Anda di halaman 1dari 29

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

1. LINGKUP PEKERJAAN

Nama Kegiatan : PEMELIHARAAN / REHABILITASI GEDUNG KANTOR DAN


BANGUNAN LAINNYA
Nama Pekerjaan : JASA KONSULTASI DED MINI FOOD ESTATE
Lokasi : DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA MALANG
Tahun Anggaran : 2021

Lingkup Pekerjaan Pemborongan dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong
dalam Melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate termasuk pula
pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, alat - alat dan segala keperluan yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Adapun ruang atau gedung yang akan dikerjakan dalam
pekerjaan ini meliputi :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH
C. PEKERJAAN BETON
D. PEKERJAAN DINDING
E. PEKERJAAN PLESTERAN
F. PEKERJAAN LANDSCAPE
G. PEKERJAAN PLAFOND
H. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
I. PEKERJAAN PINTU & JENDELA
J. PEKERJAAN PENGECATAN
K. PEKERJAAN SANITASI
L. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
M. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2. JENIS DAN MUTU BAHAN


2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Perpres
Nomor 54 tahun 2010 dan Perubahan Kedua Peraturan Presiden no.70 Tahun 2012.
2.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran /
Direksi (secara tertulis).
2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu
jenis.
2.4. Bila Rekanan telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau
bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahan tersebut harus ditolak
dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi
tanggung jawab rekanan.
2.5. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang
memuaskan Pemberi Tugas.

3. URAIAN PEKERJAAN
3.1. Penyediaan
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu
pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


3.2. Kuantitas dan kualitas pekerjaan
a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti
apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi
kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu
bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan dari apa yang
tercantum dalam syarat-syarat ini.
b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari
gambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi
hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas.

4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan
kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain. Rekanan tidak boleh mengubah atau menambah
tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran. Gambar-gambar tersebut
tidak   boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan
pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

4.2. Gambar-gambar tambahan


Bila Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana harus
membuat gambar detail (gambar penjelasan) yang disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar
tersebut menjadi milik Direksi.

4.3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan)


Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan atas
perintah pemberi Tugas atau tidak, Pemborong/Rekanan harus membuat gambar-gambar yang
sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan
perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar
tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3  (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung
oleh Rekanan.

4.4. Gambar-gambar ditempat pekerjaan


Rekanan harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk
rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam keadaan baik
(dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

5. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)


5.1. Adapun kebangsaan pemborong, Sub Pemborong, leveransir  atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau
bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang
melindungi kontrak ini.
5.2. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pekerjaan
rekanan pemborong berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor
telpon rumah kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

6. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR


6.1.1. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar
detail yang dipakai/diikuti.
6.1.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan
angka dalam gambar yang diikuti.
6.1.3. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang dipakai dalam RKS
tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.
6.1.4. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah rekanan menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran dan hal tersebut akan
dibahas dalam rapat penjelasan.
6.1.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumen
yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


7. PERSIAPAN DI LAPANGAN
7.1. Los Kerja / Direksi Keet.
a. Pemborong diwajibkan membuat bouwkeet untuk kantor pegawainya, dan gudang untuk
bahan-bahan yang perlu terhindar dari gangguan cuaca.
b. Bila dianggap perlu oleh Direksi lapangan, pemborong diwajibkan membuat los kerja untuk
tempat pekerja, sehingga terhindar dari matahari dan hujan.

7.2. a. Sebelum rekanan Pemborong mengadakan persiapan di lokasi, sebelumnya harus


memenuhi prosedur tentang tata cara perijinan / perkenan untuk memulai dengan
persiapan-persiapan pembangunan kepada Ketua Jurusan yang bersangkutan terutama
tentang dimana harus membangun bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
b. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Direksi lapangan sudah harus mulai
aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
c. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum pada tiap-tiap bagian pekerjaan
dilaksanakan, diharuskan mendapat ijin tertulis dari Direksi lapangan untuk dapat
meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala.

8. JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dari
Kuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan persiapan antara lain pembuatan jadwal
pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu
yang dicantumkan atau direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
kontrak. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna
merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah
untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.

9. KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN


9.1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan
Pemborong/rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan
kecakapan dan perhatian sepenuhnya.
Ia  harus semata-mata bertanggung jawab untuk  semua alat-alat konstruksi, cara-cara teknik
urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada
didalam kontrak.

9.2. Pegawai pemborong yang melaksanakan :

9.2.1 Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan pemborong
harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksanaan ahli, cakap sesuai bidang keahliannya,
yang diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan.

9.2.2 Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari dan
mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan.

9.2.3 Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksana-kan


apabila ada  izin tertulis dari Pengawas/ Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan rapat Direksi.
Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab pemborong, untuk melaksanakan sesuai
gambar dan bestek.

9.2.4 Direksi berhak menolak penunjukan seorang  pelaksana (Uitvoerder) dari pemborong
berdasarkan pendidikan, pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini pemborong
harus segera menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Direksi.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


10. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
10.1. Keamanan dan kesejahteraan
Selama pelaksanaan pekerjaan rekanan pemborong diwajibkan mengadakan segala hal yang
diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air
minum, dan  fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan
tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.

10.2. Terhadap wilayah orang lain


Pemborong diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harus mencegah
para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.
10.3. Terhadap milik umum
Pemborong harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari
bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan pemborong, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan menjadi
tanggung jawab pemborong.

10.4. Keamanan Terhadap Pekerjaan


Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi. Pemborong harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang
dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan
melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki
atau diinstruksikan.

11. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH


11.1. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan
a. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat
pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna
memperhitungkan pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan pengawas harus diperiksa di laboratorium.

11.2. Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada
waktu pelaksanaan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab
pemborong dan harus  segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi.

11.3. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan


pertama yang selalu tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat Direksi Keet/Bouwkeet.

12. ALAT-ALAT PELAKSANAAN /PENGUKURAN


Selama pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik untuk
sarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan pengukuran yang diperlukan untuk memenuhi
kwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen, theodolit/water pass dan sebagainya.

13. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN


13.1. Pemborong harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.

13.2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik
bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap
defiktif.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


13.3. Dalam pengajuan penawaran pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian /
pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
Diluar jumlah tersebut pemborong tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

14. PEKERJAAN TIDAK BAIK


14.1 Pemberi  tugas  berhak mengeluarkan  instruksi  agar pemborong membongkar pekerjaan
apa saja yang  telah ditutup   untuk  diperiksa,  atau mengatur untuk mengadakan pengujian
bahan-bahan atau barang-barang baik  yang sudah maupun yang belum dimasukkan  dalam
pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi
beban pemborong untuk disempurnakan dengan kontrak.

14.2 Pemberi  tugas berhak mengeluarkan  instruksi  untuk menyingkirkan   dari tempat
pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan  atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan kontrak.

14.3 Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan) mengeluarkan
perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

15. PENGALIHAN PEKERJAAN


15.1. Pemborong berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-41
pasal (2) ayat  (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Direksi
melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-
persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Pemborong selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala
sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun
satu dan lain hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.

15.2. Pengalihan Pekerjaan   hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis
dari Direksi. Pengalihan Pekerjaan yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalah
tidak sah dan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

16. PAPAN NAMA PROYEK


16.1. Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi
16.2. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
16.3. Pemborong harus memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 0,8 x 1,2 m2 warna
dasar putih tulisan hitam.

17. PEKERJAAN PERSIAPAN


17.1. Termasuk didalam lingkup perkerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi ini adalah penyediaan
tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan :
a. Pekerjaan pembersihan lokasi dan pengukuran
b. Pekerjaan pembongkran material/ gedung eksistting
c. Pekerjaan pembersihan material bekas bongkaran
17.2 Sebelum rekanan pemborong mengadakan persiapan dilokasi sebelumnya harus memenuhi
prosedur tentang tata cara perijinan/perkenan untuk memulai dengan persiapan-persiapan
pembangunan kepada pemerintah daerah setempat, terutama tentang dimana harus
membangun Direksi Keet, bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
17.3. Pada saat mengadakan persiapan pengukuran Direksi Lapangan sudah harus mulai aktif
untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
17.4. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan
dilaksanakan, diharuskan mendapatkan ijin tertulis dari Direksi lapangan untuk dapat
meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala.

