POWER LINE
MOTOR GRADER GD 705-4
Power Line
Series
SPESIFIKASI
1. Engine
2. Joint
3. Hydroshif transmission
4. Parking break
5. Drive shaft
6. Final drive
7. Tandem drive
Power Train
1. Engine
2. Joint
3. Hydroshift transmission
4. Parking brake
5. Drive safht
6. Final drive(with differential)
7. Tandem drive
Data Teknis Engine
ENGINE
• Menggunakan merk KOMATSU dengan jenis
engine S 6 D 125 - 1
• Engine diesel 4 langkah ( 4 Tak ).
• Menggunakan Turbocharger.
• Sistem pendingin dengan air.
• Engine diesel menggunakan 6 silinder dengan
diameter liner 125 mm
• Piston displacement 11.040 cc ( 11, 04 liter ).
• Flywheel horsepower 200 HP pada 2000 RPM.
• Direct injection untuk menghemat bahan bakar.
• Sistem kelistrikan menggunakan battery 12 V 2
pieces 200 AH
Data Teknis Transmisi
TRANSMISI
Model : Hydroshift Transmission
Dilengkapi : Inching Valve Netral safety switch
SPEED
F1 : 3.9 km/jam R1 : 4, 3 km/jam
F2 : 5,2 km/jam R2 : 5,8 km/jam
F3 : 7.6 km/jam R3 : 8,5 km/jam F4 :
11,5 km/jam R4 : 12,2 km/jam F5 : 15,8
km/jam R5 : 16,9 km/jam
F6 : 20.5 km/jam R6 : 21,4 km/jam F7 :
30 km/jam R7 : 33,4 km/jam F8 : 45,9
km/jam R8 : 45,9 km/jam
Turning Radius : 7,5 meter
Maximum drawbar pull : 10.180 kg
Ground Clearance (langkah bebas): 410 mm
DATA REFILL
PENGISIAN :
Engine
Suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui
proses tertentu di mana proses thermis di ubah
menjadi tenaga mekanis .
Machine/ unit
Suatu unit secara keseluruhan mencakup dari
engine sampai Final Drive .
Engine
KLASIFIKASI ENGINE
GASOLINE
INTERNAL COMBUTION ENGINE
DIESEL
ENGINE
MESIN UAP
EXTERNAL COMBUTION ENGINE
TURBIN UAP
DEFINISI:
INTERNAL COMBUSTION ENGINE : Adalah engine yang proses
pembakaraanya terjadi didalam silinder itu sendiri .
EXTERNAL COMBUSTION ENGINE : Adalah engine yang proses
pembakaraanya terjadi diluar silinder itu sendiri .
Engine
KLASIFIKASI ENGINE
DIRECT INJECTION
COMBUSTION
INDIRECT INJECTION
TWO CYCLE
CYCLE
FOUR CYCLE
AIR COOLER
ENGINE
COOLING
WATER COOLER
SPLASH
LUBRICATION
PRESSURE
NATURALLY TURBO
AIR INTAKE
TURBOCHARGER AFTER
STATIONERY
APPLICATION
BLOWER
AUTOMOTIVE
IN LINE ENGINE
CONTRUCTION
V ENGINE
Four Cyrcle Engine
INTAKE
Intake valve terbuka, exhaust
valve tertutup. Piston bergerak
turun dari TDC ke BDC, dan
menghisap udara dari intake
manifold kedalam ruang bakar
(cylinder) .
Four Cyrcle Engine
COMPRESSION
Intake valve dan exhaust valve
dalam keadaan tertutup.
Setelah piston turun sampai
BDC, piston akan kembali naik
untuk memampatkan udara
yang telah dihisap tadi.
Temperatur pada saat itu bisa
mencapai sekitar 300 – 400 oC
.
Four Cyrcle Engine
POWER
Intake valve dan exhaust valve
masih dalam keadaan tertutup.
Setelah piston mencapai titik yang
ditentukan (beberapa derajat
sebelum TDC), kemudian solar
disemprotkan ke dalam ruang
bakar dan terjadilah pembakaran
(power) karena udara yang
dikompresikan tadi mempunyai
suhu tinggi dan bercampur
dengan bahan bakar .
