba jika ada pemandu (ƨpotter).
2. Konsentrasi saat mengoperasikan alat control unit (pedal, lever, steering).
3. Tekan pedal brake dan release parking brake dan tempatkan lever transmisi
pada gear( Automatic ) atau ( manual ) untuk bergerak maju
transmissi posisi R ketika unit akan bergerak mundur.
4. Gunakan isyarat suara klakson sebelum menjalankan unit.
5. Kendalikan unit dengan terkontrol selama unit bergerak maju atau mundur.

B. Petunjuk dan teknik pengoperasian pada saat travel tanpa muatan/ kosongan.
1. Sesuaikan gear transmissi dengan kecepatan unit, Control kecepatan unit dengan
menggunakan engine brake dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
2. Gunakan jalur travel sesuai dengan rambu- rambu yang ada dan beri jarak
roda sebelah kiri dengan tepi tanggul ± 1-2 meter .
3. Kendalikan unit dengan terkontrol saat mengoperasikan steering. “Hindari
memutar ƨteering dengan gerakan mendadak pada ƨaat traveI-.
4. Atur jarak beriringan dengan unit lain , minimal 5X panjang unit (60 meter).
5. Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
6. Kondisi mesin dapat dilihat dari pada instrument panel dan alat control.
7. Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat aman untuk
parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard Iamp dan sebelum
melakukan pengecheckan unit pastikan memberi informasi pengguna jalan dan
pengawas setempat. Khusus untuk ketidaknormalan engine oIi preƨƨure, segera
parkir unit dan matikan engine. Berhati-hatilah bila terjadi kebocoran bahan
bakar atau oli karena bisa menimbulkan kebakaran.
8. Beri kesempatan untuk unit bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit rusak
(breakdown) dijalan angkut material.

Catatan
Bila jarak pandang terbatas, kurangi kecepatan dan jaga jarak dengan unit lain

Gambar 4.3 : fMX traveI

10 | Pengoperaƨian fMX 440


4.1.2. LOADING
Loading adalah kegiatan pemuatan material, dari tempat asal ( insitu ) ke unit hauler
dengan menggunakan alat mekanis berupa, Loader Excavator ( bachoe, shovel ) dan wheel
loader ( WA ).

4.1.2.1. Pengoperasian unit untuk persiapan loading :


Sebelum melakukan loading material, ada beberapa petunjuk dan teknik pengoperasian unit
antara lain :

✓ Penempatan unit DT posisi menunggu/ antri diarea front loading.


✓ Manuver unit diarea front loading.
✓ Gerakan mundur diarea front loading ( wheel loader).

Gambar 4.4 : poƨiƨi antri

4.1.2.2. Petunjuk penempatan unit posisi menunggu/ antri diarea front loading :
Tindakan operator sebelum unit berhenti, posisi menunggu/ antri diarea front loading :
✓ Kurangi kecepatan dan sesuaikan speed ( maximal 20 km/jam ).
✓ laga jarak antara unit dengan tepi tebing ( minimal 6 ‚ 7 meter ).
✓ laga jarak dengan sesama unit DT ( > 10 m ) dan unit support ( bulldozer,DT ).
✓ Operator harus dalam keadaan siap berada didalam cabin.
Tempatkan unit diluar area pemuatan/ loading material dan aktifitas unit support yang
melakukan perbaikan front loading. Hentikan unit, netralkan transmissi dan aktifkan
parking brake. Beri kesempatan unit support untuk melakukan perbaikan area front
loading.

4.1.2.3. Petunjuk dan tehnik loading :


Beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum masuk ke area tambang dan pada
saat unit posisi muat material. Sebelum masuk ke area tambang unit harus berhenti
terlebih dahulu , driver turun dari unit, tujuannya untuk mengecek ulang kondisi
unit bila ditemukan kerusakan lebih awal dan dalam unit kosongan, perbaiki unit
terlebih dahulu dari pada saat bermuatan, disamping itu untuk menghindari kontaminasi

Metode dan Teknik Operaƨi |


tambang seandainya ada komponen unit atau barang lainnya terjatuh pada areal
tambang .

