LAPORAN SELA 2
ANS / DHW
0 16-Sep-19 Issued For Approval AYP / HSB
/ ISR
BY CHK’D APP’D
REV. DATE DESCRIPTION
SENA KJG
This document is the property of COMPANY. It must not be stored, reproduced or disclosed to others without written
authorization from COMPANY
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 2 dari 29
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 3 dari 29
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 5
5. REFERENSI ................................................................................................................................ 7
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 4 dari 29
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 5 dari 29
1. PENDAHULUAN
PT. Kalimantan Jawa Gas (KJG) merupakan perusahaan transportasi (penyaluran) gas bumi yang
didirikan pada tanggal 23 Juli 2013. Saat ini, 80% sahamnya dimiliki oleh PT. Permata Graha Nusantara
(PGN MAS) yang merupakan bagian dari PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. (PGN) dan 20%
lainnya dimiliki oleh PT. Bakrie and Brothers.
PT. Kalimantan Jawa Gas mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2015 dan secara aktif mengirimkan
± 116 MMscfd gas dari lapangan Kepodang milik Petronas Carigali Muriah Limited (PCML) ke Onshore
Receiving Facilities (ORF) Tambak Lorok yang berlokasi di Semarang. Gas tersebut dialirkan melalui
sistem pipa penyalur (pipeline system) sepanjang ± 200 km yang terdiri ±2 km onshore pipeline dan
±198 km offsshore pipeline. Gas yang dialirkan ke ORF Tambak Lorok akan disalurkan ke PT. Indonesia
Power (PTIP) yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik.
Terjadinya penurunan pengaliran sejak 2016 dan diperkirakan akan zero flow pada september 2019
dan Surat dari PCML No. 017/PCML/PD/VII/2019 tanggal 03 Juli 2019 perihal Pemberitahuan
berakhirnya Gas Transportation Agreement (GTA) sesuai pasal 12.1, sehingga perlu dilakukan proses
persiapan preservasi pipa dan melakukan studi terkait tindakan pengamanan pipa saat proses
penutupan dan pasca penutupan aliran gas.
Gambar 1.1 Peta Jalur Pipa Gas CPP Kepodang – Tambak Lorok
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 6 dari 29
2.1 DEFINISI
pekerjaan tertentu
2.2 SINGKATAN
HH : High High
LL : Low Low
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 7 dari 29
Tujuan dari dokumen ini adalah untuk menyediakan Prosedur Preservasi Fasilitas Offtake di Proyek
Studi Pengamanan Sistem Pipa KJG Kepodang Tambak Lorok.
Prosedur ini disiapkan oleh KONSULTAN di bawah pengawasan PERUSAHAAN dan koordinasi dengan
pihak lain terkait dengan pekerjaan preservasi ini.
4. LINGKUP KERJA
Dokumen ini berisi persyaratan minimum dan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan preservasi
komisioning pada system pipa KJG Kepodang tambak Lorok meliputi pekerjaan degassing, purging N2
+ VCI dan isolasi.
5. REFERENSI
2. Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2011 tentang pedoman Teknis Pembongkaran Instansi Lepas
Pantai Minyak dan Gas Bumi.
3. Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan
Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi.
7. ASME B31G, Manual for Determining the Remaining Strength of Corroded Pipelines, 1991
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 8 dari 29
10. Health and Safety Executive, Offshore Safety Report, OTH 535, The Abandonment of Offshore
Pipelines, 1997.
11. NACE 6442, Possible Glycol Corrosion in Nominally Dry Gas Pipelines. 2006.
e. Final Inspection Report for Intelligent Pigging Survey of 14 inch Pipeline – ORF to CPP,
Pekerjaan Pemasangan, November 2015
g. WILV/ORF-TL/IK
6. KETENTUAN UMUM
Berikut adalah beberapa ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan preservasi:
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 9 dari 29
1) Sebuah sistem pipa dianggap siap untuk preservasi ketika berita acara preservasi sudah
terpenuhi.