Four Cyrcle Engine
EXHAUST
Setelah langkah power, piston
kembali turun dari TDC ke titik
BDC . Kemudian naik kembali
dari BDC ke TDC untuk
membuang sisa-sisa
pembakaran melalui exhaust
valve . Sedangkan intake valve
tetap tertutup .
Engine sebelah Kiri
5 1 4
1. Turbocharge
2. Alternator 6 2
3. Starting motor
4. Muffler
5. Pre cleaner
6. Air cleaner
7. Oil pan
3 7
Engine sebelah Kanan
1. Fan
2. Belt 1
3
3. Fuel filter
2
4. Water pump
5. Oil filter
6. Priming pump
7. Feed pump
7 5
4 6
Cylinder Block
Konstruksi cylinder block
dibuat sedemikian rupa
sehingga terdapat saluran Cylinder block
untuk pelumasan dan
pendinginan .
Fungsi Cylinder block
sebagai tempat kedudukan :
Liner, Piston, Connecting rod,
Crank shaft, Fuel pump gear,
Crank gear, Cam gear.
Cylinder Head
1. Cylinder head
2. Rocker arm shaft
3. Rocker arm
4. Valve spring
5. Nozzle
6. Glow plug
7. Precombustion chamber
8. Valve guide
9. Intake valve
10. Exhaust valve Fungsi :
a. Tempat kedudukan valve dan injector
11. Valve seat
b. Tempat masuk dan keluar udara / gas buang
c. Mengatur sirkulasi pendingin ke sekeliling valve dan
injectors / nozzle .
Piston
1. Piston
2. Top ring
3. Second ring
4. Oil ring
5. Pin piston
6. Snap ring
Fungsi :
Tempat kedudukan ring piston
Tempat kedudukan pin piston
Meneruskan tekanan pembakaran ke
crank shaft
Meneruskan panas melalui ring piston
Connecting Rod
1. Conecting rod bushing
2. Conecting rod 2 3 4
A. Small bos
B. Large A B 5
Fungsi :
• menjaga ketegak lurusan jalannya piston .
• meneruskan tekanan gerak naik turun dari piston ke crank shaft .
Crank Shaft
1. Crank shaft pully Crank shaft
2. Crank gear
3. Crank shaft
4. Fly wheel
Fungsi :
• merubah gerak naik turun dari piston menjadi gerak putar .
Cam Shaft
1. Cam shaft
2. Cam gear
Fungsi :
Merubah gerak rotary ( berputar ) dari cam shaft ,
menjadi gerak naik turun ke push rod.
Timing Gear
1. Balancer gear ( R H )
2. Idler gear
3. Timimg gear
4. Cam gear
5. Idler gear ( large )
6. FIP Driving gear
7. Idler gear ( L H )
8. Balance gear ( L H )
9. Crank shaft gear
10. Crank shaft for driving oil pump
11. Oil pump driving gear
12. Crank shaft
13. Crank shaft pully Fungsi :
Untuk menentukan saat pembakaran pada
gerakan mekanisme engine .
Fly Wheel
Fungsi :
Memindahkan tenaga putar dari engine ke power train .
Fly wheel
Cylinder Liner
Fungsi :
a. Tempat terjadinya
tekanan pembakaran
b. Tempat bergeraknya
piston
c. Meneruskan panas
pembakaran ke
pendingin
Vibration Damper
1 2 3
1. Outher body
2. Rubber coupling
3. Inner body
Fungsi :
Mengimbangi getaran torsional yang terjadi pada crank
shaft.
Engine
Air intake dan Exhaust system
Naturally Aspirated
1. Precleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
A. Combustion chamber
Turbocharger Aspirated
1. Precleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Turbo charger
10. Dust indicator
A. Combution chamber
Turbocharger Aspirated
1. Precleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
10. Turbo charger
11. After cooler
A. Combution chamber
a. Cooling water
Turbocharger
1. pre cleaner
2. Air cleaner
3. Dust indicator
4. Blower impeller
5. Housing
6. Turbin impeller
7. Muffler
8. Exhaust pipe
Fungsi :
Untuk meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga
lebih banyak bahan bakar yang dapat dibakar dan tenaga engine
lebih besar 30% tanpa merubah bentuk atau kontruksi engine .
