DI GEDUNG BERTINGKAT
PHE Tower
Iwan Sukirman, 2014
Terminologi
Sumber Panas
Bahan Bakar
Oksigen
Reaksi kimia
3
Faktor Kemudahan Terbakar
Titik nyala (Flash Point)
Titik Bakar (Fire Point)
Suhu Penyalaan Sendiri (Autoignition Temperatur)
Batas Konsentrasi Bawah (Lower Flamable Limit)
Batas Konsentrasi Atas (High /Upper Flamable Limit)
Bensin:
Flash point > -45 oC
Auto ignition temperature = 246 oC
Solar:
Flash point > 62 oC
Auto ignition temperature = 210 oC
4
Titik Nyala (Flash Point)
5
Titik Nyala (Flash Point)
6
Titik Bakar (Fire Point)
7
Sebab-sebab Kebakaran :
1. Faktor Manusia, antara lain :
- Pengelola properti tidak mengantisipasi bahaya kebakaran (tidak mepersiapkan
sistem pemadam api dan membentuk MPK /ERP team).
- Tidak memahami bahaya (misal: membebani instalasi listrik melebihi kapasitas,
meniadakan sprinkler /detektor dari ruang hunian saat renovasi /fitting out ).
- Kelalaian penghuni gedung /tenant (misal: membuang puntung rokok yang menyala
ketempat sampah).
8
Sebab-sebab Kebakaran :
2. Faktor Teknis, contohnya :
- Peralatan listrik
- Pengelasan
- Reaksi kimia
- Gesekan
9
Sebab-sebab Kebakaran :
3. Faktor Alam :
] SAMBARAN PETIR
] GUNUNG BERAPI
] LAHAN GAMBUT DI-
d SAAT KEMARAU
10
Klasifikasi Kebakaran :
11
Klasifikasi APAR :
12
Klasifikasi APAR :
3. AFFF (foam) = Sesuai untuk kelas A & B
Suitable For Fighting Fire Of Petrol, Oil Paints,
Sprits Chemicals, Flammable Liquids etc.
Caution: Do not use on Electrical Fires.
13
Cara Menggunakan APAR :
14
KETENTUAN INSTALASI APAR
(NFPA 10 dan Permenaker no.378/KPTS/1987)
APAR untuk Bahaya Ringan Bahaya Menengah Bahaya Tinggi
Bahaya api kelas A (Hunian dll) (Perkantoran dll) (Gudang dll)
STANDARD UKURAN
JENIS APAR
RATING FISIK
2 - A,B,C 3 kg - 3,75 kg
APAR Dry Powder
4 - A,B,C 5 kg - 7,5 kg
2 - B,C 3,5 kg
APAR CO2
4 - B,C 7,5 kg
2-A 10 liter
15 APAR cairan (AFFF)
4-A 20 liter
Cara Memadamkan Api dg Karung Basah
16
Lalu……
17
Teori Sigmund Freud(*) Tentang Kesadaran
Conscious level (+10%)
Thoughts (Pikiran)
Perceptions (Cerapan)
Preconscious (+25%)
Store Memories (Ingatan)
Knowledged (Pengetahuan)
Unconscious (+65%)
Selfish need
Violent motives
Fears
Irrational wishes, etc.
(*)
= Penggagas teori “Psycho-Analyze”. Model gunung es ini dalam pengukuran “Key Performance Indicator” digunakan oleh prof. David Mc Clelland untuk
menganalogikan elemen-elemen kompetensi (Pengetahuan, Ketrampilan, Nilai, Citra diri, Sifat, Motif).
18
Apa Peraturan yang Mengantisipasi Bahaya
Kebakaran di Gedung Bertingkat?
Kepmenneg PU no.11/KPTS/2000 = Kewajibkan pengelola gedung
membentuk organisasi tanggap darurat (MPK) :
- Struktur Organisasi
- Flow of work
- Tanggung jawab tiap anggota
19
Upaya Mengatasi Bahaya Kebakaran
Tangga darurat
Suasana didalam tangga darurat saat latihan
evakuasi, Floor Warden membawa bendera
21
Tempat Berkumpul (Assembly Point)
22
Safety Signage
Petunjuk Jalur Evakuasi
Petunjuk Evakuasi menuju ke tangga darurat harus dicantumkan ditiap lantai gedung
bertingkat. Contoh dari XXI gedung Pacific Place, Jakarta.
23
Struktur Organisasi Tanggap Darurat
24
Pertanyaan Selanjutnya..
29
Sistem Pengindra Api (Fire Alarm)
3. Saklar aliran air (Flow Switch)
Bekerja memberikan sinyal ke MCFA bila ada aliran air dalam pipa
1 2 3
4. Titik panggil darurat (Manual Call Point - 1), Lampu darurat (Em. Lamp
- 2 ) & Bel (Fire Bell - 3)
Memberikan peringatan bahaya secara audio visual
30
Sistem Pengindra Api (Fire Alarm)
31
Skematik Sistem
Pemadam Api (hidrant &
sprinkler) pada
Gedung Bertingkat
32
Sistem Pemadam Api (Fire Fighting)
1. Alat Pemadam Api Ringan /APAR
(Portable Fire Extinguisher)
Mengandung bahan pemadam api (gas Halon, CO2,
Foam/busa, bubuk kimia kering dll)
2. Pemercik (Sprinkler)
Bila terpapar temperatur > 68 Celsius, sumbat akan pecah dan air bertekanan yang ada
dalam pipa akan memercik ke segala arah
33
Rating Sprinkler Sesuai Warna Cembul (Bulb)
34
Sistem Pemadam Api (Fire Fighting)
4. Siamese Connection
Menerima asupan air dari mobil DPK bila pompa pemadam api tidak bekerja.
35
Sistem Pemadam Api (Fire Fighting)
5. Pompa Pemadam Api (Fire Pumps)
5.1. Pompa Pacu (Jockey pump)
= Menjaga tekanan air dalam pipa
5.2. Pompa Listrik (Electric pump) # 1
= Memberi pasokan air untuk hidrant.
5.3. Pompa Diesel (Diesel pump)
= bekerja bila pompa listrik #1 kurang memadai.
36
Perhitungan Pompa Pemadam Api
Pompa kebakaran untuk seluruh bangunan umumnya 3 buah pompa, yang terdiri dari
1 pompa utama elektrik (main electric pump), 1 pompa cadangan diesel (diesel pump)
dan 1 pompa pacu (jockey pump). Kapasitas minimal pompa adalah 500 gpm (hanya
1 riser /pipa tegak) dan untuk tiap penambahan 1 pipa tegak ditambahkan 250 gpm
dengan kapasitas maksimal pompa = 1.250 gpm (4 pipa tegak).
Untuk PHE Tower dengan 2 pipa tegak didalam shaft (untuk hidrant dan sprinkler),
maka kapasitas pompa utama elektrik dan pompa diesel adalah;
Q-mep = 500 gpm + (1 x 250 gpm) = 750 gpm = + 150 m3/jam.
37
Perhitungan Pompa Pemadam Api
38
Perhitungan Pompa Pemadam Api
39
Perhitungan Pompa Pemadam Api
Catatan : Biasanya pompa elektrik utama (MEP) hidup setelah tekanan turun 2 kg/cm2
dari tekanan stand by pompa pacu, dan pompa diesel atau pompa elektrik ke
dua, hidup setelah tekanan turun 2 kg/cm2 dari tekanan hidup pompa
elektrik utama.
40
Sistem Evakuasi
1. Tangga Darurat
Semua dinding dan pintu tangga darurat harus
tahan api dan bebas dari asap.
2. Pressurized Fan
Memberi tekanan positif untuk mencegah asap
masuk kedalam tangga darurat.
41
Sistem Evakuasi
42
Sistem Fire Extinguishing Untuk Aplikasi Khusus
43
Sistem Pemadam pada Server Room
Sistem yg terbaik menggunakan gas
FM-200 (foto kanan) atau NN-100.
Keduanya tidak berdiri sendiri seperti
wet sprinkler melainkan dipicu oleh
fire alarm /detector (spt “deluge”
system). Sistem ini cukup mahal
tetapi memberikan perlindungan
terbaik terhadap peralatan IT.
1 Advantage
1. Already provided by the 1. The fire suppression system works 1. The fire supression system works in 1. Very easy to install (modular).
building. in incipient stage (protect both incipient stage (protect both of 2. The system is very cheap
2. Cheap (to install or alter). of equipment and data). equipment and data). (compare to FM-200, NN-100,
3. Simply don’t need maintenance. 2. Safe for people (compare with 2. Safe for people and environment. CO2 and sprinkler).
