BAB VI
PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS
DAN BAHAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PENUNJANG DAN FASILITAS LAINNYA
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1
1.2
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan yang dimaksud pada item 1.1 pasal ini adalah di jalan Raya Gedebage
Kota Bandung.
1.3
BAB - VI
Halaman 1 dari 82
Pada dasarnya ukuran utama yang tertera dalam gambar kerja dan gambar pelengkap
meliputi :
b.
As
As
Luar
Luar
Dalam -
Dalam
Luar
Dalam
c.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka kontraktor wajib meneliti terlebih
dahulu Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar arsitektur maupun gambargambar kerja lainnya yang dimuat dalam dokumen lelang/kontrak, terutama untuk peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lain.
d.
e.
Khusus ukuran-ukuran dalam gambar arsitektur, pada dasarnya adalah gambar jadi
seperti dalam keadaan selesai.
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
b.
Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sipil/struktur yang berlaku adalah
gambar kerja struktur mengingat gambar struktur telah dilaksanakan terlebih dahulu.
c.
BAB - VI
Halaman 2 dari 82
Bila
perbedaan-perbedaan
ini
menimbulkan
keragu-raguan
sehingga
dalam
AR : Arsitektur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan bangunan secara
menyeluruh dari semua disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
b.
SR : Struktur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan konstruksi, bahan konstruksi
utama dan spesifikasinya, serta dimensionering beton struktur.
c.
M/E : Mekanikal/Elektrikal
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan daya listrik, sistem distribusi.
d.
PL : Plumbing.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan serta sistem instalasi air bersih dan kotor.
BAB - VI
Halaman 3 dari 82
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standar
Konstruksi Indonesia dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan,
antara lain :
a.
NI-2 (PBI-1991)
b.
PUBI-1992
c.
d.
NI-4
e.
NI-5 PKKI
f.
NI-8
g.
NI-10
h.
PPI-1979
i.
PUIL-1977
j.
SNI 3976
k.
SNI 3449
l.
SNI 2834
3.2. Jika tidak terdapat dalam peraturan, standar dan normalisasi tersebut di atas maka berlaku
peraturan, standar dan normalisai internasional atau dari negara asal produsen
bahan/material yang bersangkutan.
BAB - VI
Halaman 4 dari 82
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah ditanda tangani.
4.2.
Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur atau
memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penu tersebut di atas.
4.3.
4.5.
Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan.
4.6.
Kontraktor harus menjaga keamanan baik material, barang milik proyek, direksi, pihak
ketiga yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima. Apabila terjadi kehilangan atas semua itu, kontraktor harus bertanggung jawab, dan
tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
4.7.
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4.8.
Kontraktor bertanggung jawab bila terjadi kebakaran, dan menanggung segala akibatnya
baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa.
4.9.
Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor bertanggung jawab atas biaya pengangkutan
bahan bongkaran dan sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar
lokasi pekerjaan.
BAB - VI
Halaman 5 dari 82
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah ditanda tangani.
5.2.
Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur atau
memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
5.3.
5.5.
Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan.
BAB - VI
Halaman 6 dari 82
Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada
waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi medan
terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
6.2.
Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk klaim
dikemudian hari.
6.3.
BAB - VI
Halaman 7 dari 82
BAB - VI
Halaman 8 dari 82
Direksi Keet
Pasang Bouwplank
8.2. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan inc.
8.3. Permukaan atas lantai ubin (P 0.00) adalah ; 80 cm dan tanah sekitarnya / tanah
rencana, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan.
8.4. Ukuran penduga dibuat dari besi pipa atau kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang diketam, rata
semua sisinya, kemudian sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m1 dan di cor beton
ukuran penduga tersebut merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat pemborong di bawah
pengamatan Direksi Lapangan yang dipelihara selama pelaksanaan.
8.5. Ketentuan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Direksi dengan patokpatok yang
dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya. Pemborong harus
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) orang pembantu yang paham dalam pengukuran,
penyipat datar, penunjuk / prisma silang, tali busur dan lainnya yang diperlukan.
8.6. Pekerjaan papan Bouwplank
a.
Semua papan bouwplank menggunakan kayu Borneo Super, diserut rata dan
terpasang waterpass dengan peil 0.00.
b.
Jarak papan bouwplank minimal 1.5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
c.
d.
Ukuran ukuran patok lainnya, harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tercantum pada gambar kerja. Apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada
BAB - VI
Halaman 9 dari 82
Setelah
pekerjaan
papan
bouwplank
selesai.
Pemborong
wajib
memintakan
b.
c.
d.
b.
c.
Untuk kelengkapan direksikeet yang dipakai proyek ini pemborong harus menyediakan
perlengkapanperlengkapan direksi seperti : meja kerja dan kursi, tempat untuk
menempelkan gambargambar dan lain lain yang diperlukan.
BAB - VI
Halaman 10 dari 82
bangunan
e. Urugan Tanah Area Jalan, Parkir dan, Pertamanan 17 cm2
f. Urugan Tanah Area Plaza 30 cm2
g. Pemadatan tanah urugan dan pada setiap lapisan timbunan dengan Stoom Walls
h. Galian Tanah untuk Pondasi
9.2
9.3
Pekerjaan Galian
a.
Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah yang
dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila diperlukan untuk mendapatkan
daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
b.
Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
c.
Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat
yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui oleh Direksi.
9.4
9.4.1Pekerjaan Persiapan
Keadaan Lapangan
Sebelum pekerjaan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau oleh seorang
tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan
keadaan
seperti
yang
ditunjukan
dalam
gambar
Kontraktor
harus
segera
BAB - VI
Halaman 11 dari 82
lokasi/areal
kerja
untuk
disetujui
pengawas,
sehingga
jadwal
BAB - VI
Halaman 12 dari 82
jawab Kontraktor.
d) Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar-gambar dan uraian dan
syarat-syarat pelaksanaan ini.
e) Setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan, Kontraktor harus memberitahukan
pengawas utk diperiksa terlebih dahulu ketepatan peil, ukuran dan lain sebagainya.
f) Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada satu bagian pekerjaan
akan selalu dapat mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya, maka
ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh.
Kelalaian Kontraktor dlm hal ini tidak akan ditolelir oleh pengawas berhak
memerintahkan utk memperbaiki/membongkar pekerjaan yg telah dilakukan atas
beban Kontraktor.
g) Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lainnya
dalam tiap bagian pekerjaan dan segera melaporkan kepada pengawas setiap
terdapat
selisih/perbedaan
ukuran,
untuk
Kontraktor
tidak
dibenarkan
utk
BAB - VI
Halaman 13 dari 82
ini
dalam
melaksanakan pekerjaannya
BAB - VI
Halaman 14 dari 82
tanpa
izin
khusus
dari
pemiliknya,
dan
atas
tanggungannya
BAB - VI
Halaman 15 dari 82
Tanah Pasir
Butiran yang harus melewati ayakan no. 200
Kerikil Laterit
30%
50%
3.
20%
g) Urugan yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan harus diulangi kembali segera
setelah perintah pertama dari konsultan pengawas.
h) Material tanah urugan agar diperiksa kepadatan maximumnya di laboratorium
sebagai bahan kontrol kepadatan di lapangan.
i) Khusus untuk tanah-tanah sebagai bertikut :
Clay (inorganic) of high plasticity (CH)
BAB - VI
Halaman 16 dari 82
Koordinasi Lapangan
a) Jika diperlukan dalam waktu tertentu, kontraktor pekerjaan tanah / landsclearing
berkewajiban untuk dapat bekerja sama dengan disiplin kerja lainnya dibawah
koordinasi konsultan pengawas.
b) Kontraktor pekerjaan tanah diwajibkan untuk dapat bekerja dibawah koordinasi
konsultan pengawas sehubungan denga adanya atau dimungkinkannya program
kebutuhan pelaksanaan dari pemberi tugas dikaitkan dengan kondisi existing.
Pekerjaan lapisan tanah yang dipadatkan
a. Pekerjaan lapisan tanah yang dipadatkan adalah dimulai dari pembentukan badan
jalan dan area parkir.
b. Pembentukan badan jalan dan area parkir dari tanah asli asli dengan penggalian
atau pengurugan sesuai gambar rencana kemudian dipadatkan sebagai dasar
permukaan bawah pondasi.
c. Pemadatan dilakukan dengan alat Three Wheel Power Roller 8 ton, atau peralatan
lain dengan persetujuan dari konsultan pengawas.
d. Pemadatan harus mencapai 90% derajat kepadatan Modify Proctor. Apabila
terdapat area yang sulit dicapai nilaia kepadatan yang disyaratkan maka kontraktor
diwajibkan
untuk
mengganti
struktur
lapisan.
Tanah
tersebut
dan
atau
menambahkannya dengan bahan urugan tanah atau sirtu yang baik, dan jika
struktur lapisan tanah tersebut sulit untuk mencapai kepadatan karena kondisinya
jelek maka kontraktor harus mengulanginya missal dengan pemasangan rucuk
bambu atau lainnya sehingga badan jalan dan area parker mempunyai nilai
kepadatan sesuai yang disyaratkan, pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab
kontraktor.
e. Selama pemadatan harus selalu dikontrol kadar air dari material yang sama dengan
kadar air optimum dari hasil test compaction modified proctor dari contoh material..
f. Lapisan yang dipadatkan harus di test dengan field dry density test untuk
mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta moisture consten untuk masingmasing area pekerjaanda atau sesuai petunjuk konsultan pengawas.
BAB - VI
Halaman 17 dari 82
Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan bahan organis, barang bekas /
sampah dan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Direksi dan jika di ijinkan
dapat digunakan tanah bekas galian.
b.
Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
bouwplank dan lobang pondasi.
c.
Urugan tanah peninggian lantai, harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
Ukuran yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran tanah urugan dalam
keadaan padat. Untuk urugan tanah peninggian lantai dengan tinggi ukuran lebih dari
20 cm, maka pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dimana tebal setiap lapisan
adalah 20 cm (maksimal).Pemadatan tanah peninggian lantai, harus menggunakan
stamper .
d.
Urugan pasir dilaksanakan pada bagian bagian : di bawah lantai, di bawah saluran air
hujan / grevel, serta tempat tempat lain seperti ditunjukan pada gambar.
Lapisan pasir urug, harus dipadatkan dengan cara ditimbris setelah terlebih dahulu
disiram air secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar benar padat.
9.6
9.7
Harga Satuan
Harga satuan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup semua biaya :
Pekerjapekerja, pembersihan, penimbunan/pemadatan dan pembuangan hasil galian.
BAB - VI
Halaman 18 dari 82
10.1
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pondasi ini meliputi :
10.2
10.2.1 Pondasi bangunan yang dipakai diantaranya pondasi lajur batu kali dan pondasi setempat
batu kali yang terdiri dari :
a.
Alas pondasi : dilaksanakan dengan urugan pasir yang dipadatkan, ditimbris setebal 5
cm.
b.
Lantai kerja : aanstamping adalah pasangan batu belah kosong, berdiri tegak setinggi
15 cm, ditimbris pasir atau batu pecah hingga kokoh.
c.
Pasangan batu kali : Material batu kali / batu belah harus keras, bermutu baik dan tidak
poreus, batu kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur
tidak diperkenankan untuk dipakai.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 ps, untuk bagian
atas pondasi 30 cm dari pondasi teratas (pasangan trasram dengan adukan 1 pc :
3 ps).
- Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat
merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan
bahan kimia yang dapat merusak pondasi.
10.2.2 Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik as pondasi
lebar dan kedalaman pondasi sesuai dengan gambar dan disetujui Direksi.
10.2.3 Pemasangan turap batu kali lereng tanah dan tangga terlebih dahulu diratakan atau dikupas
sesuai dengan peil kemiringan.
10.2.4 Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan sloof ke
pondasi dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
BAB - VI
Halaman 19 dari 82
10.3
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala kotoran dan gumpalangumpalan tanah liat, lumpur dan bahan-bahan organis lainnya.
c)
Pemadatan lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum 15 cm, hingga
mencapai tebal yang ditentukan, setiap lapisan pasir harus rata dan disirami dengan air
secekupnya hingga diperoleh kepadatan maksimum.
BAB - VI
Halaman 20 dari 82
Rabat untuk seluruh bangunan dan keliling bangunan, kansteen dan segala
sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan gambar.
No
Lokasi
1.
Rumah
Dinas
Kantor
Pelayanan
Mushola
2.
3.
Kolom
Praktis
Kolom
Selasar
Sloof
12x12cm 20x20cm
15x20cm
15x20cm
T=12cm
15x20cm
12x12cm 20x20cm
15x20cm
15x20cm
T=12cm
15x20cm
12x12cm 20x20cm
15x20cm
15x20cm
T=12cm
15x20cm
11.2 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada
:
a.
Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03.
b.
c.
Syarat syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II
bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9).
2.
Syarat syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II bab 4-56 seluruh pasal).
3.
Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan K-225 dimana
beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 225 kg/cm2 (minimal).
b.
Untuk mutu beton yang bersifat praktis, mutu beton yang digunakan K-175 dimana
beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 175 kg/cm2 (minimal)
dengan campuran beton yang disyaratkan adalah 1 pc : 2 ps : 3 kr.
BAB - VI
Halaman 21 dari 82
Untuk Balok lintel dan kolom praktis campuran yang digunakan K-175 adalah 1 pc
: 2 ps : 3 kr.
Untuk lantai kerja, rabat beton dan neut kusen, campuran yang digunakan adalah
beton 1 pc : 3 ps : 5 kr.
Semen
Semen yang digunakan terdiri dari satu jenis mutu dari yang baik dan disetujui oleh
Direksi. Semen yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak diperkenankan
untuk digunakan. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut di atas. Pemborong harus
memperhatikan syarat syarat penyimpanan semen yang baik.
b.
Pasir Beton
Pasir beton harus terdir dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari bahan
organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam
NI-2 (PBI-1991)
Koral / Kerikil Beton
Koral / kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam NI-2 (PBI-1991) (ukuran 2/3 dan ).
c.
Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan bahan organis,
minyak, garam alkalis, asam yang dapat merusak beton. Apabila diperlukan, Direksi
dapat meminta kepada pemborong untuk memeriksakan air yang akan digunakan ke
Laboratorium pemeriksaan yang resmi dan syah atas biaya pemborong.
d.
Baja Tulangan
Mutu tulangan yang digunakan adalah U-24, yaitu tulangan dengan tegangan leleh karakteristik
sebesar 2400 kg/cm2.
Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran kotoran (Lumpur, lemak
dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
Kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran pabrik baja Krakatau
Steel atau BD.
BAB - VI
Halaman 22 dari 82
Bahan bahan yang akan digunakan, harus memenuhi ketentuan / persyaratan yang
tercantum di dalam NI-2 (PBI-1991), tebal papan kayu / kayu lapis yang digunakan, 0.9
cm dengan balok balok penyangga berukuran 5/7 dan atau dia. 8 cm, kayu yang
digunakan adalah jenis KAYU KELAS II yang keras.
b.
Untuk pekerjaan bekisting yang sifatnya expose digunakan kayu lapis 9 mm dan
diperkuat dengan rangka kayu borneo kelas II.
c.
Untuk pekerjaan sloof, kolom praktis dan balok praktis, bekisting menggunakan papan
cor sekelas kayu alba / meranti.
d.
Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan
kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk kerapihan dan ketelitian pemasangan
bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang yang
rata.
e.
Pembongkaran
bekisting
dapat
dilakukan
setelah
beton
mengalami
periode
Semua pekerjaan lainnya yang berhubungan dan lain lain harus sudah dipersiapkan.
11.6 Adukan :
a.
b.
b.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat, sehinga tidak berubah dan
bergeser
pada
waktu
adukan
digetarkan.
Penyetelan
besi
tulangan
harus
BAB - VI
Halaman 23 dari 82
Pengadukan Beton harus menggunakan Beton Molen dan paling sedikit harus ada
2 (dua) buah Beton Molen dengan kondisi baik di tempat pekerjaan untuk menjamin
kontinuitas pengecoran.
d.
Khusus untuk beton struktur (K-225) Pemborong harus membuat benda benda uji
berupa kubus kubus beton (15x15x15) cm, yang pembuatannya harus disaksikan
oleh Direksi / Pengawas Lapangan. Benda benda uji tersebut harus diberi tanda
(tanggal pembuatan dan bagian konstruksi) untuk kemudian diperiksakan ke
Laboratorium konstruksi beton milik Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi atas
biaya pemborong. Jumlah benda uji yang harus dibuat, sesuai dengan ketentuan di
dalam PBI 1971 (Bab 4 Pasal 5-6-7) dengan jumlah minimal 3 buah atau lebih untuk
tiap pengecoran 5 m3.
e.
f.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya Pemborong. Konsultan Pengawas berhak memerintahkan pembongkaran guna
perbaikan atas biaya Pemborong.
