Anda di halaman 1dari 56

BASIC MAINTENANCE

REVISI : 00

PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA


OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
2015
PENDAHULUAN i

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami, sehingga buku Basic Maintenance bisa tersusun.

Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mechanic dalam mengikuti training Basic
Maintenance dan memudahkan dalam memahami cara perawatan unit yang benar sesuai dengan
prosedur serta peraturan keselamatan kerja.
Dengan demikian bisa diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.

Seperti pepatah mengatakan,”Tiada Gading Yang Tak Retak”, dengan kerendahan hati maka
kami menyadari bahwa buku ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan buku di waktu yang akan
datang.

Januari 2015

Training Departement
Penyusun

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN ii

TRAINING PROFILE

Training Tittle
 Basic Maintenance

Training prerequisites
 Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Basic Maintenance adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA

Supplementary training manual


 Untuk kelancaran proses pemahaman Basic Maintenance, diperlukan sarana penunjang
dari factory, sbb :
 Shop manual KOMATSU

Training duration
 27 Hours –3 Days
 90 % Inclass - Discussion
 10 % Practice

Training Outcome
 Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
 Menjelaskan philosophy dari perawatan, meliputi definisi dan klasifikasi dari
perawatan.
 Mampu menjelaskan dan melakukan prosedur starting dan stopping engine dengan
benar
 Menjelaskan dan melakukan perawatan harian dan periodic service 250 s/d 4000 jam.

Training passed
 Peserta dinyatakan lulus jika :
 Nilai post test – Min . 75
 Nilai praktek – Min. C

Recommended training
 Jika berhasil lulus dari Product Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training sbb :

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iii

SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )

1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari
diri sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu
dia, seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.

2. BEGIN WITH THE END MIND.


Mulailah sesuatu pekerjaan dengan tujuan jelas.
Jika orang tidak mempunyai target atau tujuan yang jelas maka orang tersebut
selamanya akan menemui kegagalan, sebab apa yang ia jalankan atau kerjakan
dilakukan tanpa arah ataupun perencanaan yang jelas.

3. PUT FIRTS THINK FIRTS.


Tempatkanlah yang utama dengan tujuan yang jelas.
Bila seseorang selalu mengerjakan yang kecil-kecil atau bukan utama, maka ia tidak
akan selesai dengan tugasnya.

4. THINK WIN – WIN.


Berpikirlah dan bertindaklah selalu untuk kebaikan maupun keuntungan kedua belah
pihak, jangan menjatuhkan orang lain untuk keuntungan diri sendiri.

5. SEEK TO UNDERSTAND AND TO BE UNDERSTOOD.


Belajarlah mengerti apa yang dimaksud atau dipikirkan oleh partner dan barulah
mencoba membuat partner mengerti apa yang kita maksud. Kebanyakan orang ingin
agar orang lain mengerti apa yang kita inginkan, tapi tidak mau mengerti apa yang
orang lain pikirkan.

6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan
menghasilkan suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.

7. SHARPEN THE SAW.


Asahlah kebiasaan anda dan teman anda setiap saat agar enam kebiasaan diatas
tidak terpolusi oleh kebiasaan lain.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iv

DAFTAR ISI

Pendahuluan ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Training Profile ................................................................................................................. ii
Seven Habits....................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iv
Glosarium ........................................................................................................................... v

BAB I. Philisophy of Maintenance ................................................................................... 1-1


Pelajaran 1 : Definisi maintenance........................................................................ 1-1
Pelajaran 2 : Klasifikasi maintenance ................................................................... 1-3
Ringkasan .............................................................................................................. 1-11
Soal Latihan .......................................................................................................... 1-13

BAB II. Procedure Starting dan Stopping Engine ........................................................... 2-1


Pelajaran 1 : Starting Engine ................................................................................ 2-1
Pelajaran 2 : Stopping Engine .............................................................................. 2-11
Ringkasan ............................................................................................................. 2-12
Soal Latihan ......................................................................................................... 2-13

BAB III. Periodic Service ................................................................................................. 3-1


Pelajaran 1 : Maintenance Schedule Chart .......................................................... 3-1
Pelajaran 2 : Service Procedure ........................................................................... 3-4
Ringkasan ............................................................................................................. 3-18
Soal Latihan ......................................................................................................... 3-21

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN v

GLOSARIUM

Maintenance atau perawatan : Usaha-usaha atau tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan


untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan
performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya perawatan yang
serendah-rendahnya.
Down time : Waktu dimana sebuah alat tidak dapat beroperasi dikarenakan alat tersebut sedang
mengalami suatu kerusakan.
Inspection : Pengontrolan pada sebuah alat.
Replace : Penggantian suatu komponen pada sebuah alat.
Adjusting : Penyetelan sebuah komponen alat berat yang dimaksudkan untuk mengembalikan
performance alat sesuai standar.
Repair : Suatu perbaikan yang dilakukan pada sebuah alat.
Testing : Pengetesan yang dilakukan pada suatu alat untuk mengetahui kondisi sebuah
komponen.
High availability : Berdaya guna tinggi.
Best performance : Berdaya guna mekanis yang paling baik.
Reduce repair cost: Mengurangi biaya perbaikan.
Service : Suatu kegiatan service yang dilakukan untuk mencegah timbulnya keausan abnormal
(kerusakaan), sehingga umur alat/machine dapat mencapai umur pakai yang direkomendasikan
oleh factory.
Service Meter : Angka yang menunjukkan jumlah jam kerja (operating hours) sebuah unit.
Terletak pada monitor panel unit itu sendiri.
Preventive maintenance : Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat.
Periodic maintenance : Pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah
jam operasi tertentu.
Periodic inspection : Inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan (weekly
– 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat dalam
kondisi aman untuk dioperasikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN vi

Periodic service: Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang
dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan
berdasarkan service meter/hour meter (HM).
Schedule overhau l : Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
Condition based maintenance : Jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).
Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN)
atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.
Corrective maintenance : Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-1

Pelajaran 1 : Definisi Maintenance


Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan definisi dan tujuan
maintenance.

Definisi
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau tindakan-
tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu
seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya perawatan
yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin tidak menurun
adalah usaha-usaha teknis, sedangkan menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut
soal-soal management.

Alat-alat berat haruslah diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat produksi,


yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara terus
menerus dengan down time yang seminimal mungkin. Hal-hal tersebut dapat
dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai
baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang seminimal mungkin
tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang serendah mungkin.

Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melaksanakan perawatan memiliki prosentase
tertinggi, yaitu :

41 % 31 % 28 %
kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan
Periodic Maintenance Periodic Inspection Prosedur Pengoperasian

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-2

Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan perawatan memiliki porsi yang besar, yaitu 72 %.
Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service
untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau
sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service meliputi :
 Pengontrolan (Inspection).
 Penggantian (Replace).
 Penyetelan (Adjusting).
 Perbaikan (Repair).
 Pengetesan (Testing).

