Anda di halaman 1dari 23

STEEL STRUCTURE

ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 1 of 23

ORIGINATOR : PT. WIJAYA KARYA REKAYASA KONSTRUKSI


CLIENT : PT. JHONLIN AGRO RAYA
PROJECT NAME : PROYEK PEMBAGUNAN PABRIK BIO DIESEL 1500
TPD TERMASUK PRE-TREATMENT
LOCATION : BATULICIN – KALIMANTAN SELATAN , INDONESIA
DISCIPLINE / SUBDISCIPLINE : PROJECT QA/QC

Issued for 02/04/ AIK


0 HB SW
Review 2020
Reason for Date Prep’d Checked App’d App’d App’d
Rev Review and
Approval Delivery Team Client for Info
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 2 of 23

REVISION HISTORICAL SHEET

Rev No Date Description

- 02/04/2020 Issued for review and comments

umur crane diatas 2010


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 3 of 23

TABLE OF CONTENTS

1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
2. RUANG LINGKUP............................................................................................... 4
3. REFRENSI…........................................................................................................ 4
4. DEFINISI……....................................................................................................... 4
5. CATATAN…………….......................................................................................... 5
6. PROSEDUR ERECTION STRUCTURE.............................................................. 5
7. INSPEKSI DAN PENERIMAAN KUALITAS STRUKTUR BAJA…………….....22
8. APENDIKS 1...................................................................................................... 23
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 4 of 23

1. PENDAHULUAN

Prosedur shop inspection dan test plan ini menyediakan kebutuhan untuk
jangkauan inspeksi/pengujian dari semua perlengkapan untuk dilakukan
inspeksi/pengujian oleh manufaktur pada wokshop yang disaksikan dan/atau
ditinjau oleh PT.WIKA Rekayasa Konstruksi dan Klien.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini meringkas prosedur eksekusi dari inspeksi/pengujian pada bengkel


untuk perlengkapan dan material yang akan dibeli dan difabrikasi untuk proyek
PT. WIKA Rekayasa Konstruksi dan mencakup inspeksi dan perencanaan
pengujian yang diperlukan pada Prosedur Proyek.

3. REFRENSI

Keperluan umum dan inspeksi/pengujian yang secara spesifik diperlukan untuk


perlengkapan dan material yang akan dipasang sesuai dengan gambar dan
spesifikasi proyek.

4. DEFINISI

Klien memiliki arti Perusahaan yang menunjuk JHONLIN AGRO RAYA sebagai
eksekutor Proyek.

PT. WIKA Rekayasa Konstruksi memiliki arti Kontraktor yang melakukan


eksekusi dalam Engineering, Pembelian, dan Konstruksi dari fasilitas untuk
Klien.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 5 of 23

Vendor memiliki arti Firma atau Korporasi yang menyediakan material atau
perlengkapan.

5. CATATAN UMUM

1. Sebelum pelaksanaan pasang bangun, angkat semua debu dan benda asing lain

yang terdapat pada struktur baja dan setelah itu dibersihkan secara menyeluruh.

2. Lakukan inspeksi yang ditujukan dengan prosedur inspeksi di bawah

pengawasan personil Klien dan rekam hasil inspeksi.

3. Erectionstruktur baja sesuai dengan gambar relevan.

4. Pasang tali pengaman sekeliling daerah pengangkatan struktur dan memasang

papan peringatan “DILARANG MASUK SELAIN PERSONIL”

5. Struktur dan baja lainnya harus disimpan di atas tanah dan di atas balok kayu.

6. Sebelum pengangkatan dilaksanakan, pastikan wire sling dan peralatan lainnya

yang digunakan untuk pengangkatan dan pastikan tidak ada titik cacat.

6. PROSEDUR ERECTION STRUCTURE

6.1 Diagram Sekuen Erection


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 6 of 23

(1) (2)
EQUIPMENT PREPARATION & CHECK
CHECK STEEL STRUCTURE
- Check Lifting Equipments:
( Before Lifting )
 Crane
- Check Marking Number
 Chain Block
- Perform Visual & Dimensional
 Wire Sling
 Length & deflection
 etc
 Hole

(4) (3)
CHIPPING & MARKING CENTER LINE CENTER LINE MARK ON STRUCTURE
FOUNDATION ( Before Lifting )
( Before Lifting )
- Chipping foundation
- Put Elevation Mark & Center Line Mark
- Clean-up foundation  1000 mm & 2000 mm from bottom base
- Marking center-line foundation plate (only 1st tier)
 1000 mm from top and bottom (for each
column)

(5) CHECK & SET-UP NUT OF ANCHOR BOLT (6) COLUMN LIFTING & POSITION
( Before Lifting )
- Check column alignment
- Check dimensional anchor bolt - Support with lashing
- Check elevation anchor bolt
- Fasten nut of anchor
- Clean-up of thread anchor bolt
- Set-up elevation nut of anchor bolt

CHECK 1st SECTION ENTIRETY BEAM & BRACING LIFTING

(8) - Check alignment (7) - Check alignment of column and beam


- Tightening high strength bolt - Fasten bolt of structure
- Random Inspection 1% of number high
strength bolt

(9) GROUTING & CURING FOR 1st COLUMN BASE (10) PREPARATION FOR NEXT TIER
PLATE
( same sequence with 1st section )
- Check cleanliness before grouting
- Check form work
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 7 of 23

Alur erection di atas akan dilaksanakan bertahap dari bagian pertama (I), bagian

kedua (II), dan bagian ketiga. Sebelum Base Platekolom grouting, strruktur baja #1

harus diselaraskan dan baut dikencangkan sesuai dengan persetujuan KLIEN.

Tanpa persetujuan KLIEN, segala jenis grouting sekunder tidak boleh dilaksanakan.

6.2 Inspeksi Anchor Bolt

Anchor Bolt untuk Base Platestruktural baja harus sesuai dengan batas toleransi di

bawah ini.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 8 of 23

1. Toleransi jarakpusat maksimum antara kolom yang berdekatan (e1)

sebesar ±1/1000 dari jarak dan ± 10mm.

2. Toleransi maksimum dari garis kolol (e2) sebesar ± 5mm.

3. Toleransi maksimum diagonal antara kolom yang berdekatatan (e3)

sebesar ± 6mm.

4. Toleransi maksimum elevasi baut atas (e4) sebesar ± 5mm.

6.3 Persiapan ErectionKolom

6.3.1 Chipping

Permukaan pondasi beton harus diperispkan dengan chipping sesuai yang

diperlukan untuk mendapatkan permukaan yang kasar pada bagian atas

pondasi, permukaan yang kasar diperlukan untuk grout bonding yang baik,

dan untuk memastikan kekuatan bantalan yang cukup. Segala jenis

material asing yang tidak diperlukan harus dibersihkan.

6.3.2 Penandaan Elevasi

Sebelum pengangkatan kolom, setiap kolom harus ditandai penanda 1

meter dari bawah, tetapi nilai jarak akan diukur dari atas ke bawah. Dengan

selesainya pengangkatan struktur baja, semua penandaan elevasi

berketinggian 1 meter akan menjadi patokan standar untuk inspeksi dan

penerimaan pemasang equipment.


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 9 of 23

6.4 Seting Base Plate Kolom ke #1

6.4.1. Alignment base plate

Sebelum pemasangan base plate, ulir anchor bolt harus dibungkus untuk

proteksi. Selain itu, Base Plate harus dipasang dengan hati-hati untuk

mencegah kerusakan terhadap anchor bolt. Pasang dan sesuaikan baut di

bawah pelat footing kolom (base plate) sampai elevasi atas dari washer

sesuai dengan gambar. Pasang pelat footing kolom #1 (base plate) yang

akan diletakkan pada posisi yang sesuai menggunakan baut atau dongkrak

dan mengencangkan mur anchor bolt untuk mencegah pergerakan Base

Plate selama grouting.

Toleransi maksimum sebagai berikut:

“e”

Center line pondasi

Center line kolom

a) Dari garis tengah kolom “e” sebesar ± 5mm atau kurang

b) Eror elevasi dari Base Plate harus atau kurang dari ± 5mm.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 10 of 23

6.4.2. Pengecekan Elevasi Kolom Pertama

Selama pengaturan antara tetik tengah kolom dan titik tengah pondasi

dilakukan, elevasi kolom harus dicek pada tanda elevasi 1 meter dan mur di

bawah Base Plate diatur atas-bawah untuk mendapatkan elevasi kolom yang

sesuai terhadap gambar.

6.4.3. Grouting

Sebelum grouting, permukaan beton di bawah pelat footing kolom, harus

dijaga airnya selama minimal 3 jam. Grout harus diletakkan menggunakan

metode aliran ketika dimensi dasar yang di-grouting paling sedikit melebihi

600 mm dan nonshrinking cement harus digunakan. Pasir harus terdiri dari

material inert dan kualitas kekerasan, dan ketahanan.

Semua grout harus diaduk secara menyelurus selama tidak kurang dari 3

menit dalam mixer mekanik yang disetujui kecuali direkomendasikan oleh

manufaktur. Setelah pengadukan, grout harus digunakan segera sebelum

mengeras.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 11 of 23

6.4.2.1 Metode Aliran

Jenis grout ini harus mengandung air yang cukup untuk menghasilkan flowable

grout yang sesuai dengan rekomendasi manufaktur non-shrink. Penuangan

flowable grout harus dilakukan melalui lubang grouting jika disediakan. Jika tidak,

grout harus dituang pada satu sisi atau dua sisi yang berdekatan, memberikan jalan

untuk menghasilkan pergerakan pada massa padat di bawah base plate dan luar

sisi sebaliknya. Penuangan harus berlanjut sampai seluruh ruang di bawah diisi dan

grout berdiri minimal 25 mm lebih tinggi secara keseluruhan dibandingkan bagian

bawah dari base plate. Penuangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada

udara di bawah base plate.


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 12 of 23

6.4.2.2 Curing

Grout harus dijaga agar tetap lembab dengan menutup bagian yang terbuka dengan

kain selama minimal 3 hari (72 jam).

6.5 Pemasang Bangunan Baja Struktural

6.5.1. Umum

Struktur baja harus dipasang secara akurat sesuai dengan gambar, bracing

sementara harus diatur dan tidak boleh diangkat selama dibutuhkan untuk

keamanan. Pekerjaan erection harus dimulai dari bagian yang diperlukan untuk

tahap pekerjaan berikutnta. Sebelum erection dimulai, semua anggota dan material

harus dikumpulkan ke lapangan penyimpanan dan dirancang di tempat jika

dimungkinkan sesuai dengan gambar prarancang jika ada. Semua material harus

dibersihkan dari segala jenis karat, kerak, pasir, kotoran, dan material asing lainnya

segera setelah pengangkatan dari penyimpanan dan sebelum erection.

Baut berkekuatan tinggi harus disimpan oleh personil tertentu dan harus disimpan

sesuai dengan nomor batch. Berdasarkan syarat keperluan proyek, jumlah dan

dimensi harus dicek pada Material Issuing Slip (MIS).


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 13 of 23

6.5.2. Sekuen

Prosedur erectionharus mengikuti sekuen di bawah ini:

First Tier

Second Tier (I)

Second Tier (II)

Third Tier

Notes : 1. Erectiondan pengencangan baut awal

2. Keselarasan

3. Pengencangan baut akhir

4. Pengelasan (jika ada)

5. Platform

6.5.3. Persiapan Erection

6.5.3.1. Perangkat Pengangkat Kolom

Spesifikasi, dimensi, dan metode pengencangan harus dihitung untuk

pengangkatan dan sling yang digunakan harus memiliki faktor keselamatan minimal

1,2 kali beban yang akan diangkat.


