Anda di halaman 1dari 47

FIRE SUPRESSION

REVISI : 00

PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA


OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
2015
PENDAHULUAN i

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan kemampuan kepada kami, sehingga buku pegangan mekanik untuk fire supression ini bisa
tersusun.

Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mekanik dalam mengikuti training
fire supression dan memudahkan dalam maintenance & trouble shooting unit yang sedang
terjadi masalah dengan prosedur serta peraturan keselamatan kerja. Dengan demikian bisa
diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.

Seperti pepatah mengatakan,”jika anda merasa lelah dalam belajar maka anda akan
merasakan pahitnya kebodohan”, dengan kerendahan hati maka kami menyadari bahwa buku ini
masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca, demi kesempurnaan buku pegangan mekanik di waktu yang akan datang.

Maret 2015

Training Department

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN ii

TRAINING PROFILE
Training Tittle
 FIRE SUPRESSION
Training prerequisites
 Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Fire Suspression adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA.
Supplementary training manual
 Untuk kelancaran proses pemahaman Fire supression, diperlukan sarana penunjang dari
factory, sbb :
 Shop manual
Training duration
 24 Hours –2 Days
 60 % Inclass - Discussion
 40 % Practice
Training Outcome
 Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
 Memahami cara kerja ROP, LOP, VS-R CONTROL SYSTEM
 Melakukan maintenance dan trouble shooting sederhana
Training passed
 Peserta dinyatakan lulus jika :
 Nilai post test – Min . 70
 Nilai praktek – Min. C
Recommended training
 Jika berhasil lulus dari Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training yang lebih
dalam lagi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iii

SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )

1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari diri
sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu dia,
seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.

2. BEGIN WITH THE END MIND.


Mulailah sesuatu pekerjaan dengan tujuan jelas.
Jika orang tidak mempunyai target atau tujuan yang jelas maka orang tersebut
selamanya akan menemui kegagalan, sebab apa yang ia jalankan atau kerjakan
dilakukan tanpa arah ataupun perencanaan yang jelas.

3. PUT FIRTS THINK FIRTS.


Tempatkanlah yang utama dengan tujuan yang jelas.
Bila seseorang selalu mengerjakan yang kecil-kecil atau bukan utama, maka ia tidak
akan selesai dengan tugasnya.

4. THINK WIN – WIN.


Berpikirlah dan bertindaklah selalu untuk kebaikan maupun keuntungan kedua belah
pihak, jangan menjatuhkan orang lain untuk keuntungan diri sendiri.

5. SEEK TO UNDERSTAND AND TO BE UNDERSTOOD.


Belajarlah mengerti apa yang dimaksud atau dipikirkan oleh partner dan barulah
mencoba membuat partner mengerti apa yang kita maksud. Kebanyakan orang ingin
agar orang lain mengerti apa yang kita inginkan, tapi tidak mau mengerti apa yang
orang lain pikirkan.

6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan menghasilkan
suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.

7. SHARPEN THE SAW.


Asahlah kebiasaan anda dan teman anda setiap saat agar enam kebiasaan diatas tidak
terpolusi oleh kebiasaan lain.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
PENDAHULUAN iv

DAFTAR ISI
Pendahuluan ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Training Profile ................................................................................................................... ii

Seven Habits (7 Kebiasaan Baik) ........................................................................................ iii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iv

1. PENGENALAN CHUBB PEFS SUPRESSION SYSTEM ........................................ 1

2. KOMPONEN SYSTEM (GENERAL) ........................................................................ 3

3. ROP SYSTEM ............................................................................................................. 9

4. LOP SYSTEM ............................................................................................................. 15

5. PERAWATAN & PEMERIKSAAN CHUBB ROP & LOP ....................................... 20

6. REFILL & RECHEARGE CHUBB PEFS LOP & ROP ............................................ 22

7. CHUBB PEFS VS-R CONTROL .............................................................................. 24

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 1

1. PENGENALAN CHUBB PEFS FIRE SUPRESSION SYSTEM

PEFS – PRE ENGINERED FOAM SYSTEM

Fire Superssion System

Sistem pemadam kebakaran yang dirancang sesuai dengan aturan design Chubb
PEFS dengan memperhitungkan luas daerah yang akan dilindungi dan potensi
bahaya kebakaran yang ada pada unit tersebut.
Chubb PEFS Fire Supression System merupakan sistem pemadam kebakaran
terbatas dan tidak dirancang atau di peruntukan untuk memadamkan seluruh
kebakaran, terutama jika kebakaran terjadi diluar area yang dilindungi oleh
sistem pemadam, juga jika banyaknya material yang mudah terbakar disekitar area
kebakaran serta adanya supply oksigen dalam jumlah yang besar secara terus
menerus.
Jadi sangat penting adanya alternatif peralatan pemadam lain seperti: Fire
Extinguisher (APAR), truck pemadam kebakaran dsb. sebagai alternatif jika sistem
pemadam yang ada tidak dapat memadamkan api secara keseluruhan.

