Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN


MANASIK HAJI KUA KECAMATAN KAPUAS HILIR

PESERTA TENDER :
CV. HALIM JAYA
Alamat : Komplek Wirapratama I Blok G No. 06 Rt. 044 Rw. 008 Kel. Loktabat Uatar
Banjarbaru – Kal Sel
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN KAPUAS HILIR

Metode Pelaksanaan Pekerjaan sebagai salah satu persyaratan teknis yang harus disiapkan oleh
penyedia jasa/peserta lelang, dimana metode pelaksanaan ini digunakan sebagai
acuan/pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan teknis/spesifikasi
dalam dokumen pengadaan, hasil pekerjaan berkualitas baik baik dari segi mutu dan kuantitas,
serta selesai sesuai tepat waktu. Metode Pelaksanaan yang dibuat merupakan deskripsi
penyedia jasa dalam hal menawarkan cara menangani pekerjaan tersebut yang layak, realistis
dan sistematis sesuai dengan sumber daya yang ditawarkan penyedia, sehingga hasil pekerjaan
dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis maupun administrasi.

Metode pelaksanaan ini meliputi :

I. PEKERJAAN ADMINISTRATIF
Secara umum pekerjaan administratif kami kelompokan menjadi 3 bagian yaitu :
a. Administrasi Umum
b. Administrasi Logistik
c. Adiminstrasi Teknis dan Non Teknis

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan
admministratif adalah sebagai tercantum di bawah ini, meskipun demikian daftar dibawah ini
tidaklah membatasi penyelenggaraan dimaksud dimana rasa perlu maka dapat dilakukan
penyesuaian .

1. ADMINISTRASI UMUM
a. Jaminan pelaksanaan
b. Berita Acara
c. Dokumen kontrak
2. ADMINISTRASI LOGISTIK
a. Rencana pengadaan serta mobilisasi material, peralatan dan tenaga kerja
b. Contoh material dan persetujuan penggunaan material
3. ADMINISTRASI TEKNIS & NON TEKNIS
a. Sebelum memulai pekerjaan maka perlu dibuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
memuat uraian pekerjaan, waktu, bobot, grafik (kurva S) secara terperinci baik progress
fisik, bahan, maupun tenaga kerja. Rencana kerja (Time Schedule) yang dibuat harus
diketahui dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas serta Pejabat Pembuat
Komitmen.
b. Laporan – laporan kegiatan dilapangan meliputi : laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan dan laporan khusus serta foto dokumentasi proyek.
c. Susunan Struktur Organisasi Proyek di lapangan perlu juga dibuat berdasarkan nama
dan jabatannya masing-masing serta dilaporkan pada pemberi tugas dan Konsultan
Pengawas.
d. Keamanan di dalam proyek juga harus diadakan agar aman terhadap pencurian maupun
pengrusakan. Yang harus dijaga keamanannya disini misalnya seperti barang-barang
milik proyek, Konsultan Pengawas dan pihak ketiga atau Pemberi Kerja. Selain itu perlu
juga disediakan tabung pemadam kebakaran untuk mencegah kebakaran pada
bangunan.
e. Untuk maksud diatas maka harus dibuatkan pagar pengaman dari bahan kayu dan seng
serta perlengkapannya yang dapat menjamin keamanan.
f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam hal ini menyangkut jaminan sosial dan
keselamatan pada pekerja kami perlu mengikutkan para pekerja sebagai peserta BPJS
Keselamatan dan kesehatan kerja. Pada pekerjaan yang mengandung resiko tinggi /
ketinggian maka harus disediakan sabuk pengaman, helm, dan lain sebagainya. Selain
itu perlu disediakan obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya (P3K) yang siap
dipakai apabila diperlukan.

II. LANDASAN PELAKSANAAN


Yang dimaksud dengan landasan pelaksanaan ini kami maksudkan sebagai hal – hal yang secara
formal mengikat disepanjang kurun waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai landasan dimaksud
adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diganti
dengan UU No. 02/2017
c. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
g. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
h. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
i. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
j. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
k. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
l. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Peraturan Cat Indonesia – N4
III. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Berdasarkan landasan pelaksanaan diatas, maka persiapan atas pelaksanaan suatu pekerjaan
perlu dilakukan. Didalam persiapan pelaksanaan ini terkait beberapa pihak yaitu antara lain:
1. Kontraktor Pelaksana
2. Konsultan Pengawas
Dimana dirasa perlu diterbitkan suatu berita acara rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
Pre Construction Meeting, sebagai landasan formal atas dilaksanakannya pekerjaan dimaksud.

