REVISI : 00
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami, sehingga buku Basic Maintenance bisa tersusun.
Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mechanic dalam mengikuti training Basic
Maintenance dan memudahkan dalam memahami cara perawatan unit yang benar sesuai dengan
prosedur serta peraturan keselamatan kerja.
Dengan demikian bisa diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.
Seperti pepatah mengatakan,”Tiada Gading Yang Tak Retak”, dengan kerendahan hati maka
kami menyadari bahwa buku ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan buku di waktu yang akan
datang.
Januari 2015
Training Departement
Penyusun
TRAINING PROFILE
Training Tittle
Basic Maintenance
Training prerequisites
Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Basic Maintenance adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA
Training duration
27 Hours –3 Days
90 % Inclass - Discussion
10 % Practice
Training Outcome
Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
Menjelaskan philosophy dari perawatan, meliputi definisi dan klasifikasi dari
perawatan.
Mampu menjelaskan dan melakukan prosedur starting dan stopping engine dengan
benar
Menjelaskan dan melakukan perawatan harian dan periodic service 250 s/d 4000 jam.
Training passed
Peserta dinyatakan lulus jika :
Nilai post test – Min . 75
Nilai praktek – Min. C
Recommended training
Jika berhasil lulus dari Product Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training sbb :
SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )
1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari
diri sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu
dia, seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.
6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan
menghasilkan suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.
DAFTAR ISI
Pendahuluan ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Training Profile ................................................................................................................. ii
Seven Habits....................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iv
Glosarium ........................................................................................................................... v
GLOSARIUM
Periodic service: Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang
dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan
berdasarkan service meter/hour meter (HM).
Schedule overhau l : Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
Condition based maintenance : Jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).
Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN)
atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.
Corrective maintenance : Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).
Definisi
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau tindakan-
tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu
seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya perawatan
yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin tidak menurun
adalah usaha-usaha teknis, sedangkan menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut
soal-soal management.
Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan.
Kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melaksanakan perawatan memiliki prosentase
tertinggi, yaitu :
41 % 31 % 28 %
kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan
Periodic Maintenance Periodic Inspection Prosedur Pengoperasian
Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan perawatan memiliki porsi yang besar, yaitu 72 %.
Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service
untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau
sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service meliputi :
Pengontrolan (Inspection).
Penggantian (Replace).
Penyetelan (Adjusting).
Perbaikan (Repair).
Pengetesan (Testing).
Tujuan
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak yang beranggapan
bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan seperti, membersihkan filter,
mengganti oli, mengganti filter, mengganti air pendingin dan pekerjaan rutin sehari-hari lainnya.
Terkadang pekerjaan overhaul, machine inspection dan pekerjaan lainnya tidak dianggap sebagai
aktivitas maintenance. Jika kita memandang aktivitas maintenance secara total, maka maintenance
bertujuan untuk :
Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High
Availability : berdaya guna fisik yang tinggi).
Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima
(Best Performance : berdaya guna mekanis yang paling baik).
Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce
Repair Cost : mengurangi biaya perbaikan).
Klasifikasi
Maintenance
50 Hours (Weekly)
Periodic Service
250 Hours
500 Hours
1000 Hours
2000 Hours
4000 Hours
Schedule Overhaul
Engine Top OH
Engine OH
Torque Conventer OH
Transmission OH
Steering OH
Final Drive OH
Other
Condition Based
Maintenance
Schedule Repair
Monitoring
Inspection Program
Counter Measure a
Factory Modification
Service News
Modification Program
Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan
timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini dilakukan tanpa perlu menunggu tanda-
tanda atau terjadinya kerusakan. Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
Periodic Maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah
jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh
pencatat jam operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut.
Daily check, yaitu suatu form (daftar) seperti halnya check sheet namun berbeda pada
ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan dengan mudah mencatatnya.
Periodic Service
Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue
dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM). Perawatan alat atau machine
secara teratur (berkala) adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian alat yang bebas dari kerusakan. Selain itu, dengan
melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur alat dapat
mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.
Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya ongkos perbaikan
alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu dipersingkat dari ketentuan
yang terdapat pada shop manual. Tabel di bawah menunjukkan periodic service yang harus
dilaksanakan berdasarkan jumlah jam kerja (operating hours) yang tertera pada service
meter/hour meter (HM).
dst dst
Walaupun alat/machine telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum dikapalkan, akan
tetapi suatu machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-hati pada 250 jam pertama
untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari machine. Beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya adalah :
Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low idle) untuk
memanaskannya sebelum beroperasi.
Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle).
Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba, mengerem dengan
tiba-tiba atau berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang
baru dan asli.
Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang ditunjukan
pada buku petunjuk.
Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang rekomendasikan
oleh factory.
Untuk PS 250 yang pertama (initial), jika alat masih baru, maka perlu diperlakukan secara khusus.
Dalam hal ini ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur pakainya belum selesai.
Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan memang lebih besar diawal kepemilikan
alat seperti diperlihatkan pada kurva bak mandi (bath up curve) di bawah.
Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang. Perawatan
yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar kenaikan biaya pada periode C
menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang dilakukan pada setiap periodic service dapat dilihat
pada OMM (Operation and Maintenance Manual).
Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan
dengan interval tertentu sesuai dengan standard overhaul
masing-masing komponen yang ada. Schedule overhaul
dilaksanakan untuk merekondisi machine atau komponen
agar kembali ke kondisi standard sesuai dengan standard
factory. Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi
oleh kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan
operasi, pelaksanaan periodic service, keterampilan
Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan secara
ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala kerusakan pada
komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus membongkar komponen
tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh
minyak pelumas (sample) pada alat yang dilakukan secara
berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis serta
kadar logam yang terdapat di dalam minyak pelumas
tersebut, sehingga dapat diketahui kemungkinan
kerusakan yang akan terjadi. Sebagai contoh, dapat
diketahui keausan yang tidak wajar pada bearing, sleeve,
piston, crankshaft, hydraulic pump atau valve.
Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan
engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau bahan anti freeze dan
kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal
dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP), juga
akan membantu perencanaan perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas.
data tersebut, rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan mesin
menuju kondisi operasi yang optimum.
Data yang telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam sistem manajemen mesin untuk dicatat
umur pemakaian mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga sebagai historical dari
mesin.
Dengan Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U), melalui proses peremajaan (rebuild), bisa
dikurangi biaya (cost) sebesar 60% dari harga komponen baru dengan kualitas yang dijamin 80%
dari jangka waktu pakai komponen baru. Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) terdiri dari 2
(dua) bagian, yaitu :
Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage seperti track link,
track roller, carrier roller, front idler atau sprocket.
Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report yang memberikan
rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk
pemeliharaan undercarriage agar dapat mencapai jangka waktu pakai yang maksimal.
Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan). Berbeda dengan
preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective
maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya gejala kerusakan
atau rusak sama sekali. Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :
Repair and Adjusment
Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah atau
machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).
Misal, jika terjadi gangguan pada sistem pengisian (no charging), maka salah
satu cara memperbaikinya adalah dengan melakukan adjustment alternator
belt.
Brakedown Maintenance
Brakedown maintenance adalah perawatan yang
dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak bisa
digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan yang diabaikan terus menerus tanpa ada
usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan tersebut
semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan kecil
tadi menjadi besar dan menyebabkan komponen lain
ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini akan menyebabkan biaya perbaikan melambung
tinggi. Untuk menghindari ini, lakukanlah preventive maintenance dengan baik dan segera lakukan
perbaikan jika muncul gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih besar dapat dihindari.
Ringkasan
Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya
keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang
direkomendasikan oleh factory.
Soal Latihan
Jodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pilihan pada kolom B dapat
digunakan lebih dari satu kali).
KOLOM A KOLOM B
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.
Pemeriksaan keliling
Pemeriksaan keliling (walk around check) adalah pemeriksaan yang dilakukan di sekeliling dan di
bawah alat atau machine, untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida, misal air pendingin
(coolant), bahan bakar (fuel) atau oli (oil). Kekencangan baut (bolt) dan mur (nut) diperiksa dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi sistem hidrolik,
perlengkapan kerja (attachment) dan kabel (wiring) dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan keliling juga
dilakukan untuk memastikan engine, radiator dan
komponen lainnya terbebas dari debu atau kotoran yang
dapat menyebabkan temperatur menjadi tinggi.
Check for damage, wear, play in work equipment, cylinders, linkage, hoses.
Remove dirt and dust from around the engine, battery and radiator.
Check for leakage of water or oil around engine.
Check for leakage of oil from power train case, final drive case, hydraulic tank, hose, joints.
Check the undercarriage (track, sprocket, idler, guard) for damage, wear, loose bolts, or
leakage of oil from rollers.
Check for damage to handrail, loose bolts.
Check for damage to gauges, lamps on instrument panel, loose bolts.
Clean, check rear view mirror.
Seat belt and mounting clamps.
Check bucket with hook (if equipped) for damage.
ditemukan kebocoran. Jika tidak ditemukan trouble, periksa coolant level pada radiator. Jika level
rendah, tambahkan coolant pada radiator, kemudian isi sub-tank.
Check fuel level, add fuel
Jangan mengisi bahan bakar sampai meluber. Jika terdapat tumpahan bahan bakar,
keringkan sampai bersih. Jauhkan bahan bakar dari api karena sangat berbahaya
atau mudah terbakar.
Periksa level bahan bakar melalui fuel gauge/dipstick (G). Jika kurang, tambah melalui filler port (F).
Pemeriksaan level bahan bakar juga dapat dilakukan melalui fuel level gauge (G) pada monitor
panel dengan posisi starting switch ON.
Periksa level engine oil melalui dipstick (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L, jika level
oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H, buka drain plug
(P) pada bagian bawah engine oil pan, kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.
Periksa level power train oil melalui dipstick (G). Level oli harus
berada diantara tanda H dan L, jika level oli di bawah tanda L,
tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.
Periksa level hydraulic oil melalui sight gauge (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L,
jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H, buka
drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.
Buka drain valve (2) pada bagian belakang tangki dan kuras
sedimen serta air yang menggenang pada dasar tangki bersamaan
dengan bahan bakar. Jika sudah tidak terdapat sedimen serta air
pada bahan bakar yang keluar, tutup drain valve (2).
1. Starting Switch
2. Glow Switch
3. Horn Switch
4. Head Lamp Switch
5. Rear Lamp Switch
Putar tombol starting switch start ke posisi ON. Pastikan bunyi backup alarm langsung terdengar
begitu tuas transmisi dioperasikan ke posisi reverse dengan brake lock lever ada pada posisi FREE.
Jika backup alarm tidak bunyi, segera lakukan perbaikan.
Penyetelan
Penyetelan (adjustment) dilakukan terhadap kursi operator (operator seat), sabuk pengaman (seat
belt) dan kaca spion (mirror). Untuk unit hydraulic excavator biasa dilakukan juga penyetelan joystick
(PCCS : Palm Command Control System) dan armrest.
A : Tarik naik lever (1) ke atas untuk mengatur posisi seperti ditunjukkan oleh tanda A.
B : Tarik lever (2) untuk mengatur sandaran kursi seperti ditunjukkan oleh tanda B.
C : Tekan lever (3) ke atas untuk mengatur sudut depan kursi.
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang.
D : Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat dimiringkan sampai 90 derajat dengan memutar bagian
bawah sandaran tangan (6).
E : Dengan mengeser lever (7) ke kanan, kursi operator, kontrol lever kiri dan kanan serta safety
lock lever akan bergeser bersamaan.
