5. DIREKSI KEET/ LOS 5.1 Pada awal pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sudah
KERJA disiapkan bangunan sementara yang berfungsi
sebagai kantor proyek dan atau los kerja yang
dipergunakan sebagai operasional kantor dan tempat
menyimpan barang/ material, peralatan maupun
dapat digunakan sebagai los kerja bagi tempat
tinggal sementara tenaga kerja
5.2 Seluruh kelengkapan / hal lain yang diperlukan dalam
membangun dan opersional direksi keet / los kerja /
gudang adalah menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak pemborong
5.3
Untuk Kelancaran Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor wajib :
a. Menyediakan tenaga ahli yang cukup memadai
dalam jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Dalam hal ini Kontraktor wajib memasukan
identitas, nama, jabatan, keahlian masing-masing
anggota kelompok kerja pelaksanaan pekerjaan
ini.
b. Menyediakan peralatan berikut alat bantu lainnya,
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
Pelaksanaan Pekerjaan :
5.4 a. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh
keahlian sesuai dengan Ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), Gambar Kerja, Gambar dan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), serta
mengikuti petunjuk dan mengikuti keputusan
Konsultan Pengawas/Direksi.
b. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau sub
Kontraktor dalam hal ini pengadaan
bahan/material dan pemasangannya, maka
Kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu
ke Konsultan Pengawas/Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Pelaksanaan pemasangan bahan/material dan
komponen jadi keluaran pabrik yang
bersangkutan. Dalam hal ini Kontraktor tidak
dapat mengajukan “Claim“ biaya pekerjaan
tambah maupun penambahan waktu pelaksanaan.
d. Sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan dan
tiap-tiap bagian pekerjaan, Kontraktor wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja
antara pekerjaan Arsitektur, Struktur dan
Pematangan Tanah di bawah Konsultan Pengawas
/ Direksi
Pekerjaan (AANWIJZING).
Berita Acara Penunjukan.
Surat Keputusan Pemimpin Pelaksana tentang
Penunjukan Kontraktor.
Surat Perintah Kerja (SPK).
Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule)
yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan Pemberi tugas
8. PENJELASAN RKS DAN 8.1 Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja,
GAMBAR Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS); termasuk
tambahan dan perubahannya dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan yang dibantu Konsultan
Pengawas/Direksi
8.2 Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera
dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
11. TEMPAT TINGGAL 11.1 Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja
(DOMISILI) apabila terjadi hal-hal yang mendesak, Kontraktor
KONTRAKTOR dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis
alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim
Pengelola Teknis setempat dan Konsultan
Pengawas/Direksi
15. PEMERIKSAAN BAHAN 15.1 Semua bahan dan material dan komponen jadi yang
DAN KOMPONEN JADI didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam buku RKS ini
16. PEMERIKSAAN HASIL 16.1 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan
PEKERJAAN Kontraktor tetapi karena bahan/material ataupun
komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri
ditolak oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Kontraktor
Persiapan Pekerjaan
17.2 a. Izin Bangunan
Izin Bangunan secara administrasi akan
diurus oleh Pemberi Tugas dalam
pelaksanaannya izin bangunan akan diurus
oleh Kontraktor. Biaya izin bangunan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Papan Reklame
Kontraktor tidak diperkenankan
menempatkan papan reklame dalam bentuk
apapun dalam lingkungan halaman tapak
pekerjaan atau pada pagar halaman
pekerjaan.
c. Papan nama Proyek
Kontraktor diwajibkan memasang Papan
Nama Proyek atas biaya sendiri sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d. Ijin-ijin lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan, misalnya ijin pemakaian jalan,
ijin lingkungan menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana
Bekerja.
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh
Kontraktor dengan membuat sumur pompa
di tapak atau didatangkan dari luar tapak
dan disediakan pula tempat
penampungannya.
b. Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari
Lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan
Pengawas/Direksi.
c. Kontraktor harus membuat tempat
penampungan air yang senantiasa terisi
penuh untuk sarana kerja dengan kapasitas
minimal 3,5 meter kubik, dibuat dari
pasangan bata merah setengah bata dengan
spesi 1 PC : 3 pasir dan diplester, atau dari
drum-drum
d. Listrik untuk bekerja harus disediakan
Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa
pembangunan berlangsung dan pemasangan
diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Konsultan
Pengawas/Direksi
18.3
Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib
menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire
Extinguiser) lengkap dengan isinya sehingga siap
digunakan, minimal 1 buah kapasitas 5 kg.
18.4
Pekerjaan Drainase Tapak Sementara.
a. Dipersyaratkan tidak boleh ada genangan
air didalam tapak selama pekerjaan
berlangsung. Untuk itu Kontraktor wajib
membuat saluran sementara yang berfungsi
untuk pembuangan air dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan
kontur tanah yang ada di tapak.
b. Disarankan sebaiknya saluran drainase
tapak sementara sesuai dengan rencana
tapak dalam gambar kerja dokumen dan
petunjuk Konsultan Pengawas/Direksi
Persyaratan Pelaksanaan
a. Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa
pemeliharaan, Kontraktor harus mengadakan
tindakan pencegahan, baik terhadap gebangan
atau arus air yang dapat menyebabkan terjadinya
erosi. Pencegahan ini termasuk pembuatan
tanggul-tanggul, parit-parit sementara, sumur-
sumur penampung, pompa air dan tindakan yang
dapat diterapkan guna mencegah penundaan
pekerjaan termasuk pencegahan terhadap
masuknya air hujan atau air dari daerah
sekitarnya dan sebagainya
b. Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk
struktur
Pekerjaan pengupasan lapisan tanah bagian
teratas :
Pada prinsipnya, lapisan humus harus dibuang
20 cm
Tanah hasil kupasan ini hanya boleh untuk
mengurug daerah-daerah yang rendah yang
tidak akan didirikan bangunan diatasnya.
c. Bila kondisi tanah sangat jelek atau labil, maka
lapisan teratas ini harus digali sampai kedalaman
tertentu atau sampai lapisan tanah keras dan
harus diganti atau diurug dengan tanah yang baik
atau sirtu (pasir dan batu gunung).
d. Penyelidikan tanah.
Hasil penyelidikan tanah pada titik-titik yang
diperlukan (tertera pada peta) dapat dilihat pada
hasil laporan penyelididkan tanah (soil test) untuk
diteliti. Bila hasil penyelidikan ini diambil masih
belum cukup untuk menentukan kondisi tanah,
Kontraktor dapat melakukan penyelidikan atas
biaya Kontraktor.
e. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang
ditentukan dan bila ini terjadi pengurugan harus
kembali dilakukan dengan pasangan atau beton
tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
f. Pada bagian-bagian galian yang dianggap mudah
longsor, Kontraktor harus mengadakan tindakan
pencegahan dengan memasang papan-papan
pengaman atau cara lain. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi akibat gugurnya tanah dengan alasan
apapun menjadi tanggung jawab Kontraktor.
g. Pengeringan tempat kerja
Tempat kerja terutama galian pondasi harus
dalam keadaan bebas air, untuk itu Kontraktor
harus mengadakan alat-alat pengering dengan
keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah yang
dapat menjamin kelancaran pekerjaan.
h. Apabila dasar tanah galian untuk pondasi
diperlukan daya dukung lebih baik, maka dasar
galian harus dipadatkan/ditumbuk.
i. Kelebihan kedalaman galian tanah akibat hal-hal
tertentu, kontraktor harus melaksanakan
penimbunan kembali serta dipadatkan sesuai
dengan persyaratan, akibat hal ini tidak dilakukan
19.12 biaya tambahan.
j. Hasil akhir pekerjaan galian tanah pondasi harus
selalu diperiksa dahulu oleh direksi/pengawas
lapangan.
Urugan pasir
a. Urugan pasir harus dilaksanakan pada bagian-
bagian dasar/bawah pasangan pondasi batu kali
19.14 atau pondasi lainnya sesuai gambar
b. Ketebalan urugan pasir ditentukan Tebal 10 cm
untuk dibawah pondasi
c. Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah ketebalan
padat dengan cara ditimbris sambil disiram air
d. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
kotoran-kotoran/humus-humus.
a. Semen Portland
1. PC/semen : digunakan satu jenis semen Tiga
Roda yang memenuhi persyaratan dalam
peraturan Portland Cement Indonesia NI-8
atau ASTM C-150 Type I Atau Standard
Inggris BS-12.
2. Semen yang telah mengeras sebagian /
seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
3. Tempat penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga semen
bebas dari kelembaban
4. Konsultan pengawas dapat memeriksa semen
yang disimpan dalam gudang pada setiap
waktu sebelum dipergunakan.Kontraktor harus
bersedia untuk memberi bantuan yang
dibutuhkan oleh Konsultan pengawas
Pekerjaan untuk pengambilan contoh-contoh
tersebut,semen yang tidak dapat diterima
sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas,harus tidak dipergunakan/diafkir
5. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan
tersebut telah dipergunakan untuk beton,maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
untuk dibongkar, beton tersebut dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
c. Agregat/kerikil
Agregat/kerikil yang digunakan harus bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum
dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang digunakan
ukuran 2/3 cm
d. Air
1. Air yang digunakan harus air tawar yang
bersih dan tidak mengandung
minyak ,asam,garam alkalis serta bahan-
bahan organis/bahan lain yang dapat merusak
beton.
2. Apabila dipandang pertlu Pengawas dapat
meminta kepada pemborong supaya air yang
dipakai diperiksa dilaboratorium pemerisaan
bahan yang resmi atas biaya pemborong.
e. Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakaiadalah pabrikasi
Gunung Garuda atau Krakatau Steel
Cilegon dan harus dari mutu U-40 untuk baja
diameter lebih besar atau sama dengan 13
dan U-24 untuk baja diameter lebih kecil 13,
kecuali untuk diameter 19 keatas harus
menggunakan U-40 (ulir) sesuai dengan PBI
1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau
ASTM Designation A-15. dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
2. Konsultan Pengawas berhak meminta kepada
kontraktor,surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik dari semua baja tulangan beton
yang disediakan untuk persetujuan konsultan
pengawas sesuai dengan persyaratan mutu
untuk setiap bagian konstruksi seperti
tercantum dalam gambar rencana
3. Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan
minyak/lemak dan bebas dari cacat-cacat
seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia
lainnya yang dapat mengurangi/merusak daya
lekat antara baja tulangan dengan beton.
20.5
Persyaratan Teknis
Komposisi campuran beton
a. Beton dibentuk dari semen Portland/PC, pasir,
kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan; semuanya dicampur dalam
perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingg sampai didapat kekentalan
yang tepat.
b. Komposisi campuran beton dibuat dengan
perbandingan volume dengan multibeton
berdasarkan mix disain sebagai berikut :
Perbandingan Pengunaan
1PC : 3PS : 5 AgrUntuk pekerjaan beton tumbuk
rabat dan lantai kerja
Mutu beton K-175 Untuk Pekerjaan beton
bertulang: kolom praktis
Mutu beton K-300 Untuk pekerjaan beton
bertulang: sloof, kolom,
20.6 balok,plat lantai, plat dak
Beton
a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus
diatur menurut keperluan untuk menjamin beton
dengan konsistensi yang baik dan untuk
menyesuaikan variasi kandungan lembab atau
gradasi dari agregat waktu masuk dalam mesin
pengaduk (Mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton
padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau
yang menjadi kering sebelum dipasang sama
sekali tidak diperkenankan.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh
20.10 menyinggung dinding atau dasar cetakan,serta harus
mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian – bagian
konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,
maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada
masing-masing konstruksi adalah sebgai berikut :
Balok Sloof = 4,00 cm
Kolom = 3,00 cm
Balok = 2,50 cm
Pelat Dak Beton = 1,50 cm
Perlengkapan Mengaduk
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan
20.12 perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari
masing-masing bahan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
pengerjaannya selalu harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Mengaduk :
Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari
20.13
32o C dan tidak kurang dari 4,50 C. Bila suhu dari
Beton yang dituang berada antara 270 C dan 320
C,beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk
kemudian langsung dicor. Bila beton dicor pada
waktu iklim sedemikian rupa,sehingga suhu dari
beton melebihi 320 C,sebagai yang ditetapkan oleh
konsultan pengawas,kontraktor harus mengambil
langkah – langkah yang efektif,upamanya
mendinginkan agregat,mencampur dengan es dan
mengecor pada waktu malam hari bila perlu,untuk
mempertahankan suhu beton,waktu dicor pada
suhu dibawah 320 C.
Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran
20.14
yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang
dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan
dimulai. Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat
mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak
dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor
harus dengan segera mengambil bentuk yang diafkir
dan menggantinya atas biaya sendiri.
Konstruksi Cetakan:
Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk
20.15 pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga
beton dengan komposisi dan kekentalan yang
diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan,tanpa
adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang
menyebabkan perubahan nilai slump.
Pengecoran :
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan
cetakan,ukuran dan letak baja tulangan beton
sesuai gambar rencana/pelaksanaan,pemasangan
sparing-sparing instalasi,penyokong,pengikat dan
lain-lainnya selesai dikerjakan.sebelum
pengecoran dimulai permukaan – permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran harus
sudah disetujui oleh konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua
permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air yang
tergenang,reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang
menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor
harus dibasahi dengan merata sehingga
kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih
dari 2 meter,semua penuangan beton harus selalu
lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50 cm.Konsultan pengawas berhak untuk
mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran
dengan tebal 50 cm,tidak dapat memenuhi
spesifikasi ini.
d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama
hujan deras berlangsung sehingga spesikasi
mortar terpisah dari agregat kasar. Selama
hujan,air semen atau spesi tidak boleh
Perawatan ( Curing )
20.17 a. Semua beton harus dirawat dengan air seperti
ditentukan di bawah ini atau disemprot dengan
curing Agent ANTISOLS merk SIKA.Konsultan
pengawas berhak menentukan cara perawatan
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap
20.18 kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir
oleh Konsultan Pengawas.
Perbaikan Permukaan Beton :
a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan
beton yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan,atau tidak tercetak menurut gambar
atau diluar garis permukaan,atau ternyata ada
permukaan yang rusak,hal itu dianggap tidak
sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang
dan diganti oleh kontraktor atas bebannya sendiri.
Kecuali bila konsultan pengawas memberikan
izinnya untuk menambal tempat yang rusak,dalam
hal mana penambalan harus dikerjakan seperti
yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan
perbaikan adalah yang terdiri dari sarang
kerikil,kerusakan-kerusakan karena
cetakan,lobang-lobang karena keropos,ketidak
rataan / pembengkakan harus dibuang dengan
pemahatan atau dengan batu gerinda.Sarang
kerikil dan beton lainnya harus dipahat,lobang-
lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam
dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan
terikat ditempatnya. Semua lobang harus terus
menerus dibasahi selama 24 jam sebelum
dicor,dan seterusnya disempurnakan.
c. Jika menurut Konsultan pengawas, hal-hal tidak
sempurna pada bagian bangunan yang akan
terlihat jika dengan penambalan saja akan
menghasilkan sebidang dinding yang tidak
memuaskan kelihatannya, kontraktor wajib untuk
menutupi seluruh dinding ( dengan spesi Plesteran
1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi
1cm,demikian juga pada dinding yang berbatasan
( yang bersambungan) sesuai dengan instruksi
dari konsultan pengawas. Perlu diperhatikan untuk
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
Persyaratan Bahan
a. Semen
b.Pasir Beton
c. Koral/Kerikil Beton
d.Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang
bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,minyak
garam alkalis, asam yang dapat merusak
beton.Apabila diperlukan ,direksi dapat meminta
kepada pemborong untuk memeriksakan air yang
akan digunakan ke laboratorium pemeriksaan yang
resmi dan sah atas biaya pemborong.
e. Baja Tulangan
23.2 Adukan
Adukan untuk pemasangan keramik lantai adalah :
Pelaksanaan Pekerjaan
23.3
a. Seluruh rongga dan bagian belakang granit
harus berisi dengan adukan pada waktu
pemasangan. Bila ada pemotongan tidak
boleh kurang dari setengah ukuran granit.
b. Pada sisi yang perbatasan dengan saluran di
buat pasangan pembatas terbuat dari
pasangan bata daerah dengan adukan 1 PC :
5 Ps, Diplester pada bagian yang terlihat,
kemudian di aci.
c. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/
Waterpasss, siar yang tidak lurus/berombak,
retak dan cacat lainya, harus dibongkar dan
diperbaiki atas biaya pemborong.