18. PEKERJAAN PENGUKURAN


18.1. Lingkup pekerjaan pelaksanaan konstruksi ini adalah penyediaan tenaga, bahan material dan
peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pematokan.
18.2. Bahan yang dimaksud adalah bahan untuk pemasangan patok ukur yang terdiri dari kayu
meranti/kruing ukuran 5/7 serta peralatan ukur berupa pesawat ukur theodolite dan atau alat
ukur lainnya.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


18.3. Pengukuran dilakukan guna untuk menentukan elevasi permukaan dan kemiringan dasar
lantai serta arah elvasi dari bangunan yang akan dilaksanakan.
18.4. Hasil pengukuran di lapangan harus dinyatakan dengan tanda patok-patok ukur dititik-titik
koordinat yang dimaksud serta diberi tanda duga tingginya (peil) dengan cat warna merah.
18.5. Patok-patok ukur harus terbuat dari kayu meranti/kruing berukuran penampang 5/7 cm,
ditanam kokoh sedemikian rupa sehingga tidak rusak atau berubah tempat oleh benturan-
benturan kecil akibat pelaksanaan pekerjaan lainnya (pemasangan bouwplank). Bila patok-
patok ini bergeser, miring, atau tenggelam/tercabut, maka kontraktor pelaksana harus
menggantinya dengan melkaukan pengukuran kembali sebagaimana mestinya.
18.6. Pengukuran harus dilaksanakan oleh tenaga pengukur lapangan yang terampil dengan
menggunakan alat ukur theodolite. Pengukuran ini harus selalu disertai oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan sebelum penanaman patok ukur, titik-titik ukur yang ditetapkan sudah
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
18.7. Pengukuran awal ini akan dituangkan dalam Berita Acara pengukuran awal (Uitzet) yang
ditanda tangani semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi bangunan ini untuk
dipakai sebagai pedoman bagi pengukuran selanjutnya.
18.8. Berdasarkan keperluannya diatas maka kontraktor pelaksana harus senantiasa menyediakan
pesawat ukur di lapangan dalam jumlah yang cukup serta dapat berfungsi dengan baik
selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.
18.9. Bila oleh karena sesuatu hal kontraktor pelaksana tidak dapat menyediakannya di lapangan
pekerjaan maka Konsultan Pengawas/Direksi berwenang mengadakannya dengan biaya sewa
yang ditanggung oleh kontraktor pelaksana.
18.10. Hal ini sudah harus dianggap sebagai faktor-faktor yang sudah diperhitungkan di dalam
penawaran pekerjaan ini.

19. PEKERJAAN TANAH


A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat – alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “Pekerjaan tanah” seperti yang tertera pada gambar
rencana dan spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :
a. Pembersihan lahan
b. Pengurugan dan pemadatan
c. Pembuatan Bouwplank
d. Pengukuran dan penggambaran kembali
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan
Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan syarat
khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban.
a. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan kembali,
juga seluruh sisa – sisa, puing – puing, sampah – sampah harus disingkirkan dari
lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
b. Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian, sehingga
dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam keadaaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan
sebelum lapisan berikutnya diurug.
c. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat pemadat/
compactor “vibrator type” yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95%
dari kepadatan maksimum hasil laboratorium
d. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan proctor :
Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum terhadap kadar air
optimum minimal satu kali untuk jenis tanah yang dijumpai di lapangan.
Contoh tanah tersebut harus disimpan dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukkan/ referensi dan diberi label yang berisikan nomor contoh, kepadatan kering
maksimum dan kadar air optimumnya.
Penelitian/ pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya daerah yang
dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
e. Apabila material urugan mengadung batu- batu, tidak dibenarkan batu – batu yang besar
bersarang menjadi satu, dan semua pori – pori harus diisi dengan batu – batu kecil dan
tanah yang dipadatkan.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


f. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ke tempat pembuangan yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
g. Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari tempat lain,
tanpa tambahan biaya.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah dapat
dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan.
b. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95% dari kepadatan maksimum, maka Kontraktor
harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan,
yaitu tidak kurang dari 95% dari kepadatan maksimum di laboratorium.
Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM d1556 – 700 atau
prosedur lainnya yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan semua
biaya yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban Kontraktor.
c. Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan setiap 500 meter persegi dari
daerah yang dipadatkan atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
d. Penentuan kepadatan di lapangan dapat dipergunakan salah satu dari cara/ prosedur
dibawah ini :
- “Density of soil inplace by sand-cone method” AASHT.T.191
- “Density of soil inplace by driven cylinder method” AASHTO.T.204
- “Density of soil inplace by the rubber ballon method” AASHTO.T.205
Atau cara- cara lain yang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas.

20. PEKERJAAN BETON


A. Bekisting

1.Bahan untuk bekisting terdiri atas :


a. Papan bekisting dari multipleks minimal tebal 9 mm.
b. Klem bekisting.
c. Perancah dan penyangga lainnya menggunakan kayu ukuran 5/7 atau menggunakan
scalfoding.
2.Bekisting harus disusun dan dirangkai sedemikian rupa sehingga :
a. Kokoh, tidak rusak atau berubah bentuk akibat beban adukan beton dan atau tekanan
lateralnya pada saat pengecoran.
b. Tidak menyebabkan adukan beton terurai, dalam hal ini khusus untuk bekisting kolom
disyaratkan tinggi penulangan maksimum adalah 2 cm dari permukaan dasar yang
telah mengeras.
c. Mudah pembongkarannya tanpa membahayakan konstruksi lain yang sudah selesai
dikerjakan.
Untuk dapat memenuhi hal ini, Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar pelaksanaan
(shop drawing) lebih dahulu beserta perhitungan konstruksinya, dan telah
mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum pemasangan bekisting
dilaksanakan.
3.Bahan bekisting yang telah dipakai tidak boleh dipakai kembali kecuali dengan ijin
Direksi/Konsultan Pengawas secara tertulis.
4.Bila memenuhi syarat konstruksi, pemakaian bahan lain selain yang disebutkan di atas, boleh
dilakukan sepanjang telah memperoleh ijin tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
5.Apabila menginginkan hasil beton cor berbentuk bulat, disarankan menggunakan
bekisting/cetakan dari besi yang siap pakai dan telah mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.

B. Tulangan

1.Baja tulangan secara umum adalah baja tulangan polos Ø10 mm, Ø12 mm dan Ø8 mm
dengan mutu baja rencana fy 240 Mpa, didalam gambar perencanaan ditandai dengan
Ø sebagai kode diameternya untuk tulangan polos.
2.Baja tulangan yang akan digunakan dalam pelaksanaan hendaknya harus dilakukan
pengujian laboratorium lebih dahulu menurut prosedur teknis yang berlaku, dan biaya

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


pengujian sepenuhnya harus ditanggung Kontraktor Pelaksana dan sudah harus
dianggap telah termasuk di dalam faktor-faktor penawaran.
3.Bila tulangan yang didatangkan di lapangan tidak diperkenankan langsung dikerjakan
sebelum mendapatkan pembenaran/persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
4.Bila baja tulangan yang tercantum di dalam gambar ternyata tidak ada/sulit dipasaran,
Kontraktor Pelaksana harus segera mengajukan permintaan ijin tertulis yang dilampiri
dengan rencana perubahan beserta perhitungan teknis dan waktu pelaksanaannya.
5.Bila Direksi/Konsultan Pengawas meluluskan, maka Kontraktor Pelaksana dapat
melaksanakannya sesuai dengan ijin Direksi.
6.Perlakuan pelaksanaan tulangan (penyambungan pembengkokan, pemasangan tulangan
lewatan dan lain-lain) harus memenuhi standart yang telah disyaratkan di dalam SKSNI
03 2001, tentang tata cara pembetonan.
7.Sebelum pengecoran rangkaian tulangan sudah harus dilengkapi dengan beton decking yang
jumlah, penempatan dan mutunya harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
8.Baja-baja tulangan yang akan dipakai sampai saat akan dilakukan pengecoran harus bebas
dari kotoran, lemak atau karat serta kotoran-kotoran lain yang dapat mengurangi daya
rekat antara campuran agregat beton dengan tulangan itu sendiri.
9.Untuk kotoran berupa karat dapat digunakan bahan kimia penghilang karat (Rust Remover)
yang tidak mengurangi diameter dan kekuatan baja tulangan.
10. Untuk penggunaan bahan kimia tersebut Kontraktor harus memperoleh petunjuk yang
jelas dari Produsen dan persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.

C. Adukan Beton

1.Adukan beton harus memenuhi mutu karakteristik beton fc 21,7 Mpa sesuai dengan
rekomendasi di dalam SKSNI 03 2001.
2.Sebelum mix design dilakukan, Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengujian agregat di
laboratorium. Bahan agregat yang dipakai untuk perencanaan campuran beton (mix
design) harus telah mendapatkan rekomendasi dari laboratorium dan dipakai sebagai
tolak banding pemeriksaan dengan agregat yang didatangkan di lapangan.
3.Hasil dari perencanaan campuran yang akan dipakai pedoman didalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus dikalibrasikan dalam perbandingan campuran dengan satuan
volume (bukan berat) yang selanjutnya dinyatakan dalam takaran bahan di lapangan.
4.Kontraktor juga harus menyediakan beton molen dengan kapasitas memadai dan dalam
kondisi baik serta harus dijamin dapat berfungsi baik selama masa pelaksanaan
pekerjaan. Bila terjadi beton molen tidak dapat berfungsi dengan baik/rusak, maka
kontraktor berkewajiban untuk segera memperbaikinya atau mengganti dengan yang
baru sepanjang tidak mengganggu jadual waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran.
5.Penggunaan beton molen dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas. Penggunaan molen adalah apabila dianggap penggunaan
ready mixed tidak memungkinkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton di lokasi proyek,
atau volume yang akan di cor terlalu sedikit.