Potensi bahaya kebakaran pada kendaraan:


Sumber Panas Bahan Bakar
 Exhaust Manifold  Fuel Filter & Oil Filter
 Turbo Charger  Fuel Pump
 Komponen Elektik  Hydraulic & Fuel Lines
 Kotoran di sekitar engine

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 2

Chubb PEFS menggunakan foam (air & AFFF) untuk memadamkan api karena :
1. Penyemprotan foam akan menutupi api.
2. Mendinginkan komponen yang panas dan mencegah munculnya kembali api.
3. Menghasilkan lapisan foam yg menutupi tumpahan bahan bakar yg dapat terjadi
di bawah kendaraan.
4. Foam tidak dapat mengeras seperti pada powder system.

Pada Fire supression sistem terdapat tiga (3) jenis sistem pengoperasian, yang
dibedakan berdasarkan aktifasi fire suppression system.

1. R.O.P ( Rise Of Pressure )


Diaktifkan dengan penambahan tekanan pada jalur aktifasi. Penambahan
tekanan ini di hasilkan dari aktifasi Actuator (cartridge) dan Pyrotube (pyrowick).

2. L.O.P ( Loss Of Pressure )


Diaktifkan dengan melepaskan/pengurangan tekanan pada jalur aktifasi.
Pengurangan tekanan ini di lakukan dengan membuka valve Actuator atau
bocornya Detection Tubing.

3. VS Control - R (Vehicle Suppression Control Rechargeable)


Dapat digunakan pada system ROP & LOP dengan menggunakan sistem
deteksi, sistem aktifasi dan sistem monitoring elektrik.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 3

2. KOMPONEN CHUBB PEFS (GENERAL)

2.1. CYLINDER BRACKET ASSY

2.2. FOAM CYLINDER

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 4

2.3. FIRE PANEL

Berfungsi untuk memberikan indikasi visual


(LED) dan audio ( buzzer) mengenai status
dari sistem fire supression. Di lengkapi
dengan engine shutdown (otomatis) dan
dapat di tunda secara manual dengan
tombol delay shutdown.

Panel alarm akan memonitor pressure


swicth yang terpasang di system dan
memberikan peringatan melalui audio
(suara alarm) maupun visual (lampu)
mengenai kondisi pressure cylinder (cylinder
low pressure) dan alat aktifasi ( actuator,
pyrotube.

Terdapat engine shutdown delay timer pada


panel yang berfungsi untuk menunda
engne shutdown dan dapat diatur untuk
penundaan shutdown 15 detik atau30 detik.

2.4. NOZZLE KIT ASSY

Berfungsi untuk menyalurkan larutan foam ke area yang di lindungi.


Terdapat 5 type standard nozzle kit.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 5

Terdapat 3 type nozzle berdasarkan sudut penyemprotan:

2.5. AFFF ( Aqueous Film Forming Foam )


Foam merupakan lapisan penutup dan pendingin yang dihasilkan oleh air,
udara , dan foam concentrate ( AFFF foam ) dan masa pakainya satu tahun.
Spesifikasi Chubb Foam AFFF :
‐ Concentration : 3 % AFFF
‐ Titik beku : - 4˚C
‐ Titik didih : 100 ˚C
‐Min. suhu pemakain : 1.7 ˚C
Foam memadamkan api dengan empat cara:
‐ Menutupi api dan mencegah udara bercampur dengan uap/gas yg mudah
terbakar.
‐ Menahan uap/gas yg mudah terbakar dan mencegah penyebarannya.
‐ Memisahkan api dengan bahan bakar.
‐ Mendinginkan bahan bakar dan menutupi permukaan logam/metal.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 6

Aqueous film memisahkan bahan bakar, oksigen dan api, sedangkan foam
melindungi dari panas

2.6. MONITORING CHUBB PRE ENGINEERED FOAM SYSTEM

a. LED “ Fire Alarm” (Merah).


Sebagai indikator fire suspression
aktiv dan delay engine shut down di
mulai.

b. LED “ON” (Hijau) .


