I. PENDAHULUAN
1.1. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BLU UIN Raden Intan
Lampung
1.2. Sumber Dana
Sumber Dana proyek ini berasal dari BLU 2018
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN STRUKTUR, TERAS BAGIAN DEPAN
IV. PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI – 1
V. PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI – 2
VI. PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI – 3
VII. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP BETON
VIII. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP GENTENG
IX. PEKERJAAN DINDING
X. PEKERJAAN KUSEN , PINTU DAN JENDELA
XI. PEKERJAAN PLAFOND - LT.1 DAN TERAS DEPAN
XII. PEKERJAAN PLAFOND - LT.2
XIII. PEKERJAAN PLAFOND - LT.3
XIV. PEKERJAAN PLAFOND ATAP GENTENG DAN BETON
XV. PEKERJAAN KERAMIK - LT.1
XVI. PEKERJAAN KERAMIK - LT.2
XVII. PEKERJAAN KERAMIK - LT.3
XVIII. PEKERJAAN KERAMIK - LANTAI ATAP
XIX. PEKERJAAN PENGECATAN
XX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
XXI. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
XXII. PEKERJAAN PLUMBING
XXIII. PEKERJAAN ORNAMEN DAN ARSITEKTUR
Pekerjaan meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar kerja, buku RKS;
Syarat-syarat Administrasi & Teknis, Daftar volume pekerjaan (BQ) dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat bantu
lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak
Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari
konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target
keselamatan adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh dengan
tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan
oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan
penilaian, spesifikasi teknik. Managemen keselamatan terdiri dari rencana
keselamatan, pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan.
Penjelasan detail tentang rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam
metode pelaksanaan ini.
Manajemen Housekepping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi lapangan
yang bersih dan rapi.Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut sebagai
Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek
termasuk siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor, gudang, penataan
siklus material, dll.
1. Pekerjaan Mobilisasi
Shop Drawing & As Built Pagar Proyek, Peralatan K3 Pekerjaan lainnya sesuai yang
Drawing dipersyaratkan dalam dokumen
pelelangan (Bq)
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan
manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat
atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi
proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan
kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan
oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang
mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak
3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai
sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka
sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari
debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup
angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat
kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya
mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis
pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah
melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama
menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti
medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat
mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug
kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja
konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai
peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari
bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang,
baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas.
Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat
membahayakan diri sendiri.
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan
kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang
membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau
safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini dalah menjaga
seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja,
misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower/
gedung bertingkat.
7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi
yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara
yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka
panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa
penutup telinga ini.
8. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja
konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri.
Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat
kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya
serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas,
mengerut kayu.
9. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum
digunakan. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk
mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus
menjadi pertimbangan utama.
11. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan
ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya
dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang
harus ada dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya
wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan murah
ketimbang sudah kejadian.
12. Jaring Pengaman
Pekerjaan ini dilakukan di awal pelaksanaan pekerjaan.
Jaring pengaman dipasang pada lokasi pekerjaan dimana
diperkirakan jaring pengaman tersebut dapat melindungi
tempat umum/ publik dan lalu lintas pemakai tempat umum
dari akibat proses pekerjaan yang tidak diinginkan (misal:
serpihan-serpihan material yang terlepas, dsb) atau sesuai
petunjuk direksi pekerjaan. Juga di Maksudkan untuk
menahan Debu dari Proses Pelaksanaan Pekerjaan,
sehingga tidak mennganggu lingkungan sekitar.
I. Pekerjaan Persiapan :
Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi Lahan
Hasil pembersihan langsung dituang ke dalam bak dump truck untuk Peralatan:
kemudian dibuang dengan menggunakan dump truck ke lokasi yang telah
- Gergaji Mesin / Chain saw
ditentukan / disposal area atau jika diijinkan Hasil pembersihan kayu dan
ranting dikumpulkan untuk kemudian dibakar. Pengumpulan dan - Bulldozer
pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak - Excavator Loading
membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa Pembakaran yang - Dump Truck hauling &
sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi. Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan
Pembersihan dapat juga dilakukan oleh pekerja dan alat bantu
2. Pemasangan Bouwplank:
Sebagai papan acuan untuk membantu menentukan kelurusan atau tata letak titik-titik sudut,
misalnya menentukan tata letak kelurusan sisi luar konstruksi, sisi pondasi, dll.
Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek / sumur bor atau air PAM, untuk
keperluan air kerja dan dalam lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja. Pengolahan Limbah Buangan /
Kotoran, dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank
Galian Pondasi :
- Tarik benang sesuai notasi as pada
bouwplank
- Pindahkan as tsb ke tanah dgn
menggunakan lot, tandai dgn patok
secukupnya
- Ukur lebar pondasi sesuai gambar
kerja dgn acuan patok tersebut
- Buat alur dgn kedalaman sesuai
gambar rencana
- Menggali tanah dengan lebar dan
kedalaman sesuai gambar
2. Pondasi Menerus Batu Kali :
Kolom Praktis
- Papan Kayu
- Kawat Beton
- Tulangan Besi Polos
- Paku
- Semen, Pasir beton dan Koral beton
Uraian;
1. Materialbatu bata, Semen dan Pasir didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material batu
dari mutu baik produksi setempat dengan pembakaran sempurna dan merata.
2. Batu bata sesuai dengan yang dipersyaratkan direndam dahulu dalam air bersih
selama + 5 menit/sampai keadaan jenuh
3. Komposisi;
Komposisi 1Pc: 3 Ps atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spek. teknis.
4. Pemasangan dengan bentuk nat tidak tegak lurus tetapi saling bersilang (mengikat).
5. Setiap pekerjaan pasangan akan dilanjutkan setelah 24 lapis setiap harinya terlebih
dahulu mengeras
6. Pemasangan batu bata dilakukan secara bertahap dan diikuti dengan cor beton kolom
praktis.
Pada tiap luas 12 m² (bagian dalam) dan 8 m² (bagian luar/tepi bangunan diberi
dengan bingkai beton dan pengakhiran dinding yang tidak menerus, dengan tulangan
4 Ø 10 mm dan sengkang Ø 8 - 20 mm adukan 1 Pc:2Ps:3Krl atau ditentukan lain
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja
FLOW CHART PASANGAN DINDING
START
Tidak
Baik Hasil
pengecekan
Pekerjaan pasangan
dinding
Pemasangan
selanjutnya secara
bertahap diikuti cor
beton kolom praktis
FINISH
4. Cor Ringbalk 15/25 adukan 1 Pc:2Ps:3Krl /K250 :
c. Urutan Pemasangan :
START
Tdk Tdk
Cek Cek Semen Pasir Air Kerja
Ok Ok
Delivery ke lokasi
Pekerjaan
Peroduksi Mortar /
adukan pengikat
Pembersihan Material
Keramik
Tdk
Cek
Perendaman dg air Ok
Material Keramik
Pemotongan Keramik
Pengukuran & sesuai ukuran
Penentuan Acuan
pemasangan
(Kepalaan & buangan)
Tdk
Cek
Ok
Pek. Keramik utk Pek. Keramik Buangan
Acuan (kepalaan) (Tahap3)
(Tahap 1)
Tdk
Tdk Cek
Cek
Ok
Ok Pengisian Nat (Sela
Pek. Keramik antar keramik)
selanjutnya
(Tahap 2)
Tdk
Cek
Tdk
Cek Ok
Perapihan &
Ok Perawatan
FINISH
H
2. Pekerjaan Plafon
a. Pekerjaan Plafon :
Peralatan pekerjaan ;
a. Ketam
b. Gergaji
c. Palu
d. Alat bantu lain
Daun pintu dan jendela, dipasangkan pada rangka kusen yang sesuai, diikatkan/
dikaitkan pada engsel yang terpasang pada kusen dengan dengan sudut kelurusan
90° siku
Ilustrasi Pekerjaan Kusen, Pintu Jendela :
4. Pekerjaan Finishing Dinding :
1. Pekerjaan Plesteran :
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia dan Alat bantu
2. Lokasi pekerjaan : Struktur Beton, Dinding
Bahan;
1. Pasir Pasang
2. Semen
Uraian;
1. Pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan bidang beton dan pasangan batu bata, dan
juga pek. Instalasi pipa listrik dan plumbing telah selesai dikerjakan serta mendapat
persetujuan dari direksi/konsultan pengawas.
2. Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan pada lokasi
yang ditentukan.
Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan pada lokasi
yang ditentukan (komposisi plesteran 1Pc:3Ps untuk pasangan kedap air dan
plesteran 1Pc:5Ps untuk pasangan tidak kedap air dilaksanakan dilokasi sesuai
dengan gambar rencana dan penggunaannya dari fungsi komposisi tersebut sesuai
dengan yang telah ditentukan dalan spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan ).
3. Bidang yang akan menerima finifshing di bersihkan, dibasahi dan kretek/scarth dahulu
agar terjadi ikatan kuat terhadap finishingnya. Untuk permukaan yang akan dicat,
pasangan diplester dengan mortar instan/plesterhalus (acian diatas permukaan
plesterannya).
4. Pasangan kepala plesteran dibuat setiap jarak 1m, dipasang tegak dan menggunakan
keping plywood tebal 9mm untuk patokan/acuan kerataan bidang.
5. Ketebalan plesteran dalam pekerjaan ini mencapai permukaan dinding/kolom yang
diyatakan dalam gambar kerja. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm akan diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya.
6. Lemparan adukan pada dinding melebar, tidak mengelompok tebal tipis dan harus
rata.
7. Dilakukan perawatan/pemeliharaan plesteran sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Pekerjaan acian dapat dilakukan setelah umur plesteran 7 hari (kering benar).
Uraian Kerja;
1. Pasang batu bata sesuai dengan shop drawing.
2. Basahi pasangan bata dengan menggunakan air hingga basah (curing)
3. Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal, dan cek kelurusan tarikan.
4. Bagian ujung pasangan harus berbentuk gerigi.
5. Kelebihan adukan yang menempel pada dinding pasangan harus segera dibersihkan
sebelum mengeras.
6. Bagian bata yang menumpang tidak boleh kurang dari ¼ dari panjang bata.
7. Bata penutup dari suatu baris pasangan, adukan diletakkan pada bagian ujung bata
terlebih dahulu untuk mengisi sambungan tegak (vertikal).
8. Siram permukaan bata/ batako dengan air sampai basah secara merata (curing ).
9. Buat beberapa kepalaan sebagai jalur jidar dari adukan plesteran dengan
perbandingan 1pc : 2ps. Tunggu hingga mengering dan lakukan curing
10. Lakukan kamprotan dengan adukan plesteran pada bidang yang telah dicuring
dengan jarak lemparan ±50cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan
15~20mm. Gunakan jidar yang ditarik diatas kepalaan untuk meratakan plesteran.
Rapihkan dengan roskan.
11. Pertemuan plesteran yang bertemu dengan jenis pekerjaan lain (kusen dan lain
sebagainya), dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali
ditentukan lain.
12. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 7hari;
pagi, siang & sore.
Pembentukan/pengadukan
material plesteran
Pengkretekan/scarth pada
bidang rencana plesteran
Pelaksanaan pekerjaan
plesteran
Baik Tidak
Hasil
Plesteran
b. Cement Portland, pasir dan air memenuhi syarat dibawah ini atau sesuai yang telah
ditentukan dalam spesifikasi teknis.
- Sement portland : Memenuhi NI-8 atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis
- pasir dan air : Memenuhi syarat NI-2 SK.SNI
T-15-1973-03 & PBI 1971 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
c. Peralatan
- Gerinda Potong
- Alat Bantu
o Setelah terpasang, jarak antara masing-masing sama dan membentuk garis lurus,
bidang permukaan dinding rata water pass.
o Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) akan dibuang /
dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile.
o Setelah terpasang dan adukan mengeras, keramik dibersihkan dengan kain lap basah
dan dilindungi dari lalulintas/beban atau kotoran.
Pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman dalam bidangnya dan
menghasilkan hasil pasangan keramik yang sangat bagus dan maksimal.
5. Pekerjaan Pengecatan :
Asumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : Bidang yang akan dilakukan pengecatan sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
Uraian
Pekerjaan pengecatan meliputi seluruh bagian dinding, plafond, kusen dan lainnya yang
diminta dalam dokumen pelelangan/tender. Adapun tahapan pekerjaan pengecatan untuk
dinding, yaitu :
Peralatan ;
- Kuas Rolling / roller
- Skrap
- Skrap dempul
Lapisan kedua;
Cat dasar Pelaksaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 13-15 m²
Interval 24 jam sebelum pelapisan berikutnya.
Lapisan Berikutnya
Cat tembok
Pelaksaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 11-17 m²
Interval 12 jam antara pelapisan.
3 lapis pengecatan kali (setelah cat dasar selesai) dengan uraian sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahkan 20 % air ) atau ditentukan lain sesuai dengan
spesifikasi teknis
Lapis II Kental
Lapis III Kental
Selama pengecatan berlangsung campuran cat sering diaduk, agar pencampuran
merata, sehingga tidak terjadi pemisahan emulsi cairan cat.
Metode Kerja
Ilustrasi pekerjaan Instalasi kabel
Metode Kerja
Ilustrasi Pekerjaan megger dan kontinuitas
Metode Kerja
FLOW CHART / Bagan Alir Pekerjaan Listrik
START
Apakah Shop
Drawing dpt Perbaikan Shop
dilaksanakan & Drawing
disetujui
Ya
Pek. Pemasangan Panel &
Pengajuan Uraian Teknis & Contoh Connection
Material
FINISH
Testing Tahan Isolasi
Tidak
Apakah Tahanan
Perbaikan Installasi Isolasi 1KΏ/V
Ya
Test Nyala
Tidak
Apakah titik
Perbaikan Installasi
installasi nyala
semua
Ya
Metode Kerja
V. Pekerjaan Fire Hydrant :
A. URUTAN PELAKSANAAN
Metode Kerja
A.4. Pemasangan Hydrant Box Outdoor, Pillar & Siamese Connection
HYDRANT BOX
- Marking lokasi penempatan hydrant box.
- Buat pondasi hydrant box
- Pasang hydrant box pada posisinya.
- Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.
HYDRANT PILLAR
- Marking lokasi penempatan Hydrant pillar & Siamese connection
- Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya.
- Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant Pillar maupun Siamese
connection.
- Pasang Hydrant pillar dan Siamese connection.
TEST HYDRANT
- Tutup seluruh krant pada hydrant box dan hydrant pillar.
- Siapkan selang pemadang sesuai ukurannya.
- Posisikan pengatur pompa pada auto
- Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar
TEST SPRINKLER
- Buka Valve pada instalasi fire sprinkler.
- Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang akan ditest.
- Posisikan pengatur pompa pada auto.
- Panasi head sprinkler dengan api.
- Setelah sprinkler pecah, dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada instalasi
yang menuju daerah test
- Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru.
Metode Kerja
VI. Pekerjaan Sumur Bor :
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP PEMBORAN AWAL (PILOT HOLE)
3. TAHAP ELECTRICAL LOGING
4. TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
5. TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)
6. TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT (GRAVEL PACK)
7. TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL DEVELOPMENT)
8. TAHAP PENGECORAN
9. TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
10.TAHAP FINISHING
I. TAHAP PERSIAPAN
1. Pekerjaan Mobilisasi
a. Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor.
b. Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur bor.
c. Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila formasi
lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan formasi yang mudah runtu.
Metode Kerja
d. Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting) pompa Lumpur
beserta selang-selangnya.
e. Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.
Sistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor putar (rotary
drilling) dan tekanan bawah (pull down pressure) yang dibarengi dengan sirkulasi Lumpur
bor (mud flush) kedalam lubang bor.
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil
sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai
dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesin bor
yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap
pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat tersebut
menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus dimasukakan kedalam lubang
bor dan elektroda yang lain ditanam dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang
elektroda yng kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus
kembali ke elektroda di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan.
Penurunan inilah yang diukur.
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter
konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap
pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak
perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal
ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan
(sreen) serta masuknya penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar
konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan konstruksi saringan (screen)
harus didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting.
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari pemahaman
aspek-aspek hydrogeology diharapkan perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu
memberikan sumur pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.
Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk menyaring
masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan (screen) dan mencegah
masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan (screen). Adapun cara
penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air
Metode Kerja
yang encer supaya kerikil pembalut (gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada
rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.
Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan maksud
untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer erta kerikil pembalut dari partikel
hlus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga ar tanah
dapat mengalir kedalam lubang saringan (screen) dengan sempurna.
Manfaat dari tahap W ell Development ini adalah :
1. Water Jetting
Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa yang mempunyai
4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan kedalam sumur dalam pada tiap-tiap interval
saringan secara berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bor yang
dihubungkan dengan pompa yang dihubungkan dengan pompa tekan yang memompakan
air bersih kedalam sumur dalam.
Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-mutar
pipa penghantarnya dan naik turun sepanjang saringan (screen).
2. Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam sumur dalam
dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar. Pekerjaan air lift ini dilakukan
mulai dari interval saringan paling atas ke bawah secara berurutan hingga ke dasar sumur
dalam.
- Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam pipa casing
melalui saringan (screen).
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk mengetahui kondisi
akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih jenis serta
kapasitas pompa ang sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.
Metode Kerja
1) Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test)
Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi debit
yang berbeda.
Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap. Pada uji
pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan
akhir pemompaan. Maksud dan tujuan pengambilan sample air adalah untuk
pemeriksaan (analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut
memenuhi standar air minum yang diizinkan.
X. TAHAP FINISHING
3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan /
persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang/bahan,peraturan dan
perijinan yang berlaku.
Metode Kerja
3.3.2. Urutan pekerjaan
Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan
dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga,
alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.
Metode Kerja
Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan
START
Dokumen Kontrak
Pemborongan
No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
Pelaksanaan Item Pekerjaan BQ
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
No & Test
Ok
Pengendalian
Ok FINISH Mutu)
Request Item Pekerjaan
Berikutnya - Approved
Konsultan
No Pengawas&Owner
Ok
Metode Kerja
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN(SHOP DRAWINGS)
START
ENGINEERING
Proses pengajuan/persetujuan
Struktur, Arsitek,
Mek/El/Elektrktronika
Check Perubahan
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check
Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued
FINISH
Metode Kerja
FLOW CHART PELAKSANAAN FISIK / KONSTRUKSI PEKERJAAN
START
PERSIAPAN
Mobilisasi :Kantor,Site manajemen,alat,material,tenaga
Persiapan Pelaksanaan :perijinan,dinding pembatas,pagar
Survey Bersama,detail lokasi kerja
EN GIN EERIN G
Persetujuan ma teri a l pek. (s truktur,a rs i tek/fi ni s hi ng,meka ni ka l Penga j ua n ul a ng
,el ektri ka l ,da n Ba r Bendi ng Schedul e,mi l e s erti fi ca te,dl l .).
Elevasi s truktur,a rs i tek/fi ni s hi ng.Pola fi ni s hi ng,el ev. M/E
Kons ul ta n Penga wa s NO
OK
Shop Dra wi ng (Struktur,a rs i tek,meka ni ka l , NO
Pengadaan Material
el ektri ka l ,dl l .
OK koreksi
Shop Dra wi ng Approved for cons tructi on a wa l
Reques t For Ins pecti on/Cons tructi on OK
Shop Dra wi ng Approved for cons tructi on s el a nj utnya
OK
Pel a ks a na a n kons truks i a wa l NO
Shop Dra wi ng untuk coordi na ti on Dra wi ng
OK
SD App.for cons tructi on s el a nj utnya
OK
Reques t For Ins pecti on/Cons tructi on
OK
Pel a ks a na a n kons truks i s el a nj utnya
OK
Pekerj a a n Sel es a i Perba i ka n s es ua i defect l i s t s el es a i
OK
Penga j ua n Pers i a pa n PHO
Perba i ka n s es ua i defect l i s t
Pengeceka n bers a ma
NO
Tea t a nd Commi s i oni ng
OK
Sertifikat PHO
Ma s a pemel i ha ra a n As bui l t Dra wi ng + Opera ti on Ma nua l (OM)
OK
Penga j ua n Pers i a pa n FHO
Pe ngadaan Material
OK
Pengeceka n bers a ma
OK
Sertifikat FHO START
SEL ESAI
ENGINEERING
Persetujuan ma teri a l pek. (s truktur,a rs i tek/fi ni s hi ng,meka ni ka l
,el ektri ka l , dl l .).
Metode Kerja
Demikian Metode Kerja ini kami buat untuk melengkapi syarat peserta tender proyek Pelelangan
PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN - TAHAP 2.
Semoga bisa menjadikan nilai tambah untuk penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terimakasih
HIDAYAT HAMTORI
Direktur Utama
Metode Kerja