Pedoman pengoperasian unit FMX 440 terdiri dari metodhe dan teknik
pengoperasian. Hal ini bertujuan untuk keselamatan mengoperasikan unit/ Safety
operation, mencakup keamanan mengoperasikan, benar sesuai dengan petunjuk
pengoperasian dan mengurangi tingkat kerusakan komponen selama mengoperasikan
unit. Mengoperasikan unit dengan
aman dan benar untuk mencapai productivity unit, ada beberapa factor yang harus
dipahami dan dilaksanakan dengan baik, antara lain :
✓ Kondisi Operator.
✓ Persiapan pengoperasian dan menjalankan unit.
✓ Loading material dan pengoperasian unit untuk persiapan.
✓ Metodhe loading dan teknik pengoperasian unit.
✓ Hauling material.
✓ Dumping material.
✓ Refueling unit.
✓ Shut down engine dan Parkir unit.
Sebelum operator siap melakukan tugas, harus dilengkapi perlengkapan kerja/ APD
( alat pelindung diri ) standart dan digunakan dengan benar.
Manfaat perlengkapan kerja yang standart adalah :
✓ Memberi perasaan aman ketika bekerja.
✓ Menunjukkan identitas diri.
✓ Melindungi anggota tubuh dari accident yang tidak terduga.
Kondisi operator yang tidak siap bekerja sebaiknya :
•
Segera lapor atasan/ pengawas ( Foreman/Supervisor ) untuk meminta ijin.
•
langan memaksakan diri untuk bekerja karena akibatnya akan berbahaya, baik
diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.
•
langan memasuki lokasi kerja atau mengoperasikan unit bila anda tidak
memakai APD yang standart.
Kondisi operator tidak siap bekerja akan berakibat: bekerja merasa kurang aman,
bekerja kurang atau tidak konsentrasi dan produktivitas unit akan berkurang.
Selama mengoperasikan steering wheel pastikan lbu jari kedua tangan tidak melipat
Gambar
masuk kearah lingkar steer dan pastikan 4.2 : Steering
memegang steering wheel dengan kedua tangan
ketika jalan lurus ataupun berbelok.
Cruise control dapat dipergunakan saat unit posisi travel dengan kecepatan 15km/jam
Untuk menjalankan unit dengan aman dan benar, berikut beberapa petunjuk dan teknik
mengoperasikan unit FM X seperti dibawah ini :.
CATATAN :
Overrunning.
Adalah kasus kecepatan unit melebihi kecepatan putaran engine /\PM. Dimana kasus
tersebut sering terjadi diarea jalan menurun, dikarenakan ketidak sesuaian speed dengan
kecepatan unit. Factor mempengaruhi unit overrunning adalah :
Differential lock digunakan ketika unit melewati kondisi jalan licin atau ketika unit
amblas/ soft box.
Catatan
langan gunakan differential lock saat unit melintas dijalan kondisi normal
Aktifkan engine brake untuk mengurangi kecepatan unit, dijalan datar maupun di
kondisi jalan menurun. Kemampuan engine brake bisa berkurang dikarenakan gaya
gravitasi yang
membuat truck bergerak turun semakin cepat.
langan melakukan pengereman berlebihan, karena akan kehilangan energi pengereman.
Gunakan brake ini dijalur hijau dan kemampuan terkuat brake ini berada dijalur hitam.
Petunjuk penggunaan EPG lever ( Volvo engine brake ):
• O ‚ Fungsi off.
• A ‚ Otomatis pengereman
• 1 ‚ Bantuan pengereman step 1
• 2 ‚ Bantuan pengereman step 2
• 3 ‚ Bantuan pengereman step 3
• B ‚ Brake programme with l-Shift (khusus otomatis tranmisi)
Catatan
lika Accelerator pedal diaktifkan, dengan otomatis brake ini tidak akan berfungsi
Operasikan pedal brake dengan perlahan/ smooth sesuai dengan efek pengereman
yang dibutuhkan. Hindari menekan pedal brake secara mendadak.
Cara pengoperasian :
1. Lepas accelerator pedal ±200 m sebelum titik pemberhentian.
2. Tekan pedal brake 1/2 sampai 1/3 bagian.
3. Bila unit mendekati titik pemberhentian, tambahkan tekanan ke pedal brake.
4. Setelah unit akan berhenti lepas sedikit pedal brake.
Perhatian
a unit parkir dijalan tidak rata, maka aktifkan blocking valve, hal ini untuk antisipasi jika ada kerusakan pada otomatis s
D. Parking brake
A. Petunjuk dan teknik , menjalankan unit dari area parkir dan area workshop.
1. Check lokasi unit sebelum bergerak / berjalan, dengan melihat kedua sisi
mirror/ spion kanan dan kiri. lkuti aba-aba jika ada pemandu (ƨpotter).
2. Konsentrasi saat mengoperasikan alat control unit (pedal, lever, steering).
3. Tekan pedal brake dan release parking brake dan tempatkan lever transmisi
pada gear( Automatic ) atau ( manual ) untuk bergerak maju
transmissi posisi R ketika unit akan bergerak mundur.
4. Gunakan isyarat suara klakson sebelum menjalankan unit.
5. Kendalikan unit dengan terkontrol selama unit bergerak maju atau mundur.
B. Petunjuk dan teknik pengoperasian pada saat travel tanpa muatan/ kosongan.
1. Sesuaikan gear transmissi dengan kecepatan unit, Control kecepatan unit dengan
menggunakan engine brake dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
2. Gunakan jalur travel sesuai dengan rambu- rambu yang ada dan beri jarak
roda sebelah kiri dengan tepi tanggul ± 1-2 meter .
3. Kendalikan unit dengan terkontrol saat mengoperasikan steering. “Hindari
memutar ƨteering dengan gerakan mendadak pada ƨaat traveI-.
4. Atur jarak beriringan dengan unit lain , minimal 5X panjang unit (60 meter).
5. Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
6. Kondisi mesin dapat dilihat dari pada instrument panel dan alat control.
7. Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat aman untuk
parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard Iamp dan sebelum
melakukan pengecheckan unit pastikan memberi informasi pengguna jalan dan
pengawas setempat. Khusus untuk ketidaknormalan engine oIi preƨƨure, segera
parkir unit dan matikan engine. Berhati-hatilah bila terjadi kebocoran bahan
bakar atau oli karena bisa menimbulkan kebakaran.
8. Beri kesempatan untuk unit bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit rusak
(breakdown) dijalan angkut material.
Catatan
Bila jarak pandang terbatas, kurangi kecepatan dan jaga jarak dengan unit lain
4.1.2.2. Petunjuk penempatan unit posisi menunggu/ antri diarea front loading :
Tindakan operator sebelum unit berhenti, posisi menunggu/ antri diarea front loading :
✓ Kurangi kecepatan dan sesuaikan speed ( maximal 20 km/jam ).
✓ laga jarak antara unit dengan tepi tebing ( minimal 6 ‚ 7 meter ).
✓ laga jarak dengan sesama unit DT ( > 10 m ) dan unit support ( bulldozer,DT ).
✓ Operator harus dalam keadaan siap berada didalam cabin.
Tempatkan unit diluar area pemuatan/ loading material dan aktifitas unit support yang
melakukan perbaikan front loading. Hentikan unit, netralkan transmissi dan aktifkan
parking brake. Beri kesempatan unit support untuk melakukan perbaikan area front
loading.
4.1.3.1. Petunjuk dan teknik pengoperasian pada saat travel muatan/ Hauling.
1. Sesuaikan gear transmissi dengan kecepatan dan control kecepatan unit dengan
menggunakan engine brake.
2. Gunakan jalur travel sesuai dengan rambu- rambu yang ada dan beri jarak
roda sebelah kiri dengan tepi tanggul ± 1-2 meter .
3. Kurangi kecepatan unit sebelum melewati jalan tikungan.
3. Kendalikan unit dengan terkontrol saat mengoperasikan steering.
“Hindari memutar steering dengan gerakan mendadak pada saat travel’.
5. Atur jarak beriringan dengan unit lain , minimal 5X panjang unit (60 meter).
6. Kondisi mesin dapat dilihat dari pada instrument panel dan alat control.
7. Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat aman untuk
parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard Iamp dan sebelum
melakukan pengecheckan unit pastikan memberi informasi pengguna jalan dan
pengawas setempat. Khusus untuk ketidaknormalan engine oIi preƨƨure,
segera parkir unit dan matikan engine. Berhati-hatilah bila terjadi kebocoran
bahan bakar atau oli karena bisa menimbulkan kebakaran.
8. Beri kesempatan untuk unit bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit rusak
(breakdown) dijalan angkut material.
Catatan
Bila jarak pandang terbatas, kurangi kecepatan dan jaga jarak dengan unit lain.
Bila unit terjebak hujan dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan operasi
dikarenakan kondisi jalan licin, hentikan unit & berikan tanda isyarat ( hazard lamp).
Perhatian
Bila mengalami pecah ban/ meledak, lakukan langkah dibawah :
Pegang steering wheel dengan kuat.
Lepas accelerator pedal dan tekan foot brake dengan perlahan.
Arahkan unit ketempat aman
Ketika unit trave atau hauling material terkadang di hadapkan pada kondisi jalan licin
selesai dilakukan penyiraman. Dibawah ini di jelaskan beberapa teknik mengoperasikan
unit selasai penyiraman untuk mencegah unit tergelincir yang berakibat fatal.
Catatan
Prioritaskan unit, yangmelintasdijalanpascapenyiraman(Muatanatau
Kosongan).
Dumping adalah proses bongkar muatan material pada umumnya stockpile dan di
hopper/ crusser.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum dumping material:
1. Periksa kondisi tyre, spring, vessel, hydraulic, link rod.
2. Periksa kondisi lokasi yang akan dilewati telah siap (secara visual), antara lain:
✓ Tidak ada unit yang sedang dumping ( area crusser ) .
✓ Lokasi dumping rata, keras dan dilengkapi tanggul pengaman ( area stockpile ).
✓ Pastikan tidak ada kabel atau rintangan yang mengganggu saat proses dumping.
( bebas dari area terbatas untuk ketinggian ).
Refueling adalah proses pengisian bahan bakar dari fueI ƨtation ataupun dari fueI truck
ke unit lain . Petunjuk dan teknik pelaksanaan refueling unit FMX :
1. Pastikan unit bergerak kearah fuel station/ skidding, tanpa muatan / kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, ikuti rambu-rambu petunjuk yang ada sebelum masuk
kedalam area refueling.
3. laga jarak aman menunggu/antri dengan unit lain.
4. lkuti aba-aba pemandu (fuelman), saat masuk area refueling.
larak aman unit dumptruck dengan tepi fuel station ± 5
meter.
2. Refueling unit dengan fuel truck ditempat yang ditentukan ( Front dan disposal ).
Jototoi
– @icoroib ngiboibdot `unp lm`y/ vgssgc sgcono prmsgs rgeugciib –
Penyetelan tempat duduk dapat diatur sesuai dengan yang terbaik posisi duduk dan
posisi penglihatan. Tempat duduk dapat diganti penyetelannya setiap hari tergantung dengan
tinggi dan berat badan pengemudi.
Sebelum menjalankan unit aturlah tempat duduk senyaman mungkin, pilih mana yang paling
sesuai dengan kehendak anda.
Dibawah ini adalah cara-cara penyetelan tempat duduk dan urutan nomor sesuai dengan yang
ada di gambar.
Periksa posisi parking brake (ON) , transmission netral (N) dan pintu tertutup rapat .
Keterangan:
A. Sebelum bekerja di bawah kabin, Pastikan kemiringan dan periksa penguncinya.
B.Saat kabin tidak dapat kiring secara maksimal , pasanglah besi pengaman agar memastikan
kabin tidak turun kebawah .
C. Dilarang bekerja di bawah kabin saat kemiringan kabin belun maksimal.
Metode dan Teknik Operaƨi |
Cara mengoperasikan :
1. Lubang tangkai pompa hydraulic kabin dapat dilihat padfa gambar .
2. Periksa oil hydraulic kabin sebelum kabin diangkat , putar tutup B, periksa batas
permukaan oil rata dengan tutup lobang .
3. Putar hydraulic pump valve heposisi “ OPEN “.
4. Pompa dengan alat penyambung dan putar kekanan berulang-ulang ( pompa ).
Menurunkan kabin.
1. Putar hydraulic pump valve he arah “CLOSSED “.
2. Pompa dengan alat penyambung dan putar ke kanan dan berulang — ulang ( pompa )
3. Bila kabin telah terkunci maka lampu peringatan yang ada dash board akan padam.
CATATAN:
Kabin diangkat hanya saat perbaikan Dilarang berada didalam kabin saat posisi diangkat.