IV. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


PEKERJAAN meliputi :
A. GEDUNG BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH DAN HALAMAN
III. PEKERJAAN BETON
IV. PEKERJAAN DINDING PASANGAN
V. PEKERJAAN PLESTERAN
VI. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING
VII. PEKERJAAN PLAFOND
VIII. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
IX. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
X. PEKERJAAN PENGECATAN
XI. PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
XII. PEKERJAAN BESI DAN UKIRAN
XIII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
XIV. PEKERJAAN INTERIOR DAN FURNITURE
B. PENAMBAHAN DAYA
I. PEKERJAAN PENAMBAHAN DAYA
C. PEKERJAAN HALAMAN
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN BETON
D. PEKERJAAN PAGAR DAN PAPAN NAMA
I. PEKERJAAN TANAH PAGAR DAN PAPAN NAMA
II. PEKERJAAN BETON PAGAR DAN PAPAN NAMA
III. PEKERJAAN DINDING PASANGAN PAGAR DAN PAPAN NAMA
IV. PEKERJAAN PLESTERAN PAGAR DAN PAPAN NAMA
V. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING PAGAR DAN PAPAN NAMA
VI. PEKERJAAN PENGECATAN PAGAR DAN PAPAN NAMA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Papan proyek dipasang untuk menunjukkan data pekerjaan yang dilaksanakan. Papan
proyek berisikan Nama Satker, Nama paket pekerjaan, nomor kontrak, nilai kontrak, waktu
pelaksanaan, nama konsultan pengawas dan sumber dana.
- Direksi keet dibuat sederhana ukuran 3 x 4 cm, memungkinkan untuk menampung
peralatan kerja, bahan bangunan serta media informasi pekerjaan.
- K3 dan peralatannya terdiri dari Apar, APD Pekerja (Helm, sepatu bolt, sarung tangan,
masker, rompi) dan sarana kesehatan (Kotak P3K)
- Pembersihan lapangan meliputi pembersihan area pekerjaan dari rumput, semak maupun
sampah. Pembersihan dilaksanakan di awal dan akhir pekerjaan yaitu membersihkan dari
sisa sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipakai lagi.
- Pengukuran dan pasang bouplank, meliputi pengukuran luasan bangunan gedung yang
akan dibangun, panjang dan lebar bangunan, elevasi lantai bangunan. Bouplank dipasang
pada area bangunan baru, dengan memasang balok kayu setiap ujung bangunan dan diberi
tanda sebagai titik acuan rencana lantai bangunan. Semua pekerjaan yang berhubungan
dengan pengukuran situasi harus diketahui dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknis Proyek. Semua pekerjaan pengukuran diatas adalah untuk mengawali
pembuatan pekerjaan Bouwplank yang mana gunanya untuk ketepatan berdirinya suatu
bangunan serta dapat menyesuaikan dengan gambar rencana.

II. PEKERJAAN TANAH DAN HALAMAN


- Pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai ukuran pada gambar rencana untuk
perletakan pondasi plat poer. Sisa galian tanah yang baik diurugkan kembali. Bila terdapat
galian yang mengandung air maka harus pompa dulu hingga kering sebelum pemasangan
pondasi poer
Alat yang digunakan seperti cangkul, sekop.
- Pancangan kayu galam diameter 12 s.d 15 cm panjang 4 m, titik pemancangan sesuai
gambar rencana, pemancangan menggunakan excavator atau hammer. Selama
pemancangan kepala tiang dilindungi topi yang sesuai seperti bantalan kayu atau karet.
Tiang galam dipancang sampai kedalaman tanah mencapai tanah keras atau dalam
penetrasi tertentu.
- Pasir urug dibawah pondasi dihampar lapis demi lapis oleh pekerja secara manual. Sisa
galian diurugkan kembali disekitar bangunan.

III. PEKERJAAN BETON


Cor lantai kerja mutu beton K-100 dibawah pondasi poer tebal 5 cm.

Beton Bertulang :
Untuk beton bertulang menggunakan mutu beton K-225 antara lain plat poer 100x100x30
cm, neut dan kolom 30x30 cm, kolom 20x 50 cm, kolom 20 x 20 cm, dan kolom praktis 11 x
11 cm, balok 20x40 cm, balok 15 x 30 cm, balok 20 x25 cm dan ringbalk 10 x 15 cm, plat
lantai tebal 12 cm, plat dak tebal 10 cm, plat kanopi dan plat meja beton tebal 8 cm.

Peralatan :
Alat bantu pertukangan seperti Alat pemotong besi, pembengkok besi, catut besi, arco,
mesin molen.

Penulangan/Pembesian :
secara umum pekerjaan pembesian / penulangan dilaksanakan sedemikian rupa, adapun
hal – hal yang harus di syratakan dalam PBI 1971 dan SKNI T-15-1991-03 secara garis besar
meliputi :
 Dimensi / ukuran besi beton sesuai gambar dan RKS
 Jumlah tulangan dan tata cara pengikatan tulangan
 Mutu baja yang digunakan Besi beton harus bersih dan bebas karat
Tulangan beton yang digunakan adalah besi polos SNI mutu U24, dengan tulangan pada
beton (kolom dan balok) bertulang ukuran diameter 12 mm (ukur) jarak 15 cm, besi cincin
diameter 10 mm (ukur), jumlah tulangan pokok 8 buah, besi beugel 8 mm (ukur) jarak
beugel 15 cm pada kolom praktis dan ringbalk. tulangan pada dak dan lantai menggunakan
besi diameter 10 mm jarak 15 cm rangkap dua.

Pekerjaan bekisting
Bahan yang dipergunakan plywood tebal 9 mm, kayu 4/6 dan galam dak, angkur dan paku
untuk menahan bekisting agar tidak melendut, tidak bocor dan tidak bergerak pada saat
pengecoran.

Pekerjaan beton
Material yang dipergunakan adalah Semen PC merk Tiga roda, Pasir sungai yaitu pasir yang
bersih dari kotoran dan lumpur, Kerikil atau koral yang bersih dan kuat, air yang
dipergunakan adalah air PDAM atau air sumur.
Pekerjaan beton struktur yang sesuai dengan gambar rencana, termasuk didalamnya
pengadaan bahan upah, pengujian dan peralatan bantu yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut.
Pengadaan detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam didalam beton.
Perancangan, pelaksanaan dan pemborongan acuan beton, penyelesaian dan perawatan
beton, dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton.

Pelaksanaan
Campuran beton :
Mutu beton K-225 menggunakan campuran semen 3712 kg, pasir beton 698 kg, koral 1.047
kg, air bersih 215 L.

Pengadukan beton Molen.


Pelaksana menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk
menetapkan dan mengawasi jumlah takaran masing-masing bahan beton.
Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (batch mixer atau portable
continues mixer), sebelum digunakan mesin aduk ini harus benar-benar kosong, dan harus
dicuci terlebih dahulu bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
Sebelum penulangan, cetakan diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatannya
dan tidak akan menurun dan pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan
dalam kondisi bersih terhadap segala kotoran, dan diberi “form oil” untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus hati-hati agar tidak terjadi kontak
dengan tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
Bekisting boleh dibuka setelah umur beton mencapai 21 hari.

IV. PEKERJAAN DINDING PASANGAN


Pasangan dinding Bata yang digunakan adalah bata ringan, bata citicon/setara yang
berkualitas baik.
Sebelum pekerjaan pasangan dinding bata di mulai, terlebih dahulu bahan / lokasi yang akan
dipasang dinding dibersihkan dari segala kotoran. Dinding yang akan dipasangi bata diukur,
diberi sipatan dan benang ukur. Adapun pasangan bata ringan dipasang dengan adukan MU
300 PM 100 atau setara sedemikian rupa lapis demi lapis agar mendapatkan hasil akhir yang
rapi dan permukaan yang rata agar mempermudah dalam pekerjaan plesteran menggunakan
MU301 atau PM 200 dan acian dinding menggunakan MU 200 atau PM 300 . Pada tempat –
tempat tertentu terutama pada posisi dinding dengan kolom dipasang angkur agar pasangan
dinding tetap kokoh. Setiap luasan minimal 12 m2 pemasangan dinding bata ringan perlu
diberi kolom praktis. Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan dinding adalah terkait dengan
pemasangan kosen pintu ,jendela dan M/E sehingga memerlukan scheduling yang terperinci.
Setelah setiap bagian pekerjaan dinding bata ringan selesai, selang minimal 2 hari barulah
dilakukan pekerjaan plesteran dan acian. Pekerjaan plesteran ini meliputi plesteran dinding
bata ringan. Sebelum plesteran dinding /bata dilaksanakan terlebih dahulu permukaan
dinding bata disiram air, agar spesi plesteran benar – benar menyatu.
Dinding Partisi : Menggunakan rangka kayu kelas II, dinding bahan kalsiboard tebal 4 mm.

