RKS
MUARA BARU - JAKARTA
Keterangan:
Spesifikasi ini disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan dilelangkan,
dengan ketentuan :
1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup
pekerjaan PEMBNGUNAN UPI,COLD STORAGE 200.Ton dan Air Blast Freezer
2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-
bahan produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban
Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Keppres Nomor 80 tahun
2003 beserta perubahan Nomor 08 tahun 2006 kecuali produk tersebut tidak
dibuat didalam negeri
2.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang
ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis,
sesuai dengan peraturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan
mendapatkan ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi (secara tertulis).
2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan
mutu bahan satu jenis.
2.4. Bila Rekanan telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan
untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah
ditetapkan bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung
jawab rekanan.
2.5. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan
dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas
dan tipe dari barang-barang yang memuaskan Pemberi Tugas.
3. URAIAN PEKERJAAN
3.1. Penyediaan
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk
semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat
pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan
oleh rekanan dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai
karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar Basic Design,
gambar detail, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh
perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain.
Rekanan harus membuat DED (Detai Engeneering Drawing) dan harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas maupun dari team yang terkait
dari Kuasa Pengguna Anggaran. Gambar-gambar tersebut tidak boleh
diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan
pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Time Schedule dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk
perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar
tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.
6.1. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail
maka gambar detail yang dipakai/diikuti.
6.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka
ukuran dengan angka dalam gambar yang diikuti.
6.3. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang dipakai
dalam RKS tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.
6.4. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut
diatas. Setelah rekanan menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran
dan hal tersebut akan dibahas dalam rapat penjelasan.
6.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
7. PERSIAPAN DI LAPANGAN
8. JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan
menerima SPK dari Kuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan
persiapan antara lain pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara
tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang dicantumkan atau
direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak.
Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti
dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan
tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus
segera mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang akan
terjadi.
13.1. Pemborong harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang
baik antara pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai
atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
13.2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan
akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai
dengan standart ini dapat dianggap defiktif.
13.3. Dalam pengajuan penawaran pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian / pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
Diluar jumlah tersebut pemborong tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya
pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
15.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
persetujuan secara tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan
atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh
kedua belah pihak jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan
pekerjaan.
15.3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara
tertulis adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
16.1. Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-
batas lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin
Direksi
16.2. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
lapangan pekerjaan.
16.3. Pemborong harus memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 0,8
x 1,2 m2 warna dasar putih tulisan hitam.
Untuk pelaksanaan pekerjaan sipil dipakai peraturan umum yang lazim dipakai yang
disebut A.V./SU/41.Peraturan yang dimaksud dinyatakan berlaku dan mengikat,
kecuali dinyatakan lain dalamRencana Kerja dan Syarat – syarat ini. Peraturan
peratu ran tersebut adalah :
a. PBI – 1971 / NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia)
b. PUBI 1982 (Peraturan Umum Bangunan Indonesia)
c. PKKI – 1971 / NI-5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
d. PBKBI 1980 (Peraturan Perencanaan Konstruksi Baja Indonesia)
e. PUBI 1970 / NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia)
f. Peraturan bangunan Tahan Gempa tahun 1984
g. Persyaratan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia 1970
h. Peraturan Cat Indonesia (NI-4 atau PCI 1961)
i. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1980
j. Peraturan – peraturan lain yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di daerah setempat
BATU GUNUNG
o Batu gunung belah harus keras, padat dan tidak boleh mengandung
cadas atau tanah
o Batu gunung untuk keperluan yang nampak (pasangan batu muka
atau pasangan tanpa plesteran), bentuk atau muka batu harus dipilih
dan tidak boleh memperlihatkan tanda – tanda lapuk atau berpori
SPLIT
o Split adalah batu pecah (hasil olahan stone crusher) yang harus dapat
melalui ayakanberlubang persegi 25 mm dan tertinggal diatas ayakan
berlubang persegi 2 mm.
o Split untuk beton harus memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam PBI
1971 (NI-2) diantaranya: harus terdiri dari butir – butir yang keras,
tidak berpori, tidak pecah / hancur oleh pengaruh cuaca.
o Split harus cukup bersih dan tidak boleh mengandung Lumpur lebih
dari 3 %.
o Ukuran split yang digunakan tidak lebih dari 2 x 3 cm.
KAYU
o Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat, dengan ketentuan
ketentuan segala sifat dari kekurangan – kekurangan yang
berhubungan dengan pemakaiannya tidak merusak atau mengurangi
nilai konstruks.
o Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu kelas 1 dan kelas 2
o Yang dimaksud dengan kayu mutu kelas 1 adalah kayu yang
memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
Harus kering udara
Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga
tidak boleh lebih dari 3,5 cm
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari
1/10 dari tinggi balok
Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/4 tebal kayu,
dan retak – retak dalam lingkaran tumbuh tidak melebihi 1/5
tebal kayu
Miring arah serat (tangensial 0 tidak boleh melebihi dari 1/10
o Yang disebut kayu mutu kelas 2 adalah kayu yang tidak termasuk
dalam mutu kelas 1, tetapi memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
Kadar lengas kayu tidak lebih 18 %.
Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 dari lebar balok dan juga
tidak lebih dari 5 cm
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari
1/10 tinggi balok
Retak – retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal
kayu dan retak – retak menurut lingkaran tumbuh, tidak boleh
melebihi 1/4 tebal kayu
Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/7
o Bahan – bahan kayu berlapis :
Teakwood harus berkualitas baik, corak maupun seratnya
harus terpilih dan warnanya merata, yang dihasilkan dari kayu
jati terpilih yang baik
Plywood / tripleks harus berkualitas baik corak maupun
seratnya, dan warnanya merata dengan lapisan yang padat
o Jenis baja tulangan harus dihasilkan dari pabrik – pabrik baja yang
dikenal dan yang berbentuk batang – batang polos atau batang –
batang yang diprofil (besi ulir)
o Mutu baja tulangan yang dipakai U24 (besi polos) untuk tulangan yang
lebih kecil dari diameter 16 mm, dan mutu baja U32 (besi ulir) untuk
tulangan yang lebih besar atau sama dengan diameter 16 mm.
o Ukuran besi dalam pelaksanaan harus sama dengan ukuran dalam
gambar (ukuran penuh/ full)
o Kawat pengikat harus terbuat dari besi baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak berlapis
seng.
BATA MERAH
Bata merah yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan seperti yang tertera
dalam NI-10 atau secara singkat sebagai berikut :
o Bata merah harus satu ukuran, satu warna dan satu kualitas
o Ukuran bata yang dikehendaki : 220 mm panjang, 110 mm lebar, 55
mm tebal
o Warna satu sama lainnya harus sama dan bila dipatahkan, warna
penampang harus sama dan berwarna kemerah – merahan
o Bidang – bidangnya harus rata, sudut atau rusuk – rusuk harus siku
(90 derajat) dan bidangnya tidak boleh retak – retak
o Berat satu sama lain harus sama yang berarti berat, pembakaran dan
pengadukan sama dan sempurna
o Suara bila dipukul dengan benda keras akan berbunyi nyaring
PEMBERSIHAN PEMBONGKARAN
o Pekerjaan bongkaran pada lokasi pekerjaan antara lain lantai, plafond
ducting, partisi kayu & partisi kaca semua dilakukan dengan baik dan
tidak mengganggu lingkungan setempat.
o Sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai, Kontraktor harus
mengajukan metode kerja dengan jadwal dan rencana kerja yang
matang untuk semua aspek baik teknis maupun pengalokasian waktu
pemindahan aset kantor yang masih akan digunakan
o Hasil bongkaran harus diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan
Berita Acara
o Penyerahan dan selanjutnya disimpan dilokasi yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas.
o Semua biaya yang timbul dari pemindahan dan bongkaran serta
pengamanan hasil bongkaran menjadi tanggungan Kontraktor.
Kupasan Tanah
Pengupasan tanah dan pembersihan seluruh lapangan termasuk perataan tanah,
harus disesuaikan dengan ketinggian titik duga/ piel yang diminta, dan dilaksanakan
sebelum memulai pekerjaan bouwplank.
Galian tanah
o Galian tanah untuk pondasi harus dibuat cukup lebar, supaya orang
dapat bekerja dengan leluasa
o Dalamnya galian disesuaikan dengan ukuran gambar
o Bila mendapatkan tanah humus (lembek) harus segera
memberitahukan secara tertulis pada konsultan pengawas/ direksi
untuk dipertimbangkan lebih lanjut
o Lereng galian tanah pondasi harus dimiringkan secukupnya untuk
menjaga agar tidak terjadi longsoran.
o Bila diperlukan penurapan, maka harus diadakan penurapan atas
biaya kontraktor
o Kelebihan tanah bekas galian pondasi, harus diangkat/ dibuang keluar
bangunan atas petinjuk konsultan pengawas/ direksi dan menjadi dan
menjadi tanggung jawab kontraktor
Urugan Tanah
o Setelah selesai pengupasan humus, lalu dipadatkan sampai dengan
95 % dari pada kepadatan (kering) maksimum .
o Urugan tanah harus tanah berwarna merah kecoklat – coklatan yang
baik dan bebas dari kotoran dan akar – akar pohon.
o Pengurugan lapis demi lapis (maksimum 15 cm), lalu dipadatkan
dengan alat pemadat (mesin gilas minimum 6 ton).
o Kontraktor harus mengatur kadar air agar dapat dicapai kepadatan
maksimum dan semua material lepas harus dipadatkan sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
o Semua timbunan (urugan) baik tanah maupun pasir, harus dipadatkan
minimal 95 % dari kepadatan (kering) maksimum .
o Kontraktor harus memasukkan biaya – biaya tersebut sehingga harga
satuan penawaran telah mencakup semua biaya tes kepadatan yang
dimaksud.
o Hasil urugan harus baik dan rata diukur/ diperiksa dengan alat
theodolit/ waterpass
Urugan Pasir
o Urugan pasir harus dilakukan dengan pasir urug yang memenuhi
syarat
o Urugan pasir harus dipadatkan sambil dibasahi.
o Urugan pasir dilaksanakan pada pekerjaan di bawah pondasi dan di
bawah lantai
o Tebal dan ukuran lainnya untuk pekerjaan tersebut harus sesuai
dengan gambar
Pengadukan
o Waktu pengadukan bergantung pada kapasitas tempat ( drum)
pengaduk banyaknya adukan yang diaduk, jenis dan susunan butir
dari agregat yang dipakai dan nilai slump betonnya. Akan tetapi pada
umumnya diambil paling sedikit 1,5 menit setelah semua bahan -
bahan dimasukkan kedalam drum pengaduk. Setelah selesai
pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan warna yang
merata.
o Apabila karena suatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat
minimal misalkan terlalu encer karena kesalahan dalam pemberian air
pencampur atau sudah mengeras sebagian atau sudah tercampur
dengan bahan – bahan asing maka adukan ini tidak boleh dipakai dan
harus disingkirkan dari proyek
Alat Pengaduk
o Pengadukan beton harus menggunakan Ready Mix untuk Plat Lantai
yang dilengkapi dengan concrete pump.