BAB - VI
Halaman 24 dari 82
ini
meliputi
pengangkutan,
pengadaan
bahan,
tenaga,
peralatan,
dan
Contoh dan brosur bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu kepada pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui sebelum pengadaan
bahan-bahan ke lokasi proyek.
b.
c.
Bahan-bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru, dan tidak
rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
Bahan-bahan harus disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari segala
kerusakan.
d.
Semua bahan yang tercantum dalam spesifikasi ini harus seluruhnya dalam keadaan
baru, berkualitas baik, serta telah disetujui pengawas lapangan.
Bahan penutup atap ini harus mulus, tidak rusak, tergores permukaannya, atau cacat
lainnya. Penyediaan bahan ini harus lengkap dengan penutup nok flashing arah
memanjang dan melintang/listplank tepi, kaitan untuk gording baja profil, sekrup
dengan hak, sealant, dan aksesoris lainnya sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
Adapun spesifikasinya adalah
BAB - VI
Tipe /Merk
: Sek. Multiroof
Bahan
Halaman 25 dari 82
b.
Mutu
: terbaik
Warna
: ditentukan kemudian
c.
Cara pelaksanaan/pemasangan
Persiapan
Kuda-kuda baja Ringan dan gording harus sudah terpasang kokoh pada tempatnya
sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui konsultan pengawas.
Pekerjaan pemasangan
1) Sebelum pemasangan, rangka listplank dan semua material harus disetujui
konsultan pengawas.
2) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menempatkan tenaga
ahli/supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung kontraktor.
3) Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah; diselesaikan dahulu satu baris ke
arah atas, kemudian satu baris ke samping, selanjutnya ke arah atas dan
seterusnya hingga atap tertutup semua.
4) Arah tumpang-tindih (overlap) ke samping yaitu lembaran atas menutup
lembaran bawahnya sama dengan arah angin.
5) Selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
Listplank
Listplank GRC uk. 3/20 cm tebal 4mm. Rangka memakai besi hollow 2/4 cm. Finishing cat
Sek. ICI weathersield.
BAB - VI
Halaman 26 dari 82
b.
c.
d.
e.
f.
Pek. Dinding Keramik 20/25 Sek. Roman (persyaratan pada Pasal 15 Pek. Lapisan
Keramik)
g.
Pek. Pasang Batu Andesit Susun sirih (utk dinding depan rumah dinas)
Bata merah bermutu baik, pembakaran sesempurna mungkin / merata bebas dari cacat
dan retak, minimum telah menjadi 2 (dua) bagian, produk lokal dan telah memenuhi
standard Persyaratan bahan bahan PUBB 1970.
b.
Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari lumpur, bahan organis, batubatuan
harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir harus dicuci terlebih dahulu.
c.
Semen yang dipakai Standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I menurut ASTM
memenuhi S400 Standard Portland Cement.
Pasangan batu/bata sisi saluran, bak kontrol, serta tempat lain yang diperlukan
sesuai gambar kerja.
Plesteran dinding bata yang masuk ke dalam tanah seluruhnya pasangan trasram,
plint plesteran, aferking permukaan beton dan plesteran seluruh pasangan bata
perbandingan 1 pc : 3 ps.
BAB - VI
Halaman 27 dari 82
Pasangan dinding batu/bata dan plesteran yang bukan trasram seperti yang
tercantum di atas.
Pekerjaan pasangan dinding bata/batu kali harus terkontrol waterpass baik arah vertikal
maupun horizontal setiap 8 baris bata harus dipasang anker besi dan kolom,
Pelaksanaan pasangan dinding bata/batu tidak boleh melebihi ketinggian 1 m setiap
hari. Batu/bata sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi air.
b.
Sebelum dinding bata diplester siar harus dikorek sedalam 1 cm untuk mendapatkan
ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
c.
Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama 14 hari, untuk
dinding septictank harus dihindarkan adanya rembesan air tanah dari sisi luar, untuk itu
plesteran trasram dilakukan pada kedua sisi luar dalam.
d.
e.
Keramik yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk dan
warna masingmasing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah pecah
sudut atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Pengawas.
f.
Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retakretak
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
BAB - VI
Halaman 28 dari 82
BAB - VI
Halaman 29 dari 82
Pekerjaan pasangan ubin keramik untuk lantai dalam ruangan dan teras atau sesuai dengan
gambar kerja. Jenis keramik untuk pekerjaan di atas diantaranya keramik 30 x 30 cm dan 20
x 25 cm.
15.2 Persyaratan Bahan
Ubin keramik harus berkualitas baik yang memenuhi ketentuan SII, sekualitas Roman. Ubin
yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudutnya tidak siku, retak, atau
cacat lainnya tidak boleh dipasang.
a.
Spesifikasi bahan
Jenis
: ubin keramik
Ukuran
: 30 x 30 dan 20 x 25
Warna
: ditentukan kemudian
Produk
: sekualitas Roman
Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum
dibuka dan dilindungi label /merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor dapat menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan
terpasang atau dengan jumlah yang dianggap cukup untuk diserahkan kepada pemilik
proyek.
c.
Ukuran 20 x 20 cm untuk lantai KM/WC harus dari tipe non-slip, warna disesuaikan
kemudian atau sesuai dengan gambar kerja
Ukuran 20 x 10 cm untuk border dinding KM/WC atau sesuai dengan gambar kerja
BAB - VI
Halaman 30 dari 82
Persiapan
1)
2)
b.
Pemasangan
1)
Sebelum pemasangan, plesteran harus harus dalam keadaan kering, padt, rata,
dan bersih.
2)
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dinding luar, dan bagian lain yang kedap
air, harus terdiri dari campuran 1 pc : 2 ps dan sejumlah bahan tambahan, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
3)
4)
Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada permukaan
plesteran dan permukaan belakang ubin, kemudian dilekatkan pada tempat yang
sesuai dengan yang direncanakan atau gambar kerja.
5)
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan pasir
dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pasangan ubin untuk lantai
KM/WC, permukaannya harus dimiringkan sedemikian rupa menuju ke lubang
pembuangan (saringan air kotor).
6)
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 2,5 cm, kecuali ditentukan
dalam gambar kerja.
7)
Ubin keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
Pemeriksaan harus dilakukan untuk menjaga bidang keramik yang terpasang tetap
lurus dan rata. Ubin keramik yang salah letaknya, cacat, atau pecah harus
dibongkar dan diganti.
8)
Ubin keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetris yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
9)
Sambungan atau celah-celah antarubin keramik harus lurus, rata, seragam, dan
saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila
ditentukan lain. Adukan harus rapi dan tidak keluar dari celah sambungan.
10) Pemotongan ubin keramik harus dengan keahlian dan dilkaukan hanya pada satu
sisi. Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran,
BAB - VI
Halaman 31 dari 82
BAB - VI
Halaman 32 dari 82
Pekerjaan kayu kasar. Kayu untuk pekerjaan ini adalah kayu borneo super.
b.
Pekerjaan kayu halus, yakni pekerjaan daun pintu panel dan kusen pintu. Kayu untuk
pekerjaan tersebut di atas adalah kayu kamper.
c.
Lembaran kayu teakwood, multipleks, tripleks, tripleks lapis formika satu muka.
Spesifikasinya adalah :
1)
semua kayu lapis untuk pekerjaan interior harus mempunyai permukaan yang
rata, bebas dari goresan, retak, dan noda;
2)
kayu lapis harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca,
venir muka dan belakang berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404, dan
berasal dari merek dagang yang dikenal baik;
3)
kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalan sesuai dengan petunjuk
gambar kerja dan digunakan di tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam gambar
kerja;
4)
semua alat pengencang seperti paku sekrup, baut angkur, dan lainnya harus dari
baja lapis galvanis/antikarat dalam ukuran sesuai dengan petunjuk gambar kerja
atau kebutuhan standar yang berlaku;
5)
semua lem dan perekat harus dari jenis kedap air, seperti setara dengan produk
neoprene based/synthetic resin based.
d.
Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat mata kayu,
putih kayu, dan retak.
b.
Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh
yang disetujui konsultan pengawas.
1)
2)
Semua kayu, kayu lapis, dan papan harus terjamin kualitas dan kadar air yang
disyaratkan.
BAB - VI
Halaman 33 dari 82
Kayu harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik, disimpan dalam gudang
tertutup yang memiliki ventilasi, serta dilindungi dari perubahan cuaca dan
kelembapan.
2)
Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasi tertutup yang disetujui dan
dibawa ke dalam bangunan setelah semua pekerjaan plesteran selesai serta
dalam keadaan kering.
Mutu Kayu
Kayu untuk jenis yang ditentukan harus berkualitas baik, kelas awet, dan kelas kuat
sesuai dengan PKKI dan jenis pekerjaan seperti tersebut dalam daftar. Kayu harus
bebas getah, celah, mata kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggirannya, dan
cacat yang parah.
b.
Kadar Air
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, semua kayu harus dalam keadaan
kering; Ketika didatangkan ke lokasi, kadar air harus dalam batas-batas seperti berikut
ini:
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah selama pengangkutan,
penyimpanan, dan pemasangan.
c.
Pengawetan
Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau struktur
harus diberi bahan pengawet. Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, bagian yang
dipotong tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang sama.
d.
Lapisan Pelindung
Lapisan transparan
Penyelesaian semua permukaan kayu harus sesuai dengan corak dan warna kayu di
sekitarnya. Jenis lapisan pelindung sebagai finishingnya yaitu memakai melamik
(persyaratan memamik dapat dilihat pada Pasal 22 Pek. Pengecatan) dan
pengerjaannya harus memenuhi ketentuan pabrik pembuat.
BAB - VI
Halaman 34 dari 82
Kontraktor harus selalu berkoordinasi dengan paket pekerjaan ME, SR, PL khususnya
bila pada pekerjaan ini terdapat pemasangan fixtures dan armatur jalur dari disiplin
tersebut.
c.
Bentuk, ukuran, profil, nat, dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah hasil
jadi.
d.
e.
Bila pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar kerja dianggap kurang kuat,
menjadi kewajiban dan tanggung jawab kontraktor untuk menambahkannya setelah
disetujui konsultan pengawas.
f.
Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata, dan halus; setelah dempul kering,
kemudian digosok dengan ampelas.
g.
Semua pekerjaan kayu yang tidak kelihatan harus diberi meni atau cat dasar.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penyerutan.
Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan yang tampak (exposed) dan
permukaan kayu yang dilapis dengan bahan/material finishing, harus diserut halus dan
rata.
b.
Proses pengerjaan semua kayu harus menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak
diperkenankan mengerjakan di tempat pemasangan.
c.
Pekerjaan kayu harus dilaksanakan menurut pola dan urutan pengerjaan sesuai
dengan yang ditentukan dalam gambar kerja atau konsultan pengawas. Persiapan,
penyambungan, dan pemasangan harus sedemikian rupa sehingga susut di bagian
mana pun tidak akan mempengaruhi kekuatan dan bentuk.
BAB - VI
Halaman 35 dari 82
daun pintu
: Teakwood tebal 4 mm
Ukuran
persyaratan bahan
Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor wajib meneliti gambar kerja, dan melakukan
pengukuran lapangan, dan memperhatikan persyaratan pelaksanaan pekerjaan
perlengkapan kayu.
b.
Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera dalam gambar
kerja dengan memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan
lain-lain.
c.
Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, atau
goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun pemasangan.
d.
Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena kontraktor kurang
cermat dan teliti, kontraktor harus mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai
pekerjaan tambah.
b.
Semua ukuran daun yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi dan harus
lurus tanpa cacat kayu, melenting, cacat akibat benturan, cacat paku, atau retak-retak
yang dapat menurunkan mutu kayu. Jika hal tersebut ditemui, kontraktor harus
mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai pekerjaan tambah.
BAB - VI
Halaman 36 dari 82
Untuk panel lembaran kayu, peletakan harus dilakukan dengan lem putih produk
hengkel atau setaraf. Tidak diperkenankan ada rongga udara atau lem yang berlebihan
sehingga mengotori permukaan rangka daun.
d.
BAB - VI
Halaman 37 dari 82
daun pintu
Ukuran
f.
Tipe pintu yang terpasang hrs sesuai dgn daftar tipe yg tertera dlm gambar kerja dgn
memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.
g.
Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, atau
goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun pemasangan.
h.
Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena kontraktor kurang
cermat dan teliti, kontraktor harus mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai
pekerjaan tambah.
Semua ukuran daun yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi dan harus lurus
tanpa cacat kayu, melenting, cacat akibat benturan, cacat paku, atau retak-retak yang
dapat menurunkan mutu kayu. Jika hal tersebut ditemui, kontraktor harus mengganti atas
biaya sendiri tanpa dianggap sebagai pekerjaan tambah.
b.
Untuk panel, peletakan harus dilakukan dengan pas, tidak diperkenankan ada rongga
udara atau lem yang berlebihan sehingga mengotori permukaan daun.
c.
Finishing pekerjaan pintu dan jendela sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan pengecatan
kayu.
BAB - VI
Halaman 38 dari 82
b.
Ketidaksesuaian
Pengawas lapangan berhak menolak bahan atau pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan. Oleh karena itu, kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai atas
biayanya sendiri.
Semua hardware yang digunakan seluruhnya harus baru, kualitas baik, buatan pabrik
yang dikenal, dan sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Apabila ada perubahan atau
penggantian hardware, harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas/direksi.
b.
c.
Engsel Pintu
mekanisme
: single swing
pemakaian
: pintu kayu
spesifikasi
ukuran
jumlah
produk
warna
2)
Kunci Pintu
BAB - VI
: ditentukan kemudian
mekanisme
: double slagh
pemakaian
Halaman 39 dari 82
ukuran
: standar produk
jumlah
produk
warna
: ditentukan kemudian
mekanisme
: double slagh
pemakaian
spesifikasi
d.
: standar produk
jumlah
produk
warna
: ditentukan kemudian
Perlengkapan Jendela
1)
2)
3)
BAB - VI
ukuran
Engsel
mekanisme
: single swing
pemakaian
: daun jendela
spesifikasi
ukuran
jumlah
produk
warna
: ditentukan kemudian
Slot
pemakaian
: daun jendela
ukuran
: 5 cm
jumlah
produk
warna
: ditentukan kemudian
Hak angin
mekanisme
: tipe geser
pemakaian
: daun jendela
Halaman 40 dari 82
: standar produk
jumlah
produk
warna
: ditentukan kemudian
Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan.
19.4 Persyaratan Pelaksanaan
a.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja atau yang diminta direksi/perencana. Shop drawing ini
harus jelas mencantumkan dan menggambarkan semua data yng diperlukan termasuk
pengajuan
contoh
bahan,
keterangan
produk,
cara
pemasangan,
dan
c.
Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu dan jendela harus rapi dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam gambar kerja atau petunjuk konsultan
pengawas/direksi.
BAB - VI
Halaman 41 dari 82
BAB - VI
Halaman 42 dari 82
BAB - VI
Halaman 43 dari 82
21.2 Material
21.2.1 Material Untuk Langit-langit
Material/ bahan yang dimaksud untuk pekerjaan langit-langit adalah dari bahan Gypsum 9
mm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Bahan yang digunakan harus yang
berkualitas baik, Sek. Elephant, mempunyai suatu bidang datar yang halus, seragam
ukurannya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup keras. Rangka
Plafond memakai Besi Hollow ukuran 4 x 4 cm.
Kontraktor harus menunjukan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas.
21.2.2 List Profil Gypsum
Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Gypsum adalah dari Profil Gypsum 12 cm
seperti yang tertera dalam Gambar Rencana.
21.2.3 List Profil Kayu
Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Kayu berukuran lebar 4 cm dari seperti yang
tertera dalam Gambar Rencana. Lokasi Pemasangan Pada Sudut /Siku pertemuan Dinding
dengan plafond di KM/WC.
21.3 Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
hubungan-hubungan
dan
sambungan-sambungan,
pengangkeran
konsruksi
dan
BAB - VI
Halaman 44 dari 82
BAB - VI
Halaman 45 dari 82
b.
c.
d.
e.
Pengecatan Dinding
f.
Pengecatan Kansteen
g.
Cat Kayu
b.
jenis
: mengkilat
produk
pemakaian
warna
: ditentukan kemudian
produk
: Sek. Vinilex
warna
: ditentukan kemudian
2) Eksterior
c.
Produk
: Sek. Vinilex
warna
: ditentukan kemudian
Cat Kusen dan Pintu Panel Kayu dan Profil/List Plafond KM/WC
jenis
: melamik
pemakaian
: daun pintu panel atau semua jenis kayu yang harus cat
sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas
warna
: ditentukan kemudian
d.
Listplank GRC
e.
BAB - VI
jenis
: mengkilat
produk
pemakaian
warna
Halaman 46 dari 82
warna
: ditentukan kemudian
Tebal minimum tiap lapisan jadi sama dengan spesifikasi pabrik. Pengecatan harus
rata, tidak bertumpuk, bercucuran, atau ada bekas yang menunjukkan tanda sapuan,
roller, atau semprotan.
b.
Apabila cat yang dipakai mengandung bahan dasar beracun, kontraktor harus
menyediakan peralatan pelindung seperti masker, sarung tangan, dan lainnya yang
harus dipakai pada pelaksanaan pekerjaan ini.
c.
d.
Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, vacuum cleaner, semprotan, dan
lainnya harus tersedia dengan kualitas/mutu terbaik dan jumlah yang cukup.
e.
Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya dilakukan bila
disetujui konsultan pengawas.
f.
Pengecatan cat dasar untuk komponen bahan material logam harus dilakukan sebelum
komponen tersebut dipasang.
g.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau finish yang
kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh konsultan pengawas. Biaya
ditanggung kontraktor tanpa diklaim sebagai pekerjaan tambah.
h.
Semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan rapi. Pendempulan dan
pengampelasan bagian yang tidak rata, cacat berlubang bekas kayu, dan
kotoran lainnya harus dilaksanakan dengan baik.
seluruh metal harus dicat dasar dengan zincrhomate, baik yang tampak maupun
tidak;
BAB - VI
Halaman 47 dari 82
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran, atau noda lain
dalam kondisi kering.
lapisan pertama
: 50% air
lapisan kedua
: 25% air
lapisan ketiga
: 25% air
Lapisan pertama
Cat jenis arcylic wall paper dengan menggunakan kape; ketebalan lapisan
adalah 25 - 150 mikron atau daya sebar per liter adalah 10 m2.
Lapisan kedua
Cat dasar jenis alkali resisting primer dengan menggunakan kuas/roller;
ketebalan lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13 - 15
m2.
Lapisan ketiga
Cat jenis vynil arcylic emulsion dengan menggunakan roller; ketebalan setiap
lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13 15 m2.
BAB - VI
Halaman 48 dari 82
Pemasangan semua unit saniter harus lengkap dengan aksesoris (kran, pipa drain, dan
lainnya).
b.
Kloset Jongkok
produk
: Toto
bahan
: porselen
tipe
pemakaian
warna
: ditentukan kemudian
c.
Kloset Duduk
produk
: Toto
bahan
: porselen
tipe
: CW 420
pemakaian
warna
: ditentukan kemudian
d.
Bak Air
produk
: mutu terbaik
bahan
: Fiber
tipe
: standar
pemakaian
: semua toilet
warna
: ditentukan kemudian
e.
Floor Drain
Produk
Bahan
: Metal/stainlessteel
Pemakaian
: Standar
BAB - VI
Halaman 49 dari 82
Kran Dinding
g.
Produk
: Ex. TOTO
Bahan
: Metal
Type
: Standar, dia.
Pemakaian
Warna
: Standar (metallic)
Jet Washer
h.
Produk
: Ex. TOTO
Bahan
: Metal
Type
: Standar
Pemakaian
Warna
: Standar
Kitchen Zink
i.
Produk
: Mutu Terbaik
Bahan
: Stainless
Type
Pemakaian
Warna
: Standar (metallic)
Perlengkapan aksesoris untuk unit-unit tersebut di atas lengkap dari kran sampai pipa
pembuangan. Pipa drain untuk semua unit saniter harus mempunyai leher angsa.
j.
BAB - VI
Halaman 50 dari 82
Sambungan pipa dgn menggunakan ulir terlebih dahulu harus dilapisi dgn Red Lead
Cement dan memakai pintalan atau serat halus. Pada tempat-tempat khusus digunakan
sambungan flanged . Penyambungan ini perlu dilengkapi dgn ring type gasket utk lebih
menjamin kekuatan sambungan.
BAB - VI
Halaman 51 dari 82
Paralon)
Pek. Instalasi Air Kotor 4, 3, 2 (PVC kelas AW 10 Kg/cm2, Sek. Maspion,
Paralon)
Bak Kontrol
b.
pekerjaan sistem drainase air hujan, lengkap dengan bak kontrol di halaman dan jalan
c.
pekerjaan sistem pembuangan air kotor lengkap dengan tangki septik dan bak
rembesan
d.
e.
pekerjaan pengujian
f.
Semua pekerjaan ini harus memenuhi dan mematuhi peraturan dan normalisasi di
Indonesia, di antaranya
1) Pedoman Plumbing Indonesia
2) Standar Industri Indonesia
3) Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung
tahun 1985
4) Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum
5) Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan
6) BS (British Standard) = untuk bahan-bahan
7) JIS = untuk bahan-bahan
8) NFPA = untuk pencegahan kebakaran
BAB - VI
Halaman 52 dari 82
Penyediaan bahan
1) Semua ketentuan bahan yang disediakan kontraktor harus sesuai dengan standar
dan normalisasi di Indonesia.
2) Untuk pekerjaan instalisasi pipa, fixture, dan peralatan lain yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan ini, kontraktor wajib menyerahkan brosur spesifikasi teknis,
instruksi pemasangan, dan gambar-gambar detail dari pabrik pembuat kepada
konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan pemakaian.
3) Unit-unit peralatan dan material yang diserahkan kontraktor harus asli dan
dilengkapi dengan tanda uji dari badan yang diakui sah oleh pemerintah/badan
internasional.
4) Kepada konsultan pengawas, kontraktor dan pabrik pembuat harus menyerahkan
jaminan bahwa semua bahwa semua bahan/peralatan bebas dari segala kerusakan
dan menyerahkan garansi pemakaian/jaminan pengadaan suku cadang.
5) Masa pemeliharaan ditentukan (..) hari kalender setelah
penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya.
6) Pengujian harus disaksikan oleh tenaga ahli yang disetujui konsultan pengawas.
c.
Bahan/material dan peralatan yang tidak disertai data lengkap tidak diijinkan dipasang,
dan harus diganti dengan yang memenuhi persyaratan.
d.
Segala kerusakan seperti AR, SR, ME yang diakibatkan pekerjaan ini harus
dikembalikan seperti keadaan semula atas biaya kontraktor tanpa dianggap sebagai
pekerjaan tambah.
Unit mesin pompa menggunakan pompa jet pump dengan daya 500 watt merek
sekualitas Sanyo atau Hitachi.
b.
Pipa-pipa
1) Pipa PVC
Semua pipa PVC dan pipa penyambung adalah PVC kelas AW (heavy duty) seri S
12,5 dengan memenuhi standar bahan sebagai berikut:
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 64, SII0344-82 (untuk pipa), dan SII-1448-85 (untuk fitting)
Diameter dalam tebal dinding tidak boleh kurang dari 50&75 mm = 5 mm, 100 &
125 mm = 7 mm, 150 mm = 7,5 mm, 200 mm = 8 mm, 250 mm = 8,5 mm, dan
300 mm = 9 mm.
pipa dan fitting harus berasal dari pabrik yang sama. Pipa PVC dipakai untuk
pipa air kotor dan pipa resapan
BAB - VI
Halaman 53 dari 82
Lainnya
1) Katup/valve
Katup bertekanan kerja 15 psi dengan jenis Gate-valve; diameter dan pemasangan
sesuai dengan gambar kerja; terbuat dari bahan kuningan; berasal dari merek
terkenal seperti Kitz.
2) Flens harus memenuhi standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face; tipe slip on
harus memiliki diameter yang sesuai dengan pipa atau peralatan yang akan
disambung.
3) Packing harus menurut standar ANSI; terbuat dari karet gulungan spiral dengan
tebal minimal 3 mm; diameter packing harus sesuai dengan diameter flens yang
akan digunakan; pengadaan packing harus dilebihkan 10% dari jumlah yang
seharusnya.
4) Baut dan mur untuk flens harus lengkap dengan cincin per dan cincin pelat; terbuat
dari baja hitam kelas 8.8 dengan sistem ulir metrik; diameter dan panjang baut harus
sesuai dengan diameter flens; sisa ulir setelah pemasangan minimal tiga; jumlah
pengadaan dilebihkan 10% dari jumlah seharusnya.
5) Preasure-gauge harus dari tipe W 4.50 dengan skala pembacaan per kg cm2/psi.
Umum
1) Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya
yang terkait sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis dan
melaporkannya kepada pengawas lapangan semua keadaan yang akan mengurangi
pekerjaannya.
2) Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang bagi semua peralatan, pipa-pipa, dan
lainnya untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang di tempat yang
direncanakan.
3) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh teknisi
terlatih yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.
BAB - VI
Halaman 54 dari 82
Pemasangan
1) Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih, teratur,
serta bekerja dengan baik melalui pekerjaan berkala yang dilakukan kontraktor
sampai pekerjaan diserahkan dan diterima pemimpin proyek
2) Semua pipa harus dipasang sesuai dengan koordinat yang ditentukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang diperlukan
untuk melengkapi pemasangan.
4) Semua pemipaan yang disambung dan dihubungkan dengan peralatan harus
dilengkapi dengan sambungan pipa atau flens yang sesuai.
5) Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
6) Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan sambungan reducer atau
increaser.
7) Katup yang disediakan harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan
ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan
batang pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
8) Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang ditempatkan
sesuai dengan gambar kerja.
9) Semua sambungan peralihan antara pipa baja dan pipa PVC, sambungan atau
belokan, dan aksesoris peralatan harus dilengkapi dengan adaptor yang dibuat
khusus dengan maksud itu.
10) Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan pengurugan harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 39.
c.
d.
BAB - VI
Halaman 55 dari 82
f.
g.
Lapisan Pelindung
1) Semua pipa, sambungan, dan penumpu pipa yang terlihat selain harus dicat sesuai
dengan skema warna yang akan diterbitkan kemudian, juga diberi tanda arah aliran.
2) Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan ketentuan pasal tentang
pekerjaan pengecatan.
3) Semua permukaan luar pipa baja dan sambungan yang akan ditanam dalam tanah
harus diberi lapisan aspal minimal setebal 40 mikron sebagai lapisan pelindung
antikarat.
BAB - VI
Halaman 56 dari 82
kontraktor
wajib
memeriksa
gambar
kerja
terhadap
kemungkinan
Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata tidak sesuai dengan yang telah
disetujui, kontraktor wajib menggantinya atas biaya kontraktor setelah disetujui
pengawas lapangan.
BAB - VI
Halaman 57 dari 82
BAB - VI
Halaman 58 dari 82
Pekerjaan Armateur Lampu Down Light PL 11 watt, dia. 125mm, surfaced mounted (di
Rumah Dinas)
Pekerjaan Armateur Lampu TL 20 watt,circle ttup oval acrylic (di Rumah Dinas)
Pekerjaan Armateur Lampu TL 32 watt,circle ttup oval acrylic (di Rumah Dinas)
Yang diartikan dalam lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas dari pengadaan,
pemasangan, pengujian, percobaan dan pemeliharaan, seluruh sistem instalasi yang
tertulis didalam spesifikasi teknis dan gambar dokumen lelang.
Masuk pula dalam lingkup pekerjaan ini adalah, pengadaan dan pemasangan seluruh
peralatan, serta accessories yang mungkin secara detail tidak tergambarkan/tidak
terspesifikasikan dengan sempurna, namun merupakan komponen dari instalasi ini sebagai
sesuatu sistem, untuk bekerja/ beroperasinya dengan sempurna dan baik.
26.2
Material
Kabel-kabel untuk stop kontak dan titik lampu penerangan
Untuk stop kontak dan titik lampu penerangan jenis kabel yang dipakai adalah jenis NYM
3x2.5 mm dengan pipa pelindung PVC 5/8.
BAB - VI
Halaman 59 dari 82
Rating tegangan
Rating arus
Jumlah Pole
2p + E (l fasa)
Perlengkapan
cable gland
Jenis pemasangan
Proteksi
Merek
Sekwalitas Brocco
Armateur Saklar
Rating tegangan
220 V, 1 fasa
Rating arus
Minimal l0 A
Merk
Sekwalitas Brocco
Lampu Armateur
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan serta alat-alat
lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua peralatan
penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
Kualitas dan Pengerjaan
Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus harus dari
kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar komersil
yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau seperti yang
disyaratkan di sini.
Semua armatur harus buatan Phillips.
Jenis armature
1. Lampu Down Light
Armatur lampu Down PL 11 Watt dia. 125mm (utk Rumah Dinas, Kantor Pelayanan,
dan Mushola), Armatur lampu Down PL 11 Watt dia. 125mm, surfaced mounted (di
Rumah Dinas saja),Cup lampu/dudukan mer. Sek. Artolite, Armatur merk sek.
Phillips.
2. Lampu PL
Armatur lampu PL 11 Watt + fitting, merk sek. Phillips.
BAB - VI
Halaman 60 dari 82
Pelaksanaan
BAB - VI
Halaman 61 dari 82
pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section) maupun
keseluruhan (overall)
BAB - VI
Halaman 62 dari 82
load testing
penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan mencatat data
setelah yang dilakukan.
semua instalasi Iistrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau badan
resmi yang ditunjuk Konsultan Pengawas.
- Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas
atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara pengujiannya.
BAB - VI
Halaman 63 dari 82
Pekerjaan pengadaan
b.
pekerjaan pengujian
c.
Semua pekerjaan ini harus memenuhi dan mematuhi peraturan dan normalisasi di
Indonesia, di antaranya
1) Pedoman Plumbing Indonesia
2) Standar Industri Indonesia
3) Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum
4) Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan
5) BS (British Standard) = untuk bahan-bahan
6) JIS = untuk bahan-bahan
b.
Penyediaan bahan
1) Semua ketentuan bahan yang disediakan kontraktor harus sesuai dengan standar
dan normalisasi di Indonesia.
2) Untuk pekerjaan instalisasi pipa, fixture, dan peralatan lain yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan ini, kontraktor wajib menyerahkan brosur spesifikasi teknis,
instruksi pemasangan, dan gambar-gambar detail dari pabrik pembuat kepada
konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan pemakaian.
3) Unit-unit peralatan dan material yang diserahkan kontraktor harus asli dan
dilengkapi dengan tanda uji dari badan yang diakui sah oleh pemerintah/badan
internasional.
4) Kepada konsultan pengawas, kontraktor dan pabrik pembuat harus menyerahkan
jaminan bahwa semua bahwa semua bahan/peralatan bebas dari segala kerusakan
dan menyerahkan garansi pemakaian/jaminan pengadaan suku cadang.
5) Masa pemeliharaan ditentukan (..) hari kalender setelah
penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya.
BAB - VI
Halaman 64 dari 82
Bahan/material dan peralatan yang tidak disertai data lengkap tidak diijinkan dipasang,
dan harus diganti dengan yang memenuhi persyaratan.
d.
Segala kerusakan seperti AR, SR, ME yang diakibatkan pekerjaan ini harus
dikembalikan seperti keadaan semula atas biaya kontraktor tanpa dianggap sebagai
pekerjaan tambah.
Umum
1) Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya
yang terkait sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis dan
melaporkannya kepada pengawas lapangan semua keadaan yang akan mengurangi
pekerjaannya.
2) Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang bagi semua peralatan, pipa-pipa, dan
lainnya untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang di tempat yang
direncanakan.
3) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh teknisi
terlatih yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.
b.
Pemasangan
1) Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih, teratur,
serta bekerja dengan baik melalui pekerjaan berkala yang dilakukan kontraktor
sampai pekerjaan diserahkan dan diterima pemimpin proyek
2) Semua pipa harus dipasang sesuai dengan koordinat yang ditentukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang diperlukan
untuk melengkapi pemasangan.
4) Semua pemipaan yang disambung dan dihubungkan dengan peralatan harus
dilengkapi dengan sambungan pipa atau flens yang sesuai.
c.
Pengujian
Setelah
pekerjaan
pemasangan
selesai,
alat
tersebut
harus
diadakan
tes
comicioning/diuji dan disaksikan oleh pengawas lapangan. Alat tersebut harus berfungsi
baik, lancar.
BAB - VI
Halaman 65 dari 82
Persyaratan bahan
a.
b.
c.
Persyaratan pelaksanaan
a.
b.
c.
BAB - VI
Halaman 66 dari 82
Persyaratan Bahan
a.
Lapisan pasir yang dipergunakan adalah dari jenis pasir urug dari kualitas yang
baik.
b.
Persyaratan pelaksanaan
a.
Menyebar lapisan pasir dengan menggunakan alat atau sesuai dengan petunjuk
dari konsultan pengawas.
b.
Persyaratan bahan
Bahan Grass Block yang dipergunakan harus berkualitas baik dan memenuhi
persyaratan SII maupun PUBI dengan ketebalan 8 cm begitu pula Paving Block yanga
akan dipasang harus dari bahan yang berkualitas baik dengan ketebalan 8 cm.
Persyaratan pelaksanaan
a.
Pemasangan Paving Block harus sudah terpola sesuai dengan gambar rencana.
b.
Antara pemasangan Paving Block dan grass block dipasang profil beton.
Persyaratan bahan
a.
Rumput yang dipergunakan adalah jenis rumput gajah dengan kualitas baik.
b.
Tanah subur yang dipergunakan adalah tanah subur yang baik, bebas dari sisasisa bahan organik /akar-akaran.
Persyaratan pelaksanaan
a.
Setelah lubang grass block terisi tanah subur kemudian dilakukan penanaman
rumput gajah sesuai dengan gambar kerja.
b.
BAB - VI
Halaman 67 dari 82
Pemasangan Pavingblock t = 8 cm
BAB - VI
Halaman 68 dari 82
b.
Ukuran
: 28 x 15 x 60 cm
Kuat tekan
: 300 kg/cm2
c.
Ukuran
: sesuai brosur
Kuat tekan
: 300 kg/cm2
: Sesuai Gambar
Kuat tekan
: 300 kg/cm2
Pengukuran
Sebelum pemasangan beton kansteen dimulai, terlebih dahulu harus diukur
kelurusannya.
Patok-patok
ukur
maupun
tanda-tanda
harus
dipasang
untuk
Galian
Setelah pemasangan patok-patok ukur maupun tanda-tanda, kontraktor wajib
memberitahukan kepada konsultan pengawas, baru pekerjaan bias dimulai dengan
ukuran dalam maupun lebar disesuaikan dengan gambar perencanaan.
c.
Urugan Pasir
Sebelum pemasangan beton kansteen, bagian dasar galian harus ditimbris terlebih
dahulu agar permukaan tanahnya keras. Setelah itu urugan pasir setebal minimal 5 cm
dihamparkan pada dasar galian tersebut dan dipadatkan.
d.
BAB - VI
Halaman 69 dari 82
Urugan Kembali
Pengurugan dilakukan dengan sempurna, tidak diperkenankan adanya celah-celah
atau rongga-rongga yang masih belum diurug.
Jarak horizontal antara beton kansteen dengan material yang bersinggungan
(grassblock/pavingblock) tidak boleh diurug dengan tanah, melainkan harus dengan
material yang sejenis/adukan beton.
Pekerjaan urugan ini harus betul-betul padat, mengunci pada beton kansteen
tersebut dengan cara pemadatan tanah dilakukan lapis demi lapis sambil disiram air.
Pemadatan tanah harus menggunakan alat pemadat yaitu mesin pemadat (stamper)
dengnan kapasitas pemadatan sebesar 500 s/d 1000 kg.
f.
Hasil kerja
Pemasangan beton kansteen harus menghasilkan suatu garis lurus, permukaan
bagian luar, bagian dalam maupun bagian atas harus rata, tidak bergelombang,
kokoh dan kuat.
Kegagalan pemasangan beton kansteen ini diantaranya pemasangan tidak lurus,
beton kansteen masih goyah, tidak rata dan tidak memenuhi persyaratan lain. Maka
pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali dan diperbaiki dengan biaya ditanggung
oleh kontraktor.
BAB - VI
Halaman 70 dari 82
BAB - VI
Halaman 71 dari 82
Dalam lubang akan terbentuk lorong-lorong yang dibuat hewan penghuni Biopori yang
membentuk pori-pori yang membantu sirkulasi udara dan mempercepat proses penyerapan
air hujan.
Sampah organik akan dimakan /proses pengomposan penghuni Biopori sehingga tidak
menimbulkan bau menyengat.
BAB - VI
Halaman 72 dari 82
Tanah digali dengan kedalaman 20 cm dan lebar 30 cm sepanjang yang akan ditanami.
Campurkan kompos atau bahan pencampur lainnya ke dalam lapisan tanah dibawahnya.
Tanah liat bila terkena air hujan, akan cepat sekali menyerap air hingga jenuh. Akhirnya
udara tanah tidak cukup tersedia.
Pasir tidak dapat memegang air siraman/air hujan tetapi mengandung udara atau oksigen
banyak.
Agar penanaman berhasil, harus diciptakan keadaan tanah yang cukup oksigen, daya
memegang air tinggi, dan kandungannya haranya cukup tinggi. Untuk tujuan ini diperlukan
bahan pencampur bagi tanah mineral.
BAB - VI
Halaman 73 dari 82
Untuk tanaman penutup tanah biasanya tanah yang diolah sedalam 20 cm yaitu sekadar di
daerah perakaran saja sehingga untuk menghitung kebutuhan bahan pencampur
didasarkan atas daerah perakaran tersebut.
1/3 tanah, 1/3 pasir, 1/3 pupuk kandang atau perbandingan tanah, pasir, pupuk kandang
1:1:1.
Pupuk kandang dapat dipilih dari kotoran ayam, kambing atau sapi. Kotoran ayam
mempunyai kandungan hara yang paling baik.
Disamping pupuk kandang pupuk organik dapat diganti dengan humus atau kompos, yang
asalnya dari sisa-sisa tumbuhan/sisa dapur rumah tangga.
Tanah yang banyak memerlukan pupuk organik yaitu tanah berpasir, tanah yang banyak
tererosi.
Bila pemberian pupuk organik dimusim hujan dapat diberikan dipermukaan tanah, demikian
pula bila pemberian pupuk organik dimusim kering dibenamkan atau dicampur engan tanah.
Keuntungan pemberian pupuk organik yaitu dapat menambah unsur hara, memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan penyerapan hara oleh tanaman, meningkatkan daya ikat
tanah terhadap air dan meningkatkan kegiatan biologi tanah.
Rumput harus bebas dari/tercampur dengan jenis rumput lain, bila ditemukan maka harus
dicabut dari akar-akarnya.
BAB - VI
Halaman 74 dari 82
Bagian halaman dan tanah yang akan ditanami rumput haruslah dipersiapkan secara
cermat.
Bersihkan tanah dari rumput yang tidak dikehendaki dipungut satu per satu hingga bersih
ke akar-akarnya , setidaknya sampai kedalaman 20 cm.
Sebelum mulai menanam harus diperhatikan bahwa permukaan tanah telah betul-betul
rata, jika sengaja dibuat bergelombangpun harus tetap diupayakan agar alur gelombang
yang terbentuk cukup halus.
Taburkan bahan organik (pupuk kandang atau kompos) sesuai dengan kebutuhan (1
karung pupuk kandang untuk setriap 10 m2.
Rhizoma harus yang baik, segar dan tebal. Potong rhizoma dengan gunting, satu potong
rhizoma mengandung 3 tunas.
Pada tanah
yang sudah dipersiapkan buatlah alur dengan cetok atau kored sedalam
kurang lebih 2-3 cm,dengan jarak antar ulur 10 cm. Untuk mendapatkan alur yang lurus
buatlah regangan tali rafia atau benang kenur sebagai alat bantu.
-
Rhizoma yang telah disiapkan ditanam dalam alur, kemudian tutup dengan tanah dan
padatkan.
Lakukan penyiraman dua kali sehari. Upayakan kondisi tetap lembap agar rhizoma tidak
kekeringan. Penyiraman harus hati-hati percikan air jangan sampai merusak susunan
rhizoma.
BAB - VI
Halaman 75 dari 82
Buatlah lubang tanam pada tanah yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam antara
10x10 cm sampai 15x15 cm. Usahakan membuat lajur yang lurus dengan bantuan tali rafia
atau benang.
Potongan rumput ditanamkan dalam lubang tanam, kemudian tanah ditekan sedikit.
Lakukan penyiraman dua kali sehari dan usahakan agar kelembapan tanahnya tetap
terjaga.
Lempengan yang telah bebas dari pengganggu dibuat halus bagian tepinya, juga tebal
tanah lempengannya dibuat sama, kurang lebih 2 cm.
Tanamlah pada tanah yang telah dipersiapkan dengan menyusunnya secara paralel
(sejajar). Kelebihan pada bagian tepi yang berbatasan denga batu/lantai dipotong dengan
pisau yang tajam.
Umumnya tanaman penutup tanah tumbuh subur pada tanah yang dilengkapi bahan
organik (pupuk kandang, pupuk hijau atau kompos). Bahan organik yang diberikan
sebanyak 2-4 kg untuk setiap 1m 2.
Terlebih dahulu tanah dicangkul, dibersihkan dari batu-batuan dan tanaman liar yang tidak
dikehendaki. Kemudian tanah dihaluskan, apabila tanahnya kurang subur sebaiknya
ditambahkan pupuk pabrik pada saat mempersiapkan tanah ini yaitu dengan pupuk TSP,
Urea dan KCl masing-masing sebanyak 10 gram setiap 1m2. Atau NPK (15-15-15)
sebanyak 30 gram setiap 1 m2.
Pada dasarnya persiapan tanah untuk tanaman penutup tanah ini tidak berbeda dengan
persiapan tanah untuk rumput (lihat uraian pada bagian rumput).
Tanamlah tanaman dengan jarak tanam yang teratur agar terlihat lebih rapat maka
penanaman diatur dengan mengikuti segitiga samasisi.
Tanah dicangkul sedalam kurang lebih 20 cm, kemudian dihaluskan dengan bentuk pagar
yang direncanakan.
BAB - VI
Halaman 76 dari 82
Tanamlah tanaman pagar tersebut dengan jarak yang teratur, pola segi empat, dengan
jarak tanam lebih kurang 25 cmx25 cm.
Lakukanlah penyiraman secara teratur apalagi pada waktu musim kemarau setidaknya
siram dua kali sehari.
Setiap 2-3 minggu sekali dilakukan pemangkasan sehingga selalu didapatkan permukaan
yang
rata.
Pemangkasan
akan
merangsang
tumbuhnya
tunas-tunas
baru
dan
pemangkasan yang teratur dapat menghasilkan tanaman pagar yang bagus, sehat dan rapi.
-
Lebih baik memilih tanaman yang masih kecil daripada yang sudah besar untuk membuat
tanaman pagar.
Pemupukan setiap bulan sekali dengan pupuk yang dikandung N-nya tinggi.
Tanaman pagar hias bunga setelah cukup dewasa diberi pupuk dengan kandungan P
tinggi.
Tanaman cabutan
Persyaratan Pelaksanaan :
-
Buatlah lubang tanaman terlebih dahulu. Pada tanah yang kurang subur, lubang tanam ini
dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lubang tanam dibuat dengan ukuran yang lebih
besar misalnya 80x80x60 cm, kemudian kedalamnya diisikan tanah yang subur. Kalau perlu
dipergunakanlah pupuk organik (pupuk hijau atau pupuk kandang). Tiap lubang tanam
dapat diisi 2-5 kg pupuk, tergantung ukurannya.
Isikan campuran tanah dan bahan organik tersebut kedalam lubang tanam sehingga
tanaman dapat diletakkan cukup dalam. Sebagai patokan dalam hal ini, ketinggian tanah
dari tanaman setinggi permukaan tanah halaman. Tekanlah dengan kuat hingga tanah
disekitar tanaman cukup padat dan kemudian siramlah dengan air secukupnya.
30.10.2
Persyaratan Pelaksanaan :
-
Puteran diangkat secara bersama-sama dengan lembaran karung goni atau sejenisnya.
Letakkan dalam lubang tanam lebarnya 2x lebar puteran dan dalamnya 15 cm lebih dalam
daripada puteran.
Tambahkan tanah yang subur (top soil), lepaskan tali pengikat puteran. Kemudian tanah
dipadatkan.
Pasang tongkat untuk menyangga berdirinya tanaman jangan sampai merusak akar
tanaman.
BAB - VI
Halaman 77 dari 82
Apabila tanaman yang ditanam cukup tinggi sehingga mudah roboh bila dihembus angin,
maka untuk sementara diperlukan tongkat-tongkat penguat disamping kiri dan kanannya.
Kemudian perlu juga dibuatkan kayu melintang sehingga dapat dilakukan pengikatan antara
tongkat penguat dan batang tanaman.
Pohon yang tumbuh membesar dengan bebas sering akarnya merusak bangunan yang ada
disekitarnya. Hal tersebut dapat dicegah atau diatasi dengan membuat batasan daerah
pertumbuhan akar. Cara ini dilakukan pada saat kita mulai menanam pohon tersebut salah
satu caranya adalah dengan memasang/membuat dinding dari buis beton yang berdiameter
1 m. Perlakuan ini untuk pohon Lengkeng.
Peneduh
Pembatas
D.
E.
Penghias
Tanaman
Langka
Perdu
F.
G.
Penutup
Tanah
Produktif/Buah
H.
Nama Pohon
1. Sawo Kecik
2. Palm Merah
Kiara Payung
1. Bambu Pringgandani
2. Glodogan Tiang
Bunga Kupu-kupu Hibrida
Jambu Mete / Jambu
Monyet
1. Nusa Indah
2. Cendrawasih
3. Kacang Hias
4. Teh teh-an
5. Nanas Hias
Rumput Gajah
Nama Ilmiah
Manilkara kauki
Filicium decipienc
Bambusa glaucescens
Bauhinia purpurea
Anacardium accidentale
Tinggi
T=2m
T=2m
T=2m
T=2m
T=2m
T=2m
Musaenda philippica
30 cm
20 cm
50 cm
25 cm
1. Pohon Mangga
2. Pohon Lengkeng
30.12 Pemeliharaan
30.12.1
Penyiraman :
Penyiraman hendaknya dilakukan secara rutin sesuai dengan jenis tanaman agar tidak
timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
-
Pohon : dilakukan 1-2 hari sekali, tergantung keadaan kelembapan tanah dan sifat
perakaran. Perakaran pohon yang dalam lebih aman terhadap kekeringan.
BAB - VI
Halaman 78 dari 82
Pemupukan :
Pohon : pupuk kandang atau kompos diberikan sebanyak satu kaleng (kira-kira 20
liter)setiap 3-4 bulan. Pupuk NPK (15-15-15) diberikan setiap tiga bulan sebanyak 25-50
gram per pohon. Pupuk ditempatkan di sekeliling batang pohon.
Semak dan penutup tanah : pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) diberikan setiap
tiga bulan sebanyak 2,5-5 kg per m2. Pupuk NPK (15-15-15) diberikan setiap tiga bulan
sebanyak kira-kira 10 gram per m2.
Rumput : diberi urea setiap tiga bulan sebanyak 10 gram per m2.
Pupuk pabrik yang beredar pasaran ada dua jenis yaitu pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk
daun pada umumnya dipergunakan untuk tanaman-tanaman yang mudah dijangkau oleh
alat semprot. Pupuk akar untuk tanaman penutup tanah, semak dan pohon dapat diberikan
langsung pada media tanamnya. Pemupukan sebaiknya dilakukan di musim hujan. Agar
lebih aman rumput yang telah dipupuk tersebut diguyur air lagi.
30.12.3
Pemangkasan :
30.12.4
Penyiangan :
Penggemburan :
Merupakan cara untuk memperbaiki keadaan tanah sehingga keadaan granulasi, udara
tanah, dan air tanah tetap baik. Pekerjaan ini biasanya dikerjakan bersamaan waktunya
dengan penyiangan.
BAB - VI
Halaman 79 dari 82
Pemberantasan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan membunuh hama secara
langsung satu per satu atau membuang daun dan tempat-tempat yang terdapat
penyakitnya.
Selain itu dapat dilakukan juga dengan obat-obatan (pestisida) tetapi penggunaannya harus
cermat.
Ada baiknya sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan pengendalian hama penyakit,
berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli hama penyakit tanaman.
30.12.7
Penyulaman :
Dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati, cacat atau telah habis masa
pertumbuhannya.
Penyulaman dilakukan dengan tetap memperhatikan desain yang telah dibuat. Cara ini
memungkinkan kita mengganti tanaman jenis lain dari yang ditanam sebelumnya.
Semua pekerjaan pemeliharaan dan urutan kerjanya dapat dibuat jadwalnya dalam satu
skedul kerja.
BAB - VI
Halaman 80 dari 82
akan dibicarakan
BAB - VI
Halaman 81 dari 82
BAGIAN 35
PENUTUP
Hal-hal di luar ini apabila terdapat ketidakcocokan dalam pelaksanaan akan diselesaikan dengan
musyawarah.
BAB - VI
Halaman 82 dari 82