Tujuan
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak yang beranggapan
bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan seperti, membersihkan filter,
mengganti oli, mengganti filter, mengganti air pendingin dan pekerjaan rutin sehari-hari lainnya.
Terkadang pekerjaan overhaul, machine inspection dan pekerjaan lainnya tidak dianggap sebagai
aktivitas maintenance. Jika kita memandang aktivitas maintenance secara total, maka maintenance
bertujuan untuk :
 Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High
Availability : berdaya guna fisik yang tinggi).
 Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima
(Best Performance : berdaya guna mekanis yang paling baik).
 Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce
Repair Cost : mengurangi biaya perbaikan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-3

Pelajaran 2 : Klasifikasi Maintenance


Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan klasifikasi maintenance.

Klasifikasi

Maintenance

Preventive Maintenance Corrective Maintenance

Periodic Maintenance Repair & Adjutsment

Periodic Inspection Breakdown


Maintenance
10 Hours (Daily)

50 Hours (Weekly)

Periodic Service

250 Hours

500 Hours

1000 Hours

2000 Hours

4000 Hours

Schedule Overhaul

Engine Top OH

Engine OH

Torque Conventer OH

Transmission OH

Steering OH

Final Drive OH

Other

Condition Based
Maintenance

Schedule Repair

Monitoring

Inspection Program

Counter Measure a
Factory Modification

Service News

Modification Program

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-4

Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan
timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini dilakukan tanpa perlu menunggu tanda-
tanda atau terjadinya kerusakan. Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
 Periodic Maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah
jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh
pencatat jam operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut.

Service meter pada monitor panel D85ESS-2 :

Service meter pada monitor panel PC200-7:

Periodic maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


 Periodic Inspection
Periodic inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan
(weekly – 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat
dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Pada pelaksanaan pemeriksaan harian (daily) dapat
menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya :
 Check sheet, yaitu suatu form (daftar) yang digunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap-
tiap alat dalam satu hari operasi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-5

 Daily check, yaitu suatu form (daftar) seperti halnya check sheet namun berbeda pada
ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan dengan mudah mencatatnya.

 Periodic Service
Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue
dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM). Perawatan alat atau machine
secara teratur (berkala) adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian alat yang bebas dari kerusakan. Selain itu, dengan
melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur alat dapat
mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.

Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya ongkos perbaikan
alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu dipersingkat dari ketentuan
yang terdapat pada shop manual. Tabel di bawah menunjukkan periodic service yang harus
dilaksanakan berdasarkan jumlah jam kerja (operating hours) yang tertera pada service
meter/hour meter (HM).

Hours Meter (HM) Periodic Service (PS)

250 250 + (Additional)

500 250 + 500

1000 250 + 500 + 1000

2000 250 + 500 + 1000 + 2000

4000 250 + 500 + 1000 + 2000 + 4000

dst dst

Walaupun alat/machine telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum dikapalkan, akan
tetapi suatu machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-hati pada 250 jam pertama
untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari machine. Beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya adalah :
 Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low idle) untuk
memanaskannya sebelum beroperasi.
 Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-6

 Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba, mengerem dengan
tiba-tiba atau berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
 Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang
baru dan asli.
 Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang ditunjukan
pada buku petunjuk.
 Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang rekomendasikan
oleh factory.

Untuk PS 250 yang pertama (initial), jika alat masih baru, maka perlu diperlakukan secara khusus.
Dalam hal ini ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur pakainya belum selesai.
Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan memang lebih besar diawal kepemilikan
alat seperti diperlihatkan pada kurva bak mandi (bath up curve) di bawah.

Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang. Perawatan
yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar kenaikan biaya pada periode C
menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang dilakukan pada setiap periodic service dapat dilihat
pada OMM (Operation and Maintenance Manual).

 Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan
dengan interval tertentu sesuai dengan standard overhaul
masing-masing komponen yang ada. Schedule overhaul
dilaksanakan untuk merekondisi machine atau komponen
agar kembali ke kondisi standard sesuai dengan standard
factory. Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi
oleh kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan
operasi, pelaksanaan periodic service, keterampilan

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-7

operator dan lain sebagainya.


Overhaul dilaksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine atau komponen tersebut rusak.
Pada pelaksanaannya, kadang kala terjadi sesuatu yang merubah jadwal/schedule overhaul. Macam-
macam overhaul diantaranya adalah :
 Engine top overhaul.
 Engine overhaul.
 Torque conventer overhaul.
 Transmission overhaul.
 Steering overhaul.
 Final drive overhaul.
 General overhaul.
 Others.

 Condition Based Maintenance


Condition based maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program
Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition based
maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification
program yang dikeluarkan oleh factory.

 Program Analisa Pelumas (PAP)

Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan secara
ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala kerusakan pada

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-8

komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus membongkar komponen
tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh
minyak pelumas (sample) pada alat yang dilakukan secara
berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis serta
kadar logam yang terdapat di dalam minyak pelumas
tersebut, sehingga dapat diketahui kemungkinan
kerusakan yang akan terjadi. Sebagai contoh, dapat
diketahui keausan yang tidak wajar pada bearing, sleeve,
piston, crankshaft, hydraulic pump atau valve.

Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan
engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau bahan anti freeze dan
kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal
dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP), juga
akan membantu perencanaan perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas.

 Program Pemeriksaan Mesin (PPM)

Program Pemeriksaan Mesin (PPM) merupakan bagian dari


program total service PT. United Tractors, tbk. Tujuan dari
pemeriksaan mesin secara teratur dan terencana adalah untuk
mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi unit, melalui
metode pengukuran dan instrument diagnostic. Berdasarkan

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-9

data tersebut, rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan mesin
menuju kondisi operasi yang optimum.
Data yang telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam sistem manajemen mesin untuk dicatat
umur pemakaian mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga sebagai historical dari
mesin.

 Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U)


Sama halnya dengan Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemelihaman Undercarriage (P2U) ini pun
merupakan bagian dari konsep total service PT. United
Tractors, tbk. Tujuan program ini adalah mengurangi
biaya pemeliharaan undercarriage yang ditunjukkan
kepada para pemilik alat. Kenapa harus membuang 90%
komponen-komponen undercarriage, jika hanya terdapat
10% saja yang mengalami keausan.

Dengan Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U), melalui proses peremajaan (rebuild), bisa
dikurangi biaya (cost) sebesar 60% dari harga komponen baru dengan kualitas yang dijamin 80%
dari jangka waktu pakai komponen baru. Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) terdiri dari 2
(dua) bagian, yaitu :
 Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage seperti track link,
track roller, carrier roller, front idler atau sprocket.
 Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report yang memberikan
rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk
pemeliharaan undercarriage agar dapat mencapai jangka waktu pakai yang maksimal.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-10

Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan). Berbeda dengan
preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective
maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya gejala kerusakan
atau rusak sama sekali. Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :
 Repair and Adjusment
Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah atau
machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

Misal, jika terjadi gangguan pada sistem pengisian (no charging), maka salah
satu cara memperbaikinya adalah dengan melakukan adjustment alternator
belt.

 Brakedown Maintenance
Brakedown maintenance adalah perawatan yang
dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak bisa
digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan yang diabaikan terus menerus tanpa ada
usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan tersebut
semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan kecil
tadi menjadi besar dan menyebabkan komponen lain
ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini akan menyebabkan biaya perbaikan melambung
tinggi. Untuk menghindari ini, lakukanlah preventive maintenance dengan baik dan segera lakukan
perbaikan jika muncul gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih besar dapat dihindari.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-11

Ringkasan

Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya
keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang
direkomendasikan oleh factory.

Maintenance bertujuan untuk :


 Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability : berdaya guna fisik yang
tinggi).
 Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best Performance : berdaya guna
mekanis yang paling baik).
 Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost : mengurangi biaya
perbaikan).

Maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


 Preventive maintenance, adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat.
 Corrective maintenance, adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :


 Periodic maintenance, adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah
jam operasi tertentu.
 Schedule overhaul, adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
 Condition based maintenance, adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program
Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition based
maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification
program yang dikeluarkan oleh factory.

Periodic maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


 Periodic inspection, adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan (weely
– 50 hours) sebelum unit dioperasikan.
 Periodic service, adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang
dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-12

Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


 Brakedown maintenance, adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak bisa
digunakan).
 Repair and adjusment, adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah
atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILISOPHY OF MAINTENANCE 1-13

Soal Latihan
Jodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pilihan pada kolom B dapat
digunakan lebih dari satu kali).

KOLOM A KOLOM B

1. PS 250 + 500 + 1000 A. Daily


2. Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah B. HM 1000
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. C. Check sheet
3. Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi D. Maintenance
machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair atau E. Periodic service
adjutment . F. High availability
4. Pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk G. Reduce repair cost
jumlah jam operasi tertentu. H. Corrective maintenance
5. Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu I. Brakedown maintenance
sesuai dengan standard overhaul masing-masing komponen. J. Preventive maintenance
6. Perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang K. Repair and adjusment
diketahui melalui PAP, PPM, P2U, P2H, PSN atau modification L. Periodic maintenance
program yang dikeluarkan oleh factory. M. Schedule overhaul
7. Perawatan yang dilaksanakan setelah machine breakdown. N. Periodic inspection
8. Perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum O. Best performance
parah atau machine belum breakdown. P. Condition based
9. Inspeksi atau pemeriksaan harian dan mingguan sebelum unit maintenance
dioperasikan. Q. Daily check
10. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu R. HM 2000
alat yang dilakukan secara berkala dengan interval S. Weekly
pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan hour meter.
11. Suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan
abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai
atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.
12. Berdaya guna mekanis yang paling baik.
13. Berdaya guna fisik yang tinggi.
14. Mengurangi biaya perbaikan.
15. Suatu form dengan ukuran pocket size, yang memudahkan
operator atau mekanik untuk mencatat hasil operasi dari tiap-
tiap alat dalam satu hari operasi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-1

Pelajaran 1 : Starting Engine


Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan dan melakukan prosedur
starting engine dengan benar.

Check Before Starting


Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih dahulu
harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
Jangan menghidupkan (men-start) engine, jika terdapat label tanda peringatan (warning tag)
menggantung pada work equipment control lever.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.

 Pemeriksaan keliling
Pemeriksaan keliling (walk around check) adalah pemeriksaan yang dilakukan di sekeliling dan di
bawah alat atau machine, untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida, misal air pendingin
(coolant), bahan bakar (fuel) atau oli (oil). Kekencangan baut (bolt) dan mur (nut) diperiksa dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi sistem hidrolik,
perlengkapan kerja (attachment) dan kabel (wiring) dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan keliling juga
dilakukan untuk memastikan engine, radiator dan
komponen lainnya terbebas dari debu atau kotoran yang
dapat menyebabkan temperatur menjadi tinggi.

Tabel di bawah menunjukkan pemeriksaan keliling (walk


around check) pada excavator PC200-7, berdasarkan Operation and Mainteance Manual (OMM).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-2

Check for damage, wear, play in work equipment, cylinders, linkage, hoses.
Remove dirt and dust from around the engine, battery and radiator.
Check for leakage of water or oil around engine.
Check for leakage of oil from power train case, final drive case, hydraulic tank, hose, joints.
Check the undercarriage (track, sprocket, idler, guard) for damage, wear, loose bolts, or
leakage of oil from rollers.
Check for damage to handrail, loose bolts.
Check for damage to gauges, lamps on instrument panel, loose bolts.
Clean, check rear view mirror.
Seat belt and mounting clamps.
Check bucket with hook (if equipped) for damage.

 Pemeriksaan sebelum menghidupkan


Pemeriksaan sebelum menghidupkan (check before starting) adalah pemeriksaan yang dilakukan
terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli. Jika kurang, tambah air pendingin, bahan bakar
dan oli sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh factory. Pemeriksaan lain dilakukan
terhadap brake pedal travel, dust indicator serta fungsi dari lampu penerangan, klakson dan backup
alarm sound. Segera lakukan perbaikan jika diperlukan.

 Check coolant level, add water


Jangan membuka tutup radiator (radiator cap) jika tidak diperlukan. Setiap
melakukan pemeriksaan coolant, tunggu sampai temperatur turun dan periksa lewat
sub-tank.

Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur coolant masih


sangat tinggi dan di dalam radiator terdapat tekanan yang sangat
tinggi. Pada kondisi ini, sangat berbahaya jika radiator cap dibuka
karena dapat menyebabkan luka bakar. Tunggu sampai temperatur
turun, kemudian putar radiator cap perlahan untuk membuang
tekanan yang ada.

Periksa bahwa level air pendingin (coolant) berada diantara tanda


penuh (FULL) dan tanda kurang (LOW). Jika level berada pada tanda
LOW, tambahkan coolant sampai tanda FULL melalui filler-port
subtank. Jika sub-tank kosong, kemungkinan terjadi kebocoran
coolant. Periksa dan segera lakukan perbaikan jika memang

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-3

ditemukan kebocoran. Jika tidak ditemukan trouble, periksa coolant level pada radiator. Jika level
rendah, tambahkan coolant pada radiator, kemudian isi sub-tank.
 Check fuel level, add fuel
Jangan mengisi bahan bakar sampai meluber. Jika terdapat tumpahan bahan bakar,
keringkan sampai bersih. Jauhkan bahan bakar dari api karena sangat berbahaya
atau mudah terbakar.

Periksa level bahan bakar melalui fuel gauge/dipstick (G). Jika kurang, tambah melalui filler port (F).
Pemeriksaan level bahan bakar juga dapat dilakukan melalui fuel level gauge (G) pada monitor
panel dengan posisi starting switch ON.

 Check oil level in engine oil pan, add oil


Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur komponen dan oli masih
sangat tinggi, sehingga dapat menyebabkan luka bakar serius. Tunggu sampai
temperatur turun, sebelum melakukan pemeriksaan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-4

Periksa level engine oil melalui dipstick (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L, jika level
oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H, buka drain plug
(P) pada bagian bawah engine oil pan, kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.

 Check oil level in power train case, add oil

Periksa level power train oil melalui dipstick (G). Level oli harus
berada diantara tanda H dan L, jika level oli di bawah tanda L,
tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.

 Check oil level in hydraulic tank, add oil


Oli akan menyembur keluar saat oil filler cap dilepas, putar cap perlahan untuk
melepaskan internal pressure.

Periksa level hydraulic oil melalui sight gauge (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L,
jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H, buka
drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-5

 Drain water and sediment from fuel tank

Buka drain valve (2) pada bagian belakang tangki dan kuras
sedimen serta air yang menggenang pada dasar tangki bersamaan
dengan bahan bakar. Jika sudah tidak terdapat sedimen serta air
pada bahan bakar yang keluar, tutup drain valve (2).

 Check for water and sediment in water separator, drain water

Water separator memisahkan air yang tercampur dalam bahan bakar.


Jika pelampung (float) berada di atas garis merah (1), kuras air dan
sedimen melalui drain plug (3) sampai pelampung menyentuh dasar
dari water separator.

 Check electrical wiring


Pastikan bahwa tidak terjadi kesalahan kapasitas fuse yang digunakan. Periksa electrical wiring dari
kemungkinan terdapat kabel yang tidak tersambung atau short circuit. Periksa juga terminal dari
kemungkinan longgar dan kencangkan komponen-komponen yang longgar. Periksa secara khusus
kabel baterai, starting motor dan alternator. Saat melakukan pemeriksaan keliling atau pemeriksaan
sebelum start, pastikan tidak ada tumpukan material yang mudah terbakar disekitar baterai dan
bersihkan jika ada.

1. Starting Switch
2. Glow Switch
3. Horn Switch
4. Head Lamp Switch
5. Rear Lamp Switch

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-6

 Check horn sound


Putar starting switch ke posisi ON. Pastikan bunyi klakson langsung terdengar begitu tombol klakson
ditekan. Jika klakson tidak berbunyi, segera lakukan perbaikan.

 Check that lamps light up


Putar tombol starting switch ke posisi ON. Pastikan lampu-lampu menyala, ketika saklar (switch)
untuk masing-masng lampu di-ON-kan. Jika terdapat lampu yang tidak menyala, segera lakukan
perbaikan.

 Check backup alarm sound

Putar tombol starting switch start ke posisi ON. Pastikan bunyi backup alarm langsung terdengar
begitu tuas transmisi dioperasikan ke posisi reverse dengan brake lock lever ada pada posisi FREE.
Jika backup alarm tidak bunyi, segera lakukan perbaikan.

 Penyetelan
Penyetelan (adjustment) dilakukan terhadap kursi operator (operator seat), sabuk pengaman (seat
belt) dan kaca spion (mirror). Untuk unit hydraulic excavator biasa dilakukan juga penyetelan joystick
(PCCS : Palm Command Control System) dan armrest.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-7

 Adjusting operator seat and armrest.

A : Tarik naik lever (1) ke atas untuk mengatur posisi seperti ditunjukkan oleh tanda A.
B : Tarik lever (2) untuk mengatur sandaran kursi seperti ditunjukkan oleh tanda B.
C : Tekan lever (3) ke atas untuk mengatur sudut depan kursi.
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang.
D : Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat dimiringkan sampai 90 derajat dengan memutar bagian
bawah sandaran tangan (6).
E : Dengan mengeser lever (7) ke kanan, kursi operator, kontrol lever kiri dan kanan serta safety
lock lever akan bergeser bersamaan.
F : Putar knob (8) ke kanan untuk mengeraskan suspensi atau putar ke kiri untuk meringankan
suspensi.

 Adjust mirror
Kendorkan nut (1) dan bolt (2) untuk menaikkan spion. Atur posisi
spion agar bagian belakang sisi kiri dan kanan alat yang tidak
terlihat dapat terlihat dengan baik dari kursi operator.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-8

 Pemeriksaan kontrol operasi

Periksa bahwa safety lock (1) berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi safety
lock (1) berada pada posisi FREE. Putar starting switch ke posisi ON, kemudian periksa fungsi dari
monitor atau gauge dan buzzer. Jika monitor atau gauge tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi,
ada kemungkinan terjadi kerusakan bola lampu atau kabel monitor tidak tersambung. Pada umumnya
buzzer akan berbunyi kira-kira 1 (satu) detik, sedangkan monitor dan gauge akan menyala kira-kira 3
(tiga) detik.

Starting Engine
Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu normal
starting dan starting in the cold weather.

 Normal Starting

Pastikan tidak ada orang atau rintangan di sekitar machine.


Bunyikan klakson sebelum men-start engine. Hati-hati terhadap
gas buang yang keluar dari mufler karena beracun. Pastikan
terdapat ventilasi yang baik, saat menghidupkan engine di ruang
yang sempit.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-9

Periksa bahwa safety lock berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi safety lock
(1) berada pada posisi FREE. Posisikan fuel control dial pada posisi low idling (MIN). Jika fuel control
dial diposisikan pada posisi high idling (FULL), engine akan tiba-tiba berakselerasi dengan cepat dan
akan menyebabkan kerusakan pada komponen engine.

Putar kunci pada posisi START dan lepas ketika engine sudah running,
kunci akan otomatis kembali ke posisi ON. Jangan men-start engine
terus menerus lebih dari 20 detik. Jika engine belum bisa hidup, tunggu
sedikitnya 2 (dua) menit sebelum mencoba men-start kembali.

Jangan mengoperasikan control levers atau control pedal ketika engine oil
pressure warning lamp pada monitor menyala. Jika engine oil pressure warning
lamp tetap menyala setelah 4 (empat) s/d 5 (lima) detik, segera matikan
engine. Periksa level oli atau kemungkinan terjadi kebocoran oli. Lakukan
perbaikan jika diperlukan.

 Starting in Cold Weather


Pada dasarnya, prosedur starting in cold weather sama dengan prosedur normal starting. Hanya saja,
prosedur starting in cold weather diawali dengan proses pre-heating, sebagai
pemanas awal.
Sebelum men-start engine, putar kunci pada posisi HEAT dan periksa pre-heating
lamp pada monitor panel. Pre-heating lamp akan menyala selama proses pre-
heating berlangsung. Setelah  18 detik pre-heating lamp akan mati, ini
menandakan bahwa proses pre-heating sudah selesai. Putar kunci pada posisi
START untuk menghidupkan engine.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-10

Check After Starting Engine


 Breaking in the new machine
Alat/machine telah diperiksa dan di-adjust sebelum di delivery.
Namun, jika pengoperasian dilakukan pada kondisi yang sangat
sulit, dapat merugikan performa alat dan memperpendek umur
pakai alat. Jalankan engine pada putaran rendah (low idling)
selama  15 detik setelah di-start. Pada saat ini, jangan
menggerakan control lever untuk mengoperasikan alat, kemudian
jalankan engine pada putaran menengah selama  5 menit dengan kondisi tanpa beban. Hindari
pengoperasian alat dengan beban yang berat atau dengan kecepatan tinggi. Hindari juga start secara
tiba-tiba, akselerasi yang mendadak serta menjalankan dan memberhentikan secara tiba-tiba kecuali
dalam keadaan darurat.

 Warming up operations
Hindari mengoperasikan atau menggerakkan lever secara mendadak.
Lakukan pemanasan terlebih dahulu. Dengan begitu umur pakai alat
dapat terjaga. Hindari juga mengakselerasi secara tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai. Jangan me-running engine pada putaran rendah
(low idling) atau tinggi (high idling) secara terus menerus lebih dari 20
menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran oli
dari pipa suplai oli turbocharger. Selama pemanasan, lakukan periksaan terhadap masing-masing
lampu gauge dan monitor. Periksa juga apakah terjadi ketidaknormalan pada warna gas buang,
kebisingan atau getaran. Jika ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-11

Pelajaran 2 : Stopping Engine


Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan prosedur stopping engine
dengan benar.

Stopping Engine
Mematikan engine secara tiba-tiba sebelum temperatur engine turun, akan
sangat mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan
mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali dalam keadaan darurat.
Terutama jika engine overheat, jalankan engine pada putaran rendah
selama  5 menit agar temperatur engine turun secara bertahap. Putar
kunci pada starting switch ke posisi OFF untuk mematikan engine.

Check After Stopping Engine


Kelilingi alat/machine dan periksa perlengkapan kerja,
bagian luar machine dan undercarriage. Periksa juga jika
ada kebocoran oli atau air. Lakukan perbaikan jika
diperlukan. Isi penuh tangki bahan bakar. Periksa juga
kompartemen machine jika ada kertas atau sampah.
Bersihkan jika ada kertas atau sampah untuk mencegah
kebakaran. Bersihkan lumpur yang menempel pada
undercarriage.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-12

Ringkasan

Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih dahulu
harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.

Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu normal
starting dan starting in the cold weather.

Mematikan engine secara tiba-tiba mati sebelum temperatur engine turun, akan sangat mempengaruhi
usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali dalam keadaan
darurat. Lakukan pemeriksaan keliling setelah engine dimatikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-13

Soal Latihan

Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
1. Tujuan pemeriksaan sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau
machine adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
c. Memeriksa kondisi sistem hidrolik, perlengkapan kerja dan kabel dari kemungkinan kendor atau
lepas.
d. Memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.

2. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini,


KECUALI ...
a. Pemeriksaan terhadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.

3. Pemeriksaan unit dari kemungkinan terjadinya kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan
bakar (fuel) atau oli (oil) adalah contoh pemeriksaan ...
a. Pemeriksaan terhadadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.

4. Salah satu pemeriksaan yang termasuk pemeriksaan sebelum menghidupkan adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Pemeriksaan terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli.
c. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
d. Pemeriksaan terhadap posisi safety lock.

5. Penyetalan yang dilakukan sebelum menghidupkan (men-start) engine, salah satunya adalah ...
a. Operator seat.
b. Main relief valve.
c. Exhaust dan intake valve.
d. Kekencangan alternator belt.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-14

6. Fungsi water separator adalah untuk …


a. Memisahkan air dan oli.
b. Memisahkan air dan solar.
c. Memisahkan udara dan solar.
d. Memisahkan udara dan air.

7. Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu …
a. Normal starting dan abnormal starting.
b. Normal starting dan starting in the hot weather.
c. Normal starting dan starting in the cold weather.
d. Starting in the cold weather dan starting in the hot weather.

8. Posisi fuel control dial yang benar ketika akan men-start engine dalam kondisi normal adalah pada
posisi …
a. ON
b. START
c. Low idling (MIN).
d. High idling (MIN).

9. Gambar di samping menunjukkan gambar …


a. Engine oil pressure gauge.
b. Engine oil temperature warning lamp.
c. Engine oil pressure warning lamp.
d. Engine oil level warning lamp.

10. Me-running engine pada putaran rendah atau tinggi secara terus menerus lebih dari 20 menit akan
mengakibatkan ...
a. Engine overheat.
b. Kerusakan pada turbocharger.
c. Bahan bakar cepat habis.
d. Kerusakan pada water pump.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-1

Pelajaran 1 : Maintenance Schedule Chart


Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan tentang jadwal perawatan
unit yang sesuai dengan prosedur OMM.

Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya
keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang
direkomendasikan oleh factory. Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine
selalu dalam keadaan siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya
perbaikan dikemudian hari. Selain itu, dengan melakukan perawatan secara berkala dapat diketahui
sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi, sehingga dapat diambil tindakan yang diperlukan
untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Seperti telah diuraikan pada Bab I, salah satu jenis maintenance adalah periodic service. Periodic service
adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM). Interval pelaksanaan periodic service adalah :
 When Required
 Check Before Starting
 Every 50 Hours Service
 Every 250 Hours Service
 Every 500 Hours Service
 Every 1000 Hours Service
 Every 2000 Hours Service
 Every 4000 Hours Service

Tabel di bawah menunjukkan contoh maintenance schedule chart pada unit D85ESS-2.
When Required
 Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
 Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
 Periksa kekencangan track.
 Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
 Periksa electrical intake air heater.
 Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
 Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
 Stel celah idler.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-2

Check Before Starting


 Periksa level air pendingin engine.
 Periksa level bahan bakar
 Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
 Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
 Periksa brake pedal travel.
 Periksa dust indicator.
 Periksa lampu kerja.
 Periksa bunyi klakson.
 Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

Every 50 Hours Service


Drain air dan endapan pada fuel tank.
Every 250 Hours Service
 Lubricating :
 Lift cylinder support yoke (4 tempat).
 Lift cylinder support shaft (4 tempat).
 Lift cylinder ball joint (2 tempat).
 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).
 Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
 Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
 Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.
 Periksa level elektrolit baterai.
 Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
 Drain air dan endapan pada fuel filter.
 Ganti elemen power train oil filter.
 Periksa brake performance.
 Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service


 Ganti fuel filter cartridge.
 Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service


 Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump).
 Ganti oli pada final drive case.
 Bersihkan power train case breather.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-3

 Grease universal joint (2 tempat).


 Ganti corrosion resistor.

Every 1000 Hours Service (continue)


 Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.
 Periksa play dari rotor turbocharger.
 Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
 Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service


 Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
 Bersihkan dan periksa turbocharger.
 Periksa elemen engine breather.
 Periksa vibration damper.
 Periksa alternator dan starting motor.
 Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
 Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service


 Periksa water pump.
 Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-4

Pelajaran 2 : Service Procedure


Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan dan melakukan service
sesuai dengan prosedur OMM.

Sebelum, ketika dan sesudah melakukan pekerjaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Gunakan topi/helm, sepatu dan sarung tangan pengaman. Gunakan kaca mata pengaman ketika
melakukan pekerjaan yang memerlukan penggunaan kaca mata pengaman.

 Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang atau lebih, atur suatu aba-aba dan
koordinasikan pekerjaan sebelumnya demi terciptanya keselamatan kerja.

