Anda di halaman 1dari 18

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN


PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan Pembangunan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Pekerjaan : Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T 150 M2
2. Lokasi : Kabupaten Biak Numfor.
b. Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga kerja serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pelaksanaan Pekerjaan dan Gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek
ini.
c. Kontraktor/Pelaksana menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,
serta Kontraktor / Pelaksana menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
bebas dari cacat teknis serta sesuai dengan dokumen kontrak.
d. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana
sepenuhnya.

PASAL 2
PENJELASAN GAMBAR – GAMBAR

2.1. Semua ukuran-ukuran harus sesuai dengan yang tercantum pada Gambar Bestek dan Gambar-
gambar detail serta yang dinyatakan dalam Bestek ini.

2.2. Jika Ada Perbedaan Volume antara RAB dan Gambar, maka Kontroktor Segera Menyurat Kepada
Owner untuk dilakukan Pemeriksaan.

2.3. Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkan untuk mempelajari secara teliti, baik gambar maupun syarat-syarat pada Dokumen
Pengadaan (Pelelangan) ini untuk meyakinkan diri bahwa benar-benar tidak terdapat lagi
ketidakjelasan perbedaan ukuran-ukuran, perbedaan antar gambar-gambar serta kejanggalan atau
kekeliruan lainnya.
Apabila terdapat ketidak cocokan, perbedaan atau kejanggalan antar gambar-gambar yang satu
dengan lainnya, maupun antar gambar-gambar dengan Dokumen Pengadaan (Pelelangan), maka
kontraktor diwajibkan melaporkan hal-hal tersebut kepada Konsulatan Pengawas secara tertulis
untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan secepatnya. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat
dijadikan alasan oleh Kontraktor/Pelaksana untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 1


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

2.4. Mengingat setiap kesalahan maupun kelalaian dan ketidaktelitian dalam melaksanakan satu bagian
pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka ketelitian pelaksanaan mutlak serta
mendapat perhatian pertama. Kelalaian terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan dibongkarnya
suatu hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, yang mengakibatkan suatu kerugian bagi
kontraktor.

2.5. Yang dimaksud dengan pekerjaan dalam uraian ini adalah segala hal yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan dan mengikuti gambar-gambar perencanaan serta penjelasan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini termasuk didalamnya
pengadaan bahan-bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan yang diperlukan serta sarana lainnya,
sehingga maksud dan tujuan terwujud sesuai dengan rencana.

2.6. Kontraktor/Pelaksana tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengelola Teknis. Bila hal tersebut terjadi,
segala akibat yang akan menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana baik dari segi biaya maupun
waktu.

PASAL 3
SITUASI/ PENEMPATAN BANGUNAN

3.1. Penempatan gedung disesuaikan dengan Gambar Situasi yang ada atau menurut petunjuk
pengawas lapangan/Pihak User/Pihak Pemilik Proyek).
3.2. Penentuan titik Kerja dapat dilihat dari Koordinat yang ada Digambar rencana, sehingga dapat
menjadi acuan untuk penentuan posisi bangunan
3.3. Kelalaian dan ketidaktelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim.
3.4. Pekerjaan pemasangan bowplank harus mendapatkan persetujuan pengawas atau dari pihak
direksi.

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN

4.1. Membuat Gudang, bangsal kerja dan Direksi Keet


a. Gudang material harus baik, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan dipergunakan tidak
rusak karena hujan, panas dan lain-lain.
b. Bahan untuk pembuatan gudang dipergunakan kayu Matoa dan dinding tripleks berkualitas
baik.
c. Lokasi gudang harus disetujui Pengguna barang/jasa/Konsultan Pengawas.
d. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja serta tempat simpan bahan bakar tidak
boleh kurang dari volume RAB dan disesuai dengan kebutuhan pemborong dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran.

4.2. Papan Nama Pekerjaan


a. Kontraktor wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku dengan
persetujuan Direksi Lapangan, segala biaya yang keluar dari pekerjaan ini menjadi
tanggungjawab Kontraktor/Pelaksana

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 2


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

b. Ukuran papan nama pekerjaan 200 x 100 cm dilapisi seng dengan konstruksi dari kayu besi 5/10
dan papan tebal 2 cm atau multiplek 12 mm setinggi 250 cm yang isinya sesuai dengan petunjuk
direksi lapangan
c. Papan nama dipasang pada tempat yang jelas dan mudah dibaca.
d. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus melakukan Pembersihan, pengukuran dari existing
yang ada dan membuat patok-patok dan pemasangan bouwplank.