2) Prosedur tertulis harus disetujui PERUSAHAAN dan disiapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3) Prosedur tertulis harus mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk degassing, kebutuhan
jumlah Nitrogen dan VCI dan kebutuhan untuk mengisolasi pipa dari fasilitas terhubung lainnya.
4) Prosedur preservasi dan peralatan yang digunakan harus terkalibrasi untuk menyakinkan bahwa
tidak ada peralatan yang dipasang dalam sistem pipa dinyatakan tidak kompatibel atau tidak
dilengkapi dengan sertifikat material.
Gambar pendukung;
Perhitungan kebutuhan gas nitrogen dan VCI dan material lain yang diperlukan untuk
preservasi;
6) Kegiatan preservasi harus dilakukan dan diawasi oleh personil yang berkompeten.
7) Safety Induction/Toolbox Meeting dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) minimum dalam
bekerja disampaikan sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8) Job Safety Analysis (JSA) dan Permit To Work (PTW) yang sesuai dilengkapi sebelum pekerjaan
dimulai serta dikomunikasikan kepada pekerja pada saat Safety Induction/Toolbox Meeting.
9) Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan preservasi harus mengacu pada
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengelolaan Lingkungan dan Pengamanan
(K3PLP) PT. KJG.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pelaksanaan preservasi yang berkaitan
dengan fungsi alat dan system terkait :
1) Kinerja uji akhir dari valve jaringan pipa harus dipertimbangkan sebelum pelaksaan rangkaian
aktifitas preservasi, untuk memastikan bahwa setiap valve beroperasi dengan baik.
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 10 dari 29
2) Semua peralatan, sistem komunikasi, material dan tenaga kerja harus disiapkan untuk suksesnya
kegiatan pelaksanaan preservasi sistem perpipan KJG.
4) Selama pelaksanaan preservasi, sistem komunikasi yang memadai harus tersedia untuk semua
penanggung jawab kegiatan yang dapat mencakup semua area.
Prosedur Preservasi ini dibuat untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk semua
personel yang terlibat dalam kegiatan prservasi. Untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan
untuk mencapai kebijakan keselamatan pertama, kegiatan berikut telah dilakukan:
Laporan studi keselamatan di atas mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi dan memberikan
tindakan pencegahan yang sesuai untuk menurunkan risiko ke tingkat yang dapat diterima. Prosedur
preservasi berikut akan mencakup semua rekomendasi yang relevan dan / atau mitigasi yang sesuai
yang disajikan dalam HAZOP dan Laporan Studi HAZID.
Meskipun kemungkinan kecelakaan telah rendah dengan mengikuti prosedur preservasi, tetapi
kecelakaan yang tidak terduga masih mungkin terjadi. Untuk kasus darurat seperti itu, Prosedur Darurat
dan Evakuasi untuk preservasi perlu dibuat dan disetujui oleh PERUSAHAAN. Prosedur ini akan
mencakup:
Organisasi Darurat
Evakuasi
Tanggung jawab
Prosedur dan kebijakan keselamatan di atas serta praktik standar keselamatan harus disebarluaskan
kepada semua personel lokasi. Program pelatihan dan penyadaran harus ditetapkan secara teratur.
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 11 dari 29
9. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam Struktur Organisasi menjelaskan sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat
pada pelaksaaan preservasi. Dengan dibentuknya strukrut organisasi ini diharapkan masing – masing
pihak dapat mengetahui wewenang dan tanggug jawabnya sesuai posisi jabatannya yang bisa
dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal ini orang yang posisinya dalam
organisasi berada diatasnya.
Pada gambar struktur organisasi (lampiran B) terdapat 3 garis, yaitu hubungan garis-garis
sambung, garis putus-putus warna biru dan garis putus warna hitam. Di mana garis putus-putus
warna hitam (dotted line relationship) struktur organisasi, itu berarti garis koordinasi, maksudnya
personal dalam struktur tersebut dapat melakukan koordinasi dengan personal yang segaris
dengannya, atau ada garis putus-putus yang menghubungkannya. Bedanya dengan garis
sambung (tidak putus-putus) berarti garis instruksi. Sedangkan garis putus-putus warna hitam
break limit (Batasan lingkup pekerjaan) antara PERUSAHAAN dan PELAKSANA,
Berikut wewenang dan tanggung jawab dari masing- masing personil yang terlibat:
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 12 dari 29
Melakukan inspeksi di tempat kerja. Memastikan tempat kerja dalam kondisi aman.