Pekerjaan Lantai :
Pekerjaan pasangan bangunan menggunakan keramik 60x60 cm produk lokal kualitas baik,.
Lantai teras menggunakan keramik anti slip 60x60 cm produk lokal. Lantai toilet
menggunakan keramik anti slip ukuran 40x40 cm produk lokal, dindingnya menggunakan
keramik motif ukuran 40 x 40 cm0 cm. Setiap keramik yang akan dipasang sebelumnya harus
direndam di air selama ± 2 ½ jam menjaga agar kadar air dan kelembabannya terjaga selain
itu agar keramik tidak mudah pecah dan retak serta bisa menyatu dengan spesi. Lantai
maupun dinding yang akan dipasangi granitharus benar-benar bersih dari kotoran.
Pemasangan granit lantai harus benar – benar rata atau horizontal. Sedang untuk
pemasangan plint keramik dinding yang perlu diperhatikan adalah membentuk bidang yang
rata dan sisinya tegak lurus terhadap lantai. Untuk nat-nat pada pemasangan keramik yang
dipersyaratkan adalah 1mm, dan setelah pemasangan granit selesai dikerjakan pada tahap
akhir dilakukan pemberian semen warna pada nat keramik yang mana perlu disesuaikan
dengan warna keramik dan dikoordinasikan dengan pihak pengawas serta owner.
Peralatan :
Alat bantu pertukangan berupa : cetok, kasutan, sipatan aluminium, waterpass alat bantu
tukang kayu dan sejenisnya.

V. PEKERJAAN KAYU, RANGKA ATAP, PLAPOND DAN VENTILASI


Kuda –kuda dan rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan C.75 0.65.75. Atap
menggunakan genteng metal colour tebal 0,25 mm merk Super Roof/sakura roof. Nok atap
type C merk sama dengan atap. Lisplank menggunakanan kalsium silika 1/20 cm.
Rangka plafond menggunakan rangka besi holo 40.40.2, rangka plapond diukur sehingga
didapatkan hasil permukaan waterpass dengan alat ukur waterpass atau dengan menarik
benang dari ujung keujung plafond dan slang air untuk mendapat bidang horisontal yang
benar-benar datar.
Plafond dalam ruangan menggunakan bahan gipsum tebal 9 mm,dan plapond luar ditutup
dengan kalsiboard tebal 3,5 mm. List plapond dalam menggunakan list gipsum profil motif.
Pekerjaaan ventilasi, pengunci dan penggantung meliputi :
 Kusen Aluminium 4" Pabrikasi
Bahan dan cara pemasangan :
Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan
Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya. Bahan yang akan diproses
fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Acesories : Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel
plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat
bergeser.
Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material
besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat
dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless
steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan
sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.