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 14 of 23

LIFTING LUG
CRANE WIRE
CRANE WIRE

SCAFFOLDING

LIFTING

COLUMN
CRANE WIRE
LADDER

COMPONENT
SHACKLE WIRE ROPE ANTI SLIP
HAND RAIL

LIFTING DEVICE

WOODEN BLOCK
WOODEN PLANK
MANILA ROPE

TAHAP-1 (PERANCANGAN TANAH UNTUK KOLOM SEBELUM PASANG BANGUN)


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 15 of 23

LADDER

MANILA ROPE

TAHAP-2 (ERECTION KOLOM DENGAN TANGGA SUDAH TERPASANG)

SAFETY LINE

WOODEN BLOCK

TAHAP-3 ( PERANCANGAN GIRDER DIBAWAH SEBELUM LIFT-UP)


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 16 of 23

GIRDER

SAFETY LINE

TAHAP-4 ( ERECTION GIRDER)

6.5.4. Erection dan Pengencangan Awal

Setelah semua persiapan untuk pengangkatan struktur baja selesai, kolom yang

mulai diangkat dan diatur di posisi, pembautan sementara dilakukan pada

komponen untuk mendapatkan posisi yang tepat, bagian bawah kolom harus dibaut

dengan Base Plate atau diikat langsung pada tali untuk menghindari jatuhnya kolom..

Untuk rincian pengangkatan kolom dapat dilihat pada rigging plan.


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 17 of 23

Hubungan yang memerlukan pembesaran atau pengaturan lubang ekstensif selain

lubang slot fabrikasi pabrik yang disediakan, harus diberitahukan ke klien.

Pengaturan yang diperlukan harus dilakukan di bawah pengawasan field engineer

klien.

Lubang untuk koneksi baut harus di-drifting ke posisi yang sesuai menggunakan

peralatan khusus (tongkat baja berbentuk shuttle) untuk memusatkan lubang dan

lubang dan memastikan ulir baut tidak akan rusak akibat memaksa baut untuk

dikencangkan.

Baut untuk pengencangan awal harus diseragamkan sekelilling join. Fitting up bolt

atau baut berkekuatan tinggi harus digunakan untuk tujuan ini. Jika baut

berkekuatan tinggi digunakan, baut harus dikencangkan kira-kira 60 sampai 80%

dari tegangan baut standar.

Permukaan kontak pada koneksi lapangan jenis gesekan harus bebas dari kerak,

kotoran, minyak, cat, pernis, dan material asing lainnya.

Permukaan kontak pada field koneksi jenis bearing boleh dicat tetapi harus bebas

dari benda asing.

6.5.5. Alignment

Setelah pengencangan baut awal dari setiap divisi, pergeseran semua kolom harus

diinspeksi menggunakan theodolit. Pergeseran segala jenis center line kolom dari

garis kolom yang ditetapikan tidak boleh lebih dari 1/1.000 dari tinggi kolom, namun
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 18 of 23

maksimum yang dapat diterima sebesar 15 mm, dengan maksimum dari kolom

apapun. Batas dari toleransi pada plumbness kolom harus didasari oleh tinggi dari

Base Plate ke titik tertinggi kolom, dan harus diukur dari center line kolom

sebenarnya.

6.5.6. Pengencangan Akhir

Setelah alignment didapat, maka dilakukan pengencangan akhir dengan

menggunakan Electric Impact Wrench atau Pneumatic Impact Wrench.

6.5.7. Pengelasan Lapangan

Permukaan baja yang akan dilas harus dibersihkan dengan hati-hati. Cacat

permukaan seperti terak, kelembaban, debu, minyak, cat, dan material asing lainnya

harus diangkat. Bagian yang akan dilas harus diamankan dengan metode yang

sesuai, seperti penggunaan jig.

Bagian yang akan dilakukan fillet welding harus dipastikan untuk menyentuh satu

sama lain sedekat mungkin. Bentuk dari bevel untuk butt welding harus dibentuk

secara ketat sesuai dengan gambar, dan harus dirancang sedemikian sehingga

untuk tidak menghasilkan jarak ketidakselarasan material.


STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 19 of 23

Ketika mengelas material bersama, harus dipastikan untuk tidak mengalami

deformasi, disebabkan oleh jenis struktur, metode pengelasan, dan urutan

pengelasan.

Untuk memastikan bagian pada posisi yang akurat, pembautan sementara atau tack

welding harus dilakukan. Tack welding harus dibatasi sebagai minimum, dan jika

merupakan bagian dari pengelasan permanen, harus bebas dari cacat.

Pengelasan tidak boleh dilakukan ketika permukaan baja dilas basah, atau angin

berembus dengan kuat. Akan tetapi, jika pengelas dan bagian yang akan dilas

diberikan proteksi yang baik, prosedur pengelasan dapat diperbolehkan. Pengelas

harus terkualifikasi sesuai dengan syarat ASME Sect IX or AWS D1.1.

6.5.8 Erection Akses Platform

Platform akses harus dierection dan semua koneksi harus dikencangkan

untuk menyediakan platform yang stabil dan kaku. Handrailing harus dilas dan

digerinda dengan halus. Lasan atau permukaan yang tidak dicat harus dibersihkan

dan dicat dengan cat primer. Grating harus dipasang dengan pas supaya tampak

rapi dan seragam. Kick plate harus dipasang. Ulir tangga harus dibautkan ke stringer

tangga.

.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 20 of 23

BATAS TOLERANSI STRUKTUR BAJA (+susunan tahapan pekerjaan)

No ITEM SKETCH TOLERANCE

01 Plumbness of e e = H/1000, however

Structure e≤15mm

(e/H)
H

02 Tolerance of Column ± e2 L ± e1 e1 = ± 1/1000 of

Base Elevation ( L ) distance

D ± e3
and  ± 6 mm center to
L ± e1
D ± e3
Anchor Bolt Location center of column

(e1, e2, e3) e2 = ± 3 mm relative to


± e2
established of column

base line.

e3 = ± 6 mm diagonal

distance.
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 21 of 23

03 Misalignment

between center line


e mm
column to center line
column
e
foundation.

(e)
Foundation

04 Plumbness of e = H/1000, however e e


e

Column
mm
H column
(e/H)

05 Horizontal Slope of e = H/1000, however e


e
Beam (e/L)
mm

L
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 22 of 23

06 Horizontal Elevation e mm


e
of Beam (e)

Note :

(i) Gambar detail dapat mengindikasikan toleransi yang berbeda dengan yang ada

pada dokumen, namun, pada semua kasus toleransi yang digunakan harus

lebih ketat dibandingkan yang terdapat pada tabel.

(ii) Toleransi ini digunakan oleh semua erection pada semua pekerjaannya.

(iii) Toleransi tinggi, yang terdapat pada tabel, didefinisikan relatif terhadap flange

beam.

6. INSPEKSI DAN PENERIMAAN KUALITAS STRUKTUR BAJA

Struktur baja akan diinspeksikan secara perbagian dan diterima

berdasarkan bagian yang diangkat. Jika bagian sebelumnya tidak diterima,

pekerjaan bagian berikutnya tidak boleh dilanjutkan. Item utama dalam inspeksi dan

penerimaan adalah inspeksi dimensional dan pengencangan baut. Inspeksi dari

kekencangan dilaksanakan 1% dari total baut untuk setiap bagian struktur baja. Jika

ada yang ditolak, jumlah pengecekan akan ditambah 2 (dua) kali dari jumlah awal.

Setelah pengangkatan struktur baja selesai, semua struktur akan diinspeksikan dan
STEEL STRUCTURE
ERECTION PROCEDURE

Document No. PRC–WRK–JAR– QA/QC – 031. Rev.0. Page 23 of 23

diterima untuk vertikaliti, dimensional, pengencangan baut, dan kelengkapan dari

struktur baja.

7. APENDIKS 1. TABEL TORSI PENGENCANGAN BAUT

Anda mungkin juga menyukai