Anda di halaman 1dari 24

Eko Mahardika Sakti R.

0215035
Andi Nur An Nasa’ie R.0216011
Iswara Ayu P R.0216049
Khoirun Nisya R.0216053
Lely Tri P R.0216057
M. Muflichudin Qory R.0216059
Margareta Rizki P.S R.0216061
Maya Sinta S R.0216063
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran, Sprinkle adalah alat pemancar air untuk pemadam
kebakaran yang mempunyai tudung berbentuk deflector pada
ujung mulut pancarnya, sehingga air dapat memancar kesemua
arah secara merata.
Sistem springkler otomatik harus dipasang sesuai dengan :
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 26/PRT/M/2008,
tentang Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan.
2. SNI 03-3989-2000 atau edisi terakhir; Tata Cara
Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatis
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
Menurut Soehatman Ramli, Sistem
Sprinkle terdiri dari rangkaian pipa yang
dilengkapi dengan ujung penyemprot
(discharge nozzle) yang kecil (Sprinkle
head) dan ditempatkan dalam suatu
bangunan. Jika terjadi kebakaran maka
panas dari api akan melelehkan
sambungan solder atau memecahkan bulb,
kemudian kepala sprinkler akan
mengeluarkan air.
Sistem Sprinkler dapat digerakkan dengan
pengendali otomatis yang akan membuka
katup dengan segera melalui sinyal yang
diberikan oleh detector api. Namun
demikian, dapat juga dirancang dengan
penggerak manual oleh petugas setempat
(Ramli, 2010).
1. Kepala sprinkle : pada dasarnya kepala sprinkler adalah
katup yang terbuka bila mendeteksi temperatur dengan suhu
tinggi.
2. Pompa kebakaran yang terdiri dari Electric Pump, Diesel
Pump & Jockey Pump.
3. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan
tekanan.
4. Manometer : Alat untuk membaca tekanan
5. Time delay relay : Alat yang berfungsi menyampaikan tanda
kebakaran yang bekerja berdasarkan seting waktu yang
sudah ditentukan.
6. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
7. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
Untuk mendapatkan air yang bertekanan, maka harus
menggunakan pompa sprinkler dengan persyaratan :
1. Tidak boleh digunakan untuk sistem lain.
2. Siap digunakan setiap saat.
3. Dapat bekerja secara otomatis dan manual.
4. Sumber tenaga untuk motor penggerak harus berdiri sendiri.
1. Sistem sprinkler pipa basah
Sistem sprinkler pipa basah merupakan jaringan pipa yang berisi air
dengan tekanan tertentu. Jika terjadi kebakaran, maka sprinkler akan
meleleh dan terbuka sehingga air langsung memancar. Dengan
demikian, sistem ini hanya bekerja di area yang terbakar dan tidak di
ruangan lainnya selama ujung sprinkler masih tertutup.
Kepala sprinkler dilengkapi dengan gelas kaca berisi cairan yang akan
memuai dan memecahkan kaca pada suhu tertentu. Tingkat suhu
disesuaikan dengan warna cairan sebagai berikut :
• Jingga : 53o C Hijau : 93o C
• Biru : 141 o C Merah : 68o C
• Ungu : 182o C Kuning : 79o C
• Hitam : 201-206o C
2. Sistem sprinkler pipa kering
Pada sistem sprinkler pipa kering, jalur pipa pemadam tidak
berisi air. Air dapat mengalir dengan membuka katup pengalir
yang terpasang di pipa induk atau pipa jaringannya. Dengan
demikian, jika terjadi kebakaran maka seluruh sprinkler yang ada
dalam satu jaringan akan langsung menyembur (Ramli, 2010).
1. Springkler Standar menghadap keatas (Upright) dan
menghadap kebawah (Pendant).
Jenis ini digunakan pada semua klasifikasi bahaya kebakaran
dan konstruksi bangunan.

Upright Pendent Conventional


Sprinkler Sprinkler Sprinkler
2. Springkler Dinding (Sidewall Sprinkler Head)
Hanya dipasang untuk hunian dengan risiko bahaya ringan
dengan langit-langit yang halus dan datar.

Extended Coverage Sidewall


Horizontal Sidewall
Sidewall Concealed
Sprinkler
Sprinkler Sprinkler
3. Springkler Respon Cepat (Quick Response
Sprinkler)
Digunakan untuk hunian dengan risiko bahaya tinggi dengan
menggunakan metoda rancangan luas – densitas.

4. Springkler dengan Cakupan Diperluas (Extended Coverage


Sprinkler)
Springkler dengan cakupan diperluas terbatas untuk tipe
konstruksi yang tidak terhalang, seperti pada langit-langit yang
datar dan halus dengan kemiringan tidak melebihi 1 : 6 (untuk
kenaikan 2 unit pada panjang 12 unit, atau kemiringan atap
16,7%).
5. Springkler Terbuka
Springkler terbuka boleh digunakan untuk pada sistem banjir
untuk memproteksi risiko bahaya kebakaran khusus atau yang
terpapar (exposure), atau dalam lokasi khusus lain. Springkler
terbuka dipasang sesuai seluruh persyaratan penggunaan dari
standar untuk penyeimbang (counterpart) otomatis.

