Anda di halaman 1dari 25

GENERAL PROCEDURE

FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 1 of 25

ORIGINATOR : PT. WIJAYA KARYA REKAYASA KONSTRUKSI


CLIENT : PT. JHONLIN AGRO RAYA
PROJECT NAME : PROYEK PEMBAGUNAN PABRIK BIO DIESEL 1500
TPD TERMASUK PRE-TREATMENT
LOCATION : BATULICIN – KALIMANTAN SELATAN , INDONESIA
DISCIPLINE / SUBDISCIPLINE : PROJECT QA/QC

Issued for 15/05/ AIK


0 HB SW
Review 2020
Reason for Date Prep’d Checked App’d App’d App’d
Rev Review and
Approval Delivery Team Client for Approval
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 2 of 25

REVISION HISTORICAL SHEET

Rev No Date Description

- 15/05/2020 Issued for review and comments

`
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 3 of 25

Table of Contents

1. INTRODUCTION ................................................................................................ 4
1.1 Scope ........................................................................................................... 4
1.2 Definition ...................................................................................................... 4
2. REFERENCE ..................................................................................................... 4
2.1 General......................................................................................................... 4
2.2 Codes and Standards ................................................................................... 4
3. FABRICATION AND INSTALLATION REQUIREMENTS ................................. 5
3.1 Welding ........................................................................................................ 5
3.2 Heat Treatment ............................................................................................ 8
3.3 Assembly ...................................................................................................... 8
3.4 Pipe Support ............................................................................................... 11
4. QUALITY STANDARDS FOR WELDING ........................................................ 13
5. QUALITY CONTROL FOR WELDING ............................................................ 13
5.1 Welding Rods ............................................................................................ 13
5.2 Control of Welders ..................................................................................... 14
5.3 Safety Control ............................................................................................ 15
6. INSPECTION AND TESTING .......................................................................... 17
6.1 Inspection .................................................................................................. 17
6.2 Pressure Test .......................................................................................... 20
6.3 Test Records ............................................................................................ 23
7. GENERAL CLEANING .................................................................................... 24
7.1 Cleaning Method ........................................................................................ 24
7.2 Cleaning of Fabricated Pipe ....................................................................... 24
7.3 Temporary Strainer .................................................................................... 24
8. COLOR CODING AND LINE NUMBERING .................................................... 25
8.1 General....................................................................................................... 25
8.2 Preparation of Surfaces .............................................................................. 25
8.3 Application .................................................................................................. 25
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 4 of 25

1. PENDAHULUAN
1.1 Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup keperluan fabrikasi dan instalasi sistem pemipaan


untuk Proyek BIODIESEL.

1.2 Definisi

a) “KLIEN” memiliki arti PT. Jhonlin Agro Raya (JAR) atau penerusnya atau
penerima tugas yang merupakan end user dari fasilitas.

b) “KONTRAKTOR” adalah PT. Wijaya Karya Rekayasa Kontruksi (WRK)


yang melakukan perincian/pembelian equipment dan mengatasnamakan
KLIEN”.

c) “VENDOR” (atau “SUBKONTRAKTOR”) merupakan pihak, yang


melakukan manufaktur atau suplai equipment dan jasa untuk melakukan
tugas yang dirincikan oleh “KONTRAKTOR”

2. REFRENSI
2.1. Umum

Segala jenis pemipaan harus konform pada keperluan yang terdapat pada
edisi terbaru dari kode, standar, dan spesifikasi konstruksi yang dapat
diaplikasikan di bawah ini. Tujuan dari prosedur ini bukan untuk melampaui
kode, standar, dan spesifikasi proyek ini, melainkan untuk menyuplemenkan
sesuai yang dibutuhkan dan untuk menekankan pentingnya dengan
menyebutkan keperluan mayor.

