HIDRANT I
(PENGEMASAN SELANG)
HYDRANT SYSTEM
( Kode : HS.1 )
I. TUJUAN
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori perawataan peralatan
pemadam kebakaran
TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur penggulungan selang
pemadam kebakaran
Definisi Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose ) dan mulut
pancar ( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan
pemadaman kebakaran. ( Kep. Men. PU No.12/ KPTS/1985.)
Sistem kelas I
Sistem harus menyediakan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk
pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan mereka yang terlatih.
Sistem kelas II
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk memasok air
yang digunakan terutama oleh penghuni bangunan atau oleh petugas pemadam kebakaran
selama tindakan awal.
Untuk sistem hydrant di gedung perkantoran dikatgorikan dalam sistem kelas I karena
bahaya kemungkinan terjadinya kebakaran di kanor termasuk rendah karena pemicu
kebakaran rendah dan sistem proteksi di kantor yang cukup baik.
Terdapat jenis – jenis gulungan selang pemadam kebakaran ( fire hose ) yaitu :
1. Doughnut Roll
Bentuk gulungan biasa dan terdiri dua jenis yaitu gulungan tunggal dan
ganda / kembar.
2. Coil Roll
Bentuk gulungan selang tekanan tinggi yang dibelitkan pada roll dengan
alat pemutar / penggulung.
3. Flatting Hose
Bentuk gulungan selang biasa yang dilipat secara teratur di dalam kotak
(locker).
Fire Hose Penggunaan Dan Cara Menggulungnya sangat perlu untuk diketahui bagi
sebuah perusahaan yang baru melakukan pemasangan sistem jaringan hydrant, hal tersebut
tentunya berkaitan dengan pembentukan team fire brigade perusahaan tersebut. Pada
dasarnya selang kebakaran ( fire hose ) ditempatkan didalam box pemadam yang sering
disebut dengan hydrant box. Peletakannya pun ada beberapa cara yaitu di tempatkan
begitu saja didalam box atau diletakkan dengan cara di gantung dengan menggunakan
hose rack.
Hose Rack berfungsi untuk menempatkan fire hose didalam hydrant box dengan
cara menggantungkan selang kebakaran sehingga terlihat lebih rapi. Penggunaan hose
rack tidak hanya akan membuat fire hose menjadi lebih rapi tetapi penggunaan hose rack
sebenarnya dapat bermanfaat bagi fireman agar dapat menarik atau membentangkan
selang dengan lebih cepat, karena kecepatan sangat dibutuhkan bagi para petugas
kebakaran dalam menghadapi kasus kebakaran.
Cara pertama adalah menggulung dengan teknik single roll. Teknik ini sangat
sederhana baik dari cara menggulung maupun mempergunakannya. Cara menggulungnya
kita dapat memulai dengan cara melipat pada satu ujung selang pastikan kita mulai melipat
pada bagian ujung selang male coupling ( sangat perlu untuk diperhatikan, karena
kesalahan dalam menggulung selang dapat berakibat memperlambat proses pemadaman).
Saat kita sudah selesai menggulung selang pastikan female coupling berada pada bagian
luar gulungan tersebut. karena saat kita melempar selang bagian female coupling adalah
bagian yang akan kita sambungkan ke hydrant valve atau hydrant pillar.
Cara kedua adalah menggulung fire hose ( selang hydrant ) dengan menggunakan
teknik double roll. Teknik ini sangat berbeda dari teknik menggulung selang single roll,
langkah yang harus kita lakukan adalah menyatukan kedua ujung selang seperti kita
melipat selang dengan mempertemukan antara ujung satu dengan ujung lainya, setelah
dipertemukan geser ujung selang yang terletak pada bagian atas lebih kurang 20 sampai 25
sentimeter, setelah hal ini kita lakukanpindahkan posisi kita pada posisi lipatan selang dan
kemudian gulung selang secara padat dan rapi hingga ke ujung. Bagaimana cara
menggunakan selang ini jika kita menggunakan teknik double roll ? Caranya adalah saat
kebakaran terjadi ambil selang yang telah kita gulung double roll dan letakkan selang pada
permukaan tanah dengan jarak separuh panjang selang tersebut dari hydrant pillar atau
hydrant valve yang akan digunakan. Artinya jika panjang selang yang anda miliki 20
meter maka letakkan selang tersebut dengan jarak 10 meter dari hydrant pillar atau hydrant
valve. Pastikan coupling female pada fire hose menuju ke hydrant pillar atau hydrant valve
sedang ujung selang male menuju ke sumber api dan di sambungkan dengan nozzle.
Fire Hose Penggunaan Dan Cara Menggulungnya
Clamp fitting;
Tail piece;
Ring gasket.
6. Pelindung Selang
a) Suction Pad merupakan alat pelindung suction hose, digunakan untuk
menjaga agar permukaan suction hose yang menempel pada suatu tempat,
tidak terjadi goresan. Bahan yang digunakan : terpal, karung, keset atau bahan
lunak.
b) Chafing Block merupakan alat pelindung delivery hose digunakan pada saat
gelaran delivery hose melalui permukaan yang kasar seperti jalan yang kasar /
bekas bangunan dan untuk menghindari kebocoran pada delivery hose.
c) Hose Bridge merupakan alat pelindung delivery hose, digunakan saat gelaran
delivery hose cross jalan raya.
d) Hose Jacket merupakan alat pelindung delivery hose, digunakan untuk
menutupi kebocoran pada delivery hose saat operasi pemancaran
Titik berat dari metode pembuatan selang adalah agar tanggung jawab
kemasakan selang dapat diperhatikan sepenuhnya. Hal ini penting bahwa semua fireman
dapat mengetahui cara memelihara selang dan bagaimana memenuhi pangilan bila terjadi
kebakaran. Kerusakan selang dapat dihindari dengan mempertegas instruksi dalam
pelatihan dan setiap kesempatan mengingatkan personil agar hati-hati dalam
mempergunakan selang. Kemampuan yang tinggi dan banyaknya pengalaman diperlukan
untuk menguji dan memelihara selang. Hal ini dapat memacu sikap hati-hati dan
menambah pengetahuan tentang selang.
Penyebab kerusakan selang antara lain :
Gesekan (Abrasi)
Orang harus selalu ingat cara meletakkan selang tanpa harus menyeretnya.
Pernyataan mengenai abrasi adalah berkaitan dengan cara pembenahan selang.
Pengertian abrasi adalah rusaknya selang akibat adanya gesekan air dengan
volume yang besar saat dilakukannya proses pemadaman.
Lapuk (Mildew)
Lapuk atau mildew terjadi apabila selang dalam keadaan belum kering (masih
setengah basah/lembab) disimpan dalam waktu yang lama dan akhirnya terjadi
pelapukan.
Kejutan (Shock)
Hal ini terjadi apabila selang tidak digunakan dalam waktu yang lama, tiba-tiba
digunakan secara langsung untuk mengalirkan air dalam volume yang besar
sehingga selang menjadi shock.
Asam, minyak, pelumas dan bahan bakar
Apabila selang yang digunakan dalam pemadaman terlalu banyak terkena minyak
pelumas maupun zat cair yang bersifat asam akan mengalami pengeroposan secara
perlahan.
Injury by Heat
Kerusakan karena panas adalah kerusakan selang yang diakibatkan temperatur
tinggi. Contohnya seperti ketika menjemur / mengeringkan selang dijemur pada
panas matahari secara terus menerus.
Injury by Freezing
Kerusakan karena udara dingin adalah kerusakan selang karena udara dingin atau
diakibatkan temperatur rendah. Contohnya seperti pada waktu menyimpan selang
dalam ruangan yang lembab.
III. PERALATAN
DAFTAR PUSTAKA
http://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/hydrant-sni-03-1745-2000/
http://sigitsafety.wordpress.com/2010/07/22/pedoman-pemadaman-kebakaran/
http://www.bromindo.com/fire-hose-penggunaan-dan-cara-menggulungnya/
TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan jenis-jenis selang pemadam kebakaran!
Jawab :
Selang pemadam kebakaran (selang hydrant) memiliki tiga jenis/macam, antara lain :
Selang Hydrant Kelas I
Hydrant gedung yang menggunakan selang pemadam dengan ukuran .
Selang Hydrant Kelas II
Hydrant gedung yang menggunakan selang pemadam dengan ukuran yang
dan .
2. Apa yang dimaksud dengan Hoserell?
Jawab :
Hoserell adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan air pada bagian ujungnya
selalu terpasang nozzle secara tetap dihubungkan secara permanen dengan sumber air
bertekanan.