4. NFPA standard is not state FM- CO2) and environment 3. Left no sustain and no harm to 3. Don’t need maintenance.
200 or others as a (compare with Halon). equipment. 4. No electronic parts.
Mandatory protection for 3. Left no sustain and no harm to 4. Furnished with early warning 5. Left no sustain and no harm to
computer room. equipment. system and interlock with equipment.
4. Furnished with early warning building fire alarm.
system and interlock with 5. Reliable systems.
building fire alarm. 6. Ozone Depletion Potential = 0 &
5. Reliable and proven in thousands Global Warming Potential = 0
of installation.
2 Shortcomings
1. The fire suppression works after 1. Expensive. 1. Expensive. 1. The fire suppression works after
fire reach the sprinkler head. 2. Only effective in confined space. 2. Only effective in confined space. fire reach the thermatic
2. The objection is to protect the 3. Alteration the existing sprinkler 3. Alteration the existing sprinkler head.
building not equipment or system. system. 2. The objection is to hamper fire
data. 4. Required much bigger storage (for propagation (protection of
3. Possible to cause short circuit or inert gas container) than FM- equipment or data as
equipment damage. 200, Halon and CO2. second objection.)
4. Rely on other parts of the 3. Will be banned in 2020 (not
system (fire pumps, water friendly to environment).
tank etc.)
3 Conclusion
Sprinkler is reliable fire protection Most suitable to protect Server and Most suitable to protect Server and For Quick installation purpose and
system for common used telecomunication rooms which telecomunication rooms which unoccupied rooms (such as
45 within the building. required an early fire required an early fire SDB, Switchgear room and
supression (uninteruptable). supression (uninteruptable). others remote area).
KETENTUAN INSTALASI SPRINKLER
(SNI-03-3989-2000 atau NFPA 13)
Diameter Pipa Jumlah Sprinkler
Diameter Pipa Sprinkler (inchi) (buah)
Diameter pipa pemadam api (fire fighting) 1 2
yang mensuplai air untuk sprinkler juga 1¼ 3
dapat dicari menggunakan grafik Hazen 1½ 5
Williams dg: kecepatan air = 2 m/detik. 2 10
2½ 30
3 60
3½ 100
46
INSTALASI HIDRANT (SNI-03-1745-2000)
& FIRE ALARM (SNI-03-3985-2000)
Hidrant Box
Tiap Indoor Hidrant Box (HBI) berisi
2 katup dengan ukuran 1,5” dan 2,5”
dimana nozzle dan selang air yg
disediakan untuk katup 1,5” dengan
panjang selang 30 m.
47
Fitting out di Property Tanpa Mengurangi Proteksi
Sistem Pemadam Api
Sistem Sprinkler ( SNI 03-3989-2000 ) :
1. Setiap ruangan harus dilengkapi sistem sprinkler, satu sprinkler dapat mencakup luas 21
m2 (225 ft2) & untuk sprinkler dinding melindungi 17 m2 (bahaya kebakaran ringan).
2. Untuk bahaya kebakaran ringan jarak terjauh antar sprinkler (S) adalah 4,6 m (15 ft) dan
jarak antara dinding dan kepala sprinkler tidak boleh melebihi ½ S (2,3 m).
3. Untuk gedung yang tidak mempunyai langit-langit atau mempunyai sisi terbuka, jarak
terjauh sprinkler dengan dinding atau sisi terbuka tidak boleh melebihi 1,5 m.
4. Sistem perpipaan harus diuji pada tekanan 14 kg/cm2 selama 2 jam atau pada tekanan 3
kg/cm2 diatas tekanan statik apabila tekanan statik yang ada diatas 10kg/cm2.
Bagaimana karyawan Dept. Store dan pengunjung Mal dapat melakukan evakuasi bila
tangga darurat dijadikan tempat sampah /gudang! Tampaknya Fire Drill (latihan evakuasi thd
bahaya api) sudah lama tidak dilakukan. Site inspection harus dilakukan secara teratur
sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi.
51
Peralatan Pemadam Tidak Boleh Terhalang
Pengujian detektor asap di areal umum mal berhasil dengan baik, hanya detector di ruang
pompa dan flow switch di pipa sprinkler belum terhubung dengan panel MCFA. Pengujian
sistem pengindera api, menurut SOP harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.
53
Pengujian Sistem Pemadam Api
(Q & A)