BAB III
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun
pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan
1. Semua pekerjaan instalasi pemadam kebakaran seperti yang disebut pada lingkup pekerjaan
yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Tenaga Kerja,
2. Pemasangan instalasi Pemadam Kebakaran ini harus sesuai dengan spesifikasi ini dan semua
peraturan yang berlaku di Indonesia umumnya dan wilayah DKI Jaya khususnya.
harus sudah termasuk bea masuk, perizinan, biaya pemeriksaan oleh pejabat yang
berwenang, biaya penyimpanan (gudang) dan biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaan
comisioning dan biaya pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan setelah penyelesaian
pekerjaan.
drawing mengenai jalur pemasangan pipa setepatnya termasuk detail dan metode .
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi pemadam
kebakaran (fire hydrant dan fire extinguisher) di dalam dan di luar bangunan sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing
Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi/ syarat-syarat
teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan
perlengkapan sistem pemadam kebakaran (fire hydrant dan fire extinguisher) sesuai dengan
peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang
bekerjanya sistem/peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau
gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi pemadam kebakaran ini adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa fire hydrant lengkap beserta fitting-fitting-nya dan
alat-alat bantunya.
2. Pengadaan dan pemasangan hydrant box, hydrant pillar, fire extinguisher, siamese
connection, gate valve, check valve, safety valve, foot valve, strainer, pressure switch,
pressure gauge, fire department connection/landing valve (valve untuk hubungan Dinas
4. Pengadaan dan pemasangan pressure tank (tangki tekan), lengkap berikut accessoriesnya.
5. Pengadaan tenaga kerja beserta peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan instalasi.
6. Pengujian instalasi fire hydrant terhadap kebocoran dengan tekanan hidrostatis, baik secara
7. Pengujian sistem kerja fire hydrant secara keseluruhan dan mengadakan pengamatannya,
3.3 Material
1. P i p a.
Semua pipa, dari diameter 1” - 6”, di dalam gedung maupun di luar gedung dan
branch pipe (pipa cabang) dari bahan Pipa hitam Sch.40 yang memenuhi standar BS
1387/1967.
2. Accessories.
`1. Fitting.
Untuk Pipa hitam standar BS 1387/1967 Medium Class, fitting harus terbuat dari
2. Valves.
Seluruh valve dan flexible joint yang dipakai di pemipaan fire hydrant harus dari
jenis fire fighting valves yang mempunyai tekanan kerja 150 psi dan tekanan test 300 psi
(kelas 150) serta dilengkapi dengan ball drip valve, automatic release valve, discharge
3. Pressure Gauge.
Pressure gauge harus mempunyai penunjuk skala dengan diameter minimum 3"
1. Indoor hydrant box dilengkapi dengan hose rack, landing valve untuk Fire De-
partment (Dinas Pemadam Kebakaran) 2 1/2" dengan bentuk kopling yang sesuai, fire hose
2 .Outdoor hydrant box dilengkapi dengan hose rack, fire hose diameter 2-1/2"
Box ini harus dilengkapi dengan kunci yang anak kuncinya diletakkan pada sebuah kotak
4 .Penawaran harus disertakan dengan brosur lengkap dan pemilihan ditandai dengan
4. Fire Extinguisher.
1 .Fire extinguisher yang dipasang di dalam bangunan adalah dari jenis multy
purpose dry powder (kelas ABC) dengan waktu penyemprotan yang bisa diatur dan
Berat isi : 16 kg
Bahan pendorong : N2
2. Untuk ruang mesin digunakan multy purpose dry powder kelas ABC dengan
waktu penyemprotan yang bisa diatur dan dilengkapi dengan pressure gauge.
Berat isi : 16 kg
Bahan pendorong : N2
Perlengkapan : trolley
1. Hydrant pillar dan siamese connection yang digunakan adalah dari jenis 2 way 2-
1/2". Kopling disesuaikan dengan jenis kopling dinas kebakaran setempat, lengkap dengan
2. Selain ball valve pada outletnya, hydrant pillar juga harus dilengkapi dengan main
3. Penawaran hydrant pillar dan siamese connection harus disertai brosur lengkap
4. Setiap hydrant pillar harus dilengkapi dengan sebuah outdoor hydrant box lengkap
dengan fire hose sepanjang 30 meter berdiameter 2-1/2" dan nozzle berdiameter 2-1/2".
5. Hydrant pillar, siamese connection dan outdoor hydrant box harus dipasang di atas
6. Pompa.
Kontraktor harus memasang pompa hydrant sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi.
Pompa hydrant dipasang di dalam rumah pompa dan dilengkapi dengan control panel
Efficiency : 70 % (minimum)
Stage : Single
Efficiency : 70 % (minimum)
Stage : Single
a. Pompa
Head : 80 m
Efisiensi : 70 % (min)
- Pada kondisi shut off (zero flow) tekanan tidak melebihi 120 % x total head.
- Pada kondisi aliran 150 % dari kapasitas maka tekanan (head) tidak kurang dari 65 % x
total head
- Discharge assembly harus dari bahan epoxy coated cast iron atu SAE 63 Bronze.
- Shaft top, shaft line, shaft coupling dan shaft impeller harus dari bahan 18-18 stainless
steel.
- Column pipe harus dari bahan epoxy coated steel dengan flange 316 stainless steel.
- Merk yang ditawarkan harus disertai brosur dan diberi tanda pewarnaan dengan Stabillo.
6. Panel Kontrol.
Panel kontrol harus memenuhi standar lokal (dinas PMK setempat), dibuat kokoh, serta `diberi label
Merk yang ditawarkan harus disertai brosur yang diberi tanda untuk pemilihannya.
7. Pressure Tank.
Tekanan : 15 kg/cm2
- pressure gauge
- pressure switch
Pipa dipasang dengan support dari besi / baja kanal serta U-klem sesuai dengan diameter pipa.
Jarak antara support maksimal 3 m dan harus mempunyai jarak yang cukup terhadap lantai untuk
memudahkan pemasangan.
Pipa dipasang dengan penggantung (hanger) sesuai dengan diameter pipa. Jarak antara
Jarak antara pipa dengan dinding penggantung bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Gambar 3.12 : Detail Pipa Mendatar Gambar 3.13 : Pemasangan Pipa Mendatar
(Sumber : Gambar Kerja /Shop Drawing) ( Sumber : Hasil Pemotretan sendiri.)
3. Pemasangan Pipa.
Semua pipa dengan garis tengah sampai 2" (5 cm) dapat menggunakan sambungan ulir
(screw), ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus di ream agar gram yang ada di pipa hilang.
Semua pipa sebelum disambungkan, bagian dalamnya harus dibersihkan terlebih dahulu.
Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus menggunakan seal tape agar tidak bocor.
Pipa yang berdiameter 2 1/2" ke atas harus memakai sambungan flens dan di antara flens tersebut
semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar
(prime coating). Cat harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai dengan bahan masing-
masing.
2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dipabriknya atau dinyatakan
1. Cara pemasangan Hydrant box Indoor maupun Outdoor adalah sebagai berikut:
-. Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant Pillar maupun Siamese connection.
Pekerjaan ruang pompa adalah pekerjaan yang paling penting di dalam rangkaian system
instalasi fire hydrant. Kontraktor harus sudah menyiapkan alat-alat untuk pemasangan di ruang
Material Utama :
Semua pipa dan perlengkapanya sesudah dipasang harus diuji dengan hidrolis
Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh sistem atau aparat yang dipakai
o Bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan satu dengan yang lainnya.
2. Pegang Nozzle
o Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda), setelah siap beri kode agar air segera
dialirkan.
o Tangan kiri pegang ujung Nozzle, tangan kanan pada pangkal Nozzle sambil
3. Mengalirkan air
o Untuk menghentikan aliran air, tangan ditekuk dengan membuat gerakan melipat
1. Kunci Hydrant (wrench), Nozzle, dan Selang (Hose) harus dirawat dan disimpan dalam
Hydrant Box.
2. Selang pemadam harus diperiksa secara visual minimal sekali dalam sebulan.
3. Nozzle harus diperiksa untuk mengetahui apakah mudah dioperasikan, retak atau korosi.
4. Selesai digunakan selang harus dikosongkan dan dikeringkan sebelum disimpan dalam
box.
Universitas Mercu Buana 28