2.2 Kode dan Standar


ASME B31.3 Process Piping
ASME Section IX Welding and Brazing Qualifications
ASME Section V Non destructive Examination
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 5 of 25

ANSI B16.25 Butt Welding Ends


ANSI B1.20.1 Pipe Threads, General Purpose (Inch)
AWS D. 1.1 Structural Welding Code

3. KEPERLUAN FABRIKASI DAN INSTALASI


3.1 Pengelasan

3.1.1 Umum
a) Proses pengelasan tidak boleh dilakukan jika terjadi hujan atau
angin kencang sekeliling area pengelasan kecuali jika proteksi yang
sesuai dari hujan atau angin dan diberikan persetujuan oleh
inspektur.
b) Semua prosedur pengelasan harus dikualifikasikan sesuai dengan
Applicable Codes Project Specification dan keperluan KLIEN.
c) Pengelasan oksiasetilen tidak diperbolehkan.
d) Ketika suhu dari logam dasar di bawah 21oC, sambungan selain
yang tidak memerlukan pemanasan awal harus dilakukan
pemanasan awal sebelum proses pengelasan sampai suhu yang
hangat di tangan (±40oC) dari jarak tidak kurang dari empat kali
ketebalan dinding atau 100 mm, manapun yang lebih besar.
e) Suhu minimum untuk Post Weld Heat Treatment harus sebesar
595oC untuk baja karbon dan waktu perendaman selama 1 jam per
ketebalan 25 mm dengan waktu minimal 1 (satu) jam.

3.1.2 Persiapan Pengelasan


a) Persiapan Ujung
Persiapan ujung pipa dapat dilakukan dengan kombinasi apapun
dari sawing, milling, turning, dan grinding. Pemotongan
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 6 of 25

menggunakan oksigen atau arc diperbolehkan selama slag


dibersihkan dari permukaan yang dipotong.
b) Pemberesihan
Permukaan untuk pengelasan harus dalam kondisi bersih dan
bebas dari painting, minyak, karat, endapan, atau material lainnya
yang digunakan untuk pengelasan.
c) Aligment
Bagian ujung dari komponen pemipaan yang akan digabung harus
dijajarkan seakurat mungkin sesuai dengan yang dapat dipraktikan
dalam diameter, ketebalan dinding, dan ketidaklbulatan sebatas
toleransi (lihat Gambar 1). Ketidakselarasan radial dalam lokasi
manapun harus dibatasi pada total ± 3,2 mm atau 1,5 mm tiap sisi.
Ketidakselarasan radial internal yang melebihi 1,6 mm haris
dilakukan taper trimming (lihat Gambar 2). Ketebalan minimum
harus dijaga selama proses taper trimming berlangsung.
d) Backing Ring
Backing Ring atau backing strip yang dipasang permanen tidak
boleh digunakan tanpa approval tertulis dari
Perusahaan/Kontraktor.
e) Jarak Minimum antar Lasan
Jarak antartepi dari dari butt weld melingkar yang berdekatan
sampai filet weld dalam pipa tidak boleh kurang dari 4 kali ketebalan
dinding pipa, atau 25 mm (1 in), manapun yang bernilai lebih besar.
Ketika sambungan lasan tumpeng-tindih seperti branch weld, weld-
o-lets, socko-lets sesuai keperluan oleh gambar Teknik, NDT harus
dilakukan pada sambungan lasan yang sudah ada sebelum
instalasi sesuai dengan keperluan spesifikasi.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 7 of 25

f) Pipa dengan lasan longitudinal harus dilas bersamaan sedemikian


sehingga jarak antara lasan longitudinal dari pipa yang diukur pada
lasan melingkar setidaknya 5 kali ketebalan dinding pipa.

3.1.3 Tack Welds


Tack weld harus dibuat dengan elektroda yang sama dengan yang
akan digunakan untuk pass yang pertama kalinya. Tack weld yang
memiliki retakan harus diangkat.

3.1.4 Girth Butt Welding


Butt Joint harus dibuat dengan bevel polos atau bevel campuran.

3.1.5 Fillet Welds


Fillet weld dapat bersifat konveks atau konkaf. Batasan dari
undercutting yang dirincikan dalam Section 4 dari Quality Standards
for Welding harus diberlakukan pada semua filet weld. Retakan tidak
boleh ada. Semua filet weld dari soket dalam pemipaan harus minimal
dua pass. Untuk socket welding, 1,6 mm sampai 3 mm gap maksimum
terhadap bagian bottom.