D. Pengecoran Beton

1. Apabila Kontraktor Pelaksana hendak memulai pekerjaan pengecoran beton, maka


Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi kapan pengecoran
dilaksanakan.
2. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan bila :
a. Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan penulangan, bekisting serta pemasangan beton
decking secara sempurna dan bersih serta telah mendapatkan persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor telah menyediakan bahan peralatan, dan persiapan tenaga serta dinyatakan
dalam daftar bahan alat dan tenaga kerja.
c. Kontraktor telah membuat Schedule Rencana pengecoran dan strategi pengecoran berupa
gambar tataletak bahan serta arah pengecoran.
d. Stek-stek untuk tahapan pekerjaan berikutnya ataupun untuk pelaksanaan pekerjaan
pentahapan telah dipersiapkan dan dibuat terlebih dahulu.
e. Seluruh persiapan pengecoran yang tersebut didalam sub butir a, b, c dan d di atas telah
mendapatkan pembenaran dari Direksi/Konsultan Pengawas. Seluruh persiapan di atas,

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


apabila telah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas berdasarkan hasil pemeriksaan dan
penilaian di lapangan pekerjaan, maka Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran.
3. Selama pekerjaan pengecoran Kontraktor harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Pengujian kekuatan setiap kali penuangan campuran beton dari beton molen. Angka
kekentalan yang diperoleh harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam SKSNI 03
2001. serta harus sesuai dengan rekomendasi dari laboratorium yang telah ditunjuk.
b. Pembuatan benda-benda uji, kubus beton atau silinder beton dengan rasio sesuai yang
diatur di dalam SKSNI 03 2001, maka rasio benda uji akan ditetapkan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Setelah pencapaian umur yang cukup, benda-benda uji ini
harus ditestkan ke laboratorium dengan biaya Kontraktor. Bila hasil laboratorium
ternyata mutu beton yang telah dilaksanakan tidak memenuhi syarat maka dilakukan
test-test selanjutnya di lapangan sesuai prosedur yang telah di atur di dalam SKSNI 03
2001. Bila test-test di lapangan ini masih mendapatkan hasil mutu beton dibawah Fc
21,7 Mpa maka Kontraktor berkewajiban membongkar pekerjaan ini dan melaksanakan
kembali tanpa mendapatkan ganti rugi apapun.
c. Pemadatan beton dengan menggunakan vibrator. Pelaksanaannya harus dilakukan secara
semestinya yakni pencelupan vibrator harus diusahakan tegak lurus, secara perlahan-
lahan, demikian juga penarikan vibrator. Selama pengecoran, vibrator tidak boleh
disentuhkan tulangan dan bekisting. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
sedikitnya 1 (satu) buah vibrator cadangan selama pekerjaan pengecoran berlangsung.
d. Dalam hal menggunakan ready mix, maka harus mematuhi “retention time” yang telah
ditentukan.
4. Bila Kontraktor bertindak menyimpang dari ketentuan-ketentuan di atas, Konsultan
Pengawas/Direksi berhak menghentikan pekerjaan ini dan semua resiko sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

E. Pemeliharaan Beton

1. Kontraktor Pelaksana diwajibkan melindungi beton yang baru dicor terhadap sinar
matahari langsung, angin dan hujan sampai beton sempat mengeras secara wajar.
2. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat
dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Semua bekisting yang melingkupi beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur
sampai dibongkar.
b. Semua permukaan beton yang tidak terlindungi oleh bekisting (misalnya permukaan plat
lantai) harus ditutup dengan karung goni basah selama perkiraan pengikatan awal
berlangsung dan selanjutnya digenangi dengan air selama 14 hari sejak saat
pengecoran, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
3. Pemeliharaan dengan penyiraman air minimal 2 x sehari harus dilakukan setelah
bekisting dibuka. Penyiraman dilakukan selama 7 hari.
4. Tidak dibenarkan menimbun atau mengangkut barang di atas beton atau memakai
bagian beton sebagai tumpuan selama menurut Direksi/Konsultan Pengawas bahwa
beton tersebut belum cukup mengeras.

F. Pembongkaran Bekisting

1. Pembongkaran bekisting tidak dibenarkan bila :


a. Umur beton belum mencapai kekuatan sesuai SKSNI 03 2001.
b. Umur beton belum mencapai kekuatan yang memadai untuk mendukung beban kerja di
atasnya bila hal tersebut akan dilaksanakan, atau bangunan akan difungsikan.
2. Sebelum melaksanakan pembongkaran, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan ijin
pembongkaran secara lisan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas. Namun sebelum Direksi
memberikan ijin secara tertulis (baik melalui surat resmi maupun tertulis dalam buku Direksi),
Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pembongkaran.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


3. Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan secara hati-hati sedemikian rupa
sehingga :
a. Tidak menyebabkan kerusakan konstruksi baik bagi betonnya sendiri maupun
konstruksi lainnya.
b. Tidak membahayakan pekerja lain.
4. Bagian beton yang keropos setelah pembongkaran bekisting harus segera diisi dengan
mortar beton sesuai campuran asal.
5. Bahan-bahan bekisting bekas bongkaran harus dikumpulkan di suatu tempat atas
petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas sehingga tidak menghambat jalannya
pelaksanaan selanjutnya.
6. Akibat-akibat dari kekhilafan Kontraktor Pelaksana dalam hal ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawabnya.

G. Pendimensian Struktur Beton

1. Yang dimaksud dengan beton-beton praktis adalah semua elemen konstruksi beton yang
bukan merupakan elemen struktural. Persyaratan campuran untuk beton-beton praktis
ini adalah 1 pc : 2 ps : 3 kr atau minimal memenuhi mutu beton fc 175 Mpa.
2.Meskipun di dalam gambar perencanaan tidak menyebutkan beton-beton praktis seperti yang
disebutkan dibawah ini, tetapi tetap harus dilaksanakan dan dianggap sudah
diperhitungkan oleh Kontraktor Pelaksana di dalam penawaran pekerjaan ini. Beton-
beton praktis tersebut adalah :
a. Kolom-kolom praktis dan ring balok praktis, yang oleh sendirinya atau bersama-sama
dengan beton-beton struktur membentuk frame pasangan dinding batu bata untuk
setiap lembar bidang datar dinding batu bata (jadi pada setiap pertemuan dua bidang
dinding harus ada kolom praktisnya) atau pada dinding yang lebar dengan maksimum
luas bidang 12 m2. Dimensi kolom praktis 15 cm x 15 cm dengan penulangan 4 – Ø10
mm, begel/sengkang Ø 8-15 cm.
b. Balok ring dengan dimensi 15/20, untuk konstruksi ringan atau tidak menopang sebagai
struktur utama.
3.Tebal plat untuk plat leuvel 10 cm tulangan engkel Ø12 – 150 mm.

21. PEKERJAAN DINDING


A. Lingkup pekerjaan

a. Pasangan dinding bata merah


Dipasang sesuai dengan gambar yang menunjukkan dinding, dipasang di atas sloof, dan juga
dipasang sebagai dinding bangunan juga dipasang sebagai dinding septictank,bak kontrol, dan
saluran riol keliling tapak. Selain itu juga dipasang sebagai dinding sumur resapan, hanya saja
merupakan pasangan dinding bata merah kosong atau tanpa plesteran.
b. Pasangan dinding partisi
Dipasang sesuai dengan gambar yang menunjukkan dinding partisi, yakni pada dinding-dinding
pemisah ruang bagian dalam.

B. Bahan – Bahan

Untuk pekerjaan pasangan bata merah, pasangan dinding partisi, dan pasangan batu andhesit,
bahan-bahan yang diperlukan :
a. Batu bata
 Bata merah harus berkualitas baik, ukuran minimal sesuai yang ada di pasaran.
 Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya datar, padat dan tidak menunjukkan
retak-retak.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


 Apabila dilakukan pemeriksaan dengan menggoreskan ujungnya pada rusuk yang panjang pada
bidang keras dan kasar sepanjang 1 m, maka panjangnya berkurang akibat aus maksimum 1
cm.
b. Semen Portland (PC)
Semen Portland harus mempergunakan semen Gresik atau merk lain yang sekualitas dan yang
digunakan harus satu jenis merk pabrik.
c. Pasir pasang
d. Batu andhesit
e. Gypsum board t = 9 mm
f. Gypsum board Akustik t = 9 mm
g. GRC board t = 9 mm
h. Partikel kayu
i. Megatex
j. Wallpaper
k. Paku segala ukuran
l. Sekrup segala ukuran
m. Lem
n. Rangka Hollow

