I. PENDAHULUAN
1.1. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Renovasi Pagar
Pembatas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 2
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 3
Pekerjaan meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar kerja, buku RKS;
Syarat-syarat Administrasi & Teknis, Daftar volume pekerjaan (BQ) dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat bantu
lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 4
Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas standar dari
material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi yang harus dilaksanakan oleh
yang dibutuhkan oleh owner dari proyek.
Target kualitas membuat hasil standar dari pekerjaan dan meningkatkan kualitas dan
menyeragamkan benchmark kualitas yang diinginkan.
Managemen dari kualitas (quality management) adalah pengaturan dari kualitas yang
harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana kualitas, terget kualitas,
papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen dari kualitas terdiri dari rencana
kualitas, jaminan kualitas dan kontrol kualitas
Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari
konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target
keselamatan adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh dengan
tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan
oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan
penilaian, spesifikasi teknik. Managemen keselamatan terdiri dari rencana
keselamatan, pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan.
Penjelasan detail tentang rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam
metode pelaksanaan ini.
Manajemen Housekepping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi lapangan yang
bersih dan rapi.Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut sebagai
Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek termasuk
siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor, gudang, penataan siklus
material, dll.
Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk melaksanakan
proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek dalam lampiran. Pada lampiran
diberikan pula data yang lebih detil mengenai personil yang akan ditugaskan pada
proyek ini.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 5
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 6
TAHAPAN METODOLOGI
1. Pekerjaan Mobilisasi
Shop Drawing & As Built Pagar Proyek, Peralatan K3 Pekerjaan lainnya sesuai yang
Drawing dipersyaratkan dalam dokumen
pelelangan (Bq)
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 7
Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi
seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam
proses konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan
suatu lingkungan konstruksi.Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang
bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting.Oleh
karenanya, semua perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua
keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal protective
Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan
manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat
atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi
proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan
kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan
oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang
mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak
3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai
sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka
sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari
debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup
angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat
kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya
mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis
pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah
melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama
menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti
medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat
mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug
kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja
konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai
peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 8
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan
kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang
membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau
safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini dalah menjaga
seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja,
misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower/
gedung bertingkat.
7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi
yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara
yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka
panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa
penutup telinga ini.
8. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja
konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri.
Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat
kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya
serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas,
mengerut kayu.
9. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum
digunakan. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk
mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus
menjadi pertimbangan utama.
11. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan
ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya
dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 9
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
I. Pekerjaan Persiapan :
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 10
Sebagai papan acuan untuk membantu menentukan kelurusan atau tata letak titik-titik sudut,
misalnya menentukan tata letak kelurusan sisi luar konstruksi, sisi pondasi, dll.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 11
Pembuatan laporan dan dokumentasi sangat penting dalam keterkaitan pekerjaan fisik
bangunan, karena sebagai bukti tertulis hal - hal yang sudah dilaksanakan di lapangan.
Pekerjaan administrasi proyek terdiri dari laporan, dan dokumentasi. Pekerjaan administrasi
dikerjakan sebelum proyek, selama proyek berlangsung, dan setelah proyek selesai.
Untuk bentuk dari pada format laporan itu sendiri, nantinya kami akan mengajukan dahulu
beberapa bentuk format laporan yang sudah baku di perusahaan kami kepada konsultan
pengawas dan direksi teknis. Setelah mendapat persetujuan maka akan kami gunakan bentuk
format laporan yang sudah disetujui.
1. Membuat laporan harian. Yaitu merupakan laporan yang berisikan tentang kegiatan semua
pekerjaan pada hari itu, maupun material, dan peralatan kerja.
2. Membuat laporan mingguan. Merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang sudah dibuat.
3. Membuat laporan bulanan. Merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan yang kami
kerjakan.
4. Membuat laporan persetujuan material.
5. Membuat permohonan ijin pelaksanaan pekerjaan.
6. Membuat permohonan ijin pengecoran.
7. Pembuatan gambar shop drawing. Yaitu gambar kerja yang digunakan sebagai pedoman
bekerja. Gambar shop drawing ini bisa berubah-ubah dari gambar aslinya tergantung
keadaan di lapangan. Perubahan gambar dengan persetujuan dari pihak konsultan dan
direksi teknis. Biasanya juga disertakan bersamaan dengan pengajuan permohonan ijin
pelaksanaan pekerjaan (request).
8. Pembuatan gambar as built drawing (ABD). ABD ini adalah gambar dari pekerjaan yang
sudah selesai 100%, tidak ada perubahan lagi. Dan sudah ditandatangani oleh semua pihak
yang bersangkutan dengan proyek.