4.3. Listrik dan Air Kerja


Penyediaan listrik dan air keda untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungjawab
Kontraktor.

4.4. Alat-alat kerja/alat-alat bantu


Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja sendiri untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan,
misalnya beton molen, vibrator dan alat-alat lainnya yang dinyatakan perlu oleh pengguna
barang/jasa.

4.5. Kesejahteraan Pekerja


a. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan / P3K di tempat pekerjaan / lokasi proyek.
b. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kecelakaan yang mungkin terjadi serta
atas biaya pengobatannya dan jaminan sosial lainnya bagi para pekerja proyek tersebut.
c. Kontraktor harus menyediakan air minum yang cukup dan membuat MCK darurat yang tertutup
di lokasi proyek untuk para pekerja.

4.6. Laporan Mingguan dan Pemotretan.


Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan.
Laporan Mingguan
1. Adalah laporan berkala mingguan yang berisikan garis-garis besar dari apa saja yang telah
dicatat / dilaporkan dalam laporan harian, misal jumlah atau persentasi pekerjaan yang telah
dikerjakan maupun rencana kerja minggu berikutnya.
2. Laporan Mingguan dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas.
3. Untuk melengkapi laporan maupun dokumentasi secara visual, maka Kontraktor harus
mengadakan pemotretan bagian-bagian pekerjaan / bangunan yang sedang dalam
pelaksanaan.
4. Kuantitas dan arah pemotretan serta beberapa set foto tersebut harus dicetak berdasarkan
kebutuhan maupun tahapan pada angsuran pembayaran. Foto / gambar harus dicetak di atas
kertas Fhoto mengkilap dan berwarna ukuran 3 R.

4.7. Pengamanan
a. Setelah Kontraktor mendapatkan batas-batas daerah kerja dan lain-lain sebagaimana yang telah
diuraikan dalam pasal-pasal sebelumnya maka kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
sesuatu yang ada didaerahnya antara lain :
1. Kerusakan yang timbul akibat kelalaian / kecerobohan yang disengaja atau tidak sengaja.
2. Penggunaan sesuatu yang salah atau keliru (bahan alat-alat dll).
3. Kehilangan-kehilangan bagian atau barang yang berada di daerahnya yang telah atau belum
diserahkan kepadanya oleh pihak lain, bagian atau barang tersebut antara lain bahan, alat
dan lain-lain lagi.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 3


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

b. Terhadap semua kejadian yang terjadi telah dinyatakan di atas Kontraktor harus melaporkan
kepada Pengawas dalam waktu 1 x 24 jam untuk diteliti dan diselesaikan persoalannya lebih
lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas, Kontraktor diizinkan untuk mengadakan
Komando Pengamanan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Setempat disertai prasarana
penunjang antara lain penerangan malam dan lain sebagainya atas beban biaya sendiri.
d. Terhadap segala kerusakan dan kehilangan sesuatu, harus dapat diselesaikan bersama-sama
dengan Pengawas dan Keamanan Proyek setempat.
e. Kontraktor juga bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan atau kehilangan-kehilangan yang
timbul akibat Overmacht (malapetaka alam atau tekanan-tekanan lain), yang nyata atau hasil
pemeriksaan, pengusutan dan penyelidikan dianggap sebagai Force Majeure.

PASAL 5
PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN

5.1. Lingkup Pekerjaan


a. Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan, alat-alat dan tenaga kerja.
Pekerjaan ini mencakup peggalian, penanganan ataupun pembuangan yang pada umumnya
diperlukan untuk pembuatan selokan, saluran air, pondasi ataupun struktur lainnya.
b. Penentuan Posisi Galian
c. Galian Tanah

5.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Penentuan Posisi Galian
Pelaksana harus menentukan posisi / lokasi tempat galian dengan tepat, kemudian sebelum
digali harus mendapatkan persetujuan Pengawas, hal ini untuk menghindari terjadinya salah
gali, sehingga harus diurug yang memerlukan persyaratan tersendiri.
b. Galian Tanah
1. Semua pekerjaan penggalian harus didasarkan pada panjang, lebar, kedalaman dan
kemiringan sesuai rencana dan pertimbangan kemudahan pengerjaan.
2. Selama masa pekerjaan galian, lereng harus diusahakan tetap stabil yang mampu menahan
pekerjaan disekitarnya.
3. Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan seluruh
material yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan (pompa).
4. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar atau ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
5. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap material di
bawah dan di luar batas galian.
6. Dimana material yang terbuka dalam keadaan lepas atau tanah gambut atau material
lainnya yang tak memenuhi dalam pendapat Konsultan Pengawas, maka material tersebut
harus dipadatkan dengan benar atau seluruhnya dibuang dan diganti dengan timbunan yang
memenuhi syarat, sebagaimana diperintahkan Konsultan Pengawas.
7. Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan proyek
dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau urugan
kembali.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 4