Melakukan intervensi K3L. Observasi terhadap perilaku-perilaku tidak aman.
Ikut aktif dalam safety toolbox meeting dan memberi masukan terhadap isu-isu K3L di
lapangan.
Ikut berpartisipasi dalam memadamkan api bila terjadi kebakaran
Melaporkan segera ke supervisor bila terjadi kecelakaan kerja.
h. Supervisor merupakan personal tim dari pihak PELAKSANA yang diambil dari personil
operasi yang sudah berpengalaman untuk mensupervisi dan memantau pekerjaan yang lebih
spesifik diantaranya pekerjaan Purging Nitrogen dan Inject VCI. Masing-masing pekerjaan
tersebut akan disupervisi 1 supervisor.
Rangkaian seluruh aktifitas preservasi akan dilakukan setelah shutdown pada tanggal 23 September
2019 pukul 23.59. Detail jadwal preservasi bisa dilihat di Lampiran C. Berikut adalah susunan jadwal
pada beberapa tahapan aktifitas preservasi :
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 13 dari 29
Degasing dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pertama adalah penyerapan oleh PTIP yang akan
dilaksanakan pada tanggal 24 september 2019 pada pukul 00.00 WIB dengan lama pelaksanaan
sekitar 22 Jam dan diperkirakan selesai pada pukul 22.00 WIB, kedua adalah flaring CPP
dilaksanakan pada tanggal 24 september 2019 pukul 22.01 WIB dengan lama pelaksanaan sekitar
33 jam dan diperkirakan selesai pada tanggal 26 september 2019 pada pukul 07.00 WIB.
Purging N2 dilaksanakan dua tahapan yaitu purging di subsea pipeline dan purging di sistem ORF.
Untuk purging nitrogen di subsea pipeline dan VCI dilaksanakan pada waktu yang bersamaan.
Aktifitas ini dilaksanakan pada tanggal 26 September 2019 pukul 07.01 WIB setelah proses
degassing dilakukan. Lama pelaksanakan ini diperkirakan memerlukan waktu selama 5 hari
sehingga selesai pada tanggal 1 Oktober 2019.
Selanjutnya akan dilakukan aktifitas isolasi terhadap sistem. Aktifitas ini dilaksanakan setelah
rangkaian degassing dan purging+VCI selesai dilaksanakan.
Kegiatan-kegiatan berikut ini berkaitan dengan masalah keselamatan yang harus dilakukan
sebelum dimulainya pekerjaan preservasi:
Area Fasilitas ORF merupakan area berbahaya (Red Zone). Bekerja di dalam area ini
memerlukan Job Safaety Analysis (JSA) dan Permit To Work (PTW). Rambu keamanan
dan barikade harus diletakkan di sekitar area tersebut.
Area di sekitar vent stack merupakan area bahaya (Red Zone). Barikade sementara atau
pagar di sekitar vent stack harus disediakan.
Periksa ketersediaan alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran harus cukup
untuk diletakkan di lokasi tertentu.
Sirene / alarm harus siap untuk mengingatkan semua pekerja jika terjadi keadaan darurat.
Menetapkan prosedur untuk Job Safaety Analysis (JSA) dan Permit To Work (PTW) untuk
bekerja di daerah bahaya.
Latihan evakuasi darurat mengikuti Muster Point of Emergency Evacuation.
Pelatihan Keselamatan Dasar untuk semua personel lokasi.
Patroli keselamatan reguler harus ditetapkan.
Ambulans harus tersedia jika terjadi keadaan darurat.
Gas detector untuk mendeteksi gas yang mudah terbakar atau metana harus tersedia
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 14 dari 29
Alat Pelindung Diri seperti pakaian pelindung, kacamata pelindung, pelindung kebisingan /
telinga, alat bantu pernapasan, sarung tangan pengaman, dll harus disediakan untuk
personel yang bertugas dilapanagan.
Peralatan Kotak P3K harus tersedia dilapangan.
Pemeriksaan fungsional untuk valve berikut harus dilakukan oleh tim preservasi sebelum
dimulai aktifitas preservasi.
Gas untuk nitrogen dan VCI harus tersedia di ORF sesuai dengan hasil perhitungan kapasitas
sepanjang pipa. Untuk kebutuhan purging nitrogen sebanyak 416.081 m3 nitrogen kebutuhan
VCI (Vapour Corrosion Inhibitor) sebanyak 200 L. Detail kalkulasi bisa dilihat di lampiran D.
Tim preservasi termasuk personil pemeliharaan dan keselamatan harus dimobilisasi sebelum
dimulainya pekerjaan preservasi dengan waktu yang cukup untuk membiasakan dengan
kondisi lokasi, peralatan, valve, dan lokasi instrumen, serta untuk memeriksa semua prasyarat
pekerjaan preservasi.
Berbagai peralatan keperluan preservasi dan keselamatan berikut harus tersedia di lapangan
dan siap digunakan diantaranya:
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 15 dari 29
Dokumen-dokumen berikut harus tersedia di control room maupun penunjang personil tim
preservasi dilapangan sebagai referensi untuk pekerjaan preservasi diantaranya:
Subbagian berikut akan menjelaskan urutan pelaksanaan preservasi secara umum dan garis besar dari
prosedur preservasi yang akan diterapkan.
12.1.1 Pra-syarat
Secara umum semua item yang ditunjukkan pada Bagian 11 "Prasyarat Umum" harus
dipenuhi sebelum melaksanakan pekerjaan preservasi. Daftar periksa (Check List)
prasyarat untuk pekerjaan preservasi hasrus disediakan oleh tim preservasi dilapangan.
12.1.2 Dokumentasi
12.1.3 Koordinasi
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 16 dari 29
Gas harus dibuang melalui vent stack di lokasi yang cukup jauh dari sumber
berpotensi penyalaan api.
Portable Gas Detector minimum 1 harus disediakan di area Vent Stack untuk
mengukur kadar metana.
Preservasi pada bagian subsea pipeline dilakukan dari area pig receiver di ORF
menuju area pig launcher di CPP Kepodang. Berikut langkah pelaksanaan
preservasi di bagian subsea pipeline
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 17 dari 29
12.2.1.1. Degassing
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 18 dari 29
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 19 dari 29
16B073 – 2 in
16B070 – 12 in
16B020 – 2 in
16G022 – ¾ in
16B024 – 12 in
16B045 – 2 in
16B032 – 2 in
16B043 – 2 in
16B034 – 2 in
16B027 – 4 in
16B044 – 2 in
16B035 – 2 in
16B039 – 2 in
6. Berikut list valve yang harus dibuka di area Export Pig Receiver
ORF diantaranya
16B021 – 14 in
16B023 – 14 in
16B045 – 2 in
7. Tahapan ini diestimasikan akan berlangsung selama 33 jam
dengan memperhatikan nyalanya Api selama melakukan
degassing di area CPP platform dan penurunan tekanan.
8. Tahapan Flaring dilakukan sampai dengan tekanan dalam system
perpipaan mengalami kesetimbangan menuju tekanan minimum
yang dapat tercapai yaitu sebesar 0.5 bar, baik yang berada di
subsea pipeline dengan parameter pada PZT-16003 A/B/C dan
Pressure Indikator yang berada di CPP PZT-16002 A/B/C.
