Anda di halaman 1dari 88

BASIC MAINTENANCE

REVISI : 00

PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA


OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
2015
PENDAHULUAN ii

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami, sehingga buku Basic Maintenance bisa tersusun.

Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mechanic dalam mengikuti training Basic
Maintenance dan memudahkan dalam memahami cara perawatan unit yang benar sesuai dengan
prosedur serta peraturan keselamatan kerja.
Dengan demikian bisa diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.

Seperti pepatah mengatakan,”Tiada Gading Yang Tak Retak”, dengan kerendahan hati maka kami
menyadari bahwa buku ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan buku di waktu yang akan datang.

Januari 2015

Training Departement
Penyusun

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iii

TRAINING PROFILE

Training Tittle
 Basic Maintenance

Training prerequisites
 Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Basic Maintenance adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA

Supplementary training manual


 Untuk kelancaran proses pemahaman Basic Maintenance, diperlukan sarana penunjang
dari factory, sbb :
 Shop manual KOMATSU

Training duration
 27 Hours –3 Days
 90 % Inclass - Discussion
 10 % Practice

Training Outcome
 Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
 Menjelaskan philosophy dari perawatan, meliputi definisi dan klasifikasi dari
perawatan.
 Mampu menjelaskan dan melakukan prosedur starting dan stopping engine dengan
benar
 Menjelaskan dan melakukan perawatan harian dan periodic service 250 s/d 4000 jam.

Training passed
 Peserta dinyatakan lulus jika :
 Nilai post test – Min . 75
 Nilai praktek – Min. C

Recommended training
 Jika berhasil lulus dari Product Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training sbb :

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iv

SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )

1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari
diri sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu
dia, seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.

2. BEGIN WITH THE END MIND.


Mulailah sesuatu pekerjaan dengan tujuan jelas.
Jika orang tidak mempunyai target atau tujuan yang jelas maka orang tersebut
selamanya akan menemui kegagalan, sebab apa yang ia jalankan atau kerjakan
dilakukan tanpa arah ataupun perencanaan yang jelas.

3. PUT FIRTS THINK FIRTS.


Tempatkanlah yang utama dengan tujuan yang jelas.
Bila seseorang selalu mengerjakan yang kecil-kecil atau bukan utama, maka ia tidak
akan selesai dengan tugasnya.

4. THINK WIN – WIN.


Berpikirlah dan bertindaklah selalu untuk kebaikan maupun keuntungan kedua belah
pihak, jangan menjatuhkan orang lain untuk keuntungan diri sendiri.

5. SEEK TO UNDERSTAND AND TO BE UNDERSTOOD.


Belajarlah mengerti apa yang dimaksud atau dipikirkan oleh partner dan barulah
mencoba membuat partner mengerti apa yang kita maksud. Kebanyakan orang ingin
agar orang lain mengerti apa yang kita inginkan, tapi tidak mau mengerti apa yang
orang lain pikirkan.

6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan menghasilkan
suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.

7. SHARPEN THE SAW.


Asahlah kebiasaan anda dan teman anda setiap saat agar enam kebiasaan diatas tidak
terpolusi oleh kebiasaan lain.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN v

I. NILAI INTI DAN PRINSIP DASAR

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN vi

II. KEBIJAKAN QHSE

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN vii

III. MADHANI SAFETY GOLDEN RULES

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN viii

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN ix

DAFTAR ISI
Pendahuluan ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Training Profile ..................................................................................................... iii
Seven Habits.......................................................................................................... iv
Nilai Inti dan Prinsip Dasar ................................................................................... v
Kebijakan QHSE ................................................................................................... vi
Safety Golden Rules .............................................................................................. vii
Daftar Isi................................................................................................................ ix
Aspek K3LH ......................................................................................................... x
Glossarium ............................................................................................................ xviii

BAB I. Philisophy of Maintenance ................................................................................... 1-1


Pelajaran 1 : Definisi maintenance........................................................................ 1-1
Pelajaran 2 : Klasifikasi maintenance ................................................................... 1-3
Ringkasan .............................................................................................................. 1-11
Soal Latihan .......................................................................................................... 1-13

BAB II. Procedure Starting dan Stopping Engine ........................................................... 2-1


Pelajaran 1 : Starting Engine ................................................................................ 2-1
Pelajaran 2 : Stopping Engine .............................................................................. 2-11
Ringkasan ............................................................................................................. 2-12
Soal Latihan ......................................................................................................... 2-13

BAB III. Periodic Service ................................................................................................. 3-1


Pelajaran 1 : Maintenance Schedule Chart .......................................................... 3-1
Pelajaran 2 : Service Procedure ........................................................................... 3-4
Ringkasan ............................................................................................................. 3-18
Soal Latihan ......................................................................................................... 3-21

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN x

ASPEK K3LH

1. SAFETY GENERAL
1.1. PENGERTIAN UMUM
Pengertian safety secara umum adalah :
• Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari

kecelakaan) sehat dan nyaman.


• Mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.

1.2. PENGAWASAN TERHADAP 4 M

1.3. DASAR – DASAR PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA


1. Bahwa kecelakaan dapat terjadi karena ada penyebabnya.
2. Yang memungkinkan terjadinya kecelakaan harus dicegah atau dihilangkan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
3. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan selamat, untuk itu dapat
diambil langkah – langkah :
• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengetahui bahaya – bahaya dari pekerjaan yang akan dilakukan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xi

1.4. HUBUNGAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PRODUKSI

1.Untuk mencapai produksi maka perlu keselamatan kerja, artinya tidak ada kecelakaan
oleh karena itu perlu pencegahan.
2.Ingat Produksi
Tidak ada produksi jika ada kecelakaan. Oleh karena itu : kecelakaan / harus
dicegah atau dihindarkan.
3.Pencegahan merupakan kunci dari produksi
Oleh karena itu pencegahan adalah keselamatan kerja, maka keselamatan kerja
adalah kunci dari produksi.
1.5. YANG TERLIBAT DI DALAM KESELAMATAN KERJA
1. Perusahaan
Kehilangan kesempatan memakai tenaga manusia.
2. Pegawai
Untuk ditempatkan pada pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
jiwanya dan menjamin bukan saja keselamatan dirinya tetapi juga teman sekerjanya.
3. Pelanggan
Hubungan kerja yang lebih baik dan sempurna.
4. Masyarakat
Hubungan kerja masyarakat yang lebih baik dan sempurna.
1.6. MANFAAT DAN TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KERJA
~ Manfaat Keselamatan Kerja
1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan
- Menjamin suatu hasil yang baik.
- Menjamin pekerjaan
- Menguntungkan masyarakat.
2. Keuntungan – keuntunngan lain
A. Menyelamatkan pegawai dari :
- Kesakitan / penderita sakit, cacat
- Kelihatan waktu berharga
- Kehilangan mencari nafkah

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xii

B. Menyelamatkan Keluarga dari :


- Kesedihan / kesusahan
- Masa depan yang tidak sempurna
C. Menyelamatkan Perusahaan dari :
- Kehilangan tenaga kerja
- Kehilangan ongkos / biaya
- Kehilangan waktu (melatih & mengganti pegawai baru)

~ Tanggung Jawab
1. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang ( dari pimpinan
perusahaan sampai dengan bawahan).
2. Keselamatan kerja dilakukan setiap detik / waktu dimana saja.
3. Keslamatan kerja merupakan keadaan yang bebas dari segala bahaya dan
bukannya bekerja dengan bahaya atau kecelakaan.

1.7. CARA MENYEMPURNAKAN KESELAMATAN KERJA


Untuk menyempurnakan keselamatan kerja yang baik adanya :
1. Pemeriksaan
2. Keadaan dan pemeliharaan pekerjaan dan tempat yang baik
3. Pelajarilah :
- Cara kerja aman dan selamat
- Menaati peraturan – peraturan
- Memberikan instruksi – instruksi yang sempurna
- Memberikan perintah-perintah yang jelas.
4. Gambar – gambar poster keselamatan kerja
5. Pertemuan / diskusi keselamatan kerja
6. Perlombaan keselamatan kerja
7. Menguatkan penataan peraturan-peraturan

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xiii

1.8. KECELAKAAN (ACCIDENT)


Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga semula dan tidak diingini.
Dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat yang merugikan terhadap manusia
maupun terhadap alat-alat dan material.

1.9. PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN :


1. Tindakan tidak aman
- Disediakan alat proteksi dari tetapi tidak di pakai
- Menggunakan cara kerja yang bahaya
- Manggunakan alat yang salah
- Bergerak yang membahayakan
- Bergurau

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xiv

2. Kondisi Tidak Aman


- Alat proteksi diri tidak tersedia
- Koordinasi kurang
- Tidak ada keinginan menghayati keselamatan kerja
- Reaksinya lamban
- Grogi
- Emosional
- Pemarah
3. Phisik
- Terlalu lelah
- Tuli
- Pandangan kurang jelas
- Phisik kurang tepat untuk pekerjaannya
- Cacat jasmani
- Sakit jangtung

1.10. KERUGIAN KARENA KECELAKAAN

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xv

1.11. BAGAN ACCIDENT (ACCIDENT)

1.12. KECELAKAAN TAMBANG


Pada kecelakaan penyelidikan / pekerjaan pertambangan dalam waktu antara
“ Mulai masuk dan mengakhiri bekerja “ digolongkan dalam kecelakaan tambang.
Klasifikasi kecelakaan tambang di Indonesia :
1. Luka ringan
Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali seperti biasa
atau kembali kepada pekerjaan semula.
2. Luka berat
Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti biasa.
3. Mati
Korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya kecelakaan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xvi

1.13. FAKTOR MATA RANTAI TERJADINYA KECELAKAAN


1. Faktor Mata Rantai Terjadinya Kecelakaan
a. Keadaan sosial
b. Sifat buruk seseorang
c. Unsafe act / condition
d. Kecelakaan
e. Akibat Kecelakaan
2. Faktor Penyebab Kecelakaan
a. 88 % karena tindakan tidak aman (manusia )
b. 10 % karena kondisi tidak aman ( alat / lingkungan )
c. 2 % karena diluar kemampuan manusia (nasib)

1.14. BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT KECELAKAAN


1. Langsung
- Gaji dll
- Perawatan/pengobatan
- Kerusakan peralatan/bahan-bahan
2. Tidak Langsung
- Kehilangan waktu
- Karena menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
- Mempersoalkan apa yang baru terjadi
- Membina penggantiannya

Pahamilah dengan benar kata-kata peringatan yang ada, niscaya


anda akan terhindar dari bahaya.