9. Laporan hasil uji kualitas material.
10. Laporan hasil uji kubus beton.
Setelah selesai pekerjaan kami juga akan mengadakan laporan juga kepada konsultan dan
direksi teknis yang ada. Biasanya data-data yang kami lampirkan pada laporan pekerjaan
adalah :
Setelah laporan selesai dibuat dan ditandatangani bersama antara kontraktor pelaksana
pekerjaan, konsultan pengawas pekerjaan, direksi teknis lapangan, laporan kerja akan kami
jadikan 1 bundel yang akan kami simpan rapi.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 12
Administrasi dalam
pelaksanaan
sehingga
memudahkan
pekerjaan
Contoh alat-alat tulis kantor yang berperan dalam pelaporan dan administrasi :
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 13
Pelaporan dan administrasi proyek tidak lengkap tanpa adanya dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan karena dokumentasi memegang peranan penting sebagai bukti bahwa pekerjaan itu
memang benar adanya dan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan syarat-syarat teknis
yang tertuang dalam kontrak pekerjaan.
Contoh dokumentasi :
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 14
Permen PUPR 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia
Biaya penyelenggaraan K3 dan Keselamatan Konstruksi harus diperhitungkan tersendiri dalam
total biaya penawaran, dengan besaran biaya berkisar sesuai dengan kebutuhan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Penerapan Norma K3 di tempat kerja, merupakan norma wajib yang harus dipenuhi
sebagai bentuk perlindungan ketenagakerjaan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dibutuhkan oleh dunia usaha, terkait
dengan persyaratan dalam hubungan kerjasama industri, perdanganan maupun dalam
kontrak pekerjaan harus dibuktikan memiliki Sertifikat SMK3
Penerapan SMKK pada tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilakukan dengan
melaksanakan RKK.
Pelaksanaan RKK harus disesuaikan dengan lingkup pekerjaan dan kondisi di lapangan.
Penyesuaian RKK disampaikan, dibahas dan disetujui oleh pengguna jasa dan Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (pre meeting)
A. Pekerjaan persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pembongkaran pasangan
batu.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
4). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bodem, keranjang, linggis, palu, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 15
1). Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
2). Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
3). Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat
pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka
dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil.
4). Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
5). Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari
spesi hasil bongkaran.
6). Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan
Direksi pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik pekerjaan.
Pembongkaran harus dilakukan secara keseluruhan dari pasangan batu lama yang akan
dibongkar kemudian material hasil pembongkaran harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan
ketempat yang aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 16
untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
3. Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harus
dibersihkan dari sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
4. Hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan hasi
sementara tidak menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan
merumpuk bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran, untuk bongkaran
bangunan dimulai diatas kebawah, untuk bongkaran beton diperlakukan dengan metode
khusus yaitu sebelum pekerja membongkar, beton yang akan di bongkar diberi
cairan penghancur beton guna mempermudah penghacuran beton bongkaran, untuk
bongkaran KM/WC semua aliran air ke KM/WC harus ditutup dan dibiarkan kering baru
dibongkar.
5. Sortiran/Pemelihan hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pada
. saat akan dilakukan perumpukan hasil bongkaran, bongkaran yang dapat dimanfaatkan
kembali diseleksi, ditumpuk dam ditempatkan pada area terpisah
6. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi/
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 17
baru dilakukan dengan cara penyusunan batu dilakukan ikatan berdiri. Batu keropos, tipis
dan batu karang, tidak boleh dipakai.
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 10 cm, harus dipasang tegak lurus dan rapat dan
diisi pasir pada rongga-rongga batu.
a. Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan
adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut:
b. Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu
dilakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level
pasangan batu kali.
c. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Apabila proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya
adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan
sebagai berikut :
a. Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.
b. Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman
sudah sesuai rencana.
c. Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
d. Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
e. Hamparkan pasir urug dan ratakan.
f. Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang
g. Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
h. Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang
merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
i. Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
j. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
k. Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 18
3. Pemasangan pondasi :
Proses selanjutnya adalah membuat pondasi pada lubang pondasi dengan proses cast in situ.
Pertama ditancapkan dulu logam pengaku dari bahan metal yang telah tergalvanis sebagai
perkuatan. Peletakannya harus ditengah agar tepat tertancap pada lubang kolom panel precast.
Agar peletakannya lurus sebaiknya menggunakan waterpass. Setelah logam lurus, maka
adukan agregat dimasukkan sampai dengan ketinggian yang diinginkan. Pondasi ditunggu
hingga mengeras.
7. Grouting :
Setelah seluruh bagian-bagian panel terpasang maka saatnya untuk melapisi bagian yang
kurang sempurna (grouting). Proses ini di lakukan dengan menggunakan bahan campuran air,
semen dan pasir ataupun abu batu.
8. Pelapisan :
Setelah proses pelapisan untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang sempurna selesai dan
semen telah kering. Proses selanjutnya adalah pengecatan panel sesuai dengan desain yang
diinginkan. Biasanya jika ada desain-desain yang berwarna-warni dapat langsung dibuat secara
pracetak. Proses terakhir adalah pelapisan agar pagar panel beton yang telah terpasang aman
terhadap cuaca.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 19
D. PEKERJAAN BLOOMBAK
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 20
Kolom Praktis
- Papan Kayu
- Kawat Beton
- Tulangan Besi Polos
- Paku
- Semen, Pasir beton dan Koral beton
Uraian;
1. Materialbatu bata, Semen dan Pasir didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material batu dari
mutu baik produksi setempat dengan pembakaran sempurna dan merata.
2. Batu bata sesuai dengan yang dipersyaratkan direndam dahulu dalam air bersih selama
+ 5 menit/sampai keadaan jenuh
3. Komposisi;
Komposisi 1Pc: 3 Ps atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spek. teknis.
4. Pemasangan dengan bentuk nat tidak tegak lurus tetapi saling bersilang (mengikat).
5. Setiap pekerjaan pasangan akan dilanjutkan setelah 24 lapis setiap harinya terlebih
dahulu mengeras
6. Pemasangan batu bata dilakukan secara bertahap dan diikuti dengan cor beton kolom
praktis.
Pada tiap luas 12 m² (bagian dalam) dan 8 m² (bagian luar/tepi bangunan diberi dengan
bingkai beton dan pengakhiran dinding yang tidak menerus, dengan tulangan 4 Ø 10
mm dan sengkang Ø 8 - 20 mm adukan 1 Pc:2Ps:3Krl atau ditentukan lain sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 21
START
Hasil pengecekan
Tidak
Baik
Pekerjaan pasangan
dinding
Pemasangan
selanjutnya secara
bertahap diikuti cor
beton kolom praktis
FINISH
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 22
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia dan Alat bantu
2. Lokasi pekerjaan : Struktur Beton, Dinding
Bahan;
1. Pasir Pasang
2. Semen
Uraian;
1. Pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan bidang beton dan pasangan batu bata, dan
juga pek. Instalasi pipa listrik dan plumbing telah selesai dikerjakan serta mendapat
persetujuan dari direksi/konsultan pengawas.
2. Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan pada lokasi
yang ditentukan.
Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan pada lokasi
yang ditentukan (komposisi plesteran 1Pc:3Ps untuk pasangan kedap air dan plesteran
1Pc:5Ps untuk pasangan tidak kedap air dilaksanakan dilokasi sesuai dengan gambar
rencana dan penggunaannya dari fungsi komposisi tersebut sesuai dengan yang telah
ditentukan dalan spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan ).
3. Bidang yang akan menerima finifshing di bersihkan, dibasahi dan kretek/scarth dahulu
agar terjadi ikatan kuat terhadap finishingnya. Untuk permukaan yang akan dicat,
pasangan diplester dengan mortar instan/plesterhalus (acian diatas permukaan
plesterannya).
4. Pasangan kepala plesteran dibuat setiap jarak 1m, dipasang tegak dan menggunakan
keping plywood tebal 9mm untuk patokan/acuan kerataan bidang.
5. Ketebalan plesteran dalam pekerjaan ini mencapai permukaan dinding/kolom yang
diyatakan dalam gambar kerja. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm akan diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya.
6. Lemparan adukan pada dinding melebar, tidak mengelompok tebal tipis dan harus rata.
7. Dilakukan perawatan/pemeliharaan plesteran sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Pekerjaan acian dapat dilakukan setelah umur plesteran 7 hari (kering benar).
Uraian Kerja;
1. Pasang batu bata sesuai dengan shop drawing.
2. Basahi pasangan bata dengan menggunakan air hingga basah (curing)
3. Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal, dan cek kelurusan tarikan.
4. Bagian ujung pasangan harus berbentuk gerigi.
5. Kelebihan adukan yang menempel pada dinding pasangan harus segera dibersihkan
sebelum mengeras.
6. Bagian bata yang menumpang tidak boleh kurang dari ¼ dari panjang bata.
7. Bata penutup dari suatu baris pasangan, adukan diletakkan pada bagian ujung bata
terlebih dahulu untuk mengisi sambungan tegak (vertikal).
8. Siram permukaan bata/ batako dengan air sampai basah secara merata (curing ).
9. Buat beberapa kepalaan sebagai jalur jidar dari adukan plesteran dengan
perbandingan 1pc : 2ps. Tunggu hingga mengering dan lakukan curing
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 23
10. Lakukan kamprotan dengan adukan plesteran pada bidang yang telah dicuring
dengan jarak lemparan ±50cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan
15~20mm. Gunakan jidar yang ditarik diatas kepalaan untuk meratakan plesteran.