 Cegah orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati machine atau unit ketika pekerjaan
dilakukan. Gantungkan tanda peringatan pada tempat duduk operator untuk mencegah orang lain
menghidupkan engine atau menjalankan unit.
 Tempatkan unit pada permukaan tanah yang keras dan rata. Turunkan attachment kemudian
posisikan transmission control lever pada posisi NEUTRAL dan brake lever pada posisi LOCK. Pastikan
semua control lever attachment berada pada posisi HOLD. Jika memerlukan pekerjaan dengan posisi
attachment (misal blade atau ripper) dalam keadaan terangkat, maka ganjal kuat dengan
menggunakan balok.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-5

 Ketika membuka track, hindari meletakan jari diantara track shoe. Gunakan selalu sarung tangan
pengaman ketika mengerjakan cutting edges. Gunakan alat pengukur khusus ketika pemeriksa
tekanan pada sistem hidrolik.

 Pergunakan suku cadang atau spare part Komatsu asli ketika


melakukan penggantian part.
 Pergunakanlah grease dan oli Komatsu asli atau yang
rekomendasikan oleh Komatsu.
 Gunakan grease dan oli yang bersih. Gunakan juga alat pengisi
yang bersih untuk mencegah kotoran masuk bersama grease dan oli.

 Lakukan penggantian di tempat yang tidak berdebu, dengan demikian dapat mencegah debu masuk
ke dalam oli.
 Hati-hati ketika membuka radiator cap dan drain plug oli terhadap kemungkinan terjadinya semburan
air atau oli dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.

 Panaskan terlebih dahulu sampai mencapai temperatur 30° - 40° C sebelum membuang oli.
 Hindari pemakaian api menyala sebagai pengganti lampu untuk memeriksa kebocoran atau
ketinggian permukaan minyak pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau elektrolit baterai.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-6

 Ketika mengganti oli atau saringannya, periksa minyak pelumas yang dibuang dan saringannya dari
kemungkinan terdapat serbuk logam, potongan-potongan logam atau benda asing lainnya.
 Ketika membuka bagian-bagian dari unit yang terdapat O-ring, gasket atau seal, bersihkan dudukan
O-ring, gasket atau seal dan ganti dengan yang baru.
 Setelah melakukan penggantian oli, strainer atau elemen saringan, buanglah udara dari sistem.
Jangan membuka saringan yang terdapat pada lubang saluran pengisi ketika mengisi oli. Periksa
selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada ketinggian yang tepat.
 Bersihkan segera semua tumpahan grease atau oli terutama pada tempat duduk operator atau
pegangan (handrail).

 Bersihkan unit seluruhnya. Hati-hati ketka membersihkan tutup saluran pengisi, nipel daerah di
sekitar dipstick, jangan sampai kotoran atau debu masuk ke dalam sistem.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-7

Tabel di bawah menunjukkan contoh penggunaan fuel, coolant dan luubricant pada unit D85ESS-2.

Uraian berikut merupakan contoh prosedur service pada unit D85ESS-2. Khusus untuk pemeriksaan
sebelum start (check before starting) telah diulas pada Bab 2.

When Required
 Bersihkan bagian dalam sistem pendingin
Buka tutup radiator (1) perlahan. Letakkan wadah di bawah
drain valve (2 dan 3), lalu buka drain valve (2 dan 3) untuk
membuang air. Setelah semua terbuang, tutup kembali drain
valve (2 dan 3), kemudian isi cooling system dengan air
bersih. Buka drain valve (2 dan 3), kemudian running engine
pada putaran rendah, lakukan pembilasan selama 10 menit.
Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air, sehingga

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-8

radiator tetap penuh.


Setelah pembilasan, matikan engine lalu buka drain valve (2 dan 3), kemudian tutup kembali jika
seluruh air sudah keluar. Bersihkan cooling system dengan cairan pembilas. Buka kembali drain valve
(2 dan 3) untuk membuang seluruh air. Tutup drain valve (2 dan 3) dan isi kembali cooling system
dengan air bersih sampai penuh. Buka drain valve (2 dan 3), kemudian running engine pada putaran
rendah dan lakukan pembilasan sampai air yang keluar terlihat jernih. Atur kecepatan pengisian dan
pembuangan air, sehingga radiator tetap penuh.

Matikan engine dan tutup drain valve (2 dan 3), kemudian tambahkan air bersih sampai meluber di
lubang pengisian. Untuk membuang udara dari cooling system, dengan tutup radiator (1) dilepas,
running engine selama 5 (lima) menit pada putaran rendah, kemudian pada putaran tinggi selama 5
(lima) menit. Matikan engine tunggu selama 3 (tiga) menit, kemudian tambah air sampai meluber di
lubang pengisian.

Keluarkan air pendingin pada sub tank, kemudian bersihkan bagian dalam
dari sub tank. Isi kembali sub tank sampai pertengahan tanda FULL dan
LOW.

 Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara

Jika piston merah pada dust indicator terlihat, bersihkan elemen udara, kemudian reset dust
indicator. Jika setelah dibersihkan piston merah tetap terlihat, segera ganti elemen saringan udara.

Jangan membersihkan atau mengganti elemen saat engine hidup.


Gunakan safety glasses, dust mask atau alat pelindung muka lainnya
ketika membersihkan elemen dengan udara bertekanan. Semprotkan
udara kering bertekanan (kurang dari 7 kg/cm2) dari bagian dalam
elemen sepanjang lipatan, kemudian arahkan dari bagian luar dan
dari bagian dalam sekali lagi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-9

Saringan udara terdiri dari dua bagian, yaitu elemen


dalam (inner element, 10) dan elemen luar (outer
element, 6). Setiap melakukan pembersihan elemen
luar, lepas satu stiker (terdapat 6 stiker) yang
terdapat pada cover air cleaner. Jika elemen luar
telah dibersihkan sebanyak 6 (enam) kali, maka
elemen dalam harus diganti. Ganti nut (8), washer
(9), snap ring (7), wing nut (4) dan seal washer (5) jika telah rusak.

 Periksa kekencangan track


Gerakkan maju unit, kemudian hentikan (tanpa direm) di
tempat yang rata dengan memposisikan directional
control lever ke posisi netral. Gunakan batang lurus untuk
memeriksa kekencangan track seperti diperlihatkan pada
gambar di bawah. Ukur jarak antara batang dengan ujung
grousher (a). Lakukan penyetelan jika hasil pengukuran
tidak sesuai dengan nilai standar (misal STD D85ESS-2 :
20 – 30 mm).

Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan grease pump, untuk menambah
kekencangan track. Gerakkan unit maju mundur untuk memeriksa apakah kekencangan track sudah
tepat. Pompa terus grease jika kekencangan belum tepat sampai ukuran celah S adalah 0 mm. Jika
kekencangan belum juga tepat, berarti telah terjadi keasuan yang berlebih pada pin dan bushing.
Untuk mengurangi kekencangan track, kendorkan lubricator (1) secara bertahap (maksimal 1
putaran). Jika grease tidak keluar dengan lancar, gerakkan unit maju mundur pada jarak yang
pendek.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-10

 Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe


Periksa kekencangan botls track shoe (1). Kencangkan jika terdapat bolt yang kendor, dengan urutan
pengencangan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.

Metode pengencangan botls track shoe pada unit D85ESS-2 adalah :


 Track shoe bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 40  4 kgm, kemudian periksa bahwa kontak nut dan
shoe dengan permukaan link sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 120O  10O.
 Master link bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 35  4 kgm, kemudian periksa bahwa permukaan link
sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 180O  10O.

 Balik dan ganti end bits dan cutting edges


Angkat blade pada tinggi yang tepat dan gunakan balok untuk
mengganjal blade dan posisikan safety lock pada posisi LOCK.
Ukur keausan end bits dan cutting edges, jika keausan telah
mencapai fitting surface, perbaiki fitting surface tersebut dan
balik atau ganti end bits dan cutting edges.
Standar keausan end bits dan cutting edges pada unit
D85ESS-2 adalah :

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-11

 Periksa dan bersihan sirip radiator


Lepas bolts (1) dan cover depan radiator. Jika sirip-sirip
radiator (radiator fins) tersumbat lumpur, debu, dedaunan atau
kotoran lainnya, bersihkan dengan menggunakan udara atau
air bertekanan.

 Stel celah idler


Jalankan unit sejauh 1 – 2 meter pada daerah yang rata. Ukur
jarak A (4 tempat : kiri - kanan dalam dan luar) antara track
frame dan guide plate. Jika hasil pengukuran melebihi 4 mm
(D85ESS-2), longgarkan baut (1) dan tarik shim keluar untuk
menyetel salah satu sisi sebesar 0.5 – 1.0 mm.

 Periksa juga electrical intake air heater


Periksa electrical intake air heater dari kemungkinan terdapat debu atau disconnected, perbaiki jika
diperlukan.

Every 50 Hours Service


Drain air dan sedimen pada fuel tank
Kendorkan valve (1) pada dasar fuel tank, drain bahan bakar bersama-
sama dengan air dan endapan yang mengumpul di dasar tangki.

Every 250 Hours Service


 Lubricating
Turunkan peralatan kerja, kemudian matikan engine. Dengan menggunakan grease pump, tambah
grease pada :
 Lift cylinder support yoke (4 tempat).
 Lift cylinder support shaft (4 tempat).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-12

 Lift cylinder ball joint (2 tempat).


 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).

Beri juga grease pada equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).

 Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang
Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug (3)
berada di bawah. Lepas oil level plug (2) dan periksa apakah final
drive case terisi penuh dengan oli. Tambah oli jika kurang.

 Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang


Periksa level hydraulic oil melalui
sight gauge (G). Level oli harus
berada diantara tanda H dan L, jika
level oli di bawah tanda L,
tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.

 Periksa level elektrolit baterai


Buka vent plug (1) dan periksa bahwa level elektrolit baterai berada
pada ketinggian tertentu (STD D85ESS-2 : 10 – 12 mm di atas
permukaan plate). Tambah dengan menggunakan air murni jika
level berada di bawah standard. Bersihkan juga vent hole pada vent
plug (1).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-13

 Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan

Periksa kekencangan fan belt dengan menekan fan belt (a) menggunakan push-pull scale sebesar 6
kg. (STD defleksi fan belt D85ESS-2 : 6 – 10 mm). Lakukan penyetelan jika diperlukan dengan cara
mengendorkan baut dan mur (1), (2) dan (3). Lau putar mur (4) searah jarum jam untuk
mengencangkan atau putar mur (4) berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengendorkan fan
belt. Kencangkan kembali baut dan mur (1), (2) dan (3). Periksa juga keausan atau kerusakan alur V
pada fan belt. Ganti jika memang ditemukan keausan kerusakan pada fan belt.

 Drain air dan endapan pada fuel filter


Kendorkan drain plug (1), kemudian drain bahan bakar bersama-
sama dengan air dan endapan yang mengumpul di dasar tangki.
Kencangkan kembali drain plug (1). Kendorkan knob feed pump
(2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk melepaskan udara
(air bleeding). Dorong dan kencangkan kembali knob feed pump
(2).

 Ganti elemen power train oil filter

Lepas gromment kemudian buka drain plug (P) untuk membuang oli. Lepas bolts (2) untuk melepas
cover (1). Lepas bolts (5), kemudian lepas cover (6). Keluarkan elemen (7) lalu pasang elemen yang
baru. Luruskan lubang pada cover (6) dengan lubang A, kemudian kencangkan baut (4).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-14

 Periksa brake performance

Hidupkan engine. Posisikan safety lever (1) pada posisi FREE. Operasikan blade control lever (2)
untuk menaikkan blade. Posisikan parking lever pada posisi FREE. Injak brake pedal (4) dan posisikan
gear shift lever (5) pada kecepatan 2 (dua). Tarik fuel control lever (6) dan naikkan putaran engine
secara bertahap sampai mencapai high idling. Jika unit tidak bergerak, maka brake dalam kondisi
baik.

 Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine
Lepas cover bawah engine dan tempatkan wadah untuk
menampung oli. Buka drain plug (P) perlahan untuk membuang
oli. Setelah selesai pasang kembali drain plug (P). Dengan
menggnakan filter wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk melepasnya. Pada saat
pemasangan, lapisi permukaan packing cartridge yang baru
dengan engine oil. Kencangkan sampai pemukaan packing
rapat dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ¾ - 1 putaran.

Every 500 Hours Service


Ganti fuel filter cartridge
Tempatkan penampung di bawah filter cartridge. Dengan
menggnakan filter wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk melepasnya. Bersihkan filter holder
dan isi cartridge filter yang baru dengan bahan bakar yang bersih.
Pada saat pemasangan, lumasi permukaan packing dengan oli
engine. Kencangkan sampai pemukaan packing rapat dengan
permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ½ - ¾ putaran. Kendorkan knob
feed pump (2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk melepaskan udara (air bleeding). Dorong dan
kencangkan kembali knob feed pump (2). Setelah selesai, hidupkan engine dan periksa bahwa tidak ada
kebocoran dari permukaan seal filter. Jika terjadi kebocoran periksa kemungkinan terjadi kerusakan pada
permukaan packing. Ganti jika memang ditemukan kerusakan pada permukaan packing.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-15

Every 1000 Hours Service


 Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump)

 Tempatkan wadah penampung oli di bawah power train case. Buka drain plug (P) untuk membuang
oli. Setelah selesai, pasang kembali drain plug (P). Bersihkan juga
power train case breather.
Untuk membersihkan strainer, lepas bolts (3) kemudian lepas cover (4).
Keluarkan spring (5) dan strainer (6). Bersihkan semua kotoran pada
strainer (6), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga bagian dalam
strainer case dan part yang dilepas.

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (8), untuk membersihkan


scavenging pump strainer. Keluarkan spring (9) dan strainer (10).
Bersihkan semua kotoran pada strainer (10), lalu cuci dengan solar.
Bersihkan juga bagian dalam stariner case dan part yang dilepas.
Setelah memasang kembali strainer, ganti elemen-elemen pada
power train oil filter. Isi kembali power train case melalui oil filler (F).

 Ganti oli pada final drive case


Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug (3) berada
di bawah. Lepas oil level plug (2), filling plug (1) dan drain plug (3)
untuk membuang oli. Pasang kembali drain plug (3) lalu isi oli melalui
filling plug (1). Pasang kembali oil level plug (2) dan filling plug (14)
jika oli sudah mulai keluar dari lubang oil level.

 Grease universal joint (2 tempat)


Beri grease pada bagian dari universal joint yang diberi tanda
panah.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-16

 Ganti corrosion resistor


Putar valve (1) pada bagian atas corrosion resistor.
Dengan menggunakan filter wrench, putar cartridge (2) ke
kiri untuk melepasnya. Pada saat pemasangan, lapisi
permukaan seal cartridge yang baru dengan engine oil.
Kencangkan kira-kira 2/3 putaran.

Selain pemeriksaan di atas, periksa juga semua bagian yang memerlukan pengencangan pada
turbocharger, play dari rotor turbocharger dan periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya
monting bolts.

Every 2000 Hours Service


 Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter
Turunkan blade dan matikan engine. Tempatkan penampung di
bawah tangki hidrolik. Putar perlahan tutup pengisi oli (oil filler cap,
F) untuk melepaskan tekanan yang ada di dalam tangki hidrolik.
Lepas penutup bawah drain valve (1), kemudian longgarkan drain
valve (2) untuk membuang oli.

Untuk mengganti filter oli hidrolik, lepas gromment kemudian buka drain plug (3). Lepas bolts (5)
untuk melepas cover (4).

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (9). Keluarkan elemen


dan bersihkan bagian yang dilepas dan bagian dalam filter
housing, lalu pasang elemen filter yang baru. Jika diperlukan
ganti hydraulic tank breather element (12). Isi kembali hydraulic
tank melalui oil filler (F).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-17

 Periksa elemen engine breather


Bersihkan seluruh kotoran di sekitar engine breather. Lepas
engine breather, kemudian cuci dengan menggunakan solar,
lalu keringkan dengan menggunakan udara bertekanan.
Ganti o-ring dan lapisi dengan oli engine pada saat akan
memasang kembali engine breather.

 Periksa vibration damper


Periksa vibration damper dari kemungkinan retak atau terkelupas pada permukaan luarnya.

 Periksa alternator dan starting motor


Brush pada alternator dan starting motor mungkin aus, selain itu bearing juga kemungkianan
kekurangan grease. Lakukan segera perbaikan jika diperlukan.

Pada 2000 hours service, periksa juga celah katup engine dan lakukan penyetelan jika diperlukan. Selain
itu Bersihkan dan periksa turbocharger.

Every 4000 Hours Service


Pemeriksaan pompa air
Periksa pompa air dari kemungkinan terjadi kebocoran oli, air atau sumbatan di lubang saluran. Lakukan
perbaikan jika diperlukan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-18

Ringkasan

Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai
dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari.

Interval pelaksanaan telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM). Interval pelaksanaan
periodic service adalah :
 When Required
 Check Before Starting
 Every 50 Hours Service
 Every 250 Hours Service
 Every 500 Hours Service
 Every 1000 Hours Service
 Every 2000 Hours Service
 Every 4000 Hours Service

Contoh prosedur service pada unit D85ESS-2 adalah :


When Required
 Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
 Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
 Periksa kekencangan track.
 Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
 Periksa electrical intake air heater.
 Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
 Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
 Stel celah idler.

Check Before Starting


 Periksa level air pendingin engine.
 Periksa level bahan bakar
 Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
 Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
 Periksa brake pedal travel.
 Periksa dust indicator.
 Periksa lampu kerja.
 Periksa bunyi klakson.
 Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-19

Every 50 Hours Service


Drain air dan endapan pada fuel tank.
Every 250 Hours Service
 Lubricating :
 Lift cylinder support yoke (4 tempat).
 Lift cylinder support shaft (4 tempat).
 Lift cylinder ball joint (2 tempat).
 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).
 Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
 Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
 Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.
 Periksa level elektrolit baterai.
 Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
 Drain air dan endapan pada fuel filter.
 Ganti elemen power train oil filter.
 Periksa brake performance.
 Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service


 Ganti fuel filter cartridge.
 Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service


 Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump).
 Ganti oli pada final drive case.
 Bersihkan power train case breather.
 Grease universal joint (2 tempat).
 Ganti corrosion resistor.
 Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.
 Periksa play dari rotor turbocharger.
 Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
 Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service


 Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
 Bersihkan dan periksa turbocharger.
 Periksa elemen engine breather.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-20

 Periksa vibration damper.


 Periksa alternator dan starting motor.

Every 2000 Hours Service (continue)


 Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
 Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service


 Periksa water pump.
 Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-21

Soal Latihan

Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-
soal di bawah ini.

11. Tujuan melakukan perawatan secara berkala adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Menjadikan alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menjadikan alat/machine selalu dalam kemampuan yang prima.
c. Meningkatkan biaya perbaikan dikemudian hari.
d. Mengetahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi.

12. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM) disebut ...
a. 50, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 hours service.
b. Check before starting.
c. Check when required.
d. Periodic service.

13. Pemeriksaan kekencangan track biasa dilakukan pada saat …


a. When required.
b. Check before starting.
c. 50 hours service.
d. 250 hours service.

14. Sebelum menghidupkan engine untuk mengoperasikan alat/machine, terlebih dahulu harus dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Periksa brake pedal travel.
b. Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
c. Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
d. Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

15. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada 50 hours service adalah …
a. Pemeriksaan, pembersihan dan pengganti elemen pembersih udara.
b. Pemeriksaan dust indicator.
c. Pemeriksaan kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
d. Drain air dan endapan pada fuel tank.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-22

16. Ketika hour meter menunjukkan angka 900, maka service yang dilakukan adalah …
a. 50 hours service.
b. 250 hours service.
c. 500 hours service.
d. 900 hours service.

17. Service yang dilakukan pada saat hour meter menunjukkan angka 1500 adalah …
a. 250 hours service.
b. 1000 hours service.
c. 1500 hours service.
d. 2000 hours service.

18. Pada saat unit telah dioperasikan selama 3750 hours, maka service yang dilakukan adalah …
a. 250 hours service.
b. 750 hours service.
c. 1000 hours service.
d. 3750 hours service.

19. Tekanan maksimal yang diizinkan pada saat membersihkan elemen saringan udara dengan udara
kering bertekanan adalah …
a. 5 kg/cm2.
b. 6 kg/cm2.
c. 7 kg/cm2.
d. 8 kg/cm2.

20. Standar defleksi track unit D85ESS-2 adalah …


a. 10 – 20 cm.
b. 20 – 30 cm.
c. 20 – 30 mm.
d. 30 – 40 mm.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION

Anda mungkin juga menyukai