Turbocharger
Turbocharger ini mempunyai dua
impeller , yaitu turbin dan blower .
Turbin dan impeller di putar oleh gas
buang dengan kecepatan yang sangat
tinggi . Pada ujung poros turbin ini
dipasang blower impeller dengan
ikatan nut ( mur ) , sehingga putaran
blower dan impeller akan sama dengan
putaran turbin impeller . Putaran dari
turbocharger ini berkisar antara 50.000
– 150.000 RPM .
Fan :
Untuk menghembus udara ke arah sirip – sirip radiator agar
sirkulasi udara akan lebih sempurna, sehinggas air panas di sirip
sirip radiator cepat dingin.
Thermostat :
Untuk mengatur air bekas pendinginan ke radiator atau ke engine
lagi hingga temperatur air pendingin tetap konstan 70–90 oC atau
mempercepat temperatur kerja engine saat bekerja maupun
mencegah engine overheat.
Nama Komponen Cooling System
Water pump :
Mensuplai / memompakan air dengan aliran yang bertekanan ke
dalam system pendingin air.
Water manifold :
Menampung / membagi air ke bagian–bagian yang memerlukan
pendinginan.
Corrosion resistor :
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat pada sistem
pendingin air.
Nama Komponen Cooling System
Oil cooler :
Mendinginkan oli engine dengan media pendingin air.
Vacum valve :
Mencegah kevakuman sistem (menambah tekanan yang ada
didalam sistem pendinginan), jika tekanan didalam sistem
turun sampai 1 atm (1,03 kg/cm2) dibawah tekanan udara luar.
Lubrication System
Lubrication system.
1. Oil pan
2. Oil level sensor
3. Oil pump
4. Regulator valve
5. Oil cooler
6. Thermo valve
7. Oil filter
8. Safety valve
9. Main gallery
10. Crankshaft
11. Camshaft
12. Rocker arm
13. Piston cooling nozlle
14. Timing gear
15. Auxiliary equipment drive gear
16. Oil pressure gauge
17. turbocharger
Lubrication System
Oli
Pelumas
Sistem pelumasan pada setiap engine sangat penting
sekali. Dalam hal ini, fungsi oli disamping sebagai pelumas
juga digunakan untuk pendingin, peredam getaran, pembersih
penyekat, sebagai bantalan dan anti karat.
Viskositas
Minyak Pelumas
Viskositas menunjukkan derajat kekentalan minyak pelumas.
Makin besar viskositas minyak, maka pelumas tersebut makin
kental.
Viskositas dinyatakan dalam SAE (Society of Automotive Engineer).
Contoh :
SAE 10, SAE 40, dll.
Lubrication System
Klasifikasi Minyak Pelumas
Klafisikasi minyak pelumas dinyatakan dengan API service
(American Petroleum Institute)
Klasifikasi ini menunjukan kualitas dari minyak pelumas.
Semakin berada pada urutan bawah berarti semakin baik
(semakin banyak memenuhi fungsinya).
Contoh :
Kelas
Diesel Engine. Baru Lama Penggunaan
CA DG Diesel Engine, Natural Aspirated, Operasi Ringan
CB DH Diesel Engine, Natural Aspirated, Operasi
Menengah
CC DM Diesel Engine ,Turbocharger, Operasi Menengah
CD DS Diesel Engine ,Turbocharger, Operasi Berat
Nama Komponen Lubrication System
Oil pan :
Tempat penampung dan pendingin oli.
Strainer :
Penyaring oli dari kotoran yang kasar.
Scavenging pump :
Membantu memompakan oli pada waktu unit mendaki maupun
menurun sehingga selalu ada pelumasan pada lubrication
system.
Nama Komponen Lubrication System
Oil filter :
Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul selama
sirkulasi sehingga dapat memperpanjang daya tahan umur engine .
Oil cooler :
Untuk mendinginkan oli dengan perantara sirkulasi air pendingin atau
dengan media pendinginannya adalah air .
Safety valve :
Menjadi by pass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oli tetap ada
dalam system bila di lengkapi dengan caution lamp oil filter. Lampu akan
menyala bila filter buntu .
Nama Komponen Lubrication System
Oil pressure gauge :
Sebagai petunjuk tekanan oli mesin.