3.1.6 Seal Weld


Di mana seal welding pada sambungan yang terulir dilakukan secara
eksternal, uliran harus ditutup seluruhnya oleh seal weld. Semua pita
Teflon dan material asing lainnya seperti perapat gemuk, silicon harus
diangkat. Laminasi dari undercutting yang dirincikan pada Section 4
pada Quality Standards for Welding dan harus diberlakukan pada seal
weld.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 8 of 25

3.1.7 Branch Connection Weld


Branch Connection harus difabrikasikan dengan tujuan
memenetrasikan groove weld secara penuh. Groove welding ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur pengelasan yang sama dengan
girth butt welding dan kualitas lasan harus memenuhi kebutuhan yang
dirincikan dalam Section 4 pada Quality Standards for Welding.

3.2 Heat Treatment (JIKA ADA)

3.2.1 Pemanasan awal


a) Pemanasan awal harus dicapai sesuai dengan “General Welding
Specification” dan spesifikasi relevan yang di-approve oleh WPS/PQR.
b) Suhu pemanasan awal harus dicek oleh penggunaan krayon indikasi
suhu, dan tidak boleh mengandung klorida dan aluminium, dan
pirometer termokopling, atau metode lain yang pantas untuk
memastikan suhu pemanasan awal yang diperlukan didapatkan
sebelum operasi pengelasan.
c) Lebar dari bagian pemanasan awal harus lebih dari tiga kali ketebalan
dinding untuk kedua sisi alur las, tetapi tidak perlu melebihi 100 mm.

3.2.2 Post weld Heat Treatment (JIKA ADA)


Untuk semua pemipaan karbon dan baja perpaduan yang memerlukan
post weld heat treatment harus dilakukan sesuai dengan ASME B31.3
dan merujuk ke prosedur PHWT yang di-approve harus di-approve oleh
KONTRAKTOR/KLIEN.

3.3 Assembly

3.3.1 Umum
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 9 of 25

a) Assembly berbagai macam komponen pemipaan di workshop atau di


lapangan harus dibuat sedemikian sehingga pemipaan yang selesai
dirancang konform pada gambar, panjang spool diverifikasikan sesuai
kondisi site dan area.
b) Arah dari valve harus diperhatikan ketika memasang control valve,
globe valve, check valve, dan pressure relief valve sehingga valve
sesuai dengan arah aliran dari line.
c) Instalasi pipa pada rak pipa menggunakan pipa tunggal atau pipa
ganda harus digabungkan dengan pengelasan dan harus
diidentifikasikan dengan nomor sambungan lasan.

3.3.2 Sambungan flange


a) Line yang tersambung pada permesinan yang berputar harus
diluruskan untuk memenuhi keperluan di bawah ini:
i) Pemipaan pompa dan kompresor harus dipasang sampai break
point antara support pipa terdekat dan equipment. Ujung dari
pemipaan harus di-fitting secara pantas antara equipment dan
break point ini. Penting untuk dicatat bahwa ini dilakukan secara
akurat untuk menghindari loading eksternal pada equipment
yang dapat mengakibatkan ketidakselarasan atau overstressing.

ii) Permukaan flange yang menghubungkan pemipaan ke


permesinan berputar harus selalu sejajar antara keduanya dan
berjarak sama dengan ketebalan gasket.

iii) Ketidaklurusan pada lubang baut harus seminimal mungkin


sehingga baut dapat lancar terpasang sepanjang lubang baut.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 10 of 25

Setelah pekerjaan pemipaan sekeliling permesinan selesai,


harus dilakukan inspeksi di bawah kesaksian Inspektur dengan
flange terhubung.

3.3.3 Prosedur pembautan


a) Molly coat atau setara harus diaplikasikan pada semua bot untuk
penggunaan di atas 350oC untuk menghindari macet.
b) Semua sambungan flange harus di-fitting sehingga face flange
bertemu secara merata dengan gasket, kemudian baut dirapatkan
untuk membuat tekanan baut yang seragam.
c) Dalam pembautan sambungan ber-flange, baut harus
dikencangkan dengan tepat untuk membuat kompresi yang pantas
untuk jenis gasket yang digunakan.
d) Sambungan flange besi steel-to-cast harus dirancang dengan hati-
hati untuk mencegah kerusakan untuk jenis gasket yang
digunakan.
e) Semua baut yang terpasang harus dilebihkan ulir masing-masing
baut dan seragam melalui murnya (1 sampai 3 ulir).
f) Pembautan ke pompa, kompresor, gunakan full disc. Gasket
sementara dengan ketebalan yang sama dengan gasket
permanen untuk fit up dan pembersihan line.
g) Gunakan penahan debu (plastic atau asbestos) pada semua
equipment ber-flange sehingga debu tidak dapat masuk ke
equipment.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 11 of 25