2. INFORMASI KESELAMATAN KERJA


Sebagian besar accident disebabkan oleh kesalahan dalam mengikuti petunjuk dasar
pengoperasian dan maintenance dari unit tersebut. Untuk menghindarkan accident, baca,
pahami dan ikuti semua petunjuk keselamatan dan peringatan dalam manual ini dan pada unit,
sebelum melakukan pengoperasian dan perawatan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xvii

Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang terdapat pada
label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :

Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label


keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan
sangat tinggi terjadinya luka berat atau kematian bila
DANGER peringatan tidak diindahkan. Pesan keselamatan atau
! (BAHAYA) label keselamatan ini biasanya memberikan penjelasan
bagaimana cara menghindari bahaya tersebut.
Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak berat.
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan
terjadinya situasi yang sangat berbahaya yang akhirnya
dapat menimbulkan luka berat atau kematian bila
WARNING
peringatan tidak diindahkan. Pesan keselamatan atau
! (PERINGATAN)
label keselamatan ini biasanya memberikan penjelasan
bagaimana cara menghindari bahaya tersebut.
Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak berat.
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan untuk bahaya yang bisa menimbulkan luka
CAUTION
ringan dan menengah, jika bahaya tersebut tidak bisa
! (PERHATIAN)
dihindarkan. Peringatan ini bisa juga digunakan untuk
bahaya yang menimbulkan kerusakan unit saja.
Kata ini memberikan arahan tentang langkah apa yang
NOTICE
harus diambil, untuk mencegah terjadinya tindakan yang
! (CATATAN)
bisa memperpendek umur unit.

Kita tidak bisa memprediksi seluruh kondisi berbahaya yang mungkin timbul pada aktivitas
operation dan maintenance. Oleh karena itu pesan keselamatan pada manual ini dan pada unit
tidak dapat mencakup semua petunjuk keselamatan dan pencegahannya.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xviii

Jika ada prosedure atau tindakan yang tidak sesuai dengan recomendasi atau yang diizinkan
seperti dalam manual ini, anda dan yang lain harus memastikan bisa melakukan seperti
prosedure serta cukup aman, tanpa merusak unit.
Jika anda tidak paham terhadap beberapa prosedure tersebut, silahkan hubungi pihak Training
Departement terdekat yang ada di lokasi kerja.

3. INFORMASI BAHAYA UMUM


3.1. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Label Bahaya
Pasanglah sebuah label “JANGAN DIOPERASIKAN “ pada kunci starter atau tuas
kontrol hidrolis, sebelum melakukan perbaikan ataupun perawatan lakukan
pekerjaan perawatan :
a. Pasang LOTO pada isolation point.
b. Pasang Service Tag.
2. Udara Bertekanan.
Udara bertekanan bisa membuat cedera, bila menggunakan udara bertekanan untuk
pembersihan, gunakan Alat Pelindung Diri (APD) standart.
3. Penetrasi Cairan
Gunakan karton atau papan untuk memeriksa kebocoran oli hidrolis.
Semburan cairan bertekanan meskipun hanya sebesar jarum bisa menembus kulit, yang
mengakibatkan luka serius atau meninggal. Bila cairan menembus kulit, hal ini harus
segera ditangani oleh seorang dokter ahli secepatnya atau paramedic yang ada dilokasi
kerja anda untuk pertolongan pertama
4. Bahaya Terjepit
Peralatan dan perlengkapan harus diganjal dengan kokoh bila anda sedang bekerja
dibawahnya. Jangan mengandalkan cylinder hidrolis saja untuk menahan peralatan
hidrolis. Peralatan tersebut bisa turun bila tuas kontrol tersentuh atau pipa hidrolis bocor.
Jangan menyetel apapun juga pada saat engine hidup, bila tidak ada petunjuk secara
khusus.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xix

5. Bahaya panas.
Pada suhu operasi cairan pendingin sangat panas dan bertekanan. Radiator dan saluran –
salurannya berisi air dan uap panas yang dapat melukai bila bersinggungan dengan kulit.
Memeriksa ketinggian permukaan air pendingin hanya boleh dilakukan setelah engine
mati, dan tutup radiator telah cukup dingin untuk dipegang dengan tangan telanjang.
Bukalah tutup radiator dengan perlahan untuk membebaskan tekanan yang ada dalam
sistem pendingin.
Campuran air pendingin mengandung alkali bisa membuat cedera, bila terkena kulit, mata
atau mulut.
Sumber panas yang lain bisa dihasilkan dari exhaust manifold, exhaust stack, mufler,
brake module, oli hydraulik / transmisi, dll.
6. Minyak Pelumas
Oli dan komponen – komponen yang panas bisa melukai bila anda tersentuh.
Bukalah penutup tangki hidrolis bila enginenya sudah mati, tutupnya sudah cukup dingin
dan bebaskan tekanan dari dalam tangki secara perlahan – lahan

7. Battery
Battery mengeluarkan gas yang mudah terbakar dan bisa meledak, jangan merokok bila
sedang melakukan pemeriksaan battery, cairan elektrolit mengandung asam yang bisa
menyebabkan cedera fatal, selalu gunakan kaca mata pelindung yang telah diberikan
setiap melakukan pemeriksaan battery.
8. Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Semua bahan bakar , sebagian pelumas dan beberapa campuran air pendingin adalah
bahan yang mudah terbakar, kebocoran atau tumpahan bahan bakar pada permukaan
yang panas akan mengakibatkan kebakaran, pada saat melakukan pengisian bahan bakar.
Simpanlah oli dan bahan bakar ditempat yang aman dengan label jelas, jangan mengelas
pipa – pipa sebelum sebelum komponen tersebut sudah dibersihkan.
9. Naik dan Turun dari kendaraan
Jangan pernah melompat pada saat menaiki maupun menuruni unit, gunakan selalu three
point contact dan menghadap unit dengan menggunakan tangga yang telah disediakan.
10. Alat Pemadam Api

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xx

Pastikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tersedia ditempat kerja (workshop) yang
mudah dicapai dan terlihat oleh semua personel dan anda telah mendapatkan pelatihan
tentang cara penggunaannya bila terjadi kebakaran pada unit.
3.2. MENAMPUNG TUMPAHAN CAIRAN
Harap berhati-hati untuk memastikan bahwa cairan ditampung selama melakukan
pemeriksaan, perawatan, pengujian, penyetelan, dan perbaikan peralatan. Persiapkan
wadah untuk menampung cairan sebelum membuka kompartemen atau membongkar
komponen yang mengandung cairan, untuk itu perlu mengetahui hal-hal berikut :
1. Peralatan yang sesuai untuk mengumpulkan cairan dan perlengkapan yang sesuai
untuk mengumpulkan cairan.
2. Peralatan yang sesuai untuk menampung cairan dan perlengkapan yang sesuai
untuk menampung cairan.
Patuhi semua peraturan perundangan mengenai pembuangan cairan bekas.

3.3. PERNAPASAN
A. SALURAN GAS BUANG.
Harap berhati-hati. Asap buang dapat
membahayakan kesehatan Anda. Jika
mengoperasikan alat berat di lokasi tertutup, penting
untuk selalu memperhatikan ventilasi yang
memadai.

B. INFORMASI MENGENAI BAHAN ASBES


Harap berhati-hati. Hindari menghirup debu yang timbul sewaktu melakukan
penggantian komponen yang mengandung bahan serat asbes. Menghirup debu ini
dapat membahayakan kesehatan. Beberapa komponen yang mungkin mengandung
serat asbes adalah kampas rem, lining material, pelat kopling, dan beberapa jenis
gasket. Bahan asbes yang digunakan pada komponen ini biasanya direkatkan dengan
resin atau dengan beberapa metode pelapisan. Penanganan normal tidak
membahayakan kecuali bila terdapat tebaran debu yang mengandung asbes dalam
udara.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxi

Jika terdapat debu yang mengandung asbes, ada beberapa petunjuk yang harus
diikuti:
1. Jangan menggunakan udara dari kompresor untuk membersihkan.
2. Hindari menggosok dan menggerinda material yang mengandung asbes.
3. Gunakan metode basah dalam membersihkan bahan-bahan yang mengandung
asbes.
4. Alat pembersih vakum yang dilengkapi dengan filter udara dengan efisiensi
partikulat tinggi (HEPA) juga dapat digunakan.
5. Gunakan ventilasi udara keluar pada pekerjaan didalam ruangan.
6. Gunakan alat bantu pernapasan yang layak pakai jika tidak ada cara lain untuk
mengontrol debu.
7. Jangan berada dalam daerah yang udaranya mungkin mengandung partikel
asbes.
8. Patuhi semua peraturan lingkungan yang mengatur tentang pembuangan bahan
asbes.
9. Sesuaikan tempat kerja dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

3.4. PENANGANAN LIMBAH SECARA BENAR


Penanganan limbah yang tidak benar dapat merusak
lingkungan. Cairan yang berpotensi bahaya harus dikelola
sesuai peraturan yang berlaku.
Gunakan selalu wadah anti bocor saat menampung cairan.
Jangan membuang limbah ke tanah, parit, atau ke sumber air.

4. SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE


1. Lakukan Pemariksaan dan Perawatan Harian (P2H).
2. Ketika menaiki unit, selalu gunakan pegangan yang tersedia (handrail), jangan pernah
melompat atau terjun dari unit. Selalu gunakan Three Point Contact.
3. Jangan menghidupkan engine atau menggerakkan alat – alat bila terdapat label
“ TANDA BAHAYA “ diunit anda, tempatkan tuas transmissi pada posisi netral
sebelum menghidupkan engine.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxii

4. Untuk meyakinkan bahwa tidak ada orang lain disekitar unit, bunyikan klakson untuk
memberi tanda kepada mereka.
a. Sebelum menghidupkan engine : 1 kali.
b. Sebelum menjalankan unit : 2 kali.
c. Sebelum manuver unit : 3 kali.
5. Sebelum menghidupkan engine, pastikan bahwa semua contol lever pada posisi
“Neutral”.

5. SETELAH MENGHIDUPKAN ENGINE


1. Personel wajib memiliki KIMPER yang sesuai.
2. Pastikan bahwa semua instrument panel bekerja dan berfungsi dengan baik.
3. Periksa langkah gerakan semua lever dan pedal.
4. Pastikan tidak ada kebocoran cairan, udara, dan gas.
5. Jalankan unit secara perlahan dan dengarkan dengan baik apakah ada kelainan suara engine
atau gear.
6. Ikuti petunjuk Testing and Adjusting sesuai shop manual.

6. MEMARKIR UNIT
1. Ketika memarkir unit, tempatkan pada posisi yang rata, aman dan diluar area kerja atau
ditempat parkir khusus.
2. Tempatkan gear shift lever pada posisi “Neutral”, gunakan parking brake, lock, dan
tempatkan semua lock lever ke posisi “Lock”.
3. Matikan engine dan ambil kunci kontaknya.

7. PERHATIAN SELAMA PERAWATAN UNIT


1. Pastikan unit selalu diparkir ditempat rata dan engine dimatikan sebelum melakukan inspeksi
dan perawatan unit. Posisikan semua lock lever pada posisi ON (Lock).
2. Saat melakukan inspeksi dan perawatan harus selalu berhati-hati untuk menghindari cidera /
luka. (Menggunakan APD).
3. Jika attachment harus diangkat selama perawatan, harus diganjal dengan kuat menggunakan
stand.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxiii

4. Jika melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit semua roda harus diganjal dengan stand
agar aman.
5. Jangan melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit jika kondisi unit tidak mendukung.

8. PERHATIAN TERHADAP LINGKUNGAN KERJA


1. Buanglah sampah pada tempat disediakan, dan pisahkan sesuai dengan label dari jenis
sampah :
1.1. Organik.
1.2. Anorganik.
1.3. Limbah B3.
2. Pada saat handling material Top Soil jangan di campur dengan material waste, baik pada
saat proses hauling maupun di penumpukan ( stock).
3. Berupaya untuk tidak mencemari lingkungan seperti :
3.1. Mengalirnya air asam tambang keluar tambang yang belum memalui proses.
3.2. Asap sisa gas buang tebal (saat unit bermasalah).
3.3. Mencuci unit di area tambang.
3.4. Debu tebal.
3.5. Kebocoran oli dan bahan bakar.
3.6. Kebocoran refrigeran pada AC.
3.7. Dll

9. PENGGUNAAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)


A. Definisi Api :
“Oksidasi cepat dari bahan bakar, yang diikuti oleh reaksi pelepasan energi (eksotermis)
yang berupa nyala dan panas“
Unsur Api :
Unsur adalah pembentuk sistem, sehingga tidak akan berjalan sebuah mekanisme dari
sistem jika tidak ada salah satu atau beberapa unsur yang tidak ada.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxiv

B. Klasifikasi Api / Kebakaran

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxv

C. APAR
Bagian-Bagian Alat Pemadam Api Ringan

D. Media / Bahan Pemadam Api


a) AIR
Bisa dikemas dalam APAR <alat pemadam api ringan>, sprinkler atau hidrant. Hanya
efektif untuk kelas A
b) BUSA
Hasil reaksi antara bahan busa <kimia AB, busa protein> dengan H2O plus O2.
c) Serbuk Kimia Kering <Dry Chemical Powder>
Bahannya tersusun dari Ammonium Hydro Phospat, serbaguna untuk kelas A-B-C.
d) CO2
Effisien untuk ruang tertutup, alat listrik maupun, mesin.
e) HALON
Mixture antara senyawa halogen dengan methana plus Carbon, persenyawaan ini merusak
O3. Halon 1301BTM, halon 1211 BCF. Lebih efektif dan lemah racunnya dibanding CO2.
f) Lain-lain : Karung basah, pasir.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxvi

E. Efektif Pemadaman
a) Jangan Panik dan memperhatikan keselamatan diri,
dibelakang arah angin, menjaga jarak dengan api,
memperhatikan jaringan listrik, dan pergunakan alat
pelindung diri.
b) Mengenali jenis obyek yg terbakar.
c) Membatasi api agar tidak meluas.
d) Prioritas penyelamatan korban baik itu manusia, dokumen penting, dan lainnya.
e) Mampu menggunakan alat pemadam api yg tersedia.
f) Searah dengan arah mata angin

Contoh Pencegahan Secara Umum :


a) Penyimpanan bahan mudah terbakar/meledak scr terpisah : Isolir, barikade
b) Mencegah bahan bakar cair kontak dgn udara : ruang tertutup, gas mulia, bejana
bertekanan
c) Jauhkan bahan mudah terbakar dari oksidator.
d) Bahan reaktif thd air disimpan ditempat yg kering dan kedap udara
e) Pemasangan alat penangkal petir pada gedung bertingkat.
f) Perbaiki segera kabel yg terkelupas, hindari penumpukan steker, hindari pemakaian
peralatan listrik berlebihan yg melampaui kapasitas.
g) Jangan mengisi kompor minyak saat menyala dan jangan operasikan kompor gas saat
tercium bau gas.
h) Tidak menggunakan hand phone di SPBU.
i) Penerapan Grounding pada alat-alat listrik.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxvii

F. MANAJEMEN PENGENDALIAN KEBAKARAN

PLAN DO CHECK ACTION


1. Fire Policy 1. Fire training 1. Inspeksi Rutin 1. Preventive
1. Identifikasi 2. Instalasi Sistem Proteksi 2. Pelaporan Potensi Bahaya Maintenance
2. Organisasi Fire 3. Sistem Komunikasi 2. Simulasi Rutin
3. Fire Procedure 4. Standarisasi
5. Simulasi Fire

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxviii

GLOSARIUM

Maintenance atau perawatan : Usaha-usaha atau tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan


untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan
performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya perawatan yang
serendah-rendahnya.
Down time : Waktu dimana sebuah alat tidak dapat beroperasi dikarenakan alat tersebut sedang
mengalami suatu kerusakan.
Inspection : Pengontrolan pada sebuah alat.
Replace : Penggantian suatu komponen pada sebuah alat.
Adjusting : Penyetelan sebuah komponen alat berat yang dimaksudkan untuk mengembalikan
performance alat sesuai standar.
Repair : Suatu perbaikan yang dilakukan pada sebuah alat.
Testing : Pengetesan yang dilakukan pada suatu alat untuk mengetahui kondisi sebuah komponen.
High availability : Berdaya guna tinggi.
Best performance : Berdaya guna mekanis yang paling baik.
Reduce repair cost: Mengurangi biaya perbaikan.
Service : Suatu kegiatan service yang dilakukan untuk mencegah timbulnya keausan abnormal
(kerusakaan), sehingga umur alat/machine dapat mencapai umur pakai yang direkomendasikan
oleh factory.
Service Meter : Angka yang menunjukkan jumlah jam kerja (operating hours) sebuah unit.
Terletak pada monitor panel unit itu sendiri.
Preventive maintenance : Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat.
Periodic maintenance : Pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah jam
operasi tertentu.
Periodic inspection : Inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan (weekly
– 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat dalam
kondisi aman untuk dioperasikan.
Periodic service: Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang
dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan
berdasarkan service meter/hour meter (HM).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN xxix

Schedule overhau l : Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
Condition based maintenance : Jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).
Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN)
atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.
Corrective maintenance : Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-1

BAB I
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE

1.1 DEFINISI
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau
tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance
dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih
baru, namun dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar
kondisi dan performance dari mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan
menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut soal-soal management.

Alat-alat berat haruslah diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat


produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat
bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimal
mungkin. Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan perawatan atau
pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan
yang menghasilkan down time yang seminimal mungkin tetapi tentu saja
dengan biaya perawatan yang serendah mungkin.

Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melaksanakan perawatan memiliki


prosentase tertinggi, yaitu :

41 % 31 % 28 %
kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan
Periodic Maintenance Periodic Inspection Prosedur Pengoperasian

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-2

Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan perawatan memiliki porsi yang besar, yaitu
72 %.
Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga
umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.
Kegiatan service meliputi :
• Pengontrolan (Inspection).
• Penggantian (Replace).
• Penyetelan (Adjusting).
• Perbaikan (Repair).
• Pengetesan (Testing).

1.2 TUJUAN
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak yang
beranggapan bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan seperti,
membersihkan filter, mengganti oli, mengganti filter, mengganti air pendingin dan
pekerjaan rutin sehari-hari lainnya. Terkadang pekerjaan overhaul, machine inspection dan
pekerjaan lainnya tidak dianggap sebagai aktivitas maintenance. Jika kita memandang
aktivitas maintenance secara total, maka maintenance bertujuan untuk :

• Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai


(High Availability : berdaya guna fisik yang tinggi).
• Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang
prima (Best Performance : berdaya guna mekanis yang
paling baik).
• Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat
(Reduce Repair Cost : mengurangi biaya perbaikan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-3

1.3 KLASIFIKASI MAINTENANCE

Maintenance

Preventive Maintenance Corrective Maintenance

Periodic Maintenance Repair & Adjutsment

Periodic Inspection Breakdown


Maintenance
10 Hours (Daily)

50 Hours (Weekly)

Periodic Service

250 Hours

500 Hours

1000 Hours

2000 Hours

4000 Hours

Schedule Overhaul

Engine Top OH

Engine OH

Torque Conventer OH

Transmission OH

Steering OH

Final Drive OH

Other

Condition Based
Maintenance

Schedule Repair

Monitoring

Inspection Program

Counter Measure a
Factory Modification

Service News

Modification Program

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-4

A. Preventive M aintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini
dilakukan tanpa perlu menunggu tanda-tanda atau terjadinya kerusakan. Preventive
maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
a. Periodic M aintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat
bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai
dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service meter) yang ada
pada alat tersebut.

Service meter pada monitor panel D85ESS-2 :

Service meter pada monitor panel PC200-7:

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-5

b. Periodic I nspection
Periodic inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan
mingguan (weekly – 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Pada pelaksanaan
pemeriksaan harian (daily) dapat menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya :
• Check sheet , yaitu suatu form (daftar) yang digunakan untuk mencatat hasil
operasi dari tiap-tiap alat dalam satu hari operasi.

• Daily check , yaitu suatu form (daftar) seperti halnya check sheet namun
berbeda pada ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan
dengan mudah mencatatnya.

c. Periodic Service
Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada
suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan
interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM). Perawatan alat atau machine
secara teratur (berkala) adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian alat yang bebas dari kerusakan. Selain itu,
dengan melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur
alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan
oleh factory.

Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service
(perawatan berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan
berkurangnya ongkos perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu
perawatan perlu dipersingkat dari ketentuan yang terdapat pada shop manual. Tabel
di bawah menunjukkan periodic service yang harus dilaksanakan berdasarkan
jumlah jam kerja (operating hours) yang tertera pada service meter/hour meter
(HM).
Hours M eter (HM) P eriodic Service (PS)

250 250 + (Additional)

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-6

500 250 + 500

1000 250 + 500 + 1000

2000 250 + 500 + 1000 + 2000

4000 250 + 500 + 1000 + 2000 + 4000

dst dst

Walaupun alat/machine telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum
dikapalkan, akan tetapi suatu machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-
hati pada 250 jam pertama untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari
machine. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah :
• Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low
idle) untuk memanaskannya sebelum beroperasi.
• Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle).
• Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba,
mengerem dengan tiba-tiba atau berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
• Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen
saringan yang baru dan asli.
• Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti
yang ditunjukan pada buku petunjuk.
• Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang
rekomendasikan oleh factory.

Untuk PS 250 yang pertama (initial), jika alat masih baru, maka perlu diperlakukan
secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur
pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan
memang lebih besar diawal kepemilikan alat seperti diperlihatkan pada kurva bak
mandi (bath up curve ) di bawah.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-7

Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang.
Perawatan yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar
kenaikan biaya pada periode C menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang
dilakukan pada setiap periodic service dapat dilihat pada OMM (Operation and
Maintenance Manual).

d. Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang
dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang
ada. Schedule overhaul dilaksanakan untuk
merekondisi machine atau komponen agar kembali ke
kondisi standard sesuai dengan standard factory.
Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi oleh
kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan
operasi, pelaksanaan periodic service, keterampilan operator dan lain sebagainya.

Overhaul dilaksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine atau komponen


tersebut rusak. Pada pelaksanaannya, kadang kala terjadi sesuatu yang merubah
jadwal/schedule overhaul. Macam-macam overhaul diantaranya adalah :
• Engine top overhaul.
• Engine overhaul.
• Torque conventer overhaul.
• Transmission overhaul.
• Steering overhaul.
• Final drive overhaul.
• General overhaul.
• Others.

e. Condition Based M aintenance


Condition based maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan
kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program
Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau
Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition based maintenance juga dapat
PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance
MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-8

dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification program yang
dikeluarkan oleh factory.

B. Program Analisa Pelumas (PAP)

Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan
secara ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala
kerusakan pada komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus
membongkar komponen tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh minyak pelumas (sample) pada
alat yang dilakukan secara berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis
serta kadar logam yang terdapat di dalam minyak
pelumas tersebut, sehingga dapat diketahui
kemungkinan kerusakan yang akan terjadi. Sebagai
contoh, dapat diketahui keausan yang tidak wajar
pada bearing, sleeve, piston, crankshaft, hydraulic
pump atau valve.

Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan
kemampuan engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-9

bahan anti freeze dan kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian
kerusakan yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan
melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP), juga akan membantu perencanaan
perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

C. Program Pemeriksaan Mesin (PPM)

Program Pemeriksaan Mesin (PPM) merupakan bagian


dari program total service PT. United Tractors, tbk.
Tujuan dari pemeriksaan mesin secara teratur dan
terencana adalah untuk mendapatkan data yang akurat
mengenai kondisi unit, melalui metode pengukuran dan
instrument diagnostic. Berdasarkan data tersebut,
rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan mesin
menuju kondisi operasi yang optimum.
Data yang telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam sistem manajemen mesin
untuk dicatat umur pemakaian mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga
sebagai historical dari mesin.

D. Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U)


Sama halnya dengan Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemelihaman
Undercarriage (P2U) ini pun merupakan bagian dari konsep total service PT. United
Tractors, tbk.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-10

Tujuan program ini adalah mengurangi biaya


pemeliharaan undercarriage yang ditunjukkan
kepada para pemilik alat. Kenapa harus
membuang 90% komponen-komponen
undercarriage, jika hanya terdapat 10% saja yang
mengalami keausan.

Dengan Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U), melalui proses peremajaan


(rebuild), bisa dikurangi biaya (cost) sebesar 60% dari harga komponen baru dengan
kualitas yang dijamin 80% dari jangka waktu pakai komponen baru. Program
Pemeliharaan Undercarriage (P2U) terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :
• Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage seperti
track link, track roller, carrier roller, front idler atau sprocket.
• Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report yang
memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang
sebaiknya diambil untuk pemeliharaan undercarriage agar dapat mencapai jangka
waktu pakai yang maksimal.

E. Corrective M aintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi
machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment
(penyetelan). Berbeda dengan preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur
tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective
maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya
gejala kerusakan atau rusak sama sekali.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-11

Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :

a. R epair and Adjusm ent


Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang
belum parah atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

Misal, jika terjadi gangguan pada sistem pengisian (no


charging), maka salah satu cara memperbaikinya adalah
dengan melakukan adjustment alternator belt.

b. Brakedow n M aintenance
Brakedown maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine
breakdown (tidak bisa digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya kerusakan
yang diabaikan terus menerus tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan
tersebut semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan kecil tadi menjadi besar
dan menyebabkan komponen lain ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini
akan menyebabkan biaya perbaikan
melambung tinggi. Untuk menghindari ini,
lakukanlah preventive maintenance dengan
baik dan segera lakukan perbaikan jika muncul
gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih
besar dapat dihindari.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-12

Ringkasan

M aintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory.

M aintenance bertujuan untuk :


• Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability : berdaya guna fisik
yang tinggi).
• Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best Performance : berdaya
guna mekanis yang paling baik).
• Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost : mengurangi
biaya perbaikan).

M aintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Preventive maintenance, adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat.
• Corrective maintenance, adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi
machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

Preventive m aintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :


• Periodic maintenance, adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk
jumlah jam operasi tertentu.
• Schedule overhaul, adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai
dengan standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
• Condition based maintenance, adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit
yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).
Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN)
atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-13

Periodic m aintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Periodic inspection, adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan
(weely – 50 hours) sebelum unit dioperasikan.
• Periodic service, adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat
yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan
berdasarkan service meter/hour meter (HM).

Corrective m aintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Brakedown maintenance, adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine breakdown
(tidak bisa digunakan).
• Repair and adjusment, adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum
parah atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE 1-14

Soal Latihan
Jodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pilihan pada kolom B dapat digunakan
lebih dari satu kali).

KOLOM A KOLOM B

1. PS 250 + 500 + 1000 A. Daily


2. Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah B. HM 1000
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. C. Check sheet
3. Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi D. Maintenance
machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair atau E. Periodic service
adjutment . F. High availability
4. Pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk G. Reduce repair cost
jumlah jam operasi tertentu. H. Corrective maintenance
5. Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu I. Brakedown maintenance
sesuai dengan standard overhaul masing-masing komponen. J. Preventive maintenance
6. Perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang K. Repair and adjusment
diketahui melalui PAP, PPM, P2U, P2H, PSN atau modification L. Periodic maintenance
program yang dikeluarkan oleh factory. M. Schedule overhaul
7. Perawatan yang dilaksanakan setelah machine breakdown. N. Periodic inspection
8. Perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum O. Best performance
parah atau machine belum breakdown. P. Condition based
9. Inspeksi atau pemeriksaan harian dan mingguan sebelum unit maintenance
dioperasikan. Q. Daily check
10. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu R. HM 2000
alat yang dilakukan secara berkala dengan interval S. Weekly
pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan hour meter.
11. Suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan
abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai
atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.
12. Berdaya guna mekanis yang paling baik.
13. Berdaya guna fisik yang tinggi.
14. Mengurangi biaya perbaikan.
15. Suatu form dengan ukuran pocket size, yang memudahkan
operator atau mekanik untuk mencatat hasil operasi dari tiap-
tiap alat dalam satu hari operasi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-1

BAB II

PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE

2.1 CHECK BEFORE STARTING


Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine,
terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi
aman untuk dioperasikan. Jangan menghidupkan (men-start) engine, jika terdapat label
tanda peringatan (warning tag) menggantung pada work equipment control lever.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan
sebelum menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan
terhadadap kontrol operasi alat atau machine.

a. Pemeriksaan keliling
Pemeriksaan keliling (walk around check) adalah pemeriksaan yang dilakukan di
sekeliling dan di bawah alat atau machine, untuk memeriksa kemungkinan adanya
kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan bakar (fuel) atau oli (oil).
Kekencangan baut (bolt) dan mur (nut) diperiksa dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap kondisi sistem hidrolik,
perlengkapan kerja (attachment) dan kabel (wiring)
dari kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan
keliling juga dilakukan untuk memastikan engine,
radiator dan komponen lainnya terbebas dari debu atau
kotoran yang dapat menyebabkan temperatur menjadi tinggi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-2

Tabel di bawah menunjukkan pemeriksaan keliling (walk around check) pada excavator PC200-
7, berdasarkan Operation and Mainteance Manual (OMM).
Check for damage, wear, play in work equipment, cylinders, linkage, hoses.
Remove dirt and dust from around the engine, battery and radiator.
Check for leakage of water or oil around engine.
Check for leakage of oil from power train case, final drive case, hydraulic tank, hose, joints.
Check the undercarriage (track, sprocket, idler, guard) for damage, wear, loose bolts, or leakage of oil
from rollers.

Check for damage to handrail, loose bolts.


Check for damage to gauges, lamps on instrument panel, loose bolts.
Clean, check rear view mirror.
Seat belt and mounting clamps.
Check bucket with hook (if equipped) for damage.

b. Pemeriksaan sebelum menghidupkan


Pemeriksaan sebelum menghidupkan (check before starting) adalah pemeriksaan yang
dilakukan terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli. Jika kurang, tambah air
pendingin, bahan bakar dan oli sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh
factory. Pemeriksaan lain dilakukan terhadap brake pedal travel, dust indicator serta
fungsi dari lampu penerangan, klakson dan backup alarm sound. Segera lakukan
perbaikan jika diperlukan.

c. Check coolant level, add water


Jangan membuka tutup radiator (radiator cap) jika tidak diperlukan. Setiap
melakukan pemeriksaan coolant, tunggu sampai temperatur turun dan
periksa lewat sub-tank.

Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur coolant


masih sangat tinggi dan di dalam radiator terdapat tekanan
yang sangat tinggi. Pada kondisi ini, sangat berbahaya jika
radiator cap dibuka karena dapat menyebabkan luka bakar.
Tunggu sampai temperatur turun, kemudian putar radiator
cap perlahan untuk membuang tekanan yang ada.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-3

Periksa bahwa level air pendingin (coolant) berada


diantara tanda penuh (FULL) dan tanda kurang (LOW).
Jika level berada pada tanda LOW, tambahkan coolant
sampai tanda FULL melalui filler-port subtank. Jika sub-
tank kosong, kemungkinan terjadi kebocoran coolant.
Periksa dan segera lakukan perbaikan jika memang ditemukan kebocoran. Jika tidak
ditemukan trouble, periksa coolant level pada radiator. Jika level rendah, tambahkan
coolant pada radiator, kemudian isi sub-tank.

d. Check fuel level, add fuel


Jangan mengisi bahan bakar sampai meluber. Jika terdapat tumpahan
bahan bakar, keringkan sampai bersih. Jauhkan bahan bakar dari api
karena sangat berbahaya atau mudah terbakar.

Periksa level bahan bakar melalui fuel gauge/dipstick (G). Jika kurang, tambah melalui
filler port (F). Pemeriksaan level bahan bakar juga dapat dilakukan melalui fuel level
gauge (G) pada monitor panel dengan posisi starting switch ON.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-4

e. Check oil level in engine oil pan, add oil

Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur komponen dan oli


masih sangat tinggi, sehingga dapat menyebabkan luka bakar serius.
Tunggu sampai temperatur turun, sebelum melakukan pemeriksaan.

Periksa level engine oil melalui dipstick (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan
L, jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas
garis H, buka drain plug (P) pada bagian bawah engine oil pan, kemudian drain sebagian
oli lalu periksa kembali levelnya.

f. Check oil level in power train case, add oil

Periksa level power train oil melalui dipstick (G). Level oli
harus berada diantara tanda H dan L, jika level oli di
bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika
level oli di atas garis H, buka drain plug (P), kemudian
drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.

g. Check oil level in hydraulic tank, add oil


Oli akan menyembur keluar saat oil filler cap dilepas, putar cap perlahan
untuk melepaskan internal pressure.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-5

Periksa level hydraulic oil melalui sight gauge (G). Level oli harus berada diantara tanda
H dan L, jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli
di atas garis H, buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali
levelnya.

h. Drain water and sediment from fuel tank

Buka drain valve (2) pada bagian belakang tangki dan


kuras sedimen serta air yang menggenang pada dasar
tangki bersamaan dengan bahan bakar. Jika sudah
tidak terdapat sedimen serta air pada bahan bakar
yang keluar, tutup drain valve (2).

i. Check for water and sediment in water separator, drain water

Water separator memisahkan air yang tercampur dalam


bahan bakar. Jika pelampung (float) berada di atas garis
merah (1), kuras air dan sedimen melalui drain plug (3)
sampai pelampung menyentuh dasar dari water separator.

j. Check electrical wiring


Pastikan bahwa tidak terjadi kesalahan kapasitas fuse yang digunakan. Periksa electrical
wiring dari kemungkinan terdapat kabel yang tidak tersambung atau short circuit.
Periksa juga terminal dari kemungkinan longgar dan kencangkan komponen-komponen
yang longgar. Periksa secara khusus kabel baterai, starting motor dan alternator. Saat

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-6

melakukan pemeriksaan keliling atau pemeriksaan sebelum start, pastikan tidak ada
tumpukan material yang mudah terbakar disekitar baterai dan bersihkan jika ada.

1. Starting Switch
2. Glow Switch
3. Horn Switch
4. Head Lamp Switch
5. Rear Lamp Switch

k. Check horn sound


Putar starting switch ke posisi ON. Pastikan bunyi klakson langsung terdengar begitu
tombol klakson ditekan. Jika klakson tidak berbunyi, segera lakukan perbaikan.

l. Check that lam ps light up


Putar tombol starting switch ke posisi ON. Pastikan lampu-lampu menyala, ketika saklar
(switch) untuk masing-masng lampu di-ON-kan. Jika terdapat lampu yang tidak
menyala, segera lakukan perbaikan.

n. Check backup alarm sound

Putar tombol starting switch start ke posisi ON. Pastikan bunyi backup alarm langsung
terdengar begitu tuas transmisi dioperasikan ke posisi reverse dengan brake lock lever
ada pada posisi FREE. Jika backup alarm tidak bunyi, segera lakukan perbaikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-7

m. Penyetelan
Penyetelan (adjustment) dilakukan terhadap kursi operator (operator seat), sabuk
pengaman (seat belt) dan kaca spion (mirror). Untuk unit hydraulic excavator biasa
dilakukan juga penyetelan joystick (PCCS : Palm Command Control System) dan
armrest.

• Adjusting operator seat and arm rest.

A : Tarik naik lever (1) ke atas untuk mengatur posisi seperti ditunjukkan oleh tanda A.
B : Tarik lever (2) untuk mengatur sandaran kursi seperti ditunjukkan oleh tanda B.
C : Tekan lever (3) ke atas untuk mengatur sudut depan kursi.
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang.
D : Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat dimiringkan sampai 90 derajat dengan memutar
bagian bawah sandaran tangan (6).
E : Dengan mengeser lever (7) ke kanan, kursi operator, kontrol lever kiri dan kanan serta
safety lock lever akan bergeser bersamaan.
F : Putar knob (8) ke kanan untuk mengeraskan suspensi atau putar ke kiri untuk
meringankan suspensi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-8

• Adjust mirror

Kendorkan nut (1) dan bolt (2) untuk menaikkan spion. Atur
posisi spion agar bagian belakang sisi kiri dan kanan alat yang
tidak terlihat dapat terlihat dengan baik dari kursi operator.

p. Pemeriksaan kontrol operasi

Periksa bahwa safety lock (1) berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika
posisi safety lock (1) berada pada posisi FREE. Putar starting switch ke posisi ON,
kemudian periksa fungsi dari monitor atau gauge dan buzzer. Jika monitor atau gauge
tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi, ada kemungkinan terjadi kerusakan bola
lampu atau kabel monitor tidak tersambung. Pada umumnya buzzer akan berbunyi kira-
kira 1 (satu) detik, sedangkan monitor dan gauge akan menyala kira-kira 3 (tiga) detik.

2.2 STARTING ENGINE


Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine,
yaitu normal starting dan starting in the cold weather.
a. Normal Starting
Pastikan tidak ada orang atau rintangan di sekitar machine. Bunyikan
klakson sebelum men-start engine. Hati-hati terhadap gas buang yang
keluar dari mufler karena beracun. Pastikan terdapat ventilasi yang baik,
saat menghidupkan engine di ruang yang sempit.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-9

Periksa bahwa safety lock berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika
posisi safety lock (1) berada pada posisi FREE. Posisikan fuel control dial pada posisi low
idling (MIN). Jika fuel control dial diposisikan pada posisi high idling (FULL), engine akan
tiba-tiba berakselerasi dengan cepat dan akan menyebabkan kerusakan pada komponen
engine.
Putar kunci pada posisi START dan lepas ketika engine sudah
running, kunci akan otomatis kembali ke posisi ON. Jangan men-
start engine terus menerus lebih dari 20 detik. Jika engine belum
bisa hidup, tunggu sedikitnya 2 (dua) menit sebelum mencoba
men-start kembali.

Jangan mengoperasikan control levers atau control pedal ketika engine oil
pressure warning lamp pada monitor menyala. Jika engine oil pressure
warning lamp tetap menyala setelah 4 (empat) s/d 5 (lima) detik, segera
matikan engine. Periksa level oli atau kemungkinan terjadi kebocoran oli.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.

b. Starting in Cold W eather


Pada dasarnya, prosedur starting in cold weather sama dengan prosedur normal
starting. Hanya saja, prosedur starting in cold weather diawali dengan proses pre-
heating, sebagai pemanas awal.
Sebelum men-start engine, putar kunci pada posisi HEAT dan
periksa pre-heating lamp pada monitor panel. Pre-heating lamp
akan menyala selama proses pre-heating berlangsung. Setelah ±
18 detik pre-heating lamp akan mati, ini menandakan bahwa proses
pre-heating sudah selesai. Putar kunci pada posisi START untuk
menghidupkan engine.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-10

2.3 CHECK AFTER STARTING ENGINE


a. Breaking in the new machine
Alat/machine telah diperiksa dan di-adjust sebelum di delivery.
Namun, jika pengoperasian dilakukan pada kondisi yang
sangat sulit, dapat merugikan performa alat dan
memperpendek umur pakai alat. Jalankan engine pada putaran
rendah (low idling) selama ± 15 detik setelah di-start. Pada
saat ini, jangan menggerakan control lever untuk
mengoperasikan alat, kemudian jalankan engine pada putaran menengah selama ± 5
menit dengan kondisi tanpa beban. Hindari pengoperasian alat dengan beban yang
berat atau dengan kecepatan tinggi. Hindari juga start secara tiba-tiba, akselerasi yang
mendadak serta menjalankan dan memberhentikan secara tiba-tiba kecuali dalam
keadaan darurat.

b. Warming up operations
Hindari mengoperasikan atau menggerakkan lever secara mendadak. Lakukan
pemanasan terlebih dahulu. Dengan begitu umur pakai alat dapat
terjaga. Hindari juga mengakselerasi secara tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai. Jangan me-running engine pada putaran
rendah (low idling) atau tinggi (high idling) secara terus menerus
lebih dari 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak
terjadi kebocoran oli dari pipa suplai oli turbocharger. Selama pemanasan, lakukan
periksaan terhadap masing-masing lampu gauge dan monitor. Periksa juga apakah
terjadi ketidaknormalan pada warna gas buang, kebisingan atau getaran. Jika
ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-11

2.4 Stopping Engine


Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan prosedur
stopping engine dengan benar.

a. Stopping Engine

Mematikan engine secara tiba-tiba sebelum temperatur


engine turun, akan sangat mempengaruhi usia pakai engine.
Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba
kecuali dalam keadaan darurat. Terutama jika engine
overheat, jalankan engine pada putaran rendah selama ± 5
menit agar temperatur engine turun secara bertahap. Putar
kunci pada starting switch ke posisi OFF untuk mematikan engine.

b. Check After Stopping Engine

Kelilingi alat/machine dan periksa perlengkapan


kerja, bagian luar machine dan undercarriage.
Periksa juga jika ada kebocoran oli atau air. Lakukan
perbaikan jika diperlukan. Isi penuh tangki bahan
bakar. Periksa juga kompartemen machine jika ada
kertas atau sampah. Bersihkan jika ada kertas atau
sampah untuk mencegah kebakaran. Bersihkan
lumpur yang menempel pada undercarriage.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-12

Ringkasan

Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih
dahulu harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk
dioperasikan.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan
sebelum menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan
terhadadap kontrol operasi alat atau machine.

Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu
normal starting dan starting in the cold weather.

Mematikan engine secara tiba-tiba mati sebelum temperatur engine turun, akan sangat
mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba
kecuali dalam keadaan darurat. Lakukan pemeriksaan keliling setelah engine dimatikan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-13

Soal Latihan

Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
1. Tujuan pemeriksaan sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau
machine adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
c. Memeriksa kondisi sistem hidrolik, perlengkapan kerja dan kabel dari kemungkinan kendor atau
lepas.
d. Memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.

2. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini,


KECUALI ...
a. Pemeriksaan terhadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.

3. Pemeriksaan unit dari kemungkinan terjadinya kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan
bakar (fuel) atau oli (oil) adalah contoh pemeriksaan ...
a. Pemeriksaan terhadadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.

4. Salah satu pemeriksaan yang termasuk pemeriksaan sebelum menghidupkan adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Pemeriksaan terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli.
c. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
d. Pemeriksaan terhadap posisi safety lock.

5. Penyetalan yang dilakukan sebelum menghidupkan (men-start) engine, salah satunya adalah ...
a. Operator seat.
b. Main relief valve.
c. Exhaust dan intake valve.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PROCEDURE STARTING DAN STOPPING ENGINE 2-14

d. Kekencangan alternator belt.


6. Fungsi water separator adalah untuk …
a. Memisahkan air dan oli.
b. Memisahkan air dan solar.
c. Memisahkan udara dan solar.
d. Memisahkan udara dan air.

7. Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu …
a. Normal starting dan abnormal starting.
b. Normal starting dan starting in the hot weather.
c. Normal starting dan starting in the cold weather.
d. Starting in the cold weather dan starting in the hot weather.

8. Posisi fuel control dial yang benar ketika akan men-start engine dalam kondisi normal adalah pada
posisi …
a. ON
b. START
c. Low idling (MIN).
d. High idling (MIN).

9. Gambar di samping menunjukkan gambar …


a. Engine oil pressure gauge.
b. Engine oil temperature warning lamp.
c. Engine oil pressure warning lamp.
d. Engine oil level warning lamp.

10. Me-running engine pada putaran rendah atau tinggi secara terus menerus lebih dari 20 menit akan
mengakibatkan ...
a. Engine overheat.
b. Kerusakan pada turbocharger.
c. Bahan bakar cepat habis.
d. Kerusakan pada water pump.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-1

BAB III
PERIODIC SERVICE

3.1 PERIODIC SERVICE


Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory. Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga
alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta
mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari. Selain itu, dengan melakukan perawatan secara
berkala dapat diketahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi, sehingga dapat
diambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Seperti telah diuraikan pada Bab I, salah satu jenis maintenance adalah periodic service. Periodic
service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan
secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service
meter/hour meter (HM). Interval pelaksanaan periodic service adalah :

• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-2

Tabel di bawah menunjukkan contoh maintenance schedule chart pada unit D85ESS-2.
W hen R equired
• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
• Periksa kekencangan track.
• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
• Periksa electrical intake air heater.
• Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
• Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
• Stel celah idler.

Check Before Starting


• Periksa level air pendingin engine.
• Periksa level bahan bakar
• Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
• Periksa brake pedal travel.
• Periksa dust indicator.
• Periksa lampu kerja.
• Periksa bunyi klakson.
• Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

Every 50 Hours Service


Drain air dan endapan pada fuel tank.
Every 250 Hours Service
• Lubricating :
 Lift cylinder support yoke (4 tempat).
 Lift cylinder support shaft (4 tempat).
 Lift cylinder ball joint (2 tempat).
 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).
• Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-3

• Periksa level elektrolit baterai.


• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
• Drain air dan endapan pada fuel filter.
• Ganti elemen power train oil filter.
• Periksa brake performance.
• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service


• Ganti fuel filter cartridge.
• Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service


• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging
pump).
• Ganti oli pada final drive case.
• Bersihkan power train case breather.
• Grease universal joint (2 tempat).
• Ganti corrosion resistor.

Every 1000 Hours Service (continue)


• Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.
• Periksa play dari rotor turbocharger.
• Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
• Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service


• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
• Bersihkan dan periksa turbocharger.
• Periksa elemen engine breather.
• Periksa vibration damper.
• Periksa alternator dan starting motor.
• Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
• Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service


• Periksa water pump.
• Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-4

3.2 Service Procedure


Sebelum, ketika dan sesudah melakukan pekerjaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
• Gunakan topi/helm, sepatu dan sarung tangan pengaman. Gunakan kaca mata
pengaman ketika melakukan pekerjaan yang memerlukan penggunaan kaca mata
pengaman.

• Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang atau lebih, atur suatu aba-
aba dan koordinasikan pekerjaan sebelumnya demi terciptanya keselamatan kerja.

• Cegah orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati machine atau unit ketika
pekerjaan dilakukan. Gantungkan tanda peringatan pada tempat duduk operator untuk
mencegah orang lain menghidupkan engine atau menjalankan unit.

• Tempatkan unit pada permukaan tanah yang keras dan rata. Turunkan attachment
kemudian posisikan transmission control lever pada posisi NEUTRAL dan brake lever
pada posisi LOCK. Pastikan semua control lever attachment berada pada posisi HOLD.
Jika memerlukan pekerjaan dengan posisi attachment (misal blade atau ripper) dalam
keadaan terangkat, maka ganjal kuat dengan menggunakan balok.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-5

• Ketika membuka track, hindari meletakan jari diantara track shoe. Gunakan selalu
sarung tangan pengaman ketika mengerjakan cutting edges. Gunakan alat pengukur
khusus ketika pemeriksa tekanan pada sistem hidrolik.

• Pergunakan suku cadang atau spare part Komatsu asli


ketika melakukan penggantian part.
• Pergunakanlah grease dan oli Komatsu asli atau yang
rekomendasikan oleh Komatsu.
• Gunakan grease dan oli yang bersih. Gunakan juga alat
pengisi yang bersih untuk mencegah kotoran masuk
bersama grease dan oli.

• Lakukan penggantian di tempat yang tidak berdebu, dengan demikian dapat mencegah
debu masuk ke dalam oli.
• Hati-hati ketika membuka radiator cap dan drain plug oli terhadap kemungkinan
terjadinya semburan air atau oli dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.

• Panaskan terlebih dahulu sampai mencapai temperatur 30° - 40° C sebelum membuang
oli.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-6

• Hindari pemakaian api menyala sebagai pengganti lampu untuk memeriksa kebocoran
atau ketinggian permukaan minyak pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau elektrolit
baterai.

• Ketika mengganti oli atau saringannya, periksa minyak pelumas yang dibuang dan
saringannya dari kemungkinan terdapat serbuk logam, potongan-potongan logam atau
benda asing lainnya.
• Ketika membuka bagian-bagian dari unit yang terdapat O-ring, gasket atau seal,
bersihkan dudukan O-ring, gasket atau seal dan ganti dengan yang baru.
• Setelah melakukan penggantian oli, strainer atau elemen saringan, buanglah udara dari
sistem. Jangan membuka saringan yang terdapat pada lubang saluran pengisi ketika
mengisi oli. Periksa selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada ketinggian
yang tepat.
• Bersihkan segera semua tumpahan grease atau oli terutama pada tempat duduk
operator atau pegangan (handrail).

• Bersihkan unit seluruhnya. Hati-hati ketka membersihkan tutup saluran pengisi, nipel
daerah di sekitar dipstick, jangan sampai kotoran atau debu masuk ke dalam sistem.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-7

Tabel di bawah menunjukkan contoh penggunaan fuel, coolant dan luubricant pada unit
D85ESS-2.

Uraian berikut merupakan contoh prosedur service pada unit D85ESS-2. Khusus untuk
pemeriksaan sebelum start (check before starting) telah diulas pada Bab 2.

3.3 W hen R equired


a. Bersihkan bagian dalam sistem pendingin
Buka tutup radiator (1) perlahan. Letakkan wadah di
bawah drain valve (2 dan 3), lalu buka drain valve (2
dan 3) untuk membuang air. Setelah semua terbuang,
tutup kembali drain valve (2 dan 3), kemudian isi
cooling system dengan air bersih. Buka drain valve (2
dan 3), kemudian running engine pada putaran rendah,

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-8

lakukan pembilasan selama 10 menit. Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air,
sehingga radiator tetap penuh.
Setelah pembilasan, matikan engine lalu buka drain valve (2 dan 3), kemudian tutup
kembali jika seluruh air sudah keluar. Bersihkan cooling system dengan cairan pembilas.
Buka kembali drain valve (2 dan 3) untuk membuang seluruh air. Tutup drain valve (2
dan 3) dan isi kembali cooling system dengan air bersih sampai penuh. Buka drain valve
(2 dan 3), kemudian running engine pada putaran rendah dan lakukan pembilasan
sampai air yang keluar terlihat jernih. Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air,
sehingga radiator tetap penuh.

Matikan engine dan tutup drain valve (2 dan 3), kemudian tambahkan air bersih sampai
meluber di lubang pengisian. Untuk membuang udara dari cooling system, dengan tutup
radiator (1) dilepas, running engine selama 5 (lima) menit pada putaran rendah,
kemudian pada putaran tinggi selama 5 (lima) menit. Matikan engine tunggu selama 3
(tiga) menit, kemudian tambah air sampai meluber di lubang pengisian.

Keluarkan air pendingin pada sub tank, kemudian bersihkan bagian


dalam dari sub tank. Isi kembali sub tank sampai pertengahan tanda
FULL dan LOW.

b. Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara

Jika piston merah pada dust indicator terlihat, bersihkan elemen udara, kemudian reset
dust indicator. Jika setelah dibersihkan piston merah tetap terlihat, segera ganti elemen
saringan udara.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-9

Jangan membersihkan atau mengganti elemen saat engine


hidup. Gunakan safety glasses, dust mask atau alat pelindung
muka lainnya ketika membersihkan elemen dengan udara
bertekanan. Semprotkan udara kering bertekanan (kurang dari 7
kg/cm2) dari bagian dalam elemen sepanjang lipatan, kemudian
arahkan dari bagian luar dan dari bagian dalam sekali lagi.

