PM PPM OB Hauler
B. Preventive Maintenance
A. PA (Physical Availibility)
Angka yang menunjukkan seberapa besar prosentase tingkat
kesiapan alat untuk operasi.
D. SM (Schedule Maintenance)
Adalah prosentase dari downtime yang sudah dischedulekan
terhadap keseluruhan downtime yang ada.
E. SA (Service Accuracy)
Adalah keakuratan pelaksanaan jadwal servis dengan actual
pelaksanaan servis dengan range period +/-25 jam.
10 | P M P P M Diki Purwandi
F. Pengecekan Warna Gas Buang
11 | P M P P M Diki Purwandi
H. Cylinder Cut-out
12 | P M P P M Diki Purwandi
Untuk pengecekan cylinder cut-out direkomendasikan dengan
menggunakan monitor dengan menu di bawah ini.
Pilih fitur di bawah ini
Masuk ke menu
CYLINDER CUT -OUT
13 | P M P P M Diki Purwandi
3. Left Bank All Stop
14 | P M P P M Diki Purwandi
Contoh pembacaan mode cylinder cut-out Right Bank L: All Active
Menyatakan Cylinder No #3
LH Bank Kondisi Abnormal.
15 | P M P P M Diki Purwandi
Contoh pembacaan mode cylinder cut-out Left Bank R: All Stop
Menyatakan Cylinder No #6
RH Bank Kondisi Abnormal.
16 | P M P P M Diki Purwandi
I. Pengukuran Injector Leaks
Injector leaks adalah kebocoran injector melalui saluran return fuel
system. Selain kebocoran fuel berlebih ke ruang bakar (injector
kencing) bisa juga terjadi kebocoran fuel pada injector ke saluran
return. Hal ini juga bisa menurunkan performa engine CRI.
17 | P M P P M Diki Purwandi
18 | P M P P M Diki Purwandi
PPM Powertrain
Powertrain system schematic
19 | P M P P M Diki Purwandi
A. Pengukuran Tekanan Main Relief Valve Transmisi
Nilai main relief valve pressure diambil saat RPM engine high idle.
Nilai spesifikasinya adalah 34 – 38 kg/cm² (483 – 540 Psi)
20 | P M P P M Diki Purwandi
C. Pengukuran Tekanan Torque Converter Outlet
21 | P M P P M Diki Purwandi
D. Pengukuran Tekanan Lock Up Clutch
Dilakukan dengan cara unit bergerak maju hingga 10 km/jam. Hingga
simbol lambang lock up clutch pada monitor menyala.
22 | P M P P M Diki Purwandi
E. Pengukuran Low Clutch
Pengukuran tekanan low clutch dilakukan dengan cara posisi lever
transmisi L, actual gear speed 1st. Dengan spesifikasi 14,5 – 18,5
kg/cm².
23 | P M P P M Diki Purwandi
G. Pengukuran Tekanan 1st Clutch
Pengukuran nilai tekanan dengan cara posisi lever transmisi 1 dan
actual gear speed 1st.
24 | P M P P M Diki Purwandi
H. Pengukuran Tekanan 2nd Clutch
Pengukuran dilakukan dengan cara posisi lever D dan actual gear
speed 2nd dengan spesifikasi 33 -37 kg/cm².
25 | P M P P M Diki Purwandi
J. Pengukuran Tekanan 4th Clutch
Pengukuran untuk clutch 4th diambil dengan kondisi actual gear
speed 6th. Dalam hal ini sangat kritikal dalam hal safety dan
membutuhkan area test performa yang luas dan aman dari manusia
dan alat.
26 | P M P P M Diki Purwandi
K. Pengukuran Tekanan Reverse Clutch
Pengukuran clutch reverse cukup memposisikan lever pada posisi R
dan actual gear speed pada R.
27 | P M P P M Diki Purwandi
PPM Hydraulic & Steering System
Hydraulic dan steering system schematic
HD 785-7
WTHD 785-7
28 | P M P P M Diki Purwandi
Pada komponen dump control valve terdapat pengontrol arah dan
proporsional untuk kebutuhan operasi dump body. Terdapat 2 buah
solenoid
1. EPC Solenoid (Electromagnetic Proportional Control)
Fungsinya untuk mengatur main spool pada CV hoist secara
proportional.
2. Selector Solenoid
Fungsinya untuk mengarahkan oli ke CV hoist untuk posisi raise
atau lower.
29 | P M P P M Diki Purwandi
A. Pengukuran Tekanan Relief Valve Steering
Pengukuran diambil dengan 2 cara yaitu RPM engine low idle dan
high idle dengan kondisi stall hydraulic cylinder steering. Penyetelan
tekanan relief valve steering dilakukan pada demand valve dengan
kondisi engine shutdown. 1 putaran screw searah jarum jam
menambah 128 kg/cm²
30 | P M P P M Diki Purwandi
C. Pengukuran Pilot Dump Pressure
Pengukuran tekanan pilot hoist dapat dilakukan dengan test port 2
seperti pada gambar dan untuk mengetahui tegangan aktual pada
EPC solenoid dapat dibuka pada monitoring system dengan kode
fitur 45600.
31 | P M P P M Diki Purwandi
PPM Brake System
Brake system schematic
32 | P M P P M Diki Purwandi
A. Pengecekan Cut-in dan Cut-out Brake System
Pengecekan cut-in dan cut-out dapat dilakukan dengan monitor
dengan kode fitur 35500 dan 35501 yaitu tekanan accumulator.
33 | P M P P M Diki Purwandi
B. Pengukuran Tekanan Oli Service Brake dan Retarder Brake
Pengukuran tekanan operasi dalam service brake system dapat di
ambil pada test port sebagai berikut. Spesifikasi antara service brake
dengan retarder brake berbeda dengan tabal seperti di bawah ini.
Spesifikasi ini sama nilainya antara front brake dengan rear brake.
34 | P M P P M Diki Purwandi
D. Pengetesan Performa Brake
Untuk pengetesan kendisi brake dilakukan dengan masukkan speed
D, mengaplikasikan brake tersebut dan menaikkan RPM engine
dengan perlahan, maka truck tidak boleh bergerak maju hingga
mencapai RPM masing – masing spesifikasi yang sudah ditentukan.
35 | P M P P M Diki Purwandi