3.3.4 Threaded Piping


a) Sambungan berulir yang akan dilakukan seal welding tidak boleh
dilakukan dengan sealing material apapun.
b) Sealing material yang akan digunakan berupa Molly-Lit, Fe l Pro-
C100, atau ekivalen.
c) Sambungan berulir jenis di bawah ini tidak boleh dilas:
i) Thermo weld (untuk sambungan, tergantung dengan
spesifikasi instrumen)
ii) Ujung tersekerup pada control valve dan bronze valve
iii) Sambungan tersekerup pada instrument
iv) Cap pada sambungan drain dan vent
d) Sambungan berulir jenis di bawah ini harus dilakukan seal welding:
i) Orifice flange tap dan plug dalam semua kelas pemipaan
socket weld
ii) Sambungan lain yang dirincikan pada gambar.
e) Ulir pipa tirus harus digunakan sesuai dengan standar ANSI
B1.20.1 “Pipe Treads” untuk sambungan pipa berulir.
f) Panjang ulir tirus eksternal efektif disesuaikan dengan standar
ANSI B1.20.1 Para 12 length of ulir.
g) Ulir pipa harus bersifat halus dan kontinyu. Segala jenis
diskontinuitas pada permukaan ulir tidak diperbolehkan.

3.3.5 Bending
Bending panas tidak diperbolehkan di lapangan, kecuali untuk pipa 1
inci atau lebih kecil yang akan digunakan untuk pemipaan saluran
ventilasi, pembuangan, dan tracer uap.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 12 of 25

3.3.6 Mitter bend


Fabrikasi Mitter bend harus disesuaikan dengan “Piping Standard
Drawing” kecuali jika dirincikan sebaliknya.

3.3.7 Orifice flange


a) Pada welding reinforcement dari orifice flange harus digerinda oleh
baby grinder dan dilakukan inspeksi oleh QC.
b) Bagian dalam orifice flange harus di-coating secara pantas dengan
tujuan tidak terjadinya pengaratan baik pada saat transportasi
maupun penyimpanan dalam field.
c) Jika tidak dirincikan pada gambar, orifice flange harus dilokasikan
dalam garis harus ditempatkan dalam line horizontal dan vertikal.
Dalam line horizontal, orifice tap harus dalam posisi vertical di
bagian atas (180o tap) untuk line gas dan horizontal (90o tap) untuk
line cairan dan uap.

3.3.8 Toleransi Dimensional


Toleransi dimensional dari pemipaan yang difabrikasi harus konform
terhadap P.F.I. ES3 Fabricating Tolerances.

3.4 Support Pipa

3.4.1 Pengelasan

Support pipa harus dilas oleh welder plat yang terkualifikasi kecuali
pada saat support pipa dilas pada pipa bertekanan secara langsung;
pengelasan harus dilakukan oleh pipe welder terkualifikasi. Semua las
harus dalam pengerjaan yang bagus dan sesuai dengan ASME/AWS
Structural Welding Code. Kerak harus diangkat dari semua lasan
segera setelah pengelasan.

3.4.2 Fabrikasi
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 13 of 25

Semua support, termasuk anchor bolt, harus difabrikasi pada dimensi


dan material yang konform terhadap “Piping Standard Drawing” kecuali
jika dirincikan sebaliknya dalam gambar layout pemipaan.

Semua support harus difabrikasi dan dirancang sedemikian sehingga


support tidak akan terlepas oleh pergerakan pemipaan yang disangga.
Lubang pembuangan Ø 6 mm dibuat oleh pengeboran. Lubang untuk
baut U harus dibuat dengan pengeboran. Penggunaan oksiasetilen
untuk pelubangan tidak diperbolehkan. Semua support harus memiliki
tepi persegi dan halus.

3.4.3 Erection
Sebelum instalasi pipa, support pipa harus dilakukan levelling dan
plumbing. Pemasangan pipa harus dipasang di lokasi dan ketinggian
yang benar, agar tidak diperlukannya shimming.