12 | Pengoperaƨian fMX 440


Tehnik loading material :
1. Lakukan manuver searah jarum jam ( bila lokasi memungkinkan
). Gunakan speed rendah dan hindari area turning radius unit
loader.
2. Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
Apabila loading di Loader, posisikan unit 90˚ lurus bucket.
3. Pastikan unit posisi rata, “ Hindari salah satu roda naik ditumpukan materiaI atau
berhenti dikaki bench”.
4. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
5. Netralkan transmissi dan aktifkan parking brake.
6. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja .
7. Operator dilarang keluar dari cabin, selama proses loading.
8. Lakukan kontrol muatan ( radio komunikasi atau isyarat dari operator loader ) .
9. Setelah muatan penuh, gunakan speed 1 LOW,atau C, release parking brake dan
naikkan putaran engine dengan perlahan.

Gambar 4.5 : fMX Ioading diunit excavator

Gambar 4.6 : fMX Ioading diunit Ioader

Metode dan Teknik Operaƨi |


4.1.3. HAULING MATERIAL
Hauling material adalah, kegiatan dump truck memindahkan material dari tempat
loading sampai ke tempat dumping . Berikut dibawah ini, petunjuk dan tehnik
pengoperasian unit FM X ketika menjalankan unit selama hauling material.

Gambar 4.2 : fMX traveI muatan

4.1.3.1. Petunjuk dan teknik pengoperasian pada saat travel muatan/ Hauling.
1. Sesuaikan gear transmissi dengan kecepatan dan control kecepatan unit dengan
menggunakan engine brake.
2. Gunakan jalur travel sesuai dengan rambu- rambu yang ada dan beri jarak
roda sebelah kiri dengan tepi tanggul ± 1-2 meter .
3. Kurangi kecepatan unit sebelum melewati jalan tikungan.
3. Kendalikan unit dengan terkontrol saat mengoperasikan steering.
“Hindari memutar steering dengan gerakan mendadak pada saat travel’.
5. Atur jarak beriringan dengan unit lain , minimal 5X panjang unit (60 meter).

6. Kondisi mesin dapat dilihat dari pada instrument panel dan alat control.
7. Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat aman untuk
parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard Iamp dan sebelum
melakukan pengecheckan unit pastikan memberi informasi pengguna jalan dan
pengawas setempat. Khusus untuk ketidaknormalan engine oIi preƨƨure,
segera parkir unit dan matikan engine. Berhati-hatilah bila terjadi kebocoran
bahan bakar atau oli karena bisa menimbulkan kebakaran.
8. Beri kesempatan untuk unit bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit rusak
(breakdown) dijalan angkut material.

Catatan
Bila jarak pandang terbatas, kurangi kecepatan dan jaga jarak dengan unit lain.
Bila unit terjebak hujan dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan operasi
dikarenakan kondisi jalan licin, hentikan unit & berikan tanda isyarat ( hazard lamp).

14 | Pengoperaƨian fMX 440


"Jangan memaksakan unit beroperasi saat kondisi jalan licin karena hujan "

Perhatian
Bila mengalami pecah ban/ meledak, lakukan langkah dibawah :
Pegang steering wheel dengan kuat.
Lepas accelerator pedal dan tekan foot brake dengan perlahan.
Arahkan unit ketempat aman

4.1.3.2. Petunjuk dan teknik pengoperasian unit dijalan turunan panjang.


1. Sebelum unit melintas dijalan turunan panjang, gunakan gigi transmissi yang
sesuai dengan medan tersebut.
2. Pertahankan putaran engine pada range hijau, dan bila putaran engine keluar dari
range hijau kerange biru, maka gunakanlah exhaust brake dan service brake.
saat mengoperasikan EPG berikan selang waktu pada posisi off .
3. Control penggunaan steering.
4. Patuhi rambu-rambu yang ada dan gunakan radio komunikasi, jika diperlukan.
.

Gambar 4.8 : fMX traveI dijaIan menurun

4.1.3.3. Petunjuk dan teknik pengoperasian unit dijalan naik/ tanjakan.


1. Sebelum memulai jalan menanjak , gunakan gear transmissi yang sesuai dengan medan
tanjakan tersebut.
2. Putaran engine / RPM, pertahankan disektor ekonomis ( hijau / 1900 rpm ).
3. Hindari up shifting pada saat jalan menanjak, pertahankan kecepatan unit dengan
putaran engine 1800 s.d 1900 rpm.
4. Pindahkan gigi transmissi setelah mencapai puncak tanjakan ( jalan mendatar ).
5. Hindari melakukan double accelerasi RPM engine.