Saringan udara terdiri dari dua bagian, yaitu


elemen dalam (inner element, 10) dan elemen luar
(outer element, 6). Setiap melakukan pembersihan
elemen luar, lepas satu stiker (terdapat 6 stiker)
yang terdapat pada cover air cleaner. Jika elemen
luar telah dibersihkan sebanyak 6 (enam) kali,
maka elemen dalam harus diganti. Ganti nut (8),
washer (9), snap ring (7), wing nut (4) dan seal washer (5) jika telah rusak.

c. Periksa kekencangan track


Gerakkan maju unit, kemudian hentikan (tanpa
direm) di tempat yang rata dengan memposisikan
directional control lever ke posisi netral. Gunakan
batang lurus untuk memeriksa kekencangan track
seperti diperlihatkan pada gambar di bawah. Ukur
jarak antara batang dengan ujung grousher (a).
Lakukan penyetelan jika hasil pengukuran tidak sesuai
dengan nilai standar (misal STD D85ESS-2 : 20 – 30 mm).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-10

Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan grease pump, untuk
menambah kekencangan track. Gerakkan unit maju mundur untuk memeriksa apakah
kekencangan track sudah tepat. Pompa terus grease jika kekencangan belum tepat
sampai ukuran celah S adalah 0 mm. Jika kekencangan belum juga tepat, berarti telah
terjadi keasuan yang berlebih pada pin dan bushing. Untuk mengurangi kekencangan
track, kendorkan lubricator (1) secara bertahap (maksimal 1 putaran). Jika grease tidak
keluar dengan lancar, gerakkan unit maju mundur pada jarak yang pendek.

d. Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe

Periksa kekencangan botls track shoe (1). Kencangkan jika terdapat bolt yang kendor, dengan
urutan pengencangan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.

Metode pengencangan botls track shoe pada unit D85ESS-2 adalah :


 Track shoe bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 40 ± 4 kgm, kemudian periksa bahwa kontak nut
dan shoe dengan permukaan link sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 120O ± 10O.
 Master link bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 35 ± 4 kgm, kemudian periksa bahwa permukaan
link sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 180O ± 10O.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-11

e. Balik dan ganti end bits dan cutting edges


Angkat blade pada tinggi yang tepat dan gunakan balok
untuk mengganjal blade dan posisikan safety lock pada
posisi LOCK. Ukur keausan end bits dan cutting edges,
jika keausan telah mencapai fitting surface, perbaiki fitting
surface tersebut dan balik atau ganti end bits dan cutting
edges.

Standar keausan end bits dan cutting edges pada unit D85ESS-2 adalah :

f. Periksa dan bersihan sirip radiator


Lepas bolts (1) dan cover depan radiator. Jika sirip-sirip
radiator (radiator fins) tersumbat lumpur, debu, dedaunan
atau kotoran lainnya, bersihkan dengan menggunakan
udara atau air bertekanan.

g. Stel celah idler


Jalankan unit sejauh 1 – 2 meter pada daerah yang rata.
Ukur jarak A (4 tempat : kiri - kanan dalam dan luar)
antara track frame dan guide plate. Jika hasil pengukuran
melebihi 4 mm (D85ESS-2), longgarkan baut (1) dan tarik
shim keluar untuk menyetel salah satu sisi sebesar 0.5 –
1.0 mm.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-12

h. Periksa juga electrical intake air heater


Periksa electrical intake air heater dari kemungkinan terdapat debu atau disconnected,
perbaiki jika diperlukan.

3.4 HOURS SERVICE


a. Every 50 Hours Service
Drain air dan sedimen pada fuel tank
Kendorkan valve (1) pada dasar fuel tank, drain bahan
bakar bersama-sama dengan air dan endapan yang
mengumpul di dasar tangki.

b. Every 250 Hours Service


• Lubricating
Turunkan peralatan kerja, kemudian matikan engine. Dengan menggunakan grease
pump, tambah grease pada :

 Lift cylinder support yoke (4 tempat).


 Lift cylinder support shaft (4 tempat).

 Lift cylinder ball joint (2 tempat).


 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-13

Beri juga grease pada equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2
tempat).

• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang
Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug
(3) berada di bawah. Lepas oil level plug (2) dan periksa
apakah final drive case terisi penuh dengan oli. Tambah oli
jika kurang.

• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang


Periksa level hydraulic oil melalui
sight gauge (G). Level oli harus
berada diantara tanda H dan L, jika
level oli di bawah tanda L,
tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.

• Periksa level elektrolit baterai


Buka vent plug (1) dan periksa bahwa level elektrolit baterai
berada pada ketinggian tertentu (STD D85ESS-2 : 10 – 12 mm
di atas permukaan plate). Tambah dengan menggunakan air
murni jika level berada di bawah standard. Bersihkan juga vent
hole pada vent plug (1).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-14

• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan

Periksa kekencangan fan belt dengan menekan fan belt (a) menggunakan push-pull
scale sebesar 6 kg. (STD defleksi fan belt D85ESS-2 : 6 – 10 mm). Lakukan penyetelan
jika diperlukan dengan cara mengendorkan baut dan mur (1), (2) dan (3). Lau putar
mur (4) searah jarum jam untuk mengencangkan atau putar mur (4) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk mengendorkan fan belt. Kencangkan kembali baut dan
mur (1), (2) dan (3). Periksa juga keausan atau kerusakan alur V pada fan belt. Ganti
jika memang ditemukan keausan kerusakan pada fan belt.

• Drain air dan endapan pada fuel filter


Kendorkan drain plug (1), kemudian drain bahan bakar
bersama-sama dengan air dan endapan yang mengumpul di
dasar tangki. Kencangkan kembali drain plug (1). Kendorkan
knob feed pump (2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk
melepaskan udara (air bleeding). Dorong dan kencangkan
kembali knob feed pump (2).

• Ganti elemen power train oil filter

Lepas gromment kemudian buka drain plug (P) untuk membuang oli. Lepas bolts (2)
untuk melepas cover (1). Lepas bolts (5), kemudian lepas cover (6). Keluarkan elemen
(7) lalu pasang elemen yang baru. Luruskan lubang pada cover (6) dengan lubang A,
kemudian kencangkan baut (4).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-15

• Periksa brake performance

Hidupkan engine. Posisikan safety lever (1) pada posisi FREE. Operasikan blade control
lever (2) untuk menaikkan blade. Posisikan parking lever pada posisi FREE. Injak brake
pedal (4) dan posisikan gear shift lever (5) pada kecepatan 2 (dua). Tarik fuel control
lever (6) dan naikkan putaran engine secara bertahap sampai mencapai high idling.
Jika unit tidak bergerak, maka brake dalam kondisi baik.

• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine
Lepas cover bawah engine dan tempatkan wadah untuk menampung oli. Buka drain
plug (P) perlahan untuk membuang oli. Setelah selesai
pasang kembali drain plug (P). Dengan menggnakan filter
wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan dengan arah
jarum jam untuk melepasnya. Pada saat pemasangan,
lapisi permukaan packing cartridge yang baru dengan
engine oil. Kencangkan sampai pemukaan packing rapat
dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ¾ - 1
putaran.

c. Every 500 Hours Service


• Ganti fuel filter cartridge

Tempatkan penampung di bawah filter cartridge. Dengan


menggnakan filter wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk melepasnya. Bersihkan filter
holder dan isi cartridge filter yang baru dengan bahan bakar
yang bersih. Pada saat pemasangan, lumasi permukaan
packing dengan oli engine. Kencangkan sampai pemukaan packing rapat dengan

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-16

permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ½ - ¾ putaran.


Kendorkan knob feed pump (2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk melepaskan
udara (air bleeding). Dorong dan kencangkan kembali knob feed pump (2). Setelah
selesai, hidupkan engine dan periksa bahwa tidak ada kebocoran dari permukaan seal
filter. Jika terjadi kebocoran periksa kemungkinan terjadi kerusakan pada permukaan
packing. Ganti jika memang ditemukan kerusakan pada permukaan packing.

d. Every 1000 Hours Service


• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan
scavenging pump)

• Tempatkan wadah penampung oli di bawah power train case. Buka drain plug (P)
untuk membuang oli. Setelah selesai, pasang kembali drain plug
(P). Bersihkan juga power train case breather.
Untuk membersihkan strainer, lepas bolts (3) kemudian lepas
cover (4). Keluarkan spring (5) dan strainer (6). Bersihkan semua
kotoran pada strainer (6), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga
bagian dalam strainer case dan part yang dilepas.

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (8), untuk


membersihkan scavenging pump strainer. Keluarkan
spring (9) dan strainer (10). Bersihkan semua kotoran
pada strainer (10), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga
bagian dalam stariner case dan part yang dilepas. Setelah
memasang kembali strainer, ganti elemen-elemen pada power train oil filter. Isi
kembali power train case melalui oil filler (F).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-17

• Ganti oli pada final drive case


Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug (3)
berada di bawah. Lepas oil level plug (2), filling plug (1) dan
drain plug (3) untuk membuang oli. Pasang kembali drain plug
(3) lalu isi oli melalui filling plug (1). Pasang kembali oil level plug
(2) dan filling plug (14) jika oli sudah mulai keluar dari lubang
oil level.

• Grease universal joint (2 tempat)

Beri grease pada bagian dari universal joint yang diberi


tanda panah.

• Ganti corrosion resistor

Putar valve (1) pada bagian atas corrosion resistor.


Dengan menggunakan filter wrench, putar cartridge
(2) ke kiri untuk melepasnya. Pada saat pemasangan,
lapisi permukaan seal cartridge yang baru dengan
engine oil. Kencangkan kira-kira 2/3 putaran.

Selain pemeriksaan di atas, periksa juga semua bagian yang memerlukan


pengencangan pada turbocharger, play dari rotor turbocharger dan periksa
kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-18

e. Every 2000 Hours Service


• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter
Turunkan blade dan matikan engine. Tempatkan penampung di
bawah tangki hidrolik. Putar perlahan tutup pengisi oli (oil filler
cap, F) untuk melepaskan tekanan yang ada di dalam tangki
hidrolik. Lepas penutup bawah drain valve (1), kemudian
longgarkan drain valve (2) untuk membuang oli.

Untuk mengganti filter oli hidrolik, lepas gromment kemudian buka drain plug (3).
Lepas bolts (5) untuk melepas cover (4).

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (9). Keluarkan


elemen dan bersihkan bagian yang dilepas dan bagian
dalam filter housing, lalu pasang elemen filter yang baru.
Jika diperlukan ganti hydraulic tank breather element (12).
Isi kembali hydraulic tank melalui oil filler (F).

• Periksa elemen engine breather

Bersihkan seluruh kotoran di sekitar engine breather.


Lepas engine breather, kemudian cuci dengan
menggunakan solar, lalu keringkan dengan
menggunakan udara bertekanan. Ganti o-ring dan lapisi
dengan oli engine pada saat akan memasang kembali
engine breather.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-19

• Periksa vibration damper


Periksa vibration damper dari kemungkinan retak atau terkelupas pada permukaan
luarnya.
• Periksa alternator dan starting motor
Brush pada alternator dan starting motor mungkin aus, selain itu bearing juga
kemungkianan kekurangan grease. Lakukan segera perbaikan jika diperlukan.
Pada 2000 hours service, periksa juga celah katup engine dan lakukan penyetelan jika
diperlukan. Selain itu Bersihkan dan periksa turbocharger.

f. Every 4000 Hours Service


Pemeriksaan pompa air
Periksa pompa air dari kemungkinan terjadi kebocoran oli, air atau sumbatan di lubang
saluran. Lakukan perbaikan jika diperlukan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-20

Ringkasan

Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine selalu dalam keadaan
siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya perbaikan
dikemudian hari.

Interval pelaksanaan telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM). Interval
pelaksanaan periodic service adalah :
• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service

Contoh prosedur service pada unit D85ESS-2 adalah :


W hen R equired
• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
• Periksa kekencangan track.
• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
• Periksa electrical intake air heater.
• Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
• Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
• Stel celah idler.

Check Before Starting


• Periksa level air pendingin engine.
• Periksa level bahan bakar
• Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
• Periksa brake pedal travel.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-21

• Periksa dust indicator.


• Periksa lampu kerja.
• Periksa bunyi klakson.
• Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

Every 50 Hours Service


Drain air dan endapan pada fuel tank.
Every 250 Hours Service
• Lubricating :
 Lift cylinder support yoke (4 tempat).
 Lift cylinder support shaft (4 tempat).
 Lift cylinder ball joint (2 tempat).
 Tilt brace ball joint (2 tempat).
 Tilt brace thread (2 tempat).
• Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.
• Periksa level elektrolit baterai.
• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
• Drain air dan endapan pada fuel filter.
• Ganti elemen power train oil filter.
• Periksa brake performance.
• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service


• Ganti fuel filter cartridge.
• Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service


• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging
pump).
• Ganti oli pada final drive case.
• Bersihkan power train case breather.
• Grease universal joint (2 tempat).
• Ganti corrosion resistor.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-22

• Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.


• Periksa play dari rotor turbocharger.
• Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
• Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service


• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
• Bersihkan dan periksa turbocharger.
• Periksa elemen engine breather.
• Periksa vibration damper.
• Periksa alternator dan starting motor.

Every 2000 Hours Service (continue)


• Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
• Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service


• Periksa water pump.
• Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-23

Soal Latihan

Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-
soal di bawah ini.

11. Tujuan melakukan perawatan secara berkala adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Menjadikan alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menjadikan alat/machine selalu dalam kemampuan yang prima.
c. Meningkatkan biaya perbaikan dikemudian hari.
d. Mengetahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi.

12. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM) disebut ...
a. 50, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 hours service.
b. Check before starting.
c. Check when required.
d. Periodic service.

13. Pemeriksaan kekencangan track biasa dilakukan pada saat …


a. When required.
b. Check before starting.
c. 50 hours service.
d. 250 hours service.

14. Sebelum menghidupkan engine untuk mengoperasikan alat/machine, terlebih dahulu harus dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Periksa brake pedal travel.
b. Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
c. Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
d. Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

15. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada 50 hours service adalah …
a. Pemeriksaan, pembersihan dan pengganti elemen pembersih udara.
b. Pemeriksaan dust indicator.
c. Pemeriksaan kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PERIODIC SERVICE 3-24

d. Drain air dan endapan pada fuel tank.


16. Ketika hour meter menunjukkan angka 900, maka service yang dilakukan adalah …
a. 50 hours service.
b. 250 hours service.
c. 500 hours service.
d. 900 hours service.

17. Service yang dilakukan pada saat hour meter menunjukkan angka 1500 adalah …
a. 250 hours service.
b. 1000 hours service.
c. 1500 hours service.
d. 2000 hours service.

18. Pada saat unit telah dioperasikan selama 3750 hours, maka service yang dilakukan adalah …
a. 250 hours service.
b. 750 hours service.
c. 1000 hours service.
d. 3750 hours service.

19. Tekanan maksimal yang diizinkan pada saat membersihkan elemen saringan udara dengan udara
kering bertekanan adalah …
a. 5 kg/cm2.
b. 6 kg/cm2.
c. 7 kg/cm2.
d. 8 kg/cm2.

20. Standar defleksi track unit D85ESS-2 adalah …


a. 10 – 20 cm.
b. 20 – 30 cm.
c. 20 – 30 mm.
d. 30 – 40 mm.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-1

BAB IV
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS)

Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan tentang cara
pengambilan contoh oli yag benar.

4.1 TUJUAN PENGAMBILAN CONTOH OLI


Schedule oil sampling merupakan suatu program yang dibuat Caterpillar untuk membantu
pelanggan dalam mengetahui kerusakan alat secara dini dengan mengambil sampel oli dan
coolant guna mengurangi biaya perbaikan dan downtime.

Tujuan dilaksanakannya SOS ini adalah untuk Mengetahui kondisi oli dan kondisi
komponen–komponen dimana oli tersebut bekerja. Pengambilan contoh olinya dilakukan
secara berkala dari tiap sistem (engine, hidrolik, drive train, final drive) untuk diperiksa di
laboratorium SOS Caterpillar yang saat ini ada di dua lokasi di Indonesia yaitu di Jakarta
dan di Balikpapan. Prosedur pengambilan contoh oli dan pengisian label informasi yang
benar dan adalah sangat penting untuk memastikan keakuratan pemeriksaan, analisa dan
pemberian rekomendasinya.

Hal utama yang harus diperhatikan selama melakukan pengambilan sampel oli adalah :
a. Melakukan pengambilan oli yang representative untuk memudahkan proses
pemeriksaan material yang terdapat pada sistem akibat keausan dan material asing
yang masuk kedalam sistem.
b. Melakukan pengambilan sampel tepat waktu dan secara berkala sangat penting untuk
mengetahui problem secara dini dan mempertimbangkan waktu yang optimal untuk
melakukan perbaikan.
c. Menjaga masuknya kontaminan selama proses pengambilan sample.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-2

Pengambilan contoh oli adalah sebelum filter, sebelum oli di saring. Sehingga oli masih
membawa serpihan material logam pada mesin

4.2 METODE PENGAMBILAN SAMPLE TERDIRI DARI :


a. Metode sampling valve
b. Metode pengambilan sample menggunakan vacuum extraction

A. Metode sampling valve


Metode sampling valve merupakan metode pengambilan sample oil dari sampling valve
yang dipasang pada sistem yang bertekanan. Prosedur pengambilan sample oil
menggunakan metode ini adalah :
• Menggunakan sampling bottle(169-8373), sampling probe & tubing(177-9343) dan
probe holder(162-8873).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-3

• Selalu lakukan pengambilan sample mulai dari sistem yang paling bersih terlebih
dahulu seperti hydraulic, transmisi dan engine dan lakukan pengambilan sample
sewaktu oil masih panas.

• Jangan menggunakan sampling probe yang sama untuk setiap jenis oil dan tubing
harus selalu baru untuk masing-masing pengambilan.
• Isi label botol SOS dengan lengkap sebelum memulai pengambilan sample.
Operasikan alat selama lima belas menit sehinga oil mengalir kesemua tempat pada
sistem dan turunkan RPM engine ke low idle, buka dust cup sampling valve dan
bersihkan sekelilingnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sample yang betul
betul mewakili kondisi sebenarnya.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-4

• Tekan probe ke sampling valve dan tampung sekitar 100 ml oil ke tempat oil bekas
seperti gambar diatas, Apabila oil tidak keluar pada kondisi low idle maka dibutuhkan
orang lain untuk menaikkan sedikit putaran engine hingga oil keluar. Hal ini
dilakukan untuk meyakinkan oil betul betul terbebas dari contaminant yang
mengendap pada valve dan mendapatkan sample yang representative.

• Lepas tubing dan pasang tutup botol, kemudian pasang label yang sudah
disiapkan sebelumnya.

B. Metode pengambilan sample menggunakan vacuum extraction

Prosedur pengambilan sample menggunakan metode ini adalah :


• Pengambilan sample dengan menggunakan sebuah Vacuum Pump(1U5718) dan
tubing (4C-4056). Direkomendasikan untuk menggunakan Tube Cutter(1U7648),
yang dapat dipergunakan untuk melakukan pemotongan tube dengan sebelah
tangan.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-5

• Gunakan metode ini pada sistem yang tidak dilengkapi sampling valve

• Gunakan tubing baru setiap melakukan pengambilan sample guna mencegah


contaminant.

• Gunakan vacuum pump tersendiri untuk masing-masing sistem.


• Isi label terlebih dahulu sebelum mengambil sampel.
• Operasikan alat selama lima belas menit lalu matikan dan potong selang sepanjang
minimal setengah kedalaman oil pada dipstik.
• Masukkan selang pada pada kepala vacuum pump dan kencangkan retaining nut.
Jarak ujung selang dari base vacuum pump sepanjang empat sentimeter.
• Masukkan selang pada pipa dipstik dan pasang botol sample.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-6

• Tarik handle vacuum pump untuk menghasilkan kevakuman, tahan handle dan
jangan diputar karena oil dapat masuk kedalam ruangan pompa dan memungkinkan
contaminant masuk. Jika oil masuk kedalam ruang pompa, maka pompa harus
dibersihkan sebelum melakukan pengambilan sample selanjutnya. Isi botol hingga
tiga perempat.
• Lepas selang dan pasang tutup botol beserta label yang telah disiapkan
sebelumnya.

4.3 POSISI PEMASANGAN VALVE

a. Posisi sampling valve disetiap sistem yang bertekanan pada posisi yang mudah
dijangkau dan aman.
b. Idealnya posisi sampling valve pada tempat yang dapat dijangkau dari permukaan
tanah atau pada dari tempat pijakan diluar rangka utama alat.
c. Setiap sampling valve hanya boleh dipasang pada daerah yang bertekanan 50-500 Psi
dan idealnya pada tempat yang bertekanan 50- 150 Psi.
d. Pemasangan sampling valve pada tempat dimana oil mengalir bukan ditempat yang
buntu atau diujung saluran karena pada daerah ini biasanya terdapat endapan kotoran.
e. Idealnya Sampling valve ditempatkan sebelum filter dan setelah pompa yang biasanya
pada filter base.

Hydraulic Sampling Technic

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS) 4-7

Gear Box Sampling Point

Engine Sampling Point

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Basic Maintenance


MECHANICAL TRAINING SECTION

Anda mungkin juga menyukai