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 20 dari 29
c. Berikut list valve yang harus ditutup di area Export Pig Receiver
ORF diantaranya
16B073 – 2 in
16B070 – 12 in
16B020 – 2 in
16G022 – ¾ in
16B024 – 12 in
16B032 – 2 in
16B043 – 2 in
16B034 – 2 in
16B027 – 4 in
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 21 dari 29
16B044 – 2 in
16B035 – 2 in
16B039 – 2 in
d. Berikut list valve yang harus dibuka di area Export Pig Receiver
ORF diantaranya
16B021 – 14 in
16B023 – 14 in
16B045 – 2 in
Detail lokasi valve yang dibuka dan ditutup saat pelaksanaan
purging Nitrogen bias dilihat melalui di Lampiran A.
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 22 dari 29
12.2.1.4. Isolasi
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 23 dari 29
12.2.2.1. Degassing
a. Berikut list valve yang harus ditutup di area Export Pig Receiver
ORF diantaranya
16B021 – 14 in
16B023 – 14 in
16B024 – 12 in
16B073 – 2 in
16B070 – 12 in
16G022 – ¾ in
16B045 – 2 in
16B032 – 2 in
16B043- 12 in
16B044 – 2 in
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 24 dari 29
16B035 – 2 in
16B233 – 3 in
b. Berikut list valve yang harus dibuka di area Export Pig Receiver
ORF diantaranya
16B027 – 4 in
16B029 – 4 in
16B025 – 12 in
16B041 – 2 in
16P042 – 2 in
Tahapan degassing di ORF dilakukan sampai dengan tekanan
dalam sistem perpipaan mengalami kesetimbangan menuju
tekanan minimum yang dapat tercapai yaitu sebesar 0.5 bar
12.2.2.3. Isolasi
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 25 dari 29
16B021 – 14in
16B023 – 14 in
16B024 – 14 in
16B035 – 2 in
16B034 – 2 in
16B030 – 2in
16B031 – 2in
16B041 – 2 in.
4. Persiapkan konfigurasi aliran nitrogen menjangkau jalur utama
system pipa ORF dengan membuka valve diantaranya
SDV-16003
27B092 – 12 in
27B119 – 12 in
XV-27020A
PCV-27025 A/B/C
PCV-27026 A/B/C
SDV-27032, SDV-27031
XV-27072
XV-27073
XV-27074
XV-27076
XV-27075
SDV-27027.
5. Injeksi nitrogen hingga tekanan mencapai 0.5 – 2 bar.
6. Tahapan isolasi system perpipaan ORF selesai.
13. LAMPIRAN
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 26 dari 29
LAMPIRAN A
c c
c O
O
c c
O
c
c c c
c
INITIAL VALVE DEGASSING SUBSEA PIPELINE
c c
c c
c
c
c
c
c
c
c
c
O O c c
c
c c
c c c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVE DEGASSING PIPING ORF
VENTING
O
O
c
c O
c
c
c VENTING
c
O
c O
c Pressure Control
O
c c c c
c c
c c
c c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVES SAAT DEGASSING PIPING ORF
c c
c VENTING
open
c
c c c
c
O
O
O
open
c
c c
c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
O
c
INITIAL VALVE SAAT DEGASSING PIPING ORF
open open
c c
open
c c
open
c c c
open open open
open open c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVE SAAT PURGING PIPING ORF
VENTING
c
open c
c
open
c
c
open c
open
c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
open action for excellence
c
venting
open
INITIAL VALVE SAAT PURGING SUBSEA PIPELINE
c c
c O
O
c
O
c c
c c c
c
INITIAL VALVE SAAT PURGING NITROGEN SUBSEA PIPELINE
c
c
inject nitrogen
c c
O O O c
c c c
c c
c c
c c
c KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
c c
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVE SAAT PURGING PIPING ORF