Gambar 4.9 : fMX traveI muatan dijaIan tanjakan

Metode dan Teknik Operaƨi |


4.1.3.4. Petunjuk dan teknik pengoperasian start awal ditanjakan.
Bila unit terpaksa harus berhenti dijalan tanjakan, dibawah ini dijelaskan tehnik
pengoperasian start awal ditanjakan.
Tehnik pengoperasian :
1. Pastikan unit benar-benar berhenti dan aktifkan parking brake.
2. Masukkan transmissi pada posisi C / LOW.
3. Tarik parking brake posisi 1 dan usahakan unit tidak bergerak mundur.
4. Naikkan putaran engine dengan perlahan ( tidak menyentak ).
5. Release parking brake ke posisi 0, setelah unit mulai ada gerakan maju.
CATATAN :
Bila saat dijalan menanjak tiba ‚ tiba unit mendapatkan trouble dan harus berhenti
maka lakukan :
1. lnjak service brake. 2. Aktifkan blocking valve. 3. Ganjal roda unit.

4.1.3.5. Pengoperasian unit pasca penyiraman jalan.

Ketika unit trave atau hauling material terkadang di hadapkan pada kondisi jalan licin
selesai dilakukan penyiraman. Dibawah ini di jelaskan beberapa teknik mengoperasikan
unit selasai penyiraman untuk mencegah unit tergelincir yang berakibat fatal.

Tehnik pengoperasian, melintas diarea pasca penyiraman jalan :

1. Sebelum menghadapi jalan kondisi basah, selesai penyiraman kurangi


kecepatan dengan mengangkat accelator pedal.
2. Pindahkan lever transmisi dan posisikan pada speed rendah ( 5, 4, atau 3 ), sesuai
dengan grade jalan .
3. laga jarak dengan unit water truck ( 60 m ).
4. Gunakan radio komunikasi untuk berkoordinasi ( jika diperlukan ).
5. Hindari gerakan mendadak dan memutar steering secara berlebihan (agresif).
Gambar 4.10 : fMX meIintaƨ dijaIan paƨca

16 | Pengoperaƨian fMX 440


6. Pertahankan putaran engine RPM sedang (range hijau) dengan
mengkombinasikan penggunaan EPG dan accelator pedal, untuk mencegah
terjadinya transmisi shif down yang menyebabkan putaran roda berhenti karena
bidang kontak tyre dengan permukaan jalan kondisinya basah dan shift up
menyebabkan putaran roda menjadi lebih cepat . Hal ini mengakibatkan roda
tergelincir ditambah dengan gaya dorong dari unit itu sendiri, sehingga unit sulit
untuk dikendalikan.
7. Ketika unit sudah bergerak lambat untuk menghentikan unit gunakan service
brake.
8. langan menggunakan service brake ketika unit masih bergerak cepat, hal ini
menyebabkan putaran roda berhenti mendadak atau roda terkunci, dan
mengakibatkan unit tergelincir dikarenakan bidang kontak tyre dalam kondisi
licin, ditambah dengan gaya dorong dari unit itu sendiri.

Catatan
Prioritaskan unit, yangmelintasdijalanpascapenyiraman(Muatanatau
Kosongan).

4.1.4. DUMPING MATERIAL

Dumping adalah proses bongkar muatan material pada umumnya stockpile dan di
hopper/ crusser.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum dumping material:
1. Periksa kondisi tyre, spring, vessel, hydraulic, link rod.
2. Periksa kondisi lokasi yang akan dilewati telah siap (secara visual), antara lain:
✓ Tidak ada unit yang sedang dumping ( area crusser ) .
✓ Lokasi dumping rata, keras dan dilengkapi tanggul pengaman ( area stockpile ).
✓ Pastikan tidak ada kabel atau rintangan yang mengganggu saat proses dumping.
( bebas dari area terbatas untuk ketinggian ).

Gambar 4.11 : fMX dumping diarea ƨtockpiIe

Metode dan Teknik Operaƨi |


Gambar 4.12 : fMX dumping diarea cruƨƨer/ hopper

4.1.4.1. Petunjuk dan teknik dumping material :


1. Posisiskan unit mundur diarea dumping dan hindari roda melewati batu
besar, tumpukan material atau roda membentur stopper.
2. Pastikan unit ditempat rata dan keras.
3. Netralkan transmissi dan aktifkan parking brake.
4. Lakukan dumping material dengan langkah berikut :

✓ ldle engine ± 10 detik


✓ Tekan switch PTO posisi ON
✓ Gerakkan control lever dump posisi naik/ raise .
✓ Naikkan putaran engine dengan perlahan atau aktifkan resume RPM 900.
✓ Pastikan material telah terbuang habis.
✓ Gerakkan control lever dump ke posisi turun/ lower, dengan RPM rendah.
✓ Pastikan vessel rapat dengan chassis.
✓ Tekan switch PTO pada posisi OFF.
5. lalankan unit dengan normal.

4.1.4.2. Refueling unit.

Refueling adalah proses pengisian bahan bakar dari fueI ƨtation ataupun dari fueI truck
ke unit lain . Petunjuk dan teknik pelaksanaan refueling unit FMX :

1. Refueling unit area Fuel station/ Fuel Skidding

1. Pastikan unit bergerak kearah fuel station/ skidding, tanpa muatan / kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, ikuti rambu-rambu petunjuk yang ada sebelum masuk
kedalam area refueling.
3. laga jarak aman menunggu/antri dengan unit lain.
4. lkuti aba-aba pemandu (fuelman), saat masuk area refueling.
larak aman unit dumptruck dengan tepi fuel station ± 5
meter.

18 | Pengoperaƨian fMX 440


5. Hentikan unit netralkan transmissi, pasang parking brake dan matikan engine.

Metode dan Teknik Operaƨi |


6. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ refueling.
7. Operator memastikan, untuk mengisi check list refueling ( HM dan CN unit ).
8. Pastikan proses refueling selesai, sebelum menjalankan unit.
9. Start engine dan jalankan unit dengan perlahan saat meninggalkan area refueling.

2. Refueling unit dengan fuel truck ditempat yang ditentukan ( Front dan disposal ).

1. Pastikan unit bergerak ketempat refueling , tanpa muatan / kosongan.


2. Kurangi kecepatan unit, sebelum masuk kedalam area refueling dan pastikan
komunikasi aktif dua arah ( operator dumptruck dan crew fuel truck ).

Gambar 4.13 : RefueIing fMX

3. lkuti aba-aba pemandu (fuelman), saat masuk area refueling.


larak aman dumptruck dengan fuel truck ± 1X lebar unit.
4. Hentikan unit netralkan transmissi, pasang parking brake dan matikan engine.
5. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ refueling.
6. Operator memastikan, untuk mengisi check list refueling ( HM dan CN unit ).
7. Pastikan proses refueling selesai, sebelum menjalankan unit.
8. Start engine dan jalankan unit dengan perlahan saat meninggalkan area refueling.

Jototoi
– @icoroib ngiboibdot `unp lm`y/ vgssgc sgcono prmsgs rgeugciib –

4.1.4.3. Setting operator seat

Penyetelan tempat duduk dapat diatur sesuai dengan yang terbaik posisi duduk dan
posisi penglihatan. Tempat duduk dapat diganti penyetelannya setiap hari tergantung dengan
tinggi dan berat badan pengemudi.
Sebelum menjalankan unit aturlah tempat duduk senyaman mungkin, pilih mana yang paling
sesuai dengan kehendak anda.
Dibawah ini adalah cara-cara penyetelan tempat duduk dan urutan nomor sesuai dengan yang
ada di gambar.

20 | Pengoperaƨian fMX 440


1. Penyetelan untuk bantalan, angkat bagian penjepit dan gerakan tempat
duduk maju atau mundur .
2. Ujung bantalan tempat duduk dapat distel / diatur secara tersendiri. Tarik
alat tersebut keatas dan tarik bantalan tempat duduk kebawah maka tekan
alat tersebut dan bantalan sambil ditekan . Masing-masing ujung bantalan
tempat duduk ( belakang & depan ) dapat di atur sesuai dengan kehendak
operator .
3. Penyetelan untuk tinggi rendah tempat duduk , tekan bagian alat ini maka
tempat duduk akan turun, bila tempat duduk akan kita naikan maka tarik alat
tersebut.
4. Tempat pengunci seat belt.
5. Penyetelan untuk sandaran tempat duduk , tarik alat ini maka sandaran akan
terbebas . setelah posisi sandaran yang kita inginkan telah sesuai , kembalikan alat
tersebut ke posisi semula .