C. Syarat – Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pasangan Dinding Bata merah


1. Pasangan dinding batu bata pada umumnya adalah pasangan batu bata ½ batu dengan
perekat (spesi) campuran 1 pc : 5 ps. Dilaksanakan pada seluruh bagian atau dinding
kecuali yang disebut sebagai pasangan trasraam di dalam sub bab berikut nanti.
2. Sebelum dipasang, batu bata harus direndam air hingga jenuh.
3. Seluruh pekerjaan pasangan harus dibuat lurus baik secara vertikal maupun horisontal,
sehingga menghasilkan bidang-bidang yang betul-betul rata.
4. Setiap luas pasangan dinding ½ bata termasuk pasangan trasramnya mencapai 12 m 2
sudah harus dipasang frame-frame yang berupa kolom-kolom beton praktis dan balok-
balok ring beton praktis.
5. Tinggi pasangan termasuk pasangan trasraamnya untuk setiap hari tidak boleh melebihi 1
m.
6. Pasangan dinding yang telah mengering harus selalu dipelihara dengan disiram air minimal
1 kali setiap 2 hari.
7. Menggunakan plinth kolt (ban-banan), ukuran dan bahan sesuai dengan gambar

b. Pasangan Dinding Partisi


1. Pasangan dinding partisi dilaksanakan pada ruang–ruang interior seperti tertera pada
gambar.
2. Sebelum dinding partisi dipasang, harus dipersiapkan dulu rangka hollow dengan dimensi
dan dengan jarak pemasangan sesuai dengan gambar pelaksanaan.
3. Sambungan antar rangka menggunakan screw/privet.
4. Sambungan gypsum board dengan rangka dinding menggunakan screw khusus.
5. Bahan rangka partisi, adalah besi hollow.
6. Partisi menggunakan gypsum board tebal 9 mm, menggunakan merk Jayaboard atau
sekualitas.
7. Partisi menggunakan gypsum board akustik tebal 9 mm, menggunakan merk Jayaboard
atau sekualitas.
8. Partisi menggunakan GRC board tebal 9 mm, menggunakan merk Jayaboard atau
sekualitas.
9. Penentuan ketinggian partisi dan model partisi sesuai dengan gambar rencana.
10. Pemasangan rangka partisi sesuai gambar rencana.
11. Untuk mendapatkan permukaan yang rata, maka permukaan partisi terhadap partisi lain
harus rata dan kuat.
12. Hubungan antar rangka partisi harus merupakan garis yang lurus dan saling tegak lurus.
c. Pasangan batu andhesit
Pemasangan batu andhesit pada dinding harus rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


22. PEKERJAAN PLESTERAN

A. Plesteran Beton

1. Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata.
Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang halus dan rata,
maka permukaan tersebut harus diplester hingga menghasilkan permukaan seperti yang
dimaksudkan di dalam Gambar Rancangan Pelaksanaan.
2. Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan lebih dahulu dengan pekerjaan
pendahuluan berurutan sebagai berikut :
 permukaan dibuat kasar dengan betel
 dibasahi dengan air
 disaput air semen (PC)
3. Mortar untuk plesteran adalah campuran 1 pc : 3 ps yang diaduk secara benar hingga
menjadi homogen.
4. Ketebalan plesteran rata-rata adalah 1,5 cm.
5. Plesteran harus diakhiri dengan acian halus dari adukan air semen (PC).
6. Termasuk juga dalam pekerjaan ini adalah plesteran pada bagian dinding atau kolom beton
yang mengalami pembongkaran atau pemotongan.

B. Plesteran Dinding Batu Bata

1. Seluruh permukaan pasangan dinding batu bata yang tampak harus menghasilkan
permukaan yang halus dan rata dengan diplester hingga menghasilkan permukaan seperti
yang dimaksudkan di dalam Gambar Rancangan Pelaksanaan.
2. Sebelum plesteran dinding dilaksanakan, pekerjaan-pekerjaan yang tersebut di bawah ini
harus sudah selesai terlebih dahulu :
a. Siar-siar pasangan batu bata sudah merupakan alur hasil kerukan.
b. Seluruh jaringan perpipaan yang tertanam didalamnya telah terpasang sempurna.
c. Pasangan telah mengering.
d. Konstruksi yang menaunginya telah terpasang.
3. Sebelum diplester permukaan batu bata harus disiram air hingga jenuh.
4. Mortar plesteran harus dari campuran dengan perbandingan yang sama dengan spesi
pasangan dindingnya.
5. Plesteran harus menghasilkan bidang dinding yang benar-benar rata dan halus.
6. Plesteran harus diakhiri dengan acian halus dari adukan air semen (PC).
7. Termasuk juga dalam pekerjaan ini adalah sisa bagian dinding yang mengalami
pembongkaran, pemotongan, atau perbaikan.
8. Campuran plesteran 1 Pc : 5 Ps

23. PEKERJAAN LANDSCAPE


A. PEKERJAAN PAVING
1.     Umum
           
1.1.       Lingkup Pekerjaan :
           Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Ada beberapa hal yang
terkait dalam pekerjaan ini yaitu :
a.   Pembersihan lahan
b.   Persiapan tanah untuk timbunan
c.   Pekerjaan pemadatan

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


d.   Pembuatan lapis pasir
e.   Pemasangan paving block

1.2.      Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali semua titik


elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan,
Kontraktor wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan
Pengawas.

2.     Bahan-Bahan

2.1.       Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block

a.   Sumber Bahan

Kontraktor  harus  mencari lokasi sumber  bahan  untuk  lapis  ini  biaya dari pencarian dan
pekerjaan muat, angkut,  bongkar  ke  lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam
penawaran Kontraktor. Kontrak harus melaporkan lokasi tersebut  kepada  Konsultan
Pengawas secepatnya secara tertulis disertai keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan
kuantitas bahan dan  rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut
harus memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.

b.  Bahan   pasir  tersebut  harus  memenuhi   persyaratan gradasi limit seperti  di bawah
ini :

                Ukuran tapis                       Prosentase (%) Lolos


                                                               terhadap berat  :
                9,25 mm                                         100
                4,75 mm                            95    -    100
                2,36 mm                            80    -    100
                1,18 mm                            50    -      95
                600  mm                            25    -      60
                300  mm                            10    -      30
                150  mm                              5    -      13
           75    mm                             0    -      10

c.   Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik  karena  memberikan hasil yang stabil,
tetapi juga memerlukan  pengontrolan  kadar  air yang lebih ketat  pada saat  pemadatan.
Butir  pasir yang berbentuk runcing lebih baik  karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi
juga memerlukan pengontrolan   kadar air  lebih  ketat   pada   saat  pemedatan.      Untuk
menghindarkan  karakteristik pemadatan   yang berbeda-beda  harus diusahakan agar
sumber dari  pasir tersebut adalah satu.

2.2.       Bahan Paving Block

Paving Block dengan tebal 6 Cm, natural dan warna merah, untuk jalan atau sirkulasi
kendaraan. Dengan type sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki mutu beton K-200.
               

3.     Pelaksanaan

3.1.       Pekerjaan Timbunan Tanah

Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika dipadatkan harus dapat
mencapai hasil nilai CBR minimal yang disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan bahan
timbunan yang tidak atau kurang baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal tersebut, ini harus
dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya tambahan pembiayaan untuk
itu. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas tentang tahapan-tahapan
persiapan untuk pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus mengulangi pekerjaan
pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan yang diinginkan atau
disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh
lebih dari 20 cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya
telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari tepi timbunan

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah sebelah dalam (ketengah jalan).
Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu lapisan
dengan kerataan yang diinginkan.
Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih mungkin dan tidak longsor.

Adapun hal yang harus diperhatikan adalah :

a.   Pemerliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai


Bagian lapisan timbunan yang telah selesai harus dijaga terhadap kemungkinan retak-retak
akibat pengeringan yang cepat atau akibat “traffic” kendaraan proyek atau hal-hal lain yang
menyebabkan lapisan tersebut rusak dan terganggu strukturnya.

b.   Test atau pengujian


Test akan dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan, untuk mengetahui kepadatan
maksimum, derajat kepadatan lapangan, nilai CBR lapangan dan lain-lain yang dianggap
perlu pada lapisan ini. Pembiayaan test-test ini menjadi tanggungan Kontraktor.

3.2.       Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block

a.  Penyimpanan  :

Bedding  sand harus disimpan sedemikian rupa  sehingga tidak tercampur dengan
tanah/kotoran disekitarnya. Tempat  penimbunan harus mempunyai drainase yang  baik dan
harus  terlindung dari hujan sehingga air  tetap   merata.

b.  Penghamparan pasir / bedding sand  :

Pasir  harus  dihamparkan dengan rata  diatas  lapisan dasar (base course) sampai ketebalan
4 cm padat dengan memperhatikan  kadar air ketebalan 4 cm  padat dengan
memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya. Permukaan  yang dihasilkan harus
rata.  Bila  concrete  block  telah selesai dipasang dan  terlihat permukaan  yang  tidak  rata
maka paving  block tersebut  harus diangkat kembali,   pasir diratakan lagi  sampai
diperoleh hasil yang rata.  Bedding   sand ini  harus  mempunyai  kepadatan   dan ketebalan
yang  sama  sehingga pemampatan akibat  pemadatan merata. Lapisan   yang  lepas  /
belum dipadatkan   biasanya mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm lebih tebal  dari
ketebalan padat yang disyaratkan.       Selama penghamparan kadar air harus uniform dan
pasir yang   belum  dipadatkan  tersebut harus dilindungi  terhadap segala bentuk
pemadatan  dan  lalu  lintas, sampai paving block selesai dipasang dan bersama-sama.    Bila
ada  bagian  lapisan pasir  yang  tidak  sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan
diratakan. Waktu  penghamparan harus diperhitungkan  dengan  baik  sehingga tidak
terdapat lapisan pasir lepas yang tidak  sempat  ditutup  dengan paving block  pada  hari
yang sama.

