Anda di halaman 1dari 5

PT.

TETRA KONSTRUKSINDO

Jl. Tanah Abang IV. No. 1

Doc. No. : QA-STR-WM 02 Page 1 of 5

METODE PELAKSANAAN
(WORK METHOD STATEMENT)

PEKERJAAN FABRIKASI/ PEMBESIAN

Revision
Rev. No. Date Status Revision Details

Approval
Menyetujui : Mengetahui : Diajukan Oleh :
UNIVERSITAS INDONESIA LEMTEK UI PT. TETRA KONSTRUKSINDO

Prof. Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng Doddy Diponegoro Indra Sakti
Pejabat Pembuat Komitmen Project Manager Project Manager
PT. TETRA KONSTRUKSINDO

Jl. Tanah Abang IV. No. 1

Doc. No. : QA-STR-WM 02 Page 2 of 5

1.0 TUJUAN
Tujuan dibuatnya metode kerja ini adalah untuk mengkaji dan menentukan metode
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan beton.

2.0 LINGKUP
Prosedur metode kerja ini harus diberlakukan terhadap semua personil yang terlibat
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan semua pekerjaan pengecoran di Proyek
Redesign Layout Arsitektur, Interior & ME Gedung Fasilkom Tahun 2017. Termasuk
personil subkontraktor/ Mandor.

3.0 REFERENSI
Referensi yang digunakan mengacu kepada Rencana Kerja dan Syarat Proyek
Redesign Layout Arsitektur, Interior & ME Gedung Fasilkom Tahun 2017..

4.0 KETENTUAN UMUM


4.1 KESELAMATAN
Siapkan jalan untuk pekerja dan alat agar bias bergerak dengan leluasa, dan
hindari kemungkinan bahaya timbul selama pelaksanaan pekerjaan
pembesian.
Seluruh pekerjaan pengecoran dan karyawan harus dilindungi sesuai dengan
program keselamatan.

5.0 METODE PEKERJAAN


5.1 MATERIAL
1. Besi tulangan harus dalam bentuk batangan panjang 12 m. Semua besi
tulangan harus dilengkapi dengan label yang menerangkan No.
penuangan, diameter dan mutunya.
2. Besi tulangan harus sesuai dengan spesifikasi RKS dan harus diproduksi
dengan standard ASTM A-615. Sertifikat produksi besi tulangan harus
diserahkan oleh supplier setiap pengiriman (mill certificate).
3. Saat datang di lapangan, besi harus diperiksa terhadap surat jalan atas
besi tersebut sebelum diterima.
4. Material tidak boleh dipakai tanpa adanya persetujuan dari Owner.
5. Besi tulangan akan dibongkar dan disimpan pada lokasi yang disiapkan
khusus. Dimana bundel-bundel bebas dari tanah, terlindungi terhadap
material-material yang diterbangkan oleh angin dan air hujan.

5.2 PROSEDUR PEKERJAAN


PT. TETRA KONSTRUKSINDO

Jl. Tanah Abang IV. No. 1

Doc. No. : QA-STR-WM 02 Page 3 of 5

Gambar 1. Prosedur Pekerjaan Pembesian


PT. TETRA KONSTRUKSINDO

Jl. Tanah Abang IV. No. 1

Doc. No. : QA-STR-WM 02 Page 4 of 5

5.3 PEMERIKSAAN (INSPEKSI)


1. Pemeriksaan (inspeksi) pada besi tulangan yang disimpan harus dilakukan
secara berkala sebagai berikut :
- Pemeriksaan visual harus dilakukan selama tahap pelaksanaan untuk
menjaga dan menjamin keadaannya besi tulangan tidak karat atau
cacat yang bisa menyebabkan kurang menyatunya antara beton
dengan besi.
- Test berkala (uji tarik) harus dilakukan untuk menjamin kekuatan
tariknya tetap konsisten.

5.4 PEMOTONGAN DAN PEMBENGKOKAN


1. Fabrikasi besi tulangan harus dilakukan di bengkel pembesian dan harus
mengikuti bestat terakhir yang dikeluarkan oleh bagian design.
2. Pemotongan harus dilakukan secara mekanik (mesin potong besi.
3. Pemotongan dengan menggunakan pemanasan tidak diijinkan.
4. Pembengkokan, diameter pembengkokan harus sesuai dengan gambar
shopdrawing yang telah di approve Owner atau MK/ Konsultan Pengawas.
5. Tulangan harus dibengkokkan sampai bentuk yang diinginkan dengan
menggunakan mesin pembengkok. Besi yang sudah difabrikasi harus diikat
dan diberi label. Label harus menerangkan kode bentuk, nomor bestat dan
lokasi pemakaian. Untuk menjaga konsistensi kekuatan, test tarik harus
dilakukan secara berkala untuk semua ukuran besi dan hasilnya
diserahkan kepada Owner.
6. Tulangan yang sudah dipotong dan dibengkokkan harus diikat dengan kuat
sehingga bisa diangkut ke lokasi dan tidak terpencar. Besi tulangan harus
diangkut dalam proyek dengan menggunakan traktor atau trailer.

5.5 PEMASANGAN BESI TULANGAN


1. Besi tulangan harus dipasang sesuai detail gambar, yang akan
menunjukkan lapisan selimut beton, overlap pembesian seperti dalam
gambar Shopdrawing yang telah di approve Owner atau MK/ Konsultan
Pengawas.
2. Kawat pengikat harus jenis rendah karbon, grade 16.
3. Penulangan harus ditumpu secara lokal dan diikat untuk menghindari
pergeseran/ pergerakan saat pengecoran beton.
4. Pada sambungan konstruksi, pembesian harus disisakan sehingga cukup
untuk overlap pada pengecoran berikutnya.
5. Semua penulangan, saat pengecoran harus bebas lumpur, oli atau material
lain yang mengurangi daya lekat beton terhadap besi.
PT. TETRA KONSTRUKSINDO

Jl. Tanah Abang IV. No. 1

Doc. No. : QA-STR-WM 02 Page 5 of 5

6. Semua penulangan harus dikerjakan dengan tangan untuk mendapatkan


hasil sesuai dengan konfigurasi rencana.

5.6 PEMERIKSAAN (INSPEKSI)


Pemeriksaan (inspeksi) pada tulangan yang terpasang harus dilakukan
sebelum dilaksanakan pengecoran, yaitu :
- Pemeriksaan visual harus dilakukan terhadap pemasangan besi
tulangan yaitu komposisi tulangan harus sesuai dengan gambar kerja
dan kebersihan tulangan dari karat/ korosi serta material lain yang
dapat mempengaruhi kekuatan struktur.
- Pengujian laboratorium, uji Tarik dan tekuk dilakukan untuk menilai mutu
dari tulangan yang digunakan. Hasil dari pengujian harus dilaporkan
secara berkala ke owner/ Konsultan MK.

5.7 PERSETUJUAN
Tidak diijinkan melakukan pengecoran kecuali Checklist Pembesian disetujui
oleh Owner.

5.8 DOKUMENTASI
Dokumentasi yang akan dibuat adalah :
1. Mill Certificate
2. Hasil Pengujian Tarik dan Lentur.
3. Izin Pelaksanaan Pembesian.
4. Checklist Pembesian.

5.9 LAMPIRAN
Lampiran adalah form Checklist dan Form izin Pelaksanaan Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai