Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REHAB RUMAH DESA BINANGA

1. Latar Belakang

Sebagai bagian dalam rangkaian kegiatan penyelenggaraan pembangunan kawasan Daerah


Pemukiman yang dimulai dari usulan masyarakat, kemudian ditindak lanjuti dengan
diterbitkannya SK oleh Bupati/Walikota/Gubernur maka perlu dilakukan penyusunan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan fisik permukiman, penempatan serta
pemberdayaan masyarakat sekitarnya dalam Pekerjaan REHAB RUMAH DESA BINANGA.

2. Maksud dan tujuan

Dalam pelaksanaan pekerjaan REHAB RUMAH DESA BINANGA diperlukan metode


pelaksanaan pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini merupakan acuan saat
pelaksanaan pekerjaan bagi kontraktor diharapkan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak , juga waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal.

3. Target dan Sasaran

Target dan sasaran yang ingin dicapai PEKERJAAN REHAB RUMAH DESA BINANGA adalah
untuk memajukan daerah tertinggal, dan menbangun rumah layak huni umtuk di tempati dan
Memeratakan persebaran penduduk. Dan Meningkatkan taraf hidup rakyat.

4. Nama organisasi pengadaan kontruksi


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan kontruksi
Pemerintah kota subulussalam Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota
subulussalam.

5. Sumber dana dan perkiraan biaya


a. Sumber dana
Sumber dana untuk Pekerjaan REHAB RUMAH DESA BINANGA adalah dari dana APBK
- 2023.
b. Total Perkiraan biaya yang diperlukan :
Rp. 92.907.001,- Terbilang Sembilan Puluh Dua Juta Sembilan Ratus tujuh Ribu Satu
Rupiah termasuk PPN.
6. Ruang lingkup, lokasi pekerjaan, fasilitas penunjang

a. Ruang lingkup pengadaan Pekerjaan yang dilaksanakan adalah:


1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan tanah dan pondasi
3. Pekerjaan dinding pasangan bata dan plesteran
4. Pekerjaan rehab lantai
5. Pekerjaan atap dan langit-langit
6. Pekerjaan pengecatan
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ.
b. Lokasi pekerjaan REHAB RUMAH DESA BINANGA Sumber dana APBK - 2023
terletak di Kecamatan Rundeng dan Kecamtan Penanggalan Kota Subulussalam.

7. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja adalah 90 (
Sembilan puluh ) hari kalender, jadwal dan uraian pekerjaan dapat dilihat pada lampiran
berikut.

8. Tenaga ahli

Organisasi Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Rehab Rumah Desa Binanga Dinas Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Kota Subulussalam. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
guna mencapai hasil yang diharapkan, Penyedia Jasa akan menyusun Team Pelaksana dengan
kompetisi sebagai berikut :
2.1.1. Manager Lapangan ( SI Teknik Sipil /, SKT Bangunan TS -051 /, NPWP pengalaman
minimum 1 tahun )
a. Membuat planning dan programming pelaksanaan pekerjaan bangunan.
b. Mengkoordinasi, mengawasi dan memimpin kerja Tenaga Ahli, Tenaga pendukung
dan Staffnya.
c. Dalam hal Pemimpin tidak hadir, pengawas lapangan bertindak untuk dan atas nama
Pengendalian Kegiatan dalam memimpin koordinasi dalam mengatasi masalah-
masalah lain yang timbul dilapangan.
d. Membantu pejabat pembuat komitmen dalam mengambil keputusan atas masalah-
masalah proyek.
e. Bertanggung jawab atas semua pengadaan dan pembangunan serta keuangan di
proyek.
f. Menandatangani semua jenis surat, masalah di lapangan kepada Pengendali
Kegiatan dan Intern Perusahaan, Mengatur dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan dalam bidang yang dipimpinnya.

9. Keluaran/produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaaan REHAB RUMAH DESA
BINANGA terletak di Desa Binanga adalah
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan tanah dan pondasi
3. Pekerjaan dinding pasangan bata dan plesteran
4. Pekerjaan rehab lantai
5. Pekerjaan atap dan langit-langit
6. Pekerjaan pengecatan

Dengan Rincian daerah/kecamatan tempat lokasi pekerjaan adalah


1. Rundeng 5 Unit

10 Spesifikasi Teknis pekerjaan kontruksi : Spesifikasi teknis pekerjaan kontruksi, meliputi


1. Jenis dan ketentuan pengunaan bahan/material yang diperlukan;
1.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri.
1.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang
ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang ada Dokumen teknik dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin
tertulis dari Direksi.
1.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan
satu jenis.
1.4. Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan
tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan
dengan 1 (satu) mutu untuk dipergunakan.
1.5. Bila dalam uraian dan syarat-sayarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan type dari barang-
barang yang dikehendaki Pemberi tugas.

2. Jenis, jumlah dan ketentuan pengunaan peralatan yang diperlukan;


2.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyediakan/menyiapkan
alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaan maupun peralatan-peralatan yang diperlukan
untuk memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain pompa air, beton mollen dan sebagainya.
2.2. Penentuan titik-titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar
(waterpast) dan tegak lurusnya bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur
waterpast instrumen.

3. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;

4. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;


4.1.1 Pada saat rekanan akan melalui pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan
merima SPK dari Kuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan persiapan
antara lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa BarChart secara
tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan dan
disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan
kepada Konsultan Pengawas, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota
Subulussalam dan Kuasa Pengguna Anggaran. Bar-chart tersebut harus selalu
berada dilokasi tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan hasil
pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna merah,
bila terdapat/terlihat adanya hambatan semua pihak harus segera mengadakan
langka-langka untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.
4.1.2 Harga Satuan dan Harga Penawaran a. Dalam formulir surat penawaran, penawar
harus melengkapi daftar harga satuan, tiap harga satuan harus meliputi segala
perongkosan (overhead) keuntungan dan segala biaya berkaitan untuk pekerjaan
semacam ini. Harga-harga yang tercantum harus dipakai dasar untuk menentukan
nilai pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang dari kontrak yang dilaksanakan atas
berbagai perintah. b. Harga penawaran yang dicantumkan (disebut) dalam formulir
surat penawaran hanya dilaksanakan dalam rupiah. Jumlah harus dibulatkan dalam
ribuan rupiah kebawah. c. Bila terdapat perbedaan volume penawaran dengan
pelaksanaan sesuai bestek, maka hal ini tidak dapat dijadikan dasar perhitungan biaya
tambah kurang.
5. Ketentuan gambar kerja
5.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan terdiri dari gambar bestek, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dibuat oleh Konsultan
Perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen yang lain. Rekanan
tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa
Pengguna Anggaran/Direksi. Gambargambar tersebut tidak boleh diberikan kepada
pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini atau
dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
5.2. Gambar-gambar Tambahan. Bila Direksi menganggap perlu maka Konsultan
Perencana harus membuat tambahan gambar detail (gambar penjelasan) yang
diperiksa dan disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
5.3. Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan (shop drawing). Untuk semua
pekerjaan yang belum terdapat gambar-gambar baik penyimpangan atas perintah
Pemberi Tugas atau tidak, Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai
dengan apa yang akan dilaksanakan (shop drawing). Gambar-gambar tersebut harus
diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh
rekanan.

6. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran


6.1. Permohonan untuk Pembayaran Setelah Pemberi tugas/Kuasa Pengguna Anggaran
menerima suatu permohonan tertulis dari pemborong untuk pembayaran maka suatu
“Berita Acara Kemajuan Pekerjaan” untuk tiap tahap pembayaran yang tersebut
diatas, dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pejabat yang ditujuk
oleh departemen Agama apabila Kemajuan Fisik Pekerjaan telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan kontrak.
7. Ketentuanpembuatan laporan dan dokumetasi
7.1. Rekanan/pemborong harus membuat laporan mingguan/harian mengenai kemajuan
pekerjaan. Laporan Kemajuan Pekerjaan tersebut meliputi keterangan-keterangan
yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu yang
perinciannya sebagai berikut :
a. Jumlah pegawai/tenaga kerja yang diperkerjakan selama minggu ini.
b. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan.
c. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima di
tempat pekerjaan harian.
d. Keadaan cuaca.
e. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
f. Kejadian khusus.
g. Foto-foto yang menggambarkan prestasi 0% s/d 100% sesuai penagihan angsuran
pembayaran sebagaimana tercantum dalam kontrak pemborong.
h. Pengesahan Direksi/ Kuasa Pengguna Anggaran
8. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 kontruksi (kesehatan dan kesehatan kerja);
8.1. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan.
a. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih di tempat
pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna memperhitungkan
pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar, bila hal ini meragukan Direksi,
harus diperiksa pada laboratorium atas biaya pemborong.

8.2. Kecelakaan. Pemborong harus memperhatikan keselamatan kerja seluruh pekerja


serta kelengkapan peralatan kerja yang memadai. Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga
kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada waktu pelaksanaan, pemborong harus
segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban dengan biaya pengobatan
dan lain-lain menjadi tanggung jawab pemborong dan harus segera melaporkan kepada
Jawatan Perburuhan dan Direksi.

8.3. Dilokasi pekerjaan harus disediakan peti obat-obatan untuk pertolongan pertama
yang selalu tersedia dalam setiap saat dan berada di tempat Direksi keet/bouwkeet.

9. DLL diperlukan
9.1 Terhitung mulai tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga
serah terima yang kedua adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi
tanggung jawab pemborong sepenuhnya antara lain : a. Keamanan dan penjagaan. b.
Penyempurnaan dan pemeliharaan. c. Pembersihan. Apabila pemborong telah melaksanakan
hal tersebut diatas sesuai dengan Kontrak, maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat
dilaksanakan seperti pada tata cara (Prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

Subulussalam, …… Mei 2023


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Bidang Perumahan dan Pemukiman
Kota Subulussalam

JONI KAMAR, ST
Nip. 19810119 2009041 1 002

Anda mungkin juga menyukai