Anda di halaman 1dari 46

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

SPESIFIKASI TEKNIS

1. URAIAN UMUM 1.1 Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :


Pekerjaan Pembangunan Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan
1.2 Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat
b. Bestek, detail dan gambar kerja
c. Risalah Aanwizjing
d. Keputusan Direksi lapangan
1.3 Apabila terjadi perbedaan teknis / persepsi tentang pelaksanaan maka
diharuskan berkonsultasi dan persetujuan pihak Direksi
1.4 Pemborong diharuskan menyerahkan contoh material / bahan / barang
sebelum digunakan / dipasang di lapangan

2. LINGKUP 2.1 Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengadaan material, tenaga kerja
PEKERJAAN dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
yang termasuk dalam kontrak

3. SITUASI 3.1 Lokasi Pembangunan Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan adalah : Jl.
Dewi Sartika No.44, Kota Pasuruan
3.2 Pembangunan yang akan dilaksanakan terdiri Pembangunan Puskesmas
pembantu Kelurahan Bangilan ini ini adalah pekerjaan Sipil, Arsitektur dan
ME.
3.3 Pada saat Aanwizjing lapangan lokasi akan ditunjukan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak, terutama keadaan
tanah, sifat dan luasnya pekerjaan, dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penawaran. untuk itu setiap rekanan diharuskan
meneliti dengan seksama setiap detail bangunan rencana
3.4 Ukuran luas tersebut dalam pasal 1 ayat-ayat terdahulu dimaksudkan
sebagai garis besar / prinsip / patokan pelaksanaan dan pegangan
Kontraktor.
3.5 Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada
(Existing) di Tapak yang meliputi antara lain, pepohonan, saluran drainase,
pipa, kabel dibawah tanah dan lain sebagainya yang dapat mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3.6 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan pembongkaran
ataupun pemindahan hal-hal tersebut diatas, maka Kontraktor diwajibkan
memperbaiki kembali, atau menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik
mungkin tanpa mengganggu system yang ada.
3.7 Didalam kasus ini Kontraktor tidak dapat mengajukan “klaim” biaya
pekerjaan tambah, sebelum melakukan pemindahan / pembongkaran
segala sesuatu yang ada di lapangan, Kontraktor diwajibkan melaporkan
dahulu ke Konsultan Pengawas / Direksi.
3.8 Kelalaian atau kekurangtelitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim baik dari segi waktu maupun
biaya.

Page | 1
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

3.9 Lahan bangunan akan diserahkan kepada pemborong dengan kondisi


seperti pada saat Aanwizjing lapangan, seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk meneliti dan meninjau lapangan adalah menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak rekanan.

4. UKURAN TINGGI 4.1 Satuan


DAN PATOK Semua ukuran yang ada dalam rencana adalah dalam cm (centi meter)
untuk ukuran baja dalam mm atau inch
4.2 Permukaan atas lantai keramik (P + 0,00) adalah 100 cm dari tanah setelah
ukuran tanah hasil timbunan, kecuali ditetapkan lain pada saat rapat
penjelasan pekerjaan (sesuai gambar rencana)
4.3 Ukuran penduga dari Pipa dia 2” setinggi 100 cm dari muka tanah asli, yang
dilakukan dengan cor beton untuk pondasinya. Ukuran penduga tersebut
merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat pemborong sesuai arahan
Direksi.
4.4 Mengukur letak bangunan
Ketentuan letak bangunan harus dibawah arahan dan pengawasan pihak
Direksi, pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
THEODOLITE dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam pengukuran
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara
mengukur, alat-alat penyipat datar (Theodolit, Waterpass), prisma silang
pengukuran menurut kondisi dan situasi tanah bangunan, yang selalu
berada di lapangan.
4.5 Perbedaan antara gambar Kerja Dokumen dengan keadaan di lapangan
harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas / Direksi, selanjutnya
Konsultan Pengawas / Direksi berkonsultasi dengan Konsultan Perencana.
4.6 Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas / Direksi.

5. DIREKSI KEET / 5.1 Pada awal pelaksanaan pekerjaan tahap pertama berlangsung, pemborong
LOS KERJA telah menyiapkan bangunan sementara yang berfungsi sebagai kantor
proyek dan atau los kerja yang dipergunakan sebagai operasional kantor
dan tempat menyimpan barang / material, peralatan maupun dapat
digunakan sebagai los kerja bagi tempat tinggal sementara tenaga kerja

6. GAMBAR- 6.1 Rencana Kerja dan syarat-syarat ini (RKS) dilampiri


GAMBAR
a. Gambar Site Plan
DOKUMEN
b. Gambar Kerja Struktur ( SI )
c. Gambar Kerja Arsitektur ( AR )
d. Gambar Kerja Mekanikal / Elektrikal ( ME/EL )

7. PERATURAN 7.1 Dalam melaksanakan Pekerjan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana
TEKNIS Kerja dan Syarat- syarat ini, berlaku dan mengikat ketentuan- ketentuan
PEMBANGUNAN dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
YANG
DIGUNAKAN

Page | 2
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau


Algemene Voorwarden voor de Uitvoering bij Aaneming vanoenbare
Werken (AV) 1941.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitasi Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia.
c. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja.
d. Peraturan Beton bertulang Indonesia NI - 2 PBI 1971.
e. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBI 1984.
f. Peraturan Muatan Indonesia PMI.
g. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI - PUBI 1970.
h. Peraturan Umum Listrik Indonesia PUIL 1979 dan Peraturan PLN
setempat.
i. SK SNI No. T - 15 - 1991 - 03.
j. Pedoman Plumbing Indonesia PPI 1979.
k. Persyaratan Cat Indonesia NI - 4.
l. Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 8.
m. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI - 10.
n. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Dinas / Instansi
Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan masalah bangunan.
o. Untuk melaksanakan Pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula:
▪ Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan disahkan
oleh Pemberi Tugas termasuk pula Gambar Detail Pelaksanaan
(Shop Drawing) yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disahkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
▪ Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Gambar dan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (AANWIJZING).
▪ Berita Acara Penunjukan.
▪ Surat Keputusan Pemimpin Pelaksana tentang Penunjukan
Kontraktor.
▪ Surat Perintah Kerja (SPK).
▪ Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Direksi dan Pemberi tugas.

8. PENJELASAN RKS 8.1 Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja, Rencana Kerja dan Syarat-
DAN GAMBAR syarat (RKS); termasuk tambahan dan perubahannya dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan yang dibantu Konsultan Pengawas / Direksi.
8.2 Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja
meliputi :

Page | 3
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. As - As
b. Luar - Luar
c. Dalam - Dalam
d. Luar - Dalam
8.3 Perbedaan Gambar.
a. Bila Gambar Kerja tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat / berlaku adalah Gambar.
b. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar
yang berlaku / mengikat.
c. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Struktur,
maka yang berlaku / mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur
sepanjang tidak mengurangi segi Konstruksi
8.4 Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing).
a. Gambar Detail Pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja
yang wajib dibuat Kontraktor berdasarkan Gambar Kerja Dokumen
yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk Detail-detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen, maupun
yang diminta oleh Konsultan Pengawas / Direksi dan atau Konsultan
Perencana.
c. Dalam Shop Drawing ini harus dicantum Konsultan Pengawas / Direksi
dan digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan
contoh jadi dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan
dan atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi
pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar Kerja
Dokumen maupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing kepada Konsultan
Pengawas / Direksi dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan
persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.
e. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran
yang tercantum didalam gambar Kerja Dokumen tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas / Direksi.
f. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik
dari segi biaya maupun waktu pelaksanaan.

9. JADWAL 9.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib


PELAKSANAAN membuat rencana kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa
Bar Chart & S-Curve Bahan dan Tenaga dan mengkoordinasikan hasilnya
kepada Konsultan Pengawas / Direksi, sehingga pelaksanaan pekerjaan
terkendali dan tidak mengganggu kelancaran proyek secara
keseluruhan dan kelancaran kegiatan disekitar lokasi pekerjaan.
9.2 Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari Konsultan Pengawas / Direksi, paling lambat dalam waktu 14 (empat
Page | 4
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

belas) hari kalender setelah surat keputusan penunjukan (SKP) diterima


oleh Kontraktor
9.3 Rencana Kerja yang disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi, akan
disahkan oleh Pemberi Tugas.
9.4 Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat)
kepada Konsulta Pengawas / Direksi, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan pekerjaan / prestasi kerja.
9.5 Konsultan Pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut

10. KUASA 10.1 Di lapangan pekerjaan, Kontraktor / Pemborong „wajib‟ menunjuk seorang
KONTRAKTOR DI Kuasa Kontraktor atau biasa disebut „Pelaksana‟ yang cakap dan ahli untuk
LAPANGAN memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh
dari Kontraktor / Pemborong, berpendidikan minimal sarjana teknik sipil
atau sederajat dengan pengalaman minimum 5 (lima) tahun, atau STM
jurusan Bangunan dengan pengalaman minimum 10 (sepuluh) tahun.
10.2 Dengan adanya „Pelaksana‟ tidak berarti bahwa Kontraktor / Pemborong
lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
10.3 Kontraktor / Pemborong wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim
Pengelola Teknis Wilayah dan Konsultan Pengawas / Direksi, nama dan
jabatan „Pelaksana‟ untuk mendapat persetujuan.
10.4 Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis Wilayah dan Konsultan
Pengawas / Direksi bahwa „Pelaksana‟ dianggap kurang mampu atau
tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada
Kontraktor / Pemborong secara tertulis untuk mengganti „Pelaksana‟.
10.5 Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan,
Kontraktor / Pemborong harus sudah menunjuk „Pelaksana‟ yang baru
atau Kontraktor / Pemborong sendiri (penanggung jawab / Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

11. DOMISILI 11.1 Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal
KONTRAKTOR yang mendesak, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara
tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim Pengelola Teknis
setempat dan Konsultan Pengawas / Direksi.
11.2 Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel Kerja
(Workshop) dan peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan
akan dilaksanakan.
11.3 Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama
pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat Kontraktor dan Pelaksana wajib
memberitahukan secara tertulis.

12. PENJAGA 12.1 Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-
KEAMANAN barang milik proyek, Konsultan Pengawas / Direksi dan milik Pihak Ketiga
LAPANGAN yang ada dilapangan.

Page | 5
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

12.2 Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui


Konsultan Pengawas / Direksi / Konsultan Perencanaan,baik yang telah
dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak
akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
12.3 Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya,
baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu
Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang
siap ditempatkan yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas
/ Direksi.

13. JAMINAN DAN 13.1 Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat
KESELAMATAN Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan
KERJA siap digunakan dilapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah
bagi semua petugas dan pekerja dilapangan.
13.2 Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi
syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas yang ada dibawah kekuasaan
Kontraktor.
13.3 Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak
dan bersih bagi semua petugas dan pekerja.
13.4 Tidak diperkenankan, membuat penginapan didalam lapangan pekerjaan
untuk Pekerja, kecuali untuk penjaga keamanan.
13.5 Kontraktor Pelaksana Wajib Menjaga Keselamatan seluruh personil yang
terlibat di dalamnya
13.6 Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

14. ALAT-ALAT 14.1 Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
PELAKSANAAN Kontraktor, sebelum pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap
pakai, antara lain :
a. Beton molen yang akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas
/ Direksi.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk system pengeringan, jika diperlukan.
e. Penggetar beton yang jumlah dan tipenya akan ditentukan kemudian
oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
f. Mesin Pemadat.
g. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan tanah
apabila diperlukan.