3.3.       Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block

a.  Paving   Block   /  Grass   Block   harus   diletakkan  berhimpitan  satu dengan lainnya
dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas bedding sand yang belum  dipadatkan
tapi sudah selesai diratakan. Lebar celah antar  block  tidak boleh lebih dari 4 mm,  celah  ini
harus merupakan garis lurus dan saling  tegak  lurus,  untuk itu diperlukan pemasangan snar
pada 2 arah  yang  saling tegak lurus untuk mengontrol letak  dan  ikatan antar block.      

b.  Cara meletakkan block dan pengisian celah antara  :

Dalam  memasang  block  harus  diusahakan  agar  untuk  pengisian celah antara block
dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain,
dipergunakan block dengan ukuran  tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang  antara yang
masih tersisa harus  diisi setelah  pemadatan awal dari paving block. Untuk celah lebih besar
dari 25 mm tetapi kurang  dari 50  mm, dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10
mm dan mortar kering untuk celah yang lebih kecil. Untuk  bagian-bagian  jalan yang

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


menanjak, menurun, pemasangan block harus dilakukan dari bagian  terendah kebagian
yang lebih tinggi. Pola pemasangan dan warna agar dibuat sesuai gambar, Kontraktor  wajib
membuat gambar kerja untuk  pola  di daerah-daerah khusus.

c.   Pemadatan Awal  :

Alat  kompaksi  untuk keperluan  ini  harus  merupakan "mechanical flat plate vibrator",
dengan karekteristik sebagai berikut  :
-  Plat dasar mempunyai luas  :  0,25 - 0,50 m2.
-  Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5  ton sampai 2,0 ton.
-  Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.

Paving  Block  harus  terletak  dengan  mantap  diatas  bedding sand. Pemadatan harus
dilakukan segera  setelah  pemasangan  paving  block dengan minimal 2 passes. Jarak
antara  bagian  yang  dipadatkan sampai bagian  dimana  sedang dilakukan pemasangan
block tidak boleh  kurang dari 1,50 m. Adalah  sangat penting untuk memadatkan  bedding
sand segera   setelah    pemasangan  block sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir
yang masih dalam  keadaan  lepas karena bergeraknya block yang tidak diletakkan dengan
baik  atau adanya air yang  mengalir ketempat tersebut. Pemadatan  harus diulangi pada
daerah selebar  1,00  m diukur   dari akhir  pemasangan  / pemadatan yang dilakukan pada
hari  sebelumnya melanjutkan  dengan    pekerjaan selanjutnya. Semua block  yang rusak
selama pemadatan  dan  selama  masa pemeliharaan harus segera diganti dengan  yang
baru tanpa adanya biaya tambahan.Pejalan  kaki boleh menggunakan jalan  concrete  block
ini setelah pemadatan awal sebelum penghamparan  pasir  pengisi,  tetapi  sebiknya setelah
sambungan  atau  celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.

d.  Pasir pengisi (joint filling) :

Pasir  yang  dipergunakan untuk  mengisi  celah  antar  block harus mempunyai gradasi
sedemikian rupa sehingga 90 % dari berat lolos dari tapis 1,18 mm (BS-410).
Pasir  ini harus cukup kering sehingga  dapat  mengisi  celah-celah dengan baik.  Bahan ini
bebas dari  garam dan  zat-zat lain yang dapat merusak material paving  block.
Segera  setelah pemadatan awal dan pengisian  akhiran-akhiran,  pasir pengisi harus segera
dihamparkan  dan diratakan  dengan  sapu  sepanjang permukaan jalan atau  trotoar  dan
dimasukkan ke dalam  celah-celah  antara dengan bantuan kompaktor. Celah harus benar-
benar terisi oleh pasir kasar.
Kompaktor  dari jenis lain boleh dipergunakan  setelah   mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan /  trotoar harus dipadatkan dengan
mechanical flat  plate  vibrator, sehingga diperoleh permukaan yang padat  dan rata dengan
kemiringan terhadap kedua arah tepi jalan sebesar 2 %.

B. PEKERJAAN KANSTIN
1. Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Pekerjaan urugan meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalam detail yang
disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas
Pekerjaan. Seluruh sisa urugan yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah harus
disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung
jawab Kontraktor.
2. Bahan
 Material yang dipergunakan adalah kanstin ukuran t = 20 cm, l = 40 cm, tebal =
10 cm mutu beton K-250
 Untuk bahan campuran semen, pasir, air pasangan adalah sama dengan yang
ditentukan dalam pekerjaan beton. Adukan yang dipakai untuk pasangan kanstin
adalah dengan campuran 1 PC : 3 Psr.
3. Pemasangan

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


 Galian pasangan kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug yang
bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar. Kemudian disiram dengan air
hingga jenuh. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan beton kanstin.
 Kanstin beton yang telah dipasang dengan adukan campuran 1 PC : 3 Psr.
Terpasang padat dan antara kanstin harus dilapisi adukan serta pasangan
permukaan atas kanstin harus datar/rata.

24. PEKERJAAN PLAFOND


A. Lingkup Pekerjaan
1. Rangka Plafound
Pemasangan penggantung langit–langit sesuai dengan ukuran plafon yang direncanakan.
2. Penutup Langit–langit
a. Pemasangan plafon bagian luar dan bagian dalam gedung, sesuai dengan gambar
rencana.
b. Memasang list plafound dari Gypsum.

B. Bahan–bahan
1. Rangka plafond menggunakan rangka metal furing.
2. Penutup plafond menggunakan gypsum board dengan ketebalan 9 mm.
3. Penutup plafond menggunakan gypsum board akustik dengan ketebalan 9 mm.
4. List plafond keliling menggunakan cornis gypsum atau list gypsum yang dimasak dan
diprofilkan, kualitas baik.

C. Syarat–syarat Pelaksanaan Pekerjaan


1. Penggantung Plafond
Penggantung plafond menggunakan rangka metal furing sesuai dengan gambar rencana
pelaksanaan.
2. Pemasangan Plafond
a. Setelah permukaan yang akan dipasang plafon diperiksa, maka pemasangan penutup
plafon dapat dilaksanakan.
b. Pemasangan plafond tanpa Nat.
3. Pemasangan List Plafon
a. List plafon dipasang pada tepi plafon yang menempel dinding.
b. Pemasangan list plafon harus lurus, baik yang menempel dinding maupun permukaannya.
c. Agar mendapatkan pemasangan yang lurus pada tepi dinding, maka plesteran dinding
harus rata terutama pada bagian yang akan ditempeli list.
d. Cara penyambungan list juga menggunakan cara yang benar.
4. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah :
Gypsum board dengan ketebalan 9 mm sekualitas merk Jaya Board.
Gypsum board akustik dengan ketebalan 9 mm sekualitas merk Jaya Board.
5. Rangka plafound menggunakan rangka metal furing dari Boral Metal System eks Jayaboard
atau yang sejenis karena mempunyai berat yang sangat ringan, tahan api, ekonomis dan
sistem pemasangan yang mudah, sedangkan komponen-komponen tersebut terdiri dari :
Suspension Road Bracket, Suspension Road Ø 4mm/5mm, Suspension Clip Ø 4mm/5mm, Top
Cross Rail/TCR, Connector Clip, Furing Channel 23 mm. Ketentuan pemasangan rangka Boral
Metal System adalah sbb :
a. Suspension bracket dipasang pada tempatnya. Baris pertama suspension bracket harus
berjarak 200 mm dari permukaan dinding.
b. Suspension bracket terpasang pada TCR pertama dengan jarak 200 mm dari permukaan
dinding, suspension bracket berikutnya berjarak maksimum 1200 mm sepanjang TCR.
c. Semua Top Cross Rail berjarak maksimum 1200 mm (dengan minimum 2 titik suspension
setiap TCR). Ketika menyambung TCR, penyambungan harus saling silang dan sebuah
penyambung TCR digunakan untuk menyambung bersama-sama. Semua furringchanel
dipasang melintang berlawanan arah terhadap TCR. Sebuah connector clip digunakan
untuk menggabungkan keduanya bersama-sama.
d. Jarak furring channel bergantung pada jenis dan ketebalan papan gypsum yang akan
digunakan. Jika furring channel harus disambung, sebuah penyambung furring channel
harus digunakan. Penyambungan dengan furring channel harus dilakukan saling-silang.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


6. Langit-langit (plafound) harus dipasang rapi lurus dan saling tegak lurus, sedangkan
sambungan antar plafound gypsum ditutup dengan ferban atau pita kertas, kemudian pita
kertas ditekan kedalam kompon sedemikian rupa hingga udara yang terdapat dalam pita
kertas hilang.
7. Papan menggunakan Gypsum dengan ketebalan 9 mm atau yang setara, dipasang dengan
menggunakan sekrup type S berukuran 25 mm dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Sekrup harus terpasang berjarak pada lembaran di setiap rangka stud dan furring channel,
berjarak maksimum 300 mm pada langit-langit.
b. Jarak sekrup maksimum 200 mm pada sudut dalam dan pertemuan ujung.
c. Pasang sekrup dengan jarak 10 mm s/d 16 mm, dari tepi dan
d. ujung akhir lembaran papan gypsum.

D. Pekerjaan List Plafound


1. List plafound dipasang pada setiap pertemuan antara dinding dan plafound dengan cara
pemasangan menggunakan paku atau sekerup sedemikian rupa sehingga pangkal paku atau
sekrup dapat masuk ke dalam gypsum. Lubang bekas paku atau sekrup harus ditutup
dengan plamir dari bahan gypsum sampai tak terlihat bekas lubang.
2. Untuk menghasilkan pemasangan yang akurat, beri tanda batas list profil/garis dinding pada
setiap sudut pertemuan dalam dan luar.
3. Campur dan aduk bubuk perekat secara konsisten hingga mengental dan bubuhkan selebar
10 mm, bagian belakang list, garis langit-langit dan bagian akhir pertemuan.
4. List profil dipasang secara perlahan-lahan dan hati-hati dengan arah memanjang pada tanda
batas/garis dinding yang sudah diberi tanda, kemudian list ditekan secara kuat dan pasti
pada posisi yang diinginkan.
5. Pada saat yang bersamaan lepaskan paku pengganjal dan tambal lubang bekas paku dengan
bubuk perekat.
6. Setelah list terpasang maka garis dinding dan langit-langit dibersihkan dengan spon basah,
sedangkan garis-garis pertemuan dapat dibersihkan dengan sikat khusus.

25. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


Pekerjaan penutup atap menggunakan jenis spandek kr 5 dengan tebal =0,35mm yang dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
 
- Penutup atap dipasang pada seluruh bagian atap dengan menggunakan spandek kr 5 produksi
pabrikasi dengan kualitas baik dan memiliki strandart ISO
- Pemasangan meggunakan paku anti karat
 
- Sebagai bubungan, dipakai produksi sama dengan penutup atap spandek
produksi pabrikasi dengankualitas baik dan memiliki strandart ISO.
 
- Pemasangan atap spandek kr 5 harus rapat, lurus dalam segala arah kaitan, saling menutupdan
tidak terdapat kebocoran. Untuk menghindari hal itu maka dalam rencana pemasangannya harus
disesuaikan antara pemasangan rangka dan ukuran lembar metalsheet yang akan dipakai.

26. PEKERJAAN PINTU & JENDELA


A. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan Alumunium
 Pembuatan dan pemasangan kusen pintu/jendela alumunium
warna coklat.
 Pembuatan dan pemasangan daun jendela kaca bahan
alumunium warna coklat.

B. Bahan–bahan

1. Alumunium
a. Kusen alumunium eks. YKK berwarna coklat.
b. Alumunium profil (1,5 x 4”), (1 x 4”) eks. YKK/setara berwarna coklat.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


c. Tebal profil 1.20 mm.
d. Model profil disesuaikan dengan kebutuhan.

C. Syarat–syarat Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan kusen Alumunium
 Bentuk, jumlah dan ukuran disesuaikan dengan gambar rencana.
 Penyambungan alumunium digunakan dengan cara penyambungan yang benar dan rapi.
 Setelah kusen selesai dikerjakan, sebelum dipasang harus diperkuat sementara, agar bentuk,
sudut – sudut kusen tidak berubah apabila diangkut ke lokasi.
 Penambatan kusen dengan dinding atau kolom menggunakan baut yang kuat.
 Pemasangan baut – baut penambat dinding / kolom diusahakan tidak tampak dari luar.

b. Kaca
 Pemasangan kaca pada daun jendela harus menggunakan list kayu, bentuk dan ukuran
sesuai gambar.

27. PEKERJAAN PENGECATAN


A. Umum
Pekerjaan pengecatan Ini mencakup semua pekerjaan pengecatan bangunan ini antara lain:
(a) Pengecatan kayu pada bagian-bagian pekerjaan kayu dan list plafon yang perlu dicat
(b) Pengecatan dinding tembok untuk seluruh dinding serta langit-langlt.
(c) Pengecatan besi talang tegak

B. Bahan-bahan
Warna untuk setiap pengecatan ditentukan kemudian oleh Direksi Teknik.
(a) Cat Kayu
(i) Cat penutup (Mowilex)
(ii) Plamir kayu
(iii) Meni Kayu (al-Tex)
(iv) Minyak cat
(b) Cat Tembok
(i) Cat penutup tembok (Catylac)
(ii) Plamuur tembok buatan sendiri.
(c) Cat Meni Besi
(i) Cat Penutup (avian)
(ii) Meni besi (al-Tex)
(d) Plituran.
Untuk plituran dapat memakai buatan sendiri dengan kwalitas baik.
C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
(a) Pekerjaan Kayu
(i) Setelah semua pekerjaan kayu yang akan dicat diberi dasaran cat meni maka semua celah
retak dan lobang harus dibersihkan, diplamir rata dan halus.
(ii) Setelah plamiran kering betul, maka bidang yang akan dicat diamplas dengan amplas besi
halus sampai halus dan rata, kemudian dibersihkan dari debu, dan terakhir dicat 3 (tiga) kali
dengan menggunakan kuas sampai rata.
(iii)Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk harus utuh, rata dan tidak ada bintik-
bintik atau gelembung udara. Bidang cat dijaga terhadap pengotoran- pengotoran.
(b) Pengecatan Tembok atau Plafon
(i) Pengecatan baru bisa dilaksanakan setelah bidang plesteran tembok benar-benar sudah
kering.
(ii) Permukaan-permukaan tembok yang cacat atau tidak rata harus diperbaiki ter!ebih dahulu
dengan bahan-bahan yang sama dengan dindingnya, baru dilaksanakan plamuran tembok
dengan bahan yang telah disetujui oleh Direksi sampai rata dan halus.
(iii) Setelah plamuran betul-betul kering, maka plamuran diamplas sampai halus dan
dibersihkan dari debu yang menempel.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


(iv) Setelah percobaan warna warna disetujui oleh Direksi, maka dilakukan pengecatan dengan roller
setidak-tidaknya 3 (tiga) kali pengecatan setiap bidang pengecatan
(v) Untuk warna-warna sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
pencampuran yang sama dari pabrik
(vi) Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk harus utuh, rata dan tidak ada bagian-
bagian yang belang dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran
(vii) Proses pengecatan plafon sama dengan proses pengecatan dinding.
(c) Pengecatan Besi
(i) Besi yang akan dimeni harus dibersihkan dulu dengan amplas yang halus, kemudian dilap
agar bekas amplas dan minyak yang melekat hilang
(ii) Setelah permukaan besi bersih, maka bidang yang akan dicat ditutup dengan meni besi sampai
merata.
(iii) Setelah meni kering, kemudian dicat 3 (tiga) kali pengecatan setiap bidang pengecatan.
(iv) Setelah pengecatan selesai, bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran
(d) Plituran
Permukaan kayu yang akan diplitur harus digosok dahulu dengan batu kambang atau bahan lain
sehingga serat-serat kayu dapat tertutup rata. Plituran dilaksanakan dengan warna yang terang
sehingga tidak menutupl serat-serat kayu.

28. PEKERJAAN SANITASI


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem air bersih meliputi:
a. Afoer Stainless
b. Kran Air 1/2

B. Persyaratan Bahan
1. Afoer Stainless
a. Floor drain yang digunakan adalah semutu dengan merk kelas 1, metal verchroom,
lubang diameter 2 inchi dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel.
b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah disetujui
oleh Pemilik Pekerjaan.
d. Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan
ukuran floor drain tersebut.
2. Kran Air 1/2
a. Semua keran yang dipakai adalah semutu merk kelas 1 dengan chormed finish Ukuran
disesuaikan dengan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-
alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang
dihalaman harus mempunyai ulir untuk sambungan selang. Selang-selang untuk metal
sink diruang saji dan dapur disambung dengan pipa leher angsa (extension).
b. Stop keran yang dapat digunakan merk kelas 1, bahan kuningan, diameter dan
penempatan sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


C. Pedoman Pelaksanaan
1. Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan
(Gambar Kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan) dan alokasi pemasangan
alat plumbing dan sanifasi.
b. Apabila menemui kejanggalan dari dokumen pelaksanaan atau lokasi pemasangan alat
plambing dan sanitasi, maka Pelaksana segera mengajukan permasalahannya kepada
Perencana untuk mendapat pemecahan.
c. Sub Pelaksana untuk pemasangan alat plambing dan sanitasi tetap menjadi tanggung
jawab Pelaksana atas mutu bahandan mutu hasil, menyangkut seluruh pekerjaan.
d. Kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan plambing dan sanitasi, beaya perbaikannya
menjadi tanggung jawab Pelaksana.
e. Pemasangan alat plambing dan sanitasi harus terpasang dengan kokoh pada dinding
dengan tumpuan yang sesuai (bracket / deat / plate anchor)
f. Pemasangan alat plumbing / sanitasi harus tepat pada kedudukannya sesuai dengan
gambar perencanaan.
g. Semua baut, mur, ring - ring baut dan alat tumpuan (bracket, deat dan anchor) harus
tertanam di dalam dinding.
h. Apabila harus tampak, harus terbuat dari bahan yang dilapisi dengan verchrome atau
nikkel.
i. Setelah alat plumbing / sanitasi terpasang, maka Pelaksana wajib melakukan
pembersihan dan alat plumbing /sanitasi dalam keadaan baik dan tidak cacat.
j. Alat plumbing /sanitasi yang akan dipasang harus dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
2. Tenaga yang digunakan
Pelaksana harus menggunakan tenaga yang ahli dalam pelaksanaan perpipan (skilled labour),
baik tenaga pengawas sampai ketukang pemasang alat plambing/sanitasi.
3. Peralatan
Pelaksana harus menyediakan alat kerja, alat untuk pemeriksaan dan alat pembantu yang
diwajibkan oleh ketentuan - ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