 1. Pintu depan : pintu frameless kaca tempered 12 mm lengkap

Pelaksanaan :
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan), termasuk
mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka
aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada cacat berkas penyetelan. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan
ukuran jadi. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
2. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, P-2
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, P-2
- Membuat dan memasang daun pintu panel kayu klas I + finishing melamin, P-2
- Membuat dan memasang arcitrafe, P-2
- Memasang kunci tanam + handle pintu, P-2
- Memasang engsel pintu, P-2
3. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, P-3
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, P-3
- Membuat dan memasang daun pintu panel kayu klas I + finishing melamin, P-3
- Membuat dan memasang arcitrafe, P-3
- Memasang kunci tanam + handle pintu, P-3
- Memasang engsel pintu, P-3
4. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, P-4
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, P-4
- Membuat dan memasang daun pintu panel kayu klas I + finishing melamin, P-4
- Membuat dan memasang arcitrafe, P-4
- Memasang kunci tanam + handle pintu, P-4
- Memasang engsel pintu, P-4
5. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, P-5 (geser)
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, P-5 (geser)
- Pemasangan daun pintu lapis HPl, P-5 (geser)
- Memasang kunci tanam + handle pintu, P-5 (geser)
- Rel Gantung Pintu Sliding Geser, P-5 (geser)
6. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu jendela aluminium, J-1
- Membuat dan memasang kusen jendela alumunium, J-1
- Membuat dan memasang daun pintu jendela kaca alumunium, J-1
- Memasang kaca - tebal 5 mm, J-1
- Memasang kunci kunci slot, J-1
- Pemasangan engsel jendela aluminium, J-1
- Memasang pegangan jendela, J-1
- Pemasangan kait angin, J-1
7. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, J-2
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, J-2
- Pembuatan dan pemasangan pintu dan jendela kaca, kayu kelas II, J-2
- Memasang kaca - tebal 5 mm, J-2
- Memasang kunci kunci slot, J-2
- Pemasangan engsel jendela kupu-kupu, J-2
- Memasang pegangan jendela, J-2
- Pemasangan kait angin, J-2
- Pemasangan teralis jendela besi, J-2
8. Pembuatan dan memasang kusen dan pintu kayu kelas 1, V-1
- Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I, V-1
- Memasang kaca - tebal 5 mm V-1

Pemasangan kunci, grendel, engsel, hak angin dan pegangan, harus memakai paku
sekrup yang ukurannya disesuaikan lubang yang tersedia. Jadi tidak boleh pakai
paku.
Paku sekrup untuk pemasangan alat-alat tersebut harus ditanam dengan cara
diputar dengan obeng.
Semua pegangan, alat penggantung, grendel dan hak angin, harus terbuat dari baja
yang di galvanisir

VI. PEKERJAAN SANITASI GEDUNG


Pekerjaan Sanitair diawali dengan pekerjaan plumbing yang terdiri dari 2 bagian yaitu
Insatalsi Air bersih dan Air kotor.
Selama pelaksanaan pekerjaan plumbing air kotor dimulai, untuk pekerjaan septictank dan
resapan juga mesti dimulai agar pipa-pipa yang akan dikoneksikan dapat terealisasi, jadi
tidak perlu menunggu pekerjaan plumbing selesai baru dikerjakan

Pekerjaan Sanitair meliputi :


 Pemasangan closet jongkok
 Pemasangan closet duduk
 Pemasangan wastafel
 Pemasangan kaca cermin tbl 3 mm
 Pemasangan pipa PVC tipe AW 3/4
 Pemasangan pipa udara PVC tipe AW 2
 Pemasangan pipa PVC tipe AW 4 air kotor
 Pemasangan floordrain
 Pemasangan Roofdrain
 Septictank biofill kapasitas 1,5 m3 + resapan lengkap galian dan pemasangan
 Pemasangan stop krans
 Pemasangan 1 buah kran diameter atau 3/4
 Pemasangan 1 buah kran diameter atau 3/4 wastafel

VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang atau material instalasi, testing atau
pengujian pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan atau instalasinya oleh
direksi atau pengawas serta serah terima dan masa pemeliharaan. Secara umum pekerjaan
yang harus dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah pengadaan dan pengangkutan ke lokasi
pemasangan bahan material dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan standar
seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum yang menunjang pekerjaan atau sistem atau
peralatan.
Pekerjaan ini meliputi :
 Stop kontak + instalasi
 Schakelar (seri)
 Schakelar (ganda)
 Lampu LED Philips 12 watt + armatur down light 4
 Stop kontak AC
 Titik lampu + instalasi
 Kabel NYM 3X 2,5 MM2
 Box panel lengkap
 Grounding lengkap
 Pompa air jet pump
 Sumur bor

VIII.PEKERJAAN CAT-CATAN
Pekerjaan cat-catan..
1. Yang termasuk pekerjaan cat tembok adalah pengecatan dinding, cat tembok dalam
dan plapond. cat dinding luar menggunakan bahan weather shield (tahan cuaca).
Pengecatan dilaksanakan 3 kali.
2. Cat kilap pada kusen, daun jendela, lisplank, menggunakan cat minyak. Pengecatan
dilaksanakan 3 kali.

Peralatan yang digunakan adalah:


Kertas semen / Koran, Ampelas,Rol, Kuas, Skarf, Kain lap, Tatakan cat, Ember, Tongkat
pengencer.
Bahan yang digunakan antara lain : Plamir, Cat dinding

Proses Pelaksanaannya :
 Bersihkan Permukaan dinding dari debu, kotoran, dan bekas percikan
plesteran/acian
 Lindungi bahan-bahan pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
di cat dengan kertas semen/Koran
 Gunakan Skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak dan kurang
rata dengan plamir,kemudian tunggu sampai kering
 Haluskan plamir yang telah kering dengan ampelas hingga rata
 Cek apakah permukaan dinding sudah rata
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas dan kuas pada bidang yang sempit atau susah
 Jika cat dasar tersebut telah kering ,laksanakan pengecatan finish jumlah
pengecatan cat sesuai dengan spesifikasi
 Cek apakah pengecatan finish sudah rata
 Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan pekerjaan lain
yang seharusnya tidak kena cat.
IX. PEKERJAAN BESI DAN UKIRAN
Meliputi :
 Pemasangan pagar besi hollow + finising cat
 Pemasangan reling tangga besi hollow + finising cat
 Pemasangan ornamen ukiran talabang (plesteran finising cat)
 Pemasangan stainless font tinggi 15 cm dan logo :
BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KAPUAS HILIR

X. PEKERJAAN PEKERJAAN INTERIOR DAN FURNITURE


Meliputi :
 Pemasangan dinding partisi double plywood 6 mm lapis HPL rangka kayu klas II
 Meja resepsionis uk. 1,80 x 0,60 x 1,20 m Plywood lapis HPL
 Pemasangan font akrilik tinggi 15 cm dan logo backdrop

B. PENAMBAHAN DAYA dari 450 VA menjadi 3500 VA


C. PEKERJAAN HALAMAN
1. Pekerjaan Tanah :
 Pengurugan dengan timbunan pilihan (halaman)
 Pemadatan tanah ( per 20 cm)(halaman)
 Cerucuk kayu galam penahan urugan(halaman)
 Pemasangan terpal (halaman)
2. Pekerjaan Beton :
 Membuat lantai kerja beton mutu fc = 7,4 MPa (K 100) (halaman)
 Pemasangan pondasi batu belah jembatan campuran 1SP 5PP (halaman)
 Membuat lantai beton jembatan bertulang, T=15 cm (halaman)
- Membuat beton jembatan lantai mutu fc = 19,3 MPa (K 225), T=15 cm (halaman)
- Pembesian lantai dengan besi polos jembatan T=15 cm (halaman)
- Pemasangan bekisting lantai untuk lantai jembatan, T=15 cm (halaman)

D. PEKERJAAN PAGAR DAN PAPAN NAMA


1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Beton
3. Pekerjaan dinding pasangan
4. Pekerjaan Plesteran
5. Pekerjaan Penutup Lantai dan penutup Dinding
 Pemasangan lantai keramik ukuran 60cm x 60cm, unpolished (pagar dan papan
nama)
 Pemasangan font akrilik tinggi 15 cm dan logo (pagar dan papan nama)
6. Pekerjaan pengecatan
Semua pekerjaan pagar dan papan nama dilaksanakan sesuai RAB dan spesifikasi teknis
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Pekerjaan Penyelesaian & As Build Drawing serta Photo Visual
Pekerjaan penyelesaian adalah pekerjaan perbaikan (bila ada) sebelum dilakukan serah terima
pertama. Evaluasi setiap tahapan/rincian item-item pekerjaan dengan cara dibuatkan cek list
pekerjaan juga perlu dilakukan agar pekerjaan yang akan diserah terimakan benar-benar dalam
keadaan baik dan dapat diterima oleh pihak Konsultan Pengawas, Owner terutama pihak
pemakai (dalam hal ini user). Pada pekerjaan As Build Drawing meliputi kegiatan
penggambaran kembali dari hasil akhir pelaksanaan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan pemotretan mulai dilaksanakan pada saat pekerjaan pembersihan selesai atau
pekerjaan pada fisik masih 0 %. Sedangkan untuk hasil pemotretan diperlukan ukuran foto 4R,
yang selanjutnya dilaksanakan pada saat – saat diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung foto fisik pada 25%, 50%, 75% sampai dengan 100%.
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat sebagai dasar acuan pelaksanaan di lapangan, selama
pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Banjarbaru, 05 Mei 2020


Penawar,
CV. HALIM JAYA

ERMINASARI, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai