Anda di halaman 1dari 12

PT.

Pamapersada Nusantara MeCA _ AID


Jobsite TCMM Remove Install AC HD465-7

I. STRUCTURE & FUNCTION


1. Compressor
Structure :
Compressor adalah pompa yang dirancang untuk
menaikan tekanan refrigerant. Kenaikan tekanan
refrigerant juga akan menaikan suhu refrigerant.
Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun
secara cepat didalam condenser dengan
melepaskan panas udara sekitar. Compressor
dipasang di engine dengan menggunakan media v-
belt untuk menghubungkan pulley engine dengan
magnetic clutch compressor.Tipe compressor ada 2
: tipe torak (crank shaft, swash plate, wobble
plate),dan tipe rotary (trough vane).

Fungsi :
1. Mensirkulasikan refrigerant ke seluruh system pendinginan.
2. Mengkompresikan refrigerant bertekanan rendah menjadi bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.

Cara kerja : (type SANDEN)


Langkah Intake :
a. Swash plate fixed displacement.
b. Swash plate akan diputar oleh pulley compressor.
c. Saat langkah intake maka piston akan bergerak dari
TMA menuju ke TMB.
d. Intake valve akan terbuka dan exhaust valve akan
tertutup karena hisapan piston.
e. Refrigerant akan masuk melalui intake passage
menuju ke cylinder.

Langkah Compression :
a. Pada saat langkah compression, maka piston akan
bergerak dari TMB menuju ke TMA.
b. Intake valve akan tertutup dan exhaust valve akan
terbuka karena tekanan kompresi dari piston.
c. Refrigerant akan keluar menuju ke system AC
melalui exhaust passage.

2. Condensor
Structure :
Berupa pipa pipih dan sirip-sirip (fin) yang disusun
secara bergelombang, terbuat dari bahan
alumunium dan dipasang didepan radiator.
Memanfaatkan hisapan atau hembusan fan radiator
untuk mendinginkan atau menurunkan
temperature refrigerant setelah melalui discharge
compressor dengan pressure yang tetap.

Created by Edy Sumanto Page 1 of 12 20-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Remove Install AC HD465-7

Fungsi :
Merubah refrigerant berbentuk gas bertekanan tinggi menjadi refrigerant berbentuk cair bertekanan tinggi dengan
cara mendinginkan refrigerant tersebut dengan bantuan hembusan atau hisapan fan radiator ( 70°C - 50°C ).

Cara kerja :
Kondensor bekerja untuk mengambil refrigerant
dengan temperatur dan tekanan tinggi yang telah
dimampatkan di kompresor, memaksanya untuk
melepas panasnya dengan udara dari luar
menggunakan hembusan fan radiator, dan
merubah refrigerant bentuk gas menjadi refrigerant
cair. Pada saat temperature 70°C dan pressurenya
15 kg/cm2, bentuk dari refrigerant adalah gas. Pada
saat temperaturenya turun menjadi 50°C dengan
pressure tetap 15 kg/cm2, refrigerant berubah
menjadi cair.

3. Receiver Dryer
Structure :
Reciever dryer dipasang antara condenser dan expansion valve. Refrigerant yang dicairkan didalam kondensor
ditempatkan sementara di dryer ini, sehingga refrigerant dapat disalurkan ke evaporator sesuai dengan beban
pendinginan. Sebuah filter terdapat ditabung dryer dan silica-gel disekatkan pada permukaan luar dari filter. Sebuah
sight glass dan fusible plug ditempatkan diatas tabung dryer. Fusible plug yang akan meleleh bila mendapat
temperature 103°C - 110°C pada tekanan 30 kg/cm2.
Karena pemikiran perlindungan terhadap lingkungan, maka pada AC system R134a fusible plug tidak digunakan lagi,
dan diganti menggunakan presure relief valve yang dipasang pada compressor.

1. Receiver tube
2. Receiver Body
3. Sight glass
4. Dryer
5. Silica gel
6. Strainer
7. Liquid refrigerant

Fungsi :
1. Menyimpan cairan refrigerant sementara → fungsi tabung dryer.
2. Menyaring kotoran yang ikut bersama refrigerant → fungsi filter.
3. Menyerap uap air → fungsi silica gel (zeolite/desiccant).
4. Melihat jumlah refrigerant → fungsi sight glass.