Rapihkan dengan roskan.
11. Pertemuan plesteran yang bertemu dengan jenis pekerjaan lain (kusen dan lain
sebagainya), dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali
ditentukan lain.
12. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 7hari;
pagi, siang & sore.
Pembentukan/pengadukan
material plesteran
Metode Kerja
Pengkretekan/scarth pada
bidang rencana plesteran
CV. Bina Cipta, hal 24
3. Pekerjaan Pengecatan :
Asumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : Bidang yang akan dilakukan pengecatan sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
Uraian
Pekerjaan pengecatan meliputi seluruh bagian dinding, plafond, kusen dan lainnya yang diminta
dalam dokumen pelelangan/tender. Adapun tahapan pekerjaan pengecatan untuk dinding, yaitu :
Peralatan ;
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 25
Lapisan kedua;
Cat dasar Pelaksaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 13-15 m²
Interval 24 jam sebelum pelapisan berikutnya.
Lapisan Berikutnya
Cat tembok
Pelaksaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 11-17 m²
Interval 12 jam antara pelapisan.
3 lapis pengecatan kali (setelah cat dasar selesai) dengan uraian sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahkan 20 % air ) atau ditentukan lain sesuai dengan spesifikasi
teknis
Lapis II Kental
Lapis III Kental
Selama pengecatan berlangsung campuran cat sering diaduk, agar pencampuran
merata, sehingga tidak terjadi pemisahan emulsi cairan cat.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 26
4. Pekerjaan Elektrikal :
Pekerjaan Arsitek dan M/E pada Lokasi yang telah ditentukan sesuai Gambar Kerja dan BQ.
1. Pekerjaan Listrik & Titik
Penerangan
1.1. Prosedur Pekerjaan
1.1.1. Pekerjaan Persiapan
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 27
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 28
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 29
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 30
START
Perbaikan Shop
Drawing
Ya
Pek. Pemasangan Panel & Connection
Pengajuan Uraian Teknis & Contoh
Material
Test Sistem
Ya
Tidak
Apakah Berfungsi dengan Baik
Pekerjaan Pipa
(Konduit)
FINISH
Perbaikan Installasi
Ya
Test Nyala
Tidak
Apakah titik installasi nyala semua
Perbaikan Installasi
Ya
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 31
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil
pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil
pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima
Pertama / Provisional Hand Over (PHO) dan Serah Terima Terakhir / Final Hand Over (FHO).
Kelompok kegiatan yang menjadi dasar pengendalian teknis adalah sebagai berikut :
3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan /
persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang/bahan,peraturan dan
perijinan yang berlaku.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 32
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah
dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 33
START
Dokumen Kontrak
Pemborongan
No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
Pelaksanaan Item Pekerjaan BQ
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
No & Test
Ok
Pengendalian
Ok FINISH Mutu)
Request Item Pekerjaan
Berikutnya - Approved
Konsultan
No Pengawas&Owner
Ok
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 34
START
ENGINEERING
Proses pengajuan/persetujuan
Struktur, Arsitek,
Mek/El/Elektrktronika
Check
Perubahan
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check
FINISH
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 35
START
PERSIAPAN
Mobilisasi :Kantor,Site manajemen,alat,material,tenaga
Persiapan Pelaksanaan :perijinan,dinding pembatas,pagar
Survey Bersama,detail lokasi kerja
ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal Pengajuan ulang
,elektrikal,dan Bar Bending Schedule,mile sertificate,dll.).
Elevasi struktur,arsitek/finishing.Pola finishing,elev. M/E
Konsultan Pengawas NO
OK
Shop Drawing (Struktur,arsitek,mekanikal, NO
Pengadaan Material
elektrikal,dll.
OK koreksi
Shop Drawing Approved for construction awal
OK
Request For Inspection/Construction
OK
Pelaksanaan konstruksi selanjutnya
OK
Pekerjaan Selesai Perbaikan sesuai defect list selesai
OK
Pengajuan Persiapan PHO
Perbaikan sesuai defect list
Pengecekan bersama
NO
Teat and Commisioning
OK
Sertifikat PHO
SELESAI
ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal
,elektrikal, dll.).
Demikian Metode Kerja ini kami buat untuk melengkapi syarat peserta tender proyek
Pekerjaan Renovasi Pagar Pembatas.
Metode Kerja
CV. Bina Cipta, hal 36
Semoga bisa menjadikan nilai tambah untuk penawaran kami, atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih
SYAHRIAL ANSON
Direktur
Metode Kerja