REVISI : 00
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami, sehingga buku Basic Maintenance bisa tersusun.
Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mechanic dalam mengikuti training Basic
Maintenance dan memudahkan dalam memahami cara perawatan unit yang benar sesuai dengan
prosedur serta peraturan keselamatan kerja.
Dengan demikian bisa diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.
Seperti pepatah mengatakan,”Tiada Gading Yang Tak Retak”, dengan kerendahan hati maka kami
menyadari bahwa buku ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan buku di waktu yang akan datang.
Januari 2015
Training Departement
Penyusun
TRAINING PROFILE
Training Tittle
Basic Maintenance
Training prerequisites
Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Basic Maintenance adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA
Training duration
27 Hours –3 Days
90 % Inclass - Discussion
10 % Practice
Training Outcome
Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
Menjelaskan philosophy dari perawatan, meliputi definisi dan klasifikasi dari
perawatan.
Mampu menjelaskan dan melakukan prosedur starting dan stopping engine dengan
benar
Menjelaskan dan melakukan perawatan harian dan periodic service 250 s/d 4000 jam.
Training passed
Peserta dinyatakan lulus jika :
Nilai post test – Min . 75
Nilai praktek – Min. C
Recommended training
Jika berhasil lulus dari Product Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training sbb :
SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )
1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari
diri sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu
dia, seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.
6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan menghasilkan
suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.
DAFTAR ISI
Pendahuluan ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Training Profile ..................................................................................................... iii
Seven Habits.......................................................................................................... iv
Nilai Inti dan Prinsip Dasar ................................................................................... v
Kebijakan QHSE ................................................................................................... vi
Safety Golden Rules .............................................................................................. vii
Daftar Isi................................................................................................................ ix
Aspek K3LH ......................................................................................................... x
Glossarium ............................................................................................................ xviii
ASPEK K3LH
1. SAFETY GENERAL
1.1. PENGERTIAN UMUM
Pengertian safety secara umum adalah :
• Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari
1.Untuk mencapai produksi maka perlu keselamatan kerja, artinya tidak ada kecelakaan
oleh karena itu perlu pencegahan.
2.Ingat Produksi
Tidak ada produksi jika ada kecelakaan. Oleh karena itu : kecelakaan / harus
dicegah atau dihindarkan.
3.Pencegahan merupakan kunci dari produksi
Oleh karena itu pencegahan adalah keselamatan kerja, maka keselamatan kerja
adalah kunci dari produksi.
1.5. YANG TERLIBAT DI DALAM KESELAMATAN KERJA
1. Perusahaan
Kehilangan kesempatan memakai tenaga manusia.
2. Pegawai
Untuk ditempatkan pada pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
jiwanya dan menjamin bukan saja keselamatan dirinya tetapi juga teman sekerjanya.
3. Pelanggan
Hubungan kerja yang lebih baik dan sempurna.
4. Masyarakat
Hubungan kerja masyarakat yang lebih baik dan sempurna.
1.6. MANFAAT DAN TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KERJA
~ Manfaat Keselamatan Kerja
1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan
- Menjamin suatu hasil yang baik.
- Menjamin pekerjaan
- Menguntungkan masyarakat.
2. Keuntungan – keuntunngan lain
A. Menyelamatkan pegawai dari :
- Kesakitan / penderita sakit, cacat
- Kelihatan waktu berharga
- Kehilangan mencari nafkah
~ Tanggung Jawab
1. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang ( dari pimpinan
perusahaan sampai dengan bawahan).
2. Keselamatan kerja dilakukan setiap detik / waktu dimana saja.
3. Keslamatan kerja merupakan keadaan yang bebas dari segala bahaya dan
bukannya bekerja dengan bahaya atau kecelakaan.
Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang terdapat pada
label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :
Kita tidak bisa memprediksi seluruh kondisi berbahaya yang mungkin timbul pada aktivitas
operation dan maintenance. Oleh karena itu pesan keselamatan pada manual ini dan pada unit
tidak dapat mencakup semua petunjuk keselamatan dan pencegahannya.
Jika ada prosedure atau tindakan yang tidak sesuai dengan recomendasi atau yang diizinkan
seperti dalam manual ini, anda dan yang lain harus memastikan bisa melakukan seperti
prosedure serta cukup aman, tanpa merusak unit.
Jika anda tidak paham terhadap beberapa prosedure tersebut, silahkan hubungi pihak Training
Departement terdekat yang ada di lokasi kerja.
5. Bahaya panas.
Pada suhu operasi cairan pendingin sangat panas dan bertekanan. Radiator dan saluran –
salurannya berisi air dan uap panas yang dapat melukai bila bersinggungan dengan kulit.
Memeriksa ketinggian permukaan air pendingin hanya boleh dilakukan setelah engine
mati, dan tutup radiator telah cukup dingin untuk dipegang dengan tangan telanjang.