Cara kerja :
Refrigerant cair dari condenser untuk sementara disimpan ditabung reciever dryer. Refrigerant cair ini disupply ke
evaporator sesuai dengan beban pendinginan. Saat bersamaan, filter dan desiccant (drying agent) yang disekat pada
dinding reciever dryer memisahkan uap air dari refrigerant, dan aliran refrigerant dapat terlihat pada sight glass.

Created by Edy Sumanto Page 2 of 12 20-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Remove Install AC HD465-7

3. Pressure Switch
Structure :
Komponen pada AC system berupa switch yang bekerja berdasarkan sensor tekanan. Pressure switch dipasang pada
pipa liquid tube diantara recevier dryer dan expansion valve.

Fungsi :
1. Mematikan clutch kompresor pada saat tekanan sistem terlalu tinggi.
2. Mematikan clutch kompresor pada saat tekanan sistem terlalu rendah.
3. Mengaktifkan dan menonaktifkan clutch fan drive radiator selama tekanan sistem bervariasi.

Cara Kerja :
High Pressure Switch
Kontak tipe NC digunakan untuk high pressure switch. Jika pressure pada sisi tekanan tinggi melebihi 27 kg/cm²,
snap disc akan terbalik dan pin akan terdorong kebawah, dan kontak akan terbuka. Ketika kontak terbuka, ini akan
meng OFF kan magnetic clutch, sehingga kompresor mati.

Low Pressure Switch


Kontak tipe NO digunakan untuk low pressure switch. Jika tekanan pada sisi tekanan tinggi melebihi 2,3 kg/cm²,
diaphragm akan mampu melawan tekanan spring, menyebabkan kontak tertutup dan mematikan magntic clutch.
Pressure dideteksi 2,1 kg/cm² ketika jumlah refrigerant kira-kira 50 gram pada temperatur luar 25°C.

Created by Edy Sumanto Page 3 of 12 20-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Remove Install AC HD465-7

4. Expansion Valve
Structure :
Expansion valve terdiri dari sebuah needle valve, heat sensing tube, diaphragm, pressure spring dan adjusment
screw. Heat sensing tube bersinggungan dan diikat pada outlet evaporator dan refrigerant R-134a disekat didalam
tube.
1. Valve
2. Diaphragm chamber
3. Capillary tube
4. Diaphragm
5. Push rod
6. Pressure spring
7. Adjusting screw
8. Heat sensitizing tube

Fungsi :
a. Mengubah refrigerant berbentuk cair bertekanan dan bersuhu tinggi menjadi refrigerant berbentuk kabut atau
uap bertekanan dan bersuhu rendah.
b. Mengatur jumlah refrigerant yang di uapkan di evaporator.

Cara kerja :
a. Kondisi expansion valve pada saat
temperature belum tercapai atau panas.
Ketika temperatur udara yang diambil dari
evaporator menjadi lebih tinggi, refrigerant
segera menguap, menyebabkan temperatur gas
refrigerant pada evaporator outlet meningkat.
Sebagai konsekwensinya temperatur dan
tekanan didalam heat sensing tube menjadi
lebih tinggi, menyebabkan diaphragm
terdorong ke bawah yang diteruskan ke push
rod untuk menaikan pembukaan needle valve.
Sehingga jumlah refrigerant yang disupplykan
ke evaporator dapat ditingkatkan.

b. Kondisi expansion valve pada saat


temperature sudah tercapai atau dingin.
Ketika beban pendinginan kecil, menyebabkan
tekanan didalam heat sensing tube turun.
Sebagai konsekwensinya, derajat pembukaan
needle valve lebih kecil dan refrigerant yang
disupply sedikit sekali.

Created by Edy Sumanto Page 4 of 12 20-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Remove Install AC HD465-7

5. Evaporator
Structure :
Berupa pipa pipih dan sirip-sirip (fin) yang disusun
secara bergelombang, terbuat dari bahan
alumunium dan dipasang didalam cabin operator.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat
saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul
disekitar evaporator akibat udara yang lembab.

Fungsi :
Tempat atau bejana penguapan dari refrigerant dan pelepasan panas dari udara semburan motor blower yang melewati
kisi-kisi evaporator.

Cara kerja :
Refrigerant bersuhu rendah dan berbentuk kabut dari
expansion valve mengalir kedalam evaporator. Di
dalam evaporator refrigerant menguap dan mengambil
panas, dan udara hangat yang dihembuskan motor
blower dilewatkan melalui fin-fin evaporator. Karena
fin-fin evaporator bersuhu rendah, maka udara yang
dihembuskan dari blower menjadi udara dingin.