O
O
O
O
c
O
c
c
c
c
c
c
c O
c c c
c c
c c
c c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVES SAAT PURGING PIPING ORF
c c
open
c
c
c
c
open
c
c
c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
c
INITIAL VALVE SAAT PURGING PIPING ORF
open open
c c
open
c c
open
c c c
open open open
open open c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVE SAAT PURGING PIPING ORF
c
open c
c
open
c
c
open c
open
c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
open action for excellence
open
INITIAL VALVE SAAT ISOLASI SUBSEA PIPELINE
non-proved
isolation variabel kontrol tekanan
Nitrogen dalam subsea
pipeline
c
c
O c
c c
c
c non-proved
non-proved c
isolation
isolation c
c
open
c
c
c
c c c c
c c
c c
c c
non-proved KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
isolation
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVE SAAT PURGING SUBSEA PIPELINE
Proved Isolation
c c
c
c
c
c c
c
c
c c c
c
INITIAL VALVE ISOLASI PIPING ORF
Variabel Tekanan
Nitrogen dalam
Pipa ORF
c
O
c
c c
Variabel Tekanan c
Nitrogen dalam Pig c
Receiver ORF
c
c
c
c
O c
c c c c
c c
c c
c c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
INITIAL VALVES SAAT ISOLASI PIPING ORF
c c
Kontrol tekanan
nitrogen dalam
c filter separator
c c
c c
c
c
c
c c
c c
Kontrol tekanan
nitrogen dalam
c filter separator
KJG
c PT Kalimantan Jawa Gas
SOLUO
TIN
action for excellence
c
INITIAL VALVE ISOLASI PIPING ORF
open open
c c
c c
open
c c open
c c
c c
open
c c c c
c
open
c
open
open
PLD, HIPPS)
INITIAL VALVE ISOLASI PIPING ORF
c Positive Isolation
c
c c
c c
c
c c
c c
c
KJG
PT Kalimantan Jawa Gas
c SOLUO
TIN
action for excellence
c
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 27 dari 29
LAMPIRAN B
ORGANIZATION CHART
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 28 dari 29
LAMPIRAN C
TIMELINE PRESERVASI
JADWAL PELAKSANAAN
PRESERVASI SISTEM PIPA KJG KEPODANG – TAMBAK LOROK
ID Task Task Name Duration Start Finish Predecessors W1 W2 W3 W4
Mode 9/8 9/9 9/10 9/11 9/12 9/13 9/14 9/15 9/16 9/17 9/18 9/19 9/20 9/21 9/22 9/23 9/24 9/25 9/26 9/27 9/28 9/29 9/30 10/1 10/2 10/3 10/4 1
1 PRESERVASI SISTEM PIPA KJG KEPODANG – TAMBAK 14 days Mon 9/16/19Thu 10/3/19
Page 1
LAPORAN SELA-2 PT SOLUSI ENERGY NUSANTARA
Date 16/09/2019
Doc.
KJG-SEN-3300-00-RE-001 Rev. 0
No.
Page 29 dari 29
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN PURGING N2
KALKULASI KEBUTUHAN NITROGEN BY PT. SAMATOR GAS
Volume Pipa Subsea
D = 14 in = 0,35 m
r = 0,175 m
L = 200,019 km = 200019 m
2
V = 3,14 x r x 200019
3,14 x 0,03063 x 200019
3
= 19234,3 m
Volume Inventory Pipa ORF
3
= 28,67 m
3
Jumlah 19263,00 m
Kandungan awal HC = 98 %
3
VN2 = 98% x 19263 m = 49 %
19263 x 2
3
VN2 = 49% x 19263 m = 24,5 %
19263 x 2
3
VN2 = 24.5% x 19263 m = 12,25 %
19263 x 2
3
VN2 = 12.25% x 19263 m = 6,125 %
19263 x 2
3
VN2 = 6.125% x 19263 m = 3,0625 %
19263 x 2
5x
3
VN2 = 3% x 19263 m = 1,53125 %
19263 x 2
Target kandungan HC didalam pipa maksimal 5 %, maka akan ada 5 x volume purging N2 yang dibutuhkan
= 19263 m3 x 2 x 5 = 192630 m3
3
= 19263 m3 x 8 = 154104 m , maintan pressure yang mau di capai 8 Bar
jumlah = 346734 m3
3
= 416080,71 m
6000 m3/jam
= 69,35 jam
= 2,89 hari
3 HARI