Anda di halaman 1dari 2

https://www.facebook.

com/welderindonesia/posts/652526828111165
WPS (Welding Procedure Specification) and PQR
(Procedure Qualification Record)
Dalam dunia industri oil and gas WPS
merupakan hal yang wajib disiapkan sebelum
proses pembuatan engineering produk
pendukung seperti tanki, pressure vessel, heat
exchanger, dll.
PQR (Procedure Qualification Record)
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari WPS.
Standard code yang digunakan dalam
pembuatan WPS :
1. ASME IX untuk boiler dan pressure vessel
2. AWS D1.1 untuk struktural welding
3. API 1104 untuk pipe line
4. EN288 (DIN) untuk specification and approval
of welding procedure for metalic materials.
Dalam industri alat berat apakah WPS
diperlukan?
Prinsipnya WPS sangat diperlukan sekali dalam
proses manufacturing yang berhubungan
dengan proses pengelasan. Dalam aktifitas
improvement dimana kita dituntut untuk
melakukan kegiatan reduction cost, WPS dan
PQR sangat berperan.
Sebagai contoh dalam pembuatan suatu
komponen alat berat yang menggunakan base
metal import dari luar negeri, dengan WPS kita
bisa melakukan perubahan penggunaan material
yang tersedia di dalam negeri dengan catatan
material yang kita gunakan lulus setelah di uji
dab dituangkan dalam PQR. Jika dalam trial dan
eror ini kita berhasil kita dapa beberapa
keuntungan, yaitu : Material cost yang lebih
murah, transportation cost, dll.
Pengertian secara umum WPS dan PQR :
WPS :
Prosedur tertulis yang terkualifikasi,
disiapkan untuk memberikan panduan bagi juru
las atau operator las untuk melaksanakan las
produksi yang memenuhi persyaratan standard
dan code.
PQR :
Rekaman data-data hasil pengujian dari
pengelasan yang dilaksanakan berdasarkan WPS
yang berisi variabel-variabel yang digunakan
selama pengelasan pelat uji.
Dalam pembuatan WPS ada dua variabel yang
harus dipertimbangkan, yaitu variabel penting
dan variabel tidak penting.
Variabel penting adalah varibel yang harus
diperhatikan, jika ada perubahan terhadap
variabel tersebut maka wajib dilakukan
pengujian atau test.
Variabel penting :
1. T(tebal plate) atau t(tebal bahan las yang
terdeposisi)
2. P Number yang terkualifikasi (material
grouping)
3. A Number
4. Proses PWHT
5. Perubahan proses las
6. Perubahan suhu preheating.
Variabel tidak penting adalah variabel yang jika
dilakukan perubahan tidak akan mempengaruhi
hasil sehingga tidak perlu dilakukan pengujian.
Variabel tidak penting :
1. Design kampuh las
2. Root gap
3. Perubahan diameter kawat las
4. Perubahan arah pengelasan
5. Perubahan polaritas arus
6. Perubahan metode gouging.

Anda mungkin juga menyukai