o Kontraktor harus menyediakan Beton molen yang cukup kapasitasnya
sesuai kebutuhan untuk pengecoran konstruksi lainnya
o Kontraktor harus membuat uraian pelaksanaan, rencana penempatan
alat dan brosur peralatan yang akan digunakan untuk mendapatakan
persetujuan konsultan pengawas atau direksi
o Kontraktor harus menyediakan tempat penampungan air kerja yang
cukup kapasitasnya dan sesuai kebutuhan
Pengangkutan
o Pengangkutan vertikal untuk pendistribusian material menggunakan
katrol yang cukup memadai dengan kebutuhan proyek
Cara pemasangan
o Untuk Calsiboard dan listnya sesuai dengan petunjuk dari pabrik
o Pemakuan plafond Calsiboard dengan alat tembak
o Untuk lantai 01 rangka langit – langit tersebut digantung pada balok
beton dan lantai beton dengan menggunakan rangka penghubung
rangka yang tembak dengan baut beton pada balok dan lantai beton
o Untuk lantai 02 rangka langit – langit digantung pada rangka kuda –
kuda dengan menggunakan rangka penghubung yang dibaut pada
rangka kuda – kuda
o Pemasangan harus mempertimbangkan adanya peralatan yang
dipasang di langit – langit antara lain : armatur lampu, diffuser AC (jika
ada), loudspeaker (jika ada) dan fire protection (jika ada).
o Rangka langit – labgit baru boleh dipasang jika semua instalasi yang
ada di atas telah terpasang, agar semua instalasi tidak boleh
membebani rangka langit – langit.
o Bahan langit – langit yang dipasang harus baru, tidak cacat, retak –
retak, melengkung, pemasangan harus memakai sarung tangan yang
bersih
o Pertemuan langit – langit dengan dinding, kolom, dan bidang – bidang
tegak lainnya (misalnya pada peralihan ketinggian langit – langit)
dengan lampu yang rata langit – langit (built – in) dan lainnya harus
sesuai dengan gambar
Grendel KM/ WC
Engsel + Grendel Jendela
Expanoglet, Engsel Pintu / Jendela semua pintu dan jendela
o Contoh bahan harus diajukan dulu kepada direksi.
Ukuran
o Ukuran Kayu yang belum dikerjakan mempunyai ukuran minimum
sesuai dengan persyaratan di dalam gambar. Kecuali diperkenankan
sedikit perbedaan akibat yang disebabkan oleh Produksi Pabrik.
Daun pintu
o Terdiri dari Kayu Bayam atau yang sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar. Semua sambungan harus diselesaikan dengan baik
dan diperkuat dengan baik. Setiap daun pintu harus dilengkapi dengan
2 (Dua) buah engsel dengan ring nilon.
Lingkup pekerjaan
o Meliputi pengadaan angkur, begel, baut – baut lengkap dengan mur,
plat penjepit, dengan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan petunjuk
gambar.
o Pembuatan grill – grill penutup saluran pembuangan air kotor,
Pengadaan dan pemasangan railing tangga dan Pengadaan dan
pemasangan teralis jendela
Bahan
o Semua bagian baja yang digunakan harus baru dari jenis yang sama
kualitasnya yaitu,
Baja jenis ST37 dengan tegangan tarik putusbaja minimum
3700 kg/ cm2.
Batang profil harus bebas dari karat, lobang lobang bengkokan,
puntiran atau cacat perubahan bentuk lainnya
o Baut – baut atau mur digunakan harus baut hitam dengan tegangan
las minimum 1400 kg/cm2 atau minimal sama sengan mutu baja
digunakan
o Elektroda lasa digunakan harus diambil dari grade A (best heavy
coated type). Batang elektroda yang dipakai diameternya lebih besar
atau sama dengan 6 mm (1/4 “) dan selalu dijaga agarselalu dalam
keadaan kering
Syarat Pelaksanaan
o Sistem pengerjaan harus baik dimana semua pekerjaan harus bebas
puntiran, tekukan dan lubang terbuka. Semua ukuran harus tepat
o Semua detail sambungan harus rapi dan kokoh. Semua kelengkapan
walupun tidak diperlihatkan dalam gambar, demi kesempurnaan
pekerjaan maka wajib diadakan
o Kontraktor diharuskan mengambil ukuran sebenarnya dilapangan dan
tidak hanya dari gambar kerja, untuk memasang pekerjaan
ditempatnya , terutama untuk bagian – bagian yang terhalang benda
lainnya.
o Semua pekerjaan yang buruk harus diganti
o Pekerjaan baja harus dilindungi dari pengaruh – pengaruh udara,
hujan dan lainnya dengan cara yang memenuhi syarat
o Semua bagian besi baja jika telah selesai dan akan segera dipasang
maka diberi perlindungan dengan cat anti karat.
Bahan
Kunci dan grendel
o 1.Kunci tanam 2 slaag untuk semua pintu kecuali untuk pintu WC/KM
digunakan 1 slaag.
o Dengan kualitas terbaik atau setara dengan merk yale,
o Grendel putar dipergunakan untuk pintu WC/KM kualitas terbaik atau
setara dengan merk alpha ex jepang
o Grendel tanam untuk pintu dua daun dengan kualitas ex jepang
Engsel
o Untuk semua pinu dipergunakan engsel kualitas terbaik atau setara
dengan merk ARCH ex jepang dengan ring nilon
o Untuk semua daun jendela dipakai engsel yang sama dengan engsel
yang dipasang pada pintu semua alat penggantung dan pengunci
harus kualitas terbaik sesuai dengan persetujuan konsultan
pengawas/ direksi. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan brosur
dari setiap alat yang digunakan kepada konsultan pengawas atau
direksi.