II. TECHNICAL TERM


1. Refrigerant
Refrigerant adalah media pemindah panas yang bersirkulasi pada sistim AC untuk menghasikan efek pendinginan.
Refrigerant yang dipakai sekarang ini adalah HFC134a yang tidak mempunyai sifat sebagai perusak Ozone (karena
tidak mengandung Chlor).

Sifat HFC134a (Hidro – Fluoro – Carbon) :


1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa → Ddak menyebabkan orang merasa Ddak nyaman.
2. Tidak mudah terbakar atau meledak → mencegah kebakaran dan kerusakan pada unit.
3. Mudah untuk diuapkan pada temperatur rendah dan diatas tekanan atmosfir → mencegah kebocoran udara
luar dalam siklus pendinginan.
4. Panas laten dalam penguapan besar dan volume jenis kecil → compressor yang digunakan Ddak perlu besar.
5. Temperatur kritis tinggi dan titik beku rendah → mencegah penguapan pada temperature kritis yang rendah.
6. Secara kimia stabil, tidak akan berkarat → mencegah tersumbat dan melebur dengan zat lain.
7. Bisa dipakai untuk cakupan yang luas terhadap temperatur udara luar → mencegah siklus pendinginan Ddak
stabil.
8. Kebocoran refrigerant mudah ditemukan → memudahkan memperbaiki kebocoran.
9. Harga murah → menjaga biaya operasioanal rendah.

Created by Edy Sumanto Page 5 of 12 20-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

2. Oil Refrigeran
Oli yang digunakan dalam system pendinginan. Penggunaan oil dikompresor untuk mencegah keausan yang
berlebihan pada piston dan dinding silinder, part-part yang bergesekan dan untuk mencegah part tersebut dari
perubahan ukuran/bentuk dengan mengambil panas yang diakibatkan oleh gesekan. Sebagai tambahan dengan
penggunaan pelumas ini, lube oil juga bekerja untuk mencegah kebocoran refrigerant dengan memelihara
terbentuknya oil film pada permukaan part.

Spesifikasi :
Semua oil refrigerator yang mengacu pada spesifikasi berwarna kuning muda atau coklat kemerah-merahan yang
transparant hasil suling minyak mineral yang bebas dari air dan endapan.
Titik nyala dan titik pengapian oil refrigerant biasanya 160 – 170°C dan 200 – 220°C. Lube oil yang digunakan pada
AC adalah oil mineral penyulingan dari dari minyak bumi.

3. Evaporasi
Adalah cairan yang menguap menjadi gas dengan menyerap panas dari sekelilingnya.

4. Condensasi
Adalah gas / uap yang berubah menjadi cairan dengan melepas panas ke sekelilingnya.

5. Humidity
Banyaknya uap air yang terdapat pada udara dinamakan kelembaban (humidity). Kelembaban secara umum di
kelompokan sebagai absolut humidity dan relative humidity.
a. Absolut humidity
Adalah berat uap per kg dari udara kering yang terdapat dalam udara basah, dinyatakan dalam satuan x kg/kg.
Pada kenyataanya, sebuah diagram udara digunakan untuk menunjukan berat uap yang terdapat dalam 1kg
udara basah, Absolut humidity pada diagram udara ditunjukan sebagai berikut :
Absolut humidity = 0,03 (kg) /1 (kg) =0,03 kg/kg
b. Relative humidity
Adalah perbandingan antara tekanan uap sebagian P(kg/cm²) dari udara basah dan tekanan maksimal sebagian
Ps yang terdapat didalam uap pada kelembaban tersebut (tekanan uap sebagian dari udara jenuh) dinamakan
relative humidity.
Relative humidity = P x 100 (%)
PS
Secara umum ketika kita membicarakan humidity yang kita maksudkan adalah relative humidity.

Created by Edy Sumanto Page 6 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

III. TOOLS
1. Common tools
Seperangkat alat yang umum digunakan untuk perbaikan atau maintenance komponen atau unit.
Aplikasi : membuka, melepas, memasang, memukul, dsb.
Satuan : mm, inch
Contoh :

2. Vacum Pump
Tool yang berfungsi untuk mengeluarkan refrigerant, udara dan uap air dari system ( memvacuum sistem ) yang
digerakkan oleh motor listrik.

3. Gauge Manifold
a. Untuk memonitor/ mengetahui pressure yang ada di dalam system AC.
b. Untuk membuang, mengisi refrigerant.
c. Melakukan troubleshooting.

