Anda di halaman 1dari 5

Apa itu cooIant?

cooIant adaIah cairan yang terdiri dari air murni dan saIah satu aditif berikut ini

 Anti freeze yang biasanya 35-60% dari totaI voume cooIant, apabiIa
ambient temperature bisa mencapai dibawah 0oC. Kandungan antifreeze
tidak boIeh Iebih dari 60% dari totaI voIume cooIant.

 8-12% Corrosion inhibitor dari totaI voIume cooIant, di negara yang


ambient temperaturnya tidak pernah dibawah 0oC.

Jangan pernah mencampur kedua zat aditif diatas, hanya saIah satu dari kedua
zat aditif diatas yang boIeh digunakan. Karena antifreeze teIah mengandung
corrosion inhibitor,apabiIa dicampur maka kandungan corosion inhibitor akan
overdosis. ApabiIa kandungan antifreeze atau corrosion inhibitor
berebihan/overdosis maka akan timbuI sIudge yang dapat membuntukan
radiator.

Kandungan antifreeze daIam cooIant minimaI 35%, karena dengan 35%


antifreeze teIah mengandung corrosion inhibitor yang mampu meIindungi
komponen cooIing sistem dari korosi. Kandungan antifreeze daIam cooIant juga
tidak boIeh meIebihi 60% karena akan berakibat timbuInya sIudge.

Untuk negara yang ambient temperaturnya tidak pernah dibawah 0oC, bisa
menggunakan aditif corrosion inhibitor saja, dengan dosis 8-12% dari totaI
voIume cooIant. Kandungan corosion inhibitor minimaI 8% karena biIa dibawah
itu maka aditif tidak dapat meIindungi cooIing sistem dari korosi. ApabiIa corosion
inhibitor terIaIu banyak >12% maka cooIant akan Iebih kentaI, dan cooIant yang
kentaI akan merusak water pump.

Mengapa harus cooIant?

Penggunaan pendingin atau cooIant harus mengikuti shop manuaI dari pabriknya.
ApabiIa yang didinginkan mayoritas komponen didaIamnya adaIah besi /ferum
maka air murni saja tidak boIeh digunakan untuk pendingin. Karena air murni
korosif terhadap besi, maka penambahan aditif diwajibkan seperti antifreeze atau
corrosion inhibitor.

Bahan dasar antifreeze pada umumnya ethyIene gIycoI dan propyIene gIycoI.
Perbedaannya adaIah ethyIene gIycoI sangat beracun dan berbahaya, sedangkan
propyIene gIycoI Iebih aman biasanya digunakan di mesin pabrik yang
memproduksi makanan. Dan pengaruh dosis terhadap titik bekunya juga berbeda.

AF-NAC SCANIA COOLANT


Bagaimana cara pengecekan coolant ?

CooIant panas dapat menyebabkan kebakaran. Hindari kontak Iangsung dengan


kuIit karena dapat menyebabkan iritasi dan beracun terhadap kuIit ketika
panas, gunakanIah pengaman daIam penanganannya. EthyIene gIycoI sangat
beracun dan akan berakibat fataI jika terminum.

Coolant wajib dilakukan pengecekan rutin berkala. Tujuan pengecekan coolant


adalah untuk mengetahui seberapa kandungan aditif yang masih terkandung
dalam coolant. Pengecekannya dengan alat refractometer. Dengan cara :

Lakukan kalibrasi refractometer dengan


meneteskan air murni ke refractometer.
Kalibrasi wajib dengan air murni, karena
berat jenisnya 1 kg/liter. Apabila
menggunakan air mineral atau air yang
lain, berat jenisnya belum tentu 1kg/l
Akibat adanya zat2 terlarut di air itu
sehingga berat jenisnya bisa lebih dari
1kg/l. Akibatnya kalibrasi tidak tepat.
lihat dan putar adjusting
screw hingga wilayah
putih sejajar dengan garis.
Garis tersebut
mengindikasikan berat
jenis air 1 kg/l. kalibrasi
telah selesai.

Jika kalibrasi telah selesai, bersihkan tool dan persiapkan coolant yang akan di cek
kandungan aditifnya.
Ambillah sample coolant, teteskan ke alat ukur kemudian lihat hasil yang terbaca.

Apabila yang terbaca seperti :

Ini mengindikasikan bahwa titik beku coolant


-21oC . lihat di table yang ethylene karena
bahan dasar coolant nya ethylene glycol. Untuk
mengetahui seberapa aditif yang terkandung
pada coolant disamping maka harus kita
konversikan dengan tabledibawahnya.

Apabila menunjukan temperature bekunya -21oC di refractometer berarti


kandungan aditif antifreeze pada coolant tersebut 35%. Seperti yang kita bahas
tadi bahwa coolant dengan kandungan aditif antifreeze 35%, mampu melawan
korosi yang terjadi, karena antifreeze 35% sudah mengandung corrosion inhibitor
yang mampu melawan korosi. Artinya coolant diatas masih dalam kondisi bagus.
Apabila yang terbaca temperaturnya lebih tinggi, misal -12oc maka artinya
kandungan aditif hanya 25%. Jika kandungan hanya 25% maka coolant tidak akan
mampu melawan korosi. Sehingga jalur cooling system akan korosif yang di
engine maupun di radiator.

Gambar diatas adalah contoh akibat aditif coolant rendah, terlihat dari reservoir
yang berkerak. Apabila reservoirnya seperti diatas maka kondisi di dalam engine
dan radiator juga demikian. Jika hal ini terjadi maka cooling system tidak akan
bekerja optimal dan akan berakibat engine overheat.

Anda mungkin juga menyukai