Sebagai indikator fire panel bekerja
dan mendapat power suplay.

c. LED “ ENGINE SHUTDOWN”


(Kuning).
Sebagai indikasi jika engine shutdown
aktif

d. LED “ CYLINDER PRESSURE LOW”


(Kuning)
Sebagai indikasi jika tekanan di dalam
cylinder kurang (Optional)

e. Tombol “RESET/TEST” (Merah)


Berfungsi untuk mereset engine shutdown dan mengaktifkan engine shut
down secara manual.

f. Tombol “ DELAY SHUTDOWN” ( Biru)


Berfungsi untuk menunda engine shutdown secara manual

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 7

2.6.1. KONDISI NORMAL

Pada kondisi normal LED “ON” ( Hijau ) akan menyala.

Test fungsi sistem monitoring & engine


shutdown:

 Tekan dan tahan Tombol Reset/Test


selama 4 detik dan lepaskan untuk
melakukan check sistem monitoring &
engine shutdown.

 Tekan lagi untuk Reset.

Setelah Engine Shutdown aktif tombol


Reset juga perlu di tekan untuk
mengembalikan sistem ke kondisi
normal.

2.6.2. KONDISI FIRE SUSPRESSION AKTIF

Jika Aktuator diaktifkan atau Pyrotube mendeteksi panas:

 LED “Fire Alarm” (merah) akan


menyala dan buzzer akan berbunyi.

Saat ini engine masih hidup untuk


memberi kesempatan pada operator
untuk menghentikan kendaraan di
tempat yang aman.

 LED “Engine Shutdown” (Kuning)


akan menyala 15 detik/30 detik
kemudian dan mesin mati.

Engine Shutdown dapat ditunda


dengan menekan Tombol Delay
Shutdown.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 8

2.6.3. KONDISI TEKANAN CYLINDER KURANG (optional)

Jika tekanan di dalam cylinder kurang


maka LED “Cylinder Pressure Low”
(Kuning) akan menyala dan buzzer akan
berbunyi. Engine shutdown tidak bekerja
(mesin tetap hidup).

Kondisi ini akan tetap terjadi sampai


tekanan cylinder ditambah. Sebelum
menambah tekanan pada cylinder
pastikan penyebab kebocoran telah di
perbaiki. Jika cylinder kosong lakukan
pengisian ulang/recharge sesuai
prosedur.

2.7. SHUTDOWN PANEL ALARM WIRING DIAGRAM

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 9

3. ROP SYSTEM ( RISE OF PRESSURE )

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 10

3.1. CYLINDER VALVE ROP

3.2. PRESSURE SWICTH (ROP)

Berfungsi untuk memberikan sinyal ke panel alarm jika terjadi adanya


peningkatan tekanan atau penurunan tekanan pada jalur aktifasi dan jalur
deteksi serta cylinder.

Discharge Pressure switch (200 kpa N/C) pada manifold block.


Berfungsi Untuk memonitor system aktifasi. Saat fire supression diaktifkan
pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED “Fire Alarm” dan buzzer
pada panel alarm akan menyala dan engine shutdown delay akan bekerja.

Cylinder Pressure switch (1050 kPa N/O) pada cylinder valve (Optional).
Berfungsi untuk memonitor tekanan dalam cylinder. Jika tekanan cylinder
dibawah 1050 kPa maka pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED
“Cylinder Pressure Low” pada panel alarm akan menyala dan buzzer
berbunyi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 11

3.3. MANIFOLD BLOCK ASSY

Berfungsi untuk memastikan


tekanan/pressure yang di hasilkan
oleh semua aktuator dan pyrotube
mengalir menuju cylinder valve.

Di lengkapi dengan check valve


pada setiap lubang input dari
komponen aktivasi & deteksi.

Check valve berfungsi untuk


mamastikan tekanan mengalir ke
satu arah dan mencegah tekanan
mengalir ke arah sebaliknya

3.4. MANUAL ACTUATOR


Berfungsi untuk mengaktifkan fire supression sistem secara manual dengan
menyalurkan tekanan yang ada di dalam tabung / cartridge ke silinder valve.
Terdapat dua tipe actuator R.O.P yaitu :
 PVC Enclosure ( Internal Actuator )
 Surface/Flush Mounted ( External
Actuator)

Cartridge CO² :
 Service Life 5 tahun.
 Tekanan ± 5.6Mpa @ 20°C
 Kapasitas 95 cc & berat isi 60 g ± 3 g
 Total berat cartridge 265 g ± 3 gr
 Cartridge harus di ganti jika berat telah
berkurang 10% dari berat asal
Maximum jarak yang diijinkan antara actuator
ke cylinder valve adalah 20 m, dan Satu
manual actuator CO2 dapat mengaktifkan maksimal 6 silinder.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 12

3.5. PYROTUBE
 Pendeteksi panas.
 Mengaktifkan sistem secara otomatis

 Aktif pada temperature maksimal 175° celcius.