Bukalah tutup radiator dengan perlahan untuk membebaskan tekanan yang ada dalam
sistem pendingin.
Campuran air pendingin mengandung alkali bisa membuat cedera, bila terkena kulit, mata
atau mulut.
Sumber panas yang lain bisa dihasilkan dari exhaust manifold, exhaust stack, mufler,
brake module, oli hydraulik / transmisi, dll.
6. Minyak Pelumas
Oli dan komponen – komponen yang panas bisa melukai bila anda tersentuh.
Bukalah penutup tangki hidrolis bila enginenya sudah mati, tutupnya sudah cukup dingin
dan bebaskan tekanan dari dalam tangki secara perlahan – lahan
7. Battery
Battery mengeluarkan gas yang mudah terbakar dan bisa meledak, jangan merokok bila
sedang melakukan pemeriksaan battery, cairan elektrolit mengandung asam yang bisa
menyebabkan cedera fatal, selalu gunakan kaca mata pelindung yang telah diberikan
setiap melakukan pemeriksaan battery.
8. Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Semua bahan bakar , sebagian pelumas dan beberapa campuran air pendingin adalah
bahan yang mudah terbakar, kebocoran atau tumpahan bahan bakar pada permukaan
yang panas akan mengakibatkan kebakaran, pada saat melakukan pengisian bahan bakar.
Simpanlah oli dan bahan bakar ditempat yang aman dengan label jelas, jangan mengelas
pipa – pipa sebelum sebelum komponen tersebut sudah dibersihkan.
9. Naik dan Turun dari kendaraan
Jangan pernah melompat pada saat menaiki maupun menuruni unit, gunakan selalu three
point contact dan menghadap unit dengan menggunakan tangga yang telah disediakan.
10. Alat Pemadam Api
Pastikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tersedia ditempat kerja (workshop) yang
mudah dicapai dan terlihat oleh semua personel dan anda telah mendapatkan pelatihan
tentang cara penggunaannya bila terjadi kebakaran pada unit.
3.2. MENAMPUNG TUMPAHAN CAIRAN
Harap berhati-hati untuk memastikan bahwa cairan ditampung selama melakukan
pemeriksaan, perawatan, pengujian, penyetelan, dan perbaikan peralatan. Persiapkan
wadah untuk menampung cairan sebelum membuka kompartemen atau membongkar
komponen yang mengandung cairan, untuk itu perlu mengetahui hal-hal berikut :
1. Peralatan yang sesuai untuk mengumpulkan cairan dan perlengkapan yang sesuai
untuk mengumpulkan cairan.
2. Peralatan yang sesuai untuk menampung cairan dan perlengkapan yang sesuai
untuk menampung cairan.
Patuhi semua peraturan perundangan mengenai pembuangan cairan bekas.
3.3. PERNAPASAN
A. SALURAN GAS BUANG.
Harap berhati-hati. Asap buang dapat
membahayakan kesehatan Anda. Jika
mengoperasikan alat berat di lokasi tertutup, penting
untuk selalu memperhatikan ventilasi yang
memadai.
Jika terdapat debu yang mengandung asbes, ada beberapa petunjuk yang harus
diikuti:
1. Jangan menggunakan udara dari kompresor untuk membersihkan.
2. Hindari menggosok dan menggerinda material yang mengandung asbes.
3. Gunakan metode basah dalam membersihkan bahan-bahan yang mengandung
asbes.
4. Alat pembersih vakum yang dilengkapi dengan filter udara dengan efisiensi
partikulat tinggi (HEPA) juga dapat digunakan.
5. Gunakan ventilasi udara keluar pada pekerjaan didalam ruangan.
6. Gunakan alat bantu pernapasan yang layak pakai jika tidak ada cara lain untuk
mengontrol debu.
7. Jangan berada dalam daerah yang udaranya mungkin mengandung partikel
asbes.
8. Patuhi semua peraturan lingkungan yang mengatur tentang pembuangan bahan
asbes.
9. Sesuaikan tempat kerja dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
4. Untuk meyakinkan bahwa tidak ada orang lain disekitar unit, bunyikan klakson untuk
memberi tanda kepada mereka.
a. Sebelum menghidupkan engine : 1 kali.
b. Sebelum menjalankan unit : 2 kali.
c. Sebelum manuver unit : 3 kali.
5. Sebelum menghidupkan engine, pastikan bahwa semua contol lever pada posisi
“Neutral”.
6. MEMARKIR UNIT
1. Ketika memarkir unit, tempatkan pada posisi yang rata, aman dan diluar area kerja atau
ditempat parkir khusus.
2. Tempatkan gear shift lever pada posisi “Neutral”, gunakan parking brake, lock, dan
tempatkan semua lock lever ke posisi “Lock”.
3. Matikan engine dan ambil kunci kontaknya.
4. Jika melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit semua roda harus diganjal dengan stand
agar aman.
5. Jangan melakukan pekerjaan perawatan dibawah unit jika kondisi unit tidak mendukung.
C. APAR
Bagian-Bagian Alat Pemadam Api Ringan
E. Efektif Pemadaman
a) Jangan Panik dan memperhatikan keselamatan diri,
dibelakang arah angin, menjaga jarak dengan api,
memperhatikan jaringan listrik, dan pergunakan alat
pelindung diri.
b) Mengenali jenis obyek yg terbakar.
c) Membatasi api agar tidak meluas.
d) Prioritas penyelamatan korban baik itu manusia, dokumen penting, dan lainnya.
e) Mampu menggunakan alat pemadam api yg tersedia.
f) Searah dengan arah mata angin
GLOSARIUM
Schedule overhau l : Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
Condition based maintenance : Jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).
Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN)
atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.
Corrective maintenance : Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).
BAB I
PHILOSOPHY OF MAINTENANCE
1.1 DEFINISI
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau
tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance
dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih
baru, namun dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar
kondisi dan performance dari mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan
menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut soal-soal management.
Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan.
41 % 31 % 28 %
kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan
Periodic Maintenance Periodic Inspection Prosedur Pengoperasian
Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan perawatan memiliki porsi yang besar, yaitu
72 %.
Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga
umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory.
Kegiatan service meliputi :
• Pengontrolan (Inspection).
• Penggantian (Replace).
• Penyetelan (Adjusting).
• Perbaikan (Repair).
• Pengetesan (Testing).
1.2 TUJUAN
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak yang
beranggapan bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan seperti,
membersihkan filter, mengganti oli, mengganti filter, mengganti air pendingin dan
pekerjaan rutin sehari-hari lainnya. Terkadang pekerjaan overhaul, machine inspection dan
pekerjaan lainnya tidak dianggap sebagai aktivitas maintenance. Jika kita memandang
aktivitas maintenance secara total, maka maintenance bertujuan untuk :
Maintenance
50 Hours (Weekly)
Periodic Service
250 Hours
500 Hours
1000 Hours
2000 Hours
4000 Hours
Schedule Overhaul
Engine Top OH
Engine OH
Torque Conventer OH
Transmission OH
Steering OH
Final Drive OH
Other
Condition Based
Maintenance
Schedule Repair
Monitoring
Inspection Program
Counter Measure a
Factory Modification
Service News
Modification Program
A. Preventive M aintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini
dilakukan tanpa perlu menunggu tanda-tanda atau terjadinya kerusakan. Preventive
maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
a. Periodic M aintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat
bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai
dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service meter) yang ada
pada alat tersebut.
b. Periodic I nspection
Periodic inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan
mingguan (weekly – 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Pada pelaksanaan
pemeriksaan harian (daily) dapat menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya :
• Check sheet , yaitu suatu form (daftar) yang digunakan untuk mencatat hasil
operasi dari tiap-tiap alat dalam satu hari operasi.
• Daily check , yaitu suatu form (daftar) seperti halnya check sheet namun
berbeda pada ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan
dengan mudah mencatatnya.
c. Periodic Service
Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada
suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan
interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM). Perawatan alat atau machine
secara teratur (berkala) adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian alat yang bebas dari kerusakan. Selain itu,
dengan melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur
alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan
oleh factory.
Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service
(perawatan berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan
berkurangnya ongkos perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu
perawatan perlu dipersingkat dari ketentuan yang terdapat pada shop manual. Tabel
di bawah menunjukkan periodic service yang harus dilaksanakan berdasarkan
jumlah jam kerja (operating hours) yang tertera pada service meter/hour meter
(HM).
Hours M eter (HM) P eriodic Service (PS)
dst dst
Walaupun alat/machine telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum
dikapalkan, akan tetapi suatu machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-
hati pada 250 jam pertama untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari
machine. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah :
• Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low
idle) untuk memanaskannya sebelum beroperasi.
• Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle).
• Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba,
mengerem dengan tiba-tiba atau berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
• Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen
saringan yang baru dan asli.
• Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti
yang ditunjukan pada buku petunjuk.
• Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang
rekomendasikan oleh factory.
Untuk PS 250 yang pertama (initial), jika alat masih baru, maka perlu diperlakukan
secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur
pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan
memang lebih besar diawal kepemilikan alat seperti diperlihatkan pada kurva bak
mandi (bath up curve ) di bawah.
Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang.
Perawatan yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar
kenaikan biaya pada periode C menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang
dilakukan pada setiap periodic service dapat dilihat pada OMM (Operation and
Maintenance Manual).
d. Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang
dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang
ada. Schedule overhaul dilaksanakan untuk
merekondisi machine atau komponen agar kembali ke
kondisi standard sesuai dengan standard factory.
Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi oleh
kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan
operasi, pelaksanaan periodic service, keterampilan operator dan lain sebagainya.
dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification program yang
dikeluarkan oleh factory.
Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan
secara ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala
kerusakan pada komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus
membongkar komponen tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh minyak pelumas (sample) pada
alat yang dilakukan secara berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis
serta kadar logam yang terdapat di dalam minyak
pelumas tersebut, sehingga dapat diketahui
kemungkinan kerusakan yang akan terjadi. Sebagai
contoh, dapat diketahui keausan yang tidak wajar
pada bearing, sleeve, piston, crankshaft, hydraulic
pump atau valve.
Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan
kemampuan engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau
bahan anti freeze dan kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian
kerusakan yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan
melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP), juga akan membantu perencanaan
perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
E. Corrective M aintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi
machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment
(penyetelan). Berbeda dengan preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur
tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective
maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya
gejala kerusakan atau rusak sama sekali.
b. Brakedow n M aintenance
Brakedown maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine
breakdown (tidak bisa digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya kerusakan
yang diabaikan terus menerus tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan
tersebut semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan kecil tadi menjadi besar
dan menyebabkan komponen lain ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini
akan menyebabkan biaya perbaikan
melambung tinggi. Untuk menghindari ini,
lakukanlah preventive maintenance dengan
baik dan segera lakukan perbaikan jika muncul
gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih
besar dapat dihindari.
Ringkasan
M aintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory.
Soal Latihan
Jodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pilihan pada kolom B dapat digunakan
lebih dari satu kali).
KOLOM A KOLOM B
BAB II
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan
sebelum menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan
terhadadap kontrol operasi alat atau machine.
a. Pemeriksaan keliling
Pemeriksaan keliling (walk around check) adalah pemeriksaan yang dilakukan di
sekeliling dan di bawah alat atau machine, untuk memeriksa kemungkinan adanya
kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan bakar (fuel) atau oli (oil).
Kekencangan baut (bolt) dan mur (nut) diperiksa dari
kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap kondisi sistem hidrolik,
perlengkapan kerja (attachment) dan kabel (wiring)
dari kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan
keliling juga dilakukan untuk memastikan engine,
radiator dan komponen lainnya terbebas dari debu atau
kotoran yang dapat menyebabkan temperatur menjadi tinggi.
Tabel di bawah menunjukkan pemeriksaan keliling (walk around check) pada excavator PC200-
7, berdasarkan Operation and Mainteance Manual (OMM).
Check for damage, wear, play in work equipment, cylinders, linkage, hoses.
Remove dirt and dust from around the engine, battery and radiator.
Check for leakage of water or oil around engine.
Check for leakage of oil from power train case, final drive case, hydraulic tank, hose, joints.
Check the undercarriage (track, sprocket, idler, guard) for damage, wear, loose bolts, or leakage of oil
from rollers.
Periksa level bahan bakar melalui fuel gauge/dipstick (G). Jika kurang, tambah melalui
filler port (F). Pemeriksaan level bahan bakar juga dapat dilakukan melalui fuel level
gauge (G) pada monitor panel dengan posisi starting switch ON.
Periksa level engine oil melalui dipstick (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan
L, jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas
garis H, buka drain plug (P) pada bagian bawah engine oil pan, kemudian drain sebagian
oli lalu periksa kembali levelnya.
Periksa level power train oil melalui dipstick (G). Level oli
harus berada diantara tanda H dan L, jika level oli di
bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika
level oli di atas garis H, buka drain plug (P), kemudian
drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.
Periksa level hydraulic oil melalui sight gauge (G). Level oli harus berada diantara tanda
H dan L, jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli
di atas garis H, buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali
levelnya.
melakukan pemeriksaan keliling atau pemeriksaan sebelum start, pastikan tidak ada
tumpukan material yang mudah terbakar disekitar baterai dan bersihkan jika ada.
1. Starting Switch
2. Glow Switch
3. Horn Switch
4. Head Lamp Switch
5. Rear Lamp Switch
Putar tombol starting switch start ke posisi ON. Pastikan bunyi backup alarm langsung
terdengar begitu tuas transmisi dioperasikan ke posisi reverse dengan brake lock lever
ada pada posisi FREE. Jika backup alarm tidak bunyi, segera lakukan perbaikan.
m. Penyetelan
Penyetelan (adjustment) dilakukan terhadap kursi operator (operator seat), sabuk
pengaman (seat belt) dan kaca spion (mirror). Untuk unit hydraulic excavator biasa
dilakukan juga penyetelan joystick (PCCS : Palm Command Control System) dan
armrest.
A : Tarik naik lever (1) ke atas untuk mengatur posisi seperti ditunjukkan oleh tanda A.