6. Springkler Rumah Tinggal (Residential Sprinkler)


Springkler rumah tinggal digunakan hanya dalam sistem basah.
Kecuali springkler rumah tinggal diijinkan untuk sistem kering atau
sistem aksi awal jika secara spesifik teruji untuk pelayanan
tersebut
7. Springkler Respon Cepat Pemadaman Awal (Early
Suppression Fast Response - ESFR)
Springkler ESFR digunakan hanya untuk sistem basah.
Pengecualian : Springkler ESFR diijinkan untuk penggunaan sistem
kering jika terjamin untuk pelayanan tersebut.
Springkler ESFR hanya dipasang didalam bangunan dimana atap
atau langit-langit kemiringannya diatas springkler tidak melebihi
1 : 6 (kenaikan 2 unit untuk panjang 12 unit, kemiringan atap
16,7%).
1. Sumber air sprinkler berasal dari PAM, arthesis atau sumur
dalam (yang memenuhi kualitas air bersih).
2. Persediaan air untuk sprinkler setiap saat seperti tandon air
hujan
Jumlah springkler ditentukan berdasarkan
klasifikasi bahaya kebakaran yang dipilih.
Jumlah springkler per satu katup kendali :
1. Sistem bahaya kebakaran ringan = 500
springkler;
2. Sistem bahaya kebakaran sedang = 1000
springkler; dan
3. Sistem bahaya kebakaran berat = 1000
springkler.
1. Diperiksa 4 kali dalam setahun
2. Menurut National Fire Protection Association, sistem sprinkle
diuji dan diinspeksi ketika :
Menambah atau mengubah pencegah aliran balik pada
water meter
Mengubah penggunaan / fungsi bangunan
Merombak desain bangunan
Terjadi perubahan pasokan air publik, antisipasi untuk
kekurangan air
3. Selalu dipastikan minimal satu minggu sekali katup kontrol
(control valve) tetap dalam posisi terbuka
4. Secara teratur memeriksa untuk memastikan alat penyiram
api bebas dari cat dan objek yang menggantung.
menggantung benda dapat menyebabkan kerusakan pada
sprinkler, atau hal itu dapat mendorong katup kontrol ke posisi
tertutup.
5. Tidak menumpuk benda didekat sprinkler setidaknya 18 inci
di bawah sistem sprinkler.
Penempatan kepala springkler ditentukan berdasarkan luas maksimum
tiap kepala springkler di dalam satu deret dan jarak maksimum
deretan yang berdekatan. Berikut ini ketentuan penempatan kepala
sprinkler, yaitu :
A. Penempatan kepala springkler untuk bahaya kebakaran ringan.
• Luas proteksi maksimum kepala springkler :
springkler dinding : 17 m2.
springkler lain : 20 m2.
• Jarak maksimum kepala springkler dalam satu deret dan jarak
maksimum deretan yang berdekatan :
springkler dinding :
sepanjang dinding : 4,6 m.
dari ujung dinding : 2,3 m.
springkler lain : 4,6 m.
Dibagian tertentu dari bangunan bahaya kebakaran ringan
seperti : ruang langit-langit (attick), besmen, ruang ketel uap,
dapur, ruang binatu, gudang, ruang kerja bengkel dan
sebagainya, luas maksimum dibatasi menjadi 9 m2 tiap kepala
springkler dan jarak maksimum antar kepala springkler 3,7 m.
B. Penempatan kepala springkler untuk bahaya kebakaran
sedang.
• Luas proteksi maksimum kepala springkler :
springkler dinding : 9 m2.
springkler lain : 12 m2.
• Jarak maksimum kepala springkler dalam satu deret dan jarak
maksimum deretan yang berdekatan :
untuk langit-langit tidak tahan api : 3,4 m
untuk langit-langit tahan api : 3,7 m.
dari ujung dinding : 1,8 m.
1. Pengujian Sprinkler Laju Alir Pompa
Sebuah tes laju alir pompa kebakaran, dapat dibilang tes yang
paling penting yang harus dilakukan terhadap sistem sprinkler.
Inspeksi sprinkler kebakaran mencakup segala sesuatu mulai dari
pemeriksaan visual head sprinkler untuk memompa air dan
pengujian terhadap koneksi fire department connection serta
instalasinya. Inspeksi fire sprinkler dan tes laju alir pompa
kebakaran dilakukan setiap tahun.
2. Pengujian Sprinkler Arus Stand pipe
Standpipes adalah pipa vertikal yang menghubungkan sistem
fire sprinkler dengan selang diantara beberapa lantai. Umumnya
di tangga gedung bertingkat dan pastikan untuk tidak kehilangan
tekanan saat sistem sprinkler kebakaran digunakan. Menurut
NFPA, tes aliran pipa tegak harus diadakan setiap lima tahun.
3. Pengujian hydrotest
Sebuah sprinkler kebakaran hydro-test akan memverifikasi
integritas sistem sprinkler kebakaran , untuk memastikan pipa
tidak retak atau mengalami kebocoran yang dapat
menyebabkan sistem tidak berfungsi ketika dibutuhkannya.
Intinya, hydrotest merupakan sebuah tes yang dilakukan secara
visual atau fisik dari sistem. Kebocoran pada sistem dapat
mengurangi tekanan dan kinerja dari sistem fire sprinkle.
Hydrotest biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali.
4. Pengujian Antibeku
Sistem antibeku telah banyak dikembangkan karena mengingat
sistem ini perlu dipasang di area temperatur yang ekstrim.
Misalnya pada cuaca musim dingin, potensi terjadinya
pembekuan pun meingkat karena media yang digunakan pada
fire sprinkle adalah air yang akan membeku pada temperatur
0ºC.
Pembekuan ini dapat mengakibatkan ledakan pada pipa. Sistem
sprinkler harus diuji untuk memastikan konsentrasi larutan antibeku
tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sistem antibeku perlu diuji
setiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai