Anda di halaman 1dari 15

No.

Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

1. Tujuan :

Instruksi kerja ini bertujuan untuk menjelaskan prosedur yang harus diikuti untuk erection
steel structure pada technical building.

2. Referensi :

 Shop Drawing yang sudah disetujui

3. Material :

 Material yang sudah difabrikasi sesuai dengan kebutuhan


 Set baut, nut, dan washer
 Kawat las E7018, E6013
4. Alat Kerja
 Rough Terrain Crane 35 ton / 50 ton
 Total station
 Waterpass
 Mesin las
 Mesin gerinda
 Kunci pas/ring
 Electric impact
 Kunci sok

Halaman 1 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 1. Load Table Rough Terrain Crane 35 Ton

Gambar 2. Load Table Rough Terrain Crane 50 Ton

5. Layout

Halaman 2 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 3. Layout Erection

Gambar 4. Suquence Erection

6. Uraian Kegiatan :
1. Gunakan gambar konstruksi yang sudah disetujui untuk persiapan kerja.

Halaman 3 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

2. Gunakan material yang sudah disetujui meliputi spesifikasi material dan dimesi
material.
3. Lakukan setting elevasi nut adjuster pada anchor. Ketinggian harus sama sesuai dengan
desain.

Gambar 5. Setting Nut Adjuster


4. Lakukan pemasangan steel Column grid A.

Gambar 6. Steel Column Grid A

Halaman 4 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 7. Erection Steel Column Grid A

Maksimum Beban yang diangkat SC no.2 = 2220 kg


Ketinggian 12,2 m
Sling yang dipakai kapasitas 5 ton
Sackle yang dipakai kapasitas 5 ton
5. Lakukan pengecekan verticality dan elevasi steel Column dengan mengatur nut adjuster
pada anchor. Setelah sesuai kemudian diberi labrang sling baja jika diperlukan.
6. Lakukan pengencangan nut anchor dengan kunci yang diekstensi dengan pipa,
kemudian fullweld washer plate.

Halaman 5 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 8. Detail Base Plate


7. Lakukan pemasangan scafolding di setiap steel Column grid A sesuai dengan
ketinggiannya.
8. Lakukan pemsangan safety net dan safety pole pada beam lantai 2 grid A sebelum
erection.

Gambar 9. Pemasangan Safety net dan Safety pole

Halaman 6 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

9. Erection beam lantai 2 pada grid A.

Gambar 10. Erection Beam lantai 2


Beban maksimal yang diangkat 1020 kg
Ketinggian 6 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton

Gambar 11. Detail Sambungan Beam Lantai 2 (typ)

10. Erection steel Column B1, B3, B4, B5, B6.

Halaman 7 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 12. Steel Column Grid B


Maksimum beban yang diangkat SC no.1 = 1996 kg
Ketinggian 11 m
Sling yang dipakai kapasitas 5 ton
Sackle yang dipakai kapasitas 5 ton
11. Pasang scafolding steel column grid B.
12. Erection beam lantai 2 A1-B1; A3-B3; A4-B4; A5-B5; A6-B6.

Gambar 12. Beam Lantai 2

Maksimum beban yang diangkat 792 kg


Ketinggian 5,8 m

Halaman 8 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Sling yang dipakai kapasitas 5 ton


Sackle yang dipakai kapasitas 5 ton
13. Lakukan pemasangan safety net dan safety pole pada beam rafter sebelum erection.
14. Erection rafter grid A

Gambar 13. Erection Rafter Grid A


Beban maksimum yang diangkat 955 kg
Ketinggian 12,5 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton

Gambar 14. Detail Sambungan Baut Rafter (typ)


15. Erection rafter B3-B4-B5 dan beam lantai 2 B3-B4-B5.

Halaman 9 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 15. Erection Rafter Grid B3-B6

16. Lakukan assembly rafter B1-B3.

Gambar 16. Rafter B1-B3


17. Setelah semua pengecekan dimensi sesuai, lakukan pengencangan hexagon bolt 10.9
dengan electric impact.
18. Lakukan pemasangan safety net dan safety pole pada beam rafter sebelum erection.

Gambar 17. Safety net dan Safety pole Beam Rafter


19. Erection rafter Grid B1-B3.

Halaman 10 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 18. Erection Rafter B1-B3


Beban yang diangkat 2010 kg
Ketinggian 12,5 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton
Chain Block 3 ton
20. Erection atap grid A ke grid B

Halaman 11 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 19. Atap Grid A ke B


Beban yang diangkat 590 kg
Ketinggian 12,5 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton
21. Erection steel Column B2

Halaman 12 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 20. Steel Column B2

Beban yang diangkat 886 kg


Ketinggian 6 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton
22. Erection beam lantai 2 A2-B2, B1-B2, B2-B3, B3-B4, B4-B5, B5-B6.

Halaman 13 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 21. Beam lantai 2

Beban maksimal yang diangkat 1024 kg


Ketinggian 6 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton

23. Erection beam lantai 2 grid A ke grid B

Halaman 14 dari 15
No. Dokumen
METODE ERECTION
No Revisi.
TECHNICAL
Efektif tgl.
PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. BUILDING Ref Prosedur

Gambar 22. Beam Lantai 2 Grid A ke Grid B


Beban maksimal yang diangkat 652 kg
Ketinggian 6 m
Sling yang dipakai 5 ton
Sackle yang dipakai 5 ton
24. Pemasangan safety net grid A terhadap grid B di bagian beam lantai 2 dan atap.
25. Pemasangan purlin grid 1 ke grid 2

Dibuat Oleh Diketahui Oleh Disetujui Oleh

Aditya Wahyu P
PT. Bukaka Teknik Utama
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Halaman 15 dari 15

Anda mungkin juga menyukai