SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN :
PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
PEKERJAAN :
REHAB BERAT GEDUNG KANTOR SEDERHANA SDN LEMAHPUTRO III KEC. SIDOARJO
Nama Kegiatan : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
Judul Paket : REHAB BERAT GEDUNG KANTOR SEDERHANA SDN
LEMAHPUTRO III KEC. SIDOARJO
Lokasi Kegiatan : KABUPATEN SIDOARJO
PENDAHULUAN
GEDUNG B
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Tanah
III. Pekerjaan Pondasi
IV. Pekerjaan Beton
V. Pekerjaan Pasangan
VI. Pekerjaan Kusen ,Pintu, Jendela
VII. Pekerjaan Rangka Atap
VIII. Pekerjaan Penutup Atap
IX. Pekerjaan Plafond
X. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
XI. Pekerjaan KM/WC
XII. Pekerjaan Listrik
XIII. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan : REHAB BERAT GEDUNG KANTOR SEDERHANA SDN LEMAHPUTRO III KEC. SIDOARJO
Kegiatan : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
Lokasi : KELURAHAN SIDOKUMPUL, KECAMATAN SIDOARJO
JENIS DAN MUTU BAHAN
Baru/ bekas.
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan
dalam/ untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan
bahan bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak
diperbolehkan/ dilarang digunakan.
REFERENSI BAHAN
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
- Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987
UDC:699.81:624.04).
SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN
Peralatan Kerja
No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Pick Up - 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
2 Concrete Mixer Min. 0,3 m3 2 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
3 Concrete Vibrator Kap. Ø head 2,5 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
cm ; panjang
flexible shaft 2,0
m
4 Scafolding - 50 3 Sebagai Syarat Evaluasi,
47 Sebagai syarat Kontrak
1. Pick up
Pick up digunakan untuk sarana mobilisasi alat dan bahan pada pekerjaan ini.
2. Concrete Mixer
Concrete Mixer digunakan untuk mengaduk / mencampur campuran beton
3. Concrete Vibrator
Concrete Vibrator digunakan saat pengecoran yang berfungsi untuk pemadatan beton yang
dituangkan ke dalam bekisting
4. Scafolding
Scafolding digunakan sebagai struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam proses pelaksanaan.
SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
UMUM
Pasal 1
Spesifikasi Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku
untuk seluruh bagian pekerjaan REHAB BERAT GEDUNG KANTOR SEDERHANA
SDN LEMAHPUTRO III KEC. SIDOARJO
1.1. Penyedia harus melindungi pemilik dari tuntutan atas hak paten, lisensi serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Penyedia untuk melaksanakan pekerjaan.
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
Berdasarkan Permen PU No.21/PRT/M/2019 pada Bab. II Bagian Ke empat Pasal 14 ayat 1 yang tertulis : Penerapan SMKK
dalam tahapan pemilihan Penyedia Jasa oleh Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf a dituangkan dalam
dokumen pemilihan dengan menilai RKK sesuai dengan format huruf E sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; maka ditetapkan Identifikasi Bahaya K3 yang memuat
rincian singkat perihal penjelasan potensi, jenis dan identifikasi bahaya serta kriteria evaluasi K3K, sebagai berikut:
a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23
Desember 1980 dan Perpres nomor 16 Tahun 2018.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk,
bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari
Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu
bahan satu jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-
bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24
jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari
barang-barang yang memuaskan Pemberi Tugas.
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 5
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat
pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-
mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk
semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna
lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar rencana, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana
telah disampaikan kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat
Pembuat Komitmen. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain
yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan
untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan
Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang
disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
c. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka Spesifikasi Teknis
dan RAB yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,
yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas.
d. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian
juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah Spesifikasi Teknis
dan gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah Penyedia menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut
akan dibahas dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 10
3. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air
buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
4. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan
seperti pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus
dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-
barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila terdapat
bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali
dan harus dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara
Bekas Bongkaran.
5. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat
yang sudah disediakan oleh User / Pemberi Tugas dan Penempatan barang-
barang tersebut harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya
dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi pembangunan.
b. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika Penyedia memanfaatkan /
memakai fasilitas yang ada dilingkungan sekolah harus ada Ijin tertulis dari
Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat lainnya yang ditunjuk dan harus
mentaati segala peraturan-peraturan/aturan-aturan yang ada.
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 11
a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas
baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat
dianggap defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
a. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
b. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
c. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. sesuai dengan gambar . Penyedia
tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 20
Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan
yang ke – 2 diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang
tidak berkepentingan masuk ke lokasi pekerjaan.
BAB IV
SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI / METODE PELAKSANAAN / METODE KERJA
SPESIFIKASI TEKNIS
Bagian I
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
UMUM
Pasal 1
Spesifikasi Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan Perencanaan Rehab Berat Gedung Kantor
Sederhana SDN Lemahputro 3 meliputi:
1.1. Penyedia harus melindungi pemilik dari tuntutan atas hak paten, lisensi serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Penyedia untuk
melaksanakan pekerjaan.
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Perpres
nomor 54 Tahun 2010.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen /
Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu
jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau
bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahan tersebut harus ditolak
dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi
tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang
memuaskan Pemberi Tugas.
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu
pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar rencana, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan
kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana harus
membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang disyahkan oleh Direksi,
gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
a. Adapun kebangsaan Penyedia, Sub Penyedia, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau
bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang
melindungi kontrak ini.
b. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pekerjaan
Penyedia, Penyedia berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor
telpon rumah kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti,
kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas dan Tim Teknik lebih dahulu.
c. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka Spesifikasi Teknis dan RAB
yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas
mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas dan Tim Teknik.
d. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah Spesifikasi Teknis dan
gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah
Penyedia menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut akan dibahas
dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua dokumen yang
ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
SARANA DAN CARA KERJA
Pasal 8
a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat pekerjaan,
melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai dengan
jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat
atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia harus selalu
menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan
perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan menggunakan
kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab penuh atas seluruh cara pelaksanaan,
metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu komponen konstruksi
dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Tim Teknik dan
Konsultan Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus menyelesaikan gambar
sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam pelaksanaannya.
Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas dan Tim Teknik setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan merupakan
bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini
berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan mengalami
kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pelaksanaan.
Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar pekerjaan pokoknya
yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain
sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa pelaksanaan
termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali
akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9
1. KANTOR PENYEDIA, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN
Penyedia harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja
(work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Kontrak. Penyedia harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat
mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
Penyedia harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas-
fasilitas tersebut. Penyedia harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar
dari kerusakan.
Dengan seijin Pimpinan Pelaksana Kegiatan, Penyedia dapat menggunakan kembali kantor, los
kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
3. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Konsultan
Pengawas dan Tim Teknik
4. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti
pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan
dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan
harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila terdapat bahan-
bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus
dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara Bekas Bongkaran.
5. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat yang sudah disediakan
oleh User / Pemberi Tugas dan Penempatan barang-barang tersebut harus rapi sehingga
tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi
pembangunan.
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10
a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal pelaksanaan dalam bentuk
barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia Pelaksana selambat-
lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang
dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Tim Teknik.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia belum menyelesaikan
pembuatan jadwal pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus dapat menyajikan jadwal
pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan
pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan yang
harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik untuk sarana
peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kwalitas hasil
pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen, waterpas, theodolit, lampu penerangan dan
sebagainya.
a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara pekerjanya
dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas
yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut
kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak
memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
a. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan apa saja
yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan
atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau
yang sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk disempurnakan dengan
kontrak.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
c. Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan) mengeluarkan
perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
a Penyedia berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut gambar-gambar detail
yang telah disahkan oleh Direksi melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian
menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Penyedia selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu
demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun satu dan lain
hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan
dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum dalam
daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
c. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalah tidak
sah dan menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.
a. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan
pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
b. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan.
c. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan halaman proyek
sehingga mudah dilihat umum. sesuai dengan gambar . Penyedia tidak diijinkan menempatkan
atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari
Pemberi Tugas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19
Penyedia bertanggungjawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan yang ke – 2
diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang tidak berkepentingan
masuk ke lokasi pekerjaan.
Bagian II
SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS
Pasal 1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN – K3
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan, telah mencakup / menjamin
hal-hal tentang :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan
yang disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
c. Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
d. Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.
a. Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan.
b. Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek dengan memastikan melakukan inspeksi
secara berkala.
c. Setiap personil/pegawai harus mengetahui dan mengerti mengenai K3 yang sesuai dengan
lingkup dan tugasnya.
d. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi.
e. Setiap pekerja harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
f. Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
b. Segera setelah pembersihan lokasi, dilakukan pengukuran / uitzet untuk menentukan peil
bangunan baru terhadap keadaan bangunan existing sesuai yang dimaksudkan dalam
gambar perencanaan.Pengukuran / Uitzet ini harus menggunakan alat ukur yang memadai
bersama dengan Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
c. Penyedia diwajibkan mencocokkan ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar kerja dan
rencana kerja dengan keadaan bangunan existing dan segera memberitahukan kepada
Direksi setiap ada perbedaan yang terjadi.
d. Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan karena kelalaian
Penyedia dalam memperhitungkan perbedaan ukuran seperti tersebut di atas adalah
sepenuhnya tanggung jawab Penyedia.
Pasal 3
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi galian tanah pondasi, urug sirtu bawah pondasi dan urug sirtu peninggian lantai
yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Galian tanah pondasi dilaksanakan dengan kedalaman sesuai gambar perencanaan dan hasil
galian harus dibuang diluar gedung dan diratakan diluar gedung sedemikian rupa hingga tidak
mudah gugur kembali kedalam lubang plat setempat.
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada galian
harus diurug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggungan
penyedia jasa.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal sama dengan
keadaan tanah sebelum digali.
c. Pekerjaan urugan sirtu dilaksanakan untuk pekerjaan urugan bawah pondasi dan urugan
peninggian lantai dengan ketebalan sesuai gambar perencanaan dan dilaksanakan selapis demi
selapis dengan kepadatan yang memenuhi syarat dan disetujui Direksi.
d. urugan sirtu untuk peninggian lantai harus dipadatkan dengan penyiraman air dan
menggunakan stamper, sehingga mendapatkan hasil kepadatan maksimal.
Pasal 4
PEKERJAAN PONDASI
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN
Pekerjaan Plesteran
1. Plesteran Beton
a. Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan yang halus dan
rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang halus
dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester hingga menghasilkan permukaan
seperti yang dimaksud di dalam Gambar Rencana.
b. Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan lebih dahulu dengan pekerjaan
pendahuluan dengan urutan sebagai berikut :
- dibasahi dengan air.
- disaput air semen (PC).
c. Mortar untuk plesteran adalah campuran 1Pc : 5Ps yang diaduk secara benar-benar
homogen.
d. Ketebalan plesteran rata-rata adalah 1,5 cm.
2. Plesteran Dinding Batu Bata
a. Sebelum plesteran dinding dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang tersebut di bawah ini
sudah harus selesai lebih dahulu.
- Siar-siar pasangan batu bata sudah merupakan alur hasil kerukan.
- Pasangan dinding telah mengering.
- Konstruksi yang menaunginya telah terpasang.
- Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram air.
Pasal 6
PEKERJAAN BETON
1. MUTU BETON
Mutu beton K-175 dipakai untuk pondasi plat setempat, kolom, ring balk, konsol beton dan mutu
besi beton yang dipakai adalah U 24 untuk diameter ≤ 12.Untuk pekerjaan lantai kerja dan
rabat beton bawah lantai dipakai beton K-100.Untuk menjamin kesamaan mutu beton, Penyedia
diharuskan menggunakan molen.
3. BAHAN-BAHAN
a. Semen yang dipakai harus memakai semen produksi dalam negeri merk Semen Gresik,
Tiga Roda, Holcim sesuai standart SNI dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti
yang dikehendaki oleh "Peraturan Beton Bertulang Indonesia”.Dalam pengangkutan, semen
harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat
dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan
ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
b. Agregat.
Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak,
umpamanya yang bentuk atau kwalitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau
kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari
tulangan besi beton.
Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki :
Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33)
SNI 03 – 2461 -1991 (Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton Struktur)
Pasir Beton.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan gradasinya.
Koral Beton/Split.
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat SNI 03 – 2847 - 2002. Penyimpanan /
penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat
dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan adukan beton yang
tepat.
c. A i r.
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak
atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
d. Baja Tulangan.
- Jenis penulangan.
Batang tulangan besi beton terdiri dari mutu U 24 , bahan tersebut dalam segala hal
harus memenuhi ketentuan-ketentuan SNI 03 – 2847 Tahun 2002.
- Penyimpanan.
Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
- Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat,
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang
dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau begeser pada waktu adukan
ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya
harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton (tahu beton) yang telah disetujui Ahli/
Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
- Pengujian.
Dilaksanakan pengujian Test tarik untuk tulangan besi beton dilakukan sesuai dengan
SNI 03 – 2847 Tahun 2002. Di lab. ITS atau Unervisitas PETRA. Jika besi beton tersebut
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat
yang tercantum dalam pengujian, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat itu
tidak boleh dipakai dan Penyedia harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.
e. Cetakan (bekisting).
- B a h a n.
Bekisting harus dipakai kayu meranti MC atau kayu klas III yang cukup kering dan sesuai
dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus cukup untuk
menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diterima, tanpa berubah bentuk.
Cetakan harus dibuat dari papan-papan atau Multiplek :
- Konstruksi.
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan getaran yang
merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan
harus dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah penumbukan-penumbukan untuk
memadatkan pengecoran tanpa merusak konstruksi. Acuan harus rapat tidak bocor,
permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan
kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
- Alat untuk Membersihkan.
Pada pencetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapan-perlengkapan
untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat
dan lain-lain.
- U k u r a n.
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua
tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama.
- Kawat Pengikat.
Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi
beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI 03 – 2847 Tahun
2002.
- Pelapis Cetakan.
Untuk mempermudah pembongkaran cetakan dan menyingkirkan penutup-penutup,
pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, baik
yang sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh digunakan untuk ini.
4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
- Syarat-syarat Cetakan untuk Beton.
a. Cetakan (bekisting) untuk beton dari papan klas III tebaì 2,5 / 3 cm lebar 20 cm,
bermutu baik yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
b. Semua sudut terbuka yang runcing dari kolom atau balok harus dibulatkan (dihaluskan
1,5 cm).
c. Toleransi-toleransi memenuhi ketentuan SNI 03 – 2847 Tahun 2002.
d. Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor, harus diplester dengan campuran
perekat sedemikian rupa sehingga sesuai warna tekstur dan bentuknya dengan
permukaan yang berdekatan. Untuk beton exposed harus dihindari adanya cacat
permukaan.
- Pembersihan Cetakan dan Alat-alat.
Sebelum beton dicor, semua kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan.
Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton,
harus dibasahi dengan air sebelum dicor.
- Pengecoran.
Penyedia diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atau persetujuan Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar
untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton
seperti kropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-
pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan, Penyedia diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Penyedia. Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental,
yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
Pasal 7
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA
b. Pekerjaan pintu
Daun Pintu Board WPC Uk. 82 x 210 x 0,5cm
Daun pintu aluminium + kaca es Uk.70 x 210 cm
c. Standart :
Standart Industri Indonesia (SII) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI).
SII.0695-82/SNI.07-0603-1989 – Produk Aluminium Ekstrusi untuk Arsitektur
American Society for Testing dan Materials (ASTM)
ASTM B221M-91 – Spesifikasi untuk Paduan Aluminium – Batang penghubung, Batang,
Kawat, Bentuk dan Tabung.
Spesifikasi
AR – 003 Pekerjaan Finishing – Spesifikasi Sealant Sambungan
AR – 002 Pekerjaan Pintu dan Jendela – Spesifikasi Finishing perangkat keras
AR – 002 Pekerjaan Pintu dan Jendela – Spesifikasi Kaca dan Pemasangan kaca
d. Prosedur Umum
a) Contoh dan Data Teknis
Contoh-contoh dan unit profil kusen dan kaca harus diberikan kepada Konsultan untuk
disetujui, mengacu pada pabrikasi unit. Penerimaan contoh hanya meliputi profil, warna,
finishing, tampilan dan detail pemasangan kaca. Persetujuan dengan persyaratan lain
adalah tanggungjawab Penyedia.
b) Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
Sebelum proses pemasangan, Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang meliputi
semua pekerjaan detail, kusen, sistem pengangkutan, harus disediakan oleh Penyedia
dan harus diserahkan ke Konsultan Pengawas dan Tim Teknik untuk mendapatkan
persetujuan.
Semua dimensi harus disesuaikan di lapangan dan harus ditunjukkan dalam Gambar Data
Pelaksanaan (Shop Drawing).
Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala perbedaan dimensi dan semua
bagian pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain, dan semua pekerjaan yang
diperlukan untuk mengakomodasi pekerjaan yang termasuk didalamnya mewujudkan
tujuan disain.
c) Penggunaan dan Penyimpanan
Pekerjaan aluminium dan perlengkapannya harus disediakan terkoordinasi dengan
gambar, bebas dari penyimpangan dan kerusakan.
Segera setelah diterima, pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus ditempatkan
secara benar di tempat bersih dan kering, terlindung dari kerusakan atau korosi, sebelum
dan sesudah pemasangan. Semua barang harus tetap bersih dan bebas dari tumpahan
adukan, acian, cat dan sebagainya.
d) Garansi
Penyedia harus memberikan kepada pemilik (owner) garansi tertulis yang meliputi jaminan
kepuasan pemasangan, pengoperasian dan pengkondisian semua pekerja aluminium seperti
yang dispesifikasikan disini untuk periode satu tahun setelah tanggal penerimaan terakhir.
Selama periode ini Penyedia harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung semua
kerusakan.
e. Persyaratan Bahan :
1) Aluminium
a) Selain yang disebutkan, semua pekerjaan profil aluminium pre-pabrikasi yang akan
digunakan untuk pintu, jendela dan kusen harus berupa aluminium bersih yang telah
dianodize minimum 10 micron dengan pelapis warna brown dan harus sesuai dengan
SII-0695-1982/SNI.07-0603-1989 dan/atau ASTM B 221 M, Ketebalan semua profil pre-
pabrikasi, dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar. Dimensi profil dapat berubah,
tergantung pada tipe apa yang disetujui oleh Konsultan.
2) Daun Pintu Board WPC Uk. 82 x 210 x 0,5cm.
3) Daun pintu aluminium + kaca es Uk.70 x 200 cm
4) Pengait dan Perlengkapannya
a) Pengait harus menggunakan stainless steel AISI tipe 300 series, dipilih untuk mencegah
proses karat dengan komponen-komponen lainnya. Bila ada finishing permukaan yang
diekspos, gunakan kepala sekrup oval yang terbenam dengan diameter batang satu
ukuran lebih kecil dan ukuran lubang bahan pengait dan warna yang sesuai
permukaan...
5) Perapatan dan Pemberian Sealant.
Spesifikasi teknis perapatan dan bahan sealant untuk melapisi dan mengisi lubang harus
disesuaikan dengan persyaratan dalam Spesifikasi Finishing.
6) Peralatan Finishing
Semua kunci dan perlengkapan harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
disesuaikan dengan Spesifikasi Peralatan Finishing.
f. Pelaksanaan pekerjaan :
A. Pelaksanaan Pekerjaan Aluminium
1. Umum
a) Semua profil aluminium yang akan digunakan harus dipilih secara teliti, memiliki
keseragaman warna, dimensi dan susunan, bebas dari segala macam kerusakan
semua profil harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
b) Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia harus memeriksa gambar dan kondisi
lapangan dan menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang dibuat
berdasarkan dimensi dan kondisi di lapangan. Tidak ada pekerjaan pabrikasi atau
pemasangan yang dimulai sebelum Gambar Data, Pelaksanaan (Shop Drawing)
yang diberikan oleh Penyedia disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
c) Penyedia harus membuat mock-up masing-masing sambungan aluminium untuk
system konstruksi dan bahan lainnya.
d) Perakitan, penempatan dan penyambungan profil aluminium harus sesuai dengan
petunjuk produsen, sesuai gambar dan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
yang telah disetujui.
2. Pabrikasi
a) Semua komponen harus dibuat dan dirakit dengan bentuk yang benar dan ukuran
yang ditetapkan dalam gambar, sesuai gambar detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
yang sudah disetujui, dan ditempatkan di lokasi yang benar.
b) Penyedia harus bertanggung jawab untuk kesesuaian konstruksi komponen. Bila
sambungan tidak dibuat gambar detailnya, maka sambungan harus diposisikan dan
dibuat agar dapat menyalurkan beban dan menahan tekanan. Semua komponen
harus sesuai dengan pola yang ditetapkan.
c) Semua proses pemotongan dan pelubangan harus dilakukan sebelum proses
anodaisasi. Bila diperlukan dan selain yang ditunjukkan oleh Konsultan,
pemotongan profil aluminium di lapangan harus disesuaikan sesuai tata cara agar
tidak merusak bagian permukaannya.
d) Bagian akhir profil harus dihubungkan dengan kuat dan akurat menggunakan
pengait anti karat yang dibuat oleh produsen profil aluminium. Sambungan harus
dikerjakan secara teliti agar mendapatkan bentuk yang bagus dan kualitas
pemasangan terbaik.
e) Semua sambungan harus disembunyikan/dilapisi, kecuali ada persyaratan lain.
Semua sambungan harus berupa sambungan berwarna untuk menghasilkan
sambungan yang rapi dan kedap air.
f) Pastikan potongan kaca disediakan dengan kedalaman dan lebar yang dapat
mengakomodasi persyaratan kaca yang direkomendasikan oleh produsen pembuat.
Pasang gasket pengait pemasangan kaca yang diangkur ke sambungan aluminium.
g) Kusen beserta kelengkapannya harus sbb. :
- Secara umum dibuat sesuai dengan dimensi dan profil yang ditunjukkan dalam
gambar dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- Memperhatikan garis batas yang ditunjukkan dan sesuai dengan komponen
konstruksi lainnya.
- Menyediakan penyusun, penunjang dan pemberhentian kaca untuk
meminimalkan kemungkinan kaca retak yang disebabkan oleh ketidaktepatan
struktur kusen dan sesuai dengan rekomendasi produsen pembuat kaca.
- Pada bagian engsel diisi dengan kayu agar lebih kuat.
B. Pemasangan
1. Umum
- Pekerjaan aluminium harus dipasang di lokasi sesuai dengan gambar.
- Pemasangan unit pemipaan dan level harus disesuaikan dengan gambar detail
pelaksanaan (Shop Drawing) yang disetujui oleh ahli pengalaman yang berkualitas
sesuai petunjuk produsen.
- Jangan memaksakan penempatan unit atau melebihi peruntukan bebannya.
- Sediakan pergerakan udara/panas sesuai dengan range temperatur ditentukan
antara perakitan yang dipabrikasi di bengkel dengan perakitan pada saat konstruksi.
2. Perapatan
- Buat sambungan rapat antara pertemuan kusen denan konstruksi didekatnya.
- Perapatan yang ditampilkan sehubungan dengan pekerjaan pada bagian ini harus
memenuhi rekomendasi produsen dan persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi
sambungan Zat kedap (sealant).
-
3. Perangkat Keras
- Jenis perangkat keras yang akan dipasang, seperti unit pengunci, pegangan pintu,
tuas penutup pintu dan lain sebagainya, harus seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan akan dipasang sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi finishing
perangkat keras.
4. Pemasangan Kaca
- Selain yang telah ditetapkan, semua pemasangan kaca dan pintu harus disesuaikan
dengan standar produsen perangkat keras dan harus disesuaikan dengan
persyaratan spesifikasi kaca dan pemasangannnya.
5. Perbaikan dan Pembersihan
a) Segala sesuatu yang rusak, patah atau tidak difinishing sempurna harus diganti
dengan yang baru.
b) Memberikan lapisan finishing atas lapisan finishing dari bengkel, di lapangan harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
c) Pembersihan dan penyelesaian pemasangan harus sebagai berikut :
- Membuang semua tumpukan yang mempengaruhi penampilan unit.
- Melepaskan bahan-bahan pelindung.
- Membersihkan permukaan interior & eksterior logam dan kaca setelah
pemasangan dengan mencucinya menggunakan air bersih dan sabun atau
deterjen, kemudian dibilas.
- Membersihkan permukaan luar/eksterior kaca sekali tiga bulan selama proses
konstruksi.
- Membersihakn dan mengembalikan warna permukaan logam sesuai dengan
rekomendasi produsen. Jika tidak dapat dibersihkan, maka unit harus diganti.
6. Perlindungan
a) Lindungi permukaan logam sebelum difinishing dengan lapisan pelindung atau
pembungkus sampai proses konstruksi selesai. Gunakan bahan yang
direkomendasikan oleh produsen logam untuk memastikan metode tersebut cukup
dapat melindungi, mudah dilepas dan aman untuk difinishing.
b) Melepaskan perlindungan dari permukaan logam pemasang kaca sebelum memulai
pemasangan kaca.
c) Menjaga lapisan pelindung sejak pemasangan sampai dengan pembersihan selesai.
Pasal 8
PEKERJAAN RANGKA ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan baja secara garis besar dipasang untuk, kuda-kuda, gording, dan pendukung lainnya
yang meliputi :
- Angkur besi Ø 19mm
- Plat landasan besi t. 10mm
- Plat simpul besi t. 8 mm
- Tiang kolom pipa besi Ø 4' tebl 2mm
- Pasang kembali pipa besi Ø 4' existing untuk balok
- Kuda-kuda besi hollow 100.100.1,2mm
- Skur kuda kuda besi hollow 60.60.1mm
- Gording besi hollow 75.40.1mm
- Batang tarik tali sling baja Ø 10mm
- Jarum keras
2. Umum
- Pekerjaan struktur baja adalah bagian-bagian yang dalam gambar rencana dinyatakan sebagai
struktur baja, juga bagian yang menurut sifat strukturnya memakai baja dalam hal ini adalah
sebagai rangka atap.
- Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Penyedia harus membuat gambar kerja (shop drawing)
dari pekerjaan baja dan bila perlu dilengkapi dengan perhitungan struktur seperlunya.
- Gambar kerja meliputi detail pemasangan, pemotongan, penyambungan, lubang baut angkur,
las, pertemuan pada pemutusan, pengaku, ukuran-ukuran dan lain-lain yang secara teknis
diperlukan, terutama untuk fabrikasi dan pemasangan.
- Gambar-gambar perencana sebagai gambar referensi untuk gambar kerja.
- Setiap ada perubahan dimensi dari profil baja bangunan harus dengan persetujuan direksi.
- Sub Penyedia yang dipakai oleh Penyedia (bila ada) harus diketahui dan disetujui oleh direksi.
4. Mutu Bahan
- Profil baja dan plat yang digunakan adalah baja St-37 atau ASTM A-36 atau SS.41 (JIS G.3101
– 1970) atau Fe 360 (PPBI) dan harus ada sertifikat pabrik. Tegangan leleh minimum 2400
kg/cm².
- High strength bolt sesuai ASTM A-325 (High Strength Friction Grip).
- Digunakan electroda las dengan mutu AWS E-6010, sesuai dengan ASTM A-233.
Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL” .
- Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan tegangan baut dan
tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal sama dengan mutu baja yang
digunakan (A-325 ASTM).
- Cat yang dipergunakan adalah cat yang diperuntukkan khusus untuk baja oleh pabrik
pembuatnya dan dari jenis yang berkualitas baik. Cat dasar adalah cat dasar poxsi dan
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan.
- Untuk baja yang tidak dibungkus beton harus diberi cat Zinkromate / Anti karat.
- Semua bahan yang digunakan harus disertai dengan sertifikat dari pabrik pembuatnya dan
harus diperiksa serta mendapat persetujuan direksi.
5. Pabrikasi
a. U m u m
- Tenaga kerja yang digunakan (termasuk tukang-tukang) harus betul-betul ahli pada
bidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-petunjuk
direksi proyek. Ketelitian pekerjaan sangat diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh
bagian dapat cocok satu dengan lainnya pada waktu pemasangan.
- Sebelum pelaksanaan pabrikasi, gambar shop drawing harus sudah disetujui oleh direksi.
- Direksi proyek mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan
pemeriksaan pekerjaan.
- Tidak satu pekerjapun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum diperiksa dan
disetujui.
- Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau spesifikasi ini
akan ditolak dan harus segera diperbaiki.
- Penyedia pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan, alat-alat
perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan pekerjaan.
- Penyedia pabrikasi harus memperkenankan Penyedia Montase untuk sewaktu-waktu
memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenai cara-cara dan lain-lain
yang berhubungan dengan waktu pemasangan ditempat pekerjaan.
- Penyedia Montase tidak mempunyai wewenang untuk memberikan instruksi-instruksi
mengenai cara penyelenggaraan pabrikasi.
b. Pola Pengukuran
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin
ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia pabrikasi. Semua pengukuran harus
dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui.
d. Pekerjaan Baja dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji atau dengan Las pemotong
Pemotongan dengan oksigen lebih baik dibandingkan dengan mesin. Permukaan yang
diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku terhadap bidang yang dipotong, tepat
dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
- Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengelasan / jenis dan
ukuran electrode, tebal bagian-bagian, ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk las
tersebut harus diajukan Penyedia untuk mendapatkan persetujuan direksi terlebih dahulu
sebelum pekerjaan las listrik dapat dilakukan.
- Ukuran electrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik, yang digunakan pada
listrik, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak akan dibuat
penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari direksi.
- Pelat-pelat yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karet atau
lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu las. Las dengan retak susut, retak pada bahan
dasar, berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.
k. Pengecatan di bengkel
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan
dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan
pada perletakan, harus dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan
menggunakan penyemprot pasir (sand blasting) atau dengan cara lain yang disetujui.
l. Toleransi
- Batang-batang profil harus lurus menurut ASTM specification A–. Batang profil tekan tidak
boleh bengkok dengan 1/1000 dari ujung batang.
- Batang profil harus bebas dari puntiran bengkokan dan lubang-lubang dan bengkokan tajam.
- Perbedaan panjang tidak boleh melebihi 1/32 inch untuk ujung-ujungnya yang dibuat sebagai
perletakan dan 1/16 inch untuk hating – batang struktur yang panjangnya 9 meter kurang,
dan 1/8 inch untuk batang yang panjangnya lebih dari 9 meter.
6. Pemasangan (Erection)
a. U m u m
- Penyedia Montase harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan
dan mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan mengeling dan atau baut dan
atau las seluruh pekerjaan besi. Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelum cara, alat
dan sebagainya yang akan digunakan telah mendapat persetujuan direksi. Semua
pekerjaan harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti.
- Penggunaan material martil yang berlebihan yang dapat merusak atau mengganggu
material tidak diperkenankan.
- Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta
menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan menggunakan pekerjaan
dengan menggunakan draft secara wajar (moderate) harus dilaporkan kepada direksi.
- Permukaan yang dikerjakan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang
hoppel dan sambungan lapangan pada umumnya dilas sementara sebanyak 50%
panjang rencana sebelum dilas permanen.
b. Kerangka Baja
- Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan – tumpuan sedemikian rupa, sehingga
kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera digambar rencana.
- Tumpuan-tumpuan itu tidak disingkirkan sebelum seluruh sambungan (kecuali
sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanen.
- Pemasangan permanent baut tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan direksi dan pada
umumnya persetujuan semacam itu tidak akan diberikan sebelum bentang itu telah
terpasang dengan gelagar melintang, batang penguat dan baut-baut stel seperti yang
disyaratkan.
c. Pengontrolan
- Pengecekan hubungan tegangan / torque dilakukan oleh Penyedia Montase dan direksi
akan melakukan test pengecekan torque dilapangan.
- Setiap panjang las yang kurang harus disesuaikan menurut kebutuhan sehingga
mencapai tegangan yang diperlukan.
7. Pengecatan Baja
Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dengan cat dasar yang telah disetujui
kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada
perletakan.
Pasal 9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
a. Penutup atap dipakai genting Lama dan Baru, untuk penutup atap Genting baru
Gentingkarang pilang merk Bambe, Good year, Bisma. Ukuran dan warna genteng
harus sama serta sebelumnya pemborong harus mengajukan contoh terlebih dahulu
kepada pengawas untuk persetujuan.
b. Pemasangan genteng harus rapat, lurus dalam segala arah kaitan, saling menutup dan
tidak terdapat kebocoran. Untuk menghindari hal itu maka dalam rencana pemasangannya
harus disesuaikan antara pemasangan reng dan ukuran genteng yang akan dipakai.
c. Sebagai bubungan, dipakai produksi sama dengan genteng yang dipakai dan dipasang
dengan perekat 1 pc : 3 ps.
Pasal 10
PEKERJAAN LANGIT - LANGIT
Pasal 11
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
Pasal 12
PEKERJAAN PENGGANTUNG,KUNCI
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi pemasangan kunci pintu, engsel pintu, engsel jendela casement uk. 12",
grendel jendela rabuncis termasuk perlengkapan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
2. Persyaratan Bahan
1) Kunci pintu tanam dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, ex. YALE, SES
,Solid, Dekson seragam dalam pemilihan warnanya, serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Konsultan Pengawas dan Tim Teknik.
2) Engsel pintu 4 “ dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, ex. Solid, Dekson,
seragam dalam pemilihan warnanya, serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas dan Tim Teknik
3) Engsel jendela casement 12” dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, ex. Solid,
seragam dalam pemilihan warnanya, serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas dan Tim Teknik
4) Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
5) Penyedia harus bisa memberikan jaminan tentang originalitas setiap bahan yang dipakai.
6) Kunci tanam harus tertanam kuat pada rangka daun pintu.
7) Setelah kunci-kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus diajukan contoh-
contoh kepada konsultan perencana untuk mendapatkan persetujuan.
2) Persetujuan harus disertai brosure/ spesifikasi dari pabrik pembuatnya.
3) Engsel pintu sebanyak 3 buah dipasang 28 cm dari atas ke bawah bidang pintu,
sedangkan engsel bawah tidak lebih 32 cm dari permukaan lantai dan engsel tengah
diseimbangkan jarak atas bawah.
4) Handle pintu dipasang 100 cm dari permukaan lantai.
Pasal 13
PEKERJAAN KACA
Pasal 14
PEKERJAAN LISTRIK
1. Persyaratan
a. Untuk keperluan ini Penyedia dapat menugaskan pihak ketiga (instalatir) yang mempunyai
sertifikat dari PLN setempat dengan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
secara tertulis.
b. Penyedia tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi yang dimaksud.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut Penyedia harus membuat gambar /
diagram instalasi dengan skala 1 : 100 dengan mendapat persetujuan dari Direksi.
d. Menurut penjelasan-penjelasan dan peraturan-peraturan dalam uraian ini dengan tegangan /
voltage : 220 V sesuai dengan keadaan setempat yang ada.
e. Menurut segala petunjuk-petunjuk dari Direksi.
f. Menurut peraturan-peraturan listrik yang masih berlaku di Indonesia pada waktu ini (PUIL)
tahun 2000.
g. Instalasi listrik dipasang dengan kondisi sampai menyala.
6. Ukuran Isolasi
Untuk ukuran isolasi ditentukan antara 0.5 Ohm sampai 0.3 Ohm.
Kotak Sekering (Panel).
a. Kotak berkunci tersebut dari plat baja dengan ukuran sesuai dengan perencanaan serta
dilengkapi dengan sekring MCB merk Siemen /sejenis.
b. Pemasangan sekring / panel secara tertanam dalam tembok terpasang kuat dan rapi
dengan lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas serta mudah untuk dijangkau.
Pasal 15
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan dinding baru, pengecatan dinding lama, Pengecatan
plafond, Pengecatan rangka baja, Pengecatan Kalsiplank.
Dan pekerjaan pengecatan sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencana dengan warna sesuai
persetujuan user.
Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan karena belum merata, berubah warna atau sebab-
sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab
Penyedia.
Dipakai EMCO, AVIAN / setara, warna ditentukan kemudian atau disesuaikan dengan yang
sudah ada.
Dilaksanakan pada tempat-tempat sesuai tersebut diatas serta ditempat lainnya yang
memerlukan finishing dengan cat
Seluruh pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan dengan baik sampai didapat hasil yang
baik dan merata, pelaksanaan sesuai ketentuan pabrik pembuat.
Pasal 16
PEKERJAAN SANITAIR
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasinya.
Pekerjaan pemasangan klosed jongkok, keran, dan instalasi pipa air. kloset merk INA warna
sesuai keramik lantai dalam negeri atau setara.
2. Pekerjaan Kloset
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-
sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/berbedaan
ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsulta.
Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
3. Pekerjaan Kran
Semua keran yang dipakai adalah merk ONDA/setara atau setara dengan . setara lengkap
dengan avoer / saringan air bersihnya. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai
gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai yang berleher
panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat
disambung dengan pipa leher angsa (extention). Kran-kran harus dipasang pada pipaa air
bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
4. Pekerjaan Instalasi
Semua instalasi air bersih didalam dan diluar bangunan termasuk pipa distribusi dipakai pipa
air PVC AW O ¾” dengan letak pemasangan sesuai gambar atau sesuai kondisi existing.
Instalasi air kotor didalam dan diluar bangunan dipakai pipa PVC D O 3” dan 4” dengan letak
pemasangan sesuai gambar.
Pipa air menggunakan Maspion, Avian atau setara standart SNI
Pasal 17
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Pada saat penyerahan pekerjaan, lapangan harus dalam keadaan bersih dari sisa – sisa bahan
bangunan/bahan bekas bangunan lainnya.
Sebelum serah terima pekerjaan kedua (masa pemeriharaan), bila terjadi kerusakan bangunan
Penyedia diwajibkan secara rutin mengadakan perbaikan secepat mungkin, sebelum masa
pemeliharaan habis.
Bahan bongkaran dikembalikan ke pihak sekolah setempat dengan dibuatkan berita acara serah
terima bongkaran.
Pasal 18
GAMBAR KERJA DAN GAMBAR TEPAT LAKSANA
Bilamana ada perubahan di lapangan atau gambar rencana kurang jelas, maka Penyedia wajib
membuat gambar kerja (Shop Drawing).
Pasal 19
PEMBERSIHAN AKHIR
Pembersihan akhir dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan betul-betul selesai dilaksanakan dengan
baik dan memuaskan semua pihak.
Pasal 20
PENUTUP
Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum di dalam uraian Spesifikasi Teknis ini akan
ditentukan/diterangkan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan-bahan dan pekerjaan tak disebut
perkata atau kalimat "Diselenggarakan" oleh Kontraktor maka dalam hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan tetapi tidak dimasukkan atau tidak disebut kata demi kata
dalam bestek ini haruslah diselenggarakan oleh Kontraktor dan diterima sebagai hal
yang disebut dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1. Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan jasa Konstruksi adalah sebagai
berikut :
Sertifikasi Keahlian
No. Jabatan Pengalaman Kerja
TENAGA AHLI
1 Pelaksana SKT Pelaksana Perumahan Nol Tahun
dan Gedung / Pelaksana
Bangunan Gedung /
Pekerjaan Gedung (TS
051/TS 052/TA 022/TA
023)
2 Petugas Keselamatan Sertifikat Petugas Nol Tahun
Konstruksi / Ahli K3 Keselamatan Konstruksi /
Konstruksi SKA Ahli Muda K3
Konstruksi
2. Petugas K3
- Membuat usulan perubahan apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan pada
metode kerja pelaksanaan konsstruksi berbasis K3
- Membuat perencanaan dan penyusunana program K3
- Menerapkan ketentuan perundang – undangan tentang dan terkait K3 konstruksi
- Membuat SOP prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi ,penerapan dan pengawasan pelaksanaaan program prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Mengevaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
- Melakukan penanganan kecelakan kerja dan enyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.
Penyedia diharuskan memaparkan metodelogi pelaksanaan pekerjaan untuk masing -
masing item pekerjaan yang tercantum dalam dokumen mata pembayaran pada saat Pre
Construction Meeting (PCM).
6. Persyaratan Penyedia
Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi
(SBUJK) dengan kualifikasi usaha kecil dan masih berlaku.