B : Tarik lever (2) untuk mengatur sandaran kursi seperti ditunjukkan oleh tanda B.
C : Tekan lever (3) ke atas untuk mengatur sudut depan kursi.
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang.
D : Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat dimiringkan sampai 90 derajat dengan memutar
bagian bawah sandaran tangan (6).
E : Dengan mengeser lever (7) ke kanan, kursi operator, kontrol lever kiri dan kanan serta
safety lock lever akan bergeser bersamaan.
F : Putar knob (8) ke kanan untuk mengeraskan suspensi atau putar ke kiri untuk
meringankan suspensi.
• Adjust mirror
Kendorkan nut (1) dan bolt (2) untuk menaikkan spion. Atur
posisi spion agar bagian belakang sisi kiri dan kanan alat yang
tidak terlihat dapat terlihat dengan baik dari kursi operator.
Periksa bahwa safety lock (1) berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika
posisi safety lock (1) berada pada posisi FREE. Putar starting switch ke posisi ON,
kemudian periksa fungsi dari monitor atau gauge dan buzzer. Jika monitor atau gauge
tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi, ada kemungkinan terjadi kerusakan bola
lampu atau kabel monitor tidak tersambung. Pada umumnya buzzer akan berbunyi kira-
kira 1 (satu) detik, sedangkan monitor dan gauge akan menyala kira-kira 3 (tiga) detik.
Periksa bahwa safety lock berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika
posisi safety lock (1) berada pada posisi FREE. Posisikan fuel control dial pada posisi low
idling (MIN). Jika fuel control dial diposisikan pada posisi high idling (FULL), engine akan
tiba-tiba berakselerasi dengan cepat dan akan menyebabkan kerusakan pada komponen
engine.
Putar kunci pada posisi START dan lepas ketika engine sudah
running, kunci akan otomatis kembali ke posisi ON. Jangan men-
start engine terus menerus lebih dari 20 detik. Jika engine belum
bisa hidup, tunggu sedikitnya 2 (dua) menit sebelum mencoba
men-start kembali.
Jangan mengoperasikan control levers atau control pedal ketika engine oil
pressure warning lamp pada monitor menyala. Jika engine oil pressure
warning lamp tetap menyala setelah 4 (empat) s/d 5 (lima) detik, segera
matikan engine. Periksa level oli atau kemungkinan terjadi kebocoran oli.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.
b. Warming up operations
Hindari mengoperasikan atau menggerakkan lever secara mendadak. Lakukan
pemanasan terlebih dahulu. Dengan begitu umur pakai alat dapat
terjaga. Hindari juga mengakselerasi secara tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai. Jangan me-running engine pada putaran
rendah (low idling) atau tinggi (high idling) secara terus menerus
lebih dari 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak
terjadi kebocoran oli dari pipa suplai oli turbocharger. Selama pemanasan, lakukan
periksaan terhadap masing-masing lampu gauge dan monitor. Periksa juga apakah
terjadi ketidaknormalan pada warna gas buang, kebisingan atau getaran. Jika
ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.
a. Stopping Engine
Ringkasan
Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih
dahulu harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk
dioperasikan.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan
sebelum menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan
terhadadap kontrol operasi alat atau machine.
Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu
normal starting dan starting in the cold weather.
Mematikan engine secara tiba-tiba mati sebelum temperatur engine turun, akan sangat
mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba
kecuali dalam keadaan darurat. Lakukan pemeriksaan keliling setelah engine dimatikan.
Soal Latihan
Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
1. Tujuan pemeriksaan sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau
machine adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
c. Memeriksa kondisi sistem hidrolik, perlengkapan kerja dan kabel dari kemungkinan kendor atau
lepas.
d. Memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
3. Pemeriksaan unit dari kemungkinan terjadinya kebocoran fluida, misal air pendingin (coolant), bahan
bakar (fuel) atau oli (oil) adalah contoh pemeriksaan ...
a. Pemeriksaan terhadadap kontrol operasi.
b. Check after starting.
c. Walk around check.
d. Adjusting.
4. Salah satu pemeriksaan yang termasuk pemeriksaan sebelum menghidupkan adalah ...
a. Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida.
b. Pemeriksaan terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli.
c. Memeriksa kekencangan baut dan mur dari kemungkinan kendor atau lepas.
d. Pemeriksaan terhadap posisi safety lock.
5. Penyetalan yang dilakukan sebelum menghidupkan (men-start) engine, salah satunya adalah ...
a. Operator seat.
b. Main relief valve.
c. Exhaust dan intake valve.
7. Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu …
a. Normal starting dan abnormal starting.
b. Normal starting dan starting in the hot weather.
c. Normal starting dan starting in the cold weather.
d. Starting in the cold weather dan starting in the hot weather.
8. Posisi fuel control dial yang benar ketika akan men-start engine dalam kondisi normal adalah pada
posisi …
a. ON
b. START
c. Low idling (MIN).
d. High idling (MIN).
10. Me-running engine pada putaran rendah atau tinggi secara terus menerus lebih dari 20 menit akan
mengakibatkan ...
a. Engine overheat.
b. Kerusakan pada turbocharger.
c. Bahan bakar cepat habis.
d. Kerusakan pada water pump.
BAB III
PERIODIC SERVICE
Seperti telah diuraikan pada Bab I, salah satu jenis maintenance adalah periodic service. Periodic
service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan
secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service
meter/hour meter (HM). Interval pelaksanaan periodic service adalah :
• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service
Tabel di bawah menunjukkan contoh maintenance schedule chart pada unit D85ESS-2.
W hen R equired
• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.
• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
• Periksa kekencangan track.
• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
• Periksa electrical intake air heater.
• Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
• Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
• Stel celah idler.
• Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang atau lebih, atur suatu aba-
aba dan koordinasikan pekerjaan sebelumnya demi terciptanya keselamatan kerja.
• Cegah orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati machine atau unit ketika
pekerjaan dilakukan. Gantungkan tanda peringatan pada tempat duduk operator untuk
mencegah orang lain menghidupkan engine atau menjalankan unit.
• Tempatkan unit pada permukaan tanah yang keras dan rata. Turunkan attachment
kemudian posisikan transmission control lever pada posisi NEUTRAL dan brake lever
pada posisi LOCK. Pastikan semua control lever attachment berada pada posisi HOLD.
Jika memerlukan pekerjaan dengan posisi attachment (misal blade atau ripper) dalam
keadaan terangkat, maka ganjal kuat dengan menggunakan balok.
• Ketika membuka track, hindari meletakan jari diantara track shoe. Gunakan selalu
sarung tangan pengaman ketika mengerjakan cutting edges. Gunakan alat pengukur
khusus ketika pemeriksa tekanan pada sistem hidrolik.
• Lakukan penggantian di tempat yang tidak berdebu, dengan demikian dapat mencegah
debu masuk ke dalam oli.
• Hati-hati ketika membuka radiator cap dan drain plug oli terhadap kemungkinan
terjadinya semburan air atau oli dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
• Panaskan terlebih dahulu sampai mencapai temperatur 30° - 40° C sebelum membuang
oli.
• Hindari pemakaian api menyala sebagai pengganti lampu untuk memeriksa kebocoran
atau ketinggian permukaan minyak pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau elektrolit
baterai.
• Ketika mengganti oli atau saringannya, periksa minyak pelumas yang dibuang dan
saringannya dari kemungkinan terdapat serbuk logam, potongan-potongan logam atau
benda asing lainnya.
• Ketika membuka bagian-bagian dari unit yang terdapat O-ring, gasket atau seal,
bersihkan dudukan O-ring, gasket atau seal dan ganti dengan yang baru.
• Setelah melakukan penggantian oli, strainer atau elemen saringan, buanglah udara dari
sistem. Jangan membuka saringan yang terdapat pada lubang saluran pengisi ketika
mengisi oli. Periksa selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada ketinggian
yang tepat.
• Bersihkan segera semua tumpahan grease atau oli terutama pada tempat duduk
operator atau pegangan (handrail).
• Bersihkan unit seluruhnya. Hati-hati ketka membersihkan tutup saluran pengisi, nipel
daerah di sekitar dipstick, jangan sampai kotoran atau debu masuk ke dalam sistem.
Tabel di bawah menunjukkan contoh penggunaan fuel, coolant dan luubricant pada unit
D85ESS-2.
Uraian berikut merupakan contoh prosedur service pada unit D85ESS-2. Khusus untuk
pemeriksaan sebelum start (check before starting) telah diulas pada Bab 2.
lakukan pembilasan selama 10 menit. Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air,
sehingga radiator tetap penuh.
Setelah pembilasan, matikan engine lalu buka drain valve (2 dan 3), kemudian tutup
kembali jika seluruh air sudah keluar. Bersihkan cooling system dengan cairan pembilas.
Buka kembali drain valve (2 dan 3) untuk membuang seluruh air. Tutup drain valve (2
dan 3) dan isi kembali cooling system dengan air bersih sampai penuh. Buka drain valve
(2 dan 3), kemudian running engine pada putaran rendah dan lakukan pembilasan
sampai air yang keluar terlihat jernih. Atur kecepatan pengisian dan pembuangan air,
sehingga radiator tetap penuh.
Matikan engine dan tutup drain valve (2 dan 3), kemudian tambahkan air bersih sampai
meluber di lubang pengisian. Untuk membuang udara dari cooling system, dengan tutup
radiator (1) dilepas, running engine selama 5 (lima) menit pada putaran rendah,
kemudian pada putaran tinggi selama 5 (lima) menit. Matikan engine tunggu selama 3
(tiga) menit, kemudian tambah air sampai meluber di lubang pengisian.
Jika piston merah pada dust indicator terlihat, bersihkan elemen udara, kemudian reset
dust indicator. Jika setelah dibersihkan piston merah tetap terlihat, segera ganti elemen
saringan udara.
Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan grease pump, untuk
menambah kekencangan track. Gerakkan unit maju mundur untuk memeriksa apakah
kekencangan track sudah tepat. Pompa terus grease jika kekencangan belum tepat
sampai ukuran celah S adalah 0 mm. Jika kekencangan belum juga tepat, berarti telah
terjadi keasuan yang berlebih pada pin dan bushing. Untuk mengurangi kekencangan
track, kendorkan lubricator (1) secara bertahap (maksimal 1 putaran). Jika grease tidak
keluar dengan lancar, gerakkan unit maju mundur pada jarak yang pendek.
Periksa kekencangan botls track shoe (1). Kencangkan jika terdapat bolt yang kendor, dengan
urutan pengencangan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.
Standar keausan end bits dan cutting edges pada unit D85ESS-2 adalah :
Beri juga grease pada equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2
tempat).
• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang
Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug
(3) berada di bawah. Lepas oil level plug (2) dan periksa
apakah final drive case terisi penuh dengan oli. Tambah oli
jika kurang.
Periksa kekencangan fan belt dengan menekan fan belt (a) menggunakan push-pull
scale sebesar 6 kg. (STD defleksi fan belt D85ESS-2 : 6 – 10 mm). Lakukan penyetelan
jika diperlukan dengan cara mengendorkan baut dan mur (1), (2) dan (3). Lau putar
mur (4) searah jarum jam untuk mengencangkan atau putar mur (4) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk mengendorkan fan belt. Kencangkan kembali baut dan
mur (1), (2) dan (3). Periksa juga keausan atau kerusakan alur V pada fan belt. Ganti
jika memang ditemukan keausan kerusakan pada fan belt.
Lepas gromment kemudian buka drain plug (P) untuk membuang oli. Lepas bolts (2)
untuk melepas cover (1). Lepas bolts (5), kemudian lepas cover (6). Keluarkan elemen
(7) lalu pasang elemen yang baru. Luruskan lubang pada cover (6) dengan lubang A,
kemudian kencangkan baut (4).
Hidupkan engine. Posisikan safety lever (1) pada posisi FREE. Operasikan blade control
lever (2) untuk menaikkan blade. Posisikan parking lever pada posisi FREE. Injak brake
pedal (4) dan posisikan gear shift lever (5) pada kecepatan 2 (dua). Tarik fuel control
lever (6) dan naikkan putaran engine secara bertahap sampai mencapai high idling.
Jika unit tidak bergerak, maka brake dalam kondisi baik.
• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine
Lepas cover bawah engine dan tempatkan wadah untuk menampung oli. Buka drain
plug (P) perlahan untuk membuang oli. Setelah selesai
pasang kembali drain plug (P). Dengan menggnakan filter
wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan dengan arah
jarum jam untuk melepasnya. Pada saat pemasangan,
lapisi permukaan packing cartridge yang baru dengan
engine oil. Kencangkan sampai pemukaan packing rapat
dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ¾ - 1
putaran.
• Tempatkan wadah penampung oli di bawah power train case. Buka drain plug (P)
untuk membuang oli. Setelah selesai, pasang kembali drain plug
(P). Bersihkan juga power train case breather.
Untuk membersihkan strainer, lepas bolts (3) kemudian lepas
cover (4). Keluarkan spring (5) dan strainer (6). Bersihkan semua
kotoran pada strainer (6), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga
bagian dalam strainer case dan part yang dilepas.
Untuk mengganti filter oli hidrolik, lepas gromment kemudian buka drain plug (3).
Lepas bolts (5) untuk melepas cover (4).
Ringkasan
Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine selalu dalam keadaan
siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya perbaikan
dikemudian hari.
Interval pelaksanaan telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM). Interval
pelaksanaan periodic service adalah :
• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service
Soal Latihan
Beri tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-
soal di bawah ini.
11. Tujuan melakukan perawatan secara berkala adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Menjadikan alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menjadikan alat/machine selalu dalam kemampuan yang prima.
c. Meningkatkan biaya perbaikan dikemudian hari.
d. Mengetahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi.
12. Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour
meter (HM) disebut ...
a. 50, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 hours service.
b. Check before starting.
c. Check when required.
d. Periodic service.
14. Sebelum menghidupkan engine untuk mengoperasikan alat/machine, terlebih dahulu harus dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Periksa brake pedal travel.
b. Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
c. Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
d. Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.
15. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada 50 hours service adalah …
a. Pemeriksaan, pembersihan dan pengganti elemen pembersih udara.
b. Pemeriksaan dust indicator.
c. Pemeriksaan kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
17. Service yang dilakukan pada saat hour meter menunjukkan angka 1500 adalah …
a. 250 hours service.
b. 1000 hours service.
c. 1500 hours service.
d. 2000 hours service.
18. Pada saat unit telah dioperasikan selama 3750 hours, maka service yang dilakukan adalah …
a. 250 hours service.
b. 750 hours service.
c. 1000 hours service.
d. 3750 hours service.
19. Tekanan maksimal yang diizinkan pada saat membersihkan elemen saringan udara dengan udara
kering bertekanan adalah …
a. 5 kg/cm2.
b. 6 kg/cm2.
c. 7 kg/cm2.
d. 8 kg/cm2.
BAB IV
PENGAMBILAN OLI BERKALA (SOS)
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan tentang cara
pengambilan contoh oli yag benar.
Tujuan dilaksanakannya SOS ini adalah untuk Mengetahui kondisi oli dan kondisi
komponen–komponen dimana oli tersebut bekerja. Pengambilan contoh olinya dilakukan
secara berkala dari tiap sistem (engine, hidrolik, drive train, final drive) untuk diperiksa di
laboratorium SOS Caterpillar yang saat ini ada di dua lokasi di Indonesia yaitu di Jakarta
dan di Balikpapan. Prosedur pengambilan contoh oli dan pengisian label informasi yang
benar dan adalah sangat penting untuk memastikan keakuratan pemeriksaan, analisa dan
pemberian rekomendasinya.
Hal utama yang harus diperhatikan selama melakukan pengambilan sampel oli adalah :
a. Melakukan pengambilan oli yang representative untuk memudahkan proses
pemeriksaan material yang terdapat pada sistem akibat keausan dan material asing
yang masuk kedalam sistem.
b. Melakukan pengambilan sampel tepat waktu dan secara berkala sangat penting untuk
mengetahui problem secara dini dan mempertimbangkan waktu yang optimal untuk
melakukan perbaikan.
c. Menjaga masuknya kontaminan selama proses pengambilan sample.
Pengambilan contoh oli adalah sebelum filter, sebelum oli di saring. Sehingga oli masih
membawa serpihan material logam pada mesin
• Selalu lakukan pengambilan sample mulai dari sistem yang paling bersih terlebih
dahulu seperti hydraulic, transmisi dan engine dan lakukan pengambilan sample
sewaktu oil masih panas.
• Jangan menggunakan sampling probe yang sama untuk setiap jenis oil dan tubing
harus selalu baru untuk masing-masing pengambilan.
• Isi label botol SOS dengan lengkap sebelum memulai pengambilan sample.
Operasikan alat selama lima belas menit sehinga oil mengalir kesemua tempat pada
sistem dan turunkan RPM engine ke low idle, buka dust cup sampling valve dan
bersihkan sekelilingnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sample yang betul
betul mewakili kondisi sebenarnya.
• Tekan probe ke sampling valve dan tampung sekitar 100 ml oil ke tempat oil bekas
seperti gambar diatas, Apabila oil tidak keluar pada kondisi low idle maka dibutuhkan
orang lain untuk menaikkan sedikit putaran engine hingga oil keluar. Hal ini
dilakukan untuk meyakinkan oil betul betul terbebas dari contaminant yang
mengendap pada valve dan mendapatkan sample yang representative.
• Lepas tubing dan pasang tutup botol, kemudian pasang label yang sudah
disiapkan sebelumnya.
• Gunakan metode ini pada sistem yang tidak dilengkapi sampling valve
• Tarik handle vacuum pump untuk menghasilkan kevakuman, tahan handle dan
jangan diputar karena oil dapat masuk kedalam ruangan pompa dan memungkinkan
contaminant masuk. Jika oil masuk kedalam ruang pompa, maka pompa harus
dibersihkan sebelum melakukan pengambilan sample selanjutnya. Isi botol hingga
tiga perempat.
• Lepas selang dan pasang tutup botol beserta label yang telah disiapkan
sebelumnya.
a. Posisi sampling valve disetiap sistem yang bertekanan pada posisi yang mudah
dijangkau dan aman.
b. Idealnya posisi sampling valve pada tempat yang dapat dijangkau dari permukaan
tanah atau pada dari tempat pijakan diluar rangka utama alat.
c. Setiap sampling valve hanya boleh dipasang pada daerah yang bertekanan 50-500 Psi
dan idealnya pada tempat yang bertekanan 50- 150 Psi.
d. Pemasangan sampling valve pada tempat dimana oil mengalir bukan ditempat yang
buntu atau diujung saluran karena pada daerah ini biasanya terdapat endapan kotoran.
e. Idealnya Sampling valve ditempatkan sebelum filter dan setelah pompa yang biasanya
pada filter base.