Oli :
Membentuk lapisan film minyak.
Sebagai pendingin.
Sebagai penyekat.
Sebagai pembersih.
Sebagai pencegah / anti karat.
Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic & brake system.
Sebagai media pemindah daya pada torque converter.
Fuel System
1. Fuel Tank
2. Fuel filter
3. Fuel injection
pump (FIP)
4. Feed pump
5. Nozzle.
6. Fuel line to nozzle.
Nama Komponen Fuel System
Fuel tank :
Sebagai penampung bahan bakar.
Fuel filter :
Untuk menyaring kotoran yang terkandung didalam bahan bakar
sebelum dialirkan kesistem.
Feed pump :
Mensuply bahan bakar dengan tekanan rendah yaitu antara 1,2 s/d 2,6 kg
/ cm2, bersama-sama dengan priming pump mensuply bahan bakar ke
sistem pada saat engine dalam keadaan engine masuk angin.
Nama Komponen Fuel System
Nozzle :
Sebagai penyemprot dan pengabut bahan bakardengan
tekanan tinggi ke ruang bakar tetapi tidak menentukan saat
injection.
Governor :
Untuk mengatur rpm sesuai dengan jumlah bahan bakar dan
beban.
Water sparator :
Untuk memisahkan antara air dan bahan bakar sebelum
dialirkan ke sistem.
PTO ( Power Take Off )
1. Input shaft
2. Idler gear
3. Pump drive gear
1. Breather
2. Transmission control
valve
3. Drain plug
1. Side ring
2. Rim
3. Tyre
Fungsi :
Menyerap kejutan yang berasal dari permukaaan jalan yang diteruskan
ke unit.
Menggerakan / mengarahkan unit dengan cara berputar dan
berhubungan dengan jalan.
Drawbar
1. Cirle
2. Drawbar
3. Blade lift cylinder
4. Drawbar side shift
cylinder
5. Shim
6. Ball joint
Blade
1. Bracket
2. Support
3. Blade shift cylinder
4. Blade
5. End bit
6. Power tilt cylinder
7. Adjuster
8. Cutting edge
9. Yoke
10. Guide
11. Nut
12. Bolt
Rear Mount Ripper
1. Ripper cylinder
2. Bracket
3. Shank
4. Point ripper
Diagram Aliran Udara
1. Air compressor
2. Air drier (if equipped)
3. Air governor
4. Air resevoir tank
5. Safety valve
6. Relay valve
7. Chek valve
8. Low pressure switch
9. Pressure gauge
10.Brake valve
11.Stop lamp switch
12.Automatic drain (if
equipped)
13.Disc brake
14.Purge tank
Dasar Hydraulic System
Rangkaian hidrolik
Dasar Hydraulic System
Keuntungan sistem hidrolik
Dapat menyalurkan torque / gaya yang besar.
Pencegahan terhadap over load mudah.
Pengaturan gaya pengoperasian lebih mudah.
Pergantian kecepatan cepat dan mudah.
Daya tahan lebih lama.
Getaran halus.
Dasar Hydraulic System
Kerugian sistem hidrolik
Peka terhadap kebocoran
Peka terhadap perubahan temperatur.
Kadang-kadang kecepatan kerja berubah.
Kerja sistem saluran tidak sempurna.
Biaya perawatan lebih mahal.
Nama Komponen Hydraulic System
Hydraulic tank
Sebagai tempat penampungan oil hydraulic dan sebagai tempat
pendinginan.
Control lever
Untuk mengoperasikan attachment.
Control valve
Untuk mengarahkan oli ke sistem yang dikehendaki.
Hydraulic cylinder
Untuk merubah tenaga kinetik (pressure oil) menjadi tenaga mekanik.
Nama Komponen Hydraulic System
Pressure line
Sebagai tempat mengalirnya oli bertekanan dalam hydraulic
cylinder.
Hydraulic pump
Memindahkan oli dari tangki ke sistem hidrolik dan bersama-sama
dengan komponen lain menimbulkan hydraulic pressure.
Relief valve
Untuk membatasi tekanan hydraulic pada system, agar tidak
melewati batas maksimum.
Hydraulic filter
Untuk menyaring oli sebelum dikembalikan ke tangki .
TERIMAKASIH