15. PEMERIKSAAN 15.1 Semua bahan dan material dan komponen jadi yang didatangkan harus
BAHAN DAN memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam buku RKS ini.
KOMPONEN JADI
Page | 6
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

15.2 Konsultan Pengawas / Direksi berwenang menanyakan asal bahan /


material dan komponen jadi, dan Kontraktor wajib memberi tahu.
15.3 Contoh bahan / material dan komponen jadi yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas / Direksi dan Konsultan Perencana
untuk mendapatkan “standard of appearance”. Paling lambat waktu
penyerahan contoh bahan adalah 2 (dua) minggu sebelum jadwal
pelaksanaan. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur, dan produk yang
dipilih; akan diinformasikan oleh Konsultan Pengawas / Direksi kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari dari kalender setelah
penyerahan contoh bahan tersebut.
15.4 Semua bahan /material dan komponen jadi harus disetujui secara tertulis
oleh Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas / Direksi sebelum
dipasang.
15.5 Bahan / material dan komponen jadi yang telah didatangkan oleh
Kontraktor dilapangan pekerjaan tetapi ditolak pemakaiannya oleh
Konsultan Pengawas / Direksi harus segera dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan selambat- lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam
penolakan.
15.6 Penyimpanan dan pemeliharaan bahan / material dan komponen jadi harus
sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat, dan atau sesuai dengan
spesifikasi bahan tersebut.

16. PEMERIKSAAN 16.1 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi
HASIL karena bahan / material ataupun komponen jadi, maupun mutu
PEKERJAAN pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan Pengawas / Direksi harus
segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor.
16.2 Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini
telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas /
Direksi, Kontraktor diwajibkan meminta persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi. Baru apabila Konsultan Pengawas / Direksi telah
menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya.
16.3 Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, maka Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap
telah disetujui Konsultan Pengawas / Direksi. Hal ini dikecualikan bila
Konsultan Pengawas / Direksi minta perpanjangan waktu.

17. PEKERJAAN 17.1 Pekerjaan Tambah Kurang.


TAMBAH
a. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah kurang diberitahukan dengan
KURANG DAN
tertulis atau ditulis dalam buku harian oleh Konsultan Pengawas /
PERSIAPAN
Direksi serta disetujui oleh Pemberi Tugas.
PEKERJAAN
b. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada
perintah tertulis dari Konsultan Pengawas / Direksi atas persetujuan
Pemberi Tugas.
c. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam
harga satuan yang dimasukan dalam penawaran, maka harga
Page | 7
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas /


Direksi bersama- sama Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.
d. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai
penyebab kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan
Pengawas / Direksi / Tim Pengelola Teknis dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.
17.2 Persiapan Pekerjaan
a. Izin Bangunan
Izin Bangunan secara administrasi akan diurus oleh Pemberi Tugas
dalam pelaksanaannya izin bangunan akan diurus oleh Kontraktor.
Biaya izin bangunan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Papan Reklame
Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam
bentuk apapun dalam lingkungan halaman tapak pekerjaan atau pada
pagar halaman pekerjaan.
c. Papan nama Proyek
Kontraktor diwajibkan memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Ijin-ijin lain yang berkaitan dengan pelaksanaan, misalnya ijin
pemakaian jalan, ijin lingkungan menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana.

18. PEKERJAAN 18.1 Lingkup Pekerjaan


PERSIAPAN
a. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
b. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
c. Pekerjaan pemasangan patok ukur dan papan bangunan (bouwplank).
18.2 Pekerjaan Penyediaan air dan Daya Listrik untuk Bekerja.
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat
sumur pompa di tapak atau didatangkan dari luar tapak dan disediakan
pula tempat penampungannya.
b. Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari Lumpur, minyak dan bahan
kimia lain yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.
c. Kontraktor harus membuat tempat penampungan air yang senantiasa
terisi penuh untuk sarana kerja dengan kapasitas minimal 3,5 meter
kubik, dibuat dari pasangan batako setengah batako dengan spesi 1 PC
: 3 pasir dan diplester, atau dari drum drum.
d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan
berlangsung dan pemasangan diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.

Page | 8
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

18.3 Pekerjaan Penyediaan air dan Daya Listrik untuk Bekerja.


a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat
sumur pompa di tapak atau didatangkan dari luar tapak dan disediakan
pula tempat penampungannya.
b. Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari Lumpur, minyak dan bahan
kimia lain yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.
c. Kontraktor harus membuat tempat penampungan air yang senantiasa
terisi penuh untuk sarana kerja dengan kapasitas minimal 3,5 meter
kubik, dibuat dari pasangan batako setengah batako dengan spesi 1 PC
: 3 pasir dan diplester, atau dari drum-drum.
d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan
berlangsung dan pemasangan diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
Konsultan Pengawas / Direksi.
18.4 Pekerjaan Pembongkaran, Pembersihan dan Pengamanan Sebelum
Pelaksanaan.
a. Pembongkaran dan Pembersihan.
b. Kontraktor harus membongkar / membersihkan / memindahkan keluar
dari tapak segala sesuatu yang tidak akan dipakai selama
pembangunan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan
baik diatas maupun tertanam dalam tanah tapak, sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.
c. Hasil pembongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari dalam
tapak, sesuai dengan peraturan setempat.
d. Pengamanan
▪ Kontraktor harus melindungi dan mengamankan dari segala
kerusakan selama pelaksanaan pekerjaan terhadap segala sesuatu
yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas / Direksi tidak boleh
dibongkar, baik berupa bangunan, bagian dari bangunan, jaringan
listrik, gas, saluran air minum, drainase, maupun pepohonan yang
telah ada.
▪ Apabila terjadi kerusakan atas segala sesuatu yang dinyatakan
dipertahankan, Kontraktor wajib memperbaiki hingga keadaan
semula.
▪ Dalam hal ini biaya adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat
diajukan sebagai “klaim” biaya pekerjaan tambah.
▪ Apabila segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor harus
memindahkannya atas persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.
e. Benda-benda / barang yang berada di atas lahan yang akan dibangun
adalah milik pemberi tugas. Segala yang mengakibatkan kerugian yang
terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung
jawab penuh pihak pelaksana.
Page | 9
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

19. PEMASANGAN 19.1 Pasangan bouwplank dibuat untuk membantu menentukan as-as / sumbu-
BOWPLANK sumbu dalam perletakan bangunan, baik mengenai kesikuannya atau
ukuran-ukuran lainnya.
19.2 Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang, papan-
papan harus lurus diserut rata, permukaan papan harus “WATERPASS”
DENGAN PIEL LANTAI + 0,00. Setiap jarak 1,50 m; papan bouwplank
diperkuat dengan patok kayu berukuran 6/10 cm atau dolken. Pada papan
bouwplank ini harus di cat sumbu-sumbu yang diperlukan, dengan cat yang
tidak luntur oleh pengaruh cuaca.
19.3 Jarak papan bouwplank minimal 2,00 m; dari garis bangunan terluar, untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian-galian tanah pondasi.
19.4 Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib meminta
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi.
19.5 Dalam hal ini, piel lantai (+ 0,00) ditentukan + 0,65 m dari muka tanah yang
ada sekarang atau +2,00 dari permukaan jalan atau ditentukan lain dalam
penjelasan gambar.

20. PEKERJAAN 20.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan galian, urugan tanah
TANAH serta urugan pasir dengan penyelesaian dan pembentukan galian /
urugannya harus mengikuti kemiringan / elevasi dan ukuran-ukuran sesuai
gambar rencana.
20.2 Galian tanah dilaksanakan untuk pembuatan lubang pondasi, lubang Bio
septictank, lubang Ground Water Tank, lubang-lubang saluran dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut kondisinya memerlukan adanya
galian tanah.
20.3 Galian tanah dilaksanakan setelah kontraktor bersama-sama pengawas
lapangan menetapkan as-as + elevasi yang akan dilakukan galian pada
papan bouwplank.
20.4 Pekerjaan Pengurugan Pekerjaan ini meliputi pengurugan dan pemadatan
tanah untuk :
a. Penimbunan galian tanah dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
b. Pengurugan tanah untuk peninggian lantai
c. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
20.5 Pekerjaan Pembentukan Muka Tanah Pekerjaan ini meliputi pekerjaan
pembentukan tanah dimana bangunan akan didirikan dan tanah
disekitarnya sesuai dengan ketinggian atau kedalaman seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
20.6 Persyaratan Bahan
a. Tanah
▪ Tanah dari dalam tapak atau tanah dari luar tapak
▪ Tanah untuk pengurugan, pemadatan, dan pembentukan muka
tanah harus tanah asli bukan tanah humus, bebas dari kapur, bekas
Page | 10
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

bongkaran, Lumpur maupun unsur- unsur lain yang dapat


mengurangi kualitas pekerjaan.
b. Alat pelaksanaan pekerjaan untuk pembongkaran, penggalian,
pengurugan dan pemadatan
c. Pekerjaan Penggalian
▪ Tanah humus digali dan dipisahkan dari lapisan tanah dibawahnya.
Pengupasan (stripping) dengan kedalaman rata-rata 10 cm dan
akan digunakan sebagai lapisan penutup untuk urugan tanah subur
/ sekeliling bangunan atau ditempatkan langsung berdekatan
fungsi tersebut.
▪ Sisa tanah humus harus diambil dan dibuang keluar halaman.
Pembuangan dan pengangkutan adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Biaya apapun untuk pembuangan dan pengangkutan
dianggap sudah termasuk dalam seluruh kontrak.
▪ Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang,
kedalaman, kemiringan dan lingkungan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar.
▪ Persetujuan terhadap tempat pengambilan tanah untuk memenuhi
keperluan pengurugan seluruhnya harus dari kualitas yang sama
dan hanya dapat dipakai jika ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi terlebih dahulu.
▪ Galian tanah dilaksanakan untuk semua galian pondasi dan semua
pasangan lainnya di bawah tanah seperti : rollag atau sloof dan
lainnya harus dilakukan sesuai rencana gambar.
20.7 Persyaratan Pelaksanaan
a. Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa pemeliharaan, Kontraktor
harus mengadakan tindakan pencegahan, baik terhadap gebangan atau
arus air yang dapat menyebabkan terjadinya erosi. Pencegahan ini
termasuk pembuatan tanggul-tanggul, parit-parit sementara, sumur-
sumur penampung, air dan tindakan yang dapat diterapkan guna
mencegah penundaan pekerjaan termasuk pencegahan terhadap
masuknya air hujan atau air dari daerah sekitarnya dan sebagainya.
b. Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk struktur Pekerjaan
pengupasan lapisan tanah bagian teratas : Pada prinsipnya, lapisan
humus harus dibuang 10 cm. Tanah hasil kupasan ini hanya boleh untuk
mengurug daerah daerah yang rendah yang tidak akan didirikan
bangunan diatasnya.
c. Bila kondisi tanah sangat jelek atau labil, maka lapisan teratas ini harus
digali sampai kedalaman tertentu atau sampai lapisan tanah keras dan
harus diganti atau diurug dengan tanah yang baik atau sirtu (pasir dan
batu gunung).
d. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila
ini terjadi pengurugan harus kembali dilakukan dengan pasangan atau
beton tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.

Page | 11
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

e. Pada bagian-bagiangalian yang dianggap mudah longsor, Kontraktor


harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan-
papan pengaman atau cara lain. Kerusakan-kerusakan yang terjadi
akibat gugurnya tanah dengan alasan apapun menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
f. Pengeringan tempat kerja Tempat kerja terutama galian pondasi harus
dalam keadaan bebas air, untuk itu Kontraktor harus mengadakan alat-
alat pengering dengan keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah
yang dapat menjamin kelancaran pekerjaan.
g. Apabila dasar tanah galian untuk pondasi diperlukan daya dukung lebih
baik, maka dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
h. Kelebihan kedalaman galian tanah akibat hal-hal tertentu, kontraktor
harus melaksanakan penimbunan kembali serta dipadatkan sesuai
dengan persyaratan, akibat hal ini tidak dilakukan biaya tambahan.
i. Hasil akhir pekerjaan galian tanah pondasi harus selalu diperiksa dahulu
oleh direksi / pengawas lapangan.
20.8 Pekerjaan urugan tanah dan pemadatan meliputi :
a. Urugan tanah dilaksanakan pada lubang- lubang sisa pondasi,
peninggian tanah untuk nol lantai dan pada bagian-bagian pekerjaan
yang kondisinya mengharuskan adanya pekerjaan urugan tanah.
b. Tanah urugan harus berbutir, bersih dari humus, sampah atau kotoran
lainnya, bila terlalu basah harus dihamparkan dahulu hingga kering, dan
bila terlalu kering harus dengan air sesuai persyaratan.
c. Setelah lapisan tanah dikupas, daerah bangunan tersebut harus
dipadatkan sehingga mencapai 90% kepadatan maksimum paling
sedikit sedalam 15 cm sebelum urugan dilaksanakan.
d. Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak
melebihi 20 cm, dan setiap lapis harus dipadatkan dengan hand
compactor atau tandem roller atau steel wheel power rollers. Rollers
yang digunakan maksimum 5 ton kecuali atas persetujuan Konsultan
Pengawas / Direksi digunakan peralatan yang lebih kecil guna
mencegah kerusakan struktur yang sudah ada.
e. Tanah urug yang terlalu kering harus dibasahi dengan sprinkler yang
diikuti dengan mesin penggilas dibelakangnya, atau dengan cara lain
yang diusulkan Konsultan Pengawas / Direksi.
f. Setiap tanah urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan
dan segala macam sampah atau kotoran. Tanah urugan harus dari
jenis berbutir (tanah lading atau berpasir) dan tidak terlalu basah.
g. Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor)
dan tidak dibenarkan hanya menggunakan timbres
h. Urugan tanah untuk meninggikan atau untuk memperbaiki permukaan
akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas / Direksi menurut
ketinggian, lebar dan kedalaman yang diperlukan.

Page | 12
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

i. Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari


atau ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas
/ Direksi.
j. Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah semua lantai dan di bawah
rabat sesuai gambar kerja.
k. Pekerjaan pembentukan tanah :
▪ Muka tanah dimana akan didirikan bangunan diatasnya harus
dibentuk dengan rata menurut garis-garis dan ketinggian yang telah
ditentukan di dalam Gambar Kerja.
▪ Muka tanah dimana bangunan akan berdiri diatasnya harus
dibentuk dengan rata.
20.9 Urugan pasir
a. Urugan pasir harus dilaksanakan pada bagian-bagian dasar / bawah
pasangan pondasi dan bagian - bagian lain sesuai gambar
b. Ketebalan urugan pasir ditentukan Tebal 10 cm untuk dibawah
pondasi
c. Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah ketebalan padat dengan cara
ditimbris sambil disiram air.
d. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran-kotoran /
humus-humus.

21. PEKERJAAN 21.1 Pekerjaan pasangan pondasi ini dilaksanakan pada :


PASANGAN
a. Pasangan pondasi batu kali
PONDASI
21.2 Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan
dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970 (NI-
3), diantaranya :
a. PC / semen : digunakan satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau
yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement
Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS
b. Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan
kadar Lumpur yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organic / kotoran yang merusak kondisi campuran.
c. Batu belah /batu kali : digunakan batuan keras, bersih, tidak keropos
dan mempunyai permukaan yang kasar.
d. Air : digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan
yang merugikan pasangan, seperti asam alkali, atau bahan organik
lainnya.
21.3 Pemakaian jenis adukan :
Didalam mengatur perbandingan campuran yang sempurna, kontraktor
harus menggunakan dolak-dolak pengatur campuran bahan, terbuat dari
papan berukuran 40 x 40 x 20 cm. Campuran adukan yang digunakan
adalah 1 PC : 4 PS

Page | 13
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

21.4 Cara pelaksanaan :


a. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang
dinyatakan memakai pasangan batu kali.
b. Batu kali sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
c. Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh
berisi / tidak boleh ada yang berongga.
d. Bagian pasangan batu kali harus diplester ciprat sesuai dengan jenis
adukan yang dipakai pasangan.
e. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
f. Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian meter),
lobang pondasi tidak dibenarkan diurug.

22. PEKERJAAN 22.1 Pekerjaan Beton ini dilaksanakan pada :


BETON
a. Pondasi Setempat
b. Pekerjaan Sloof
c. Pekerjaan Kolom
d. Pekerjaan Balok
e. Pekerjaan Balok latei
f. Plat Atap
g. Pekerjaan Lantai Kerja
22.2 Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :
a. Semen Portland
▪ PC / semen : digunakan satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau
yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement
Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-
12.
▪ Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya, tidak
diperkenankan untuk digunakan.
▪ Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga semen bebas dari kelembapan
▪ Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan.
▪ Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang
dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut, semen yang tidak dapat
diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak
dipergunakan / diafkir
▪ Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk dibongkar, beton tersebut dan diganti

Page | 14
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban


kontraktor.
b. Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan
bebas dari bahan - bahan organis, Lumpur dan lain sebagainya, serta
memenuhi komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum
dalam NI - 2 PBI 1971.
c. Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2
PBI 1971, koral yang digunakan ukuran 2/3 cm
d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang
dapat merusak beton.
e. Baja Tulangan
▪ Baja tulangan yang dipakai harus dari mutu U-32 untuk baja
diameter lebih besar atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 12, kecuali untuk diameter 16 keatas harus
menggunakan U-32 (ulir) sesuai dengan PBI 1971, JIS SR 24 British
Standard No 785 atau ASTM Designation A-15. dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
▪ Konsultan Pengawas berhak meminta kepada kontraktor, surat
keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan
beton yang disediakan untuk persetujuan konsultan pengawas
sesuai engan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi
seperti tercantum dalam gambar rencana
▪ Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan
bebas dari cacat-cacat seperti serpih-serpih, karat dan zat
kimia lainnya yang dapat mengurangi / merusak daya lekat antara
baja tulangan dengan beton.
▪ Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar
rencana dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran.
Diameter besi ulir adalah diameter dalam.
▪ Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar Kerja,
penggantian dengan diameter lain harus dengan persetujuan
tertulis dari Direksi. Segala biaya yang diakibatkan oleh
penggantian tulangan terhadap yang digambar sejauh bukan
kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung jawab Kontraktor.
▪ Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas
lembab, disesuaikan diameter serta asal pembelian. Semua baja
tulangan harus dilindungi terhadap semua macam kotoran dan
lemak serta sejauh mungkin dilindungi terhadap karat.
f. Bekisting
▪ Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo
tenal minimal 2 cm dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7, 5/10 secukupnya, sehingga
mampu mendapatkan kekuatan dan kekakuan mendukung beton

Page | 15
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai


papan borneo tebal 3/20.
▪ Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran
minimum 5/10 cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak
diperkenankan memakai bamboo.
▪ Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih
kokoh dan lebih kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga
menghasilkan bidang yang rata dan halus.
22.3 Persyaratan Teknis Komposisi campuran beton
Beton dibentuk dari semen Portland / PC, pasir, kerikil, batu pecah, air
seperti yang ditentukan; semuanya dicampur dalam perbandingan yang
sesuai dan diolah sebaik-baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang
tepat.
Komposisi campuran beton dibuat dengan perbandingan volume dengan
multi beton berdasarkan mix disain sebagai berikut :
Macam Perbandingan Penggunaan
Untuk pekerjaan beton
C1 1 PC : 2 PS : 3 KR tumbuk, rabat dan lantai kerja
bawah pondasi.
Untuk pekerjaan beton
C2 Mutu beton K-175 bertulang : Ramp, Tangga, Plat
lantai
Untuk pekerjaan beton
C3 Mutu beton K-250 bertulang : Pondasi tapak,
sloof, kolom, balok, plat dak.

22.4 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Kelas dan Mutu Beton


a. Kelas dan Mutu dari beton harus sesuai dengan standard Beton
Indonesia NI-2 , PBI-1971
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil
pengujian benda-benda uji harus memberikan „BK‟ (kekuatan tekan
beton kareteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan.
c. Komposisi Campuran Beton
▪ Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air
seperti yang ditentukan sebelumnya
▪ Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah
sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat / baik
▪ Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
disyaratkan / ditentukan dalam spesipikasi ini, harus dipakai
campuran yang direncanakan (MIX DESIGNED)
▪ Ukuran maxsimal dari Agregat kasar dalam beton untuk bagian-
bagian dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang
ditetapkan dalam persyaratan bahan beton,

Page | 16
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai


untuk berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu
selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan
terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
▪ Perbandingan campuran dan factor air semen yang tepat akan
ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai
kepadatan yang tepat, keawetan dan kekuatan yang dikehendaki
▪ Kekentalan (Konsistensi) adukan beton untuk bagian bagian
konstruksi beton, harus disesuaiukan dengan jenis konstruksi yang
bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan cara
pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan
oleh faktor air semen.
▪ Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang
direncanakan, maka factor air semen ditentukan sebagai berikut :
▪ Faktor air semen untuk kolom balok, plat lantai, tangga, dinding
beton, dan listplank / parapet maksimum 0,60
▪ Faktor air semen untuk konstruksi plat atap, dan tempat-tempat
basah lainnya maksimum 0,55.
▪ Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton, dan dapat
dihasilkan suatu mutu sesuai dengan yang direncanakan, maka
untuk konstruksi beton dengan factor air semen maksimum 0,55
harus memakai Plasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk
dari bahan additive tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas / direksi.
▪ Pengujian beton akan dilakukan oleh konsultan pengawas
pekerjaan atas biaya kontraktor pelaksana. Perbandingan
campuran beton jika dipandang perlu harus diubah untuk tujuan
penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan,
kekedapan, atau kekuatan dan kontraktor tidak berhak atas claim
yang disebabkan perubahan yang demikian.
22.5 Pengujian Konsistensi Beton dan Benda- benda Uji Beton
a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut
keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan
untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi dari
agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (Mixer).
b. Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil
pengadukan yang terlalu yang terlalu lama atau yang menjadi kering
sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan.
c. Keseragaman Konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat
perlu.
d. Nilai Slump dari beton(pengujian kerucut slump),tidak boleh kurang
dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm, untuk segala beton yang
dipergunakan.
e. Semua pengujian harus sesuai dengan NI- 2 , PBI - 1971. Konsultan
Pengawas berhak untuk menuntut nilai Slump yang lebih kecil bila hal
Page | 17
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas


lebih tinggi atau alas an penghematan.
f. Kekuatan tekan beton harus ditetapkan oleh konsultan pengawas
melalui pengujian biasa dengan kubus ukuran 15 x 15 cm,dibuat dan
diuji sesuai dengan NI-2 PBI 1971 Kontraktor pelaksana harus
menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh
22.6 Baja Tulangan
a. Baja tulangan beton harus dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai
dengan bentuk dan ukuran ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi Semua batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin,
pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh
cara pengerjaan disetujui oleh konsultan pengawas
b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan
harus diikat kuat dengan kawat beton dengan bantalan beton decking
atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang, dalam segala hal untuk
besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat,
sehingga tidak ada batang yang turun.
c. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak
ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran
terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan
masuknya alat penggetar beton.
d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar
rencana dan perhitungan, apabila dipakai dimensi tulangan yang
berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan,
dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih
dahulu dari konsultan pengawas. Contoh pemeriksaan yang
representative.
22.7 Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
atau dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian
- bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut
beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebgai berikut
:
a. Balok Sloof = 4,00 cm
b. Kolom = 3,00 cm
c. Balok = 2,50 cm
d. Pelat Dak Beton = 1,50 cm
Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari
yang ditunjukan pada gambar gambar, bentuk dari sambungan harus
disetujui oleh konsultan pengawas. Overlap pada sambungan sambungan
tulangan harus minimal 40 kali diameter batang yang dipakai /
Page | 18
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

digunakan, kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di dalam gambar


rencana dan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas.

22.8 Perlengkapan Mengaduk


Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
dari masing-masing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas. Mengaduk :
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu “ Batch Mixer”. Konsultan pengawas
berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan
bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan
dengan susunan kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi
dan konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali bila diminta adanya
perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituang lebih
dahulu selama pekerjaan penyerpurnaan.
b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-
lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. Mesin pengaduk
yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diganti. Mesin
pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan
22.9 Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang
dari 4,50 C. Bila suhu dari Beton yang dituang berada antara 270 C dan 320
C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa, sehingga suhu dari
beton melebihi 320 C, sebagai yang ditetapkan oleh konsultan pengawas,
kontraktor harus mengambil langkah - langkah yang efektif, upamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es dan mengecor pada waktu
malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu dicor
pada suhu dibawah 320 C.
22.10 Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam
gambar rencana.
Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari
bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus
dengan segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas biaya
sendiri.
Konstruksi Cetakan

Page | 19
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada


kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau gerakan
selama / sesudah pengecoran beton.
b. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki
dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang
mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan
memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton. Penggunaan
minyak cetakan harus hatihati untuk mencegah kontak dengan besi
beton yang mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik
dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan
selama pelaksanaan.
22.11 Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang
diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan
dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan
letak baja tulangan beton sesuai gambar rencana / pelaksanaan,
pemasangan sparing - sparing instalasi, penyokong, pengikat dan lain-
lainnya selesai dikerjakan. sebelum pengecoran dimulai permukaan -
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah
disetujui oleh konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,
reruntuhan atau bahan lepas.
c. Permukaan bekisting dengan bahan - bahan yang menyerap pada
tempat- tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata
sehingga kelembaban / air dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
d. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya
tidak lebih dari 50 cm. Konsultan pengawas berhak untuk mengurangi
tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm, tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
e. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras
berlangsung sehingga spesi mortar terpisah dari agregat kasar. Selama
hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction
joint dan air semen atau spesi yang terhampar harus dibuang sebelum
pekerjaan dilanjutkan.
f. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin ,
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat
semua permukaan dari cetakan dan matrial yang diletakan Dalam
pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (Vibrator)
harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian
Page | 20
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

atas dari lapisan yang terletak dibawah. Lamanya penggetaran tidak


boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya, semua
beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3000 putaran per menit
ketika dibenamkan dalam beton
g. Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau
wakilnya yang ditunjuk serta staf kontraktor yang setaraf ada ditempat
kerja, danpersiapan betulbetul telah memadai.
22.12 Waktu Dan Cara-cara Pembukaan Cetakan
a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti
petunjuk konsultan pengawas, pekerjaan ini harus dikerjakan hati hati
untuk menghindari kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/
lunak tidak di izinkan untuk dibebani, segera setelah cetakan – cetakan
dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan
yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui
konsultan pengawas.
b. Umumnya diperlukan waktu minimum dua (2) hari sebelum cetakan-
cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan - cetakan samping lainnya,tujuh (7) hari untuk dinding-dinding
pemikul dan saluran saluran, 21 hari untuk balok- balok, plat lantai, plat
atap, tangga dan kolom. Walaupun demikian sebagai pedoman dalam
keadaan cuaca normal adalah sebagai berikut :
Struktur Pengerasan normal :
▪ Kolom dan Dinding 4 hari
▪ Pelat lantai / atap 28 hari
▪ Balok 28 hari
22.13 Perawatan ( Curing )
a. Semua beton harus dirawat dengan air seperti ditentukan di bawah ini
atau disemprot dengan curing Agent ANTISOLS merk SIKA. Konsultan
pengawas berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus
digunakan pada bagian - bagian pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar
matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran.
perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan
beton dengan deklit / karung bekas yang dibasahi dan harus
dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah tiga (3) hari, yaitu dengan melakukan
penggenangan dengan air terus menerus pada permukaan beton paling
sedikit selama 14 hari
22.14 Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan -kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.
Perbaikan Permukaan Beton

Page | 21
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak


sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar
atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak,
hal itu dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang
dan diganti oleh kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila
konsultan pengawas memberikan izinnya untuk menambal tempat
yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang
telah tercantum dalm pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang
terdiri dari sarang kerikil, kerusakan - kerusakan karena cetakan,
lobang lobang karena keropos, ketidak rataan / pembengkakan harus
dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil
dan beton lainnya harus dipahat, lobang lobang pahatan harus diberi
pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan
terikat ditempatnya. Semua lobang harus terus menerus dibasahi
selama 24 jam sebelum dicor, danseterusnya disempurnakan.
c. Jika menurut Konsultan pengawas, hal-hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan
menghasilkan sebidang dinding yang tidak memuaskan kelihatannya,
kontraktor wajib untuk menutupi seluruh dinding ( dengan spesi
Plesteran 1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm,
demikian juga pada dinding yang berbatasan (yang bersambungan)
sesuai dengan instruksi dari konsultan pengawas.Perlu diperhatikan
untuk permukaan yang datar batas tolleransi kelurusan (Pencekungan/
pencembungan ) bidang tidak boleh melebihi dari L/1000 untuk semua
komponen.

23. PEKERJAAN 23.1 Yang termasuk Lingkup Pekerjaan Dinding dan Plesteran Meliputi:
DINDING DAN
a. Pasangan dinding bata merah
PLESTERAN
b. Plesteran dan Acian dinding bata merah
c. Dinding Keramik 20/40cm
d. Pemasangan Plint 20/10 cm
e. Pasangan Batu alam pada Exterior
23.2 Persyaratan Bahan :
a. Bata merah bermutu baik, dengan pengepresan menggunakan mesin
pres dan bebas dari cacat dan retak minimum telah menjadi dua (2)
bagian, produk local dan memenuhi standar “Persyaratan Bahan-bahan
PUBB 1970”
b. Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari Lumpur, bahan organis,
batu-batuan harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir
harus dicuci terlebih dahulu.
c. Semen yang dipakai standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I
menurut ASTM-150
d. Keramik dinding yang digunakan harus bermutu baik standard SNI
setaraf “ Platinum” Dan Bercorak, (untuk dinding km/wc), Produk

Page | 22
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dalam negeri, sebelum dipasang di dinding keramik harus direndam


dulu dalam air supaya keramik lebih rekat dengan campuran adukan
dinding
e. Hal lain yang diperlukan ditentukan oleh Direksi.

23.3 Adukan dan Campuran


a. Adukan Trasraam perbandingan 1pc : 2ps, dilaksanakan untuk:
▪ Semua pasangan bata merah yang masuk dalam tanah
▪ 25 cm di atas sloof pada semua dinding, 175 cm diatas sloof pada
dinding kamar mandi, 50 cm diatas ring balk pada talang beton.
▪ Pasangan batu/bata merah sisi saluran, bak control, serta tempat
lain yang diperlukan sesuai gambar rencana
b. Adukan perbandingan 1pc : 4ps dilaksanakan untuk :
▪ Pasangan dinding batu / bata merah dan plesteran yang bukan
trasraam seperti tercantum di atas
▪ Adukan semen, digunakan untuk siar benam batu kali.
23.4 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan dinding batu harus terkontrol waterpast baik
arah vertical maupun horizontal. Pada setiap 8 baris bata merah harus
dipasang angker besi dan kolom, Pelaksanaan pasangan dinding bata
merah tidak boleh melibihi ketinggian 2 m setiap hari. Sebelum
dipasangkan batu bata merah terlebih dahulu dibasahi air dengan
cara direndam.
b. Sebelum dinding bata merah diplester, siar harus dikorek sedalam 1 cm
untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. kelembaban plesteran
harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan
kemudian diperhalus dengan acian semen.
c. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus /aferking permukaan
beton perlu dikasarkan / pahat dulu kemudian disiram Portland cement
untuk mendapatkan ikatan yang baik
d. Keramik / batu alam yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan
baik sehingga bentuk dan warna masing-masing keramik / batu alam
sama tidak ada bagian yang retak, pecah-pecah, sudut atau tepi atau
cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari Konsultan
Pengawas.
e. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak
dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
f. Pada pasangan dinding trasraam diatas lantai, plesteran dilaksanakan
dengan adukan 1pc : 2ps dan dibuat lebih masuk sedalam 1cm untuk
kemudian dihaluskan/diaci dengan adukan semen kemudian di
finishing dengan cat minyak
g. Pada pasangan dinding Keramik dipasang dengan campuran 1pc : 2ps
terisi penuh dengan jarak yang rapat dan neut diisi dengan semen
Page | 23
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

warna sesuai dengan warna keramik yang ditentukan. Keramik yang


akan dipasang terlebih dahulu diseleksi kondisi permukaan, sudut dan
pinggiran yang lurus dan halus.
h. Pasangan dinding bata merah tebal 1 bata dipasang pada casing tempat
peletakan Bio septictank dan Ground water tank.

24. PEKERJAAN 24.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi :


KUSEN PINTU,
a. Pekerjaan pintu dan jendela alumunium (kusen, rangka pintu)
JENDELA DAN
KACA b. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
24.2 Persyaratan Umum
a. Semua pekerjaan metal/alumunium disini harus memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam pasal Pekerjaan Metal di Buku RKS
ini.
b. Semua pekerjaan kaca disini harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam pasal Pekerjaan Kaca dan Cermin dalam Buku RKS ini.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan
pula uraian dalam pasal Pekerjaan Perlengkapan Pintu, Jendela,
Bovenlicht di Buku RKS ini
24.3 Persyaratan Bahan
a. Kusen seluruhnya menggunakan bahan kusen alumunium yang harus
memenuhi persyaratan tebal dan lebar yang disyaratkan yaitu dengan
tebal min 2,5 mm lebar 4” powder coating putih. setara INDAL
b. Daun Pintu kaca, daun jendela, bouvenlist menggunakan Rangka dan
slimar aluminium, ukuran sesuai gambar kerja dengan kaca polos tebal
5 mm
c. Daun pintu kayu menggunakan daun pintu fabrikasi jenis engineering
door dengan ukuran sesuai gambar kerja.
d. Seluruh sambungan Alumunium pada kusen dan daun Pintu, jendela,
harus menyudut, rapih, sesuai gambar rencana.
e. Semua bahan kusen Alumunium mengacu pada persyaratan Pekerjaan
logam / Metal pada buku ini
24.4 Persyaratan Teknis
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar
dan kondisi lapangan serta membuat gambar Shop Drawing
b. Tipe Pintu / Jendela atau dinding partisi yang terpasang harus sesuai
daftar tipe yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-
ukuran, Bentuk Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain,
dengan petunjuk sebagai berikut :
▪ Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela,
bovenlicht yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran jadi.
▪ Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar- benar
tegak lurus, kokoh dan tidak dapat digerak-gerakkan, serta

Page | 24
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

pengerjaannya harus rapi. Sesuai gambar kerja atau petunjuk


konsultan pengawas/Direksi
c. Pekerjaan Kusen Pintu ,Jendela Alumunium dan Kaca :
Bentuk profil yang dipakai untuk kusen, Frame pintu dan jendela
adalah
▪ Pembuatan kusen alumunium harus dipesan / dilakukan oleh
Pabrik pembuat berdasarkan detail-detail standard.
▪ Kusen alumunium sebelum dipasang, terlebih dahulu telah dicat
Pabrik / tidak luntur, kemudian dilindungi agar tak rusak.
▪ Pemasangan kaca harus sedemikian rupa sehingga tidak akan
pecah pada waktu mengembang. Kaca harus terpasang dengan
kokoh, tidak dapat digerakkan dan rapi
▪ Pada kusen pintu aluminium didalamnya harus dipasang balok kayu
untuk tumpuan peletakan engsel - engsel yang menghubungkan
daun pintu engineering door dengan kusen aluminium
d. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan
seperti yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan
Gambar Kerja, ketidak cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain
akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor dalam Gambar
Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan
ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan Pengawas / Direksi.
Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya
Kontraktor dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah, maupun
penambahan waktu.
e. Perubahan bahan / material karena alasan tertentu harus diajukan
kepada Konsultan Pengawas / Direksi untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan
tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali
untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai Pekerjaan Kurang.
f. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus
segera dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang
memenuhi syarat.

25. PEKERJAAN 25.1 Lingkup Pekerjaan


KUNCI, ALAT-
Pekerjaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan semua bahan
ALAT
perlengkapan pintu dan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot, dan hardware
PENGGANTUNG
lainnya yang dipergunakan di dalam pekerjaan ini :
DAN KACA
a. Pekerjaan pintu dan jendela rangka alumunium
b. Pekerjaan Pintu Engineering Door
c. Dan lain-lain seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja
25.2 Persyaratan Bahan
a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi ini.
Page | 25
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan


persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan
pintu.
d. Engsel
▪ Pintu alumunium
untuk pintu rangka alumunium dipakai nBall Bearing setaraf
Stanley, panjang 8,9 cm, lebar 7,6 cm, pemakaian dua buah tiap
daun pintu.
▪ Jendela alumunium
Dipakai system engsel geser ayun, yang merangkap berfungsi
sebagai hak angin dan sloot.
▪ Pintu Engineering Door
Engsel Kupu-kupu (butt hinge) digunakan untuk semua pintu selain
pintu frameless. Engsel dilengkapi dengan nylon ring dari bahan
stainless steel merk Dekkson atau sesuai gambar, ukuran 4” x 4”.
e. Kunci dan Slot
▪ Pintu alumunium digunakan Kunci dua slagh setara “SES” Pintu
Alumunium Entrence (pintu double) digunakan kunci standard
“DORMAN” Gagang/Handle pintu utama dan entarnce samping
menggunakan merk setara “YALE”, type PH 300-6
▪ Pintu Engineering Door menggunakan
Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan stainless steel
merk DEKKSON atau sesuai gambar. Tipe handle yang digunakan
adalah tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull Ring
Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless steel merk
DEKKSON atau sesuai gambar. Tipe kunci yang digunakan adalah
tipe Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh kunci yang digunakan
harus mempunyai Master Key.
Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON
atau sesuai gambar.
Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari bahan stainless steel
merk DEKKSON atau sesuai gambar. Kunci tanam ini digunakan
untuk pintu double daun.
f. Semua pintu harus dipasang sloot, untuk pintu satu daun dipasang satu
buah sloot pada bagian pinggir, sedangkan untuk pintu dua buah daun
dipakai sloot tanam besar atas bawah dari bahan steel di Galvanisir atau
Stainless Steel.
25.3 Persyaratan Teknis
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja
dengan baik sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.

Page | 26
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

25.4 Persyaratan Pelaksanaan


a. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan)
berdasarkan keadaan di lapangan dan standard-standard fabrikasi.
b. Shop Drawing harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas /
Direksi.
c. Engsel
▪ Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun
pintu engineering door, menggunakan sekrup kembang dengan
warna yang sama dengan warna engsel.
▪ Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu
ke bawah. Engsel tengah dipasang tidak lebih dari 60 cm (as) dari
engsel atas ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm
(as) dari permukaan lantai ke atas.
▪ Pemasangan engsel Whitco Stay (gesek) adalah dipasang atas dan
bawah yang pada posisi 1/3 lebar jendela atau sesuai spesifikasi
dari Pabrik.
25.5 Pekerjaan Kaca
Jenis yang digunakan adalah Kaca Polos dengan ketebalan sesuai dengan
yang tercantum pada gambar rencana yaitu:
a. Kaca Bening polos untuk Semua jendela / bouvenlight dan Pintu kaca
tebal 5 mm, atau seperti tercantum dalam gambar rencana
25.6 Persyaratan Bahan
Semua kaca yang dipakai harus memenuhi standard SII 0189-78. Kaca harus
bebas dari cacat dan noda, bebas sulfida maupun bercak- bercak lain,
produk setaraf ASAHIMAS
Type bahan
a. kaca bening tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kaca dan bovenlich.
25.7 Persyaratan Teknis dan Mutu
a. Dimensi
Toleransi tebal kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal 0,3
mm. Toleransi Lebar dan Panjang Kaca dan cermin adalah 1,5 mm
sampai 2 mm.
b. Kaca lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata dan
lurus, bebas dari cacat dan noda.
25.8 Persyaratan Pelaksanaan
Pemotongan harus rapi dan lurus dan harus menggunakan alat pemotong
kaca khusus. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan harus digurinda dan dihaluskan. Kaca dan cermin yang telah
terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda
agar mudah diketahui.

Page | 27
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

26. PEKERJAAN 26.1 Lingkup Pekerjaan


LOGAM / METAL
Yang termasuk dalam Pekerjaan ini adalah
a. Konstruksi Rangka Atap
b. Kontruksi Rangka Plafond
c. Konstruksi Kusen Alumunium
26.2 Persyaratan Bahan dan Teknis
a. Semua bahan baja yang digunakan diantaranya : IWF, Besi hollow,
Alumunium dan Baja ringan harus baru dari jenis yang sama
kwalitasnya, dan harus memenuhi persyaratan normalisasi di Indonesia
dan Standard ASTM A-36, dengan tegangan tarik putus minimum 3700
kg / cm2
b. Semua bahan baja harus memenuhi standard mutu baja ST 37
c. Profil Hollow untuk rangka plafond harus menggunakan jenis terbaik
dan dimensi sesuai gambar kerja
d. Kusen Almunium Memakai type powder coating dengan ukuran 4‟
tebal 2,5 mm ,setara INDAL
e. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus diperoleh dari
leveransir yang dikenal dan disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
Semua bahan tersebut harus lurus, rata permukaan tidak cacat, bebas
karat, noda-noda lain yang dapat mengurangi mutunya. Batang profil
tekan tidak boleh diijinkan bengkok lebih dari 1/400 kali panjang
batang.
f. Batang baja maupun bahan lain yang digunakan harus sesuai
penampangnya, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail detail lainnya
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja
g. Semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih dahulu
harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
h. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggungjawab terhadap
semua ukuran ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pada
prinsipnya ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish.
i. Setiap bagian yang buruk tidak memenuhi persyaratan yang tertulis
disini yang diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian Kontraktor akan
ditolak dan harus diganti kewajiban yang sama juga berlaku untuk
ketidak cocokan kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor
tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan Gambar pelengkap dari
AR, SA, ME, dan EL. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam
hal ini harus dikerjakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diklaim
sebagai biaya tambah
j. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah
dibersihkan dari karat harus diperiksa dan berada dalam keadaan tidak
cacat sebelum pemasangan.
k. Perubahan bahan / detail karena alasan tertentu harus diajukan ke
Konsultan Pengawas / Direksi dan Konsultan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang
Page | 28
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang


mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan
pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.
l. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja difabrikasi di
Workshop. Kontraktor bertanggung jawab atas semua kesalahan detail,
fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian
Konstruksi baja.
26.3 Penyambungan dan Pemasangan
a. Pengelasan :
Pengelasan harus dilakukan hati-hati dan cermat. Logam yang akan
dilas harus bersih dari retak dan cacat lain yang mengurangi kekuatan
sambungan dan permukaannya harus halus. Juga permukaan yang dilas
harus sama, rata dan kelihatan teratur. Pekerjaan las sedapat mungkin
dikerjakan dibengkel / pabrik, dan atau dalam ruangan yang beratap,
bebas angin dan dalam keadaan kering. Benda pekerjaan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga pekerjan las dapat dilakukan dengan baik
dan teliti.
b. Las perapat / Pengendap
Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari suatu benda) saling
berdekatan, harus digunakan las perapat/pengendap guna mencegah
masuknya lengas terlepas apakah diberikan detailnya atau tidak dalam
Gambar Kerja apakah barang tersebut terkena cuaca luar atau tidak dan
Kontraktor tidak dapat mengklaim pekerjaan ini sebagai pekerjaan
tambah.
c. Macam dan tebal las:
▪ Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik)
▪ Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal untuk
Konstruksi minimum ½ tV2 dimana t adalah tebal bahan terkecil.
▪ Panjang las minimum 8 x tebal bahan atau 40 mm Panjang las
maksimum adalah 40 x tebal bahan.
▪ Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama dengan
kekuatan baja yang dipakai
d. Perbaikan Las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka harus
dilakukan oleh Kontraktor sebagaimana yang diperintahkan oleh
Konsultan Pengawas / Direksi dan tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambah. Las yang menunjukan cacat harus dipotong dan dilas
kembali atas biaya Kontraktor
e. Mur dan Baut :
▪ Mur dan Baut yang digunakan harus mempunyai ukuran yang
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana

Page | 29
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Pemasangan Mur dan Baut harus benar-benar kokoh serta


mempunyai kekokohan yang merata antara satu dengan yang
lainnya
f. Memotong dan menyelesaikan pinggiran bekas
irisan,gilingan,pemotongan dan meratakan harus benar-benar
rata/mendatar
g. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang
▪ Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut dan sebuah baut
hitam yang tepat, boleh berbeda masing- masing 1 mm dari
diameter batang baut tersebut.
▪ Semua pembuatan lubang harus dibor
▪ Untuk lubang pada bagian Konstruksi yang disambung dan harus
dijadikan satu dengan alat / komponen penyambung, dibor
sekaligus sampai diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak
sesuai, lubang diubah dengan dibor atau diluaskan atau
penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm. Semua lubang
harus bulat sempurna berdiri siku pada bidang dan konstruksi yang
akan disambung dan harus dibersihkan
26.4 Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat.
b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja
yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.
c. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja
tidak boleh di cat.
d. Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan
pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain
dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
e. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada
gambar harus di grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout",
dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai
spesifikasi pabrik.
26.5 Pemasangan Akhir / Final Erection
a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan
harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang
tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai
akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk yang
disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera dilaporkan
kepada MK disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut
harus mendapat persetujuan dari MK sebelum dimulainya pekerjaan
tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan MK.
b. Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut
adalah menjadi tanggungan kontraktor.

Page | 30
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

c. Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus


dilaksanakan dengan cara yang disetujui.Pekerjaan baja harus kering
sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak
terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan "Waterproofing" yang
disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para
pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman
yang berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
d. Setiap komponen diberi kode / marking sesuai dengan gambar
pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
e. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang
melewati tegangan izin.
f. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-
sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian
konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan
selama pembangunan.
g. Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain
harus disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai
dengan gambar detail. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan
dengan kunci momen (torque wrench).
h. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan
untuk balok, balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan
luas perletakan penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara
baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus diberi adukan lambab /
kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan / MK.

27. PEKERJAAN 27.1 Lingkup Pekerjaan


PLAFOND
a. Rangka Plafond
b. Penutup Plafond
27.2 Persyaratan Bahan dan Teknis
a. Semua bahan Logam yang dipakai harus memenuhi persyaratan seperti
tercantum dalam pasal Pekerjaan Metal / logam di Buku RKS ini.
b. Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat distel agar
seluruh sistem langit-langit dapat tetap rata permukaannya, setelah
sistem-sistem lainnya ikut terpasang (mekanikal, elektrikal) dan
sebagainya.
c. Rangka langit-langit menggunakan besi hollow 4 x 4 cm tebal 0.9 mm
dengan finishing cat zincromate. Rangka hollow di pasang dengan
modular 60 x 60 cm untuk plafond datar sedangkan untuk drop ceilling
mengikuti pola gambar atau sesuai ketentuan pabrik gypsum.
d. Panel Gypsum board
▪ Mempunyai standar SII
▪ Ukuran panel Standard atau sesuai gambar Kerja
▪ Tebal panel 9 mm
Page | 31
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudut-sudutnya,


permukaan rata tidak bergelombang, tidak ada tonjolan atau
lekukan; dan bebas dari cacat, noda dan pecah.
▪ Merk sekualitas “Jayaboard”.
e. Panel Kalsiboard 4 mm
▪ Memenuhi persyaratan SII-0015-76
▪ Ukuran panel standard / sesuai Gambar kerja
▪ Tebal Kalsiboard 4 mm
▪ Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudut-sudutnya,
permukaan rata tidak bergelombang, tidak ada tonjolan atau
lekukan dan bebas dari cacat, noda dan pecah.
f. Penutup plafond yang dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa
cacat atau noda lainnya (air, minyak, dan kotoran lainnya). Pada tempat
- tempat pertemuan dengan dinding, kolom dipasang list profil Gypsum
g. Paku yang dipakai untuk Kalsiboard dan Gypsum harus mempunyai
panjang minimum 14 mm dan harus dapat menahan beban langit-
langit.
27.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama
Gambar Kerja dan memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan
dilaksanakan serta mengadakan koordinasi dengan disiplin lain yaitu :
Elektrikal, Mekanikal dan Sanitasi; terhadap peletakan-peletakan
diantaranya :
▪ Armatur, “Intake” dan “Exhaust” grille dari ducting
▪ Intercom, Pengabelan, dan Pemipaan
▪ Dan instalasi-instalasi lain.
▪ Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar
Rencana langit-langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja
disiplin yang bersangkutan.
▪ Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas / Direksi, untuk mendapatkan
keputusan yang harus dilaksanakan. Koordinasi harus selalu berada
di bawah petunjuk dan pengarahan dari Konsultan Pengawas /
Direksi.
Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari
bahan dan material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik
pembuat, selain mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
b. Pekerjaan Rangka langit-langit Pekerjaan rangka langit-langit dari
bahan Logam / Metal harus memenuhi persyaratan pelaksanaan
seperti terurai pada bab Pekerjaan Logam / Metal dalam Buku ini yaitu
Besi Pipa Hollow

Page | 32
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

c. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka


langit-langit disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi
d. Penutup langit-langit “Gypsum Board” Pemasangan “Gypsum Board”
dibuat merata, antar panel satu dengan yang lainnya atau sesuai
gambar kerja,
e. Penutup langit-langit “Kalsiboard 4 mm” Pemasangan “KALSIBOARD”
dibuat merata, antar panel satu dengan yang lainnya atau sesuai
gambar kerja
f. Bahan list Plafond yang dipakai list Gypsum lebar 7,5 cm.
g. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan
jarak pemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-
langit. Lubang bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian
diratakan dengan permukaan memakai ampelas halus.
h. Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap persilangan dan
pertemuan harus tegak lurus dan rapi.

28. PEKERJAAN 28.1 Lingkup Pekerjaan


LANTAI
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan lantai Granite Tile 40/40 permukaan halus, Granite Tile 40/40
permukaan kasar, Keramik kamar mandi 20/20 permukaan kasar, Step
nosing granit 10/40, Keramik dapur 20/20.
b. Pekerjaan lantai beton tumbuk bertulang
c. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
28.2 Persyaratan Bahan
a. Semen Portland / PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan bahan
seperti terurai dalam pasal pekerjaan beton di buku RKS ini
b. Granite Tile 40/40 cm permukaan halus digunakan untuk lantai ruangan
dalam, Granite Tile 40/40 permukaan kasar digunakan pada bagian
selasar dan tangga, Keramik 20 x 20 cm kasar untuk lantai KM /WC,
Keramik 20 x 20 cm halus untuk meja dapur sesuai gambar kerja.
Persyaratan bahan ubin Granote tile / keramik harus memenuhi
ketentuan ubin keramik pada pasal pekerjaan pelapis dinding. Semua
granite tile / keramik setara Roman. Untuk corak dan warna ditentukan
kemudian oleh Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
28.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Tanah urug sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang
disyaratkan dan rata waterpass, kemudian dipasang urugan pasir padat
tebal 10 cm.
b. Landasan konstruksi lantai bawah adalah plat beton K-175 dengan
tulangan Wiremesh DM 8A tebal 7 cm dengan cara pemasangan harus
memenuhi persyaratan pekerjaan beton dalam pasal lain Buku RKS ini.
Untuk pemasangan penutup lantai atas. Adukan pemasangan untuk
ubin keramik adalah 1PC:3PS, dengan tebal adukan pemasangan

Page | 33
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

minimal adalah 3 cm diatas pasir (lantai atas) dan pada plat beton
(lantai bawah). Jarak antara ubin keramik atau siar lebar adalah 2 mm.
c. Pola pemasangan dan awal pemasang harus sesuai dengan Gambar
Kerja dengan mengikuti pola corak masing- masing ubin keramik yang
dipakai awal pemasangan dan pemotongan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas / Direksi.
d. Ujung lantai teratas yang berhubungan dengan trap tangga dan setiap
ujung tangga harus dipasang keramik alur anti slip sebagai penutup.

29. PEKERJAAN 29.1 Lingkup Pekerjaan


PENGECATAN
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan pengecatan rangka atap baja.
b. Pekerjaan pengecatan dinding, beton dan plafond
c. Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar
29.2 Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk
cat besi setaraf SEIV. Dempul yang digunakan harus satu produk dengan
cat yang digunakan.
b. Bahan cat dinding jenis Emulsion setaraf Dulux, dempul yang digunakan
harus satu produk
c. Bahan didatangkan langsung dari toko. Tiba di Tapak / Site konstruksi
masih harus tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat, serta
disetujui Konsultan Pengawas / Direksi.
29.3 Persyarat Teknis
a. Peralatan seperti : Kuas, Roller, Sikat kawat, Kape, dan sebagainya;l
harus tersedia dari kualitas baik dan jumlahnya cukup.
b. Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan
pengecatan cat dasar untuk komponen bahan metal, harus dilakukan
sebelum komponen tersebut terpasang.
29.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan Pengecatan Metal
Semua metal seperti tersebut diatas seperti tercantum dalam gambar
kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
▪ Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai
dengan cat finish.
▪ Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / unexposed
menempel ke bahan / material lain, tertutup oleh bahan / material
lain dicat hanya sampai dengan cat anti karat atau cat dasar /
primer.

Page | 34
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Pekerjaan Pengecatan dinding / permukaan pasangan batu bata, beton


dan plafond. Semua dinding/permukaan pasangan batu / beton &
plafond yang tampak / exposed seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
c. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas / Direksi harus
diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali
bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas,
sebagaimana ditunjukkan Konsultan Pengawas / Direksi. Biaya untuk
hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan
tambah.
d. Pekerjaan Pengecatan Dinding Permukaan yang akan dicat harus
dikeringkan dahulu bebas dari minyak, kotoran, kapur dan kontaminasi-
kontaminasi lainnya yang tidak diinginkan. Apabila permukaan
memakai dempul maka hasil dempulan harus sudah dalam keadaan
halus dan bersih dari debu dan kotoran.
e. Tingginya kelembaban serta keberadaan kandungan garam di dalam zat
pada umumnya menyebabkan kegagalan pengecatan
▪ Tebal lapisan kering 25-30 micron
▪ Tebal lapisan basah 71,5 - 85,8 micron
▪ Daya sebar teoritis pada tebal lapisan yang dianjurkan 11,7-14,0
m2/ltr
▪ Daya sebar praktek (dengan factor kerugian sebesar 20 %) 9,4-11,2
m2/ltr
▪ Kering sentuh 15 - 20 menit
▪ Pengecatan dilakukan dengan 3 (tiga) kali (3 lapis).
▪ Kering untuk dilapisi ulang min 1 - 3 jam setelah lapisan pertama
▪ Kering sempurna min 3 - 6 jam
f. Pekerjaan Pengecatan Metal
▪ Seluruh metal harus dicat dasar dengan zinchromate, baik yang
ekspos (tampak) ataupun yang tidak tampak.
▪ Persiapan sebelum pengecatan
▪ Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/Millscale), karat,
minyak, lemak dan kotoran lain secara teliti, seksama dan
menyeluruh ; sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan
tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan Sikat Kawat mekanik/Mechanical Wire Brush.
Akhirnya permukaan dibersihkan dengan sikat.
▪ Pekerjaan Cat Primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen
bahan / material Metal terpasang.
g. Pekerjaan Cat baja/Besi.
▪ Lapisan pertama
Cat primer jenis QD Metal Primer Red Lead. Pelaksanaan pekerjaan
dengan kuas. Ketebalan 50 mikron atau daya sebar per liter 8 - 10

Page | 35
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

m2. Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan


pelapisan berikutnya.
▪ Lapisan kedua
Cat dasar jenis undercoat, pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
Ketebalan 35 mikron atau daya sebar per liter 10 - 13 m2. Tenggang
waktu antara pelapisan minimum 6 jam sebelum pelaksanaan
pelapisan berikutnya.
▪ Lapisan ketiga
Cat akhir / finish / jenis synthetic super gloss. Pelaksanaan
pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 30 mikron atau daya sebar
perliter 15 - 17 m2. Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16
jam.

30. PEKERJAAN 30.1 Lingkup Pekerjaan dalam pasal ini yang akan di uraiakan hanya pekerjaan
PEMASANGAN pemasangan Sanitary, sedangkan untuk instalasi air bersih dan air kotor
SANITARY akan di uraikan terpisah dalam Spesifikasi Teknis Pekerjaan Mekanikal,
Elektrikal, Pllumbing, Tata Udara dan Ventilasi.
30.2 Lingkup Pekerjaan Ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain :
Pemasangan Sanitary
30.3 Persyaratan Umum
Bahan, material, peralatan yang tidak disertai dengan data lengkap
(Brosur), tidak di Izinkan untuk dipasang dan harus diganti yang baru.
30.4 Persyaratan Bahan
a. Mutu Bahan
▪ Bahan harus bebas cacat dan bahan yang tidak memenuhi syarat
sanitasi tidak boleh dipergunakan.
▪ Perlengkapan atau bahan Sanitary bekas dan tidak sempurna lagi
karena aus, rusak atau membahayakan kesehatan tidak boleh
dipergunakan lagi.
▪ Semua Bahan harus diberi tanda sesuai dengan ketentuan yang
dinyatakan dalam standard bahan yang bersangkutan.
b. Alat Sanitair
▪ Pekerjaan Alat sanitair Pemasangan Kloset Jongkok dan wastafel
sekualitas TOTO, kloset duduk yang digunakan adalah sekualitas
merk „TOTO”
▪ Floor Drain dipasang pada setiap KM / WC seperti ditunjukan dalam
gambar, kualitas yang disyaratkan adalah yang memenuhi standard
SSI.
▪ Kran dan stop kran yang digunakan adalah Kran logam lapis vernikel
setara ONDA, standar SII, setiap kran dipasang pada tempat
ketinggian seperti yang ditunjuk pada gambar kerja. Stop kran
dipasang pada pipa diluar bangunan sebelum masuk kejaringan
pemakai dengan penempatan sesuai gambar kerja.

Page | 36
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Septiktank yang digunakan adalah Bio Septicktank dengan


kapasitas 1,5 m³ merk setara TOYA .
▪ Ground water tank terbuat dari bahan fiberglass dengan kapasitas
2 m³ merk setara Biofive.
c. Pekerjaan Saluran Pembuang Air Hujan
▪ Saluran pembuang air hujan terbuat dari pasangan Grevel beton U
dia 20 cm diperkuat dengan bahan dari pasangan batu/batako
adukan 1pc;3ps dan pada tempat – tempat tertentu dipasang bak
penampungan pasir/bak control yang terbuat dari pasangan bata
adukan 1pc;3ps
▪ Permukaan Bak penampungan dan ban penggapit saluran yang
terlihat harus diplester dan diaci dengan semen
▪ Kemiringan saluran minimal 1% dan dibuat sedemikian rupa
sehingga air dapat mengalir tanpa hambatan.

31. PEKERJAAN 31.1 Lingkup Pekerjaan


MEKANIKAL
a. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi mekanikal secara
keseluruhan adalah pengadaan, pembuatan, pemasangan, peralatan–
peralatan, bahanbahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga
diperoleh instalasi yang lengkap dan berfungsi dengan baik sesuai
dengan spesifikasi teknik, gambar perencanaan serta daftar bahan dan
peralatan.
b. Uraian
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Instalasi Air Bersih
2. Instalasi Air Limbah & Bekas
31.2 Pekerjaan Instalasi Air Bersih
a. Lingkup pekerjaan sistem pemipaan meliputi: Pemasangan pipa
distribusi dari tandon (pompa) air ke alat-alat penerimaan (kran-kran)
dalam bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan dan
perlengkapan yang diperlukan.
b. Uraian Pekerjaan
Tugas yang harus dikerjakan oleh kontraktor, meliputi pengadaan,
pemasangan dan pengujian secara sempurna dan terpadu sehingga
merupakan sistem supply air bersih yang baik. Pengadaan, pemasangan
dan pengujian sistem
c. Persyaratan pemipaan air bersih, meliputi :
▪ Bahan pipa yang dipakai untuk instalasi air bersih adalah pipa PVC
Class Medium, disamping itu semua fitting, elbow harus terbuat
dari bahan yang sama dengan pipa air bersih.
▪ Pipa dipasang lurus, dan untuk pipa tegak lurus benar-benar
vertikal. Jalur pipa sesuai dengan gambar rencana. Pelaksanaan

Page | 37
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

pemasangannya harus menyesuaikan kondisi lapangan dan


kontraktor harus membuat shop drawing dengan persetujuan
Direksi Lapangan.
▪ Perubahan arah pipa harus dilaksanakan dengan fitting pembantu
(elbow), begitu pula dengan percabangan harus dengan tee atau
cross-tee sesuai kebutuhan, pembengkokan pipa tidak
diperkenankan.
▪ Sambungan pipa pada umumnya dipergunakan sambungan ulir
(screwed), penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu harus
dilapisi red lead cement, memakai pintalan atau pita merupakan
sambungan yang kedap udara maupun kedap air. Ulir harus
dibersihkan dari jerami-jerami bekas pembuatan ulir.

d. Material / Bahan Yang Dipakai


▪ Pipa PVC Medium berserta perlengkapannya produksi Maspion,
Rucika atau setara dengan diameter sesuai gambar.
▪ Material yang dipakai harus mendapatkan persetujuan Direksi
Lapangan.
e. Testing
▪ Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji
dengan tekanan hydrostatik sebesar 5 bar (5 kg/cm”) selama 6
(enam) jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
▪ Peralatan dan biaya pengujian harus disediakan oleh Kontraktor.
▪ Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi lapangan.
▪ Pengujian pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup
dengan tanah (untuk pipa diluar gedung) atau tertutup plesteran /
dinding (untuk pipa didalam gedung).
▪ Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus
memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-
kekurangan yang ada, kemudian melaksanakan pengujian berhasil
dengan baik.
31.3 Pekerjaan Saluran air Kotor
a. Umum
Spesifikasi ini merupakan spesifikasi teknis mengenai pekerjaan
instalasi air kotor.
b. Lingkup Pekerjaan
▪ Saluran pembuangan dari bak cuci, wastafel, floor drain ke saluran
keliling bangunan.
c. Uraian Pekerjaan
▪ Tugas yang harus dikerjakan oleh kontraktor, meliputi pengadaan,
pemasangan dan pengujian secara sempurna dan terpadu,
sehingga merupakan sistim saluran air kotor yang baik.

Page | 38
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistim saluran air kotor


beserta perlengkapannya harus sesuai dengan gambar rencana.
▪ Prosedur pekerjaan pemasangan saluran air kotor harus seijin /
disaksikan Direksi Lapangan.
d. Persyaratan Saluran Air Kotor
▪ Sambungan pipa PVC harus menggunakan lem PVC, dan dibesihkan
dulu pipa PVC nya, sebelum dilaksanakan penyambungan.
▪ Untuk memudahkan pemeliharaan dikemudian hari, semua fitting
TY yang dilengkapi dengan Clean Out (seperti pada gambar
rencana), Pada dasarnya harus ditarik ke atas, sampai permukaan
lantai (finishing floor level), diakhiri dengan mempergunakan Clean
Out. Jika terdapat kesulitan dalam pelaksanannya, karena kondisi
lapangan, kontraktor bisa mengajukan alternatif lain dengan
persetujuan Direksi Lapangan.
▪ Untuk menghindari kebocoran, disetiap lubang dimana menembus
lantai beton atau dinding harus diberi bahan waterproofing untuk
semua ujung pipa harus diberi “Cap” yang tidak memungkinkan
adanya kebocoran.
e. Material / Bahan Yang Dipakai
▪ Pipa PVC Class Medium dengan diameter sesuai gambar rencana,
produksi Maspion, Rucika atau setara dengan persetujuan Direksi
Lapangan.
▪ Fitting-fitting untuk penyambungan terbuat dari bahan dan
produksi yang sama.
▪ Floor drain dari bahan stainlees steel, produksi san-Ei atau setara
dengan persetujuan Direksi Lapangan.
f. Pengujian
▪ Pengujian dari seluruh sistem saluran air kotor ini dilakukan setelah
pemasangan selesai dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
Direksi Lapangan.
▪ Kontraktor harus meyediakan alat-alat yang diperlukan untuk
keperluan pengujian tersebut dan segala biaya menjadi tanggung-
jawab kontraktor.
32. PEKERJAAN 32.1 Lingkup pekerjaan
ELEKTRIKAL
Pekerjaan elektrikal terdiri dari pekerjaan instalasi dan pengadaan
peralatan. Pekerjaan instalasi Elektrikal yang dilaksanakan adalah :
a. Pekerjaan Instalasi Listrik Gedung
b. Pekerjaan Instalasi Listrik Tenaga
32.2 Ijin Kerja Instalatir
Instalasi/sub kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan elektrikal ini
diharuskan:
a. Mempunyai surat ijin kerja :

Page | 39
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Instalatir listrik (SIKA) tahun kerja yang berlaku dengan pas.


Instalatir kelas C.
▪ Dari Departemen tenga kerja
b. Mempunyai Tanda Lulus Prakualifikasi (Tanda Daftar Rekanan) untuk
tahun kerja yang berlaku, sesuai dengan KEPPRES No.29 Tahun 1984
c. Sudah berpengalaman dan dapat menujukkan Surat Kemampuan
pengalaman kerja dalam mengerjakan pekerjaan yang sejenis.
32.3 Standart Dan Normalisasi
Semua Pekerjaan Elektrikal yang dilaksanakan dalam proyek ini harus
memenuhi / mematuhi Persyaratan Standard dari Instalasi yang berwenang
untuk itu :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
b. Standard Konstruksi / Normalisasi PLN
c. Peraturan-peraturan PLN / jawatan Keselamatan Kerja Setempat
d. Peraturan Dinas Keselamatan Kerja DEPNAKER
32.4 Pelaksanaan Kerja
a. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga ahli yang
sudah berpengalaman.
b. Pelaksana yang dianggap tidak cukup ahli / perpengalaman oleh Direksi
/ pengawas lapangan, harus segera diganti dengan orang lain setelah
mendapat persetujuan Direksi / pengawas lapangan.
c. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan lapangan kontraktor
harus meyediakan Direksi keet yang berfungsi sebagai Site Office dan
gudang peralatan / material. Direksi Keet boleh menggunakan
bangunan yang sudah ada (dipinjam / disewa) atau membuat bangunan
temporer.
d. Kontraktor harus menempatkan seorang Supervisor yang ahli,
berpengalaman dan profesional untuk masing-masing bidang yang
bertanggung jawab untuk menjadi supervisi, management proyek.
e. Tenaga kerja harus berpengalaman dan ahli dibidangnya, bila tidak
berpengalaman & ahli harus diganti. Bila tidak dihiraukan pengawas
akan mengalami tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
f. Segala sesuatu yang diperlukan guna kesempurnaan pekerjaan harus,
dilengkapi sesuai permintaan pengawas dengan biaya dibebankan
kepada kontraktor.
32.5 Bahan, Material, Peralatan
a. Bahan / material dan peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini
harus disediakan oleh kontraktor dan harus dalam keadaan baru, tanpa
cacat.
b. Semua bahan atau material dan peralatan yang akan digunakan
diusahakan produksi dalam negeri, sejauh mana bahan / material

Page | 40
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

tersebut masih memenuhi persyaratan teknis dan standard yang


ditentukan oleh proyek ini.
c. Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh bahan / barang yang
disebut dalam lingkup pekerjaan kepada Direksi / Pengawas lapangan
untuk mendapat persetujuan sebelum dipasang. Apabila hal tersebut
tidak memungkinkan, minimal brosur spesifikasi teknis harus
ditunjukan dan disetujui oleh /Direksi pengawas lapangan.
d. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan bahan / material
serta peralatan kerja (gudang) agar rapi dan aman dan memudahkan
pemeriksaan.
e. Jika bahan / material dan peralatan kerja tersebut harus melewati jalan
umum, Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran serta
mengganggu lalu lintas.
f. Direksi berhak menambah peralatan yang dipergunakan atau menolak
peralatan yang tidak memenuhi syarat.
g. Bila pelaksanaan pekerjaan telah selesai, maka kontraktor harus segera
mengeluarkan atau memindahkan peralatan tersebut. Kerusakan
akibat penggunaan peralatan kerja tersebut harus diperbaiki kembali
atas beban biaya kontraktor.
32.6 Sistem Koordinasi
a. Kontraktor elektrikal harus mengkoordinasikan pekerjaannya dengan
pekerjaan kontraktor lain (struktur & arsitektur) untuk menghindari
pekerjaan pembongkaran / pekerjaan ulang dan gangguan yang dapat
memperlambat jalannya pekerjaan.
b. Untuk memudahkan komunikasi teknis, kontraktor harus
menempatkan seorang atau lebih pemimpin lapangan berpengalaman.
Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
serta mewakili kontraktor, menerima perintah dan petunjuk Direksi /
pengawasan lapangan dan segera melaksanakannya bila diperlukan.
Pengawas lapangan dan segera melaksanakannya bila diperlukan.
c. Kontraktor diwajibkan membuat laporan berkala (harian / mingguan)
yang memberikan gambaran tentang kegiatan proyek. Misalnya :
▪ Jadwal Waktu pelaksanaan
▪ Kegiatan pelaksanaan
▪ Prestasi kegiatan fisik
▪ Catatan perintah / petunjuk Direksi / pengawas lapangan yang
disampaikan secara lisan maupun tertulis.
▪ Dan kegiatan pekerjaan yang dianggap perlu.
d. Kontraktor juga harus membuat dokumentasi pekerjaan yang berupa
foto-foto pelaksanaan pekerjaan, dibuat berwarna, minimal ukuran
postcard dan disusun dalam album. Foto-foto yang mengambarkan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan hendaknya dibuat berdasarkan
petunjuk dari Direksi dan minimal dilakukan sebanyak 4 (empat) kali
setiap peristiwa selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan
Page | 41
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

32.7 Pembobokan, Pengeboran


a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan
dalam rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya
seperti keadaan semula adalah termasuk pekerjaan pemborong
instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis
dari Direksi / pengawas.
c. Pengelas, pengeboran dan sebagainya pada kontruksi Bangunan hanya
dapat dilaksanakan setelah memperoleh ijin / persetujuan tertulis dari
Direksi / Pengawas.
32.8 Pengujian / Testing
a. Untuk mengetahui bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan
dapat berfungsi baik dan telah sesuai dengan persyaratan teknis yang
dimana, maka kontraktor diwajibkan menguji seluruh pekerjaannya
dengan standard uji masing-masing yang telah ditetapkan dalam
peraturan/spesifikasi peralatan.
b. Pengujian ini dilaksanakan dibawah pengawasan Direksi / pengawas
lapangan yang ditunjuk jadwal pelaksanan pengujian dapat diatur
seminggu sebelumnya atau atas persetujuan bersama.
c. Semua bahan yang kurang baik atau pemasangan yang kurang
sempurna yang diketahui pada saat pemeriksaan/pengujiaan harus
segera diganti dengan yang baru / disempurnakan sampai dapat
berfungsi dengan baik dan sesuai Standard Uji yang ada. Pengujian ini
antara lain berupa :
▪ Pemeriksaan Visual.
▪ Pemeriksaan pekerjaan Sambungan: Mekanis dan Listrik.
▪ Pengukuran Tahanan Isolasi dan Pertanahan.
▪ Pengujian dengan beban dalam keadaan bertegangan dan beban
penuh selama 3 malam berturut-turut (selama 36 jam).
d. Semua hasil pengujian harus dicatat dan ditanda tangani bersama.
e. Bila dalam pengujian berbeban ternyata tidak disediakan Sumber Daya
Listrik, maka kontraktor harus menyediakan Sumber Daya Listrik sendiri
berupa Genset 3 phase dengan kapasitas yang memadai.
f. Semua biaya yang diperlukan untuk pengujian ini menjadi tanggung
jawab pihak kontraktor.
g. Kontraktor diharuskan membuat Jadwal dan Prosedur pelaksanaan /
Test yang akan dilakukan.
h. Semua peralatan Test harus dalam keadaan baik dan memenuhi
Standard persyaratan Test yang ditentukan. Peralatan Test tersebut
harus disediakan oleh kontraktor.
i. Hasil Test harus dicatat dan ditanda tangani bersama oleh kontraktor,
pengawas dan pemilik proyek. Hasil Test ini baru dianggap sah / baik

Page | 42
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

apabila telah disetujui / disyahkan oleh Instansi yang berwenang (PLN,


DEPNAKER).
32.9 Persyaratan Teknis
a. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Instalasi listrik Gedung meliputi
pengadaan dan pemasangan :
▪ Komponen listrik lampu RIM TL 2x20 watt lengkap, lampu Baret
lengkap, lampu gantung lengkap, lampu SL lengkap sesuai gambar.
▪ Stop Kotak kontak 1 phase, stop kotak kontak 3 phase dan stop
kontak AC sesuai gambar
▪ Saklar tunggal & saklar ganda
▪ Instalasi baru
▪ Panel-panel listrik baru lengkap dengan komponen pengamannya.
▪ Semua material penunjang (Penggantung, penumpu, klem dll) yang
diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
b. Pengetesan seluruh Pekerjaan Instalasi sesuai persyaratan instalasi
sampai dinyatakan baik oleh Instansi setempat (PLN) secara tertulis dan
diterima dengan baik oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
c. Jenis Kabel
▪ Kabel yang digunakan untuk jaringan Distribusi Tegangan Rendah
adalah jenis dalam pipa PVC High Impact dengan dimensi sesuai
gambar.
▪ Kabel yang digunakan harus Rekomendaskan dari LMK dengan
Standard merk : JEMBO, SUPREME, atau setara.
d. Kabel harus dalam keadaan baru, tanpa cacat dan bila perlu harus ada
surat keterangan dari distributor/pabrik.
32.10 Pemasangan dan Teknis Pelaksanaan
a. Kontraktor diwajibkan mempelajari gambar Lay-Out saluran kabel
tersebut terhadap situasi lapangan. Anda diperlukan adanya perubahan
jalur karena alasan teknis, Kontraktor harus membuat gambar Shop
Drawing untuk disetujui Pengawas / Pemilik sebelum melaksanakan
pekerjaan tersebut.
b. Jalur alternatif agar dipilih route yang aman / terlindung atau sedikit
mungkin adanya bahaya kerusakan yang dapat minimpa saluran kabel
tersebut. Alternatif ini diusahakan tidak menimbulkan kerja tambah.
Kecuali dalam keadaan dimana tidak ada pilihan lain.
c. Tidak diperkenankan melakukan penyambungan di dalam tanah
ditengah perjalanan kecuali apabila panjang kabel / saluran melebihi
standard panjang yang telah ditentukan oleh pabrik, kecuali memang
ada pekerjaan penyambungan kabel.
d. Apabila terpaksa dilakukan penyambungan karena saluran lebih
panjang dari standard panjang pabrik maka system / cara

Page | 43
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

penyambungan harus dibicarakan dengan pengawas untuk


mendapatkan persetujuan.
e. Setiap ujung saluran harus diberi kelebihan panjang /sling secukupnya
untuk mengantisipasi adanya kemungkinan perubahan tempat/
pergeseran paralatan/ panel.
f. Sedikit belokan kabel harus diperhitungkan bahwa radius belokan
minimum r = 15 D, dimana D adalah diameter kabel.
g. Cara pemasangan kabel sesuai gambar yaitu : diberi pelindung alas
pasir 10 cm bagian bawah dan diatas kabel, diberi pelindung batu bata
merah atau plat beton sesuai gambar/ keperluannya.
h. Semua kabel yang masuk ke dalam bangunan tidak boleh di tanam
langsung di lantai harus melalui kabel trench / got kabel atau pipa
sparing dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah besar kabel. k.
Pengurusan ijin instalasi listrik kepada instansi yang berwenang (PLN)
merupakan Pekerjaan dan Tanggung Jawab dari Kontraktor.
32.11 Pengetesan
a. Setiap saluran kabel harus ditest Tahanan Isolasinya dengan
mengunakan alat MEGGER 10.000 volt untuk kabel Tegangan
Menengah dan MEGGER 1.000 volt untuk kabel Tegangan rendah.
b. Pengetesan dilakukan antara masing-masing inti kabelnya dengan
mantel pelindungnya phasa-phasa, phasa-netral, phasa pround dan
netral ground.
c. Hasil pengetesan tahanan isolasi yang diminta adalah minimum 100
Mega Ohm untuk tegangan menengah dan minimum 5 Mega Ohm
untuk kabel tegangan rendah.
32.12 Penyambungan / Termination
a. Kontraktor diwajibkan memasang sepatu kebel pada ujung kabel yang
akan disambungkan ke panel / peralatan, kecuali dipersyaratkan lain,
misalnya sambungan baut tanpa kabel sepatu.
b. Sepatu kabel yang dipergunakan harus sesuai dengan besarnya kabel
dan harus yang berkualitas baik, standard merk GAE atau setara.
c. Pemasangan sepatu kabel yang diperunakan tang press atau secara
hidrolis.
d. Penyambungan kabel ke terminal panel / peralatan di semua bangunan
adalah tangung jawab konraktor.
e. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik, cukup kuaterat sesuai
dengan model terminal peralatan yang terpasang.
32.13 Panel Tegangan Rendah
a. Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen
yang harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel
yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50
Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL, IEC,
VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.

Page | 44
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka


besi dan seluruhnya harus di zinchromate dan di duco 2 kali dan harus
di cat dengan cat bakar, warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh
pihak Owner. Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan master key.
c. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen
dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-
perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen dapat
mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen
lainnya.
d. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluannya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Spare
space harus disediakan seusai gambar.
e. Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna
f. Komponen panel :
Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya
harus buatan pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel
dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
Busbar
▪ Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3
busbar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding.
Besarnya busbar harus diperhitungkan dengan besar arus yang
mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan
suhu lebih besar dari 65° C. Untuk itu penampang busbar harus
sesuai ketentuan dalam PUIL.
▪ Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN,
dimana lapisan warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas
yang timbul.
▪ Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum
conduktivitas 98%, rating amper sesuai gambar.
▪ Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning
Circuit breaker
▪ Penggunaan MCCB untuk :
□ Outgoing pada PDTR
□ Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A 1
phase
□ Breaking capasity sesuai dengan gambar perencanaan.

Page | 45
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

▪ Penggunaan MCB : Outgoing pada Circiuit breaker harus dari tipe


automatic trip dengan kombinasi thermal dan instantaneouse
magnetic unit
▪ Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi
shunt trip terminal
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran
96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh
induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk
setiap jenis alat ukur). Komponen-komponen pengukuran yang dipakai:
▪ KW meter
▪ Ampermeter
▪ Voltmeter
▪ Frequency Meter Cos Phi Meter

Page | 46
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU KELURAHAN
BANGILAN

Anda mungkin juga menyukai