Cara Pemasangan
o Sekrup – sekrup untuk pemasangan harus dari bahan yang cocok dan
sesuai dengan peralatan yang digunakan. Tidak diperkenankan untuk
memasang mati sekrup, tetapi cukup dengan membor lubang untuk
sekrup. Semua skrup yang rusak pada saat pemasangan harus
diganti.
Bahan
o Semua keramik lantai dan dinding harus dari kualitas terbaik/ Kw.1
dari setiap produksi :
Lantai Km/ Wc menggunakan tegel 25 x 25 cm.
Lantai ruang kerja menggunakan tegel 40 x 40 cm.
Dinding Km menggunakan tegel 20 x 25 cm.
Lapisan dasar
o Lapisan dasar di bawah lantai keramik lantai terdiri dari pasir urug
yang dipadatkan kemudian dilapisi rabat beton yang dipasang melebar
kemudian semen rabat dengan tebal 5 cm dengan adukan sesuai
persyaratan.
Pemeriksaan
o Sebelum pemasangan ubin, kontraktor wajib memeriksa persiapan –
persiapan lapisan dasarnya, terutama lapisan pasir. yang harus
dijamin tingkat kepadatan dan ratanya. Semua pipa – pipa, saluran
dan instalasi yang melewati di bawahnya harus sudah terpasang pada
tempatnya dan akan diperiksa oleh konsultan pengawas sebelum
pemasangan ubin keramik.
o Semua pekerjaan dinding , plafond harus telah selesai baru lantai
dibawahnya dikerjakan
o Contoh bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diajukan kepada
konsultan pengawas/direksi intuk mendapat persetujuan.
Adukan
o Adukan untuk pasangan ruang basah adalah 1 PC : 3 Pasir,
sedangkan untuk ruang – ruang kering 1 PC : 4 Pasir. dengan tebal 2
– 3 cm.
o Adukan untuk siar – siar adalah campuran semen dengan air dengan
warna yang serasi dengan warna keramik dipasang.
Cara pemotongan
o Pemotongan ubin keramik sedapat mungkin dihindari, akan tetapi jika
terpaksa, pemotongan jangan lebih kecil dari 1/2 ukuran, keculai jika
ditentukan lain dari gambar. Pemotongan harus rata tanpa piringan
yang menonjol atau gempol.
Cara pemasangan
o Ubin dipasang diatas adukan setengah kering yang disyaratkan pada
RKS ini.
o Sambungan sambungan (siar) harus rata dan lurus serta
pertemuannya saling tegak lurus satu sama lain. Siar dibuat setebal 1
– 3 mm. dengan adukan semen warna setelah adukan pertama
memenuhi siar secara padat. Segera setelah pemasangan ubin
selesai lantai dibersihkan dengan serbuk gergaji, untuk
menghilangkan bekas – bekas campuran atau adukan yang
menempel.
o Permukaan harus rata, tegak lurus satu dengan yang lain permukaan
harus waterpass.
o Plesteran yang akan dipasangi keramik, dalam keadaan setengah
kering, digores, dikasarkan dengan sisir seng.
Bahan
o Kaca jendela luar dari Kaca polos dengan tebal 6 mm.
o Kaca doff (buram) tebal 5 mm untuk ventilasi KM/ WC.
Cara pemasangan
o Tempat pemasangan kaca harus dibersihkan sebelum dilakukan
pemasangan kaca. Kaca harus dipotong dengan diberi sedikit
toleransi untuk pemuaian, dipasang dengan kist kaca yang sesuai
dengan gambar.
KACA CERMIN
Bahan
o Kaca cermin yang digunakan harus berkualitas baik dan mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas dan direksi.
Cara pemasangan
o Bagian dinding yang akan dipasangi kaca cermin harus bersih dan
kering
o Sistem pemasangan kaca cermin dilakukan dengan klem dan system
sekrup anti karat yang sesuai dengan brosur dan atas persetujuan
konsultan pengawas dan direksi.
Pengecatan permulaan
Cat dasar kayu
Pengecatan Finisihing
Pengecatan Kayu
o Pengecatan kayu dilakukan sebanyak dua kali dengan warna yang
disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi
Pengecatan Besi
o Permukaan besi dicat sebanyak dua kali sampai mengkilat
Pengecatan tembok
o Untuk seluruh bidang tembok dicat sebanyak dua kali.
Lingkup pekerjaan
o meliputi pekerjaan kuda – kuda, rangka atap
Kuda – kuda
o Menggunakan Baja IWF4000x200x8x13 dan Gording menggunakan
C.125x50x20x2.3 Standart dengan SNI Disesuaikan dengan gambar
DED.
2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi teknis ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan saling mengikat.
3. Lingkup Pekerjaan
7. Rapat Lapangan
Wakil Kontraktor atau Project Manager harus selalu hadir dalam rapat lapangan di
proyek yang diadakan oleh Direksi / Pengawas.
a. Umum
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan shop-drawings,
daftar bahan/material & peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini untuk disetujui oleh Direksi / Pengawas, paling lambat dua
minggu sebelum pekerjaan dimulai.
Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur data teknis unit yang dipilih
dengan memberikan tanda (warna).
1) Umum
Semua bahan / material & peralatan maupun kompenennya harus baru dan
sesuai dengan spesifikasi sebagaimana yang diuraikan pada gambar
rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi
secara teratur.
g. Laporan – laporan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi / Pengawas dalam rangkap
2 (dua) mengenai hal-hal sebagai berikut:
- Laporan harian dan
bulanan.
- Hasil pengetesan instalasi
- Hasil pengetesan
peralatan - Hasil
pengetesan kabel.
Semua butir 1) s/d 6) harus dijilid dalam satu kesatuan dan diserahkan
sebanyak 3 (tiga) set kepada Direksi / Pengawas.
b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 1 (satu) tahun terhitung
sejak saat serah terima pertama.
g. Serah terima pertama dari pekerjaan ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda-tangani bersama
oleh Kontraktor dan Direksi / Pengawas.
c. Teknisi Kontraktor harus sudah tiba di lapangan paling lambat dalam waktu 1
x 24 jam sejak waktu dipanggil. Bila tidak, maka perbaikan dapat diberikan
kepada Kontraktor lain dengan beban biaya ditanggung oleh Kontraktor.
12. Garansi
a. Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama 1
(satu) tahun terhitung semenjak tanggal serah terima pertama.
b. Semenjak serah terima pertama tersebut sampai masa garansi berakhir, bila
terjadi kerusakan atau kegagalan pekerjaan, Kontraktor wajib mengganti
atau memperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.
c. Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau diganti
maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut.
Pasal 20.2
PEKERJAAAN LISTRIK DAN PENERANGAN DALAM RUANG
1. Umum
2. Lingkup Pekerjaan
a.SDP
b.Kabel dari KWH-meter PLN ( Panel utama tegangan rendah ) hingga ke SDP.
c.Kabel dari SDP ke panel-panel.
d.Panel-panel.
e.Kabel dari panel-panel ke setiap titik lampu, stop kontak, dan pompa.
f. Lampu, saklar, dan stop kontak.
g.Rak kabel hotdip galvanized.
h.Grounding.
i. Testing & Commissioning.
1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE / DIN dan juga
harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL 2000
c.Grounding
1) Rak kabel harus terbuat dari bahan Mild Steel di Hot Dip Galvanized
dimensi sesuai gambar.
4) Kabel yang dipasang di atas rak kabel harus diklem (diikat) dengan
klem-klem kabel (pengikat kabel / cable ties) anti ultra violet.
e.Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact conduit, di mana
diameter dalam dari konduit minimum 1,6 kali diameter luar kabel.
f. Lampu.
1) Lampu TL (Fluorescent)
- Fluorescent tube yang digunakan adalah : cool day light
(type 54). - Ballast dari type low losses.
- Rumah lampu terbuat dari pelat baja yang diproses anti
karat dengan tebal minimum : 0,7 mm dan dicat bakar
warna putih.
2) Down Light
- Ballast dari type low losses.
- Housing atau shade terbuat dari Aluminum Alloy Sheet dengan
Alglass Finished.
a.Panel-Panel
b.Kabel-kabel
2) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengindetifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL 2000.
1) Letak pasti dari lampu, saklar dan stop kontak disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
5. Produk
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi, akan tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:
c. Semua lampu luar ruang harus menerima catu daya dari panel luar ruang
yang nyalanya dikendalikan / diatur dengan timer atau saklar manual (push
button).
3. Lampu
a. Sumber daya
b. Semua kelengkapan lampu harus sesuai dengan apa yang tertera pada
Gambar Kontrak. Perlengkapan lampu baik lampu jalan maupun lampu sorot
harus dijamin kedap air. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan Direksi
untuk penentuan lokasi titik-titik lampu sebelum memulai pemasangan.
Panel penerangan luar ruang harus dari tipe yang tahan cuaca untuk ditempatkan di
luar ruang dengan box yang mempunyai proteksi terhadap korosi.f fiber glass
reinforced material. Sedangkan komponennya harus memenuhi persyaratan yang
sama dengan panel dalam ruang.
5. Produk
Pasal 20.4
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
2. Lingkup Pekerjaan
a. Penangkal Petir.
Penangkal Petir yang digunakan adalah tipe elektrostatis, tinggi 25 m dengan
minimum radius proteksi 150 m.
b. Kabel Penyalur.
Kabel Penyalur terbuat dari tembaga NYA70 mm 2.
c. Pipa Pelindung.
Pipa pelindung harus dari pipa PVC kelas 10 kg/cm 2, diameter pipa PVC yang
digunakan adalah Ø 1 inch.
5. Produk
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan akan meliputi pengadaan bahan, alat-alat, peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan:
a. Jarak maksimum antara Indoor Unit dan Outdoor Unit harus mengikuti
petunjuk pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan pipa drain harus dengan kemiringan 1 % atau lebih.
c. Dimensi pipa refrigerant dan tipenya harus mengikuti petunjuk pabrik
pembuatnya.
d. Outdoor unit harus dipasang diatas pondasi dengan ketinggian 25 cm diatas
permukaan tanah dan dilengkapi dengan pengaman dari besi beton 8 mm
dan besi siku 30 x 30 x 3 serta dilengkapi dengan kunci gembok berkualitas
baik.
5. Produk
1. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Bahan
2.1.1. Jenis pipa yang digunakan adalah Galvanized Iron Pipe (GIP) medium
class dan memenuhi persyaratan Standard BS 1387 .
2.1.2. Katup penutup (valve) untuk diameter lebih kecil atau sama dengan 2"
dibuat dari bahan bronze dengan sistim sambungan ulir (screw joint),
sedang untuk diameter 2 1/2" dan lebih besar, bahannya terbuat dari besi
tuang (cast iron), dengan sistim sambungan Flanged Suction, Flanged-
end.
2.2. Pelaksanaan
2.2.1. Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir, flange atau victaulic
sesuai dengan ukuran masing-masing. Penyambungan dengan ulir harus
terlebih dahulu dilapisi dengan red lead cement.
2.2.2. Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi ditutup dengan
doop/plug atau blind-flanged.
2.2.3. Pipa-pipa diberi gantungan, pipa tegak di dalam Shaft harus diklem pada
jarak setiap 2 m juga pada setiap percabangan dan belokan. Pengurugan
pipa-pipa ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui pengawas.
2.2.4. Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi
pelindung dengan Lead Meni, untuk yang ditanam di tanah ditambah
lapisan pelindung Water Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water Proofing
harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada bagian permukaan
pipa dan fitting yang tidak terkena Water Proofing.
2.2.5. Pipa-pipa yang menembus lantai, dinding beton dibuatkan sleeve/
sparing dari pipa PVC dan diberi perapat.
21.3 PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS, AIR KOTOR, AIR PANAS, AIR HUJAN,
3.1. Bahan
3.1.1. Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas, air kotor, air hujan
memakai bahan PVC.
3.1.2. Pipa air kotor, bekas, menggunakan PVC Klas 10 kg/cm2 class (AW).
Standar JIS K.6742-1979 dan 4 lantai ke bawah menggunakan CIP
schedule 40.
3.1.3. Pipa riser air hujan harus menggunakan pipa CIP dengan shedule 40
dengan sambungan coopling yang baik.
3.1.4. Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan Solvent Cement yang
berkwalitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang
akan disambung lebih dahulu harus dibersihkan, bebas dari kotoran, air
dan lain-lain. Solvent Cement harus merata pada bagian permukaan yang
akan disambung.
3.2. Pelaksanaan.
3.2.1. Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa CIP atau fitting logam,
maka menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain
faucet elbow, valve socket, faucet socket dan lain-lain dan sambungan
tersebut diberi lem khusus.
3.2.2. Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi
ditutup dengan doop atau plug, dengan bahan material yang sama.
3.2.3. Pipa-pipa sebelum disambung di test dahulu terhadap kebocoran, hal ini
dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
3.2.4. Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam
ditanah,pada setiap jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1
pc + 3 ps + 5 krl, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa
percabangan dan belokan.
3.2.5. Pipa tegak (riser) diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
3.2.6. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian
dengan panjang pipa maksimum 50m, dalam hal ini lokasi setiap toilet
perlu diperhatikan.
3.2.7. Selain mengikuti ketentuan seperti tercantum diatas, semua Pekerjaan
Instalasi Pipa untuk Air Kotor, Air Bekas, Air Hujan sesuai dengan
ketentuan seperti di bawah ini:
a. Penanaman pipa pada tembok tertutup oleh Pekerjaan Finishing
sesuai gambar.
b. Pipa-pipa dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk
yang keluar, dan tidak ada rongga-rongga udara, letaknya harus
lurus. Untuk pipa mendatar harus dibuat kemiringan minimal 1% (satu
persen).
22.1 Umum
Pekerjaan akan meliputi pengadaan bahan, alat-alat, peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan:
a. Kondisi Operasi
1) Setiap bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus
merupakan suatu hasil produksi yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan juga tidak bertentangan dengan ketentuan dari IEC dan PUIL
2000.
2) Setiap bahan dan peralatan yang akan digunakan harus mampu beroperasi
secara baik pada temperatur keliling tidak kurang dari 40 C dengan
kelembaban relatif tidak kurang dari 80 .
3) Semua peralatan yang membutuhkan catu daya listrik, harus dipilih yang
sesuai dengan standar catu daya di Indonesia.
3) Mesin Diesel Generator Set harus dilengkapi dengan base frame dari bahan
baja, di mana antara mesin base frame di pondasi harus disediakan
peredam getaran yang sesuai dengan kebutuhan.
4) Mesin diesel yang dipergunakan harus merupakan peralatan yang selalu siap
dipergunakan pada setiap saat .
5) Alat pengisi muatan baterry dengan catu daya dapat berasal dari Alternator
atau dari PLN.
6) Hubungan pipa gas buang antara mesin dan muffler (silincer residential type)
dilengkapi dengan penghubung flexible seperti yang telah direncanakan
oleh pabrik pembuatnya.
7) Mesin diesel harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur putaran
mesin secara otomatis sehingga mesin akan selalu bekerja pada putaran
nominalnya dengan toleransi tidak lebih dari 1,5 %. Alat pengatur ini harus
bekerja secara elektronis.
10) Mesin diesel yang dipergunakan adalah type pemakai dalam ruangan dan
dapat menahan kelebihan beban 10 % selama 1 jam dalam selang waktu
12 jam.
4) Kapasitas alat pengaman rangkaian beban harus tidak kurang dari yang
ditunjukkan dalam gambar rencana serta mampu menahan semua arus
gangguan yang mungkin timbul sebelum bagian pengamannya
memberikan reaksi.
5) Alat pengaman rangkaian beban harus sesuai dengan tipe alat yang
terpasang dan mempunyai pembatas arus lebih dan arus hubung singkat.
8) P-KG harus dilengkapi dengan alat kontrol operasi yang dapat mematikan
genset secara otomatis apabila terjadi gangguan dan disamping itu P-
KG harus dilengkapi dengan :
- Signal Lamp R, S, T
- 3 buah ampere meter
- 1 buah volt meter
- 1 buah volt meter selector switch (VSS) 7 posisi
- Frekuensi meter
- Cos phi meter
- Running hours meter
- Emergency stop
Baterai yang digunakan adalah tipe sealed acid battery, baterai harus
dilengkapi dengan container yang transparan sehingga mudah untuk
melakukan pengecekan level air baterai.
