Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SPPK

HIDRANT I
(PENGEMASAN SELANG)

NAMA : LUFFY ARVIONITA


KELAS : K3 - 4A
NRP : 6512040026

AUTOMATIC FIRE EXTINGUISHER LABORATORY


SAFETY ENGINEERING STUDY PROGRAM
SURABAYA STATE SHIPBUILDING POLYTECHNIC
SURABAYA
2013/2014
PRAKTEK

HYDRANT SYSTEM

( Kode : HS.1 )

I. TUJUAN
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori perawataan peralatan
pemadam kebakaran
TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur penggulungan selang
pemadam kebakaran

II. DASAR TEORI

2.1 Pengertian Hidrant

Definisi Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose ) dan mulut
pancar ( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan
pemadaman kebakaran. ( Kep. Men. PU No.12/ KPTS/1985.)

Gambar 2.1 Hydrant


2.2 Jenis - Jenis Selang Pemadam Kebakaran

Sistem kelas I
Sistem harus menyediakan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk
pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan mereka yang terlatih.

Sistem kelas II
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk memasok air
yang digunakan terutama oleh penghuni bangunan atau oleh petugas pemadam kebakaran
selama tindakan awal.

Sistem kelas III


Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk memasok air
yang digunakan oleh penghuni bangunan dan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci)
untuk memasok air dengan volume lebih besar untuk digunakan oleh petugas pemadam
kebakaran atau mereka yang terlatih.

Untuk sistem hydrant di gedung perkantoran dikatgorikan dalam sistem kelas I karena
bahaya kemungkinan terjadinya kebakaran di kanor termasuk rendah karena pemicu
kebakaran rendah dan sistem proteksi di kantor yang cukup baik.

2.3 Letak Sambungan Slang pada Sistem Kelas 1.


Dilengkapi dengan sambungan untuk slang dengan ukuran 65 mm pada :
1. Pada setiap bordes diantara 2 lantai pada setiap tangga kebakaran yang
dipersyaratkan. Terdapat beberapa pengecualian, : Sambungan slang diizinkan
untuk diletakan pada lantai bangunan di dalam tangga kebakaran, atas persetujuan
instansi yang berwenang.
2. Pada setiap sisi dinding yang berdekatan dengan bukaan jalan keluar horizontal.
3. Di setiap jalur jalan keluarpada pintu masuk dari daerah bangunan menuju ke
jalan terusan.
4. Di bangunan mal yang tertutup, pada pintu masuk setiap jalur jalan keluar atau
koridor jalan keluar dan pintu pintu masuk untuk umum menuju ke mal.
5. Pada lantai tangga kebakaran yang teratas dengan tangga yang dapat mencapai
atap dan bila tangga tidak dapat mencapai atap, maka sambungan slang tambahan
65 mm harus disediakan pada pipa tegak yang tyerjauh untuk memenuhi keperluan
pengujian.
6. Apabila bagian lantai atau tingkat terjauh yang tidak dilinfungi oleh springkler
yang jaraknya dari jalan keluar yang diisyaratkan melampaui 45,7 m atau bagian
lantai yang terjauh dan dilindungi oleh sprinkler yang jarak tempuhnya melebihi
61 ma dari jarak yang ditentukan.
2.4. Jenis Gulungan Selang Pemadam Kebakaran ( Fire Hose )

Terdapat jenis – jenis gulungan selang pemadam kebakaran ( fire hose ) yaitu :

1. Doughnut Roll
Bentuk gulungan biasa dan terdiri dua jenis yaitu gulungan tunggal dan
ganda / kembar.

Gambar 2.9 Doughnut Roll

2. Coil Roll
Bentuk gulungan selang tekanan tinggi yang dibelitkan pada roll dengan
alat pemutar / penggulung.

3. Flatting Hose
Bentuk gulungan selang biasa yang dilipat secara teratur di dalam kotak
(locker).

2.5 Penggunaan Selang Kebakaran (Fire Hose) Dan Cara Menggulungnya

Fire Hose Penggunaan Dan Cara Menggulungnya sangat perlu untuk diketahui bagi
sebuah perusahaan yang baru melakukan pemasangan sistem jaringan hydrant, hal tersebut
tentunya berkaitan dengan pembentukan team fire brigade perusahaan tersebut. Pada
dasarnya selang kebakaran ( fire hose ) ditempatkan didalam box pemadam yang sering
disebut dengan hydrant box. Peletakannya pun ada beberapa cara yaitu di tempatkan
begitu saja didalam box atau diletakkan dengan cara di gantung dengan menggunakan
hose rack.

Hose Rack berfungsi untuk menempatkan fire hose didalam hydrant box dengan
cara menggantungkan selang kebakaran sehingga terlihat lebih rapi. Penggunaan hose
rack tidak hanya akan membuat fire hose menjadi lebih rapi tetapi penggunaan hose rack
sebenarnya dapat bermanfaat bagi fireman agar dapat menarik atau membentangkan
selang dengan lebih cepat, karena kecepatan sangat dibutuhkan bagi para petugas
kebakaran dalam menghadapi kasus kebakaran.

Ada dua cara menggulung selang atau fire hose :

Cara pertama adalah menggulung dengan teknik single roll. Teknik ini sangat
sederhana baik dari cara menggulung maupun mempergunakannya. Cara menggulungnya
kita dapat memulai dengan cara melipat pada satu ujung selang pastikan kita mulai melipat
pada bagian ujung selang male coupling ( sangat perlu untuk diperhatikan, karena
kesalahan dalam menggulung selang dapat berakibat memperlambat proses pemadaman).
Saat kita sudah selesai menggulung selang pastikan female coupling berada pada bagian
luar gulungan tersebut. karena saat kita melempar selang bagian female coupling adalah
bagian yang akan kita sambungkan ke hydrant valve atau hydrant pillar.

Fire Hose Penggunaan Dan Cara Menggulungnya

Cara kedua adalah menggulung fire hose ( selang hydrant ) dengan menggunakan
teknik double roll. Teknik ini sangat berbeda dari teknik menggulung selang single roll,
langkah yang harus kita lakukan adalah menyatukan kedua ujung selang seperti kita
melipat selang dengan mempertemukan antara ujung satu dengan ujung lainya, setelah
dipertemukan geser ujung selang yang terletak pada bagian atas lebih kurang 20 sampai 25
sentimeter, setelah hal ini kita lakukanpindahkan posisi kita pada posisi lipatan selang dan
kemudian gulung selang secara padat dan rapi hingga ke ujung. Bagaimana cara
menggunakan selang ini jika kita menggunakan teknik double roll ? Caranya adalah saat
kebakaran terjadi ambil selang yang telah kita gulung double roll dan letakkan selang pada
permukaan tanah dengan jarak separuh panjang selang tersebut dari hydrant pillar atau
hydrant valve yang akan digunakan. Artinya jika panjang selang yang anda miliki 20
meter maka letakkan selang tersebut dengan jarak 10 meter dari hydrant pillar atau hydrant
valve. Pastikan coupling female pada fire hose menuju ke hydrant pillar atau hydrant valve
sedang ujung selang male menuju ke sumber api dan di sambungkan dengan nozzle.
Fire Hose Penggunaan Dan Cara Menggulungnya

2.6 Perlengkapan Selang Kebakaran ( Fire Hose )

Perlengkapan selang kebakaran ( Fire Hose ) adalah sebagai berikut :

1. Penyambung selang ( coupling )


Merupakan kelengkapan dari setiap selang, strainer, nozzle, dan pipa
outlet / inlet kendaraan pemadam yang berfungsi untuk menghubungkan /
menyambung : Dari satu selang ke selang yang lain; Dari satu selang ke nozzle
(alat pemancar); Dari satu slang pengisap ke strainer ( saringan ); Dari satu
selang ke discharge pipa pengeluaran dari mesin pompa ( discharge outlet ); Dari
satu selang ke hydrant (sumber air bertekanan ). Bahan coupling adalah dari
alluminium alloy dan atau kuningan.
Jenis – jenis Coupling terdiri dari :
 Ztors Coupling yang digunakan oleh unit PKP-PK;
 Instantenous Coupling;
 Moris Coupling;

Bagian dari Coupling adalah :

 Clamp fitting;
 Tail piece;
 Ring gasket.

Gambar 2.3. Coupling


2. Saringan selang pengisap (strainer)
Strainer adalah saringan yang dipasang pada selang pengisap ( suction
hose ) dengan tujuan mencegah benda masuk seperti rumput, batu , dll ke
pompa melalui selang pengisap yang mengakibatkan kerusakan pada pompa.
Jenis – jenis strainer adalah sebagai berikut :
 Basket Strainer
Sebuah saringan yang terbuat dari rotan atau bambu yang dianyam,
dipasang di luar dari metal strainer, dan berbentuk keranjang serta
mudah di lepas.
 Metal Strainer
Sebuah saringan yang terbuat dari logam, dan dipasang langsung ke
selang pengisap dan dilengkapi dengan coupling serta dapat dilepas dan
dipasang.
 Conical Strainer
Sebuah saringan terbuat dari kawat yang dianyam dan dipasang pada
bagian dalam metal strainer, atau pada lubang pemasukan ( suction
inlet ) dan biasanya dipasang tetap.

Gambar 2.4 Strainer


3. Nozzle (Pemancar)
Nozzle digunakan untuk memancarkan air atau bahan pemadam api
kimia lainnya. Noozle dibuat dengan bermacam- macam ukuran sesuai
kebutuhan dan terdiri dari berbagai jenis yaitu :
 Plain Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat khusus untuk
memancarkan air dalam bentuk pancaran padat (solid stream).
 Variable Jet Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dilengkapi dengan
tuas pengontrol, dalam penggunaannya / pemancarannya dapat diatur :
 Pancaran padat (solid stream);
 Pancaran mengembang (spray).
 Foam Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat khusus
mendapatkan pancaran busa.
 Fog Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat khusus
mendapatkan satu bentuk pancaran mengabut seperti paying.
 Cellar Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat pada ujung nozzle
terdapat beberapa lubang yang mengelilinginya. Pancaran yang
dihasilkan padat (solid) dan setiap lubang arah pancaran tidak sama,
karena nozzle ini berputar.

Gambar 2.5 Nozzle

4. Cabang ( Branch Coupling )


Cabang atau Branch Coupling adalah alat penghubung selang yang
berbentuk cabang. Jenis – jenis Branch Coupling adalah sebgai berikut :
 Wye Connection / Deviding Branch Coupling adalah jenis cabang yang
digunakan untuk membagi dari satu pancaran menjadi dua pancaran.
Tujuan memakai cabang ini untuk memperbanyak jumlah pancaran;
 Siemese Connection / Collecting Branching adalah jenis cabang yang
digunakan untuk menyambung / menggabungkan dari dua pancaran
menjadi satu pancaran. Tujuan memakai cabang coupling ini untuk
memperoleh kapasitas jumlah pancaran;
 Coupling Adaptor adalah jenis cabang yang dibuat khusus dari dua
couping digabung menjadi satu dan tidak sama besar atau dua coupling
yang tidak sejenis. Tujuan memakai coupling adaptor ini ialah apabila
terdapat berbagai selang yang diameternya dan jenis coupling berbeda
agar dapat digunakan bersama – sama.
Gambar 2.6 Branch Coupling

5. Kunci Coupling ( Spanner Coupling )


Kunci Coupling adalah suatu alat yang dibuat khusus untuk mengikat atau
mengencangkan dan melepaskan dua buah coupling. Jenis kunci coupling antara
lain universal spanner dan universal suction spanner. Kunci coupling yang
digunakan oleh unit PKP-PK adalah jenis universal spanner.

6. Pelindung Selang
a) Suction Pad merupakan alat pelindung suction hose, digunakan untuk
menjaga agar permukaan suction hose yang menempel pada suatu tempat,
tidak terjadi goresan. Bahan yang digunakan : terpal, karung, keset atau bahan
lunak.
b) Chafing Block merupakan alat pelindung delivery hose digunakan pada saat
gelaran delivery hose melalui permukaan yang kasar seperti jalan yang kasar /
bekas bangunan dan untuk menghindari kebocoran pada delivery hose.
c) Hose Bridge merupakan alat pelindung delivery hose, digunakan saat gelaran
delivery hose cross jalan raya.
d) Hose Jacket merupakan alat pelindung delivery hose, digunakan untuk
menutupi kebocoran pada delivery hose saat operasi pemancaran

2.7 Prinsip Cara Menggelar Selang Pemadam Kebakaran ( Fire Hose )

1. Arah lemparan dari sumber air kearah api

2. Gelaran selang tidak boleh terpuntir

3. Selang tidak boleh ditarik atau diseret sepanjang permukaan tanah

4. Untuk selang gulungan :


- Dengan dilemparkan mendatar ke bawah

- Dengan dibawa berjalan (khusus kopling instantaneous)

5. Untuk selang lipatan ujungnya langsung dibawa ke arah api.

2.8 Prinsip Cara Meringkas Selang

1. Luruskan selang sehingga tidak terdapat lekukan

2. Buang air dalam selang dari sumber air ke arah api

3. Gulung selang dari arah api ke sumber air

4. Letakan kopling dalam gulungan tunggal/ganda

2.9 Kerusakan Selang

Titik berat dari metode pembuatan selang adalah agar tanggung jawab
kemasakan selang dapat diperhatikan sepenuhnya. Hal ini penting bahwa semua fireman
dapat mengetahui cara memelihara selang dan bagaimana memenuhi pangilan bila terjadi
kebakaran. Kerusakan selang dapat dihindari dengan mempertegas instruksi dalam
pelatihan dan setiap kesempatan mengingatkan personil agar hati-hati dalam
mempergunakan selang. Kemampuan yang tinggi dan banyaknya pengalaman diperlukan
untuk menguji dan memelihara selang. Hal ini dapat memacu sikap hati-hati dan
menambah pengetahuan tentang selang.
Penyebab kerusakan selang antara lain :
 Gesekan (Abrasi)
Orang harus selalu ingat cara meletakkan selang tanpa harus menyeretnya.
Pernyataan mengenai abrasi adalah berkaitan dengan cara pembenahan selang.
Pengertian abrasi adalah rusaknya selang akibat adanya gesekan air dengan
volume yang besar saat dilakukannya proses pemadaman.
 Lapuk (Mildew)
Lapuk atau mildew terjadi apabila selang dalam keadaan belum kering (masih
setengah basah/lembab) disimpan dalam waktu yang lama dan akhirnya terjadi
pelapukan.

 Kejutan (Shock)
Hal ini terjadi apabila selang tidak digunakan dalam waktu yang lama, tiba-tiba
digunakan secara langsung untuk mengalirkan air dalam volume yang besar
sehingga selang menjadi shock.
 Asam, minyak, pelumas dan bahan bakar
Apabila selang yang digunakan dalam pemadaman terlalu banyak terkena minyak
pelumas maupun zat cair yang bersifat asam akan mengalami pengeroposan secara
perlahan.
 Injury by Heat
Kerusakan karena panas adalah kerusakan selang yang diakibatkan temperatur
tinggi. Contohnya seperti ketika menjemur / mengeringkan selang dijemur pada
panas matahari secara terus menerus.
 Injury by Freezing
Kerusakan karena udara dingin adalah kerusakan selang karena udara dingin atau
diakibatkan temperatur rendah. Contohnya seperti pada waktu menyimpan selang
dalam ruangan yang lembab.

2.10 Cara Perawatan Selang Pemadam Kebakaran


 Selang Pemadam Sering digunakan Untuk Pelatihan
Untuk selalu menjaga kualitas selang pemadam, cara yang pertama adalah selang
pemadam tersebut sering di gunakan untuk sarana pelatihan. Apabila selang
pemadam tersebut tidak sering di gunakan untuk pelatihan maka bisa saja selang
pemadam itu bisa kaku atau bisa bocor.
 Keringkan Setelah Digunakan
Mengeringkan bagian dalam selang pemadam setelah digunakan, agar selang tidak
menjadi lengket atau terserang jamur dan lumut. Bila selang sudah lengket atau
terserang jamur dan lumut ini bisa menghambat aksi pemadaman karena air yang
tersumbat.
 Perhatikan Cara Membuka Selang
Banyak orang salah dengan cara membuka selang pemadam, kebanyakan orang
saat membuka selang pemadam dengan cara ditarik padahal hal tersebut dapat
merusak selang pemadam. cara membuka selang pemadam yang benar adalah
dengan mendorong bagian kumparan selang di uraikan, bukan ditarik.

 Minimalkan Penarikan Selang Pemadam


Diusahakan seminim mungkin untuk menarik selang, terutama saat digunakan di
aspal. Dikarenakan gesekan selang dengan aspal dapat membuat selang pemadam
tersebut bocor atau rusak dan tidak dapat di gunakan lagi.
 Simpan Selang Pemadam dengan Benar
Sebaiknya selang pemadam disimpan pada tempatnya yaitu hydrant box dan
diusahakan selang pemadam tersebut tidak terkena sinar matahari langsung.

2.11 Penyimpanan Selang Pemadam Kebakaran ( Fire Hose )


Penyimpanan selang pemadam kebakaran ( fire hose ) dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Selang disimpan dalam keadaan kering dan bersih;
2. Selang disimpan dalam rak / locker dalam keadaan digulung longgar dan
coupling berada di atas selang menghadap ke luar;
3. Selang tidak boleh disimpan pada tempat yang lembab;
4. Selang disimpan dalam ruangan dengan ventilasi yang baik;
5. Selang tidak boleh dicampur dengan benda / peralatan yang tajam;
6. Selang tidak boleh disimpan bercampur dengan bahan bakar dan pelumas;

III. PERALATAN

Selang Pemadam Kebakaran

IV. RANGKAIAN PRAKTEK

a) The Roll or Coil (digulung tunggal )


b) Dutch Roll or Roll on The Bight (digulung ganda )
c) Model Gulung Ganda

d) Model Gulung Ganda

e) Model Gulung Ganda


f) Model Flaking ( dilipat )

g) Model Angka 8 ( Figure of Eight )

V. PROSEDUR KERJA PENGGULUNGAN SELANG

 The Roll or Coil (Digulung Tunggal)


Metode ini adalah selang diletakkan dilantai dan mulai digulung dari
kopling female (perempuan), kopling male (laki-laki) berada diluar gulungan, cara
ini hanya dipakai untuk instantaneous coupling. Untuk coupling yang di Indonesia
sebagian besar tidak menggunakan coupling tersebut.
 Dutch Roll or Roll On The Bight (Digulung Ganda)
Selang digelar diatas tanah dan coupling perempuan diletakkan dibagian
dalam tekukan kurang lebih 60 cm. Kemudian digulung bersama-sama, sehingga
pada akhir gulungan, coupling perempuan tetap berada didalam. Cara
memasangnya coupling laki-laki dipasang pada hydrant dan coupling perempuan
dilarikan kearah sumber api. Cara ini hanya dipakai untuk instantaneous coupling.
Untuk coupling yang di Indonesia sebagian besar tidak menggunakan coupling
tersebut.
 Flaking ( Dilipat )
Pada sistem ini selang dilipat bagian belakang dan depannya, sehingga
coupling laki-laki dan perempuan saling terpisah dibagian luar dan melindungi
bagian tengah dari lipatan. Cara ini sangat menguntungkan karena kecepatan
waktu menarik selang tergantung dari kecepatan gesekan orang.
 Model Angka 8 ( Figure of Eight )
Variasi dari bentuk lipatan ini dimaksudkan untuk menghindari bentuk
pinggiran yang tajam. Sesuai dengan namanya, bentuknya seperti angka delapan
(8). Hal ini sangat menguntungkan untuk menghindari lekukan pada lipatan
sehingga selang dapat bergerak leluasa. Lakukan kegiatan diatas sampai benar-
benar mahir melakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/hydrant-sni-03-1745-2000/

http://sigitsafety.wordpress.com/2010/07/22/pedoman-pemadaman-kebakaran/

http://www.bromindo.com/fire-hose-penggunaan-dan-cara-menggulungnya/

Handoko, Lukman.2013.Modul Praktikum Sistem Pencegahan dan


Penanggulangan Kebakaran.Surabaya : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Departemen Tenaga Kerja.1996.Training Material K3 Bidang Penanggulangan
Kebakaran.

TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan jenis-jenis selang pemadam kebakaran!
Jawab :
Selang pemadam kebakaran (selang hydrant) memiliki tiga jenis/macam, antara lain :
 Selang Hydrant Kelas I
Hydrant gedung yang menggunakan selang pemadam dengan ukuran .
 Selang Hydrant Kelas II
Hydrant gedung yang menggunakan selang pemadam dengan ukuran yang

terletak di tiap lantai gedung.


 Selang Hydrant Kelas III
Hydrant gedung yang menggunakan selang pemadam campuran dengan ukuran

dan .
2. Apa yang dimaksud dengan Hoserell?
Jawab :
Hoserell adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan air pada bagian ujungnya
selalu terpasang nozzle secara tetap dihubungkan secara permanen dengan sumber air
bertekanan.

3. Sebutkan perlengkapan selang pemadam kebakaran dan jelaskan masing-masing!


Jawab :
 Nozzle
Alat penyemprot air yang terletak pada bagian ujung dari selang yang digunakan
untuk pengaturan pengeluaran air.
 Selang Pemadam
Selang yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa ke tempat yang terbakar,
bersifat flexible (dapat diatur banyak sedikitnya air yang dikeluarkan).
 Hoserell
Selang yang digunakan untuk mengalirkan air pada bagian ujungnya selalu
terpasang nozzle secara tetap dihubungkan secara permanen dengan sumber air
bertekanan.

Anda mungkin juga menyukai