Anda di halaman 1dari 4

A.

PRINSIP KERJA SISTEM


Cara kerja : Steering pump menghisap oli dari tanki kemudian men-supply steering control valve.
Aliran yang dari steering control valve menuju ke Load sensing untuk memerintahkan pressure
yang di butuhkan, diatur jumlah alirannya dan diatur arah alirannya untuk mengoperasikan steering
pada unit. Pengaturan ini semua yang melaksanakan adalah control valve (spool demand valve)
yang mendapatkan perintah dari Load Sensing valve.

B. KOMPONEN STEERING SISTEM


1. Hydraulic Tank
Hydraulic tank berfungsi sebagai tempat penampungan oli dan sebagai pendingin oli yang kembali
dari hydraulic system. Hidraulic Tank pada HD 465-7R mempunyai kapasitas oli sebesar 97 liter
dan menggunakan Type Limited Unpressurized (Terbatas dan tidak berhubungan dengan udara
luar).

2. Steering dan Hoist Pump


Steering dan Hoist Pump berfungsi menghisap dan men-supply oil flow dari tangki ke steering dan
hoist system dengan menjadikan keluaran oli akan bertekanan sesuai dengan beban yang didapat
sehingga dapat memindahkan oli dari hydraulic tank ke dalam steering dan hoist system dan
bersama komponen lain untuk menimbulkan Tenaga Hidrolik (Pressure).

3. Demand Valve
Demand valve berfungsi:
1. Untuk mengatur aliran oli dari steering pump dan hoist pump menuju ke steering dan hoist
sesuai dengan pressure signal (LS pressure) dari steering valve.
2. Untuk memprioritaskan aliran oli yang menuju steering system.
3. Untuk membagi aliran oli ke steering system dan ke hoist.
Cara kerja demand valve:
1. Saat front wheel tidak dibelokkan (saat steering tidak memerlukan aliran oli) steering demand
valve men-supply semua aliran dari kedua pump menuju ke hoist valve.
2. Jika front wheel dibelokkan, steering demand valve akan mensupply aliran oli sesuai yang di
butuhkan untuk steering menuju steering valve dan mengalirkan oli sisanya menuju hoist valve.
SAAT NETRAL
Cara Kerja:
• Aliran discharge dari steering pump mengalir kedalam port A dan flow discharge dari hoist
pump mengalir kedalam port B.
• Karena port P steering valve tertutup saat steering valve posisi netral, pressure pada port P
akan naik.
• Aliran oli pada port P mengalir melalui orifice a menuju chamber C untuk menggerakkan
spool (4) ke kanan.
• Karena port LS dan chamber D dihubungkan dengan circuit tank, hanya kekuatan tension
return spring (3) yang digunakan untuk pergerakkan spool (4) ke kiri
 Pressure dalam chamber C akan naik sampai melebihi kekuatan tension return spring (3).
• Spool (4) berhenti pada posisi seperti dalam gambar diatas dan semua aliran discharge dari
steering pump dan hoist pump mengalir menuju hoist valve.
SAAT STEERING DIPUTAR CEPAT
Cara Kerja:
• Karena luas bidang pembukaan orifice menjadi besar, perbedaan antara pressure sebelum
dan setelah orifice menjadi kecil.
• Spool (4) hanya bergerak sedikit kekanan dan semua aliran discharge dari steering pump
dan sebagian aliran discharge dari hoist pump mengalir membuka dan melalui check valve
(5) sehingga lebih banyak aliran oli yang menuju steering valve
SAAT STEERING DIPUTAR LAMBAT
Cara kerja:
• Karena luas bidang pembukaan orifice menjadi kecil, perbedaan antara pressure sebelum
dan setelah orifice menjadi besar.
• Spool (4) bergerak lebih kekanan sehingga sebagian aliran discharge dari steering pump
mengalir menuju ke steering valve.
• Dan sisa aliran discharge dari steering pump dan semua aliran discharge dari hoist pump
mengalir menuju ke hoist valve.

4. Steering Valve
Steering valve berfungsi untuk mengatur aliran oli yang menuju ke steering cylinder
Pada saat posisi steering wheel netral
Cara kerja:
• Oli dari pump lewat melalui steering demand valve dan masuk port P steering valve. Valve spool
(3) pada posisi netral, sehingga port P dan port (RT dan LT) yang menuju steering cylinder tidak
berhubungan. Karena tidak ada ada oli yang mengalir menuju steering cylinder, maka steering
cylinder tidak bergerak.
• Pada saat yang bersamaan, port LS akan dihubungkan melalui port R menuju ke tank. Akibatnya
tidak terjadi pressure oli pada port LS, sehingga semua oli dari pump akan dialirkan menuju hoist
valve melalui steering demand valve.
Pada saat steering wheel belok kanan
Cara kerja:
• Saat steering wheel diputar kekanan, input shaft (1) akan berputar, dan valve spool (3) bergerak
turun. Input shaft (1) mempunyai spiral groove sebagai alur bergulirnya ball (8). Sehingga saat
input shaft (1) berputar. Tension Bar (9) akan terpuntir, dan ball (8) bergulir turun atau naik untuk
menggerakkan valve spool (3) oli dari steering demand valve mengalir dari port P melalui port A
dan port G dan menuju ke port F.
• Oli pada port F kemudian lewat diantara stator (6) and rotor (12) untuk ditentukan jumlah oli
yang akan dialirkan ke steering cylinder, kemudian oli masuk ke sisi dalam valve spool (3),lewat
lubang a,selanjutnya melalui port RT dan menuju ke steering cylinder. Sehingga kedua cylinder
bergerak dan front wheel belok ke kanan. Oli yang kembali dari steering cylinder mengalir dari
port LT melalui port E dan port R dan kembali ke tank.
Pada saat steering wheel belok kiri
Cara kerja:
• Saat steering wheel diputar kekiri, input shaft (1) akan berputar,dan valve spool (3) bergerak
keatas. Oli dari steering demand valve mengalir dari port P masuk port B lewat melalui lubang a
dan masuk kedalam valve spool (3).
• Oli didalam valve spool (3) lewat diantara stator (6) dan rotor (12) untuk ditentukan jumlah oli
yang akan dialirkan menuju steering cylinder, selanjutnya mengalir menuju port F, kemudian lewat
melalui port LT dan mengalir menuju steering cylinder. • Dengan demikian kedua cylinder
bergerak dan front wheel belok kekiri. Oli yang kembali dari steering cylinder mengalir dari port
RT melalui port D dan Port R dan kembali ke tank.
5. Cross Over Relief Valve
Cross over relief valve berfungsi untuk membebaskan abnormal pressure akibat pengaruh dari
luar.

6. Steering Cylinder
Steering cylinder berfungsi sebagai pembantu pergerakkan pada saat membelokkan arah dari gerak
lurus menjadi ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kehendak operator.

Anda mungkin juga menyukai