Baterai harus dapat bekerja pada ambient 45 C dan diletakkan di atas
dudukan dengan ketinggian dari lantai 250 mm.
Baterai harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk operasi genset,
minimum 4 kali start dengan kurun waktu 12 detik untuk setiap kali start
dengan interval antara start adalah 3 detik, tanpa menyebabkan baterai
rusak atau mengurangi umur dari baterai tersebut.
Pipa gas buang dan cerobong terbuat dari pipa black steel class medium dan
diisolasi dengan rock wool dengan tebal 2” density 100 kg/m 3, working
temperatur max 1000 C.
Pada sisi luar dari rock wool setelah membungkus pipa gas buang harus diberi
pelapis / pelindung dari aluminium jacketting tebal 1 mm.
Seluruh support yang digunakan disini harus dilengkapi dengan spring anti
vibration mountings.
f. Tangki Harian (Daily Tank) atau tangki bahan bakar 200 Liter
Tangki harus terbuat dari bahan mild steel plate dengan tebal 4 mm. Pengecatan
harus dilakukan dengan cat dasar kemudian dilapisi 2 kali dengan cat anti
karat dan terakhir dengan cat finish (khusus bagian luar), sedangkan bagian
dalam tangki harus dicat anti karat dan anti minyak.
Tangki harian harus dilengkapi dengan sight glass dan drain.
g. Pipa-pipa
h. Accesories Pipa
Genset harus dipasang sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuat dan
dilengkapi dengan anti vibration mounting.
6. Produk
4.1.1. Saluran yang melalui bawah jalan atau areal parkir dibuat dari besi
tuangan atau menggunakan U-DITCH dengan ukuran yang sudah tertera
dalam Bill Of Quantyty atau beton dengan persyaratan struktur yang
diizinkan.
4.1.2. Pembuatan saluran air hujan dan drainase harus diperhatikan kemiringan
saluran (scope) minimal 1% (satu persen) ke arah saluran kota.
Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai
menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya
adalah dengan tower water tank(menara tangki air) dan ground tank (tangki
bawah tanah). Untuk alasan estetika/ keindahan dan biaya, biasanya banyak
orang lebih memilih menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak
kelihatan (terpendam di bawah tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif
lebih murah jika dibandingkan tower water tank karena tidak perlu struktur
kolom dan balok.
Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus tepat dan
kedap air (water proof). Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir
yang digunakan adalah 1 : 3. Detail sistem kerjanya adalah sebagai
berikut Karena konstruksi ground tank ini menampung air dalam kapasitas
yang relatif besar, maka tekanan yang dihasilkan pun juga besar. Maka
dibutuhkan perkuatan tambahan di ke 4 ujung sudutnya. Perhatikan tulangan
perkuatan tambahan yang dipasang di ujung dinding. Pada bagian atas, dibuat
manhole sebagai acces untuk masuk ke dalam. Biasanya untuk menguras dan
mengecek keadaan pompa. Setelah pembetonan selesai, maka ground tank
ini harus diuji dulu untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran, setelah
semua fix baru dipasang keramik untuk perlindungan terhadap lumut dan
kemudahan dalam pengurasan.
Sarana Pengolahan UPI kap produksi 10 ton /hari dan cold storage 200 ton
Sarana pengolahan yang terdapat pada UPI kapasitas
produksi 10 ton perhari dengan dengan cold storage 200 ton terdiri
atas peralatan mekanik dan non mekanik dengan spesifikasi
sebagai berikut:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
1. Step : Receiving Area
a. Meja Stainless steel (3 unit)
1) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.5 mm dengan
Hariline finish material
2) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.2 mm dengan
Hariline finish material
3) Support kaki meja menggunakan pipa Ornamen
stainless steel 304 diameter 1,5” dengan ketebalan 1.2
mm
4) Crossbracing atau penguat meja menggunakan bahan
stainless steel 304 dengan diameter 1” dengan
ketebalan 1.0 mm
5) Kaki meja dilengkapi dengan foot adjustable, untuk
menyetel ketinggian meja yang diakibatan lantai kerja
yang tidak rata.
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
Dimensi ukuran meja
1) Panjang : 2000 mm
2) Lebar : 900 mm
3) Tinggi : 850 mm (adjustable bisa di setel
ketinggiannya)
Gambar desain:
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
3. Step: Skinning
a. Meja Skinning (1 unit)
1) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.5 mm dengan
Hariline finish material
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
2) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.2 mm dengan
Hariline finish material
3) Support kaki meja menggunakan pipa Ornamen
stainless steel 304 diameter 1,5” dengan ketebalan 1.2
mm
4) Crossbracing atau penguat meja menggunakan bahan
stainless steel 304 dengan diameter 1” dengan
ketebalan 1.0 mm
5) Kaki meja dilengkapi dengan foot adjustable, untuk
menyetel ketinggian meja yang diakibatan lantai kerja
yang tidak rata.
Dimensi ukuran meja
1) Panjang : 2000 mm
2) Lebar : 900 mm
3) Tinggi : 850 mm (adjustable bisa di setel
ketinggiannya)
Gambar desain:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
Tidak mudah pecah
Dapat disusun vertikal dan berlubang-lubang
Gambar: Lihat 2.A.d.
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
5) Tempat hasil sizing dengan bahan stainless steel pipea
1 dan ¾ “
6) Injakan tempat kerja dengan menggunakan bahan Flat
bar 3 mm
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
4) Kaki meja dilengkapi dengan foot adjustable, untuk
menyetel ketinggian meja yang diakibatkan lantai
kerja yang tidak rata
5) Tempat hasil sizing dengan bahan stainless steel pipea
1 dan ¾ “
6) Injakan tempat kerja dengan menggunakan bahan Flat
bar 3 mm
Dimensi Ukuran meja
1) Panjang total : 2390 mm
2) Panjang Meja : 1750 mm
3) Lebar total : 1150 mm
4) Lebar meja : 750 mm
5) Tinggi : 1050 mm (adjustable bisa di
setel ketinggiannya)
6) Tinggi injakan : 150 mm
Gambar:
6. Step Layering
Meja Layering (4 unit)
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
1) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.5 mm dengan
Hariline finish material
2) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.2 mm dengan
Hariline finish material
3) Support kaki meja menggunakan pipa Ornamen
stainless steel 304 diameter 1,5” dengan ketebalan 1.2
mm
4) Crossbracing atau penguat meja menggunakan bahan
stainless steel 304 dengan diameter 1” dengan
ketebalan 1.0 mm
5) Kaki meja dilengkapi dengan foot adjustable, untuk
menyetel ketinggian meja yang diakibatan lantai kerja
yang tidak rata.
Dimensi ukuran meja
1) Panjang : 2000 mm
2) Lebar : 900 mm
3) Tinggi : 850 mm (adjustable bisa di setel
ketinggiannya)
Gambar desain:
7. Step : Freezing
a. Long Pan (ABF) (300 unit)
1) Bahan list plat : stainless steel 304
2) Tebal plat : minimal 0,6 mm
3) Bahan plat : stainless steel 304
4) Dimensi (p x l x t) : 50 x 30 x 9 cm
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
1 ton, Bahan Baku roda dari SERAT NYLON yg tahan
di suhu pembekuan
8. Step : Weighing
a. Timbangan Digital 1 Kg (2 unit)
1) Kapasitas 1000 gr atau 1 kg
2) Stainless steel weighing pan
3) Ideal for food portion control and generalpurpose
weighing. Durable molded plastic body. NSF listed with
large, removable stainless steel pan make the SJ easy
to keep clean for HACCP applications.
4) Weighs in g, oz, lb-oz, lb.
5) High speed weighing in less than 1 second
6) Multiple weighing units – g, lb, oz and lb-oz
7) Level bubble and adjustable feet for precise levelling
8) Battery or AC adapter operation
9) Calibration : External
10) Fast: measure in 1 second
11) Auto Power-Off
12) Easy to read 1” LCD readout
13) Resolution : 0.5 gr
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
12) Easy to read 1” LCD readout
13) Resolution : 2 gr
Gambar:
9. Step : Glazing
Mesin Automatic Glazing for ABF (1 unit)
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
1) Overall Dimension: 3500 mm (L) x 1100 mm (Width) x
550/1200 mm (height)
2) Width effective : 1000 mm
3) Material inner box: SUS 304, with 2.0 mm thickness
4) Material outer box: SUS 304, with 1.5 mm thickness
5) Material support : SUS 304, with 3.0 mm
thickness, Angle bar 40x40
6) Material Fame: SUS 304, Angle bar 40x40x4
7) Material Wear strip: PA66/HDPA or relevant
8) Material guide: PA66/HDPA or relevant
9) Material chute: SUS 304 1.5 mm
10) Material fresh water box : SUS 304 1.5 mm
11) Material pipe fresh water: SUS 304 ¾” and ½:
12) Material Air Pipe: SUS 304 ½”
13) Insulation thickness: standard cool system insulation
14) Material Modular Belt: PP and Flush Grid, belt 595
mm
15) Flight distance: 200 mm and Flight height : 30 mm
16) Drive sprocket: with SQ shaft system
17) Pump: 1 unit for fresh water
18) Motor: with hyponic motor
19) Inverter: adjustable speed
20) Finishing: original material
21) Electrical install (in panel control)
22) Power Consumption:
a) 0.75 kW, 4 p, 220/380V, 50hZ (motor conveyor)
b) 0.75 kW, 4 p, 220/380V, 50hZ (pump circulating)
c) 0.37 kW, 4 p, 220/380V, 50hZ (pump spray water)
23) Inverter: 0.75 kW, 4 p, 220/380V, 50hZ (motor
conveyor)
24) Control Panel: Standard with Fuse, overload system
25) Finishing: original Material
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
304 dengan ketebalan minimal 1.5 mm dengan
Hariline finish material
2) Bagian atas meja menggunakan bahan Stainless steel
304 dengan ketebalan minimal 1.2 mm dengan
Hariline finish material
3) Support kaki meja menggunakan pipa Ornamen
stainless steel 304 diameter 1,5” dengan ketebalan 1.2
mm
4) Crossbracing atau penguat meja menggunakan bahan
stainless steel 304 dengan diameter 1” dengan
ketebalan 1.0 mm
5) Kaki meja dilengkapi dengan foot adjustable, untuk
menyetel ketinggian meja yang diakibatan lantai kerja
yang tidak rata.
Dimensi ukuran meja
1) Panjang : 2000 mm
2) Lebar : 900 mm
3) Tinggi : 850 mm (adjustable bisa di setel
ketinggiannya)
Gambar desain:
Gambar:
NO NAMA SPESIFIKASI
ALAT
Temperature range of 0-300
Berat pack maksimum 5 kg
Dimension 810X370X320mm
Gambar:
Gambar:
e. Pakaian kerja
Keterangan:
Gambar-gambar untuk Basic Design disusun oleh panitia pengadaan secara terinci.
DAFTAR KUANTITAS, ANALISA HARGA SATUAN
DAN METODA PELAKSANAAN