F : Putar knob (8) ke kanan untuk mengeraskan suspensi atau putar ke kiri untuk meringankan
suspensi.
Adjust mirror
Kendorkan nut (1) dan bolt (2) untuk menaikkan spion. Atur posisi
spion agar bagian belakang sisi kiri dan kanan alat yang tidak
terlihat dapat terlihat dengan baik dari kursi operator.
Periksa bahwa safety lock (1) berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi safety
lock (1) berada pada posisi FREE. Putar starting switch ke posisi ON, kemudian periksa fungsi dari
monitor atau gauge dan buzzer. Jika monitor atau gauge tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi,
ada kemungkinan terjadi kerusakan bola lampu atau kabel monitor tidak tersambung. Pada umumnya
buzzer akan berbunyi kira-kira 1 (satu) detik, sedangkan monitor dan gauge akan menyala kira-kira 3
(tiga) detik.
Starting Engine
Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu normal
starting dan starting in the cold weather.
Normal Starting
Periksa bahwa safety lock berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi safety lock
(1) berada pada posisi FREE. Posisikan fuel control dial pada posisi low idling (MIN). Jika fuel control
dial diposisikan pada posisi high idling (FULL), engine akan tiba-tiba berakselerasi dengan cepat dan
akan menyebabkan kerusakan pada komponen engine.
Putar kunci pada posisi START dan lepas ketika engine sudah running,
kunci akan otomatis kembali ke posisi ON. Jangan men-start engine
terus menerus lebih dari 20 detik. Jika engine belum bisa hidup, tunggu
sedikitnya 2 (dua) menit sebelum mencoba men-start kembali.
Jangan mengoperasikan control levers atau control pedal ketika engine oil
pressure warning lamp pada monitor menyala. Jika engine oil pressure warning
lamp tetap menyala setelah 4 (empat) s/d 5 (lima) detik, segera matikan
engine. Periksa level oli atau kemungkinan terjadi kebocoran oli. Lakukan
perbaikan jika diperlukan.
Warming up operations
Hindari mengoperasikan atau menggerakkan lever secara mendadak.
Lakukan pemanasan terlebih dahulu. Dengan begitu umur pakai alat
dapat terjaga. Hindari juga mengakselerasi secara tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai. Jangan me-running engine pada putaran rendah
(low idling) atau tinggi (high idling) secara terus menerus lebih dari 20
menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran oli
dari pipa suplai oli turbocharger. Selama pemanasan, lakukan periksaan terhadap masing-masing
lampu gauge dan monitor. Periksa juga apakah terjadi ketidaknormalan pada warna gas buang,
kebisingan atau getaran. Jika ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.
Stopping Engine
Mematikan engine secara tiba-tiba sebelum temperatur engine turun, akan
sangat mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan
mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali dalam keadaan darurat.
Terutama jika engine overheat, jalankan engine pada putaran rendah
selama 5 menit agar temperatur engine turun secara bertahap. Putar
kunci pada starting switch ke posisi OFF untuk mematikan engine.
Ringkasan
Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih dahulu
harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.
Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu normal
starting dan starting in the cold weather.
Mematikan engine secara tiba-tiba mati sebelum temperatur engine turun, akan sangat mempengaruhi
usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali dalam keadaan
darurat. Lakukan pemeriksaan keliling setelah engine dimatikan.
Soal Latihan
Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
1. Tujuan pemeriksaan sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau
machine adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
c. Memeriksa kondisi sistem hidrolik, perlengkapan kerja dan kabel dari kemungkinan kendor atau
lepas.
d. Memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
3. Pemeriksaan unit dari kemungkinan terjadinya kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan
bakar (fuel) atau oli (oil) adalah contoh pemeriksaan ...
a. Pemeriksaan terhadadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.
4. Salah satu pemeriksaan yang termasuk pemeriksaan sebelum menghidupkan adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Pemeriksaan terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli.
c. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
d. Pemeriksaan terhadap posisi safety lock.