25.2 Bahan
a. Kaca bening
Kaca polos (clear float glass) yang dipakai
adalah buatan dalam negeri dengan ketebalan
5 mm dan 12 mm disesuaikan dengan yang
ada pada gambar . Bahan kaca harus utuh
dan jernih, tidak boleh bergelombang,
berbintik atau cacat lainya. Kaca 5 mm dan 10
mm ASAHIMAS/PANASAP
25.3 Pelaksanaan
a. Semua jenis kaca yang dipasang pada kusen
alumunium harus diberi list kaca yang kuat
dan rapat dengan bahan list karet atau sielent
yang bermutu baik.
b. Semua kaca yang telah terpasang harus
dijaga agar tidak terganggu dan dikotori
akibat pekerjaan lain yang masih
dilaksanakan. Kaca yang pecah atau retak
atau tergores harus diganti. Semua kaca
terpasang harus dibersihkan sebaik-baiknya
dengan hati-hati.
26.2 Bahan
a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku spesifikasi ini.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan
untuk mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela
disesuaikan dengan jenis bahan pintu dengan
menggunakan merk Dekson, Griff, atau
Alpha
Bahan :
- Lever handle
- Body kunci+cylinder
- Engsel pintu
- Door closer
- Flust Bolt
- Engsel casement
- Rambucis
Bahan
29.2
Persyaratan Bahan :
a. Spandeck Metal merk Cahayadex, Union Metal,
Majadeck
Jenis : Spandeck Metal
Bahan : Seng Plat
Tebal : 0,4 mm
Warna : Ditentukan kemudian
29.3
Persyaratan Pelaksanaan
Sebelum penutup dipasang, pemborong harus
memeriksa apakah permukaan atas semua gording
atau rangka sudah satu bidang, jika perlu dengan
mengganjal atau menyetel bagian-bagian ini terhadap
rangka penumpunya.
Spandeck yang digunakan dengan ketebalan 3 - 4
m
Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan dalam standard dan normalisasi
di indonesia dan atau sesuai dengan
spesifikasi pembuat.
b. Pabrik dan penyedia jasa konstruksi harus
member jaminan minimal selama 5 (lima)
tahun terhitung dari waktu penyerahan atas
semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan
cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat
lainya.
Persyaratan bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap
udara dan garam. Product cat:
- Cat tembok, beton exterior digunakan cat
Dulux ICI Weathershield, Catylac, atau
Vinylex. Khusus cat dinding, bagian dalam
interior mengunakan cat Dulux ICI, Catylac,
atau Vinylex.
- Cat plafond mengunakan cat sekualitas Dulux
ICI, Catylac, atau Vinylex.
- Cat kayu menggunakan cat sekualitas Avian
b. Bahan Didatangkan langsung dari pabrik.
Tiba di tapak/site konstruksi harus masih
tersegel baik dalam kemasanya yang tidak
cacat, serta disetujui pengawas lapangan.
Persyaratan Teknis
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak
Persyaratan Pelaksanaan
a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui konsultan
pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan
kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang
kurang menutupi atau lepas, sebagaimana
ditunjukan oleh konsultan pengawas. Biaya
untuk hal ini ditanggung kontraktor tidak
dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah.
b. Pekerjaan pengecatan dinding, plafond dan
beton
1. Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh
permukaan harus dibersihkan dari debu,
lemak, kotoran atau noda lain, bekas cat
yang terkelupas dan dalam kondisi kering.
2. Untuk meratakan permukaan dinding atau
beton digunakan plamur tembok sampai
rata, kemudian dihaliskan dengan amplas
dan dibersihkan dari debu. Dan khusus
untuk pengecatan dinding bagian luar
untuk meratakanya tanpa menggunakan
plamur, cukup dengan menghaluskan
dengan amplas saja.
3. Pengecatan dilakukan berulang-ulang
sampai 9 (tiga) lapisan. Pengecatan
lapisan pertama dan lapisan berikutnya
harus diberi jarak waktu 24 jam agar
cukup kering dan meresap pada bagian
pengecatan.
4. Untuk pengecatan langit-langit karena
sulit dijangkau dengan kuas dapat
menggunakan rolled. Pengecatan langit-
langit yang ditentukan dengan pengecatan
jamsetone harus mengunakan mesin
compressor.
CV. Rajaya Rekayasa RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
TEKNIS
Pembangunan SSB Si Jalak