REVISI : 00
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan kemampuan kepada kami, sehingga buku pegangan mekanik untuk fire supression ini bisa
tersusun.
Harapan kami semoga buku ini bisa bermanfaat bagi mekanik dalam mengikuti training
fire supression dan memudahkan dalam maintenance & trouble shooting unit yang sedang
terjadi masalah dengan prosedur serta peraturan keselamatan kerja. Dengan demikian bisa
diaplikasikan dengan baik setelah berada di lapangan nanti.
Seperti pepatah mengatakan,”jika anda merasa lelah dalam belajar maka anda akan
merasakan pahitnya kebodohan”, dengan kerendahan hati maka kami menyadari bahwa buku ini
masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca, demi kesempurnaan buku pegangan mekanik di waktu yang akan datang.
Maret 2015
Training Department
TRAINING PROFILE
Training Tittle
FIRE SUPRESSION
Training prerequisites
Sebagai persyaratan untuk mengikuti training Fire Suspression adalah mekanik PT.
MADHANI TALATAH NUSANTARA.
Supplementary training manual
Untuk kelancaran proses pemahaman Fire supression, diperlukan sarana penunjang dari
factory, sbb :
Shop manual
Training duration
24 Hours –2 Days
60 % Inclass - Discussion
40 % Practice
Training Outcome
Setelah mengikuti training dan dinyatakan lulus, peserta harus mampu :
Memahami cara kerja ROP, LOP, VS-R CONTROL SYSTEM
Melakukan maintenance dan trouble shooting sederhana
Training passed
Peserta dinyatakan lulus jika :
Nilai post test – Min . 70
Nilai praktek – Min. C
Recommended training
Jika berhasil lulus dari Training ini, dapatkan dilanjutkan dengan training yang lebih
dalam lagi.
SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )
1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari diri
sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu dia,
seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.
6. SYNERGI.
Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untu kerjasama ini akan menghasilkan
suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.
DAFTAR ISI
Pendahuluan ...................................................................................................................... i
Sistem pemadam kebakaran yang dirancang sesuai dengan aturan design Chubb
PEFS dengan memperhitungkan luas daerah yang akan dilindungi dan potensi
bahaya kebakaran yang ada pada unit tersebut.
Chubb PEFS Fire Supression System merupakan sistem pemadam kebakaran
terbatas dan tidak dirancang atau di peruntukan untuk memadamkan seluruh
kebakaran, terutama jika kebakaran terjadi diluar area yang dilindungi oleh
sistem pemadam, juga jika banyaknya material yang mudah terbakar disekitar area
kebakaran serta adanya supply oksigen dalam jumlah yang besar secara terus
menerus.
Jadi sangat penting adanya alternatif peralatan pemadam lain seperti: Fire
Extinguisher (APAR), truck pemadam kebakaran dsb. sebagai alternatif jika sistem
pemadam yang ada tidak dapat memadamkan api secara keseluruhan.
Chubb PEFS menggunakan foam (air & AFFF) untuk memadamkan api karena :
1. Penyemprotan foam akan menutupi api.
2. Mendinginkan komponen yang panas dan mencegah munculnya kembali api.
3. Menghasilkan lapisan foam yg menutupi tumpahan bahan bakar yg dapat terjadi
di bawah kendaraan.
4. Foam tidak dapat mengeras seperti pada powder system.
Pada Fire supression sistem terdapat tiga (3) jenis sistem pengoperasian, yang
dibedakan berdasarkan aktifasi fire suppression system.
Aqueous film memisahkan bahan bakar, oksigen dan api, sedangkan foam
melindungi dari panas
Cylinder Pressure switch (1050 kPa N/O) pada cylinder valve (Optional).
Berfungsi untuk memonitor tekanan dalam cylinder. Jika tekanan cylinder
dibawah 1050 kPa maka pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED
“Cylinder Pressure Low” pada panel alarm akan menyala dan buzzer
berbunyi.
Cartridge CO² :
Service Life 5 tahun.
Tekanan ± 5.6Mpa @ 20°C
Kapasitas 95 cc & berat isi 60 g ± 3 g
Total berat cartridge 265 g ± 3 gr
Cartridge harus di ganti jika berat telah
berkurang 10% dari berat asal
Maximum jarak yang diijinkan antara actuator
ke cylinder valve adalah 20 m, dan Satu
manual actuator CO2 dapat mengaktifkan maksimal 6 silinder.
3.5. PYROTUBE
Pendeteksi panas.
Mengaktifkan sistem secara otomatis
o
Maksimal suhu di sekitar pyrotube 100 C untuk mencegah
kesalahan aktivasi.
Ketika actuator ROP ditekan tekanan gas CO2 masuk ke jalur aktifasi menuju
ke manifold,tekanan gas CO2 yang ada pada manifold kemudian masuk ke
cylinder valve dan menekan piston pneumatik dan juga menekan steam assy
sehingga foam bertekanan keluar menuju discharge line dan nozzle.
Pada saat yang sama pressure sensor swicth membaca ada tekanan dari jalur
aktifasi (tekanan pada manifol dari tekanan gas CO2 actuator) sehingga panel
alarm / buzzer berbunyi di sertai menyala lampu LED merah, lampu LED
kuning “ engine shutdown delay” juga menyala dan mulai menghitung mundur
(Delay) untuk membuat engine benar-benar shutdown.
Pada saat yang sama pressure sensor swicth membaca ada tekanan dari jalur
aktifasi (tekanan pada manifol dari tekanan gas CO2 actuator) sehingga panel
alarm / buzzer berbunyi di sertai menyala lampu LED merah, lampu LED
kuning “engine shutdown delay” juga menyala dan mulai menghitung mundur
(Delay) untuk membuat engine benar-benar shutdown.
Discharge Pressure switch (1200 kpa N/O) pada jalur aktifasi berfungsi untuk
memonitor system aktifasi. Saat fire supression diaktifkan maka tekanan pada
jalur aktifasi akan turun, saat mencapai tekanan 1200 kpa pressure switch akan
terputus (open circuit) dan LED “Fire Alarm” dan buzzer pada panel alarm akan
menyala dan engine shutdown delay akan bekerja.
Cylinder Pressure switch (1050 kPa N/O) pada cylinder valve (Optional)
berfungsi untuk memonitor tekanan dalam cylinder. Jika tekanan cylinder
dibawah 1050 kPa maka pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED
“Cylinder Pressure Low” pada panel alarm akan menyala dan buzzer berbunyi.
Pada kondisi normal tekanan gas di jalur aktivasi sekitar 2000 Kpa,keteka
manual actuator di tekanan gas di jalur aktifasi akan “dibocorkan” dan tekanan
turun. Karena tekanan foam cylinder lebih tinggi sehingga dapat menekan
piston pada cylinder valve dan foam bertekanan keluar melalui discharge line
menuju nozzle.
Pada saat yang sama pressure switch mendeteksi adanya penurunan tekanan
pada jalur aktifasi sehingga panel alarm berbunyi/buzzer disertai lampu merah
menyala (kondisi fire suspression aktif) dan juga lampu kuning menyala (engine
shutdown - delay).
1. Periksa tekanan pada cylinder dan sistem. Pastikan berada pada daerah range
hijau (1350 Kpa). Jika tekanan turun segera lakukan recharge.
1. Pastikan type cylinder yang akan di isi ulang, dengan melihat model yang
tertera pada name plate.
2. Pastikan tidak ada tekanan dalam cylinder dengan melihat pressure gauge
(6)
3. Buka filler plug (2) dengan perlahan, biarkan tekan yang tersisa di dalam
cylinder keluar.
4. Pastikan anti overfill tube (3) terpasang dengan baik agar air yang di isi
tidak berlebihan. Anti overfill tube berfungsi sebagai pembatas air yang
masuk.
5. Isi air melalui lubang pengisian (lihat tabel untuk kapasitasnya)
6. Lepas anti overfill tube melalui isi AFFF (foam), lalu pasang kembali anti
overfill tube.
7. Pasang dan kencangkan filler plug.
8. Buag sisa tekanan dalam cylinder valve dengan menekan release valve.
9. Isi tekanan ke dalam cylinder dengan nitrogen hingga tekanan 1350 Kpa
atau mencapai range hijau pada pressure gauge melalui recharge valve (1)
10. Bersihkan cylinder dan cylinder valve.
Secara basic VS-R Control menggunakan ROP/LOP sistem, akan tetapi sistem di
lengkapi dengan control module sehingga mempunyai keuntungan yang lebih baik
lagi.
VS-R CONTROL
Dari tabel di atas dapat di pahami bahwa begitu banyak keuntungan yang ada
pada sistem VS-R CONTROL dari pada sistem dasar pada ROP & LOP.
Sehingga banyak kita temui sekarang pada unit alat berat yang terbaru telah
menggunakan fire suppression telah menggunakan sistem VS-R Control.
Control module ini di lengkapi dengan back-up battery dan charger unit
yang berfungsi untuk mengaktifkan control module jika arus dari battery
unit terputus dan dapat bekerja selama 72 jam dan dapat mengisi ulang
secara otomatis.
7.2.5. SELENOID
Secara garis besar cara kerja bila VS – CONTROL aktif secara otomatis
yaitu Jika EOL (end of line ) pada LHD (linear heat detector) terkena
suhu tinggi dan meleleh maka tahanan pada LHD akan berubah menjadi
0 ohm ( normal stanby 1000 ohm ), Sehingga tahanan tersebut di baca/di
deteksi oleh control module. Sehingga control module memberikan out
PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Fire supression
MECHANICAL TRAINING SECTION
FIRE SUPRESSION 32
1. Periksa tekanan pada cylinder dan sistem. Pastikan berada pada area
HIJAU ( 1350 kPa ). Dan juga tekanan yang ada pada manual aktifator.
2. Periksa semua actuator dan manual release dalam kondisi baik, bersih dan
mudah terjangkau.
Pastikan pull pin tidak hilang dan terpasang segel biru, jika pull pin hilang :
Periksa tekanan pada pressure gauge di cylinder untuk memastikan fire
suppression belum pernah di gunakan . Jika telah di gunakan, cartridge
CO2 perlu di periksa dan ganti jika diperlukan ( type ROP).
Periksa tekanan pada pressure gauge di manual actuator ( type LOP)
untuk memastikan fire suppression belum pernah di gunakan
Pastikan display panel dalam kondisi baik, bersih dan mudah terjangkau.
Periksa display panel dan pastikan hanya LED “POWER” (Hijau) yang
menyala.
Tekan dan tahan tombol “TEST” pada display panel, pastikan semua
LED pada display panel menyala dan buzzer berbunyi.
Lepaskan tombol “TEST” dan pastikan hanya LED “POWER” (Hijau)
yang menyala.
1. Control module - Tekan dan tahan tombol “Reset” selama 2 detik lalu
lepaskan.