5. Penyetalan yang dilakukan sebelum menghidupkan (men-start) engine, salah satunya adalah ...
a. Operator seat.
b. Main relief valve.
c. Exhaust dan intake valve.
d. Kekencangan alternator belt.
7. Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu …
a. Normal starting dan abnormal starting.
b. Normal starting dan starting in the hot weather.
c. Normal starting dan starting in the cold weather.
d. Starting in the cold weather dan starting in the hot weather.
8. Posisi fuel control dial yang benar ketika akan men-start engine dalam kondisi normal adalah pada
posisi …
a. ON
b. START
c. Low idling (MIN).
d. High idling (MIN).
10. Me-running engine pada putaran rendah atau tinggi secara terus menerus lebih dari 20 menit akan
mengakibatkan ...
a. Engine overheat.
b. Kerusakan pada turbocharger.
c. Bahan bakar cepat habis.
d. Kerusakan pada water pump.
Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya
keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang
direkomendasikan oleh factory. Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine
selalu dalam keadaan siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya
perbaikan dikemudian hari. Selain itu, dengan melakukan perawatan secara berkala dapat diketahui
sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi, sehingga dapat diambil tindakan yang diperlukan
untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Seperti telah diuraikan pada Bab I, salah satu jenis maintenance adalah periodic service. Periodic service
adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM). Interval pelaksanaan periodic service adalah :
When Required
Check Before Starting
Every 50 Hours Service
Every 250 Hours Service
Every 500 Hours Service
Every 1000 Hours Service
Every 2000 Hours Service
Every 4000 Hours Service
Tabel di bawah menunjukkan contoh maintenance schedule chart pada unit D85ESS-2.
When Required
Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
Periksa kekencangan track.
Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
Periksa electrical intake air heater.
Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
Stel celah idler.
Sebelum, ketika dan sesudah melakukan pekerjaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Gunakan topi/helm, sepatu dan sarung tangan pengaman. Gunakan kaca mata pengaman ketika
melakukan pekerjaan yang memerlukan penggunaan kaca mata pengaman.
Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang atau lebih, atur suatu aba-aba dan
koordinasikan pekerjaan sebelumnya demi terciptanya keselamatan kerja.
Cegah orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati machine atau unit ketika pekerjaan
dilakukan. Gantungkan tanda peringatan pada tempat duduk operator untuk mencegah orang lain
menghidupkan engine atau menjalankan unit.
Tempatkan unit pada permukaan tanah yang keras dan rata. Turunkan attachment kemudian
posisikan transmission control lever pada posisi NEUTRAL dan brake lever pada posisi LOCK. Pastikan
semua control lever attachment berada pada posisi HOLD. Jika memerlukan pekerjaan dengan posisi
attachment (misal blade atau ripper) dalam keadaan terangkat, maka ganjal kuat dengan
menggunakan balok.
Ketika membuka track, hindari meletakan jari diantara track shoe. Gunakan selalu sarung tangan
pengaman ketika mengerjakan cutting edges. Gunakan alat pengukur khusus ketika pemeriksa
tekanan pada sistem hidrolik.
Lakukan penggantian di tempat yang tidak berdebu, dengan demikian dapat mencegah debu masuk
ke dalam oli.
Hati-hati ketika membuka radiator cap dan drain plug oli terhadap kemungkinan terjadinya semburan
air atau oli dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
Panaskan terlebih dahulu sampai mencapai temperatur 30° - 40° C sebelum membuang oli.
Hindari pemakaian api menyala sebagai pengganti lampu untuk memeriksa kebocoran atau
ketinggian permukaan minyak pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau elektrolit baterai.
Ketika mengganti oli atau saringannya, periksa minyak pelumas yang dibuang dan saringannya dari
kemungkinan terdapat serbuk logam, potongan-potongan logam atau benda asing lainnya.
Ketika membuka bagian-bagian dari unit yang terdapat O-ring, gasket atau seal, bersihkan dudukan
O-ring, gasket atau seal dan ganti dengan yang baru.
Setelah melakukan penggantian oli, strainer atau elemen saringan, buanglah udara dari sistem.
Jangan membuka saringan yang terdapat pada lubang saluran pengisi ketika mengisi oli. Periksa
selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada ketinggian yang tepat.
Bersihkan segera semua tumpahan grease atau oli terutama pada tempat duduk operator atau
pegangan (handrail).
Bersihkan unit seluruhnya. Hati-hati ketka membersihkan tutup saluran pengisi, nipel daerah di
sekitar dipstick, jangan sampai kotoran atau debu masuk ke dalam sistem.
Tabel di bawah menunjukkan contoh penggunaan fuel, coolant dan luubricant pada unit D85ESS-2.
Uraian berikut merupakan contoh prosedur service pada unit D85ESS-2. Khusus untuk pemeriksaan
sebelum start (check before starting) telah diulas pada Bab 2.
When Required
Bersihkan bagian dalam sistem pendingin
Buka tutup radiator (1) perlahan. Letakkan wadah di bawah
drain valve (2 dan 3), lalu buka drain valve (2 dan 3) untuk
membuang air. Setelah semua terbuang, tutup kembali drain
valve (2 dan 3), kemudian isi cooling system dengan air
bersih. Buka drain valve (2 dan 3), kemudian running engine
pada putaran rendah, lakukan pembilasan selama 10 menit.
Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air, sehingga
Matikan engine dan tutup drain valve (2 dan 3), kemudian tambahkan air bersih sampai meluber di
lubang pengisian. Untuk membuang udara dari cooling system, dengan tutup radiator (1) dilepas,
running engine selama 5 (lima) menit pada putaran rendah, kemudian pada putaran tinggi selama 5
(lima) menit. Matikan engine tunggu selama 3 (tiga) menit, kemudian tambah air sampai meluber di
lubang pengisian.
Keluarkan air pendingin pada sub tank, kemudian bersihkan bagian dalam
dari sub tank. Isi kembali sub tank sampai pertengahan tanda FULL dan
LOW.
Jika piston merah pada dust indicator terlihat, bersihkan elemen udara, kemudian reset dust
indicator. Jika setelah dibersihkan piston merah tetap terlihat, segera ganti elemen saringan udara.
Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan grease pump, untuk menambah
kekencangan track. Gerakkan unit maju mundur untuk memeriksa apakah kekencangan track sudah
tepat. Pompa terus grease jika kekencangan belum tepat sampai ukuran celah S adalah 0 mm. Jika
kekencangan belum juga tepat, berarti telah terjadi keasuan yang berlebih pada pin dan bushing.
Untuk mengurangi kekencangan track, kendorkan lubricator (1) secara bertahap (maksimal 1
putaran). Jika grease tidak keluar dengan lancar, gerakkan unit maju mundur pada jarak yang
pendek.
Beri juga grease pada equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang
Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug (3)
berada di bawah. Lepas oil level plug (2) dan periksa apakah final
drive case terisi penuh dengan oli. Tambah oli jika kurang.
Periksa kekencangan fan belt dengan menekan fan belt (a) menggunakan push-pull scale sebesar 6
kg. (STD defleksi fan belt D85ESS-2 : 6 – 10 mm). Lakukan penyetelan jika diperlukan dengan cara
mengendorkan baut dan mur (1), (2) dan (3). Lau putar mur (4) searah jarum jam untuk
mengencangkan atau putar mur (4) berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengendorkan fan
belt. Kencangkan kembali baut dan mur (1), (2) dan (3). Periksa juga keausan atau kerusakan alur V
pada fan belt. Ganti jika memang ditemukan keausan kerusakan pada fan belt.
Lepas gromment kemudian buka drain plug (P) untuk membuang oli. Lepas bolts (2) untuk melepas
cover (1). Lepas bolts (5), kemudian lepas cover (6). Keluarkan elemen (7) lalu pasang elemen yang
baru. Luruskan lubang pada cover (6) dengan lubang A, kemudian kencangkan baut (4).
Hidupkan engine. Posisikan safety lever (1) pada posisi FREE. Operasikan blade control lever (2)
untuk menaikkan blade. Posisikan parking lever pada posisi FREE. Injak brake pedal (4) dan posisikan
gear shift lever (5) pada kecepatan 2 (dua). Tarik fuel control lever (6) dan naikkan putaran engine
secara bertahap sampai mencapai high idling. Jika unit tidak bergerak, maka brake dalam kondisi
baik.
Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine
Lepas cover bawah engine dan tempatkan wadah untuk
menampung oli. Buka drain plug (P) perlahan untuk membuang
oli. Setelah selesai pasang kembali drain plug (P). Dengan
menggnakan filter wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk melepasnya. Pada saat
pemasangan, lapisi permukaan packing cartridge yang baru
dengan engine oil. Kencangkan sampai pemukaan packing
rapat dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ¾ - 1 putaran.
Tempatkan wadah penampung oli di bawah power train case. Buka drain plug (P) untuk membuang
oli. Setelah selesai, pasang kembali drain plug (P). Bersihkan juga
power train case breather.
Untuk membersihkan strainer, lepas bolts (3) kemudian lepas cover (4).
Keluarkan spring (5) dan strainer (6). Bersihkan semua kotoran pada
strainer (6), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga bagian dalam
strainer case dan part yang dilepas.
Selain pemeriksaan di atas, periksa juga semua bagian yang memerlukan pengencangan pada
turbocharger, play dari rotor turbocharger dan periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya
monting bolts.
Untuk mengganti filter oli hidrolik, lepas gromment kemudian buka drain plug (3). Lepas bolts (5)
untuk melepas cover (4).
Pada 2000 hours service, periksa juga celah katup engine dan lakukan penyetelan jika diperlukan. Selain
itu Bersihkan dan periksa turbocharger.
Ringkasan
Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai
dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari.
Interval pelaksanaan telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM). Interval pelaksanaan
periodic service adalah :
When Required
Check Before Starting
Every 50 Hours Service
Every 250 Hours Service
Every 500 Hours Service
Every 1000 Hours Service
Every 2000 Hours Service
Every 4000 Hours Service
Soal Latihan
Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-
soal di bawah ini.
11. Tujuan melakukan perawatan secara berkala adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Menjadikan alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menjadikan alat/machine selalu dalam kemampuan yang prima.
c. Meningkatkan biaya perbaikan dikemudian hari.
d. Mengetahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi.
12. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM) disebut ...
a. 50, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 hours service.
b. Check before starting.
c. Check when required.
d. Periodic service.
14. Sebelum menghidupkan engine untuk mengoperasikan alat/machine, terlebih dahulu harus dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Periksa brake pedal travel.
b. Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
c. Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
d. Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.
15. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada 50 hours service adalah …
a. Pemeriksaan, pembersihan dan pengganti elemen pembersih udara.
b. Pemeriksaan dust indicator.
c. Pemeriksaan kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
d. Drain air dan endapan pada fuel tank.
16. Ketika hour meter menunjukkan angka 900, maka service yang dilakukan adalah …
a. 50 hours service.
b. 250 hours service.
c. 500 hours service.
d. 900 hours service.
17. Service yang dilakukan pada saat hour meter menunjukkan angka 1500 adalah …
a. 250 hours service.
b. 1000 hours service.
c. 1500 hours service.
d. 2000 hours service.
18. Pada saat unit telah dioperasikan selama 3750 hours, maka service yang dilakukan adalah …
a. 250 hours service.
b. 750 hours service.
c. 1000 hours service.
d. 3750 hours service.
19. Tekanan maksimal yang diizinkan pada saat membersihkan elemen saringan udara dengan udara
kering bertekanan adalah …
a. 5 kg/cm2.
b. 6 kg/cm2.
c. 7 kg/cm2.
d. 8 kg/cm2.