Bertujuan untuk mendeteksi kondisi unit dan sebagai persiapan operasi untuk shift
selanjutnya.
4.1.5.1. Petunjuk pengoperasian parkir unit dan mematikan engine (shut down engine) :
1. langan PANlK.
2. Kurangi kecepatan dengan EPG dan foot brake.
3. lnformasi kepada pengguna jalur.
4. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke pinggir
jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. lika steering susah untuk
digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck, gunakan service
brake untuk menghentikan unit dengan segera.
5. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
6. Matikan engine/ Zhut down engine.
7. Ganjalah roda dengan wheel chock.
8. Laporkan pada pengawas
Mis Operation atau salah pengoperasian adalah, Kesalahan dalam mengoperasikan alat
yang dilakukan
dijelaskan kasus operator sehingga
mis operation mengakibatkan
dan petunjuk kerusakan
pencegahan : unit. Berikut di bawah ini
Pencegahan
Lakukan pemanasan engine setiap awal shift, sebelum unit beroperasi.
Pencegahan
trol lever/ pedal brake dengan mendadak, kecuali darurat. Operasikan control lever retarder, pedal brake dengan
Pencegahan
rasikan lever transmissi dengan benar sesuai aplikasinya.
kkan lever transmissi sesuai grade jalan dan control putaran engine/ RPM. 3.Control muatan unit dengan payload m
Reverse-forward shifting abuse adalah, Ketika unit masih berjalan mundur dengan
kecepatan 5 - 7 km/jam, terjadi perpindahan gear transmisi dari mundur ke maju. Hal
tersebut akan merusak transmissi, karena menerima beban kejut yang sebabkan dari
hentakan/ impact gear-gear transmisi. Miƨ operation seperti ini sering terjadi ketika unit
DT manuver diareal sempit, seperti road maintenance, front loading maupun disposal.
Pencegahan
pastikan unit benar- benar berhenti, Putaran engine low idle setelah itu pindahkan lever transmisi pada posisi maj
7. Costing in neutral
Costing in neutral adalah suatu kejadian dimana unit berjalan dalam kecepatan tinggi dan
lever transmissi dipindah ke posisi netral. Miƨ operation ini akan cepat merusak transmissi
dan komponen power train lainnya.
Pencegahan
kondisi unit masih berjalan, jangan menetralkan lever transmissi supaya terhindar dari costing in netral yang akan
Overrunning adalah kondisi dimana unit bergerak melebihi putaran RPM engine diatas 2200
( range merah ). Kejadian ini biasanya terjadi ketika unit melintas dijalan menurun. Miƨ
operation ini akan merusak engine.
Pencegahan
ontrol penempatan levertransmissi.Kontrolkecepatan unit dijalan menurun dengan retarder brake, jaga putaran en
melintas dijalan turunan panjang akan lebih aman dengan mengaktifkan ARC (
Automatic retarder control ).
1. Manuver terlalu patah, end stroke steering dan berkecepatan
tinggi Efek yang ditimbulkan dari manuver terlalu patah adalah ;
Manuver terlalu patah dan End stroke steer Manuver kecepatan tinggi
3. Kerusakan pada frame dan suspensi. 3. Kerusakan pada frame dan suspensi.
Pencegahan
atan, sesuaikan lever transmissi pada speed rendah dan ketika manuver gunakan speed 1 dan hindari memutar stee
Body up ground speed adalah suatu kondisi yang terjadi ketika unit bergerak kecepatan
Pencegahan
± 3-4 meter bertujuan untuk menghabiskan sisa material dan turunkan vessel rapat dengan frame dengan putaran e
Pencegahan
er transmissi dengan benar dan jangan memaksakan tenaga/ power unit untuk melintas dijalan menanjak atau den
Pencegahan
Pastikan unit berhenti (kecepatan 0 km/jam) sebelum mengaktifkan parking brake.
1. Sebutkan jarak angle spot dilihat dari sisi sebelah kiri, sisi depan dan sisi sebelah
kanan!
2. lelaskan bagaimana cara penggunaan cruise control!
3. Sebutkan beberapa contoh mis operasi FMX 400 !
4. lelaskan fungsi dari inter axle switch dan inter wheel switch!
5. lelaskan prosedur parkir di tempat menanjak/menurun!