 Dapat menghasilkan tekanan hingga 11 Mpa.
 Saat instalasi harus menggunakan filter.
 Dapat terbakar tanpa oksigen, tahan terhadap kelembaban dan masa
pemakaian satu tahun.
 Jarak antara daerah yg akan di deteteksi dengan pyrotube minimal 20 cm
dan maksimal 1 meter.

o
Maksimal suhu di sekitar pyrotube 100 C untuk mencegah
kesalahan aktivasi.

3.6. CARA KERJA DAN PENGOPERASIAN CHUBB PEFS ROP

1. Tekanan gas yang di hasilkan dari


salah satu komponen aktifasi (aktuator,
pyrotube, detecting tubing) menekan
pneumatic piston dan valve stem assy.

2. Cylinder valve terbuka dan


menyalurkan foam dari dalam cylinder
ke discharge line.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 13

3.7. AKTIFASI MANUAL ROP – ACTUATOR

Ketika actuator ROP ditekan tekanan gas CO2 masuk ke jalur aktifasi menuju
ke manifold,tekanan gas CO2 yang ada pada manifold kemudian masuk ke
cylinder valve dan menekan piston pneumatik dan juga menekan steam assy
sehingga foam bertekanan keluar menuju discharge line dan nozzle.
Pada saat yang sama pressure sensor swicth membaca ada tekanan dari jalur
aktifasi (tekanan pada manifol dari tekanan gas CO2 actuator) sehingga panel
alarm / buzzer berbunyi di sertai menyala lampu LED merah, lampu LED
kuning “ engine shutdown delay” juga menyala dan mulai menghitung mundur
(Delay) untuk membuat engine benar-benar shutdown.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 14

3.8. AKTIVASI OTOMATIS ( PYROTUBE )

Aktivasi otomatis dengan pyrotube memanfaatkan panas di sekitar pyrotube,


jika temperatur mencapai 175oC maka pyrotube dapat menghasilkan tekanan
sebesar 11 Mpa, sehingga tekanan gas CO2 masuk ke jalur aktifasi menuju ke
manifold, tekanan gas CO2 yang ada pada manifold kemudian masuk ke
cylinder valve dan menekan piston pneumatik dan juga menekan steam assy
sehingga foam bertekanan keluar menuju discharge line dan nozzle.

Pada saat yang sama pressure sensor swicth membaca ada tekanan dari jalur
aktifasi (tekanan pada manifol dari tekanan gas CO2 actuator) sehingga panel
alarm / buzzer berbunyi di sertai menyala lampu LED merah, lampu LED
kuning “engine shutdown delay” juga menyala dan mulai menghitung mundur
(Delay) untuk membuat engine benar-benar shutdown.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 15

4. LOP SYSTEM ( LOSS OF PRESSURE )

4.1. INSTALASI LOP

4.2. FOAM CYLINDER LOP

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 16

4.3. CYLINDER VALVE LOP

4.4. PRESSURE SENSOR LOP

Berfungsi untuk memberikan sinyal ke panel alarm jika terjadi adanya


peningkatan tekanan atau penurunan tekanan pada jalur aktifasi dan jalur
deteksi serta cylinder.

Discharge Pressure switch (1200 kpa N/O) pada jalur aktifasi berfungsi untuk
memonitor system aktifasi. Saat fire supression diaktifkan maka tekanan pada
jalur aktifasi akan turun, saat mencapai tekanan 1200 kpa pressure switch akan
terputus (open circuit) dan LED “Fire Alarm” dan buzzer pada panel alarm akan
menyala dan engine shutdown delay akan bekerja.
Cylinder Pressure switch (1050 kPa N/O) pada cylinder valve (Optional)
berfungsi untuk memonitor tekanan dalam cylinder. Jika tekanan cylinder
dibawah 1050 kPa maka pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED
“Cylinder Pressure Low” pada panel alarm akan menyala dan buzzer berbunyi.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 17

4.5. MANUAL ACTUATOR

Berfungsi untuk mengaktifkan fire supression sistem secara manual dengan


melepaskan tekanan yang ada pada jalur
aktifasi.
Terdapat dua tipe actuator L.O.P yaitu :
1. Twist Knob Actuator
 Internal Actuator (118552)
Menggunakan silencer pada output
line
 External Actuator (118553)
Menggunakan elbow adaptor pada output line

Untuk mengaktifkan Fire Supression Putar Knob ke Kiri

2. Push Button Actuator (47124) Untuk


mengaktifkan Fire Supression
 Cabut Pull Pin
 Tekan Tombol

4.6. DETECTION TUBING

 Aktif pada temperature maksimal 160° – 180° celcius.


 Minimum bending / bengkok radius 5 cm.
 Masa pemakaian satu tahun.
 Jarak antara daerah yg akan di deteteksi dengan detection tubing minimal
20 cm dan maksimal 1 meter.

Maksimal suhu di sekitar pyrotube 90°C untuk mencegah


kesalahan aktivasi

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 18

4.7. CARA KERJA DAN PENGOPERASIAN CHUBB PEFS LOP

1. Tekanan gas yang dilepaskan dari salah


satu komponen aktifasi actuator, detection
tubing dari saluran no.1 menyebabkan
tekanan pada ruang di atas piston
berkurang/hilang.

2. Piston bergerak ke atas karena tekanan


foam dari dalam silinder lebih tinggi dari
ruang diatas piston sehingga foam dari
dalam silinder keluar ke discharge line
melalui saluran no.2

4.8. AKTIFASI MANUAL LOP – ACTUATOR

Pada kondisi normal tekanan gas di jalur aktivasi sekitar 2000 Kpa,keteka
manual actuator di tekanan gas di jalur aktifasi akan “dibocorkan” dan tekanan
turun. Karena tekanan foam cylinder lebih tinggi sehingga dapat menekan
piston pada cylinder valve dan foam bertekanan keluar melalui discharge line
menuju nozzle.
Pada saat yang sama pressure switch mendeteksi adanya penurunan tekanan
pada jalur aktifasi sehingga panel alarm berbunyi/buzzer disertai lampu merah
menyala (kondisi fire suspression aktif) dan juga lampu kuning menyala (engine
shutdown - delay).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 19

AKTIFASI MANUAL ACTUATOR

1. Cabut Pull Pin.


2. Tekan tombol Manual Release / Actuator

4.9. AKTIFASI OTOMATIS LOP – DETECTING TUBING

Ketika detecting tubing mendapat temperature sekitar 160oC – 180oC tubing


akan pecah sehingga tekanan gas di jalur aktifasi akan bocor dan tekanan
turun. Karena tekanan foam cylinder lebih tingggi sehingga dapat menekan
piston pada cylinder valve dan foam bertekanan keluar melalui discharge line
menuju nozzle.
Pada saat yang sama pressure switch mendeteksi adanya penurunan tekanan
pada jalur aktifasi sehingga panel alarm berbunyi/buzzer disertai lampu merah
menyala (kondisi fire suspression aktif) dan juga lampu kuning menyala (engine
shutdown - delay) .

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 20

5. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN CHUBB PEFS ROP DAN LOP

1. Periksa tekanan pada cylinder dan sistem. Pastikan berada pada daerah range
hijau (1350 Kpa). Jika tekanan turun segera lakukan recharge.

2. Periksa actuator dalam kondisi baik, bersih dan mudah terjangkau.


Pastikan pull pin tidak hilang dan terpasang segel biru.
3. Pastikan untuk manual Actuator LOP tekanan harus pada range hijau

4. Periksa dan test Fire Alarm Panel.


Tekan tombol “TEST” untuk mengecek fungsi buzzer dan engine shutdown.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 21

5. Periksa kondisi fire supression system secara umum.


(Tubing, hose, nozzle kit, kabel, braket & mounting)

6. Gunakan Sheet pada saat melakukan perawatan berkala.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 22

6. REFILL & RECHARGE CHUBB PEFS LOP & ROP

6.1. REFILL FOAM CYLINDER - ROP

1. Pastikan type cylinder yang akan di isi ulang, dengan melihat model yang
tertera pada name plate.
2. Pastikan tidak ada tekanan dalam cylinder dengan melihat pressure gauge
(6)
3. Buka filler plug (2) dengan perlahan, biarkan tekan yang tersisa di dalam
cylinder keluar.
4. Pastikan anti overfill tube (3) terpasang dengan baik agar air yang di isi
tidak berlebihan. Anti overfill tube berfungsi sebagai pembatas air yang
masuk.
5. Isi air melalui lubang pengisian (lihat tabel untuk kapasitasnya)
6. Lepas anti overfill tube melalui isi AFFF (foam), lalu pasang kembali anti
overfill tube.
7. Pasang dan kencangkan filler plug.
8. Buag sisa tekanan dalam cylinder valve dengan menekan release valve.
9. Isi tekanan ke dalam cylinder dengan nitrogen hingga tekanan 1350 Kpa
atau mencapai range hijau pada pressure gauge melalui recharge valve (1)
10. Bersihkan cylinder dan cylinder valve.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 23

6.2. REFILL CYLINDER FOAM - LOP

1. Pastikan type cylinder yang akan diisi


ulang, dengan melihat model yang
tertera pada name plate.
2. Pastikan tidak ada tekanan dalam cyl
dengan melihat pressure gauge (6).
3. Buka filler plug (2) dengan perlahan,
biarkan tekan yang tersisa di dalam
cylinder keluar.
4. Pastikan anti overfill tube (3) terpasang
dengan baik agar air yang di isi tidak
berlebihan. Anti overfill tube berfungsi
sebagai pembatas air yang masuk.
5. Isi air melalui lubang pengisian (lihat
tabel untuk kapasitasnya)
6. Lepas anti overfill tube melalui isi
AFFF (foam), lalu pasang kembali anti
overfill tube.
7. Pasang dan kencangkan filler plug.
8. Lepaskan hose aktifasi dan pasang pada charging tool dan beri tekanan
2000 Kpa. Pastikan tidak ada kebocoran pada jalur aktifasi.
9. Isi tekanan dengan nitrogen melalui recharge valve (1) pada cylinder valve
hingga mencapai tekanan 1350 Kpa atau mencapai daerah hijau pada
pressure gauge.
10. Pastikan tekanan yang terlihat pada pressure gauge di cylinder dan
actuator sama.
11. Bersihkan cylinder dan cylinder valve.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 24

7. CHUBB PEFS VS – R CONTROL (VEHICLE SUPPRESSION RECHARGEABLE)

Secara basic VS-R Control menggunakan ROP/LOP sistem, akan tetapi sistem di
lengkapi dengan control module sehingga mempunyai keuntungan yang lebih baik
lagi.

VS-R CONTROL

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 25

7.1. FEATURE & BENEFIT VS-R CONTROL VS ROP/LOP SYSTEM

Dari tabel di atas dapat di pahami bahwa begitu banyak keuntungan yang ada
pada sistem VS-R CONTROL dari pada sistem dasar pada ROP & LOP.
Sehingga banyak kita temui sekarang pada unit alat berat yang terbaru telah
menggunakan fire suppression telah menggunakan sistem VS-R Control.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 26

7.2. KOMPONEN VS-R CONTROL SYSTEM

7.2.1. DISPLAY PANEL

1. LED “POWER” (Hijau & Orange)


Hijau - Control module mendapat arus dari battery.
Orange - Control module mendapat arus ari back up battery.
Arus/battery dari unit terputus.
2. LED “ALARM” (Merah).
Menyala saat fire alarm aktif.
3. LED “DISCHARGE” (Orange).
Menyala saat Foam di keluarkan.
4. LED “ SHUTDOWN” ( Orange & Merah).
Orange - Menyala dan berkedip saat fire alarm aktif (mode delay
shutdown).
Shutdown delay extension hanya bisa di gunakan saat LED
berkedip.
Merah - Menyala apabila engine shutdown aktif/Mesin mati.
5. LED “FAULT” (Orange)
Menyala saat terjadi kesalahan pada sistem.
6. LED “ISOLATED”
Menyala saat isolasi pada sistem di lakukan/maintenance isolated.
7. TOMBOL “DIM”
Untuk mengatur cahaya
dari lampu LED pada panel
secara manual.
Fungsi dimming secara
otomatis oleh sensor lampu
yang terpasang pada
display.
8. TOMBOL “DELAY”
Berfungsi untuk menunda
waktu shutdown (shutdown
delay extension)
9. TOMBOL “TEST”
Berfungsi untuk mengetest
fungsi LED indikator dan
buzzer/alarm secara
manual.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 27

7.2.2. MANUAL RELEASE

Berfungsi untuk mengaktifkan Fire suppression secara manual.


Manual release ini bekerja secara electrik dengan mengalirkan listrik
kembali ke control modul dengan tahanan/resistan tertentu
 Posisi stand by / normal tahanan sebesar 1000 ohm.
 Posisi aktif / tekan tahanan sebesar 33 ohm.
 Fault jika tahanan tidak terbaca / kabel putus.

Untuk mengaktifkan fire suppression:


1. Cabut pull pin.
2. Tekan tombol manual release.

Saat tombol manual release di tekan maka control module akan


mengalirkan arus ke selenoid untuk membuka cylinder valve.

7.2.3. CONTROL MODULE

Berfungsi mengatur semua fungsi dari fire suppression system Control


module ini di aktifkan dengan arus 24 volt dengan output 12 volt.
Fault akan muncul jika arus dari unit < 20 volt atau > 30 volt.

Control module ini di lengkapi dengan back-up battery dan charger unit
yang berfungsi untuk mengaktifkan control module jika arus dari battery
unit terputus dan dapat bekerja selama 72 jam dan dapat mengisi ulang
secara otomatis.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 28

Back-up battery terdiri dari 10 battery AA (12 volt, 2000 mAh)


rechageable. Fault akan muncul jika arus dari back-up battery < 12 volt.

7.2.4. LHD (LINEAR HEAT DETECTOR) CABLE & EOL RESISTOR

Berfungsi sebagai pendeteksi panas dan memberi sinyal ke control


module. LHD merah (87000) bekerja pada suhu 168 oC – 180 oC.
Maksimum ambient temperature 105oC. EOL (End Of Line) resistor
(87003) adalah tahanan sebesar 1000 ohm dan di pasang di ujung LHD
cable. Berfungsi sebagai pembeda arus kembali ke VS control module
sehingga control module dapat memaca status dari LHD cable.
Jika suhu pada LHD cable mencapai suhu leleh dan LHD akan meleleh
dan mengakibatkan hubungan arus pendek dan memberi sinyal ke
control module ( pada kondisi ini tahanan 0 ohm ). Pada kondisi
normal/tidak aktif arus paada LHD akan melewati tahanan sebesar 1000
ohm pada EOL. Fault akan terjadi jika kontrol module tidak menerima
arus kembali dari LHD cable/tahanan tidak terbaca ( kabel/konector
terputus ).

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 29

7.2.5. SELENOID

ROP TYPE ES9014-E & LOP TYPE ES9014-D

Berfungsi untuk membuka cylinder


valve saat fire suppression di aktifkan.
Bekerja dengan arus 12 V DC 10 W
dan di aktifkan oleh control module.
Tekanan untuk membuka cylinder
valve diambil dari tekanan clynder
foam. Arah panah selenoid harus
searah dengan aliran tekanan dari
cylinder foam. Jika jalur kabel selenoid
terhubung dengan baik maka control
module membaca tahanan sebesar
1000 ohm. Jika jalur kabel terputus
atau terjadi hubungan pendek (0 Ohm)
maka control module akan
memberikan sinyal fault melalui display
panel.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 30

7.2.6. PRESSURE SWICTH


DISCHARGE 127379 & CYLINDER LOW 127361

Berfungsi untuk memberi sinyal ke


control module mengenai kondisi
discharge line dan tekanan dalam
cylinder foam.
Discharge Pressure Switch (N/C)
bekerja pada tekanan 200 Kpa dan
jika fire supression aktif, tekanan dari
foam yang keluar akan memutus
switch dan control module akan
mengaktifkan shutdown.
Cylinder low pressure swicth (N/O)
bekerja dengan tekanan 1200 Kpa.
Saat tekanan cylinder terisi penuh
(1350 Kpa) maka swicth akan
terhubung, jika tekanan didalam
cylinder turun di bawah 1200 Kpa swicth akan terputus dan control
module akan mengeluarkan sinyal FAULT.

7.3. AKTIFASI VS - R CONTROL SYSTEM

7.3.1. AKTIFASI MANUAL

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 31

Secara garis besar cara kerja bila VS – CONTROL di aktifkan secara


manual yaitu jika manual aktifasi di tekan dengan cara mencabut pin
kemudian menekan tombol maka tahanan electrik yang ada pada
manual release akan berubah menjadi 33 Ohm (normal stanby 1000
Ohm). Sehingga tahanan tersebut di baca/di deteksi oleh control module.
Sehingga control module memberikan out put tegangan sebesar 12 V
DC ke selenoid Sehingga selenoid terbuka. Di karenakan selenoid
terbuka tekanan yang ada pada cylinder foam masuk ke bagian atas
valve dan menekan piston (tekanan foam sebagai tekanan pemicu)
sehingga foam yang ada pada cylinder keluar malalui discharge line
menuju ke nozzel.
Pada saat yang sama alarm / buzzer berbunyi dan lampu LED pada
display panel manyala LED Alarm, LED Discharge, LED Shutdown
(Delay shutdown).

7.3.2. AKTIFASI OTOMATIS

Secara garis besar cara kerja bila VS – CONTROL aktif secara otomatis
yaitu Jika EOL (end of line ) pada LHD (linear heat detector) terkena
suhu tinggi dan meleleh maka tahanan pada LHD akan berubah menjadi
0 ohm ( normal stanby 1000 ohm ), Sehingga tahanan tersebut di baca/di
deteksi oleh control module. Sehingga control module memberikan out
PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression
MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 32

put tegangan sebesar 12 V DC ke selenoid Sehingga selenoid terbuka.


Di karenakan selenoid terbuka tekanan yang ada pada cylinder foam
masuk ke bagian atas valve dan menekan piston (tekanan foam sebagai
tekanan pemicu) sehingga foam yang ada pada cylinder keluar malalui
discharge line menuju ke nozzel.
Pada saat yang sama alarm / buzzer berbunyi dan lampu LED pada
display panel manyala LED Alarm, LED Discharge, LED Shutdown
(Delay shutdown).

7.4. INSPECTION & MAINTENANCE REPORT

1. Periksa tekanan pada cylinder dan sistem. Pastikan berada pada area
HIJAU ( 1350 kPa ). Dan juga tekanan yang ada pada manual aktifator.

2. Periksa semua actuator dan manual release dalam kondisi baik, bersih dan
mudah terjangkau.
Pastikan pull pin tidak hilang dan terpasang segel biru, jika pull pin hilang :
 Periksa tekanan pada pressure gauge di cylinder untuk memastikan fire
suppression belum pernah di gunakan . Jika telah di gunakan, cartridge
CO2 perlu di periksa dan ganti jika diperlukan ( type ROP).
 Periksa tekanan pada pressure gauge di manual actuator ( type LOP)
untuk memastikan fire suppression belum pernah di gunakan

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 33

3. Lakukan pemeriksaan dan test pada Display Panel.

Pastikan display panel dalam kondisi baik, bersih dan mudah terjangkau.
 Periksa display panel dan pastikan hanya LED “POWER” (Hijau) yang
menyala.
 Tekan dan tahan tombol “TEST” pada display panel, pastikan semua
LED pada display panel menyala dan buzzer berbunyi.
 Lepaskan tombol “TEST” dan pastikan hanya LED “POWER” (Hijau)
yang menyala.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 34

4. Sheet perawatan berkala

7.5. SETTING & TROUBLE SHOOTING VS – CONTROL SYSTEM

7.5.1. CONTROL MODULE KOMPONEN

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 35

7.5.2. CONTROL MODULE SETTING


DIP swicth 1 sampai 8 di gunakan untuk mengatur beberapa pilihan yaitu
untuk timer delay shutdown, normaly pada switch pressure dan juga
untuk selenoid. Setting standart pada DIP switch pada control module
adalah yang berwarna biru.

7.5.3. CONTROL MODULE RELAY LINK SETTING

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 36

7.5.4. CONTROL MODULE FAULT DIAGNOSTIC

Di gunakan untuk melakukan trouble shooting error/jika muncul fault


pada display panel dengan melihat LED fault yang menyala pada control
module.

7.5.5. CONTROL MODULE – Back up battery replacement.

Reset battery back up setelah mengganti


dengan battery baru.

 Tekan lalu tahan tombol “Battery


Reset” lalu tekan tombol “System
Reset” .
 Tekan selama 3 detik.
 Lepaskan tombol “System Reset” .
 Tunggu selama 2 detik.
 Lepaskan tombol “Battery Reset” .

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 37

7.5.6. CONTROL MODULE & DISPLAY PANEL RESET.


Setelah melakukan perubahan pada DIP Switch dan jumper link, system
perlu di reset/reboot agar perubahan tersebut dapat aktif. Reset dapat
dilakukan dengan 2 cara:

CONTROL MODULE PANEL DISPLAY

1. Control module - Tekan dan tahan tombol “Reset” selama 2 detik lalu
lepaskan.

2. Panel display - Tekan dan tahan tombol “DIM” “DELAY” “TEST”


selama 1 detik lalu lepaskan.

7.5.7. DISPLAY PANEL – SETTING

DIP Switch 1 – 8 yang ada pada display panel di gunakan untuk


mengatur beberapa pilihan yaitu untuk shutdown timer, discharge delay
dan maintenance isolated. Untuk shutdown delay extention harus di
samakan dengan setting yang ada pada control module. Setting standart
DIP switch pada display panel adalah yang berwarna biru.

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 38

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 39

7.5.8. WIRING DIAGRAM

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 40

7.5.9. TROUBLE SHOOTING

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 41

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 42

PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression


MECHANICAL TRAINING SECTION

Anda mungkin juga menyukai