2. PROSEDUR FABRIKASI
2.1 LINGKUP
Dokumen prosedur ini termasuk didalamnya pengadaan material, fabrikasi,
marking/penandaan, cutting, bending, feeting, welding, machining, dan toleransi
fabrikasi untuk fabrikasi struktur baja.
2.2 REFERENSI
1. Structural Welding Code Steel AWS D.I.I/D.I.I M: 2002
2. Japanese Architectural Standard Specification (JASS 6), 1993
2.3 STANDAR/ACUAN
Seluruh material perlengkapan kerja termasuk alat-lat yang di gunakan dan para
pekerja haruslah berkualitas tinggi dan harus selalu mengacu pada Standar Jepang,
SNI atau setara dengan standar Internasional (Amerika, Inggris, dll).
2.5 FABRIKASI
Mengidentifikasikan setiap proses merencanakan & menyiapkan, proses fabrikasi &
pengawasan fabrikasi yang selalu terkontrol yang berdampak langsung kepada
kualitas. Pastikan bahwa seluruh mesin dan peralatan yang di gunakan dirawat
dengan baik dan siap untuk digunakan.
seluruh material besi harus difabrikasi menurut persyaratan AWS atasu stadanrt yang
setera.
Persiapan :
Material besi yang dikirimkan dari suplayer harus ditempatkan diatas bantalan kayu
sehingga material besi tidak bersentuhan langsung dengan lantai/tanah dan
memudahkan dalam pengambilan dan penandaan Marking, material dengan
deformasi harus ditempatkan dengan benar sehingga tidak merusak material
tersebut.
Material besi harus dijauhkan dari materi-materi asing dan kebersihan harus tetap
dijaga harus bersih.
2.6 MARKING/PENANDAAN
Penanda yang dibutuhkan seperti titik bor, garis Bantu, garis potong, atau garis yang
melewati batas, dll. Harus ditempatkan dengan tepat pada material besi, dimana
pelat temper dan penggaris digunakan. Pahat besi dan pelubang tidak boleh
digunakan pada sisi luar dari part dimana terdapat bending. Atau pada part yang
cacat. Setiap bagian dari pengerjaan besi harus ditandai dengan jelas menurut
diagram marking dari gambar dan harus membawa orientasi penanda untuk erection.
2.7 CUTTING
Persiapan cutting dilakukan dengan menggunakan gas cutter atau persiapan dengan
mechanical.
a. Cutting material besi dapat dilakukan dengan menggunakan metode mekanikal
seperti gergaji, gerinda, atau gas cutting.
b. Deformasi dan gram (hasil dari pemotongan) harus diperiksa atau disapu bersih.
c. Diberi tanda sesuai dengan part lis material yang di minta
d. Jumlah part yang di potong harus sesuai dengan ukuran dan jenis material yang
di inginkan
e. Pisah-pisahkan material sesuai dengan ukuranya dan kegunaanya.
2.8 BENDING
Material besi dapat dibengkokkan dibawah suhu lingkungan atau pemanasan yang
tidak melampaui 650 °C untuk pendinginan memakai air dan 850°C untuk
pendinginan udara.
2.9 FEETING
1. Tempatkan componen yang akan di seting pada tempat yang rata.
Atau siapkan kaki-kaki penyangga agar komponen tetap diagonal.
2. Lakukan penyetingan dengan benar sesuai dengan bentuk gambar
yang di ingnkan
3. Pemasangan stiffener harus tepat agar tidak terjadi kesalahan hasil
4. Pastikan part yang di pasang sesuai dengan posisi dan fungsinya
5. Gunakakn las titik agar componen yang sudah di seting agar tidak lari
dari ukuran
6. Bila ada komponen yang di pasang dengan baut pastikan baut masuk
dengan tepat di lubang. Bila ada pergeseran lubang pastikan masih
dalam batas toleransi yang di izinkan.
Dalam Kontruksi steel structure. System pengelasan sangat penting maka harus
selalu di perhatikan. Dan selalu melaksanakan ketentaun yang telah di jadikan
acuan PT. Bangun Arta hutama. Dalam setiap proses fabrikasi
:
2. Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin di butuhkan dalam
produksi atau mutu.
2.10.1 Structural
Duplikat dari sertifikat besi harus diberikan kepada pemilik untuk seluruh besi
yang digunakan dalam proyek ini. Sertifikat besi termasuk kedalamnya informasi,
seperti minimalnya, batasan panas dari baja :
1. ASTM atau standar lain yang disetujui.
2. Analisis Kimiawi.
3. Syarat-syarat mekanikal termasuk kuat serah, kuat tegangan maksimum,
elongasi, dan, dimana sesuai, kekuatan tumbukan. Data test tumbukan dapat
diikutsertakan dengan data lainnya pada sertifikat besi, atau dapat diberikan
pada dokumen terpisah yang dikeluarkan oleh biro penguji sertifikasi.
Sketch Tolerance
Difference to the
e<1.5 mm
drawing
4. Penyesuaian
e < 1 mm Dapat diterima
1 mm < e < 1.5 mm, disesuaikan dengan peluas lubang (reamers)
e > 1.5 mm, ditolak.
2.12 ACHINING
Seluruh plat, batang besi, sudut dan bagian rolled lainnya harus dengan hati-hati
dinaikkan dan diluruskan dengan tekanan dan bukan dengan penempaan
(hammering), sebelum dan sesudah mereka dibor. Tepian longitudinal dan tepian
melintang dari seluruh plat tepian akhir dari batangan besi, sudut dan bagian rolled
lainnya harus dirapihkan dan semua gram harus dibersihkan sebelum pengerjaan
dilakukan bersama.
3. TOLERANSI FABRIKASI
Setiap struktur besi harus difabrikasi dengan toleransi seperti ditunjukkan pada table.
1 Beam Length -5 mm ≤ ∆L ≤ 5 mm
L < 10 m
-5 mm ≤ ∆L ≤ 5 mm
2 Column Length
L ≥ 10 m
-6 mm ≤ ∆L ≤ 6 mm
3 Story Height -5 mm ≤ ∆L ≤ 5 mm
Warm age of
4 e ≤ (1.5L/1000) & e ≤ 15 mm
column
Warm age of
5 e ≤ (L/1000) & e ≤ 8 mm
column
H < 800 mm
-3 mm ≤ ∆H ≤ 3 mm
6 Height of Section
H ≥ 800 mm
-4 mm ≤ ∆L ≤ 4 mm
7 Width of Section -3 mm ≤ ∆B ≤ 3 mm
*) Joint
e ≤ (3H/200) & e ≤ 3 mm
8 Squareness
*) General
e ≤ (3H/600) & e ≤ 6 mm
*) Joint
Bending of e ≤ (3b/200) & e ≤ 1.5 mm
9
flange *) General
e ≤ (3b/200) & e ≤ 3 mm
10 Eccentricity e ≤ 3 mm
e1 ≤ (H/100) & e ≤ 6 mm
11 Warp age of web e2 ≤ (B/100) & e ≤ 6 mm
not apply for t ≤ 6 mm
e1, e2 ≤ (L/100)
12 Angle of bracket and e1, e2 ≤ 5 mm
e3 ≤ 6 mm
13 Bracket Length -5 mm ≤ ∆L ≤ 5 mm
Twisting of
14 δ ≤ (9H/1000) & δ ≤ 8 mm
column
Squareness of
15 e ≤ (2.5H/1000)
finished surface
Flatness of base
16 e ≤ 3 mm
plate
The difference
The allowable
length of between A pair