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

8. Material galian yang mengandung tanah organis tinggi, sejumlah besar akar atau benda
tetumbuhan lain dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat Konsultan Pengawas
akan menyulitkan pemadatan dari material pelapisan atau yang mengakibatkan terjadi
kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan tidak memenuhi
untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
9. Jika galian telah mencapai kedalaman sesuai gambar rencana, ternyata tanah dasar galian
menunjukkan hal-hal yang meragukan, maka pelaksana harus meminta petunjuk
Pengawas/Direksi Lapangan.

PASAL 6
URUGAN / TIMBUNAN TANAH

6.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan, alat-alat dan tenaga kerja. Pekerjaan
ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan
berbutir yang disetujui untuk konstruksi urugan antara lain pada pekerjaan :
1. Pengurugan tanah pada bekas galian pondasi.
2. Pengurugan Karang pada pekerjaan peninggian elevasi lantai.
3. Urugan pasir dibawah pondasi dan lantai.

6.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Bahan urugan harus bersih dari tunas tumbuhan, sampah atau kotoran. Untuk tanah urug dapat
menggunakan tanah bekas galian atau jika tidak mencukupi dapat didatangkan tanah dari luar
dengan syarat mendapat persetujuan tertulis sebelumnya dari Pengawas.
b. Urugan untuk peninggian elevasi bangunan digunakan material karang urug
c. Penimbunan tanah/karang Urugan harus dipadatkan setiap ketebalan 20 cm
d. Tanah yang ditimbun harus padat dan datar.

6.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum pemasangan urugan pada suatu tempat. seluruh bahan yang tidak memenuhi harus
telah dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
b. Bila urugan akan dibangun pada tepi bukit atau ditempatkan pada timbunan yang ada atau yang
baru dibangun, maka lereng yang ada harus digali untuk membentuk teras dengan lebar cukup
untuk memungkinkan pemadatan dengan peralatan sewaktu urugan dipasang dalam lapis
horizontal.
c. Urugan harus dibawa ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar merata. Bila lebih dari
satu lapis akan dipasang, maka lapis tersebut sedapat mungkin harus dibuat sama tebalnya.
d. Urugan tanah umumnya harus diangkut langsung dari lokasi sumber material ketempat
permukaan yang telah dipersiapkan sewaktu cuaca kering dan disebar. Penimbunan stok tanah
urug tidak diperbolehkan, terutama selama musim hujan.
e. Pemadatan langsung setelah pemasangan dan penghamparan urugan masing-masing lapis harus
dipadatkan benar-benar dengan peralatan pemadat yang memadai yang disetujui Konsultan
pengawas.
f. Pemadatan dari urugan tanah harus dilaksanakan hanya bila kadar air dari material berada
dalam rentang kurang dari 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimum.
g. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan tetap kering sebelum dan selama pekerjaan
pemasangan dan pemadatan berlangsung.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 5


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

h. Kontraktor harus menjamin di tempat kerja tersedia air yang cukup untuk pengendalian
kelembaban timbunan selama operasi pemasangan dan pemadatan.
i. Urugan akhir yang tidak memenuhi atau disetujui harus diperbaiki.
j. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain setelah dipadatkan
biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asal sifat material masih memenuhi syarat.

PASAL 7
PEKERJAAN PONDASI
7.1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan pondasi batu kali/gunung/belah yang dimaksud adalah meliputi :
1. Adukan 1 pc : 3 ps untuk pasangan pondasi.
2. Aanstamping (pasangan batu kosong)
3. Pondasi Plat setempat beton bertulang
b. Pekerjaan ini harus mencakup pembangunan dari struktur yang ditunjukkan pada gambar.
Pekerjaan harus meliputi pengadaan seluruh material, galian, penyiapan pondasi dan seluruh
pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar.
c. Pasangan batu ini digunakan untuk konstruksi pondasi batu gunung/karang.

7.2. Persyaratan bahan-bahan


a. Batu kali
1. Batu harus bersih, keras, tanpa alur atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila
perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
2. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi persyaratan
yang diuraikan dalam pasal beton bertulang.
b. Semen portland / PC
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement Tipe I dan merupakan
hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya ridak dibenarkan
untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan
syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen
tersebut di lokasi pekerjaan.
c. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan.
d. Adukan
Adukan harus merupakan campuran antara semen dengan pasir.

7.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pemasangan Batu
1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran- pengukuran untuk as-as
pondasi sesuai dengan gambar konstruksi.
2. Landasan dari adukan segar yang paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian
harus diambil untuk menghindarkan pengelompokan dan batu yang berukuran sama.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 6


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

3. Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok, dari batu yang terpasang.
4. Pemasangan batu kali untuk pondasi harus diberi dasar pasir setebal 5 cm, disiram air
hingga padat. Batu kali harus bersih dari kotoran dan tanah, ukuran sisi maksimum 30 cm
dan pemasangan harus bersilang. Semua permukaan bagian dalam harus terisi adukan
(mortar) sesuai dengan campuran yang digunakan, lubang antar batu yang besar harus diisi
dengan batu yang lebih kecil, sehingga tidak ada rongga di dalam pasangan.
5. Pengurugan dengan tanah harus menunggu pasangan pondasi benar-benar kering dan
dilakukan setelah mendapat ijin dari Pengawas.
b. Penempatan adukan
1. Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan secara menyeluruh dibasahi, cukup
waktu untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan
menerima masing-masing batu juga harus dibasahkan dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi dari batu ke batu yang sedang dipasang.
2. Tebal dari adukan, landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm - 5 cm dan harus
minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh rongga antara batu yang dipasang.
3. Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah dibatasi
sehingga batu hanya dipasang pada adukan semen yang makin mengeras. Bila batu menjadi
longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka harus dibongkar, dan
adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan adukan segar.
c. Pondasi Plat Setempat
Setelah pasir urug diberi lantai kerja dengan adukan 1 PC : 2 PS :3 KR. Kemudian dilanjut
dengan pemasangan pondasi plat setempat beton bertulang bentuk dan pembesian sesuai
dengan gambar dan petunjuk pengawas.

PASAL 8
PEKERJAAN BETON
8.1. Bahan :
a. Semen
1. Digunakan semen yang ada di pasaran Kabupaten Biak Numfor
2. Pada saat penyimpanan sebelum digunakan harus disimpan di dalam ruangan yang
berventilasi baik dan dialas setinggi 30 cm dari lantai serta tidak boleh ditumpuk lebih dari
10 sak.
b. Agregat ( pasir dan kerikil Kali )
1. Digunakan kerikil kali dengan ukuran butiran 1-2 s/d 2-3 cm, bebas dari kotoran.
2. Agrerat tersebut disimpan pada tempat yang rata dan padat, bersih dan kering serta bebas
dari pengotoran.
c. Air untuk campuran dan pemeliharaan beton, harus bersih dan tidak mengandung zat zat yang
dapat merusak beton dan mendapat persetujuan direksi / pengawas lapangan.
d. Baja Tulangan
1. Besi yang digunakan sesuai dimensi yang tertera dalam gambar dan merupakan besi yang
stabil dan ada di pasaran Kabupaten Biak Numfor.
2. Penggantian dimensi / ukuran dari yang tertera dalam gambar hanya diperkenankan atas
persetujuan Pengawas/Direksi lapangan. Semua biaya yang diakibatkan oleh penggantian
tersebut menjadi resiko kontraktor.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 7


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

3. Apabila disimpan, harus pada tempat yang bebas dari air (tidak lembab), dipisahkan sesuai
dengan diameter dan terlindung dari lemak dan zat lainnya yang dapat mengakibatkan
karat.

8.2. Syarat Pelaksanaan


a. Untuk setiap pencampuran material beton harus dibuatkan takaran berupa kotak takaran yang
volume / isi bersih takaran masing – masing bahan (semen, pasir, & kerikil ) sama besar.
b. Untuk penggunaan air campuran beton harus mencapai ketentuan sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.
8.3. Penulangan
a. Pembuatan tulangan untuk batang – batang yang lurus atau dibengkokkan, sambungan kait dan
pembuatan lengkung disesuaikan dengan petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi Pengawas.
b. Pemasangan tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan
bentuk dan tempat selama pengecoran berlangsung.
c. Besi beton yang digunakan sebelum dipasang/ dikerjakan harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi Lapangan.
d. Aturan pemasangan lain mengikuti peraturan/ standarisasi yang berlaku.

8.4. Bekesting.
Ukuran / dimensi acuan sesuai gambar, terbuat dari papan kayu bekesting yang cukup kering dan
rata serta tebal tidak kurang dari 2 cm.

8.5. Pengecoran.
a. Pengadukan beton harus dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (molen) atau
dengan cara manual tetapi dengan sistim pengadaukan yang benar – benar homogen
b. Untuk mencegah ganguan cuaca, dianjurkan agar menyediakan tenda –tenda penutup plastik
secukupnya sehingga jalannya pekerjaan pengecoran tetap lancar.
c. Penggunaan aditive (zat tambahan) untuk tujuan mempercepat pengerasan pengecoran
(pengikat awal) dapat dilakukan tanpa mengurangi mutu dan harus disetujui oleh Perencana
/Konsultan Pengawas dan semua penambahan bahan maupun biaya merupakan beban
kontraktor.
8.6. Komposisi campuran beton
Semua beton yang bertulang menggunakan campuran 1 pc : 2 psr : 3 kerikil sebelum
dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi / pengawas lapangan.

PASAL 9
PEKERJAAN PASANGAN BATU TELA

9.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan
pasangan batu tela seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-benar
mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan
persyaratan ini.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 8


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

9.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Batu Tela yang digunakan harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan tegak lurus, bidang-
bidang sisinya harus rata dan tidak menunjukkan adanya retak-retak. Batu telah yang digunakan
ukurannya harus sejenis dan seragam.
b. Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement Tipe I dan merupakan
hasil produksi dalam negeri dan dijual di Kabupaten Biak Numfor. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari
tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai
dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.
d. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
e. Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.

9.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua dinding bangunan dipasang ½ (setengah batu tela) yang diperkuat dengan kolom praktis
11/11 cm beton bertulang dan Kolom 20/20, yang jarak peletakannya sesuai dengan gambar
kerja.
b. Batu tela yang dipakai adalah jenis yang berkualitas baik.
c. Untuk pasangan dinding batu tela dipakai adukan 1 pc : 4 ps dan Untuk Pasangan Dinding
Saluran Keliling meneggunakan pasangan dinding batu tela 1pc : 4ps dan Campuran 1PC : 2PC
sebagai transram setinggi disesuaikan dengan Gambar rencana
d. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 10
PEKERJAAN PLESTERAN

10.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan
plesteran seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-benar mengikuti
garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan
ini.

10.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement Tipe I dan merupakan
hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya ridak dibenarkan
untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan
syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen
tersebut di lokasi pekerjaan.
b. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
c. Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 9


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

10.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.
b. Untuk pekerjaan plesteran dinding batu tela dipergunakan adukan 1 pc : 4 ps dan untuk dinding
transram menggunakan adukan 1pc : 4ps
c. Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 4 ps, setelah dipermukaan beton yang akan
diplester dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.
d. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata, tegak
lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya dengan
digosok sampai licin.
e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI / KERAMIK
11.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan
lantai dan keramik seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-benar
mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan
persyaratan ini.

11.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Untuk lantai ruangan dipergunakan jenis keramik Polos ukuran 40x40 cm dengan warna harus
dikonsultasikan dengan Pengawas lapangan atau Pemilik Proyek
b. Untuk lantai Rabat menggunakan Jenis keramik berpola Kasar ukuran 40x40 dengan model dan
pola harus disetuji Pemilik Proyek/Konsultan Pengawas.
c. Lantai KM/WC dipergunakan jenis lantai keramik anti slip ukuran 25x25 cm dan untuk dinding
KM/WC dipergunakan jenis keramik Polos ukuran 25x40 cm.
d. Bahan perekat untuk pekerjaan ini adalah acian Portland Cement biasa yang disetujui oleh
Pengawas.
e. Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh ubin keramik yang akan
dipakainya kepada Pengawas/Pengelola Teknis untuk mendapatkan persetujuan.

11.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Persetujuan, sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan grouting-nya.
b. Sebelum pemasangan lantai keramik di lantai dasar dimulai, kontraktor wajib memeriksa
lapisan dasarnya terutama pemadatan tanah serta pembuatan lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5
tebal 7 cm.
c. Untuk semua pasangan lantai menggunakan adukan 1 pc : 4 ps kecuali untuk ruang dan dinding
KM/WC menggunakan adukan 1 pc : 2 ps.
d. Pengisi celah antar ubin, digunakan acian Portland Cement sesuai dengan warna ubin yang
dipasang atau warna lain atas persetujuan Pengawas/Perencana.
e. Kontraktor harus melindungi keramik yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 10


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

f. Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan lantai dalam keadaan bersih dari
kotoran yang menempel pada muka lantai.
g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 12
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

12.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan Jalusi, seperti yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar.
c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela, Jalusi dan
Pekerjaan Kaca.

12.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Terbuat dari bahan Kayu Kelas I atau Kayu besi Ukuran 6/12 cm sesuai dengan gambar kerja.
b. Ukuran Kayu 6/12 cm adalah ukuran saat terpasang
c. Warna finishing disesuaikan dengan gambar Perencana/Pihak User.

PASAL 13
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI

13.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan
alat penggantung dan kunci seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar
dan persyaratan ini.

13.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Untuk engsel pintu Ukuran 4” dan jendela Ukuran 3” dipakai engsel type nylon ring yang
berkualitas baik dan semutu, dipasang sebanyak 2 buah untuk setiap daun pintu dan 2 buah
untuk setiap daun jendela, dengan ukuran sebagai berikut :
b. Seluruh pintu-pintu dipasang kunci tanam 2 Slaag yang berkualitas baik semutu merk Union 2
kali putar (besar).
c. Setiap daun jendela dipasang Grendel dan dipasang kait angin / penahan bukaan yang
berkualitas baik dan tidak mudah rusak
d. Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh kunci, alat penggantung dan perlengkapan
lainnya yang akan digunakan. Setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengawas/Perencana/Pengelola Teknis.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 11


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

13.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik yang pengerjaannya telah
disetujui oleh Pengelola Teknis.
b. Pelaksanaan pemasangan harus memperhatikan secara teliti gambar kerja atau syarat-syarat
yang ada.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik dan diuji terlebih dahulu keberfungsiannya.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas

PASAL 14
PEKERJAAN KACA

14.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan
semua pekerjaan kaca seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-benar
mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan
persyaratan ini.

14.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Jenis kaca yang dipergunakan disesuaikan dengan gambar perencanaan yang semutu dengan
ketebalan 5 mm jenis kaca bening polos dan Juga Kaca Tempered 12 mm untuk Pintu Kaca
b. Kontraktor harus memberikan contoh bahan, brosur serta data teknis kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.

14.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua list kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada sponning agar diberi dempul.
b. Mengingat sifat kaca akan memuai pada saat terkena sinar matahari, maka dalam pelaksanaan
pemasangan agar diberi jarak antara list dengan kaca beberapa milimeter.
c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 15
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

15.1. Lingkup Pekerjan


Perkerjaan penutup atap yang dimaksud adalah pekerjaan rangka atap dan pemasangan penutup
atap zincalume 0.30 mm yang dipasang dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar.

14.4. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Untuk pekerjaan rangka atap menggunakan bahan Kayu Kelas I untuk Kuda-kuda dan Kayu
Kelas II untuk gordeng dan sebagainya.
b. Bahan penutup atap yang digunakan adalah Atap zincalume dengan warna harus mendapat
persetujuan dari Pemilik Proyek
c. Kontraktor harus memberikan contoh bahan, brosur serta data teknis kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 12


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

d. Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara sedemikian rupa sehingga
bahan atap terhindar dari lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.

14.5. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Dalam pemasangan penutup atap harus diperhatikan benar-benar dan dipasang sedemikian
rupa agar jangan sampai terlihat bergelombang dan alurnya tidak lurus, yang mengakibatkan
kelihatan tidak estetika.
b. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya telah disetujui oleh
Pengawas, diantaranya rangka atap, pekerjaan gording dan lain-lain.
c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 16
PEKERJAAN PLAFOND

16.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan
semua pekerjaan plafond seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar
dan persyaratan ini.

16.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Material rangka plafond yang digunakan adalah Besi Hollow Ukuran 40x40x0,6mm dan Hollow
40x20x0,6mm sebagai penggantung
b. Penutup Plafond menggunakan Gypsumboard tebal 9 mm.
c. Pelaksana harus menyerahkan contoh material, baik Gypsumboard maupun rangka plafond
kepada pengawas.
d. Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari genangan
air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan.