4. Afoer Stainless
a. Afoer dipasang pada pipa pembuangan air kotor pada kamar mandi WC.
b. Setelah kedudukan siphon afoer kuat, maka saringan dipasang,
c. Permukaan saringan harus rata dengan permukaan lantai kamar mandi/WC
d. afoer harus segera dapat membuang air kotor dalam kamar mandi/WC.
5. Kran ½’
a. Kran dipasang pada tempat - tempat yang Ditetukan dalam gambar perencanaan atau
dokumen pelaksanan.
b. Penyambungan kran dengan instalasi perpipaan, ulir kran dipasang scaling tape/rami
agar tidak mudah bocor.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


c. Untuk laboratorium atau tempat tampat yang ditentukan dalam perencanan,dipasang
pembuka kran model silutan.
Peletakan kran pada rencana,atau setidaknya berfungsi secara nyaman

29. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem air bersih meliputi:
a. Perpipaan
b. Roof Tank
c. Pompa Transfer
d. Pengkabelan
e. Panel listrik
f. Peralatan instrumen dan control
g. Penyambungan ke peralatan penunjang
h. Penyambungan ke peralatan pemakai

B. Persyaratan Bahan
a. Perpipaan
1. Pipa air bersih menggunakan pipa PEX
2. Fiiting air bersih digalvanis, ketebalannya menyesuaikan ketebalan pipa medium
class
3. Fiiting pipa PVC AW
b. Roof Tank (Tanki Air PVC)
Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
1. Tangga monyet
2. Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
3. water Level control
4. Pipa peluap
5. Pipa penguras
6. Pressure tank
7. Kapasitas Roof tank 1000 liter

c. Pompa Transfer
1. Pompa transfer harus mampu memasok kebutuhan air pada Roof tanki variasi laju
aliran pada setiap saat secara otomatis.
2. Pompa transfer mempunyai paling sedikit 1 unit pompa. Sedangkan laju aliran
masing-masing pompa berdasarkan standard pabrik perakit, Kapasitas pompa 100
liter/menit.
3. Peralatan kendali untuk laju aliran menggunakan Water level control.
4. Setiap pompa transfer terdiri dari peralatan sebagai berikut :
a. End suction self priming lengkap dengan motor
b. Inlet (food valve) and outlet valves

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


c. Inlet srainer
d. Flexible joint (double bello)
e. Check valve
f. Pressure gauge
g. Power and control panel
h. Water level control (WLC)
i. Header
j. Base frame

C. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan perpipaan didalam / menembus dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan
pelapis dinding.
b. Pemasangan perpipaan dibawah lantai dilaksanakan sebelum pemasangan keramik /
rabatan / paving stones, kecuali instalasi yang melewati "pipe duct" (saluran perpipaan).
c. Penanaman pipa dibawah tanah, minimal tanah digali sedalam 50 cm.
d. Pada jarak 3 m pada pipa yang ditanam dibawah tanah atau ditikungan harus diberi
pendukung pipa dari pasangan batu merah.
e. Sebelum diurug dengan tanah, pipa diurug dengan pasir disekitarnya, minimal tebal 25 cm.
f. Pipa air bersih tidak boleh ditanah dalam satu lubang dengan pipa air kotor / kotoran.
g. Apabila harus sejajar dalam lubang yang lain minimal berjarak 50 cm,
h. Apabila harus bersilangan, maka letak pipa air bersih harus diatas dari pipa air kotor /
kotoran,
i. Apabila instalasi perpipaan lewat diatas plafon harus digantung pada plat beton dengan
menggunakan beugel plat besi.

D. Pengujian
a. Umum.
1. Setelah pemasangan perpipaan dan alat plambing selesai, maka sistem perpipaan harus
dilakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan operasi dan tidak bocornya perpipaan.
2. Pengujian perpipaan air bersih sebaiknya dilaksanakan sebelum ditutup dengan plester,
tegel atau urugan.
3. Pengujian dilaksanakan oleh Pelaksana Ahli, dan disaksikan oleh Pihak proyek, Perencana
dan pihak yang berwenang.
4. Hasil pengujian dibuat Berita Acara pengujian perpipaan sebagai kelengkapan penyerahan
pekerjaan yang pertama.

b. Sistem Air Bersih


1. Instalasi perpipaan sebelum dilakukan pengujian, semua lubang lubang yang
berhubungan dengan titik instalasi berupa kran, stop kran d1l ditutup sampai rapat.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


2. Pengujian dilakukan dengan pompa tekan dengan tekanan 1,50 kali tekanan kerja.selama
6 jam tanpa ada penurunan tekanan pada manometer pengukuran tekanan, maka
jaringan perpipaan yang diuji terdapat kebocoran.
3. Apabila selama waktu pengujian terjadi penurunan tekanan pada manometer pengukuran
tekanan, maka jaringan perpipaan yang diuji terdapat kebocoran.
4. Apabila instalasi perpipaan masih dalam keadaan- terbuka (belum tertutup plester, lantai
dan tanah), maka dapat dilakukan pengujian dengan pompa air listrik yang biasa untuk
menaikkan air dari sumur.
5. Pengujian dengan pompa adalah setelah semua titik kran dan stop kran ditutup dan satu
ujungnya disambung dengan output pompa listrik yang untuk menguji dan pipa input
dihubungkan dengan sumbe air.
6. Setelah dilakukan penekanan dengan menyalurkan air kedalam instalasi perpipaan oleh
pompa, maka apabila didalam instalasi perpipaan penuh dengan air pompa otomatis akan
mati. Berarti tekanan didalam instalasi perpipaan sangat tinggi dan akan mematikan
automatic switch.
7. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan instalasi perpipaan yang terbuka untuk melihat
pipa yang bocor secara fisik.
8. Atau dengan mendeteksi nyala mati dari automatic switch menyala setidak - tidaknya satu
kali, maka dapat diperkirakan adanya kebocoran pada instalasi perpipaan. Hal ini dengan
menyalanya automatic switch disebabkan karena menurunnya tekanan pada instalasi
perpipaan.
c. Sistem Roof tank
Setelah selesai dipasang tanki harus dibersihkan, kemudian diisi air, tanki harus tidak
menunjukan gejala adanya kebocoran.

30. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


A. Standart dan Peraturan
Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL terbitan
terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standart internasiaonal yang tidak bertentangan dangan
PUIL.
Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini
harus ditaati pula. Surat ijin bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini
harus dimiliki secara sah oleh pemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada
direksi segera setelah pekerjaan selesai.

B. Pemotongan Dan Pembobokan (Cutting & Patching)


Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali semua pemotongan
dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pekerjaan
pemasangan instalasi elektrikal ini.
Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan atau pemasangan
harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.
Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan pemasangan insert,
sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan selama tahap konstruksi.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


C. Sleeves dan insert
Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan instalasi elektrikal
harus dilaksanakan oleh pemborong. Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan
memakai grout.
Semua insert beton yang diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatan listrik, termasuk
inserts untuk conduits, hunger dan support harus dilaksanakan oleh pemborong.

D. Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca
dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua ujung-ujung conduit dan bagian-bagian
peralatan yang tetap tidak dihubungkan harus disumbat atau ditutup untuk mencegah
masuknya kotoran.

E. Material Bahan dan Peralatan Yang Digunakan


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalam keadaan baik dan
sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawings) harus
diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.
Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full time) seorang koordinator yang ahli dalam
bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan serupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong
dengan predikat baik. Tenaga pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman,
kuat dan rapih.
a. Material
1. Kabel daya tegangan rendah
a. Kabel tanah TR berpelindung pita baja.
- Type : NYFGbY
- Standart : PUIL 2000
SII 0211-78
SPLN 43-2, 1981
- Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat atau
sektorial, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, lapisan pelindung dari galvanized flat steel
wire, dan lapisan terluar adalah PVC sheathead warna hitam. Warna insulasi PVC masing-masing inti
harus mengikuti kode dalam PUIL 2000 sebagai berikut :
+ phasa : merah, kuning, dan hitam
+ netral : biru
+ ground : hijau kuning

- Tanda Pengenal
Pada sheath dari kabel harus ada tanda pengenal yang tidak dapat dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage.
b. Type
c. Ukuran nominal
d. Tahun pembuatan
e. Nama pabrik pembuat / merk dagang
- Pemeriksaan dan Pengujiaan
Pemeriksaan dan pengujiaan terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :
Pemeriksaan secara visual (appearance inspection)
Pengujiaan tahanan dari penghantar.
Pengujiaan tahanan insulasi
Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo, tranka atau
setara.

b. Kabel TR tanpa pelindung baja.


