Latar Belakang
Untuk medapatkan kualitas las lasan yang sesuai standart, ada 3 faktor yang harus
diperhatikan, yaitu peralatan/tools,welding coordinator dan welder/operator. Welder sebagai
salah satu dari 3 faktor utama tersebut, harus benar-benar diperhatikan kualitas/skillnya.
Requalifikasi dan upgrading welder hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dengan
pengawasan penuh dari inspector.
Project repair LV PATRiA sangat bergantung kepada kualitas skill dari welder, selain
tentunya ditunjang oleh peralatan/tools yang memadai serta welding koordinator yang
mumpuni. Dengan memperhatikan gambaran diatas, maka sangat perlu dilakukan
requalifikasi, maintenance serta upgrading welder di site.
Harapannya adalah welder yang mempunyai skill yang sesuai standart dan mampu
bekerja dengan baik, sehingga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hasil las
lasan. Lebih dari itu customer satisfaction juga akan meningkat seiring dengan menurunnya
kuantitas repair LV.
1
Service TEAM-PATRiA
2
Service TEAM-PATRiA
v. Tools penunjang
Gerinda potong, sikat baja, palu, electrical oven, meja kerja, ragum,
meja las, mistar, kikir dll
Pelaksanaan Pengelasan
Persiapan Welder
Briefing singkat oleh instruktur, induksi, doa, absen dll.
Pemberian nomor urut unt pengetesan ( jika welder yang akan
direfresh banyak ) hal ini dimaksudkan proses tes berjalan lancar dan
rapi, tidak adanya tumpukan welder di satu tempat.
Persiapan alat dan material
Pemberian test plate untuk setiap welder.
Welder diberi kebebasan unt sekedar merapikan test plate yang telah
diberikan.
Seluruh peralatan dan APD telah siap digunakan, gunakan chek list unt
memastikan bahwa setiap welder telah menerima seluruh APD.
Proses Pengelasan
Setting parameter pengelasan. Semua parameter pengelasan mengacu
kepada WPS (Welding Procedure Specification) yang telah ada.
Namun WPS bukan sebagai acuan unt penilaian tes welder. WPS
hanyalah sebagai pedoman/rambu2 dalam pengerjaan pengelasan
spesimen uji. Jika WPS belum tersedia, silahkan kontak Inspector.
Posisi pengelasan (Welding Positions QW431.1 and QW461.2).
Sebenarnya posisi bukanlah esesensial variable menurut ASME,
namun menurut standart lain, posisi merupakan esenssial variable.
Posisi pengelasan yang akan diujikan adalah 3G-6G dan 3F-4F.
Penentuan posisi ini didasarkan pada sertifikat yang dimiliki oleh
welder. Jika welder memilik sertifikat 3G, berikan mereka
perintah untuk melakukan pengelasan dengan posisi 3G,
begitupun jika 4G, 5G dan 6G.
Perhatikan gbr berikut :
Posisi pengelasan untuk PLATE
- Posisi 3G (Vertical up atau down progression)
- Vertical up biasanya memilik tingkat kesulitan yang lebih kecil
dibandingkan vertical down.
3
Service TEAM-PATRiA
Specimen ID
Setelah selesai mengelas, welder menyerahkan material hasil kerjanya kepada
koordinator untuk selanjutnya dilakukan proses penilaian hasil. Pastikan
bahwa welder menyerahkan hasil las lasanya sendiri. Ambil foto jika perlu.
Pengembalian APD
Proses selanjutnya alah mengembalikan semua tool, APD dan peralatan
lainnya. Pastikan cek list telah terisi dengan benar, jangan sampai ada
tool/PAD yang tidak sesuai dengan cek list
4
Service TEAM-PATRiA
Pembersihan
Setelah seluruh welder melakukan pekerjannya, workshop/tempat uji welder
harus dirapikan dan dibersikan seperti semula. Pastikan mesin dan peralatan
elektronik telah dimatikan dan dikembalikan ke posisinya masing masing. Ini
dilakukan unt mempermudah tes welder untu keesokan harinya.
Penilaian
Di dalam standart ASME-IX, dalam melakukan kualifikasi terhadap operator
hendaknya dilakukan pengujian berupa destructive dan non-destructive test (DT-
NDT), namun mengingat kondisi dilapangan dan banyak faktor yang lain, DT-NDT
hanya dilakukan sebagian saja.
Ketika Welder berhasil lulus untuk grade posisi 6G, maka sesuai ASME dan AWS
D1.1 , maka dia juga dinyatakan kompeten untuk melakukan pengelasan untuk grade
posisi dibawahnya.
Proses requalifikasi ini akan rutin dilaksanakan setiap 3 atau 6 bulan sekali,
tergantung kondisi dan kesiapan personel di lapangan.
Berikut adalah poin penilaian welder
Kemampuan/Skill
Visual Inspection
Tujuan: :
Untuk mengetahui apakah hasil pengelasan yang dibuat oleh Welder /
Operator sudah memenuhi persyaratan yang diminta costumer specification
atau codes / standard dengan cara, mencocokan persyaratan yang diminta
dengan kondisi actual dilapanagan ( verifikasi ). Cacat las yang sering ditemui
disini biasanya, berupa undercut, hi-lo, njendol, concavity, spatter, surface
porosity, incomplete penetration dll. Peralatan yang digunakan, welding
gauge, senter, kaca pembesar dll. Untuk teknikal pelaksanaanya bisa
menghubungi inspector
Penetran Tes (Optional)
Tujuan:
Untuk melihat adanya welding deffect pada sub-surface weld metal. Untuk
metode pengaplikasiannya bisa menghubungi inspector.
Pemahaman/Ketrampilan
Tujuan:
Melihat seberapa jauh pemahaman welder tentang arti mengelas. Dimulai
sejak persiapan sebelum pengelasan (pembersihan kampuh, perlakuan tag
weld, pengaturan jarak rootface, menghidupkan mesin dan menyetel
arus/ampere dll), selama pengelasan (pembersihan antar layer, perlakuan
panas,cara penyambungan antar join, cara menyalakan dan mengangkat
elektroda dll), setelah proses pengelasan (pembersihan mahkota las,
pembersihan hasil pengelasan, perlakuan panas, peening dll)
5
Service TEAM-PATRiA
Sikap
Amati tingkah laku dari welder. Perhatikan betul gaya berpakaian dan sikap
selama menjalani proses refresh ini. Bapak bapak yang di site tentu lebih
memahami untuk faktor yang ini.
Lain lain
Amati faktor faktor yang lain, misalkan kerja keras dan kejujuran, serta
sportifitas. Kerapihan dalam bekerja juga bisa menjadi faktor penilaian.
Kejujuran merupakan faktor yang tidak ada toleransinya. Setiap welder harus
jujur dan bertanggung jawan terhadap material hasil las lanya.
Note :
Acceptance Kriteria / Syarat kelulusan hasil las lasan adalah sebagai berikut :
Untuk visual tes, tidak boleh
ada cacat pengelasan berupa
undercut, spatter, incomplete
penetrasi. Manik las tampak
halus dan tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu flat/datar (±2-3.5mm – gunakan
welding gauge untuk melihat ukurannya).
Below Visual Inspection Acceptance Criteria :
# The crack, of any size or location in the weld, is not a shallow crater crack or star
crack shall be rejected. The crack is a shallow crater crack or star crack with a length
that exceeds 5/32 in. (4 mm) also rejected.
# Undercutting adjacent to the cover or root bead shall not exceed the dimensions
given in Table 4(Maximum Dimension of Undercutting) and Section 9.3.11
# Inadequate Penetration (detail see Section 9.3.1 , 9.3.2, 9.3.3 and figure 13) can’t
exceed 1 inch.
# Incomplete Fusion shall be considered a defect should any of the following
conditions exist:
a. The length of an individual indication of IF exceeds 1 in.(25 mm).
b. The aggregate length of indications of IF in any continuous 12-in. (300 mm) length
of weld exceeds 1 in. (25 mm).
c. The aggregate length of indications of IF exceeds 8% of the weld length in any weld
less than 12 in. (300 mm) in length.
And fore more Incomplete Fusion can see on Section 9.3.5 (figure 17)
6
Service TEAM-PATRiA
Seluruh standart yang digunakan merujuk pada ASME IX, ASME V dan AWS D1.1.
7
Service TEAM-PATRiA
Demikian panduan prosedur pengujian/refreshing welder unt site. Jika ada hal yang belum
jelas dan perlu dibahas lebih lanjut silahkan hubungi contact person saya dibawah ini.
Akhir kata, terima kasih yang sebesar besarnya atas kerja sama dan kerja keras Bapak-
Bapak site operation, benteng pertama PATRiA dalam mengahadapi customer. Sukses
selalu dan tetap semangat.
Sincerely Yours,