16.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pemasangan rangka plafond harus rata sehingga tidak menimbulkan permukaan plafond
menjadi bergelombang dan mengganggu estetika.
b. Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit-langit tidak
merusak lantai ataupun pekerjaan – pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit hanya boleh
dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.
c. Pelaksana harus membuat lobang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang sudah
mendapat persetujuan Pengawas / Pengelola Teknis.
d. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak dan ukuran sesuai dengan gambar kerja
dan syarat-syarat yang ditentukan.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 13


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

PASAL 17
PEKERJAAN PENGECATAN

17.1. Lingkup Pekerjaan.


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan
semua pekerjaan pengecatan seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan harus bernar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentukbentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar
dan persyaratan ini.

17.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Cat yang digunakan di sini adalah cat kapur untuk cat dinding.
b. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan.
1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.
2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicamtupengawasan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis (dari dasar s/d lapisan akhir).
3. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas.
4. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan kepada
pemberi tugas.
5. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencamtukan dengan jelas identitas
cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas.

17.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan Cat Dinding.
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dinding
bangunan dan finishing / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2. Untuk dinding-dinding luar (exterior walls) bangunan digunakan cat untuk exterior.
3. Untuk dinding-dinding dalam (interior walls) bangunan digunakan cat untuk interior.
4. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak–retak
dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Pengawas.
5. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
6. 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna kemudian dibersihkan dengan bulu ayam
sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan menggunakan Roller.
7. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 3 lapis sebagai berikut :
1. Lapisan I , encer (tambahan 20 % air).
2. Lapisan II , kental.
3. Lapisan III encer.
8. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
b. Pekerjaan Cat Langit-Langit
Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit tripleks 4 mm atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 14


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

PASAL 18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

18.1. Lingkup Pekerjaan


a. Mengurus permintaan daya listrik dan proses daya penyambungan listrik sehingga dapat
digunakan oleh pemilik bangunan
b. Pemasangan kabel Listrik
c. Pemasangan box panel Limit
d. Pemasangan instalasi titik cahaya, stop kontak serta saklar
e. Dan Pemasangan Grounding

18.2. Persyaratan Bahan-Bahan dan Tenaga


a. Kontraktor harus mempunyai Surat Izin Kerja (SIKA) yang masih berlaku.
b. Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan 100% baru, dalam keadaan baik
dan sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
c. Kontraktor harus memberikan brosur / contoh peralatan yang akan dipasang, lengkap dengan
data teknis serta ukuran-ukuran fisiknya untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari
Pengawas/Pengelola Teknis.
d. Kabel-kabel instalasi didalam ruangan dipakai jenis kabel NYM 3 x 4 mm untuk stop kontak dan
saklar , sedangkan NYM 2 x 4 mm untuk titik lampu.
e. Jenis lampu yang dipakai adalah Lampu lampu Downlight setara Philips

18.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua pemasangan alat – alat / instalasi listrik harus dipasang oleh tukang-tukang yang
berpengalaman dengan cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
b. Pemasangan titik lampu, saklar dan stop kontak
c. Tinggi saklar dan Stop kontak ditentukan disesuaikan dengan gambar Rencana. Tiap-tiap stop
kontak harus diberi penghantar tanah.
d. Pemasangan titik lampu dari jenis lampu yang telah ditentukan dan dipasang sesuai dengan
jumlah yang tertera dalam gambar.
e. Pekerjaan instalasi yang memiliki ketergantungan dengan pekerjaan lain seperti instalsi dalam
diding harus dicermati. Kontraktor tetap bertanggung jawab terhadap kerapian dan kualitas
pekerjaan dinding yang harus dibobok ketika terjadi keterlambatan pekerjaan instalasi listrik.
f. Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan dengan tanah atau system
pentanahan (grounding).
g. Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC, kawat tersebut dimasukkan kedalam
pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk PLN setempat dengan kedalaman 3
m atau sampai tercapai sistem pentanahan dengan maksimum tahanan sebesar 5 ohm.
h. Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja instalasi listrik yang sebenarnya yang dibuat oleh
instalatur yang mempunyai sertifikat.
i. Sebelum seluruh pekerjaan listrik diserahkan harus diadakan uji coba terlebih dahulu dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas atas uji coba tersebut.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 15


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

19.1. Pelaksanaan Pekerjaan


1. Kusen besi baik yang menggunkan baja UNP10 maupun besi Hollow 40x40 harus dibuatkan
Angkur yang kuat dan melekat kedinding dengan baik dan tidak mudah lepas jika diberikan
tekanan besar.
2. Setiap besi yang terpasang harus dilas dengan baik dan rapi sehingga tidak menimbulkan bekas
las yang jelek dan kurang rapi
3. Setiap besi harus dicat dengan 3 lapisan dan diberi cat dasar lapis anti karat.

PASAL 19
PEKERJAAN SANITAIR
19.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapainya
hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail gambar,
uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

19.2. Persyaratan Bahan-Bahan


a. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali
bila ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya sesuai dengan yang
telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing
type yang dipilih.
d. Alat-alat Sanitair
1. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai dengan warna akan ditentukan
oleh Pengawas. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui Pengawas.
2. Kran menggunakan diameter ½” dan terbuat dari besi dengan kualitas baik.
3. Floor drain yang digunakan adalah floor drain yang dilengkapi dengan penutup berengsel.
Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Pengawas.

19.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta persyaratan /
ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / pengantian bahan, pengganti harus disetujui
Pengawas berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
c. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas.
d. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disatu tempat bila ada kelainan / perbedaan di
tempat itu sebelum kelainan tersebut terselesaikan.
e. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 16


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

f. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.

PASAL 19
PEKERJAAN PAVING BLOCK DAN KANSTEEN
19.4. Lingkup Pekerjaan
a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali semua titik elevasi dan
koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib
membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pengawas.

19.5. Bahan Pasir


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali semua titik elevasi dan
koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib
membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pengawas.
b. Untuk menghindarkan karakteristik pemadatan yang berbeda-beda harus diusahakan agar
sumber dari pasir tersebut adalah satu.

19.6. Bahan Paving Block


Paving Block Persegi dengan tebal minimal 6 cm, natural, untuk jalan atau sirkulasi kendaraan.
Dengan type sesuai dengan gambar rencana.
19.7. Pekerjaan Lapis pasir untuk Paving block
a. Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasarsampai padat.
b. Permukaan yang dihasilkan harus rata. Bila concrete block telah selesai dipasang dan terlihat
permukaan yang tidak rata maka paving block tersebut harus diangkat kembali, pasir
diratakan lagi sampai diperoleh hasil yang rata.
c. Selama penghamparan kadar air harus uniform dan pasir yang belum dipadatkan tersebut
harus dilindungi terhadap segala bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block
selesai dipasang dan bersama-sama.
d. Bila ada bagian lapisan pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan
diratakan. Waktu penghamparan harus diperhitungkan dengan baik sehingga tidak terdapat
lapisan pasir lepas yang tidak sempat ditutup dengan paving block pada hari yang sama.
a. Pakerjaan Lapis permukaan untuk Paving Block
a. Dalam memasang block harus diusahakan agar untuk pengisian celah antara block dengan
elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain,
dipergunakan block dengan ukuran tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang antara yang masih
tersisa harus diisi setelah pemadatan awal dari paving block. Untuk celah lebih besar dari 25
mm tetapi kurang dari 50 mm, dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10 mm dan
mortar kering untuk celah yang lebih kecil.
b. Paving Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya dengan pola sesuai dengan
gambar lansekap di atas bedding sand yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan.
Lebar celah antar block tidak boleh lebih dari 4 mm, celah ini harus merupakan garis lurus dan
saling tegak lurus, untuk itu diperlukan pemasangan snar pada 2 arah yang saling tegak lurus
untuk mengontrol letak dan ikatan antar block.

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 17


Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)

PASAL 20
PENUTUP

20.1. Seluruh pekerjaan dipedomani Dokumen RKS ini dan Gamber bestek

20.2. Sebelum dilaksanakan seluruh pekerjaan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pengawas
lapangan.

20.3. Sebelum pekerjaan ditimbang terimakan, Pemborong harus membersihkan sisa-sisa bangunan dan
kotoran lainnya keluar lokasi.

20.4. Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak, Gambar-
gambar dan Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang
terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima
dengan baik oleh Konsultan Pengawas dan Pihak Pemimpin Proyek.

20.5. Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over - PHO),
Kontraktor harus menyerahkan :
a. Gambar-gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah disetujui.
b. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
c. Serta laporan Akhir pekerjaan

20.6. Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan menyetujui,
bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check List) pekerjaan-
pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

Biak, 1 Februari 2022

Dibuat oleh :
Konsultan Perencana
CV.JUAN MITRA KONSULTAN

JUFRI, ST
Team Leader

Pembangunan Ruang SPKT Polres Biak Numfor T. 150 M2 18

Anda mungkin juga menyukai