Shimming berketebalan lebih dari 10 mm tidak diperbolehkan. Pada


saat kejadian yang tidak dapat dihindari mengganggu pemasangan
support permanen sebelum pekerjaan pemasangan pemipaan, frame
kayu kaku sementara atau perangkat lain dapat digunakan. Frame kayu
tersebut harus cukup kaku agar tidak terjadi misalignment pada sistem
pemipaan. Pengerjaan harus cukup bagus untuk semua support.

3.4.4 Support yang Membolehkan Pergerakan Pipa


Perancangan support yang membolehkan pergerakan pipa harus
dilakukan untuk memboleh pergerakan yang diperlukan untuk pipa
yang disebabkan oleh pemuaian dan konstruksi sesuai dengan
gambar pemipaan.
Setelah sistem selesai, uji hidro, flushing, dan pre-startup dilakukan.
Support pegas dan support sementara harus diangkat. Support
sementara harus cukup kuat untuk menyangga sistem pemipaan.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 14 of 25

3.4.5 Concrete Anchor


Concrete Anchor harus diinstalasi sesuai dengan instruksi vendor
hanya dengan perangkatan yang pantas dan personil yang terlatih dan
terkualifikasi.

4. STANDAR KUALITAS UNTUK PENGELASAN


Pengelasan harus sesuai dengan kode persyaratan NDE dan spesifikasi proyek
di bawah ini:

ASME Section IX Welding and Brazing Qualifications


ASME Section V Non Destructive Examination ANSI/
ASME B31.3 Process Piping

5. QUALITY CONTROL UNTUK PEMIPAAN


5.1 Kawat Las

5.1.1 Penyimpanan Kawat Las


Kawat las harus tertutup rapat terus-menerus dan disimpan di dalam
ruangan bebas dari kelembaban. Pengepakan dari kawat las tidak
boleh dibuka sampai sebelum penggunaan.

5.1.2 Pengeringan batang Las


Kawat las harus dikeringkan dalam cabinet pemanasan sesuai dengan
ASME Sect. II Part-C and AWS D1.1 or sesuai dengan rekomendasi
manufaktur.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 15 of 25

Kawat las yang terpapar atmosfer selama lebih dari empat jam harus
dilakukan re-backing dengan metode yang sama dengan hanya re-
backing maksimal yang diperbolehkan sebanyak dua kali.

5.1.3 Quality Control Kawat las yang Digunakan


Ketika pengelasan, kawat las harus disimpan dalam pengering
portable yang tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah atau tempat
lembab lainnya untuk menghindari kerusakan yang terjadi oleh
kelembaban pada kawat las.

5.1.4 Quality Control Kawat las


Pada saat batang las diisukan dari Gudang, kuantitas yang diisukan
harus direkam pada slip pengosongan material untuk manajemen
kuantitas batang las. Hanya kawat las diperlukan untuk satu hari yang
boleh diisukan dan segala kawat las yang tidak digunakan pada hari
itu harus dikembalikan dan disimpan dalam gudang dengan perhatian
untuk tidak mencampur jenis kawat las yang berbeda-beda. Kawat las
tidak boleh ada yang disisiakan di site kerja setelah pekerjaan harian.

5.2 Manajemen Welder

5.2.1 Instruksi untuk Welder


Simbol dan pemberitahuan pengelasan mengenai prosedur
pengelasan yang akan diberikan pada welder dan fabricator harus
ditulis pada gambar atau pada selip instruksi dan dijelaskan secara
penuh untuk setiap pengelas dan fabricator sebelum dilakukannya
pekerjaan pengelasan. Ketika pengelasan, supervisor dan inspektur
lapangan harus melakukan inspeksi mengenai apakah prosedur
pengelasan yang dijelaskan sebelumnya dipantau secara akurat.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 16 of 25

Pengelasan tidak boleh dilakukan pada persiapan yang kurang matang


dan fit-up material dasar yang akan dilas. Segala persiapan yang salah
harus ditolak sebelum pengelasan karena akan berpengaruh pada
performa pengelasan.