Created by Edy Sumanto Page 7 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

 Low side hand valve pada saat posisi full close akan berfungsi untuk menghubungkan low side passage dengan
low pressure gauge.
 Pada saat posisi full open/diputar ke arah kiri, maka low side passage dan low pressure gauge akan terhubung
dengan center internal passage.
 Untuk yang high side hand valve, pada saat posisi full close akan menghubungkan high side passage dengan
pressure gauge high.
 Pada saat posisi full close akan berfungsi untuk menghubungkan center internal passage dengan high side
passage dan high pressure gauge.

IV. REMOVE INSTALL


1. Air Compressor
Remove :
1. Lepas belt compressor.
2. Lepas wiring harness magnetic clutch.
3. Pasang hose ke high pressure charging nipple, kemudian release refrigerant secara perlahan.
4. Lepas Hi dan Lo flexible hose pada compressor, selalu pasang blind plug pada hose untuk mencegah debu atau
kotoran masuk dalam hose.
5. Lepas compressore assembly pada engine.

Install :
1. lakukan kebalikan urutan langkah 5 – 1.
2. Isi compressor dengan oli compressor. ( oil level range : 320 – 340 cc ).
3. Lakukan vacuum system.
4. Isi dengan refrigerant gas.
5. Test kebocoran gas.

2. Magnetic Clutch
3. Condensor
4. Receiver Dryer
5. Pressure Switch
6. Expansion Valve
7. Evaporator
8. Thermostat
9. Relay
10. Blower Resistor

V. INSPECTION (Visual check) - MEASUREMENT ( Dimension )


1. Compressor
Visual check : leak, crack, tube mounting surface, bearing (jammed)
Measuring : V-belt tension, oil level

2. Magnetic Clutch
Visual check : crack, burn.
Measuring : resistance (11.5 ± 0.4 Ω), clearance ( 0.3 – 0.6 mm)

3. Condensor
Visual check : block, leak, mounting surface tube.
Measuring :-

Created by Edy Sumanto Page 8 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

4. Receiver Dryer
Visual check : block, leak, mounting surface tube.
Measuring :-

5. Pressure Switch
Visual check : crack, thread, wiring harness.
Measuring : contact switch

6. Expansion Valve
Visual check : block, leak, rusting.
Measuring :-

7. Evaporator
Visual check : block, leak, mounting surface tube.
Measuring :-

8. Thermostat
Visual check : broken, capiller tube.
Measuring : different temperature ON – OFF.

9. Relay
Visual check : pin condition.
Measuring : resistance, contact point

10. Blower Resistor


Visual check : broken.
Measuring : resistance.

VI. PARTS RECOMMENDATION


1. APL R&I ( Aplication Part List )
Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang direkomendasikan factory,
dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal.

2. Publication number of P/Book


Suatu angka yang tertera pada cover part book (pojok kanan atas) yang menunjukkan aplikasi part book tersebut
sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit.

3. Kode-kode pada P/Book


Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan pada part book,
dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder, sehingga dapat mencegah kesalahan
order atau double order (karena komponen ass"y dan separated diorder secara bersamaan). Dan juga
mempermudah pencarian komponen yang berkaitan atau saling berhubungan.

4. PSN ( Part Service News )


Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement pada komponen,
system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan tujuan untuk meningkatkan
performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap PSN hanya berlaku untuk Serial Number
tertentu yang sesuai.

Created by Edy Sumanto Page 9 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

VII. TESTING, ADJUSTING


1. Magnetic Clutch Clearance
a. Pengetesan clearance antara pulley dan wheel clutch dengan menggunakan filler gauge.
Standard clearance : 0.3 – 0.6 mm
Shim thikness : 0.1 mm, 0.2 mm, 1 mm
Note : clearance setiap compressor belum tentu sama, tergantung type compressor.

VIII. TROUBLE SHOOTING


1. AC can't cool
a. Pengecekan pada electric system.
b. Pengetesan AC performance dan pembacaan gauge untuk memastikan kebocoran refrigerant.
c. Pengecekan mekanikal system (komponen).

IX.REPORTING
1. Form QA (Quality Assurence)
Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan Overhaul atau Remove
Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item Measurement yang harus diperhatikan dan dilakukan,
sehingga dapat mencegah Redo ataupun premature damage.

2. Form Job Schedule Sheet


Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan, sehingga progress
atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan demikian kendala selama tahap pengerjaan
dapat diminimalkan.

3. Part Ordering (PO)


Part yang harus diorder/diganti terhadap komponen yang rusak atau tidak standard menggunakan form khusus
(MOL) dengan tujuan untuk mengembalikan performance unit atau komponen sesuai referensi Factory.

4. Technical Service Report (TSR)


Urain troubleshooting yang terjadi yang dituangkan dalam form khusus (dalam bentuk reporting) meliputi : gejala
trouble, analisa penyebab, tindakan perbaikan, preventive maintenance.

Notes :
Gunakan hanya sebagai wacana pembelajaran, tetap gunakan referensi yang lain : Shop Manual, OMM, referensi
lain recommended factory, dsb.

Created by Edy Sumanto Page 10 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

Lampiran Tambahan :
1. Inspeksi saat daily check untuk system AC :
1. Check quantity refrigerant.
2. Check kondisi condensor ( dari kotoran ).
3. Check kekencangan V – belt.
4. Check kerusakan pada bracket – bracket dan kekencangan bolt.

2. Pengecekan performance AC di unit :


1. Pasang manifold gauge. Kondisi pressure normal
2. Buka seluruh pintu dan jendela.
3. Hidupkan engine pada putaran 1500 rpm.
4. Blower dan temperatur posisikan HI ( max ).
5. Tunggu hingga system AC stabil.
6. Periksa tekanan HI.
standard : 200 psi LO 30 – 40 psi.
7. Lihat suhu termometer pada outlet blower,
kemudian bandingkan dengan temperatur
udara luar.

3. Metode vacuum di unit :


1. Pasang manifold gauge dan vacuum pump.
2. Tutup low valve pada gauge AC (1) (warna biru)
dan buka valve high pada gauge AC (2) (warna
merah).
3. Buka valve pada kedua buah konector hose (LO
maupun HI) yang terhubung pada kompressor
AC.
4. Buka valve LO pada gauge ( biru ), lakukan
vacuum selama 15 menit.
5. Tutup kedua buah valve ( LO maupun HI ),
matikan vacuum pump.
6. Pastikan gauge menunjukkan – 75 mmHG.
7. Tunggu selama 5 menit , apakah gauge kembali
ke nol ( 0 ) atau tidak.
8. Jika kembali ke posisi nol ( 0 ), pada system
terdapat kebocoran.
9. Apabila tidak kembali ke nol maka system bagus
dan dapat dilakukan pengisian refrigerant.

Created by Edy Sumanto Page 11 of 12 18-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Machine Troubleshooting AC HD465-7

4. Metode pengisian refrigerant di unit :


1. Pasang manifold gauge.
2. Tutup valve HI.
3. Buka valve LO, atur bukaan valve sehingga
pembacaan tekanan rendah tidak lebih dari 7
kg/Cm2 (100 psi ).
4. Buka pintu dan jendela pada cabin.
5. Hidupkan engine pada 1200 - 1500 rpm.
6. Blower dan temperatur posisikan pada Hi (max).
7. Lakukan pengisian hingga system sirkulasi berisi
cukup refrigerant ( HI = 200 psi dan LO = 30 – 40
psi ), pada sight glass tidak terlihat adanya
gelembung-gelembung tetapi sekali-sekali
gelembung akan terlihat. Standar mengacu
pada ambient temperatur 38˚ C.
8. Tunggu hingga system AC stabil.
9. Periksa kembali tekanan HI dan LO.
10. Tambah/kurangi bila tidak sesuai standard.
Low pressure : 1,2-2,1 kg/cm2
High pressure : 14-15 kg/cm2

5. Menambah oli dengan cara evakuasi :


1. Siapkan gelas penakar untuk mempersiapkan
sedikit lebih banyak oil kompresor daripada
yang dibutuhkan.
2. Hubungkan service valve kompresor sisi HI
dengan valve sisi HI pada gauge manifold.
Hubungkan vacuum pump dengan centre port
pada gauge manifold.
3. Hubungkan charging hose dengan service valve
kompresor sisi LO, dan masukkan ujung yang
lain kedalam gelas penakar yang telah kita
siapkan.
4. Ketika vacuum pump dihidupkan, oil akan
terhisap dari sisi LO kompresor dan masuk
kedalam kompresor.
5. Bila jumlah yang sesuai telah dihisap kedalam
kompresor, matikan vacuum pump.

Created by Edy Sumanto Page 12 of 12 18-Agt-2013

Anda mungkin juga menyukai