- Type : NYY
- Standart : PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat atau
sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, dan
selubung terluar dari PVC warna hitam, warna insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode
warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


+ Phasa : merah, kuning, dan hitam.
+ Netral : biru.
+ Ground : hijau kuning.

- Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage
b. Type
c. Ukuran nominal penghantar.
d. Tahun pembuatan
e. Nama pembuat/merk dagang

- Pemeriksaan dan pengujian.


Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo atau tranka atau
setara.

c. Kabel TR dengan pelindung PVC


- Type : NYA
- Standart : PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti tunggal dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat, insulasi PVC, warna insulasi
PVC terdiridari merah, kuning, hitam, biru serta hijau.

- Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus sebagai berikut :
1. Nominal voltage.
2. Type.
3. Ukuran nominal penghantar.
4. Tahun pembuatan.
5. Nama pembuat/merk dagang.

- Pemeriksaan dan pengujian.


Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo atau tranka atau
setara.

d. Kabel TR dengan pelindung PVC


Type : NYM
- Standart : PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti dua, tiga, atau empat, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat,
insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, dan selubung terluar dari PVC warna putih, warna
insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :
+ Phasa : merah, kuning, dan hitam.
+ Netral : biru.
+ Ground : hijau kuning.

- Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus sebagai berikut :
f. Nominal voltage
g. Type

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


h. Ukuran nominal penghantar.
i. Tahun pembuatan
j. Nama pembuat/merk dagang

- Pemeriksaan dan pengujian.


Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo atau tranka atau
setara.

F. Spesifikasi bahan instalasi kabel


Dalam proyek pembangunan Office Block kota Malang ini untuk semua jenis kabel yang digunakan
menggunakan spesifikasi seperti dibawah ini:
1. Pekarjaan kabel Feeder
a. Kabel NYFGbY : Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, atau setara.
b. Kabel NYY : Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, atau setara.

2. Pekerjaan kabel instalasi penerangan dan tenaga


a. Kabel NYA : Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, atau setara.
b. Kabel NYM : Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, atau setara.

G. PEKERJAAN TITIK LAMPU DAN KOTAK KONTAK


Lingkup Pekerjaan.
Dalam pekerjaan instalasi lampu dan kotak kontak terdapat beberapa hal yang harus di kerjakan
agar sistim penerangan dan kotak kontak dapat digunakan sesuai fungsinya. Pekerjaan ini meliputi
pengadaan, pemasangan, penyambungan (wiring instalasi) instalasi lampu dan kotak kontak serta
perbaikan (bila diperlukan) selama masa pemeliharaan. Penambahan peralatan dan material yang
tidak disebutkan dalam spesifikasi ini maupun pengadaaan dan pemasangan dari material yang
kebetulan tidak disebutkan, akan tetapi akan secara umum diperlukan agar dapat diperoleh kondisi
lampu yang baik, maka peralatan atau bahan tersebut dapat ditambahkan.
Untuk lebih jelasnya maka berikut ini lingkup pekerjaan lampu dan kotak kontak yang harus di
kerjakan diantaranya:
a. Pengadaan dan pemasangan lampu serta kotak kontak .
b. Pengadaan dan pemasangan bahan penunjang instalasi listrik antara lain kabel, pipa PVC, T dos,
lasdop, isolasi, ebow, dan lain lain.

Spesifikasi Lampu Penerangan


1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal.
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal penahan (grounding).
Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus dikompensasi dengan “power factor
corection capassitor” yang cukup untuk mencapai p.f. 85%-95%.
Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi dengan sekring kecil untuk menghindari bahaya
kebocoran kapasitor.
Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya berwarna putih atau mengkilap dengan derajat
pemantul yang tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal bok harus cukup besar dan dibuat
sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan umur
teknis komponen lampu itu sendiri.
Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel
pada ballast atau kapasitor. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.7mm dicat dasar tahan
karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna putih.
Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panas yang tinggi, komponen pengisinya tidak
meleleh, dan memiliki power factor yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam
box lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat.
Yang harus dipergunakan adalah single lamp ballast (satu ballast untuk satu tabung lampu
flourescent) merk Philips atau setara.
Tabung fluorescent harus dari merk Philips TLD atau setara, dengan warna cahaya cool daylight.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


Lampu TL harus sudah lengkap dengan kap reflector dibuat dari pelat baja dengan bentuk seperti
gambar rencana. Untuk lampu yang terbenam memakai type RMC 300 M5 dengan reflektor
mengkilap dan grille mengkilap merk Centralite, Artolite atau setara.

Spesifikasi Sakelar dan Kotak Kontak Biasa.


Sakelar
Sakelar yang digunakan harus dari type untuk pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250
Volts 10 Amp dari jenis single gang atau double gang atau multiple gangs (grid switches) merk yang
dipakai Broco, Legran, Vimar atau setara.
Kecuali tercatat atau ada persyaratan lain, maka tinggi pemasangan kotak sakelar dinding, harus
150 cm dari lantai.
Bila ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua
deret kotak tunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas
yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20 cm dari pinggir kusen pada sisi
kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas.

Kotak-Kontak Biasa (KKB)


Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki
terminal fasa, netral dan pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu type, untuk pemasangan rata
dinding, dengan rating 250 Volts 10 Amp. Merk yang dipakai adalah Legran, Vimar, Broco atau
setara. Semua stop kontak dinding dipasang max 30 cm dari lantai. Atau dipasang sesuai keperluan
pemakaian.

Kotak untuk sakelar dan kotak kontak.


Kotak harus dari baja dengan kedalaman 35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan. Sakelar atau kotak kontak terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan baut.
Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan.

Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYM)
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2. Dengan kode warna kabel harus mengikuti
ketentuan dalam PUIL 2000. Sebagai berikut :
- fasa : R : merah
- fasa : S : kuning
- fasa : T : hitam
- netral : N : biru
- tanah (ground) : 0 : hijau dan kuning
Kabel merupakan produk, Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.

Pemeriksaan dan pengujian


Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi system penerangan dan kotak kontak diselenggarakan
setelah seluruh pekerjaan selesai.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
a. Pemeriksaan secara visual (apperence inspection) terhadap kelengkapan peralatan apakah sudah
sesuai dengan yang dimaksud.
b. Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan.
c. Pengujian sambungan-sambungan.
d. Pengujian tahan insulasi.
e. Pengujian pentanahan.
f. Pengujian pemberian tegangan.
Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, pemborong harus sudah
mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Pemborong harus membuat catatan (record) mengenai hasil pengujian, dan 2 copy diserahkan oleh
pengawas. Seluruh pengujian diselenggarakan oleh pemborong, dan segala biaya untuk itu
ditanggung oleh pemborong.

Pipa instalasi pelindung kabel

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit khusus untuk instalasi listrik, pipa,
elbow, socket junction box dan accessories lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk
melindungi kabel antara junction box dan armatur lampu.
Semua instalasi kabel yang ada berada dalam pipa pelindung.
Pemasangan
Pemasangan lampu-lampu dan kotak kontak.
 Semua fikture penerangan dan kotak kontak beserta perlengkapan-perlengkapannya harus
dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang benar dan disetujui pengawas
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel pada kanal yang
dipasang lengkap dengan penggantungnya.
 Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan perlengkapan harus sudah siap menyala.
Bebas dari cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain
lain. Semua reflector, kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan
akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.

Spesifikasi Teknis bahan dan alat.


a. Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan lampu dan kotak kontak
dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Lampu : Philips, Osram atau setara.
2. Armatur : Artolite, Centralite atau Panasonic.
3. Kabel instalasi : NYA, NYM ukuran 3 x 2.5 mm2 merk Supreme,
Kabelindo, Focus, atau setara.
4. Pipa instalasi : PVC 5/8 inchi Maspion atau setara.

31. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA

Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu
sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, pemborong harus telah menyerahkan
pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Kuasa Pengguna Anggaran secara tertulis
dan pengawas berkewajiban :
- Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak pemborongan.
- Menanggapi / melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran tentang hasil pekerjaan pemborong
tersebut secara tertulis.
Kuasa Pengguna Anggaran akan mengadakan rapat proyek mengenai pekerjaan penyerahan
tersebut diatas berdasarkan :
a. Kontrak pemborong
b. Surat penyerahan pekerjaan dari pemborong
c. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan pekerjaan tersebut.

32. PEMELIHARAAN PEKERJAAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUA

Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga serah terima
yang kedua adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab pemborong
sepenuhnya, antara lain :
- Penyempurnaan dan pemeliharaan
- Pembersihan
- Keamanan dan penjagaan
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada
penyerahan pekerjaan yang pertama.

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021


33. P E N U T U P

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-
pekerjaan, yang  tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh pemborong " maka
hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk didalam
pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan dan segala biaya
yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan
dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-kendaraan
dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

d. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan  ditentukan lebih lanjut oleh pihak Direksi/
Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

KONSULTAN PERENCANA
PT. NUPHIDAMA GRAHA

Ir. NURUL HIDAJATI, KSH, ST.


Direktur

RKS Jasa Konsultasi Ded Mini Food Estate - 2021

Anda mungkin juga menyukai