4.1.4.4. Tilt cab / membuka kabin

Periksa posisi parking brake (ON) , transmission netral (N) dan pintu tertutup rapat .

Gambar 4. 14 ; Proƨeƨ penarikan unit

Keterangan:
A. Sebelum bekerja di bawah kabin, Pastikan kemiringan dan periksa penguncinya.
B.Saat kabin tidak dapat kiring secara maksimal , pasanglah besi pengaman agar memastikan
kabin tidak turun kebawah .
C. Dilarang bekerja di bawah kabin saat kemiringan kabin belun maksimal.
Metode dan Teknik Operaƨi |
Cara mengoperasikan :
1. Lubang tangkai pompa hydraulic kabin dapat dilihat padfa gambar .
2. Periksa oil hydraulic kabin sebelum kabin diangkat , putar tutup B, periksa batas
permukaan oil rata dengan tutup lobang .
3. Putar hydraulic pump valve heposisi “ OPEN “.
4. Pompa dengan alat penyambung dan putar kekanan berulang-ulang ( pompa ).
Menurunkan kabin.
1. Putar hydraulic pump valve he arah “CLOSSED “.
2. Pompa dengan alat penyambung dan putar ke kanan dan berulang — ulang ( pompa )
3. Bila kabin telah terkunci maka lampu peringatan yang ada dash board akan padam.
CATATAN:

Kabin diangkat hanya saat perbaikan Dilarang berada didalam kabin saat posisi diangkat.

4.1.4.5. Towing /Menarik kendaraan

Towing adalah Kegiatan mengevakuasi kendaraan yang mengalami kerusakan atau


sedang perbaikan dengan cara ditarik menggunakan alat bantu unit lain, dengan cara ditarik.
Berikut dijelaskan proses towing.
1. Sebelum unit di tarik profellar shaft harus dilepas terlebih dahulu, agar tidak
terjadi kerusakan pada transmission. Sebab transmission pelumasannya
menggunakan pompa , bila tidak ada power dari engine maka pompa tidak akan
bekerja.
2. Bila unit di tarik kurang dari 100 m, proppellar shaft tidak perlu dilepas.
Saat unit di tarik dalam kondisi proppellar shaft tidak di lepas ( jarak pendek )
posisi gear shift lever harus pada posisi high range.
3. Bila belum keposisi high range dan tekanan udara kosong , maka tanki udara harus
diisi oleh unit lain.
4. Saat unit ditarik dan dalam kondisi engine mati parking brake / emergency brake
harus direlease.

Gambar 4. 15 ; Proƨeƨ penarikan unit

22 | Pengoperaƨian fMX 440


4.1.5. PARKIR UNIT DAN SHUTDOWN ENGINE

Bertujuan untuk mendeteksi kondisi unit dan sebagai persiapan operasi untuk shift
selanjutnya.

4.1.5.1. Petunjuk pengoperasian parkir unit dan mematikan engine (shut down engine) :

1. Pastikan unit posisi tanpa muatan (kosongan), kecuali Emergency.


2. Gunakan speed rendah dan jaga jarak dengan unit lain ketika travel dilokasi parkir.
3. Kontrol lokasi parkir dump truck dan lakukan koordinasi dengan unit lain (jika ada).
4. Pastikan tempat parkir rata/ datar.
Jika unit parkir diluar area parkiran dump truck. Paƨtikan lokaƨi parkir jauh dari
Gambar 4. 13 ; Poƨiƨi unit parkir
Gambar
aktifitaƨ unit lain dan 4.14 potenƨi
jauh dari : Poƨiƨi unit parkir
material depanatau bahaya banjir.
longƨor
5. Tekan foot brake dan pastikan unit benar-benar berhenti sebelum bergerak
mundur.
6. Perhatikan kondisi belakang unit, bunyikan isyarat klakson, pindah lever transmissi
R dan lakukan gerakan mundur perlahan dengan melihat mirror/ spion kanan, kiri.
7. Pastikan jarak parkir aman dengan unit yang lain.
✓ 1 X lebar unit, bila posisi parkir berdampingan.
✓ 1,5 X panjang unit, bila posisi parkir beruntun ( depan belakang ).

Metode dan Teknik Operaƨi |


8. Tekan foot brake, hentikan unit sebelum tanggul (jika area parkir dilengkapi
tanggul).
9. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
10. Netralkan transmissi dan aktifkan parking brake.
11. ldle engine, ± 3 - 5 menit dan matikan perlengkapan electric ( AC, lampu & radio ).
12. Matikan engine,putar kunci kontak pada posisi off.
13. Sebelum keluar dari unit tutuplah semua kaca pintu kiri ‚ kanan.
14. Sebelum meninggalkan unit putarlah kunci disconect pada posisi off, (Lock-out).
4.1.5. ENERGENJQ RESPONSE / TINDAKAN DARURAT

1. LICA TERKADI KELAKARAN SAAT DILAWAH UNIT ( P<H ).

1. langan PANlK, Pastikan lokasi kebakaran ( secara visual ).


2. Ambil pemadam kebakaran ( APAR )
3. Cabut pin pengunci pemadam.
4. Semprotkan pada permukaan api.
5. Menjauhlah dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
6. lika api menjadi besar ( belum padam ), mintalah bantuan orang lain. Atau laporkan
kepada pengawas atau emergancy call.

<. LICA TERKADI KELAKARAN SAAT NENGOPERASIKAN TRUJK

1. langan PANlK, Pastikan lokasi kebakaran ( secara visual ).


2. Hentikan truck dengan foot brake.
3. Aktifkan parking brake dan matikan switch lampu.
4. Matikan engine / Zhut down engine.
5. lika terjadi kebakaran didalam cabin, ambil APAR dan semprotkan ke titik api.
6. lika api menjadi besar ( belum padam ), mintalah bantuan orang lain, atau laporkan
kepada pengawas atau emergancy call.

3. LICA STEERING TILA-TILA TIDAK LEREUNGSI DENGAN LAIK

1. langan PANlK.
2. Kurangi kecepatan dengan EPG dan foot brake.
3. lnformasi kepada pengguna jalur.
4. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke pinggir
jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. lika steering susah untuk
digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck, gunakan service
brake untuk menghentikan unit dengan segera.
5. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
6. Matikan engine/ Zhut down engine.
7. Ganjalah roda dengan wheel chock.
8. Laporkan pada pengawas

<< | Pengoperaƨian EMX 446 UOCUO


4. LICA EOOT LRAKE TILA-TILA TIDAK LEREUNGSI DENGAN LAIK SAAT OPERASI.
1. Lepaskan accelerator pedal.
2. Aktifkan EPG pada stage 3 atau B.
3. Bila efek pengereman kurang, tarik lever parking brake pada posisi 1 dengan
perlahan.
4. Arahkan truck ke tempat yang aman.
5. Netralkan lever transmission.
6. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
7. Matikan engine/ Shut down engine.
8. Ganjal roda dengan wheel chock
9. Lakukan pengecekan keliling.
10. Laporkan pada pengawas.

5. LICA ENGINE TILA-TILA NATI SAAT SEDANG OPERASI ;


1. langan PANlK
2. Kurangi kecepatan dengan menekan pedal brake.
3. Arahkan unit pada tempat yang aman ( pinggir jalan ) dan netralkan transmissi.
4. Aktifkan parking brake.
5. Matikan engine / Shut down engine.
6. Ganjalah roda dengan wheel chock.
7. Check keliling kondisi unit.
8. Laporkan pada pengawas.

5. LICA UNIT HARUS DIPARKIR PADA TENPAT NENANKAK atau NENURUN.


1. Aktifkan parking brake dan blocking valve.
2. Matikan engine/ Shut down engine.
3. Putar steering kea rah kiri ( tanggul, tebing ) atau Ganjal roda dengan wheel chock.
4. Berikan tanda isyarat bahaya ( hazard lamp ) selama parkir.

2. LICA CANPU PANEC PERINGATAN NENQACA SAAT HAUCING/ TRAUECCING


1. Arahkan unit pada tempat yang aman ( pinggir jalan ) dan netralkan transmissi.
2. Aktifkan parking brake dan nyalakan lampu sein kiri bila pengechekan dilakukan
dengan posisi engine hidup.
3. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut.
( Untuk keterangan detail, baca pada modul Inƨtrument panel ).

Petunjuk dan Saran ;


Lerikut dilawah ini petunjuk mengemudi.
1. Setelah menghidupkan engine dan selama mengemudi periksalah instrument panel
Berfungsi dengan normal. Bila terjadi ketidaknormalan berhentilah ditempat yang
Aman dan cari penyebabnya.
2. langan menaikkan/ memacu RPM, sewaktu engine masih dingin.
3. Operasikan unit dengan tercontrol berpedoman rev counter/ rpm, sesuai dengan
penggunaannya.
4. langan jalankan unit bila lampu peringatan brake system, air pressure gauge padam.

Metode dan Teknik Operaƨi |


5. Netralkan transmissi ketika unit posisi berhenti atau parkir.
6. Pergunakan differential lock sebelum memasuki jalan licin.
7. Patuhi rambu-rambu lalu-lintas yang ada.
8. Prioritaskan unit ambulance, lowboy atau unit yang mendapat pengawalan/ eƨcote.
9. Mengemudilah dengan ekonomis ( rev counter di rentang hijau ).

4.1.4.2. MIS OPERATION UNIT DAN PETUNJUK PENCEGAHAN

Mis Operation atau salah pengoperasian adalah, Kesalahan dalam mengoperasikan alat

yang dilakukan
dijelaskan kasus operator sehingga
mis operation mengakibatkan
dan petunjuk kerusakan
pencegahan : unit. Berikut di bawah ini

1. Tidak melakukan pemanasan engine/ Warming up


Dampak yang akan terjadi, jika tidak melakukan pemanasan engine pada awal shift, akan
Menimbulkan kerusakan antara lain :
➢ Engine Low power
➢ Kerusakan pada silinder liner
➢ Blow by tinggi.
➢ Oli akan terkontaminasi.
➢ Kerusakan pada turbocharger.

Pencegahan
Lakukan pemanasan engine setiap awal shift, sebelum unit beroperasi.

2. Kesalahan mengoperasikan brake.


Mis operation ini akan mengakibatkan keausan disc plate brake tinggi, rusaknya seal oli
brake, kerusakan tyre dan kerusakan lower structure (frame, equalizer bar maupun
suspensi).
1. Keseringan mengoperasikan brake dijalan menurun akibat dari salah penempatan gear
transmissi.
2. Mengoperasian retarder dan foot brake, mendadak akan menyebabkan hentakan/ impact
dan beban kejut.

Pencegahan
trol lever/ pedal brake dengan mendadak, kecuali darurat. Operasikan control lever retarder, pedal brake dengan

3. Salah pengoperasian/Mis Operation Torque Converter dan Transmissi.


a. Engine hidup/running, transmissi aktif ( selain posisi neutral/ N ) dan posisi unit berhenti.
Hal ini akan mengakibatkan :
• Oli torque converter over heat.
• Stall pada torque converter.

24 | Pengoperaƨian fMX 440


b. Unit overload muatan. Hal ini akan mengakibatkan :
• Oli torque converter over heat.
• Torque converter mengalami Stall speed.

Pencegahan
rasikan lever transmissi dengan benar sesuai aplikasinya.
kkan lever transmissi sesuai grade jalan dan control putaran engine/ RPM. 3.Control muatan unit dengan payload m

4. Gear select harmful


Gear select harmful adalah suatu kesalahan memindahkan speed dari gerak maju ke gerak
mundur tanpa menghentikan unit sampai benar-benar berhenti ,dan putaran engine masih
tinggi sehingga terjadi beban puntir yang berlawanan pada powertrain . Miƨ operation
seperti ini sering terjadi diarea front loading dan area disposal.

5. Reverse- Forward shifting abuse

Reverse-forward shifting abuse adalah, Ketika unit masih berjalan mundur dengan
kecepatan 5 - 7 km/jam, terjadi perpindahan gear transmisi dari mundur ke maju. Hal
tersebut akan merusak transmissi, karena menerima beban kejut yang sebabkan dari
hentakan/ impact gear-gear transmisi. Miƨ operation seperti ini sering terjadi ketika unit
DT manuver diareal sempit, seperti road maintenance, front loading maupun disposal.

Pencegahan
pastikan unit benar- benar berhenti, Putaran engine low idle setelah itu pindahkan lever transmisi pada posisi maj

7. Costing in neutral

Costing in neutral adalah suatu kejadian dimana unit berjalan dalam kecepatan tinggi dan
lever transmissi dipindah ke posisi netral. Miƨ operation ini akan cepat merusak transmissi
dan komponen power train lainnya.

Pencegahan
kondisi unit masih berjalan, jangan menetralkan lever transmissi supaya terhindar dari costing in netral yang akan

Metode dan Teknik Operaƨi |


8. Overrunning

Overrunning adalah kondisi dimana unit bergerak melebihi putaran RPM engine diatas 2200
( range merah ). Kejadian ini biasanya terjadi ketika unit melintas dijalan menurun. Miƨ
operation ini akan merusak engine.

Pencegahan
ontrol penempatan levertransmissi.Kontrolkecepatan unit dijalan menurun dengan retarder brake, jaga putaran en

melintas dijalan turunan panjang akan lebih aman dengan mengaktifkan ARC (
Automatic retarder control ).
1. Manuver terlalu patah, end stroke steering dan berkecepatan
tinggi Efek yang ditimbulkan dari manuver terlalu patah adalah ;

Manuver terlalu patah dan End stroke steer Manuver kecepatan tinggi

Cenderung roda terangkat sebelah,


sehingga tyre depan satu titik saja yang menerima beban. Pada saat
1. Mengakibatkan yangtumpah
material sama, ujung
dari luarrim akan men
bagian sisiluar(sidewall),dan mengakibatkan tyrecepat rusak,robek,
vessel. Pada saat yangbahkan tyre meledak.
sama, ujung luar rim akan menekan
Lokasi cepat rusak. rusak,robek, bahkan tyre meledak.

2. Lokasi cepat rusak.

3. Kerusakan pada frame dan suspensi. 3. Kerusakan pada frame dan suspensi.

4. Kerusakan pada sistim hidrolik steering.


4. Bila lokasi manuver beda tinggi, bisa
( Bila manuver tidak imbang/ balance
mengakibatkan unit tersebut terguling,
dengan putaran engine/ RPM rendah
rebah atau terbalik.
dengan kecepatandibawah 5 km/jam.

Pencegahan
atan, sesuaikan lever transmissi pada speed rendah dan ketika manuver gunakan speed 1 dan hindari memutar stee

16. Lody up groud speed

Body up ground speed adalah suatu kondisi yang terjadi ketika unit bergerak kecepatan

25 | Pengoperaƨian fMX 440


Metode dan Teknik Operaƨi |
di atas 5 km/jam. Tanpa menurunkan dump body terlebih dahulu rapat dengan frame,
kejadian ini biasanya terjadi ketika selesai dumping material di disposal. Miƨ operation ini
akan mengakibatkan kerusakan komponen lower ƨtructure dan system hidrolik.

Pencegahan
± 3-4 meter bertujuan untuk menghabiskan sisa material dan turunkan vessel rapat dengan frame dengan putaran e

11. Transmission quick shifting


Menggunakan gear transmissi tinggi, sebelum unit berjalan naik/ menanjak.
Sehingga terjadi perpindahan gear transmissi yang sangat cepat.
Contoh : Dari posisi gear 5 langsung berpindah ke gear 2 dengan secara tidak normal.

Pencegahan
er transmissi dengan benar dan jangan memaksakan tenaga/ power unit untuk melintas dijalan menanjak atau den

12. Parking brake dragging


Parking brake dragging adalah suatu kejadian dimana unit berjalan dalam kecepatan ± 5
km/jam, parking brake kondisi ON. Miƨ operation ini akan cepat merusak komponen brake
akibat gesekan lebih dengan suhu tinggi.

Pencegahan
Pastikan unit berhenti (kecepatan 0 km/jam) sebelum mengaktifkan parking brake.

4.2. Latihan Uji Materi

1. Sebutkan jarak angle spot dilihat dari sisi sebelah kiri, sisi depan dan sisi sebelah
kanan!
2. lelaskan bagaimana cara penggunaan cruise control!
3. Sebutkan beberapa contoh mis operasi FMX 400 !
4. lelaskan fungsi dari inter axle switch dan inter wheel switch!
5. lelaskan prosedur parkir di tempat menanjak/menurun!

25 | Pengoperaƨian fMX 440

Anda mungkin juga menyukai