5.2.2 Kualifikasi Welder


Semua welder yang akan ditugaskan pengelasan manual harus lolos
uji kualifikasi performa welder yang dirincikan pada “General Welding
Specification”. Semua kualifikasi pengelas harus disaksikan dan
disetujui oleh KONTRAKTOR.

5.2.3 Sertifikat Welder


Sertifikat berupa WPQT akan diberikan kepada welder yang lolos uji
kualifikasi. Sertifikasi ini harus disimpan oleh inspektur pengelasan
selama konstruksi, sehingga dapat ditunjukkan pada supervisor ketika
diminta.

5.2.4 Identifikasi Las


Setiap las harus diidentifikasikan dengan melakukan penandaan pada
nomor identifikasi pengelas yang diberikan oleh SUBKONTRAKTOR.
Penandaan dilakukan bersifat permanen pada pipa dekat bagian yang
dilas kecuali dirincikan sebaliknya dan disetujui oleh KONTRAKTOR.

5.3 Kendalli Keamanan


5.3.1 Pengangkatan Material Berbahaya dari Site Pengelasan
Pengelasan hanya dikerjakan setelah coating, painting diangkat,
minyak, dan material yang mudah terbakar sudah dipastikan diangkat
dari site pengerjaan pengelasan. Ketika pengelasan dilakukan di
dalam equipment, interior harus dicek dengan instrument pengujian
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 17 of 25

seperti tester gas untuk memastikan bebas dari segala jenis elemen
eksplosif atau mudah terbakar.

5.3.2 Pengerjaan pada Tempat Labil


Pada saat pengelasan dilakukan pada tempat tinggi atau sempit
dengan pekerja berdiri pada tempat tidak stabil, meeting untuk
koordinasi pencegahan kebakaran, kejutan listrik, keselamatan
pengelas, dll. harus diadakan oleh supervisor dan pekerja yang terlibat
sebelum melakukan pengerjaan.

5.3.3 Area Terlarang


Site untuk pemeriksaan radiografik dan post heat treatment harus
ditandai sebagai area terlarang. Area terlarang harus diindikasikan
dengan garis kuning atau tali hitam dengan papan tanda.
Ketika pengerjaan di atas dilakukan dalam area yang besar dan waktu
yang lama, instruksi yang diperlukan harus dilakukan pada semua
personil yang bersangkutan pada meeting koordinasi sebelum
pengerjaan dimulai.

5.3.4 Proteksi Kemanan untuk Pekerjaan Pengelasan


Welder diwajibkan memakan pelindung yang diperlukan selama
pengelasan berlangsung. Welder diperlukan untuk selalu mengenakan
peralatan keamanan seperti helm, sarung tangan, masker, dan perisai
wajah. Jika ketinggian kerja di atas 1,8 m dari atas tanah, sabuk
keamanan dan full body harness diperlukan.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 18 of 25

Apabila jumlah pelindung yang dipersiapkan untuk field work terbatas,


pelindung yang tidak digunakan harus disimpan pada tempat yang
dikhususkan dan dijaga dengan baik. Gunakan selimut api
nonasbestos untuk mengontrol percikan pada area yang
diidentifikasikan oleh KONTRAKTOR.

Tabung gas yang dikompresi harus disimpan pada area yang


terventilasi dengan baik dan selalu disimpan pada posisi tegak dan
diamankan sehingga mencegah adanya jungkir balik (Umumnya
terbuka pada atmosfer (tidak diambil ke tempat tertutup)) dan
terlindung dari sinar matahari langsung. Pemadam api harus disiapkan
di daerah sekitar lokasi pengelasan dan pemotongan.

5.3.5 Jig Keamanan


Jig yang diperlukan untuk keamanan harus digunakan. Setelah
digunakan, jig harus dikembalikan ke lokasi asal dan apabila terdapat
kerusakan, kerusakan tersebut harus diberitahukan ke supervisor dan
diperbaiki segera.

6. Inspeksi dan Pengujian


6.1 Inspeksi

6.1.1 Umum
Inspeksi harus dilakukan pada semua sistem pemipaan sampai sejauh
yang diperlukan untuk memastikan adanya pemenuhan terhadap
spesifikasi dan fabrikasi gambar pemipaan, dan dengan persyarata
instalasi lapangan dari prosedur ini. Sebelum pengisian sistem untuk
pengujian, sistem harus memiliki NDT clearance dari KONTRAKTOR.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 19 of 25

6.1.2 Prosedur Inspeksi


a) Material
Inspeksi harus dilakukan untuk semua elemen pemipaan untuk
memastikan penggunaan yang pantas dalam bagian yang benar
pada sistem pemipaan sesuai yang dirincikan pada gambar.

b) Inspeksi Visual
i) Inspeksi sebelum Pengelasan

Pengecekan harus dilakukan pada permukaan yang akan dilas


untuk memastikan bersih dan bebas dari gemuk, minyak, cat,
kerak, dan material lainnya pada jarak minimal 50mm dari ujung.
Pengecekan juga harus dilakukan pada Lebar root space dan
bevel angle oleh inspektur pengelasan pada setiap sambungan
yang di-fit-up. Prioritas pertama harus ditujukan pada inspeksi
visual persiapan tepi dan fit-up material yang siap dilas untuk
performa pengelasan yang sukses.
ii) Inspeksi Selama Pengelasan
Retakan pada tack wald harus diangkat. Terak las pada kondisi
interpass saat ini, dan finishing pada backchipping harus dicek

iii) Inspeksi Lasan


Tampak alur las, under-cut, overlap, spatter, crater,
reinforcement weldman, dan ukuran fillet harus dicek.
Arc Strike di luar area las permanen tidak diperbolehkan dan
harus dihindari pada logam dasar apapun. Hal ini dapat
mengakibatkan pengerasan pada peretakan yang terlokalisasi
sebagai kemungkinan untuk awal fracture. Retakan atau blemish
oleh arc strike harus digerinda secara halus dan dicek untuk
memastikan kualitas. Kualitas las dari alur las yang sudah
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 20 of 25

selesai harus disimpulkan sesuai dengan kode/standar yang


dapat diaplikasikan.

iv) Perbaikan Cacat Lasan


Jejak jig diangkat, undercutting, crater, dan alur las harus
digerinda dan dideposisikan sebelum pendokumenan laporan
pengelasan harian. Untuk perbaikan reinforcement pengelasan,
harus digerinda secara halus. Spatter dan terak harus diangkat
oleh palu atau sikat. Retakan yang terlihat secara fisik harus
diperiksa oleh metode partikel magnetic atau liquid penetrant
untuk memastikan tidak adanya cacat.

v) Inspeksi Support
Inspeksi support pipa seperti anchor untuk titik guide, band,
hanger dll. Sambungan ekspansi tipe slip atau peredam vibrasi
pada line harus diinspeksikan dan dicek untuk gesekan yang
mungkin terjadi terhadap beton atau permukaan lain yang
berdekatan. Segala jenis halangan dari pemuaian panas normal
harus diangkat.

vi) Pemeriksaan Radiografik


Pemeriksaan radiografik harus dilakukan sesuai dengan
“Radiographic Examination Work (ASME SECT V)” dan cacat
yang terdeteksi oleh radiografi harus disimpulkan sesuai dengan
kode/standar dan spesifikasi proyek yang dapat diaplikasikan.
vii) Inspektur melakukan keputusan untuk porsi yang akan
direparasi berdasarkan jenis dan sejauh mana cacat yang
dirincikan pada Bagian 4 Standar Kualitas Pengelasan.
Prosedur Pemeriksaan Liquid Penetrant atau Magnetic Particle
dilakukan.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION

Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 21 of 25

viii) Batasan cacat harus disimpulkan sesuai dengan kode/standar


yang diaplikasikan.

6.2 Pressure Test

6.2.1 Umum
Pressure test dilakukan pada pipa untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran
pada material dan sambungan pipa. Durasi penekanan selama semua line
pipa sudah dicek
Pressure test bisa dilakukan dengan dua metode :
a. Hidrostatic Test
Menggunakan medium air untuk proses penekanan.
Teknan yang digunakan untuk uji hidrostatik pada setiap line tidak
boleh kurang dari 1,5 kali tekanan desain. Penerimaan pipa HDPE
pada tekanan uji 1,3 kali tekanan kerja maksimum dapat dilakukan.
b. Pneumatic Test
Menggunakan medium udara untuk proses penekanan.
Jika line spesifik pemipaan yang disetujui diuji secara pneumatic,
tekanan uji harus sebesar 110% tekanan desain (ANSI B.31.3 Para
345.5.4), tetapi tidak boleh lebih dari 100 psig.
6.3 Rekaman Uji

Setiap rekaman uji suatu line atau sistem harus disiapkan dan diserahkan
kepada inspektur untuk peninjauan dan persetujuan, sebelum mengisi sistem.
Rekaman harus dibuat untuk setiap instalasi pipa.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION
Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 22 of 25

7. PEMBERSIHAN UMUM
7.1 Metode Pembersihan

Metode Pembersihan harus dipilih dari poin di bawah ini juga


mempertimbangkan jenis cairan, material pipa, dan kondisi permukaan internal
pemipaan yang siap dibersihkan.
a. Pembersihan air
b. Pemebrsihan udara

7.2 Pembersihan pipa Fabrikasi

a. Pembersihan pada permukaan dan face lasan pemipaan yang


difabrikasikan dari slag, champer, kerak, dan materi asing lainnya harus
dilakukan dengan gerinda, pahat, wire brush, dll. dan ditiup udara. Setelah
peniupan dan pengecekan dilakukan, ujung pemipaan harus ditutup sampai
instalasi lebih jauh.
b. Pembersihan harus dilakukan sampai air bebas dari benda asing, kerak, dll.
Hal ini harus ditentukan dengan memantau turbiditas dari air yang
dikeluarkan (ke bearer atau cup).
c. Pembersihan utama harus dilakukan untuk setiap pemipaan yang
dirancang dan pembersihan sekunder harus dilakukan untuk sistem
pemipaan keseluruhan.
d. Permukaan pipa SS harus dibersihkan dari karat dan spark welding
menggunakan kimia atau pickling dan harus dicek dan dilindungi sampai
instalasi lebih lanjut.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION
Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 23 of 25

7.3 Strainer temporari

Strainer temporari harus digunakan sebagai berikut:


a. Setelah instalasi pemipaan, pembersihan pipa yang diinstalasikan harus
dilakukan dan strainer temporari harus dipasang.
b. Strainer temporari harus dipasang sesuai yang ditunjukkan pada gambar,
pada pemipaan suction pompa, upstream dari control valve dan lokasi lain
sebagaimana dirincikan.
c. Setelah jangka waktu konstan dari operasi awal, semua strainer temporary
harus diangkat.
8. COLOR CODING DAN PENOMORAN LINE
8.1 Umum

Painting pada Penomoran line dan kode aream yang dirincikan dalam gambar
isometric dan gambar spool piece, harus dilakukan pada setiap spool piece
pada workshop atau lapangan.
Sistem penomoran line harus sesuai dengan P & I.D/ L.D.T/ ISO DWG dan
Spesifikasi Teknik.

8.2 Persiapan Permukaan

Permukaan yang akan diberikan color coding dan penomoran line harus
dibersihkan sebelum painting dilakukan. Permukaan harus bebas dari minyak,
kotoran, gemuk, karat, atau benda asing lainnya, yang di mana dapat
memengaruhi adesif pada painting.

8.3 Aplikasi

a. Setelah pembersihan pada setiap spool piece dilakukan, painting nomor


line dilakukan dalam huruf kapital putih pada minimal satu tempat dekat
satu ujung, atau kedua ujung jika Panjang spool pice melebihi lima (5) meter.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION
Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 24 of 24

b. Paint yang akan digunakan harus tahan kuat untuk pengiriman antarlaut
dan penyimpanan dalam lingkungan laut. Untuk pipa stainless steel
austenitic, painting tidak boleh mengandung logam atau logam garam
seperti: Seng, Tembaga Timah, atau Sulfur yang dapat mengakibatkan
korosi ketika dipanaskan. Semua paint marker harus disetujui oleh KLIEN /
KONTRAKTOR

c. Nomor line yang akan ditunjukkan dapat diganti dengan tag logam yang
distempel, diamankan ke pipa dengan sabuk logam jika sulit untuk
melakukan marking angka dalam bagian berukuran kecil atau pendek.
GENERAL PROCEDURE
FOR PIPING
FABRICATION AND
INSTALLATION
Document No. PRC - WRK - JAR - QA/QC - 032 Page 25 of 25

Anda mungkin juga menyukai