ASME
CONSTRUCTION SECTION
ASME API 650
STANDARDS VIII
B31.3
APPENDIX:
Appendix A: untuk tanki kecil dengan tebal shell tidak melebihi 0.5” (termasuk
corrosion allowance)
Appendix B: rekomendasi desain untuk fondasi tanki
Appendix N: persyaratan untuk penggunaan material (plate atau pipa) yang
tidak sepenuhnya terindikasi
• API 650 SECTION 2 : MATERIALS
• API 650 Appendix N
(Used of new materials that are not identified)
API 653 SECTION 3 – Brittle Fracture Consideration
L / H < 2 , dimana
3.9.WIND GIRDERS
(Top & Intermediate)
SECTION 5 – ERECTION
DETAIL WELDING – UMUM:
(LANJUTAN)
• Kampuh las (reinforcement) dibatasi sesuai point 5.2.1.5.
• Tackweld pada vertical joint harus dibuang jika pengelasan akan
dilakukan secara manual. Jika menggunakan SAW, tackweld
tidak harus dilepas, tetapi harus dibersihkan. Tack-welding
harus menggunakan WPS yang berkualifikasi.
• SMAW harus menggunakan kawat las type low hydrogen untuk
pengelasan shell pertama ke plate da material Group IV - VI sar
atau ke annular plate untuk plate tebal ½” keatas dari Grup I –
III serta untuk semua shell tanpa limit ketebalan
DETAIL WELDING – SHELL:
· Misalignment yang diizinkan untuk butt-joint
vertical : untuk plate 5/8” keatas adalah 10%
tebal atau 1/8” (diambil yang terkecil) dan untuk
plate tebal kurang dari 5/8” adalah 1/16”
· Untuk sambungan horizontal, proyeksi plate
sebelah atas terhadap plate bawahnya tidak boleh
melebihi 20% tebal plate atasnya atau 1/8”
maksimum; untuk plate atas yang tebalnya
kurang dari 5/16”, proyeksi maksimal diizinkan
adalah 1/16”
DETAIL WELDING – SHELL:
• Shell plate material tebal diatas 1 ½” disyaratkan multipass
WPS dengan setiap pass tidak melebihi ¾” dan preheating
200o F minimal
• Pengelasan attchment permanen atau temporer material
Group IV, IVA, V & VI harus menggunakan electrode type
low hydrogen. Attachment permanen yang dipasang pada
tempat attachment sementara yang dilepas harus
diperiksa visual & MT. WPS untuk attachment tersebut
harus yang tidak cenderung menyebabkan underbead
cracking.
• Semua lasan manway, nozzles & clean-out opening, setelah
stress relief dan sebelum hydrotest harus diinspeksi secara
visual & MT
Welded Steel Tanks for Oil Storage
(API Standard 650)
DETAIL WELDING – BOTTOM PLATE:
Pengelasan plate setelah diatur dan ditack-weld harus
dengan urutan tertentu agar distorsi di-usahakan
seminimal mungkin.
Pengelasan shell ke bottom harus selesai dahulu sebelum
pengelasan terakhir bagian bottom yang ditinggalkan
sebagai kompensasi
Clips dan tack-weld boleh digunakan untuk penyetelan
shell dengan bottom sebelum dilakukan continous wlding
sambungan shell-bottom
DETAIL WELDING SHELL - BOTTOM:
Sebelum pengelasan dari luar, lasan awal dari dalam harus dibersihkan dari
slag & kotoran non-metal, di-inspeksi visual dan salah satu dari cara berikut:
o Magnetic Particle
o Menggunakan solvent liquid type penetrant
o Menggunakan water soluble type penetrant
o Menggunakan high flash point penetrating oil
o Menggunakan larutan berbusa dan vacuum box sudut
Pemeriksaan diatas dapat dibatalkan atas persetujuan antara manufacturer &
Pembeli, bila dilakukan pemeriksaan visual lasan awal dan lasan akhir
seluruhnya, serta diinspeksi kedua sisi lasan akhir dengan MT, PT atau vacuum
box sudut
ROOF
Standar ini tidak mengatur pemasangan roof kecuali struktur framing harus
lurus dan rata
Welded Steel Tanks for Oil Storage
(API Standard 650)
Diameter Tanki :
< 40’ - + ½”
40 to < 150’ - + ¾”
150 to < 250’ - + 1”
> 250’ - + 1 ¼”
DEVIASI LOKAL
PEAKING:
Peaking yang diukur dengan horizontal sweep board panjang
36” pada dinding luar tamki, tidak boleh melebihi ½ “
BANDING:
Banding yang diukur dengan sweep board vertical panjang
36” pada dinding luar tamki, tidak boleh melebihi ½ “
FLAT SPOTS
Flat spots yang diukur pada bidang vertical tidak boleh
melebihi plate flatness & waviness yang disyaratkan
NONDESTRUCTIVE EXAMINATION
• Prosedur NDE, dan kualifikasi Personil (NDT Examiner) untuk tes
Liquid Penetrant, Magnetic Particle,Ultrasonic dan Radiografi
harus disiapkan sesuai persyaratan ASME Code Section V.
• Standar berterima (Acceptance criteria) untuk MT, dan PT sesuai
dengan aturan ASME Section VIII Appendix 6 dan 8, sedangkan
untuk RT sesuai dengan Paragraph UW-51(b)
• Standar berterima (Acceptance criteria) untuk UT harus me-
rupakan persetujuan antara Purhaser dan Manufacturer (shall be
agreed upon by the purchaser and the manufacturer)
6.1. RADIOGRAPHIC METHOD
6.1.2 Jumlah & Lokasi (figure 6-1)
6.1.2.2 s/d Jumlah & loka radiograph
6.1.2.8 untuk shell
6.1.2.9 untuk annular plate